Anda di halaman 1dari 4

NAMA : JESICHA ANASTASIA

NPM : A1G021015

KELAS : 1A

MATKUL : UTS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1. Jelaskan tujuan Pernikahan, dan apa saja syarat untuk mencapai keluarga sakinah?

Jawab:

Tujuan pernikahan menurut ajaran agama Islam adalah untuk menciptakan keluarga yang
tentram, damai, dan sejahtera lahir dan batin. Sebagaimana diungkapkan oleh firman Allah SWT
dalam surat ar-Rum ayat 21. Berdasarkan ayat tersebut pernikahan dilakukan untuk mencapai
kehidupan keluarga yang sakinah, yaitu keluarga yang tentram, tenang, damai dan sejahtera.

Adapun syarat untuk mecapai keluarga yang sakinah, yaitu :

1. masing-masing suami istri harus melaksanakan kewajibananya

2. memiliki harta yang halal dan baik

3. memiliki anak yang sholeh dan sholehah

4. masing-masing anggota keluarga menjalankan syariat islam

2. Apa sebab agama Yahudi dan Nasrani sekarang tidak dapat disebut sebagai agama samawi
lagi, tetapi disebut agama semi samawi.

Jawab :

Agama Yahudi dan Nasrani tidak dapat disebut sebagai agama samawi lagi karena kedua agama
tersebut tidak dapat dikatakan agama budaya tetapi juga kurang memenuhi persyaratan (kurang
pas) untuk dikatakan sebagai agama wahyu sehingga kedua agama tersebut sekarang disebut
agama semi samawi.

3. Jelaskan pengertian Islam menurut hukum, menurut bahasa dan menurut istilah.

Jawab :
A. Pengertian Islam menurut hukum syar’a, yaitu menurut apa yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad saw sendiri, Islam ialah melaksanakan rukun islam. Dalam hadist yang diriwayatkan
oleh muslim beliau bersabda bahwa yang disebut islam ialah “ Engkau mengakui tiada Tuhan
selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad itu utusan Allah, mendirikan sholat, membayar zakat,
berpuasa di bulan Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah jika engkau mampu.”

B. Pengertian Islam menurut bahasa (etimologi) islam mempunyai arti :

1. Islam dari asal kata aslama artinya menyerah. Maksudnya menyerah kepada kehendak Allah
s.w.t. Penyerahan kepada kehendak Allah di sini bersifat mutlak, bulat, total dengan memenuhi
perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya atau mematuhi apapun yang
ditetapkan-Nya.
2. Islam dari asal kata Silmun yang berarti damai, maksudnya damai dengan Allah dan damai
dengan makhluk, terutama semua manusia.
Damai dengan Allah, artinya tidak lain ialah taat kepada Allah, tidak bermusuhan dan tidak
durhaka kepada-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Kalau perintah Allah diabaikan dan
larangan-Nya dilanggar, maka ini namanya bermusuhan dan durhaka kepada Allah, tidak damai.
Kalau Allah dimusuhi maka yang rugi adalah manusia sendiri, sebab Allah Maha Kuasa, sedang
manusia maha lemah, dan kerugian tidak saja diderita di dunia tetapi mungkin juga diderita di
akhirat.
3. Islam dari asal kata Salima yang berarti selamat, maksudnya selamat dunia akhirat, Islam
adalah jalan keselamatan bagi manusia, dunia dan akhirat. Tetapi sudah barang tentu, yang
mendapat jaminan selamat dunia akhirat di sini ialah mereka yang menganut Islam dengan
sebaik-baiknya, dengan beriman akan kebenaran ajaran-ajaran-Nya, dan taat mengerjakan apa
yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang. Firman Allah s.w.t

C. Kemudian Islam menurut pengertian istilah (terminologis), mempunyai dua macam


pengertian, yaitu pengertian khusus dan pengertian umum.
Pengertian yang sudah dimaklumi oleh kebanyakan orang bahwa Islam adalah “Agama Allah
yang dibawa/diajarkan oleh Nabi Muhammad s.a.w”, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an
dan Sunnah beliau. Pengertian yang demikian ini memang tidak salah, tetapi ini adalah
pengertian istilah khusus. Islam mempunyai cakrawala pengertian yang lebih luas dari itu.
Sesungguhnya Islam juga agama Allah yang dibawa/diajarkan oleh semua Nabi/Rasul Allah
yang penrnah lahir di berbagai masa dan tempat, sejak Nabi pertama (Adam) sampai pada Nabi
yang terakhir (Muhammad). Islam dalam makna yang luas inilah Islam menurut pengertian
istilah umum.

