Anda di halaman 1dari 25

BAB III

MUATAN KURIKULER/KURIKULUM

A. Muatan Nasional
1. Struktur Kurikulum
Pada struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah berisi sejumlah mata
pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik. Mengingat perbedaan
individu sudah barang tentu keluasan dan kedalamannya akan berpengaruh
terhadap peserta didik pada setiap satuan pendidikan.
Mengacu pada peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun
2016 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs.Pada program
pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan yang setara, jumlah jam
mata pelajaran sekurang-kurangnya 38 jam pelajaran setiap minggu. Setiap jam
pelajaran lamanya 40 menit. Jenis program pendidikan di SMP dan setara, terdiri
dari program umum meliputi sejumlah mata pelajaran yang wajib diikuti seluruh
peserta didik. Mata pelajaran yang wajib diikuti pada program umum berjumlah
10 termasuk Muatan Lokal. Kemudian, berdasarkan surat keputusan Bupati
Karimun nomor 410 tahun 2018 tentang Penetapan Pelaksanaan Kurikulum
Muatan Lokal Budaya Melayu di Kabupaten Karimun
SMP Negeri 1 Kundur menyusun struktur Kurikulum yang digunakan dan
diterapkan kepada peserta didik. Struktur kurikulum tersebut terdiri dari sebelas
mata pelajaran termasuk muatan lokal dan juga memuat program-program
ekstrakurikuler.
Berikut ini adalah tabel Struktur Kurikulum SMP Negeri 1 Kundur:
Tabel 1. Struktur Kurikulum SMP Negeri 1 Kundur
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
VII VIII IX
KELOMPOK A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan
3 3 3
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
KELOMPOK B
8. Seni Budaya 3 3 3
15
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
3 3 3
kesehatan
10. Prakarya 2 2 2
11. Budaya Melayu Kepulauan Riau 2 2 2
Jumlah 40 40 40

PERHITUNGAN JAM PELAJARAN PERMINGGU KELAS VII, VIII, DAN IX


HARI JAM MAPEL HARI JAM MAPEL
Menyanyi, ODOA
07.00-07.45 Upacara 07.00-07.30
literasi
Menyanyi,
07.45-08.00 07.30-08.10 PBM
ODOA, literasi
08.00-08.40 PBM 08.10-09.30 PBM

08.40-09.20 PBM 08.40-09.20 PBM


SELASA,
SENIN 09.20-09.40 Istirahat 09.30-09.50 Istirahat
RABU,
09.40-10.20 PBM KAMIS 09.50-10.30 PBM

10.20-11.00 PBM 10.30-11.10 PBM

11.00-11.20 Istirahat 11.10-11.50 PBM

11.20-12.00 PBM 11.50-12.30 PBM

12.00-12.40 PBM 12.30-12.50 Istirahat


12.50-13.30 PBM

HARI JAM MAPEL HARI JAM MAPEL


Menyanyi,Kultum
07.00-07.45 07.00-07.45 Menyayi,SKJ
, ODOA
07.45-08.00 Literasi 07.45-08.00 ODOA, literasi

08.00-08.40 PBM 08.00-08.40 PBM

08.40-09.20 PBM 08.40-09.20 PBM

JUMA’T 09.20-09.40 Istirahat SABTU 09.20-09.40 Istirahat

09.40-10.20 PBM 09.40-10.20 PBM

10.20-10.50 PBM 10.20-11.00 PBM

11.00-11.20 Istirahat

11.20-12.00 PBM

12.00-12.40 PBM

16
2. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum SMP meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam
satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII sampai dengan kelas
IX.. Muatan kurikulum SMP/MTs adalah Kurikulum 2013 meliputi sejumlah mata
pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan. Materi muatan lokal
dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian dari muatan kurikulum
(Badan Standar Nasional Pendidikan)

a. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 terdiri dari 2 kelompok
1. Kelompok A yang terdiri dari mata pelajaran Pendidikan Agama,
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa
Indonesia,Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan
Sosial, dan Bahasa Inggris
2. Kelompok B yatng terdiri dari mata pelajaran Seni Budaya, Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Prakarya.
Cakupan materi pelajaran tersebut diuraikan berdasarkan Tingkatan
Kompetensi dan Kompentensi Inti yang tertuang dalam Permendikbud No
21 Tahun 2016. Adapun Kompetensi Inti untuk SMP/MTs dan sederajat
adalah sebagai berikut:
Deskripsi Kompetensi
KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spiritual (KI.1) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya
Sikap Sosial (KI.2) 2. Menghargai dan menghayati perilaku
a. jujur,
b. disiplin,
c. santun
d. percaya diri
e. peduli
f. bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan
perkembangan anak di
lingkungan,keluarga,sekolah,masyarakat
dan lingkungan alam
sekitar,bangsa,Negara, dan kawasan
regional
Pengetahuan (KI-3) 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan
17
faktual,konseptual, procedural,dan
metakognitif pada tingkat teknis dan
spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang :
a. ilmu pengetahuan ,
b. teknologi,
c. seni,
d. budaya
dengan wawasan
kemanusiaan,kebangsaan, dan
kenegaraan terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
Keterampilan (KI-4)
4. Menunjukkan ketrampilan
menalar,mengolah.dan menyaji secara :
a. kreatif
b. produktif
c. kritis
d. mandiri
e. kolaboratif, dan
f. komunikatif,
dalam ranah konkret dan ranah abstrak
sesuai dengan yang dipelajari disekolah
dan sumber yang sama dalam sudut
pandang teori.

