Anda di halaman 1dari 4

DOSEN PENGAMPU :ALIFIAH NURACHMANA,S.S.,M.Pd.

NAMA :ZULHAM RASIDIN INDRAROBBIKA


NIM :213020202031
MATKUL :PENGANTAR ILMU BAHASA

SINTAKSIS

Sintaksis adalah cabang ilmu linguistik yang mengkaji seluk-beluk tata bahasa dalam satuan
kalimat. Pengertian tersebut sejalan dengan pendapat Ramlan (2009, hlm. 1) yang
mengungkapkan bahwa sintaksis adalah bagian atau cabang ilmu bahasa yang membicarakan
seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa.Arti kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani,
yakni Sun yang berarti ‘dengan’, dan tattein yang artinya ‘menempatkan’. Sehingga secara
etimologis dapat disimpulkan bahwa sintaksis berarti menempatkan kata-kata menjadi
kelompok kata atau kalimat. Sintaksis juga merupakan kata yang diserap dari bahasa
Belanda syntaxis atau syntax dalam bahas Inggris (Pateda, 1990, hlm. 85; Verhaar, 2010,
hlm. 10).Dari kacamata linguistik, sebetulnya sintaksis memiliki kesamaan kajian dan
analisis dengan morfologi. Sintaksis dan morfologi merupakan tata bahasa. Bedanya,
morfologi mengkaji hubungan gramatikal di dalam kata itu sendiri, sedangkan sintaksis
mempelajari hubungan gramatikal di luar batas kata dalam satuan kalimat .

-Struktur Sintaksis
Secara umum, struktur sintaksis terdiri dari subjek (S), predikat (P), objek (O), dan
keterangan (K). Menurut Verhaar (1978).Fungsi sintaksis terdiri dari unsur S,P,O,K tersebut
adalah “kotak-kotak kosong” atau “tempat-tempat kosong” yang tidak memiliki fungsi apa-
apa karena kekosongannya. Tempat kosong tersebut di isi oleh sesuatu yang berupa kategori
dan memiliki peran tertentu.Contoh : Kakak memarahi adik tadi pagi.

Tempat kosong subjek di isi kakak (nomina), tempat kosong predikat di isi kata melirik
(verba), tempat kosong objek di isi adik (nomina), dan tempat kosong keterangan di isi oleh
frase tadi pagi (nomina).Fungsi tersebut berupa kategori sintaksis yang memiliki peran-peran
sintaksis. Kakak memiliki peran pelaku (agentif), melirik memiliki peran aktif, adik memiliki
peran sasaran dan kata tadi pagi memiliki peran waktu.Susunan fungsi sintaksis tidak harus
berurutan SPOK, karena keempat fungsi tersebut tidak harus selalu ada dalam setiap struktur
sintaksis.Peran-peran yang ada dalam setiap struktur sintaksis berkaitan dengan unsur
gramatikal yang dimiliki setiap sintaksis. Makna gramatikal unsur-unsur leksikal yang
mengisi fungsi sintaksis sangat bergantung pada tipe atau jenis kategori kata yang mengisi
fungsi predikat dalam sintaksis tersebut.

-Alat Sintaksis
1. Bentuk Kata
Derajat bentuk kata dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Latin tidak sama. Dalam Bahasa
Latin bentuk kata berperan mutlak sedangkan dalam Bahasa Indonesia tidak.

Dalam bahasa latin urutan kata hampir tidak memiliki peran. Sedangkan dalam Bahasa
Indonesia memiliki peranan penting.

Contoh :

 (i) Kakak menyapu lantai


 (ii) Kakak disapu lantai
 (iii) Kakak tersapu (oleh) lantai

2. Konektor

Biasanya, konektor berupa morfem atau gabungan morfem yang secara kuantitas merupakan
kelas yang tertutup. Konektor berfungsi untuk menghubungkan satu konstituen dengan
konstituen lain baik yang berada dalam maupun diluar kalimat.

Ada 2 jenis konektor diantaranya yaitu :

 Konektor Koordinatif yaitu salah satu jenis konektor yang menghubungkan dua


konstituen yang sama kedudukannya atau sederajat. Contoh : dan, atau, tetapi.
 Konektor Subordinatif ialah suatu konektor yang menghubungkan dua buah
konstituen yang kedudukannya tidak sederejat. Contoh : kalau, meskipun dan karena.

