MUATAN KURIKULER/KURIKULUM
A. Muatan Nasional
1. Struktur Kurikulum
Pada struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah berisi sejumlah mata
pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik. Mengingat perbedaan
individu sudah barang tentu keluasan dan kedalamannya akan berpengaruh
terhadap peserta didik pada setiap satuan pendidikan.
Mengacu pada peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun
2016 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs.Pada program
pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan yang setara, jumlah jam
mata pelajaran sekurang-kurangnya 38 jam pelajaran setiap minggu. Setiap jam
pelajaran lamanya 40 menit. Jenis program pendidikan di SMP dan setara, terdiri
dari program umum meliputi sejumlah mata pelajaran yang wajib diikuti seluruh
peserta didik. Mata pelajaran yang wajib diikuti pada program umum berjumlah
10 termasuk Muatan Lokal. Kemudian, berdasarkan surat keputusan Bupati
Karimun nomor 410 tahun 2018 tentang Penetapan Pelaksanaan Kurikulum
Muatan Lokal Budaya Melayu di Kabupaten Karimun
SMP Negeri 1 Kundur menyusun struktur Kurikulum yang digunakan dan
diterapkan kepada peserta didik. Struktur kurikulum tersebut terdiri dari sebelas
mata pelajaran termasuk muatan lokal dan juga memuat program-program
ekstrakurikuler.
Berikut ini adalah tabel Struktur Kurikulum SMP Negeri 1 Kundur:
Tabel 1. Struktur Kurikulum SMP Negeri 1 Kundur
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
VII VIII IX
KELOMPOK A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan
3 3 3
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
KELOMPOK B
8. Seni Budaya 3 3 3
15
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
3 3 3
kesehatan
10. Prakarya 2 2 2
11. Budaya Melayu Kepulauan Riau 2 2 2
Jumlah 40 40 40
11.00-11.20 Istirahat
11.20-12.00 PBM
12.00-12.40 PBM
16
2. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum SMP meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam
satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII sampai dengan kelas
IX.. Muatan kurikulum SMP/MTs adalah Kurikulum 2013 meliputi sejumlah mata
pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan. Materi muatan lokal
dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian dari muatan kurikulum
(Badan Standar Nasional Pendidikan)
a. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 terdiri dari 2 kelompok
1. Kelompok A yang terdiri dari mata pelajaran Pendidikan Agama,
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa
Indonesia,Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan
Sosial, dan Bahasa Inggris
2. Kelompok B yatng terdiri dari mata pelajaran Seni Budaya, Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Prakarya.
Cakupan materi pelajaran tersebut diuraikan berdasarkan Tingkatan
Kompetensi dan Kompentensi Inti yang tertuang dalam Permendikbud No
21 Tahun 2016. Adapun Kompetensi Inti untuk SMP/MTs dan sederajat
adalah sebagai berikut:
Deskripsi Kompetensi
KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spiritual (KI.1) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya
Sikap Sosial (KI.2) 2. Menghargai dan menghayati perilaku
a. jujur,
b. disiplin,
c. santun
d. percaya diri
e. peduli
f. bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan
perkembangan anak di
lingkungan,keluarga,sekolah,masyarakat
dan lingkungan alam
sekitar,bangsa,Negara, dan kawasan
regional
Pengetahuan (KI-3) 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan
17
faktual,konseptual, procedural,dan
metakognitif pada tingkat teknis dan
spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang :
a. ilmu pengetahuan ,
b. teknologi,
c. seni,
d. budaya
dengan wawasan
kemanusiaan,kebangsaan, dan
kenegaraan terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
Keterampilan (KI-4)
4. Menunjukkan ketrampilan
menalar,mengolah.dan menyaji secara :
a. kreatif
b. produktif
c. kritis
d. mandiri
e. kolaboratif, dan
f. komunikatif,
dalam ranah konkret dan ranah abstrak
sesuai dengan yang dipelajari disekolah
dan sumber yang sama dalam sudut
pandang teori.
18
Penumbuhan dan pengembangan komprtensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.
