Karya Tulis Cabin
Karya Tulis Cabin
Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Madrasah
Tahun Pelajaran 2021/2022
Disusun oleh:
1. Meysar Ananda Sabila (11171)
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Mengetahui
Kepala MAN 2 Kudus Pembimbing
Menyatakan bahwa karya tulis il,iah dengan judul “Cabin Fever; Alert
Situation in Covid Era dan Strategi PERKUSI sebagai Solusi ‘Cabin Fever’ pada
Siswa Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru” merupakan karya orisinal yang dibuat
oleh penulis dan bukan jiplakan karya orang lain serta belum pernah
dipublikasikan.
Kudus, 2022
Segala puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga karya tulis yang berujudul
“Cabin Fever; Alert Situation in Covid Era dan Strategi PERKUSI sebagai Solusi
‘Cabin Fever’ pada Siswa Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru” Dapat terselesaikan
dengan baik.
Saya menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam karya tulis ini. Untuk
itu, kritik maupun saran yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan karya tulis kedepannya. Semoga karya tulis ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu pengentahuan.
Kudus, 2022
D. Tujuan penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dijabarkan diatas, penelitian ini bertujuan
untuk:
1. Ingin mengkaji faktor apa saja yang memicu terjadinya Cabin Fever
2. Ingin mengkaji partisipasi siswa dan menganalisis dampak strategi
PERKUSI dalam kehidupan sehari-hari.
E. Manfaat penelitian
Teoritis: Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan oleh semua elemen
masyarakat untuk mengatasi problema Cabin Fever
Praktis: Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan pada kegiatan sehari-hari
untuk meminimalisir rasa Cabin Fever untuk kembali produktif dimasa
pandemi, menuju pandemi berakhir, ketika pandemi sudah berakhir, bahkan
setelah pandemi.
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
Untuk menekan semakin menyebarnya pandemi virus corona baru (Covid-
19), pemerintah memberlakukan masa pembatasan sosial berskala besar
(PSBB) di sejumlah wilayah di Indonesia. PSBB melarang orang-orang
berkegiatan di luar rumah kecuali keadaan darurat. Hingga sampai kini upaya
PSBB masih tetap diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
Lamanya masa isolasi diri dengan tidak pergi meninggalkan rumah selama
berminggu-minggu membuat banyak orang dilanda sedih, gelisah sampai
merasa tertekan. Bahkan kini ada yang menyebut diri mereka terkena ‘Cabin
Fever’.4
Untuk mengatasi permasalahan Cabin Fever pada siswa, kita dapat
menjadi penggerak agar masalah Cabin Fever dapat diatasi. Beberapa cara
untuk mengatasi Cabin Fever yaitu dengan cara memberi motivasi kepada
para peserta didik untuk tetap produktif selama di rumah agar nanti ketika
kegiatan belajar mengajar sudah kembali luring, dirinya tidak terkena kaget
mental atau sejenisnya karena dampak dari pandemi. Selain itu, memberi
penjelasan agar tidak terlalu takut, gelisah juga cemas untuk menghadapi
situasi Covid-19. Mengajak mereka untuk tetap berkomunikasi, berinteraksi
dengan orang lain dan menjelaskannya bahwa kita tidak menjalani social
distancing melainkan physical distancing. Memberitahu mereka untuk tidak
bersantai dan tetap bersiap untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar
secara luring seperti dulu kala meskipun kita tidak tahu kapan hal itu akan
terjadi. Dan tentunya selalu berdoa meminta perlindungan kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Cara cara tersebut dapat berkembang menyesuaikan kondisi
pribadi masing-masing dan pekerjaannya.
Untuk melaksanakan beberapa cara diatas yang dirasa cukup ampuh
mengatasi Cabin Fever, kami menyusun konsep strategi PERKUSI sebagai
berikut:
- Pembiasaan (habituasi)
Habituasi secara sederhana adalah pembiasaan, atau penyesuaian
pada suatu hal. Habituasi merupakan salah satu proses pembelajaran non-
asosiatif yang tergolong proses pembelajaran dasar, yakni pada saat
stimulus diberikan secara terus-menerus maka respon yang dihasilkan
akan mengalami penurunan5
4
Informasi Cabin Fever https://www.ui.ac.id/mengenal-gejala-cabin-fever-dan-cara-
mengatasinya/
5
Pengertian pembiasaan (habituasi) https://g.co/kgs/tw6kAy
Cara cara yang sudah disebutkan diatas, dilakukan dan diaplikasikan
pada kegiatan sehari-hari secara rutin. Apabila kegiatan tersebut
digalakkan untuk dilakukan setiap hari dan diawasi, maka fenomena
Cabin Fever pun bisa terminimalisir dan siswa siap menjalankan
kegiatan luring seperti sedia kala nantinya.