Dengan demikian maka tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,


yaitu
1) kompetensi sikap spiritual ,
2) sikap sosial,
3) pengetahuan
4) keterampilan.
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler,kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. Rumusan kompetensi
sikap spiritual dan social dicapai melalui pembelajatan tidak langsung
(indirect teaching) ,yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan langsung memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.

18
Penumbuhan dan pengembangan komprtensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

B. Muatan Lokal
Pada dasarnya, setiap sekolah harus mengembangkan Kompetensi Inti untuk
K-13 maka muatan lokal untuk setiap jenis yang akan diselengarakan. Sekolah
dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester
atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain
dan/atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
Berdasarkan surat keputusan Bupati Karimun nomor 410 tahun 2018 tentang
Penetapan Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal Budaya Melayu di Kabupaten
Karimun maka muatan lokal untuk jenjang pendidikan SMP Negeri dan Swasta
sebagai Mulok wajib di Kabupaten Karimun adalah Budaya Melayu Kepulauan
Riau.
Mata Pelajaran Budaya Melayu Kepulauan Riau di SMP Negeri 1 Kundur
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang mengarah kepada
aspek kesenian, budaya, dan sastra serta unsur tradisi lainnya dibahas
secara bersamaan dan terintegrasi dengan pola kehidupan dari dahulu
hingga sekarang
2. Membentuk karakter siswa untuk cinta budaya melayu dan terampil dalam
tari melayu, adat istiadat melayu dan kuliner melayu.

C. Bimbingan Konseling
1. Konsep
Pada Abad ke-21 peserta didik berada dalam situasi kehidupan yang
kompleks, penuh dengan tekanan, paradoks dan ketidakmenentuan
sehingga memerlukan kompetensi hidup agar berkembang secara efektif,
produktif, bermartabat serta bermaslahat bagi diri sendiri dan
lingkungannya.
Layanan Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis,
berkelanjutan, dan terprogram oleh konselor atau guru Bimbingan dan
Konseling untuk memfasilitasi siswa/konseli mencapai kemandirian sehingga

19
mampu, memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan
merealisasikan diri secara bertanggung jawab untuk mencapai kebahagiaan
dan kesejahteraan hidupnya.
Dalam implementasi kurikulum 2013 BK dilaksanakan oleh guru bimbingan
dan konseling sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya membantu
tercapainya tujuan pendidikan nasional, dan khususnya membantu
siswa/konseli mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses,
sejahtera dan bahagia dalam kehidupannya.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kolaborasi dan sinergisitas kerja
antara guru bimbingan dan konseling, guru matapelajaran, pimpinan
sekolah/madrasah, staf administrasi, orang tua, dan pihak lain yang dapat
membantu kelancaran proses dan pengembangan peserta didik/konseli
secara utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir.
2. Fungsi Layanan BK
Bagi konseli (siswa) berfungsi untuk
a. Perluasan pemahaman diri dan lingkungan;
b. Pendorong pertumbuhan dan perkembangan;
c. Proses penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan;
d. Penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan dan karir;
e. Solusi atas masalah;
f. Perbaikan dan penyembuhan;
g. Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif;
h. Pengembangan potensi dri secara optimal.
3. Asas Pelayanan
a. Kerahasiaan sesuai kode etik bimbingan dan konseling;
b. Kesukarelaan dalam mengikuti layanan yang diperlukan;
c. Keterbukaan dalam memberikan dan menerima informasi;
d. Keaktifan dalam penyelesaian masalah;
e. Kemandirian dalam pengambilan keputusan;
f. Kekinian dalam penyelesaian masalah pada kehidupan konseli;
g. Kedinamisan dalam memandang konseli.
h. Keterpaduan kerja antarpemangku kepentingan pendidikan ;
i. Keharmonisan layanan dengan visi dan misi sekolah serta nilai dan
norma kehidupan yang berlaku;
j. Keahlian dalam pelayanan yang sesuai kaidah-akademik dan
profesional;
k. Alih-tangan kasus untuk layanan di luar keahlian dan kewenangan;
l. Tut wuri handayani dalam memfasilitasi setiap peserta didik

20
4. Prinsip Bimbingan Konseling:
a. Pelayanan bimbingan dan konseling untuk semua siswa dan tidak
diskriminatif.
b. Bimbingan sebagai proses pelayanan individu karena setiap peserta
didik memiliki keunikan masing-masing.
c. Bimbingan konseling memberikan bantuan untuk membangun
pandangan positif pada diri dan lingkungannya.
d. Bimbingan konseling berlangsung dalam konteks kehidupan.
e. Bimbingan dan konseling dalam bingkai budaya Indonesia.
f. Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel, adaptif, dan berkelanjutan.
g. Pelayanan bimbingan dan konseling ditangani tenaga profesional.
h. Pelayanan bimbingan dan konseling berlandaskan program yang
berbasis hasil analisis kebutuhan siswa sesuai dengan
perkembangannya.
i. Bimbingan dan konseling dievaluasi secara berkala untuk sebagai dasar
perbaikan proses layanan dan untuk mengukur hasil yang dicapai.
5. Komponen Program Bimbingan dan Konseling:
Program layanan;
Program Layanan dalam kelas maupun di luar kelas yang dirumuskan
dalam bentuk program tahunan dan program semester meliputi kegiatan:
a. Layanan dasar (guidance curriculum) merupakan layanan penyiapan
pengalaman terstruktur dan sistematis agar dapat menyesuaikan diri
dengan tugas-tugas perkembangan secara alamiah dan normal.
b. Layanan peminatan perencanaan individual agar peserta didik belajar
sesuai dengan minatnya dan mengikuti proses sistematik untuk
merencanakan masa depannya.
c. Layanan responsif, merupakan pemberi bantuan dalam menghadap
masalah dalam proses
Bidang layanan;
a. BK Pribadi meliputi pemahaman diri, keselarasan perkembangan, cipta
rasa, karsa; kedewasaan, aktualisasi diri, dan tanggung jawab.
b. BK Sosial untuk memahami interaksi sosial yang positif, keterampilan
berinteraksi, dan mangatasi masalah dalam hubungan sosial.
c. BK Belajar merupakan bantuan untuk mengenali potensi diri, sikap dan
keterampilan belajar, keterampilan merencanakan pendidikan, kesiapan
mental menghadapi ujian sehingga mendapat hasil belajar yang optimal.