B. Muatan Lokal
Pada dasarnya, setiap sekolah harus mengembangkan Kompetensi Inti untuk
K-13 maka muatan lokal untuk setiap jenis yang akan diselengarakan. Sekolah
dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester
atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain
dan/atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
Berdasarkan surat keputusan Bupati Karimun nomor 410 tahun 2018 tentang
Penetapan Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal Budaya Melayu di Kabupaten
Karimun maka muatan lokal untuk jenjang pendidikan SMP Negeri dan Swasta
sebagai Mulok wajib di Kabupaten Karimun adalah Budaya Melayu Kepulauan
Riau.
Mata Pelajaran Budaya Melayu Kepulauan Riau di SMP Negeri 1 Kundur
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang mengarah kepada
aspek kesenian, budaya, dan sastra serta unsur tradisi lainnya dibahas
secara bersamaan dan terintegrasi dengan pola kehidupan dari dahulu
hingga sekarang
2. Membentuk karakter siswa untuk cinta budaya melayu dan terampil dalam
tari melayu, adat istiadat melayu dan kuliner melayu.
C. Bimbingan Konseling
1. Konsep
Pada Abad ke-21 peserta didik berada dalam situasi kehidupan yang
kompleks, penuh dengan tekanan, paradoks dan ketidakmenentuan
sehingga memerlukan kompetensi hidup agar berkembang secara efektif,
produktif, bermartabat serta bermaslahat bagi diri sendiri dan
lingkungannya.
Layanan Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis,
berkelanjutan, dan terprogram oleh konselor atau guru Bimbingan dan
Konseling untuk memfasilitasi siswa/konseli mencapai kemandirian sehingga
19
mampu, memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan
merealisasikan diri secara bertanggung jawab untuk mencapai kebahagiaan
dan kesejahteraan hidupnya.
Dalam implementasi kurikulum 2013 BK dilaksanakan oleh guru bimbingan
dan konseling sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya membantu
tercapainya tujuan pendidikan nasional, dan khususnya membantu
siswa/konseli mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses,
sejahtera dan bahagia dalam kehidupannya.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kolaborasi dan sinergisitas kerja
antara guru bimbingan dan konseling, guru matapelajaran, pimpinan
sekolah/madrasah, staf administrasi, orang tua, dan pihak lain yang dapat
membantu kelancaran proses dan pengembangan peserta didik/konseli
secara utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir.
2. Fungsi Layanan BK
Bagi konseli (siswa) berfungsi untuk
a. Perluasan pemahaman diri dan lingkungan;
b. Pendorong pertumbuhan dan perkembangan;
c. Proses penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan;
d. Penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan dan karir;
e. Solusi atas masalah;
f. Perbaikan dan penyembuhan;
g. Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif;
h. Pengembangan potensi dri secara optimal.
3. Asas Pelayanan
a. Kerahasiaan sesuai kode etik bimbingan dan konseling;
b. Kesukarelaan dalam mengikuti layanan yang diperlukan;
c. Keterbukaan dalam memberikan dan menerima informasi;
d. Keaktifan dalam penyelesaian masalah;
e. Kemandirian dalam pengambilan keputusan;
f. Kekinian dalam penyelesaian masalah pada kehidupan konseli;
g. Kedinamisan dalam memandang konseli.
h. Keterpaduan kerja antarpemangku kepentingan pendidikan ;
i. Keharmonisan layanan dengan visi dan misi sekolah serta nilai dan
norma kehidupan yang berlaku;
j. Keahlian dalam pelayanan yang sesuai kaidah-akademik dan
profesional;
k. Alih-tangan kasus untuk layanan di luar keahlian dan kewenangan;
l. Tut wuri handayani dalam memfasilitasi setiap peserta didik
20
4. Prinsip Bimbingan Konseling:
a. Pelayanan bimbingan dan konseling untuk semua siswa dan tidak
diskriminatif.
b. Bimbingan sebagai proses pelayanan individu karena setiap peserta
didik memiliki keunikan masing-masing.
c. Bimbingan konseling memberikan bantuan untuk membangun
pandangan positif pada diri dan lingkungannya.
