Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PERGURUAN


TINGGI

Disusun Oleh:
Kelompok 1:
1.    Zainal Arifin     NPM : 2021010100013
2. Khomaisyah NPM: 2021010100013

Dosen Pengampu:
Ach. Khoiri, S. Ag, M.Pd

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PEMGETAHUAN


UNIVERSITAS ISLAM MADURA
PAMEKASAN
2021
  Landasan Teologis Pengembangan Kurikulum PAI.
Hadis sebagai sumber ajaran Islam yang kedua setelah al-Qur’an, merupakan sarana
fungsionalis untuk menggali konsep kurikulum pendidikan Islam.Kurikulum merupakan salah
satu komponen yang sangat menentukan dalam sistem pendidikan, karena kurikulum merupakan
alat untuk mencapai tujuan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan pada
semua jenjang tingkat pendidikan.Kurikulum yang baik dan relevan dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan Islam adalah yang bersifat integral dan komprehensif serta menjadikan al-
Qur’an dan Hadits sebagai sumber utama dalam penyusunannya.
Dalam mengembangkan kurikulum selain berlandaskan pada al-Qurán dan Hadits juga
berlandaskan pada Pancasila terutama sila ke satu “Ketuhanan Yang Maha Esa”.Di Indonesia
menyatakan bahwa kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing individu.Dalam kehidupan, dikembangkan sikap
saling menghormati dan bekerjasama antara pemeluk-pemeluk agama dan penganut-penganut
kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga dapat terbina kehidupan yang rukun dan damai.
    Landasan Filosofis Pengembangan Kurikulum PAI
Berdasarkan luas lingkup yng menjadi objek kajiannya, filsafat dapat dibagi dalam dua
cabang besar, yaitu filsafat umum atau filsafat murni dan filsafat khusus atau terapan, sedangkan
filsafat umum juga terbagi menjadi tiga bagian lagi yaitu :
1.      Metafisika, membahas hakikat kenyataan atau realitas yang meliputi metafisika umum atau
ontology, dan metafisika khusus yang meliputi kosmologi (hakikat alam semesta), teologi
(hakikat ketuhanan) dan antropologi filsafat (hakikat manusia).
2.      Epistemologi dan logika, membahas hakikat pengetahuan (sumber pengetahuan, metode mencari
pengetahuan, kesahihan pengetahuan, dan batas-batas pengetahuan) dan hakikat penalaran
(deduktif dan induktif).
3.      Aksiologi, membahas hakikat nilai dengan cabang-cabangnya etika (hakikat kebaikan), dan
estetika (hakikat keindahan).
Dalam aspek filosofis pendidikan agama Islam telah memberikan landasan filosofis 
antara lain  secara  epistimologis dan  aksilogis.
Pendidikan Agama Islam pada taran filosofis adalah kajian filosofis terhadap hakekat
pendidikan agama Islam yang dibahas dalam bidang ilmu filsafat pendidikan Islam, yang dibahas
secara mendalam, mendasar, sistematis, terpadu, logis, menyeluruh serta universal yang tertuang
atau tersusun ke dalam suatu bentuk pemikiran atau konsepsi sebagai suatu sistem.
Pendidikan Agama Islam pada tataran epistimologis ialah kajian ilmiah terhadap konsep
dan teori Pendidikan Islam yang dibahas dalam bidang  ilmu pendidikan Islam yang membahas
tentang seluk-beluk pendidikan Islam

Anda mungkin juga menyukai