21
d. BK Karir merupakan bimbingan untuk mengalami pertumbuhan,
perkembangan, eksplorsi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir
secara rasional dan realistis.
Struktur program
o Program layanan Bimbingan dan Konseling meliputi program tahunan
dan program semesteran.
o Struktur:
o Rasional
o Visi dan misi
o Deskripsi Kebutuhan
o Tujuan
o Komponen Program
o Bidang Layanan
o Recana Kegiatan
o Tema/Topik
o Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling
o Evaluasi, Pelaporan, dan Tindak Lanjut
o Rencana Anggaran
Bentuk layanan bimbingan dan konseling dalam kelas:
o Tatap muka terjadwal.
o Volume kegiatan klasikal 2 jam pelajaran per rombel per minggu.
o Materi layanan meliputi: aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar,
karir serta materi lain yang peserta didik perlukan.
o Materi dirumuskan dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan
Klasikal (RPLBK)
Bentuk layanan bimbingan dan koseling di luar kelas:
o konseling individual,
o kelompok,
o bimbingan kelompok,
o bimbingan kelas besar dan lintas kelas,
o konsultasi atau berbagi kepedulian konselor dengan konseli.
o konferensi kasus atau membahas masalah konseli
o kunjungan rumah,
o Advokasi atau pendampingan terhadap konseli yang mengalami
perlakuan yang tidak mendidik.
o kolaborai, atau kerja sama guru BK dengan berbagai pihak.

22
o alih tangan kasus, atau pelimpahan kepada pihak lain yang memerlukan
keahlian profesional lain.
o pengelolaan media,
o pengelolaan kontak masalah, dan
o manajemen program berbasis komptensi,
o penelitian dan pengembangan
o Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), dan kegiatan lain yang
relevan.

D. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Di SMP Negeri 1 Kundur Kabupaten Karimun kegiatan ekstrakurikuler yang
dilaksanakan antara lain:
Kegiatan Pengembangan Diri dan Nilai-Nilai Karakter
Jenis Pengembangan Nilai-Nilai yang
Strategi
Ektrakurikuler ditanamkan
1. Pramuka (Wajib)  Demokratis Latihan terprogram
 Disiplin (Kepemimpinan,
 Kerjasama penegakan disiplin dan
 Rasa kebangsaan tata tertib
 Toleransi berorganisasi)
 Peduli social dan
lingkungan
 Cinta damai
 Kerja keras
2. PMR  Peduli social Latihan terprogram
 Toleransi (UKS, P3K)
 Disiplin
 Komunikatif
 Kebersihan
 Kesehatan
 Tanggungjawab
 Rasa ingin tahu
3. Olah raga (sepak  Sportifitas Latihan terprogram,
bola/Futsal, Bola  Menghargai pertandingan
Volly, Sepak prestasi persahabatan,
takraw, Tenis  Kerja keras pertandingan prestasi
Meja, Bulu  Cinta damai Tingkat SMP, O2SN
Tangkis, Atletik,  Displin dan POPDA
Renang dan  jujur
Silat/karate
4. kerohanian  religius Latihan terprogram,
(Imtaq, ceramah,  rasa kebangsaan lomba prestasi,
rebana/nasyid,  cinta tanah air peringatan hari besar
seni baca Quran) agama
5. Seni Budaya  Disiplin Latihan rutin, lomba
23
(vocal group, tari,  Jujur pretasi, FLS2N
lukis, cipta lagu,  Peduli budaya
desain Batik)  Cinta tanah air
 Semangat
kebangsaan
6. Matematika, IPA,  Tekun Latihan rutin, lomba
IPS, Bahasa  Disiplin prestasi, OSN, Story
Indonesia dan  Mandiri telling, Debat Bahasa
Bahasa Inggris  Kerja keras Indonesia, Pidato, Cipta
 Pantang menyerah dan Baca Puisi
 keberanian
7. Kepemimpinan  Tanggungjawab Latihan rutin dan
(PASKIBRA,  Keberanian terprogram
OSIS)  Tekun
 Sportivitas
 Disiplin
 Mandiri
 Demokratis
 Cinta damai
 Cinta tanah air
 Peduli lingkungan
 Keteladanan
 Sabar
 Toleransi
 Kerja keras
 Pantang menyerah
 kerjasama

