Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan Pendidikan Islam

1. Definisi Perencanaan

Perencanaaan menurut Bintoro Tjokroaminoto ialah proses mempersiapkan


kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu. Perencanaaan menurut Prajudi Atmosudirdjo ialah perhitungan dan
penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan
tertentu, siapa yang melakukannya, bilamana, dimana, dan bagaimana cara
melakukannya. Perencanaaan menurut Siagian ialah keseluruhan proses pemikiran
dan penentuan secara matang menyangkut hal-hal yang akan dikerjakan di masa
datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Definisi Pendidikan

Pendidikan berasal dari kata “didik”, Lalu kata ini mendapat awalan kata
“me” sehingga menjadi “mendidik” artinya memelihara dan memberi latihan.
Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan
pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Menurut bahasa Yunani:
pendidikan berasal dari kata “Pedagogi” yaitu kata “paid” artinya “anak”
sedangkan “agogos” yang artinya membimbing, sehingga “pedagogi” dapat di
artikan sebagai “ilmu dan seni mengajar anak”. Menurut UU No.20 tahun 2003
tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

3
4

Menurut Wikipedia, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk


mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

3. Defenisi Perencanaan Pendidikan

Yusuf Enoch: Perencanaan Pendidikan, merupakan suatu proses yang


mempersiapkan seperangkat alternative keputusan bagi kegiatan masa depan yang
diarahkan kepadanpencapaian tujuan dengan usaha yang optimal dan
mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada di bidang ekonomi, sosial
budaya serta menyeluruh suatu Negara. Beeby, C.E.: Perencanaan Pendidikan
merupakan suatu usaha melihat ke masa depan dalam hal menentukan
kebijaksanaan prioritas, dan biaya pendidikan yang mempertimbangkan kenyataan
kegiatan yang ada dalam bidang ekonomi, social, dan politik untuk
mengembangkan potensi system pendidikan nasioanal memenuhi kebutuhan
bangsa dan anak didik yang dilayani oleh system tersebut.

Dalam mewujudkan perencanaan yang baik haruslah memenuhi berbagai


syarat, di antaranya adalah: terangnya tujuan, realisme dalam rangka potensi yang
dan yang diharapkan, kesinambungan, keutuhan, wujudnya data- data dan statistik
yang tepat dan menyeluruh, fleksibilitas dan kesediaan berubah bila perlu dan
kepatuhan yang menghendaki bahwa apabila rencana sudah dipersetujui maka ia
sudah menjadi beban dan ikatan.

Pokok-pokok pikiran dalam perencanaan ialah sebagai berikut, 1)


Keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan sangat ditentukan oleh baik buruknya
perencanaan; 2) perencanaan harus dapat memandang atau meramalkan kejadian-
kejadian di masa yang akan datang, berdasarkan kenyataan objektif yang ada pada
masa sekarang dan masa lalu; 3) perencanaan harus diarahkan pada tercapainya
pada suatu tujuan sehingga bila terjadi suatu kegagalan dalam pelaksanaan, maka
kemungkinan besar penyebabnya adalah kurang sempurnanya perencanaan.
5

2.2 Konsep Dasar Perencanaan Pendidikan Islam

1. Kategori Perencanaan

Terdapat sejumlah kategori perencanaan (planning) yang perlu diketahui, di


antaranya adalah sebagai berikut;

a) Perencanaan fisik (physical planning), adalah perencanaan yang berhubungan


dengan sifat-sifat serta peraturan material gedung dan alat- alat. Misalnya
perencanaan gedung, laboratorium agama, alat peraga pembelajaran, dan
sebagainya.
b) Perencanaan fungsional (functional planning), adalah sebuah perencanaan
yang berhubungan dengan fungsi-fungsi atau tugas- tugas tertentu, misalnya
planning pesantren Ramadhan, planning Hari Besar Islam.
c) Perencanaan secara luas (comprehensive planning), adalah perencanaan
semesta yaitu, suatu perencanaan yang mencakup kegiatan- kegiatan secara
keseluruhan dari pada suatu usaha yang mencakup faktor- faktor intern dan
ekstern.
d) Perencanaan yang dikombinasikan (general combination planning), adalah
perencanaan yang meliputi berbagai unsur- unsur dari perencanaan tersebut di
atas yang digabungkan dan dikembangkan sedemikian rupa menjadi rupa
menjadi satu pola yang lengkap dan sempurna.