d. Bimbingan konseling berlangsung dalam konteks kehidupan.
e. Bimbingan dan konseling dalam bingkai budaya Indonesia.
f. Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel, adaptif, dan berkelanjutan.
g. Pelayanan bimbingan dan konseling ditangani tenaga profesional.
h. Pelayanan bimbingan dan konseling berlandaskan program yang
berbasis hasil analisis kebutuhan siswa sesuai dengan
perkembangannya.
i. Bimbingan dan konseling dievaluasi secara berkala untuk sebagai dasar
perbaikan proses layanan dan untuk mengukur hasil yang dicapai.
5. Komponen Program Bimbingan dan Konseling:
Program layanan;
Program Layanan dalam kelas maupun di luar kelas yang dirumuskan
dalam bentuk program tahunan dan program semester meliputi kegiatan:
a. Layanan dasar (guidance curriculum) merupakan layanan penyiapan
pengalaman terstruktur dan sistematis agar dapat menyesuaikan diri
dengan tugas-tugas perkembangan secara alamiah dan normal.
b. Layanan peminatan perencanaan individual agar peserta didik belajar
sesuai dengan minatnya dan mengikuti proses sistematik untuk
merencanakan masa depannya.
c. Layanan responsif, merupakan pemberi bantuan dalam menghadap
masalah dalam proses
Bidang layanan;
a. BK Pribadi meliputi pemahaman diri, keselarasan perkembangan, cipta
rasa, karsa; kedewasaan, aktualisasi diri, dan tanggung jawab.
b. BK Sosial untuk memahami interaksi sosial yang positif, keterampilan
berinteraksi, dan mangatasi masalah dalam hubungan sosial.
c. BK Belajar merupakan bantuan untuk mengenali potensi diri, sikap dan
keterampilan belajar, keterampilan merencanakan pendidikan, kesiapan
mental menghadapi ujian sehingga mendapat hasil belajar yang optimal.
21
d. BK Karir merupakan bimbingan untuk mengalami pertumbuhan,
perkembangan, eksplorsi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir
secara rasional dan realistis.
Struktur program
o Program layanan Bimbingan dan Konseling meliputi program tahunan
dan program semesteran.
o Struktur:
o Rasional
o Visi dan misi
o Deskripsi Kebutuhan
o Tujuan
o Komponen Program
o Bidang Layanan
o Recana Kegiatan
o Tema/Topik
o Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling
o Evaluasi, Pelaporan, dan Tindak Lanjut
o Rencana Anggaran
Bentuk layanan bimbingan dan konseling dalam kelas:
o Tatap muka terjadwal.
o Volume kegiatan klasikal 2 jam pelajaran per rombel per minggu.
o Materi layanan meliputi: aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar,
karir serta materi lain yang peserta didik perlukan.
o Materi dirumuskan dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan
Klasikal (RPLBK)
Bentuk layanan bimbingan dan koseling di luar kelas:
o konseling individual,
o kelompok,
o bimbingan kelompok,
o bimbingan kelas besar dan lintas kelas,
o konsultasi atau berbagi kepedulian konselor dengan konseli.
o konferensi kasus atau membahas masalah konseli
o kunjungan rumah,
o Advokasi atau pendampingan terhadap konseli yang mengalami
perlakuan yang tidak mendidik.
o kolaborai, atau kerja sama guru BK dengan berbagai pihak.
22
o alih tangan kasus, atau pelimpahan kepada pihak lain yang memerlukan
keahlian profesional lain.
o pengelolaan media,
o pengelolaan kontak masalah, dan
o manajemen program berbasis komptensi,
o penelitian dan pengembangan
o Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), dan kegiatan lain yang
relevan.
D. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Di SMP Negeri 1 Kundur Kabupaten Karimun kegiatan ekstrakurikuler yang
dilaksanakan antara lain:
Kegiatan Pengembangan Diri dan Nilai-Nilai Karakter
Jenis Pengembangan Nilai-Nilai yang
Strategi
Ektrakurikuler ditanamkan
1. Pramuka (Wajib) Demokratis Latihan terprogram
Disiplin (Kepemimpinan,
Kerjasama penegakan disiplin dan
Rasa kebangsaan tata tertib
Toleransi berorganisasi)
Peduli social dan
lingkungan
Cinta damai
Kerja keras
2. PMR Peduli social Latihan terprogram
Toleransi (UKS, P3K)
Disiplin
Komunikatif
Kebersihan
Kesehatan
Tanggungjawab
Rasa ingin tahu
3. Olah raga (sepak Sportifitas Latihan terprogram,
bola/Futsal, Bola Menghargai pertandingan
Volly, Sepak prestasi persahabatan,
takraw, Tenis Kerja keras pertandingan prestasi
Meja, Bulu Cinta damai Tingkat SMP, O2SN
Tangkis, Atletik, Displin dan POPDA
Renang dan jujur
Silat/karate
4. kerohanian religius Latihan terprogram,
(Imtaq, ceramah, rasa kebangsaan lomba prestasi,
rebana/nasyid, cinta tanah air peringatan hari besar
seni baca Quran) agama
5. Seni Budaya Disiplin Latihan rutin, lomba
23
(vocal group, tari, Jujur pretasi, FLS2N
lukis, cipta lagu, Peduli budaya
desain Batik) Cinta tanah air
Semangat
kebangsaan
6. Matematika, IPA, Tekun Latihan rutin, lomba
IPS, Bahasa Disiplin prestasi, OSN, Story
Indonesia dan Mandiri telling, Debat Bahasa
Bahasa Inggris Kerja keras Indonesia, Pidato, Cipta
Pantang menyerah dan Baca Puisi
keberanian
7. Kepemimpinan Tanggungjawab Latihan rutin dan
(PASKIBRA, Keberanian terprogram
OSIS) Tekun
Sportivitas
Disiplin
Mandiri
Demokratis
Cinta damai
Cinta tanah air
Peduli lingkungan
Keteladanan
Sabar
Toleransi
Kerja keras
Pantang menyerah
kerjasama
25
o Susunan Panitia
o Pembina/Pelatih
o Tempat pelatihan.
o Jadwal pelatihan
o Rencana Anggaran
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan model blok menggunakan waktu 36 jam tatap
muka sebagai Kursus Orientasi Pendidikan Kepramukaan bagi peserta
didik sesuai tingkat kelas dan usianya. Materi kegiatan sekolah siapkan
khusus dengan mengintegrasikan rencana kegiatan tahunan kegiatan
keprmukaan, materi kepramukaan, dan kecakapan berkolaborasi dalam
kelas maupun di luar kelas dalam meningkatkan pematangan sikap dan
meningkatkan keterampilan belajar siswa sebgai bagian diri indikator
pencapaian visi sekolah.
Pelaksana kegiatan adalah tim pelaksana yang ditentukan berdasarkan
Surat Keputusan Kepala Sekolah dengan mengkolaborasikan Pembina
Pramuka, tim Pembina Kesiswaan, dan Guru Mata Pelajaran yang
relevan dengan rencana aktivitas latihan kegiatan aktualisasi.
Program kegiatan disusun dalam bentuk proposal kegiatan yang
dirumuskan oleh panitia pelaksana dan disahkan oleh kepala sekolah.
Biaya pelaksanaan kegiatan berasal dari anggaran sekolah yang relevan
serta sumbangan dari pihak lain yang tidak bertentangan dengan aturan
yang berlaku.
Dalam kegiatan blok siswa tidak wajib menggunakan atribut pramuka.
Namun demikian, jika sebelumnya siswa telah memiliki atribut dan
seragam pramuka, maka kediatan dapat dilaksanakan dengan
menggunakan atribut kepramukaan.