- Perlakuan (treatment)
Perlakuan adalah perbuatan yang dikenakan terhadap sesuatu atau
orang .Orang-orang yang tergolong terkena Cabin Fever harus
6
diperlakukan dan diperhatikan secara baik, agar rasa Cabin Fever dalam
dirinya sedikit demi sedikit bisa terkikis bahkan hingga hilang dalam
dirinya sehingga motivasi nya meningkat sehingga dirinya dapat
produktif kembali seperti semula sebelum adanya kegiatan karantina
yang mengharuskan siapa saja mengisolasi dirinya di rumah dalam waktu
yang cukup lama.
- Sosialisasi
Sosialisasi adalah usaha memasukkan nilai-nilai kebudayaan
terhadap individu sehingga individu tersebut menjadi bagian
masyarakat. Proses sosialisasi merupakan pendidikan sepanjang hayat
melalui pemahaman dan penerimaan individu atas peranannya di dalam
suatu kelompok.7(Sosialisasi).
6
Pengertian perlakuan https://www.kamusbesar.com/perlakuan
7
Pengertian sosialisasi https://g.co/kgs/83u6hz
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berada di kecamatan Kaliwungu, Kudus. Pemilihan lokasi
ini sebagai bahan penelitian karena kecamatan Kaliwungu memiliki berbagai
macam keunggulan selain sebagai pilot project dari penelitian ini, kota ini
juga memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA)
yang mendukung serta dapat menjadi acuan untuk membangkitkan kota-kota
di Indonesia lebih maju dan inovatif. Selain itu, salah satu tugas riset sekolah
untuk meneliti di bidang sosial humaniora dan penerapan strategi PERKUSI
di kota Kudus menggugah peneliti untuk meneliti lebih dalam dan
menjadikannya sebuah karya ilmiah yang berjudul “Cabin Fever: Alert
Situation In Covid Era dan Strategi PERKUSI pada Siswa Menuju Adaptasi
Kebiasaan Baru”.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif dengan
metode deskriptif analitis, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan
yaitu studi lapangan dan kepustakaan.
a. Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian
proses, hipnotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data
sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek engukuran
perhitungan, rumus dan kepastian data numerik (Musianto, 2002).
b. Kualititatif
Pendekatan kualitatif ialah ialah pendekatan yang di dalam usulan
penelitian, proses, hipotesis, turun kelapangan, analisis data dan
kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek-
aspek kecenderungan, non perhitungan nemerik, situasional deskriptif,
interview mendalam, analisis isi, bola salju dan story (Musianto, 2002).
- Observasi.
Observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana
peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek
penelitian untuk melihat dari dekat kekegiatan yang dilakukan
(Riduwan 2004: 104). Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan
data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation
(observasi berperan serta). Dalam observasi berperan serta peneliti
terlibat dengan kejadian sehari-hari orang yang sedang diamati atau
yang digunakan sebagai sumber data penelitian (Sugiyono, 2008:
203) pada observasi dalam penelitian ini dilakukan agar dapat
mengamati aktivitas siswa dalam menjalankan strategi PERKUSI.
Observasi dilakukan dengan observasi berperan serta.
Objek yang menjadi bahan observasi adalah aktivitas harian dan
mingguan siswa seperti school visit dan program lainnya,
penanganan fenomena Cabin Fever dalam diri siswa,
perkembangan dan inovasi strategi PERKUSI dan memotivasi
siswa untuk menerapkannya dalam menjalani daily activity nya,
dan ajaran keagamaan dengan adanya strategi PERKUSI.
- Studi pustaka
Studi pustaka adalah studi dokumentasi, meliputi seluruh referensi
yang relevan dengan penelitian, yaitu peraturan perundang-
undangan, Surat Keputusan yang dikeluarkan kepala daerah, buku,
jurnal ilmiah, surat kabar dan data-data website. (BNPB, 20013).