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta


didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler atau kegiatan kokurikuler.
Pelaksanaannya di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan.
Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Kegiatan
ekstrakurikuler wajib adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib
diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta
didik. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang
dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan dapat
diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing.
Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler bertujuan bertujuan untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama,
dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam mendukung pencapaian
tujuan pendidikan.
1. Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan
Gerakan Pramuka adalah suatu gerakan pendidikan untuk kaum muda,
yang bersifat sukarela, nonpolitik, terbuka untuk semua, tanpa membedakan
asal-usul, ras, suku dan agama, yang menyelenggarakan Pendidikan
Kepramukaan melalui suatu Model nilai yang didasarkan pada Satya dan
Darma Pramuka.
24
Pelaksanaan kegiatan kepramukaan di sekolah mengacu pada Undang
Undang Nomor 12 Tahun 2010, yang mengatur penyelenggaraan
pendidikan Kepramukaan. Permendikbud mengatur tentang teknis
penyelenggaran ekstrakurikuler wajib dan Undang-Undang mengatur
tentang kegiatan gerakan kepramukaan reguler. Mengacu pada kedua
aturan itu,maka sekolah menyelenggarakan kegiatan kepramukaan dalam
tiga model yaitu:
a. Model Blok
Model Blok sekolah selenggarakan pada tiap awal tahun pelajaran
seperti kegiatan Masa Pengenalan Sekolah (PLS). Seluruh siswa wajib
mengikuti program ini sebagai kegiatan orietasi atau pengenalan
pramuka yang dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan setiap
sebelum siswa memulai tahun pelajaran baru pada tiap tahun.
Tujuan Model Blok
Pelaksanaan pendidikan model blok bertujuan:
a. Meningkatnya pemahaman siswa tentang pendidikan kepramukaan
sebagai proses yang menyenangkan dan menantang dengan
menambah wawasan tentang keterampilan yang akan mereka kuasai
dalam latihan selama satu tahun pelajaran.
b. Meningkatnya kompetensi (sikap dan keterampilan) peserta didik
yang sejalan dengan materi yang dipelajari dalam kegiatan tatap
muka yang diadaptasi dengan tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, melalui:
o Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga,
o Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma khususnya Darma ke-1 dan
Darma ke-2 bagi peserta didik usia Penggalang dan Penegak.
(sekolah akan mengembangkankegiatan sesuai dengan
kebutuhan peningkatan keterampilan dan pematangan sikap
secara berkelanjutan)
Perencanaan
Perencanaan sistem blok dilakukan sebelum pelaksanaan penerimaan
siswa baru. Komponen perencanaan meliputi;
o Nama kegiatan
o Tujuan
o Indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan
o Materi pelatihan dan uraian secara ringkas
o Strategi pelaksanaan pelatihan

25
o Susunan Panitia
o Pembina/Pelatih
o Tempat pelatihan.
o Jadwal pelatihan
o Rencana Anggaran
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan model blok menggunakan waktu 36 jam tatap
muka sebagai Kursus Orientasi Pendidikan Kepramukaan bagi peserta
didik sesuai tingkat kelas dan usianya. Materi kegiatan sekolah siapkan
khusus dengan mengintegrasikan rencana kegiatan tahunan kegiatan
keprmukaan, materi kepramukaan, dan kecakapan berkolaborasi dalam
kelas maupun di luar kelas dalam meningkatkan pematangan sikap dan
meningkatkan keterampilan belajar siswa sebgai bagian diri indikator
pencapaian visi sekolah.
Pelaksana kegiatan adalah tim pelaksana yang ditentukan berdasarkan
Surat Keputusan Kepala Sekolah dengan mengkolaborasikan Pembina
Pramuka, tim Pembina Kesiswaan, dan Guru Mata Pelajaran yang
relevan dengan rencana aktivitas latihan kegiatan aktualisasi.
Program kegiatan disusun dalam bentuk proposal kegiatan yang
dirumuskan oleh panitia pelaksana dan disahkan oleh kepala sekolah.
Biaya pelaksanaan kegiatan berasal dari anggaran sekolah yang relevan
serta sumbangan dari pihak lain yang tidak bertentangan dengan aturan
yang berlaku.
Dalam kegiatan blok siswa tidak wajib menggunakan atribut pramuka.
Namun demikian, jika sebelumnya siswa telah memiliki atribut dan
seragam pramuka, maka kediatan dapat dilaksanakan dengan
menggunakan atribut kepramukaan.
Penilaian
Penilaian model blok dilakukan terhadap proses kegiatan dan hasil
kegiatan sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan dalam
program kegiatan. Penilaian kegiatan menjadi input kepada satuan
pendidikan untuk perbaikan proses. Penilaian hasil belajar siswa
disesuaikan dengan materi yang dipelajari. Hasil penilaian hasil belajar
disampaikan kepada mata pelajaran yang relevan.
b. Model Aktualisasi
Model aktualisasi adalah ekstrakurikuler wajib yang dilaksanakan tiap
minggu efektif. Kegiatan ini bertujuan utama membangun karakter dan
keterampilan. Materi yang diaktualisasikan adalah materi kepramukaan
26
yang diitegrasikan dengan materi pelajaran yang siswa peroleh dalam
kegiatan tatap muka.
Penyelenggaraan pendidikan aktualisasi adalah bentuk kegiatan
peningkatan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan yang
diintegrasikan dengan materi, metode, dan prinsip dasar pendidikan
kepramukaan. Oleh karena itu sekolah perlu menyusun silabus pelatihan
terlebih dahulu dengan memetakan kompetensi dasar mata pelajaran,
materi pelajaran, tujuan, struktur jadwal, dan alat penilaian yang relevan.
Perencanaan Program Aktualisasi
Perencanaan kegiatan aktualiasi idealnya disusun untuk tiga tahun
dengan menggunakan model silabus nasional. Dengan sistem
perencanan untuk tiga tahun akan memperjelas kompetensi, materi,
strategi, serta tugas yang akan peserta latihan kerjakan, maupuan
perangkat penilaian akan yang sekolah gunakan. Pembina tiap level
mendapat tanggung jawab untuk merumuskankanya dalam kurun waktu
tahunan.
Ada pun struktur program memuat komponen berikut:
• Nama kegiatan
• Tujuan kegiatan
• Silabus Pelatihan
• Materi pelatihan
• Pembina/Pelatih
• Jadwal pelatihan
• Sistem penilaian
• Perangkat evaluasi program.
Pembina
Pembina Pramuka SMP Negeri 1 Kundur adalah tenaga pendidik yang
telah mengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK) Kursus Mahir
Dasar (KMD).
Tujuan pelaksanaan pendidikan ekstrakurikuler wajib model aktualisasi
adalah:
a. Meningkatnya pemahaman peserta didik tentang pendidikan
Kepramukaan yang menyenangkan dan menantang.
b. Meningkatnya keterampilan peserta didik dalam mengaktualisasikan
kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan metode dan
prinsip dasar Pendidikan Kepramukaan sehingga bermanfaat untuk
kepentingan hidupnya pada masa kini dan masa depannya.