Penilaian
Penilaian model blok dilakukan terhadap proses kegiatan dan hasil
kegiatan sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan dalam
program kegiatan. Penilaian kegiatan menjadi input kepada satuan
pendidikan untuk perbaikan proses. Penilaian hasil belajar siswa
disesuaikan dengan materi yang dipelajari. Hasil penilaian hasil belajar
disampaikan kepada mata pelajaran yang relevan.
b. Model Aktualisasi
Model aktualisasi adalah ekstrakurikuler wajib yang dilaksanakan tiap
minggu efektif. Kegiatan ini bertujuan utama membangun karakter dan
keterampilan. Materi yang diaktualisasikan adalah materi kepramukaan
26
yang diitegrasikan dengan materi pelajaran yang siswa peroleh dalam
kegiatan tatap muka.
Penyelenggaraan pendidikan aktualisasi adalah bentuk kegiatan
peningkatan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan yang
diintegrasikan dengan materi, metode, dan prinsip dasar pendidikan
kepramukaan. Oleh karena itu sekolah perlu menyusun silabus pelatihan
terlebih dahulu dengan memetakan kompetensi dasar mata pelajaran,
materi pelajaran, tujuan, struktur jadwal, dan alat penilaian yang relevan.
Perencanaan Program Aktualisasi
Perencanaan kegiatan aktualiasi idealnya disusun untuk tiga tahun
dengan menggunakan model silabus nasional. Dengan sistem
perencanan untuk tiga tahun akan memperjelas kompetensi, materi,
strategi, serta tugas yang akan peserta latihan kerjakan, maupuan
perangkat penilaian akan yang sekolah gunakan. Pembina tiap level
mendapat tanggung jawab untuk merumuskankanya dalam kurun waktu
tahunan.
Ada pun struktur program memuat komponen berikut:
• Nama kegiatan
• Tujuan kegiatan
• Silabus Pelatihan
• Materi pelatihan
• Pembina/Pelatih
• Jadwal pelatihan
• Sistem penilaian
• Perangkat evaluasi program.
Pembina
Pembina Pramuka SMP Negeri 1 Kundur adalah tenaga pendidik yang
telah mengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK) Kursus Mahir
Dasar (KMD).
Tujuan pelaksanaan pendidikan ekstrakurikuler wajib model aktualisasi
adalah:
a. Meningkatnya pemahaman peserta didik tentang pendidikan
Kepramukaan yang menyenangkan dan menantang.
b. Meningkatnya keterampilan peserta didik dalam mengaktualisasikan
kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan metode dan
prinsip dasar Pendidikan Kepramukaan sehingga bermanfaat untuk
kepentingan hidupnya pada masa kini dan masa depannya.
27
c. Meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai dengan tuntutan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pada:
o Penerapan Dwisatya dan Dwidarma bagi peserta didik usia
Siaga,
o Penerapan Trisatya dan Dasadarma bagi peserta didik usia
Penggalang, dan Penegak.
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi;
o Jadwal latihan satu minggu satu kali.
o Setiap pelaksanaan kegiatan selama 2 jam pelajaran.
o Model struktur kegiatan menggunakan model Latihan Ekstrakurikuler
Pramuka.
o Pembina kegiatan dilakukan oleh Guru Matapelajaran selaku
Pembina Pramuka dan dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur
Muda/Instruktur Pramuka).
o Dalam pelaksanaan kegiatan siswa tidak wajib mengenakan atribut
kepramukaan.
Penilaian
Penilaian proses dan hasil pencapaian kompetensi dilaksanakan oleh
Pembina meliputi penilaian sikap dan keterampilan. Hasil penilaian
disampaikan kepada guru mata pelajaran yang relevan dengan materi
yang menjadi bahan yang diaktualisasikan siswa.
c. Model Reguler
Pelaksanaan kegaitan model reguler adalah kegiatan kepramukaan yang
diatur Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan
Kepramukaan. Kesertaan dalam kegiatan bersifat sukarela. Jika dalam
kegiatan Blok dan Aktualisasi wajib diikuti oleh seluruh siswa, maka
dalam kegiatan reguler hanya siswa yang berminat saja yang
mengikutinya dan mereka tergabung dalam kegiatan Gugus Depan.