Teori-teori yang mendasari penelitian ini diperoleh dengan
melakukan studi pustaka.
G. Instrumen penelitian
1. Pedoman wawancara
Memberikan pertanyaan pertanyaan dengan menyebarkan kuesioner
kepada dan wawancara kepada beberapa pihak untuk mengetahui
bagaimana perilaku dan sikap siswa dimasa pandemi. Pertanyaan tersebut
diantaranya:
1. Apa yang anda rasakan setelah sekian waktu diberlakukannya
kebijakan work from home?
2. Bagaimanakah produktivitas kerja siswa dimasa pandemi?
3. Apa sajakah kendala siswa dimasa pandemi?
4. Apakah ada terlihat dampak atau perubahan setelah diterapkannya
strategi PERKUSI?
5. Dampak atau perubahan apa sajakah yang terjadi setelah
diterapkannya strategi PERKUSI?
2. Angket
Klasifikas data dari jawaban responden melalui angket dengan
menggunakan skala Likert dalam bentuk pilihan genap.
Tabel 3.2 Rentang Skala Likert
(Sukardi, 2004)
Alternatif jawaban yang digunakan yaitu (a), (b), (c), (d), yang
Setiap jawaban diberi nilai bervariasin variasi nilai atau skor dari masing-
masing jawaban dengan kriteria sebagai berikut:
Untuk menjawab yang sesuai dengan harapan adalah alternatif jawaban
(A) akan diberi nilai atau skor (4)
1) Untuk menjawab yang kurang sesuai dengan harapan adalah
alternatif jawaban (B) akan diberi skor (3)
2) Untuk menjawab yang kurang sesuai dengan harapan adalah
alternatif jawaban (C) akan diberi skor (2)
3) Untuk menjawab yang kurang sesuai dengan harapan adalah
alternatif jawaban (D) akan diberi skor (1)
3. Panduan observasi
Tabel 3.3 panduan observasi
No Observasi Hasil
1 Keadaan fisik
2 Hasil kerja
3 Sikap saat bekerja
4 Cara bekerja
H. Validitas data
Validitas data yang digunakan yaitu dengan triangulasi sumber dan
triangulasi metode. Triangulasi sumber dengan cara mencatat data yang
sama dari sumber yang berbeda-beda. Dan triangulasi metode dengan cara
mencatat data dari sumber yang sang sama dengan metode yang berbeda-
beda.
I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Analisis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode
interaktif. Analisis interaktif terdiri atas 3 alur kegiatan yang terjadi secara
bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan
atau verifikasi (Sutopo, 2002: 91). Dengan 3 alur ini, peneliti melakukan
pengumpulan data dan selama melakukan kegiatan pengumpulan
berlangsung dan melakukan analisis selama penelitian.
Reduksi data dilakukan pada waktu pengumpulan data berlangsung
dengan membuat catatan isi dan data yang diperoleh di lapangan guna
menentukan batas-batas permasalahan. Pada tahap sajian data disusun
berdasarkan pokok-pokok yang terdapat pada reduksi data serrta disajikan
dengan mempergunakan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis
dalam bentuk narasi kalimat serta gambar.
Pada proses analisis data yang ketiga adalah menarik simpulan dan
verifikasi. Simpulan perlu diverifikasi sebagai aktivitas pengulangan untuk
suatu penajaman dan pemantapan agar benar-benar bisa
dipertanggungjawabkan. (Sutopo, 2006 : 96).
HASIL PENELITIAN DAN PENELITIAN
No Observasi Hasil
1 Keadaan fisik Tidak ada perubahan keadaan
fisik dari siswa ataupun elemen
masyarakat yang kami teliti. Salah
satu perubahan fisik yaitu pada
tatanan interior dimana salah satu
arahan kami mengarahkan untuk
membuat ruang yang nyaman dan
rapi untuk bekerja
2 Hasil kerja Beberapa siswa menjadi lebih
produktif setelah diterapkannya
strategi PERKUSI sesuai dengan
arahan kami untuk meluangkan
waktu minimal 30 menit untuk
melakukan hobi atau passion atau
kegiatan positif yang
menghasilkan
3 Sikap saat bekerja Beberapa siswa memang masih
mengeluh karena mereka masih
merasa terpaksa menjalani nya.