2. Langkah-langkah menyusun Perencanaan Pendidikan Agama Islam

a. Menetapkan Misi dan Tujuan


Dalam pendidikan misi dan tujuan pengajaran mengacu kepada misi dan
tujuan pendidikan mulai dari tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional,
tujuan kurikuler, tujuan pengajaran, atau tujuan instruksional yang terdiri dari
tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus (standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator hasil belajar).
6

b. Diagnosis Hambatan dan Peluang


Diagnosis terhadap hambatan dan peluang merupakan bagian dari
analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan singkatan
dari “Strenghts” (kekuatan),“Weakness” (kelemahan), “Opportunities” (pelu
ang), “Threats” (ancaman) terhadap lingkungan situasi dan kondisi yang
dihadapi suatu lemabaga atau organisasi. Analisis SWOT didasarkan pasda
suatu asumsi bahwa suatu program kegiatan yang efektif akan memberikan
kemampuan untuk memaksimalkan peluang dan kekuatan yang dimiliki
lembaga serta menimumkan kelemahan dan ancaman terhadap lembaga.
c. Menilai kekuatan dan kelemahan
Kekuatan bertumpu pada sumber daya yang dimiliki baik sumber daya
personal maupun daya material, maupun sumber daya keuangan. Sedangkan
kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan- keterbatasan yang dimiliki
lembaga yang berkaitan dengan dengan sumber daya manusia dengan kualitas
dan kapabilitasnya, sumber daya material yang terbatas baik kualitas maupun
kuantitasnya, dan sumber daya keuangan yang terbatas, serta loyalitas
pegawai yang masih minim.
d. Mengembangkan Tindakan Alternatif
Setelah SWOT maka, kepala sekolah dan guru dalam membuat
perencanaan pengajaran harus dapat memilih alternatif tindakan dan langkah-
langkah yang terbaik yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan
pengajaran yang telah ditetapkan.
e. Mengembangkan rencana strategi
Dalam perencanaan pengajaran strategi yang dikembangkan adalah
strategi pengajaran. Strategi pengajaran merupakan tindakan guru dalam
melaksanakan rencana pengajaran dengan menggunakan berbagai komponen
dalam rangka mencapai tujuan belajar dan pengajaran yang telah ditetapkan.
7

f. Membuat Model Pengembangan


Pengembangan rencana strategi pengajaran dilakukan dengan membuat
model pengembangan sistem pengajaran yang meliputi perencanaan dan
proses dalam pengajaran.
g. Mengembangkan rencana operasional
Pengembangan rencana operasional dalam perencanaan pengajaran
diawali dengan melakukan analisis materi pelajaran yang terdapat dalam
kurikulum, analisis terhadap kalender pendidikan, pembuatan program
tahunan, program semester, serta pembuatan silabus, dan sistem penilaian.

F. Macam-Macam Perencanaan Pengajaran

1. Berdasarkan jangka waktu

Perencanaan Jangka Panjang adalah perencanaan yang meliputi kurun waktu


10, 20 atau 25 tahun. Perencanaan jangka panjang dapat memberi arah untuk
memeberi perencanaan jangka menengah maupun jangka panjang. Selanjutnya
Perencanaan Jangka Menengah, yaitu perencanaan yang dilaksanakan dalam
kurun waktu antara 4-7 tahun. Dan yang terakhir Perencanaan Jangka Pendek.
Merupakan perencanaan dengan kurun waktu antara 1-3 tahun, dan merupakan
penjabaran dari rencana jangka menengah.