2. Ekstakurikuler Pilihan
2.1. Kegiatan Olimpiade Sains (Matematika,IPA,IPS)
Bentuk kegiatan :
a. Membina siswa dalam menghadapi Olimpiade Matematika
b. Membina siswa dalam menghadapi Olimpiade IPA
c. Membina siswa dalam menghadapi Olimpiade IPS
2.2. Kegiatan Story Telling
Tujuan : Agar siswa dapat berbicara dan bercerita dengan
menggunakan bahasa Inggris.
28
2.3. Kegiatan Apresiasi Bahasa
o Pengembangan pidato
o Pengembangan pembacaan sajak , puisi , pantun , gurindam,dsb
o Pengembangan drama
2.4. Kegiatan Iman dan Taqwa ( IMTAQ )
o Pengembangan tulis baca Al - Quran
o Pembinaan Shalat
o Pembinaan Akhlak dan Budi Pekerti
2.5. Kegiatan pengembangan prestasi olahraga (bola volley,bulu
tangkis,tenis meja,dll)
2.6. Kegiatan Apresiasi Seni
o Pengembangan seni suara, seni musik dan seni tari
o Pengembangan majalah dinding
2.7. Kegiatan Drum Band
Melatih siswa agar mahir dalam memainkan alat Drum Band
2.8. Latihan Dasar Patroli Keamanan Sekolah ( PKS )
Bertujuan untuk :
a. Melatih siswa dalam berorganisasi
b. Melatih siswa untuk berdisiplin dan tegas
c. Mempersiapkan siswa untuk menjadi manusia yang cinta damai
d. Melatih siswa untuk bersikap demokratis
e. Melatih siswa belajar mengambil keputusan dengan tepat
2.9. Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS )
Bertujuan untuk :
a. Melatih siswa dalam berorganisasi
b. Melatih siswa untuk terbiasa hidup bersih dan sehat
c. Mempersiapkan siswa untuk menjadi manusia yang sehat dan
cerdas
d. Melatih siswa untuk tidak terpengaruh dengan narkoba
e. Melatih siswa untuk bisa menjaga lingkungan agar selalu bersih
f. Melatih siswa belajar mengambil keputusan dengan tepat
29
a. Kegiatan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara regular dan kontinyu baik
didalam kelas maupun diluar kelas bertujuan untuk membiasakan anak
mengerjakan sesuatu dengan baik antara lain melalui kegiatan :
1) Melaksanakan Upacara Bendera,
2) Membiasakan berdoa sebelum dan setelah pembelajaran,
3) Membiasakan membaca dan menghafal Al-Qur’an dalam program
ODOA (one day one ayat) sebelum mulai pembelajaran,
4) Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya setiap sebelum mulai
pembelajaran,
5) Melaksanakan prorgam gerakan literasi sekolah (GLS),
6) Gerakan kebersihan lingkungan untuk menuju sekolah sehat,
7) Menyanyikan lagu daerah setelah proses pembelajaran,
8) Sholat Berjamaah (Sholat dzhuhur)
9) Sholat dhuha bersama.
10) Kunjungan ke Perpustakaan
11) Piket kebersihan kelas
12) Berada di sekolah 30 menit sebelum pembelajaran dimulai
b. Kegiatan Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja, di mana saja tanpa
dibatasi oleh ruang dan waktu. Bertujuan untuk memberikan pendidikan
pada saat itu terutama dalam peningkatan disiplin, sopan santun dan
kebiasaan baik para peserta didik dilakukan dengan kegiatan:
1) Membiasakan memberi salam, sapa, senyum, sopan, dan santun,
2) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya,
3) Membiasakan menjaga dan memelihara tanaman.
4) Penanaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
5) Membiasakan mematikan aliran listrik saat cahaya terang,
6) Membiasakan menutup kran air saat tidak digunakan,
7) Membiasakan menjaga kebersihan kelas,
8) Membiasakan berbahasa yang santun,
9) Membiasakan berpakaian yang rapi,
10) Membiasakan menyiapkan kebutuhan sekolah sendiri,
11) Membiasakan berlatih menjawab dalam proses belajar mengajar,
12) Membiasakan turut serta dalam bakti sosial di masyarakat,
13) Membiasakan membantu korban bencana, kematian, sakit, dll
dengan penggalangan dana.