27
c. Meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai dengan tuntutan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pada:
o Penerapan Dwisatya dan Dwidarma bagi peserta didik usia
Siaga,
o Penerapan Trisatya dan Dasadarma bagi peserta didik usia
Penggalang, dan Penegak.
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi;
o Jadwal latihan satu minggu satu kali.
o Setiap pelaksanaan kegiatan selama 2 jam pelajaran.
o Model struktur kegiatan menggunakan model Latihan Ekstrakurikuler
Pramuka.
o Pembina kegiatan dilakukan oleh Guru Matapelajaran selaku
Pembina Pramuka dan dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur
Muda/Instruktur Pramuka).
o Dalam pelaksanaan kegiatan siswa tidak wajib mengenakan atribut
kepramukaan.
Penilaian
Penilaian proses dan hasil pencapaian kompetensi dilaksanakan oleh
Pembina meliputi penilaian sikap dan keterampilan. Hasil penilaian
disampaikan kepada guru mata pelajaran yang relevan dengan materi
yang menjadi bahan yang diaktualisasikan siswa.
c. Model Reguler
Pelaksanaan kegaitan model reguler adalah kegiatan kepramukaan yang
diatur Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan
Kepramukaan. Kesertaan dalam kegiatan bersifat sukarela. Jika dalam
kegiatan Blok dan Aktualisasi wajib diikuti oleh seluruh siswa, maka
dalam kegiatan reguler hanya siswa yang berminat saja yang
mengikutinya dan mereka tergabung dalam kegiatan Gugus Depan.
2. Ekstakurikuler Pilihan
2.1. Kegiatan Olimpiade Sains (Matematika,IPA,IPS)
Bentuk kegiatan :
a. Membina siswa dalam menghadapi Olimpiade Matematika
b. Membina siswa dalam menghadapi Olimpiade IPA
c. Membina siswa dalam menghadapi Olimpiade IPS
2.2. Kegiatan Story Telling
Tujuan : Agar siswa dapat berbicara dan bercerita dengan
menggunakan bahasa Inggris.
28
2.3. Kegiatan Apresiasi Bahasa
o Pengembangan pidato
o Pengembangan pembacaan sajak , puisi , pantun , gurindam,dsb
o Pengembangan drama
2.4. Kegiatan Iman dan Taqwa ( IMTAQ )
o Pengembangan tulis baca Al - Quran
o Pembinaan Shalat
o Pembinaan Akhlak dan Budi Pekerti
2.5. Kegiatan pengembangan prestasi olahraga (bola volley,bulu
tangkis,tenis meja,dll)
2.6. Kegiatan Apresiasi Seni
o Pengembangan seni suara, seni musik dan seni tari
o Pengembangan majalah dinding
2.7. Kegiatan Drum Band
Melatih siswa agar mahir dalam memainkan alat Drum Band
2.8. Latihan Dasar Patroli Keamanan Sekolah ( PKS )
Bertujuan untuk :
a. Melatih siswa dalam berorganisasi
b. Melatih siswa untuk berdisiplin dan tegas
c. Mempersiapkan siswa untuk menjadi manusia yang cinta damai
d. Melatih siswa untuk bersikap demokratis
e. Melatih siswa belajar mengambil keputusan dengan tepat
2.9. Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS )
Bertujuan untuk :
a. Melatih siswa dalam berorganisasi
b. Melatih siswa untuk terbiasa hidup bersih dan sehat
c. Mempersiapkan siswa untuk menjadi manusia yang sehat dan
cerdas
d. Melatih siswa untuk tidak terpengaruh dengan narkoba
e. Melatih siswa untuk bisa menjaga lingkungan agar selalu bersih
f. Melatih siswa belajar mengambil keputusan dengan tepat

3. Pengembangan Diri Pembiasaan


Pembentukan karakter peserta didik melalui pembiasaan, guna
mengembangkan nilai-nilai religius, nilai-nilai sportivitas dan nilai-nilai
kehidupan berbangsa dan bernegara dilakukan melalui kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:

