Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY “F” DENGAN

DIAGNOSA MEDIS “EFUSI PLEURA” DIRUANGAN SAFA


MARWAH RSUD ISLAM SITI HAJAR

Disusun Oleh:

1. Mardiaseh (207STYC21)
2. Sukma Yaqinullah (203STYC21)
3. Saufilana Nesia (200STYC21)
4. Ni Putu Sasi Ratna Dewi (198STYC21)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NTB


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS TAHAP AKADEMIK
TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

A. Satuan acara penyuluhan


Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah
Topik/pokok bahasan : Terapi Relaksasi Nafas Dalam
Suptopik/subpokok bahasan :
Sasaran :
Tempat : Rawat Inap Safa Marwah
Hari / Tanggal : 27/01/2022
Waktu : 15 menit
B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan pasien dapat
melakukan terapi relaksasi nafas dalam secara mandiri.

C. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan:
a. Pasien dapat mengetahui pengertian terapi relaksasi nafas dalam.
b. Pasien dapat mengetahui manfaat terapi relaksasi nafas dalam.
c. Pasien dapat memahami prosedur teknik terapi relaksasi nafas dalam.
d. Pasien dapat memahami pengaruh terapi relaksasi nafas dalam terhadap
penurunan tekanan darah.
e. Pasien dapat melakukan redemonstrasi terapi relaksasi nafas dalam.

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Praktek

E. Media
1. Leaflet
F. Evaluasi
Evaluasi secara lisan, menanyakan padapeserta:
1. Jelaskan pengertian terapi relaksasi nafas dalam
2. Jelaskan manfaat terapi relaksasi nafas dalam
3. Jelaskan cara melakukan terapi relaksasi nafas dalam
G. Sumber
1. Resti, I.B., 2014, Teknik Relaksasi Otot Progresif untuk Mengurangi Stres pada
Penderita Asma, Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, Volume 2, No. 1, Januari
2014, hlm: 1-20.
2. Ward, J.P.T., R.W. Clarke, dan R.W.A. Linden, 2009, At a Glance – Fisiologi,
Erlangga, Jakarta.

H. Kegiatan belajar mengajar

No. Kegiatan Waktu Responden


1. Interaksi
a. Memberikan salam pembuka. 5 menit a. Menjawabsalam
b. Memperkenalkan diri. b. -
c. Menjelaskan tujuan, prosedur c. Mendengarkandanmemperhatikan
yang akan dilaksanakan, dan
d. Respondenbertanyaapabilaada
kontrak waktu
yang ditanyakan
d. Memberikan
kesempatan
responden untuk bertanya.
2. Tahap kerja
a. Menjelaskan materi 5 menit a. Menyimak
terapi relaksasi nafas dalam.
b. Memperhatikan
b. Mendemonstrasikan
terapi relaksasi nafas dalam. c. Responden bertanya apabila ada
c. Memberikan yang ditanyakan
kesempatan responden untuk d. Menjawab pertanyaan
bertanya. e. Mempraktekkan

d. Evaluasi materi terapi


relaksasi nafas dalam
yang telah
disampaikan
e. Redemonstrasi terapi relaksasi
nafas dalam oleh Tn.M

4. Terminasi 5 menit
a. Mengevaluasi perasaan a. Mengungkapkan perasaan
responden.
b. Mendengarkan dan
b. Memberikan reinforcement
memperhatikan
positif. c. Menjawab salam
c. Melakukan kontrak pertemuan
selanjutnya.
d. Mengakhiri kegiatan dengan
baik.
e. Salam penutup

I. Uraian materti
1. Pengertian Terapi Relaksasi Nafas Dalam

Teknik relaksasi nafas dalam dapat meningkatkan ventilasi paru dan


meningkatkan oksigenasi darah (Smeltzer & Bare, 2002). Menurut Resti (2014)
relaksasi merupakan salah satu teknik pengelolaan diri yang didasarkan pada
cara kerja sistem saraf simpatis dan parasimpatis. Energi dapat dihasilkan ketika
kita melakukan relaksasi nafas dalam karena pada saat kita menghembuskan
nafas, kita mengeluarkan zat karbon dioksida sebagai kotoran hasil pembakaran
dan ketika kita menghirup kembali, oksigen yang diperlukan tubuh untuk
membersihkan darah masuk. Menurut Brunner & Suddart (2001) tujuan nafas
dalam adalah untuk mencapai ventilasi yang lebih terkontrol dan efisien serta
mengurangi kerja bernafas, meningkatkan inflasi alveolar maksimal,
meningkatkan relaksasi otot, menghilangkan ansietas, menyingkirkan pola
aktivitas otot - otot pernafasan yang tidak berguna, tidak terkoordinasi,
melambatkan frekuensi pernafasan, mengurangi udara yang terperangkap serta
mengurangi kerja bernafas.
2. Manfaat Terapi Relaksasi Nafas Dalam