2. Berdasarkan luas jangkauannya 

Perencanaan makro adalah perencanaan yang bersifat menyeluruh (umum)


dan bersifat nasional. Misalnya, kebijakan dari Kemenag di Indonesia apabila
madrasah atau sekolah Ilmu Terpadu (IT), setiap siswa kelas V sudah diwahibkan
hafal juz 30 pada Al- Qur’an. Yang kedua Perencanaan Mikro yaitu merupakan
perencanaan yang memiliki ruang lingkup terbatas, hanya untuk satu institusi.
Perencanaan ini lebih rinci, konkrit dan operasional dengan memperhatikan
karakteristik lembaga, namun tidak boleh betentangan dengan perencanaan makro
atau nasional. Misalnya, peran sekolah dalam mengimplementasikan hafal juz 30,
siswa diminta untuk menghafal satu ayat/ setiap hari.
8

3. Perencanaan Dilihat dari Telaahnya

Perencanaan Strategis, merupakan rencana yang berkaitan dengan kegiatan


menetapkan tujuan, pengalokasian sumber- sumber untuk mencapai tujuan.
Selanjutnya Perencanaan manajerial, merupakan perencanaan yang ditujukan
untuk menggerakkan dan mengarahkan proses pelaksanaan agar efisien. Dan yang
terakhir Perencanaan operasional, merupakan rencana apa yang akan dikerjakan
dalam tingkat pelaksanaan di lapangan. Perencanaan ini bersifat konkret dan
spesifik serta berfungsi memberikan petunjuk teknis mengenai aturan, prosedur
serta ketentuan- ketentuan lain yang telah ditetapkan.

2.3. Tujuan Dan Fungsi Perencanaan Pendidikan Islam

A. Tujuan perencanaan dalam manajemen pendidikan Islam

1. Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya.


2. Untuk mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasi) baik kualifikasinya
maupun kuantitas.
4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat
biaya, tenaga ,dan waktu.
6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
7. Menyerasikan dan memadukan sub kegiatan
8. Mendeteksi hambatan kesulitab yang bakal ditemui
9. Mengarahkan pencapaian tujuan. 

B. Peran Dan Fungsi Perencanaan Pendidikan Islam


Fungsi dan peranan perencanaan pendidikan ada beberapa yang
mengungkapkannya secara implinsit dan terbatas seperti yang dikemukakan oleh
Udin Syaifudin Sa’ud dan Abin Syamsuddin Makmun dalam buku yang berjudul
9

Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif, oleh H.M.


Djumberansyah Indar dalam buku Perencanaan Pendidikan Strategi dan
Implementasinya, dan oleh Endang Sunarya dalam buku Pengantar Teori
Perencanaan Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sistem. Udin Syaefudin dan
Abin Syamsuddin Makmun menjelaskan fungsi dan peranan perencanaan
pendidikan yang dimodifikasi oleh penulis seperti berikut ini :Perencanaan
pendidikan berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan dan pengendalian suatu
kegiatan.
1. Perencanaan pendidikan berfungsi untuk menghindari terjadi pemborosan
dalam penggunaan sumber daya pendidikan.
2. Perencanaan pendidikan berfungsi sebagai alat bagi pengembangan quality
assurance bagi organisasi.
3. Perencanaan pendidikan berfungsi untuk memenuhi accountability
kelembagaan.
4. Perencanaan pendidikan berfungsi sebagai perintis atau pelopor kegiatan
pembangunan pendidikan.
5. Perencanaan pendidikan berfungsi sebagai alat pengubah (moderator) dan alat
pengendali (control) perubahan sisitem pendidikan.
6. Perencanaan pendidikan mempunyai peran untuk memecahkan berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan sistem pendidikan.
7. Perencanaan pendidikan berfungsi sebagai pengikat antara aktifitas
pendidikan dengan aktifitas masyarakat yang lebih luas.
8. Perencanaan pendidikan berfungsi sebagai alat untuk memusatkan perhatian
pada kehidupan masyarakat yang lebih luas.
9. Perencanaan pendidikan berperan untuk menjadi koordinat perencana dalam
pencapaian keadaan yang diinginkan baik dari sisi sosial, budaya, maupun
aktifitas lainnya bagi keseluruhan masyarakat.
10. Perencanaan pendidikan berfungsi sebagai alat untuk bekerja lebih dekat
dengan progam-progam pelayanan manusia lainnya seperti perpustakaan,
sarana rekreasi, museum, media masa dan yang lainnya
10

