LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan masyarakat yang mengutamakan upaya promotif dan preventif dibandingkan upaya kuratif
dan rehabilitatif. Tujuan penyelenggaraan puskesmas secara umum adalah untuk mewujudkan
pelaksanaan pelayanan puskesmas yang efektif dan efisien, bermutu dan terjangkau bagi semua wilayah
kerjanya. Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan dibutuhkan anggaran pemerintah yang cukup
dan teralokasi secara adil. Sumber pendanaan puskesmas terdiri dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan sumbersumber lain yang sah dan
tidak mengikat. Dana kapitasi merupakan salah satu dana berasal dari sumber-sumber lain yang sah
yaitu BPJS kesehatan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 tahun 2014 dana kapitasi
dimanfaatkan untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan dan dukungan biaya operasional pelayanan
kesehatan. Pembiayaan kesehatan yang berasal dari APBD bersumber dari Pendapatan Asli Daerah
sebanyak 50% dan dana perimbangan. Sedangkan dana perimbangan mencakup Dana Alokasi Khusus
yang berasal dari APBN, dialokasikan ke daerah untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan
urusan daerah. Dana Alokasi Khusus DAK digunakan untuk membiayai kegiatan fisik dan kegiatan
nonfisik. Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik bidang kesehatan berfungsi untuk pengadaan peralatan
kesehatan dan pemenuhan sarana. Berbeda denganDana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik bidang
kesehatan, yang berguna untuk pendanaan daerah agar tercapainya prioritas pembangunan nasional
kesehatan. Salah satu dana DAK nonfisik yang mengutamakan upaya promotif dan preventif pada
pelayanan kesehatan tingkat pertama yaitu dana Bantuan Operasioanal Kesehatan (BOK). Dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) yang dialokasikan ke puskesmas dapat digunakan untuk pelaksanaan
kegiatan, manajemen puskesmas dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).(9) Fungsi dana BOK dalam
manajemen puskesmas seperti untuk fungsi perencanaan, pengorganisasian dan fungsi pelaporan.
Sedangkan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) terdiri dari esensial dan pengembangan. Upaya
Kesehatan Masayarakat esensial merupakan pemanfaatan dana BOK di puskesmas seperti pada upaya
kesehatan ibu, anak dan promosi kesehatan. Oleh karena itu, dana Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) mendukung puskesmas untuk melaksanakan pelayanan kesehatan tingkat pertama sesuai dengan
besar alokasi dana yang diberikan.
DASAR HUKUM
a. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
b. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Wajib Bidang Kesehatan yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
d. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
e. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
f. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
g. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437);sebagaimana telah diubah terkahir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
h. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
i. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerinta, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4743);
j. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
URAIAN KEGIATAN
1. Upaya kesehatan masyarakat
2. Penunjang pelayanan puskesmas
3. Penunjang pelayanan kesehatan JKN
4. Jasa pelayanan JKN
BATASAN KEGIATAN
Kegiatan dibatasi sesuai detil kegiatan dengan pagu Rp. 449.748.600.
MAKSUD TUJUAN
Untuk menunjang kelancaran pelayanan kesehatan di Puskesmas, baik di dalam gedung
maupun luar gedung.