30
c. Kegiatan Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik untuk kelas
dan sekolah. Hal ini bertujuan untuk memberikan wawasan tambahan
kepada siswa tentang hal-hal baru dalam kehidupan bermasyarakat
terutama yang sesuai dengan perkembangan dan mental dan emosional
peserta didik dilakukan melalui kegiatan:
1) Pesantren Kilat
2) Class Metting
3) Peringatan Hari Besar Nasional
4) Peringatan Hari Besar Keagamaan
5) Pembinaan dalam Olimpiade
6) Kunjungan: tempat orang terkena musibah, tempat terjadi bencana,
7) Proyek: Lomba-lomba baik antar kelas, antar sekolah, antar daerah,
Pentas seni baik antar kelas, antar sekolah, antar daerah, dan
bazar.
d. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja
dengan cara guru dan pengelola sekolah dapat memberikan contoh
hidup yang nyata dalam bentuk:
1) Memberikan contoh berpakaian rapi
2) Memberikan contoh memuji hasil pekerjaan yang baik
3) Memberikan contoh datang tepat waktu
4) Memberikan contoh hidup sederhana
5) Memberikan contoh bertutur kata yang baik
6) Memberikan contoh berperilaku baik
7) Memberikan contoh Kebersihan diri
8) Memberikan contoh melaksanakan tata tertib sekolah
Pengembangan Potensi dan Ekspresikan Diri sesuai dengan kebutuhan
minat dan bakat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah
dilakukan melalui berbagai kegiatan
Langkah-langkah Kegiatan Ekstrakurikuler:
1) Mengidentifikasi peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya
Pengamatan atau observasi
Wawancara
Studi dokumentasi
Rekomendasi dari guru atau wali kelas
Psikotes
31
2) Pengelompokkan peserta didik yang memerlukan pelayanan sesuai
dengan minat dan bakatnya melalui pemetaan
3) Menentukan pembimbing dan pemandu bakat sesuai dengan
keahliannya (ditetapkan oleh kepala sekolah)
4) Setiap pembimbing yang ditugaskan harus membuat program kegiatan
yang berisi:
Tujuan
Rencana kegiatan
Jadwal kegiatan
Daftar siswa binaan
Evaluasi
Pelaporan
5) Kepala sekolah mengadakan rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan
Kegiatan pengembangan diri terprogram dilaksanakan diluar jam pelajaran
pada pukul 15.00 s/d 17.00 WIB dan dimasukkan kedalam kegiatan
ekstrakurikuler.
32
E. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimum yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu
pada standar kompetensi lulusan. Dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan
harus merumuskannya secara bersama antara kepala sekolah, pendidik, dan
tenaga kependidikan lainnya. KKM dirumuskan setidaknya dengan
memperhatikan 3 (tiga) aspek: karakteristik peserta didik (intake), karakteristik
mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi satuan
pendidikan (daya dukung) pada proses pencapaian kompetensi.
Secara teknis prosedur penentuan KKM mata pelajaran pada satuan pendidikan
dapat dilakukan antara lain dengan cara berikut:
a. Menghitung jumlah KD setiap mata pelajaran pada masing-masing tingkat
kelas dalam satu tahun pelajaran.
b. Menentukan nilai aspek karakteristik peserta didik (intake), karakteristik mata
pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan
(daya dukung) dengan memperhatikan komponen-komponen berikut:
1) Karakteristik Peserta Didik (Intake)
Karakteristik peserta didik (intake) bagi peserta didik baru (kelas VII)
antara lain memperhatikan rata-rata nilai rapor SD, nilai ujian sekolah SD,
nilai hasil seleksi masuk peserta didik baru di jenjang SMP. Bagi peserta
didik kelas VIII dan IX antara lain diperhatikan rata-rata nilai rapor
semester-semester sebelumnya.
2) Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas)
Karakteristik Mata Pelajaran (kompleksitas) adalah tingkat kesulitan dari
masing-masing mata pelajaran, yang dapat ditetapkan antara lain melalui
expert judgment guru mata pelajaran melalui forum Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) tingkat sekolah, dengan memperhatikan hasil
analisis jumlah KD, kedalaman KD, keluasan KD, dan perlu tidaknya
pengetahuan prasyarat.
3) Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung)
Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung) meliputi antara lain (1)
kompetensi pendidik (misalnya nilai Uji Kompetensi Guru); (2) jumlah
peserta didik dalam satu kelas; (3) predikat akreditasi sekolah; dan (4)
kelayakan sarana prasarana sekolah.
Berikut ini tabel nilai Kiteria Ketuntasan Minimum (KKM) di SMP Negeri 1
Kundur yang berlaku saat ini.
33
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimum SMP Negeri 1 Kundur, pada aspek penilaian
Pengetahuan dan Keterampilan
Untuk aspek sikap, baik sikap spiritual maupun sikap sosial minimal “Baik”.
34
Teknik pelaksanaan penugasan/pembelajaran remedial
Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta
didik yang mengikuti remedial maksimal 20%.
Penugasan kelompok diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah
peserta didik yang mengikuti remedial lebih dari 20% tetapi kurang dari
50%.
Pembelajaran ulang diakhiri dengan tes individu (tertulis) bila jumlah
peserta didik yang mengikuti remedial lebih dari 50%.
2. Pembelajaran Pengayaan
Peserta didik yang telah mencapai kompetensi lebih cepat dari peserta
didik lain dapat mengembangkan dan memperdalam kecakapannya
secara optimal melalui pembelajaran pengayaan.
Pembelajaran pengayaan dapat diartikan sebagai suatu pengalaman atau
kegiatan peserta didik yang telah melampaui persyaratan minimum (KKM)
yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan dan tidak semua peserta didik
dapat melakukannya.
36
Hasil penilaian akhir semester selanjutnya diolah dan dianalisis untuk
mengetahui ketuntasan belajar peserta didik. Hasil penilaian ini
dimanfaatkan untuk program remedial, pengayaan, dan pengisian rapor.
Nilai Rapor adalah komulatif, artinya perata-rataan dari: Hasil Penilaian
Harian (HPH) per kompetensi dasar atau indikator, Hasil Penilaian
Tengah Semester (HPTS), dan Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS)
dengan pembobotan tertentu. Dimana bobot hasil penilaian harian sama
atau lebih dari jumlah bobot hasil penilaian tengah semester dan bobot
hasil penilaian akhir semester. Di SMP Negeri 1 Kundur Barat, digunakan
sistem pembobotan nilai sebagai berikut:
Nilai Rapor adalah Hasil Penilaian Harian (HPH) = (2 (60% Nilai rata-rata
tes tulis + 40% Nilai rata-rata tugas) + Hasil Penilaian Tengah Semester
(HPTS) + Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS)/4
37
berikutnya. Hasil USBN digunakan sebagai salah satu pertimbangan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
38
Kelulusan dan kriteria kelulusan peserta didik dari SMP Negeri 1 Kundur
ditetapkan melalui rapat dewan guru. Peserta didik dinyatakan lulus dari SMP
Negeri 1 Kundur setelah memenuhi persyaratan berikut, yaitu:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian sikap (Spiritual dan Sosial)
c. Lulus ujian sekolah dan Ujian sekolah berstandar Nasional
d. Memperoleh nilai rata-rata tidak kurang 65 untuk USBN;
e. Mengikuti seluruh mata pelajaran pada Ujian Nasional;
f. Kehadiran di kelas mencapai minimal 85%;
Target dari persyaratan tersebut diharapkan seluruh peserta didik yang ada
pada kelas IX dapat memenuhinya, sehingga 100% siswa dinyatakan lulus.
Untuk mencapai target tersebut tentu sekolah melakukan berbagai upaya antara
lain:
1. Memotivasi siswa untuk meningkatkan tingkat kehadiran di sekolah.
2. Memotivasi siswa dalam meningkatkan karakter yang baik terkait penilaian
sikap spiritual dan sikap sosial.
3. Melaksanakan pembelajaran tambahan bagi mata pelajaran yang di UN-kan.
4. Melaksanakan Try Out USBN dan UN.
39