11. Perencanaan pendidikan berfungsi sebagai alat yang berorientasi terhadap


program siswa yang terstruktur dengan kondisi yang relevan dengan
lingkungan sekitarnya.
Sementara menurut H.M. Djumberansyah Indar (1990) dalam bukunya uang
berjudul Perencanaan Pendidikan Strategi dan Implementasinya dikemukakan
bahwa fungsi dan peranan perencanaan pendidikan adalah:
a. Sebagai alat untuk mengarahkan kegiatan pendidikan.
b. Sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada
pencapaian tujuan pembangunan pendidikan.
c. Sebagai alat untuk memperkirakan atau forecasting hal-hal dalam masa
pelaksanaannya yang akan dilalui.
d. Memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif cara terbaik.
e. Sebagai alat untuk menyusun skala prioritas (memilih urutan-urutan dari segi
pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
f. Dari beberapa pendapat tentang fungsi dan peranan perencanaan pendidikan
di atas dapat disimpulkan yang merupakan fungsi dan peranan perencanaan
pendidikan adalah sebagai berikut:
g. Sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan pembangunan pendidikan.
h. Sebagai alat pengendalian pelaksanaan pembangunan pendidikan.
i. Sebagai alat untuk menjamin mutu pembangunan pendidikan.
j. Sebagai alat pencapaian tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
k. Sebagai sarana untuk menjamin kelancaran pencapaian tujuan pembangunan
pendidikan.
l. Sebagai sarana untuk memperjelas visi, misi, dan strategi pembangunan
pendidikan.
m. Sebagai alat yang logis dan sistematis untuk mengubah sistem pendidikan ke
arah yang lebih baik.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perencanaan pendidikan adalah suatu proses perumusan kebijakan dan
instrument sekaligus tekhnik penentuan prioritas, juga merupakan bagian integral
pembangunan nasional suatu negara serta penghubung antara harapan orang tua,
masyarakat, peserta didik dan negara dalam upaya mencapai tujuan maupun
fungsi pendidikan Dalam proses penyusunan rencana pendidikan, pengkal tolak
yang dijadikan rujukannya adalah tujuan dan fungsi pendidikan. Oleh karena itu,
tujuan dan fungsi pendidikan merupakan substansi perencanaan pendidikan yang
amat penting dan strategis. Fungsi perencanaan merupakan tahapan paling penting
dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal
yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini perencanaan harus lebih
mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi
dan firasat (dugaan). Merencanakan pada dasarnya menentukan kegiatan yang
hendak dilakukan pada masa depan, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur
berbagai sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan.
Dengan demikian, mananjemen pendidikan hendaknya memperhatikan
perencanaan, karena perencanaan merupakan awal dari segala aspek yang akan
dilakukan dalam manajemen pendidikan. Selain langkah awal, perencanaan
merupakan aktifitas untuk memilih berbagai alternative tindakan yang kesemua
itu bermuara kepada suatu target yang diharapkan demi kemajuan pendidikan.
3.3 Saran
Agar setiap lembaga pendidikan memilki perencanaan yang baik dan benar
agar dapat mencapai tujuan pendidikan, setiap lembaga pendidikan sebaiknya
memahami peran penting perencanaan pendidikan sehingga menjadi prioritas
dalam suatu program kerja dan agar setiap pemimpin benar-benar melakukan
perencanaan pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan analisis yang baik dan
benar

11
DAFTAR PUSTAKA

https://kangpasca.blogspot.com/2019/10/makalah-tentang-peran-dan-fungsi.html
Langgulung, Hasan, Asas- asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al Husna,
1988.
Qomal, Mujamil . Menggagas Pendidikan Islam, Bandung: Rosdakarya, 2014.
Supriyatno, Triy.Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, Bandung:
Refika Aditama, 2008.
Syah, Darwin .dkk, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam,
Jakarta: Gaung Persada Press, 2007.
https://antupmidimo.blogspot.com/2017/01/makalah-perencanaan-pendidikan-
islam.html

12

Anda mungkin juga menyukai