Manfaat teknik relaksasi nafas dalam menurut Priharjo (2003) dalam Arfa
(2014) adalah sebagai berikut :
a. Ketentraman hati.

b. Berkurangnya rasa cemas, khawatir dan gelisah.

c. Tekanan darah dan ketegangan jiwa menjadi rendah.

d. Detak jantung lebih rendah.

e. Mengurangi tekanan darah.

f. Meningkatkan keyakinan.

g. Kesehatan mental menjadi lebih baik.

Menurut Smeltzer dan Bare (2002) menyatakan bahwa tujuan teknik


relaksasi nafas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli,
memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan
efisiensi batuk, mengurangi stres baik stres fisik maupun emosional.

3. Prosedur Teknik Relaksasi Nafas Dalam

Adapun langkah - langkah teknik relaksasi nafas dalam adalah sebagai


berikut:
a. Ciptakan lingkungan yang tenang.

b. Usahakan tetap rileks dan tenang.

c. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru - paru dengan udara
melalui hitungan.
d. Perlahan - lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstremitas atas dan bawah rileks.
e. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali.

f. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara
perlahan - lahan.
g. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks.
h. Usahakan agar tetap konsentrasi.

i. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga benar - benar rileks.

j. Ulangi selama 15 menit, dan selingi istirahat singkat setiap 5 kali


pernafasan

4. Pengaruh Terapi Relaksasi Nafas Dalam terhadap Penurunan Tekanan Darah


Nafas dalam merupakan tindakan yang disadari untuk mengatur
pernafasan secara dalam yang dilakukan oleh korteks serebri, sedangkan
pernafasan spontan dilakukan oleh medulla oblongata. Nafas dalam dilakukan
dengan mengurangi frekuensi bernafas 16-19 kali dalam satu menit menjadi 6-10
kali dalam satu menit. Nafas dalam yang dilakukan akan merangsang munculnya
oksida nitrit yang akan memasuki paru - paru bahkan pusat otak yang berfungsi
membuat orang menjadi lebih tenang sehingga tekanan darah yang dalam
keadaan tinggi akan menurun.

Oksida nitrit disintesis oleh enzim nitric oxide synthase (eNOS) endotel
dari L - arginin. Peningkatan aktivitas dari eNOS dan produksi oksida nitrit
dipengaruhi oleh faktor - faktor yang juga meningkatkan kalsium intraselular,
dan juga termasuk mediator lokal. Mediator lokal tersebut adalah bradikinin,
histamin, dan serotonin, serta beberapa neurotransmitter. Produksi nitrit oksida
secara kontinu akan memodulasi resistensi vaskular, dan telah diketahui bahwa
inhibisi eNOS menyebabkan peningkatan tekanan darah (Ward, 2005). Oksida
nitrit merupakan vasodilator yang penting untuk mengatur tekanan darah dan
dilepaskan secara kontinu dari endotelium arteri dan arteriol yang akan
menyebabkan shear stress pada sel endotel akibat viskositas darah terhadap
dinding vaskuler. Stres yang terbentuk mampu mengubah bentuk sel endotel
sesuai arah aliran dan menyebabkan peningkatan pelepasan nitritoksida yang
kemudian mengakibatkan pembuluh darah menjadi rileks, elastis dan
mengalami dilatasi.
Pembuluh darah yang rileks akan melebar sehingga sirkulasi darah
menjadi lancar, tekanan vena sentral (central venous pressure, CVP) menurun,
dan kerja jantung menjadi optimal. Penurunan CVP akan diikuti dengan
penurunan curah jantung, dan tekanan arteri rerata. Vena memiliki diameter yang
lebih besar daripada arteri yang ekuivalen dan memberikan resistensi yang kecil.
Oleh karena itu vena disebut juga pembuluh kapasitans dan bekerja sebagai
reservoir volume darah (Ward, 2005). Curah jantung merupakan hasil kali dari
isi sekuncup dan frekuensi jantung. Curah jantung secara langsung dipengaruhi
oleh 3 faktor, yaitu volume pengisian atau volume akhir - diastolik, fraksi ejeksi,
dan frekuensi jantung. Penurunan volume darah dan curah jantung yang terjadi
dapat menyebabkan tekanan darah menjadi turun.

Anda mungkin juga menyukai