3. Intonasi

Perbedaan modus kalimat Bahasa Indonesia ditentukan oleh intonasi daripada komponen
segmentalnya. Batas antara subek dan predikat dalan Bahasa Indonesia ditandai dengan
intonasi berupa nada naik dan tekanan.

Contoh Kalimat : “Musang makan ayam mati.”

 (i) Musang/ makan ayam mati


 (ii) Musang makan ayam? Mati
 (iii) MUsang/ makan// ayam/ mati

Keterangan :

 / : batas subjek predikat


 // : batas klausa

4. Urutan Kata
Urutan kata adalah letak kata atau posisi kata yang satu dengan yang lain dalam suatu
kontruksi sintaksis. Dalam Bahasa Indonesia urutan kata sangat penting. Perbedaan urutan
kata menimbulkan perbedaan makna.Contohnya kontruksi tiga jam memiliki makna yang
tidak sama dengan kontruksi urutan tiga jam. Namun ada bagian lain dari kalimat Bahasa
Indonesia yang tidak bias dipindahkan tempatnya tanpa mengubah makna gramatikal kalimat
tersebut.

Contoh :

 (i) Tadi pagi Ibu menyapu Halaman


 (ii) Ibu menyapu Halaman tadi pagi

Satuan Sintaksis
1. Kata

Kata ialah sebuah satuan terkecil dalam sintaksis. Kata berperan sebagai pengisi fungsi
sintaksis, penanda kategori sintaksis dan penyatuan satuan atau bagian dari satuan sintaksis.

2. Frase

Frase yaitu suatu satuan gramatikal berupa gabungan kata yang bersifat non-predikatif atau
gabungan kata yang salah satu fungsi sintaksis dalam kalimat.

Contohnya yakni tanah tinggi, belum makan, kamar tidur dan lain sebagainya. Karena frase
mengisi salah satu fungsi sintaksis, maka salah satu unsur frase bida di pindahkan sendirian.

3. Klausa

Klausa yakni salah satu jenis satuan sintaksis berupa runtutan kata-kata berkonstruktif
predikatif. Klausa berpotensi menjadi kalimat tunggal karena didalamnya sudah ada fungsi
sintaksis wajib yaitu, subjek dan predikat. Selain itu, klausa juga berpotensi untuk menjadi
kalimat mayor.

Contoh : Ayah membaca koran tadi pagi.

4. Kalimat

Kalimat merupakan satu dari satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang
biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlikan, serta disertai dengan
intonasi final.  Contoh dari kalimat yaitu ialah sebagai berikut: Pak Didit membaca buku.
5. Wacana

Wacana adalah salah satu satuan dari bahasa yang lengkap sehingga dalam hirarki gramatikal
merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Fungsi wacana yang utama adalah untuk
menyampaikan informasi kepada pembaca maupun pendengar. Fungsi wacana dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu secara transaksional dan intruksional. Secara transaksional
adalah bahwa sebuah wacana adalah uraian yang tersusun dari satuan gramatikan yang
berfungsi untuk menyampaikan informasi berupa ide, gagasan, maupun menguraikan sebuah
topik permasalahan. Sedangkan secara intruksional adalah bahwa wacana berfungsi untuk
memberikan penjelasan mengenai ide atau gagasan yang disampaikan kepada pembaca
ataupun pendengar. Funsi intruksional memberikan petunjuk atau arahan kepada pembaca
atau pendengar, fungsi ini diimplementasikan pada jenis wacana persuasive.           

Objek dan Ruang Lingkup Kajian Sintaksis


Objek kajian sintaksis merupakan struktur internal kalimat. Dalam sintaksis dikaji struktur
frase, klausa, dan kalimat. Frase merupakan objek kajian sintaksis yang terkecil dan kalimat
merupakan objek kajian sintaksis yang terbesar. Berkaitan dengan frase dikaji struktur frase,
unsur pembentuk frase.

Relasi antara unsur frase, proses pembentukan frase dan jenis frase. Berkaitan dengan klausa
mengkaji struktur klausa, unsur pembentuk klausa, relasi antar klausa, proses pembentukan
klausa dan jenis klausa. Berkaitan dengan kalimat mengkaji struktur kalimat, unsur
pembentuk kalimat, relasi antar unsur kalimat dan jenis kalimat.

Anda mungkin juga menyukai