4. Apa sebab menurut pendapat golongan mu’tazilah orang mukmin yang berbuat dosa besar itu
tidak dapat dikatakan mukmin atau kafir?
Jawab :

Orang Islam yang berbuat dosa besar tidak kafir dan tidak mukmin. Ia berada di antara posisi
mukmin dan kafir (manzilah bainal manzilatain). Tidak bisa dikatakan kafir karena dia masih
mempunyai iman, dan tidak dapat dikatakan mukmin karena imannya sudah rusak yaitu
melakukan dosa besar.

5. Jelaskan pemikiran manusia tentang Tuhan!


Jawab :
Yang dimaksud ketuhanan menurut pemikiran manusia adalah konsep yang didasarkan atas
pemikiran, baik melalui pengalaman lahiriah, baik yang bersifat penelitian rasional maupun
pengalaman bathin. Dalam literatur sejarah agama, dikenal teori Evolusionisme, yaitu teori yang
menyatakan adanya proses dari kepercayaan yang amat sederhana, lama kelamaan meningkat
menjadi sempurna. Teori tersebut mula-mula dikemukakan oleh Max Weber, kemudian
dikemukakan oleh EB. Taylor, Robenson Smith, Lubbock dan Javens. Proses perkembangan
pemikiran tentang Tuhan menurut teori evolusionisme adalah sebagai berikut:
a. Dinamisme
Menurut paham ini, manusia sejak zaman primitif telah mengakui adanya kekuatan yang
berpengaruh dalam kehidupan. Mula-mula suatu yang berpengaruh tersebut ditujukan pada
benda. Setiap benda mempunyai pengaruh pada manusia, ada yang berpengaruh positif dan ada
pula yang berpengaruh negatif.
b. Animisme
Disamping kepercayaan dinamisme, masyarakat primitif juga mempercayai adanya peran roh
dalam hidupnya. Setiap benda yang dianggap baik, mempunyai roh. Oleh masyarakat primitif,
roh dipercayai sebagai sesuatu yang aktif sekalipun bendanya sudah mati. Oleh karena itu, roh
dianggap sesuatu yang selalu hidup, mempunyai rasa senang dan tidak senang, serta mempunyai
kebutuhan-kebutuhan.
b. Politeisme
Roh yang lebih dari yang lain kemudian disebut Dewa. Dewa mempunyai tugas dan kekuasaan
tertentu sesuai dengan bidangnya. Ada Dewa yang bertanggung jawab terhadap cahaya, ada yang
membidangi masalah air, ada yang membidangi angin dan lain sebagainya.
Disamping Trimurti, dikenal juga konsep Tritunggal (Trinitas).
d. Hinoteisme
Satu bangsa hanya mengakui satu Dewa yang disebut Tuhan, namun manusia masih mengakui
Tuhan dari bangsa yang lain. Kepercayaan semacam ini yaitu satu Tuhan untuk satu bangsa
disebut dengan Hinoteisme (Tuhan tingkat nasional)
e. Monoteisme
Dalam Monoteisme hanya mengakui satu Tuhan untuk seluruh bangsa dan bersifat internasional.
Bentuk Monoteisme ditinjau dari filsafat ketuhanan terbagi ke dalam tiga faham, yaitu: Deisme,
Panteisme, dan Teisme
6. Jelaskan hal-hal yang tidak boleh dan yang boleh diijtihat!

Jawab :

Ijtihad boleh dilakukan ketika suatu perkara tidak ditemukan titik terangnya dan hukumnya tidak
ada di dalam alquran ataupun hadist. ijtihad tidak boleh dilakukan ketika :

a. Aqidah [menyangkut persoalan tauhid dan keimanan]

b. Perkara yg tergabung dalam Ma'lum minad din bidh-dharurah [seperti mengapa wukuf harus
di padang arafah, dan puasa di bulan Ramadhan, kenapa tidak pada tempat atau waktu lain]

c. Nash yang mengandung qat'i [seperti kewajiban sholat]

d. Perkara yang sudah menjadi ijma' [kesepakatan total ulama]

Di luar perkara tersebut, ijtihad dibolehkan bergerak.

Anda mungkin juga menyukai