KONSULTASI
Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Alternatif Penyelesaian Sengketa Kelas D Dosen
Pengampu : Dr.Fadia Fitriyanti, S.H., M.Hum.M.Kn.
Disusun Oleh:
FAKULTAS HUKUM
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu upaya yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya ialah melalui aktivitas bisnis. Dan mengingat aktivitas bisnis ini terjadi dalam
lingkup kehidupan manusia sehari-hari, yaitu masyarakat, maka tidak mengherankan
apabila aktivitas tersebut juga membutuhkan lembaga hukum, yang disebut dengan
lembaga hukum bisnis, untuk mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengannya. Hal
ini tentunya sejalan pula Dengan adagium Yunani, yaitu ubi societas, ibi ius, yang
berarti di mana ada masyarakat, di situ ada hukum.1
Berdasarkan Pasal 1 Angka 7 PERMA No. 1 Tahun 2008 tersebut di atas, maka mediasi
merupakan bentuk penyelesaian sengketa melalui suatu perundingan di antara para pihak
agar tercapai kesepakatan bersama. Dengan tercapainya kesepakatan bersama di antara para
1
“Ubi Societas, Ibi Ius,”http://www.oxfordreference.com/view/10.1093/acref/9780195369380.001.0001/
acref9780195369380e2028>
2
Lihat Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia (PERMA) No. 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan (Pasal 1 Angka 7).
pihak, pada giliran akhirnya pokok persengketaan itu dapat dikatakan selesai atau berakhir
oleh karena telah diterima dan telah memuaskan para pihak yang bersengketa.
Salah satu proses mediasi atau cara penyelesaian sengketa di luar pengadilan atau
nonlitigasi adalah dengan konsultasi. Konsultasi merupakan tindakan personal antara seorang
pihak (klien) dengan pihak lain (konsultan), dimana konsultan tersebut memberikan
pendapatnya atas permasalahan yang dihadapi klien. Peran dari konsultan terbilang tidak
dominan, karena hanya memberikan pendapat hukum atas permasalahan. Sementara
keputusan mengenai penyelesaian sengketa diserahkan kepada kesepakatan para pihak.
Meskipun terkadang pihak konsultan juga diminta merumuskan bentuk penyelesaian yang
dikehendaki oleh para pihak.3
Pada prinsipnya konsultasi merupakan suatu tindakan yang bersifat personal antara suatu
pihak tertentu, yang disebut dengan klien dengan pihak lain yang merupakan pihak
konsultan, yang memberikan pendapatnya kepada klien tersebut untuk memenuhi keperluan
dan kebutuhan kliennya itu. Klien bebas menentukan sendiri keputusan yang akan ia ambil
untuk kepentingannya sendiri, walaupun demikian tidak menutup kemungkinan klien akan
dapat menggunakan pendapat yang disampaikan oleh pihak konsultan.Dalam hal ini peran
konsultan hanyalah memberikan pendapat (hukum) sebagaimana yang diminta oleh kliennya,
yang untuk selanjutnya keputusan mengenai penyelesaian sengketa tersebut akan diambil
sendiri oleh para pihak.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengaturan dan Penyelesaian Sengketa Dalam Bisnis Melalui Proses
Konsultasi di Indonesia?
2. Hal-Hal Apa Saja yang Perlu Diperhatikan Dalam Proses Konsultasi Penyelesaian
Sengketa Bisnis?
3. Bagaimana Proses dan Prosedurnya Jika Penyelesaian Sengeketa Dalam Bisnis Melalui
Proses Konsultasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaturan penyelesaian sengketa melalui negosiasi di Indonesia.
3
Danang Wahyu Muhammad dkk, 2018: 205
2. Untuk mengetahui proses dan prosedur negosiasi pada penyelesaian sengketa pada
perselisihan bisnis.