Tetapi, kami memberi solusi
untuk membuat jadwal yang
sesuai dengan dirinya, sesuai
dengan kesukaannya sehingga
tidak ada tekanan saat bekerja dan
bekerja dengan menyenangkan.
4 Cara bekerja Perubahan yang terjadi dari cara
bekerja yaitu siswa belajar atau
bekerja yang lebih terstruktur dan
terjadwal. Dimana sebelum
strategi PERKUSI dicoba untuk
diterapkan cara bekerja siswa
masih dapat dikatakan cukup
berantakan.
Pertanyaan :
Dari angket tersebut dapat kita lihat dan kita simpulkan bahwa strategi
PERKUSI memang memberikan dampak yang cukup signifikan dan
efektif untuk diterapkan, memberikan perubahan-perubahan tetapi masih
ada banyak hal pula yang harus direvisi untuk menjadikan strategi
PERKUSI sebagai solusi untuk permasalahan cabin fever menjadi lebih
baik.
Referensi yang relevan dengan penelitian yang kami lakukan sebagai
bentuk studi pustaka penelitian dan kami jadikan dasar untuk melakukan
penelitian yaitu ditetapkannya keputusan bersama Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 tahun 2021, Nomor
HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 tahun 2021 tentang
panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Corona Virus
Disease 2019 yang telah dikeluarkan pada tanggal 8 April tahun 2021.
b. Pembahasan
Lokasi penelitian yang kami gunakan berada di Kecamatan Kaliwungu,
Kudus. Lokasi ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena Kecamatan
Kaliwungu memiliki kriteria yang sesuai dengan permasalahan penelitian
yang kami kerjakan. Dimana di Kecamatan Kaliwungu terdapat elemen-
elemen penelitian seperti sekolah, lembaga kesehatan (rumah sakit,
puskesmas), lembaga masyarakat formal dan informal juga masyarakat
nya yang cukup luas dengan jumlah penduduk mencapai 83.927(8).
Dari masyarakat yang luas itu, sesuai dengan teknik pengambilan sampel
yang kami gunakan, yang mana dengan jumlah populasi yang besar,
semakin kecil toleransi kesalahan, dan tingkat keakuratan yang semakin
besar sehingga semakin sedikit jumlah sampel yang dibutuhkan. Seperti
yang dapat kami jelaskan dengan perhitungan rumus slovin yang kami
perkirakan sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Data dan informasi tentang covid
Menteri, Satuan petugas penanganan COVID, (2019)
https://covid19.go.id/tanya-jawab?page=4 – diakses pada 25 Maret
2021
Data COVID dunia
CSSEGI/SandData, COVID-19 Data Repository by the Center for
Systems Science and Engineering (Maret, 2021)
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2a
hUKEwjdoeY8fDwAhW2-
nMBHdrdCQQ7OUFMAF6BAgKEAM&url=https%3A%2F
%2Fgithub.com%2FCSSEGISandData
%2FCOVID19&usg=AOvVaw1vKpECdLTiTa7d-LqfWRs0 – diakses
pada 25 Maret 2021
Informasi mengenai cabin fever
Universitas Indonesia, Mengenal Gejala ‘Cabin Fever’ dan Cara
Mengatasinya (29 April 2020) https://www.ui.ac.id/mengenal-gejala-
cabin-fever-dan-cara-mengatasinya/ - diakses pada tanggal 3 April
2021
Gejala cabin fever
Universitas Indonesia, Mengenal Gejala ‘Cabin Fever’ dan Cara
Mengatasinya (29 April 2020) https://www.ui.ac.id/mengenal-gejala-
cabin-fever-dan-cara-mengatasinya/ - diakses pada 5 April 2021
Pengertian pembiasaan (habituasi)
Wikipedia https://g.co/kgs/tw6kAy - diakses pada 7 April 2021
Pengertian perlakuan
https://www.kamusbesar.com/perlakuan - diakses pada 7 April 2021
Pengertian sosialisasi
https://g.co/kgs/83u6hz - diakses pada 7 April 2021
Jumlah penduduk Kecamatan Kaliwungu Kudus
Wikipedia
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kaliwungu,_Kudus#:~:text=Sidorekso-
,Demografi,42.572%20jiwa%20berjenis%20kelamin%20perempuan –
diakses pada 5 Maret 2021