29
a. Kegiatan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara regular dan kontinyu baik
didalam kelas maupun diluar kelas bertujuan untuk membiasakan anak
mengerjakan sesuatu dengan baik antara lain melalui kegiatan :
1) Melaksanakan Upacara Bendera,
2) Membiasakan berdoa sebelum dan setelah pembelajaran,
3) Membiasakan membaca dan menghafal Al-Qur’an dalam program
ODOA (one day one ayat) sebelum mulai pembelajaran,
4) Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya setiap sebelum mulai
pembelajaran,
5) Melaksanakan prorgam gerakan literasi sekolah (GLS),
6) Gerakan kebersihan lingkungan untuk menuju sekolah sehat,
7) Menyanyikan lagu daerah setelah proses pembelajaran,
8) Sholat Berjamaah (Sholat dzhuhur)
9) Sholat dhuha bersama.
10) Kunjungan ke Perpustakaan
11) Piket kebersihan kelas
12) Berada di sekolah 30 menit sebelum pembelajaran dimulai
b. Kegiatan Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja, di mana saja tanpa
dibatasi oleh ruang dan waktu. Bertujuan untuk memberikan pendidikan
pada saat itu terutama dalam peningkatan disiplin, sopan santun dan
kebiasaan baik para peserta didik dilakukan dengan kegiatan:
1) Membiasakan memberi salam, sapa, senyum, sopan, dan santun,
2) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya,
3) Membiasakan menjaga dan memelihara tanaman.
4) Penanaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
5) Membiasakan mematikan aliran listrik saat cahaya terang,
6) Membiasakan menutup kran air saat tidak digunakan,
7) Membiasakan menjaga kebersihan kelas,
8) Membiasakan berbahasa yang santun,
9) Membiasakan berpakaian yang rapi,
10) Membiasakan menyiapkan kebutuhan sekolah sendiri,
11) Membiasakan berlatih menjawab dalam proses belajar mengajar,
12) Membiasakan turut serta dalam bakti sosial di masyarakat,
13) Membiasakan membantu korban bencana, kematian, sakit, dll
dengan penggalangan dana.

30
c. Kegiatan Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik untuk kelas
dan sekolah. Hal ini bertujuan untuk memberikan wawasan tambahan
kepada siswa tentang hal-hal baru dalam kehidupan bermasyarakat
terutama yang sesuai dengan perkembangan dan mental dan emosional
peserta didik dilakukan melalui kegiatan:
1) Pesantren Kilat
2) Class Metting
3) Peringatan Hari Besar Nasional
4) Peringatan Hari Besar Keagamaan
5) Pembinaan dalam Olimpiade
6) Kunjungan: tempat orang terkena musibah, tempat terjadi bencana,
7) Proyek: Lomba-lomba baik antar kelas, antar sekolah, antar daerah,
Pentas seni baik antar kelas, antar sekolah, antar daerah, dan
bazar.
d. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja
dengan cara guru dan pengelola sekolah dapat memberikan contoh
hidup yang nyata dalam bentuk:
1) Memberikan contoh berpakaian rapi
2) Memberikan contoh memuji hasil pekerjaan yang baik
3) Memberikan contoh datang tepat waktu
4) Memberikan contoh hidup sederhana
5) Memberikan contoh bertutur kata yang baik
6) Memberikan contoh berperilaku baik
7) Memberikan contoh Kebersihan diri
8) Memberikan contoh melaksanakan tata tertib sekolah
Pengembangan Potensi dan Ekspresikan Diri sesuai dengan kebutuhan
minat dan bakat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah
dilakukan melalui berbagai kegiatan
Langkah-langkah Kegiatan Ekstrakurikuler:
1) Mengidentifikasi peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya
 Pengamatan atau observasi
 Wawancara
 Studi dokumentasi
 Rekomendasi dari guru atau wali kelas
 Psikotes

31
2) Pengelompokkan peserta didik yang memerlukan pelayanan sesuai
dengan minat dan bakatnya melalui pemetaan
3) Menentukan pembimbing dan pemandu bakat sesuai dengan
keahliannya (ditetapkan oleh kepala sekolah)
4) Setiap pembimbing yang ditugaskan harus membuat program kegiatan
yang berisi:
 Tujuan
 Rencana kegiatan
 Jadwal kegiatan
 Daftar siswa binaan
 Evaluasi
 Pelaporan
5) Kepala sekolah mengadakan rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan
Kegiatan pengembangan diri terprogram dilaksanakan diluar jam pelajaran
pada pukul 15.00 s/d 17.00 WIB dan dimasukkan kedalam kegiatan
ekstrakurikuler.

32
E. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimum yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu
pada standar kompetensi lulusan. Dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan
harus merumuskannya secara bersama antara kepala sekolah, pendidik, dan
tenaga kependidikan lainnya. KKM dirumuskan setidaknya dengan
memperhatikan 3 (tiga) aspek: karakteristik peserta didik (intake), karakteristik
mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi satuan
pendidikan (daya dukung) pada proses pencapaian kompetensi.
Secara teknis prosedur penentuan KKM mata pelajaran pada satuan pendidikan
dapat dilakukan antara lain dengan cara berikut:
a. Menghitung jumlah KD setiap mata pelajaran pada masing-masing tingkat
kelas dalam satu tahun pelajaran.
b. Menentukan nilai aspek karakteristik peserta didik (intake), karakteristik mata
pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan
(daya dukung) dengan memperhatikan komponen-komponen berikut:
1) Karakteristik Peserta Didik (Intake)
Karakteristik peserta didik (intake) bagi peserta didik baru (kelas VII)
antara lain memperhatikan rata-rata nilai rapor SD, nilai ujian sekolah SD,
nilai hasil seleksi masuk peserta didik baru di jenjang SMP. Bagi peserta
didik kelas VIII dan IX antara lain diperhatikan rata-rata nilai rapor
semester-semester sebelumnya.
2) Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas)
Karakteristik Mata Pelajaran (kompleksitas) adalah tingkat kesulitan dari
masing-masing mata pelajaran, yang dapat ditetapkan antara lain melalui
expert judgment guru mata pelajaran melalui forum Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) tingkat sekolah, dengan memperhatikan hasil
analisis jumlah KD, kedalaman KD, keluasan KD, dan perlu tidaknya
pengetahuan prasyarat.
3) Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung)
Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung) meliputi antara lain (1)
kompetensi pendidik (misalnya nilai Uji Kompetensi Guru); (2) jumlah
peserta didik dalam satu kelas; (3) predikat akreditasi sekolah; dan (4)
kelayakan sarana prasarana sekolah.
Berikut ini tabel nilai Kiteria Ketuntasan Minimum (KKM) di SMP Negeri 1
Kundur yang berlaku saat ini.