TEMPAT KEGIATAN
UPT Puskesmas Sungai Pinang
PELAKSANA KEGIATAN
Pimpinan dan seluruh staf UPT Puskesmas Sungai Pinang
No Kegiatan Ja Feb Mar Apr Mei Ju Jul Agt Sep okt Nov Des
n n
1 Persiapan
2 Belanja Bahan
Pakai Habis
3 Belanja Bahan /
Material
4 Belanja Cetak /
Penggandaan
5 Belanja Jasa
Kantor
6 Belanja Kursus,
Pelatihan,
Sosialisasi dan
Bimbingan
Teknis
PNS/PPPK
7 Belanja
Perjalanan
Dinas Dalam
Daerah
8 Belanja Modal
Peralatan dan
Mesin
9 Belanja Modal
Komputer
LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan masyarakat yang mengutamakan upaya promotif dan preventif dibandingkan upaya kuratif
dan rehabilitatif. Tujuan penyelenggaraan puskesmas secara umum adalah untuk mewujudkan
pelaksanaan pelayanan puskesmas yang efektif dan efisien, bermutu dan terjangkau bagi semua wilayah
kerjanya. Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan dibutuhkan anggaran pemerintah yang cukup
dan teralokasi secara adil. Sumber pendanaan puskesmas terdiri dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan sumbersumber lain yang sah dan
tidak mengikat. Dana kapitasi merupakan salah satu dana berasal dari sumber-sumber lain yang sah
yaitu BPJS kesehatan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 tahun 2014 dana kapitasi
dimanfaatkan untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan dan dukungan biaya operasional pelayanan
kesehatan. Pembiayaan kesehatan yang berasal dari APBD bersumber dari Pendapatan Asli Daerah
sebanyak 50% dan dana perimbangan. Sedangkan dana perimbangan mencakup Dana Alokasi Khusus
yang berasal dari APBN, dialokasikan ke daerah untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan
urusan daerah. Dana Alokasi Khusus DAK digunakan untuk membiayai kegiatan fisik dan kegiatan
nonfisik. Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik bidang kesehatan berfungsi untuk pengadaan peralatan
kesehatan dan pemenuhan sarana. Berbeda denganDana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik bidang
kesehatan, yang berguna untuk pendanaan daerah agar tercapainya prioritas pembangunan nasional
kesehatan. Salah satu dana DAK nonfisik yang mengutamakan upaya promotif dan preventif pada
pelayanan kesehatan tingkat pertama yaitu dana Bantuan Operasioanal Kesehatan (BOK). Dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) yang dialokasikan ke puskesmas dapat digunakan untuk pelaksanaan
kegiatan, manajemen puskesmas dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).(9) Fungsi dana BOK dalam
manajemen puskesmas seperti untuk fungsi perencanaan, pengorganisasian dan fungsi pelaporan.
Sedangkan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) terdiri dari esensial dan pengembangan. Upaya
Kesehatan Masayarakat esensial merupakan pemanfaatan dana BOK di puskesmas seperti pada upaya
kesehatan ibu, anak dan promosi kesehatan. Oleh karena itu, dana Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) mendukung puskesmas untuk melaksanakan pelayanan kesehatan tingkat pertama sesuai dengan
besar alokasi dana yang diberikan.
DASAR HUKUM
k. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
l. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
m. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Wajib Bidang Kesehatan yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
n. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
o. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
p. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
q. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437);sebagaimana telah diubah terkahir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
r. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
s. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerinta, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4743);
t. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
URAIAN KEGIATAN
1. Belanja Pemeliharaan Prasarana Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2. Belanja Pemeliharaan Sarana Fasilitas Pelayanan Kesehatan
3. Belanja Pengadaan Sarana Fasilitas Pelayanan Kesehatan
BATASAN KEGIATAN
Kegiatan dibatasi sesuai detil kegiatan dengan pagu Rp. 33.085.100.
MAKSUD TUJUAN
Untuk menunjang kelancaran pelayanan kesehatan di Puskesmas, baik di dalam gedung
maupun luar gedung.
TEMPAT KEGIATAN
UPT Puskesmas Sungai Pinang
PELAKSANA KEGIATAN
Pimpinan dan seluruh staf UPT Puskesmas Sungai Pinang
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Januari s/d Desember 2021
PENDANAAN
Sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
TIME SCHEDULLE
No Kegiatan Ja Feb Mar Apr Mei Ju Jul Agt Sep okt Nov Des
n n
1 Persiapan
2 Belanja
pembayaran
pajak, bea dan
perizinan
3 Belanja
pemeliharaan
alat angkutan,
angkutan darat
bermotor,
kendaraan
dinas
perorangan
4 Belanja
pemeliharaan
gedung
puskesmas
5 Belanja
pemeliharaan
AC
6 Belanja
pemeliharaan
personal
computer/
notebook
7 Belanja
pemeliharaan
printer
8 Belanja modal
alat rumah
tangga lainnya
(home use)
9 Belanja modal
peralatan
computer
lainnya