33
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimum SMP Negeri 1 Kundur, pada aspek penilaian
Pengetahuan dan Keterampilan

NILAI KKM (%)


MATA PELAJARAN
VII VIII IX
KELOMPOK A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 72 73 75
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 72 73 75
3. Bahasa Indonesia 72 73 75
4. Matematika 72 73 75
5. Ilmu Pengetahuan Alam 72 73 75
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 72 73 75
7. Bahasa Inggris 72 73 75
KELOMPOK B
8. Seni Budaya 72 73 75
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
72 73 75
kesehatan
10. Prakarya 72 73 75
11. Budaya Melayu Kepulauan Riau 72 73 75

Untuk aspek sikap, baik sikap spiritual maupun sikap sosial minimal “Baik”.

F. Remedial dan Pengayaan


Peserta didik yang belum dapat mencapai ketuntasan belajar harus mengikuti
program perbaikan (remidial test/remidial teaching) sampai mencapai
ketuntasan belajar yang dipersyaratkan (pelaksnaan remidial test maksimal dua
kali). Siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar 80% sampai dengan 100%
dapat mengikuti program pengayaan (enrichment).
Kegiatan perbaikan dan pengayaan dilaksanakan diluar jam tatap muka
(sepulang sekolah).
1. Nilai Remedial
Nilai remedial idealnya dapat lebih tinggi dari KKM. Apabila kebijakan ini
diberlakukan maka setiap peserta didik (termasuk yang sudah mencapai
KKM) berhak mengikuti remedial/perbaikan nilai sehingga mencapai nilai
maksimal (100). Oleh karena itu, mempertimbangkan kepraktisan dalam
pelaksanaan remedial sekolah dapat menetapkan nilai remedial sama
dengan nilai KKM. Kebijakan ini harus disosialisasikan sejak awal tahun
pelajaran.

34
Teknik pelaksanaan penugasan/pembelajaran remedial
 Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta
didik yang mengikuti remedial maksimal 20%.
 Penugasan kelompok diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah
peserta didik yang mengikuti remedial lebih dari 20% tetapi kurang dari
50%.
 Pembelajaran ulang diakhiri dengan tes individu (tertulis) bila jumlah
peserta didik yang mengikuti remedial lebih dari 50%.
2. Pembelajaran Pengayaan
 Peserta didik yang telah mencapai kompetensi lebih cepat dari peserta
didik lain dapat mengembangkan dan memperdalam kecakapannya
secara optimal melalui pembelajaran pengayaan.
 Pembelajaran pengayaan dapat diartikan sebagai suatu pengalaman atau
kegiatan peserta didik yang telah melampaui persyaratan minimum (KKM)
yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan dan tidak semua peserta didik
dapat melakukannya.

G. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan


a) Penilaian hasil belajar oleh pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik meliputi penilaian sikap, pengetahuan
dan keterampilan.
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap merupakan kegiatan untuk mengetahui kecenderungan
perilaku spiritual dan social peserta didik dalam kehidupan sehari-hari,
baik di dalam maupun di luar kelas sebagai hasil pendidikan. Penilaian
sikap dilakukan dengan teknik observasi atau teknik lainnya yang relevan.
Teknik observasi dapat menggunakan instrument berupa lembar
observasi atau buku jurnal. Teknik penilaian lain yang dapat digunakan
adalah penilaian diri dan penilaian antar teman.
b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur proses dan hasil pencapaian kompetensi
peserta didik yang berupa kombinasi penguasaan proses kognitif
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan
mengkreasi dengan pengetahuan factual, konseptual, procedural, dan
metakognitif. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik
antara lain tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.
Cakupan penilaian yang digunakan adalah:
35
 Penilaian Harian (PH), yaitu Nilai Proses dimaksud untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam
proses pembelajaran untuk memantau kemajuan, melakukan
perbaikan, dan menentukan keberhasilan belajar yang meliputi tes
tulis dan penugasan.
 Penilaian Tengah Semester (PTS), yaitu kegiatan yang dilakukan
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
seluruh Kompetensi Dasar (KD) pada semester tersebut.
 Penilaian Akhir Semester (PAS), yaitu kegiatan yang dilakukan
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
diakhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh Kompetensi Dasar (KD) pada semester
tersebut.
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam
melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan
indicator pencampaian kompetensi. Penilaian keterampilan dapat
dilakukan dengan berbagai teknik antara lain: penilaian praktek, penilaian
produk, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.

b) Penilaian oleh Satuan Pendidikan


Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek
sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis dalam bentuk penilaian akhir, ujian sekolah, ujian sekolah
berstandar nasional dan digunakan untuk penentuan kenaikan kelas dan
kelulusan dari satuan pendidikan.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dalam bentuk
Penilaian Akhir Semester (PAS), Penilaian Akhir Tahun (PAT), Ujian
Sekolah (US), dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).
a. Penilaian Akhir Semester (PAS)
Penilaian akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh Satuan
Pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester gasal. Cakupan penilaian meliputi seluruh indicator yang
merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

36
Hasil penilaian akhir semester selanjutnya diolah dan dianalisis untuk
mengetahui ketuntasan belajar peserta didik. Hasil penilaian ini
dimanfaatkan untuk program remedial, pengayaan, dan pengisian rapor.
Nilai Rapor adalah komulatif, artinya perata-rataan dari: Hasil Penilaian
Harian (HPH) per kompetensi dasar atau indikator, Hasil Penilaian
Tengah Semester (HPTS), dan Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS)
dengan pembobotan tertentu. Dimana bobot hasil penilaian harian sama
atau lebih dari jumlah bobot hasil penilaian tengah semester dan bobot
hasil penilaian akhir semester. Di SMP Negeri 1 Kundur Barat, digunakan
sistem pembobotan nilai sebagai berikut:
Nilai Rapor adalah Hasil Penilaian Harian (HPH) = (2 (60% Nilai rata-rata
tes tulis + 40% Nilai rata-rata tugas) + Hasil Penilaian Tengah Semester
(HPTS) + Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS)/4

Atau dengan rumus :


2HPH + HPTS + HPAS
Nilai Rapor =
4

b. Penilaian Akhir Tahun (PAT)


Penilaian Akhir Tahun adalah kegiatan yang dilakukan oleh Satuan
Pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester genap. Cakupan penilaian meliputi seluruh indicator yang
merepresentasikan semua KD pada semester genap saja.
Hasil penilaian akhir Tahun, selanjutnya diolah dan dianalisis untuk
mengetahui ketuntasan belajar peserta didik. Hasil penilaian ini
dimanfaatkan untuk program remedial, pengayaan, dan pengisian rapor.
c. Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)
Ujian Sekolah adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi
peserta didik terhadap standar kompetensi lulusan untuk seluruh mata
pelajaran. Untuk beberapa mata pelajaran, USBN diselenggarakan dalam
bentuk ujian tulis dan ujian praktek, namun beberapa mata pelajaran lain
dilaksanakan dengan ujian tulis saja. Pengaturan tentang USBN secara
keseluruhan diatur dalam Prosedur Oprasional Standar (POS) USBN
yang disusun tersendiri oleh BSNP maupun sekolah.
Hasil analisis USBN digunakan pendidik dan SMP Negeri 1 Kundur untuk
perbaikan proses pembelajaran secara keseluruhan pada tahun pelajaran

37
berikutnya. Hasil USBN digunakan sebagai salah satu pertimbangan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

H. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan


Kenaikan kelas peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru dengan
mempertimbangkan berbagai aspek yang telah disepakati oleh seluruh warga
satuan pendidikan, seperti minimal kehadiran, ketaatan pada tata tertib, dan
peraturan lainnya yang berlaku di satuan pendidikan tersebut.
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan
kelas di SMP Negeri 1 Kundur berlaku setelah siswa memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuti.
2) Memperoleh nilai minimal “BAIK” pada penilaian sikap spiritual dan sosial
(penilaian dilakukan oleh guru BK, PABP dan guru PPKN dengan cara
mengumpulkan nilai dari seluruh guru mata pelajaran).
3) Tidak memiliki “LEBIH DARI 2 (dua)” mata pelajaran yang masing-masing
nilai kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilan di bawah
KKM atau belum tuntas. Penetapan ketuntasan dihitung dari hasil semester
gasal dan semester genap dengan ketentuan:
a. Jika pada semester gasal dan semester genap nilai suatu mata
pelajaran tuntas, maka mata pelajaran tersebut dinyatakan tuntas.
b. Jika pada semester gasal dan semester genap nilai suatu mata
pelajaran tidak tuntas, maka mata pelajaran tersebut dinyatakan
tidak tuntas.
c. Jika salah satu dari semester gasal dan semester genap nilai suatu
mata pelajaran tidak tuntas, maka harus dilakukan perhitungan pada
mata pelajaran tersebut. Cara menghitung ketuntasan mata
pelajaran tersebuat adalah dengan menghitung rata-ratanya. Jika
nilai rata-rata semester gasal dan semester genap mata pelajaran
tersebut sama atau lebih besar dari KKM, maka mata pelajaran
tersebut dinyatakan tuntas. Jika nilai rata-rata semester gasal dan
semester genap mata pelajaran tersebut lebih kecil dari rata-rata
KKM, maka mata pelajaran tersebut dinyatakan tidak tuntas.
4) Nilai ekstrakurikuler pendidikan Kepramukaan minimal “BAIK”
5) Di SMP Negeri 1 Kundur, kenaikan kelas juga mempertimbangkan
kehadiran di kelas mencapai minimal 85%.

38
Kelulusan dan kriteria kelulusan peserta didik dari SMP Negeri 1 Kundur
ditetapkan melalui rapat dewan guru. Peserta didik dinyatakan lulus dari SMP
Negeri 1 Kundur setelah memenuhi persyaratan berikut, yaitu:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian sikap (Spiritual dan Sosial)
c. Lulus ujian sekolah dan Ujian sekolah berstandar Nasional
d. Memperoleh nilai rata-rata tidak kurang 65 untuk USBN;
e. Mengikuti seluruh mata pelajaran pada Ujian Nasional;
f. Kehadiran di kelas mencapai minimal 85%;
Target dari persyaratan tersebut diharapkan seluruh peserta didik yang ada
pada kelas IX dapat memenuhinya, sehingga 100% siswa dinyatakan lulus.
Untuk mencapai target tersebut tentu sekolah melakukan berbagai upaya antara
lain:
1. Memotivasi siswa untuk meningkatkan tingkat kehadiran di sekolah.
2. Memotivasi siswa dalam meningkatkan karakter yang baik terkait penilaian
sikap spiritual dan sikap sosial.
3. Melaksanakan pembelajaran tambahan bagi mata pelajaran yang di UN-kan.
4. Melaksanakan Try Out USBN dan UN.

39

Anda mungkin juga menyukai