Anda di halaman 1dari 15

Scope and Review of

OSH in Hospital/ Health


Care Setting
Tugas Matakuliah
Kesehatan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan Global Health
Dosen Pengampu Hanifa Maher Denny, S.KM., M.PH., Ph.D

Kelompok 1 – Konsentrasi ARS – MKM 2021


Eka Kristia Ayu 25000121410014 Putri Nadya S. 25000121410015
Herlin Ika 25000121410051 Rabiya Abdullah 25000121410053
Liza Afriliana 25000121410050 Rachel Karimah 25000121410040
Maria Novencia DAP 25000121410026 Ridhona Fajar Sari 25000121410006
Nabilah Salsabilah 25000121410007 Salsabila Az Zahra 25000121410028
Nadiya Arawinda A. 25000121410034 Sari Ningsih 25000121410011
Novita Ariyanti 25000121410052 Susi Purwitasari 25000121410032
Putri Labibah 25000121410042 Umi Fatikhatul L. 25000121410024
01
IMPLEMENTASI K3
DI PELAYANAN
KESEHATAN
Occupational Health and Safety Risks
Prinsip Pengendalian Risiko
in The Healthcare Sector
Fokus K3 (ILO/WHO (1950))
1. Peningkatan dan Pemeliharaan derajat tertinggi
kesejahteraan fisik, mental dan sosial pekerja di
semua pekerjaan;
2. Preventif terhadap penyimpangan kesehatan di
antara pekerja yang disebabkan oleh kondisi kerja;
3. Perlindungan pekerja dalam pekerjaannya dari
risiko akibat faktor-faktor yang merugikan
Kesehatan
4. Penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam
lingkungan kerja yang disesuaikan dengan
kemampuan fisiologis dan psikologisnya

UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


Pada Bab XII Kesehatan Kerja pasal 164: Upaya
Kesehatan Kerja Ditujukan Untuk Melindungi
Pekerja di Tempat Kerja Rumah Sakit dan
Puskesmas  tempat kerja yg mempunyai risiko
kerja (Healthcare Sector)
(Ratna,2018) (European Commission Directorate-General for Employment, 2011)
Holistic View of Health and Safety Langkah Manajemen Risiko

Permasalahan!

Kepatuhan melaksanakan kewaspadaan standard


kurang (18.6%); Vaksinasi Hep B rendah
(12.5%), Riwayat ketusuk benda tajam
(84.2%) (Sari, 2018)
(Permenkes RI No 66 Tahun 2016)
(Nada, 2020)

Program Manajemen Risiko INDIKATOR K3 DI


Fasilitas dan Lingkungan Di RS PUSKESMAS

1. Komitmen dan Kebijakan Kepala


Keselamatan dan Kemanan Puskesmas
2. Adanya SK Kepala Puskesmas
Pelaksanaan K3 Puskesmas
Bahan Berbahaya dan Beracun 3. Dokumen tertulis Rencana K3 dalam
(B3) serta Limbahnya bentuk Rencana Kerja Tahunan
4. Adanya dukungan sumber daya
Manajemen Penanggulangan 5. Tingkat kepatuhan pelaksanaan K3
Bencana 6. Pembudayaan K3 melalui
pemanfaatan SOP
7. Pengelolaan limbah
Sistem Proteksi Kebakaran 8. Angka kecelakaan kerja
9. Angka penyakit akibat kerja (PAK)
10.Pelayanan kesehatan kerja dan
Peralatan Medis tanggap darurat

Sistem Penunjang
Pengendalian Risiko K3 di RS
(Permenkes RI No 66 Tahun 2016)

Biosafety, Program
Fire Prevention Management, support
Containment Program Program support, biosafety spesialist,
institutional biosafety committee,
Mencegah pajanan dengan: biosafety manual, OH program,
a. Desain tempat kerja dan Information & Education
cara kerja
b. Peralatan safety (biosafety
cabinet, peralatan
centrifugal)
c. Dekontaminasi
d. Penanganan limbah dan Pemindahan Risiko
spill management (Risk transfer)
Pemindahan suatu beban
kerugian ke suatu
Compliance Investigasi kelompok/bagian lain
melalui jalur hukum,
Assessment kecelakaan dan
perjanjian/kontrak,
Audit, annual review, incident penyakit akibat asuransi, dan lain-lain
dan accident statistics kerja
Program Manajemen Risiko Fasilitas Dan Lingkungan
Untuk Tenant/ Penyewa Lahan (Kantin, Restoran Atau
Cafe) Di RS

1 2 3 4

Program
Program Program
Manajemen Program Proteksi
Keselamatan dan Penanganan B3
Penanggulangan Kebakaran
Keamanan dan Limbahnya
Bencana

(Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi, 2020)


02
PRINSIP AKREDITASI
DALAM PENGUKURAN
K3 DI PELAYANAN
KESEHATAN
(Permenkes RI No 66 Tahun 2016)

Standar K3 RS

1 2 3
Manajemen Risiko K3RS Keselamatan dan Pelayanan Kesehatan
Keamanan di RS Kerja

4 5 6
Pengelolaan (B3) dari Pencegahan dan Pengelolaan Prasarana
aspek keselamatan dan Pengendalian Kebakaran RS dari Aspek K3
Kesehatan Kerja
7 8
Pengelolaan Peralatan Kesiapsiagaan
Medis dari Aspek K3 Menghadapi Kondisi
Darurat atau Bencana
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) di RS
Standar Uraian
MFK
Rumah sakit mematuhi peraturan dan perundang-undangan tentang bangunan,
Standar 1
perlindungan kebakaran, dan persyaratan pemeriksaan fasilitas
Standar 2 Rumah sakitmempunyai program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan
Terdapat individu atau organisasi yang kompeten yang ditugasi untuk melakukan
Standar 3
pengawasan
Standar 4 Rumah Sakit mempunyai program pengelolaan keselamatan dan keamanan
Standar RS melakukan asesmen risiko prakonstruksi
4.1
RS memiliki regulasi tentang inventarisasi, penanganan, penyimpanan dan penggunaan
Standar 5
serta pengendalian /pengawasan bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbahnya
Standar Rumah Sakit mempunyai sistem penyimpanan dan pengolahan limbah bahan berbahaya
5.1 dan beracun cair dan padat yang benar
Standar 6 RS mengembangkan, memelihara, program manajemen disaster
RS merencanakan dan menerapkan suatu program untuk pencegahan dan
Standar 7 penanggulangan bahaya kebakaran dan penyediaan sarana evakuasi yang aman dari
fasilitas
Standar 7.1 RS menguji secara berkala rencana proteksi kebakaran dan asap
(Instumen Survei SNARS )
Standar Uraian
MFK
RS merencanakan dan mengimplementasikan program untuk pemeriksaan, uji coba dan
Standar 8
pemeliharaan 10 peralatan medis dan mendokumentasikan hasilnya
RS memiliki sistem untuk memantau dan bertindak bila ada pemberitahuan peralatan medis
Standar 8.1
yang berbahaya, recall, laporan insiden, masalah dan kegagalan
RS menetapkan dan melaksanakan program untuk memastikan semua sistem utilitas (sistem
Standar 9
penunjang)
Standar 9.1 Dilakukan pemeriksaan, pemeliharaan, dan perbaikan sistem utilitas
Sistem utilitas rumah sakit menjamin tersedianya air bersih dan listrik sepanjang waktu serta
Standar 9.2
menyediakan sumber alternatif
RS melakukan pemeriksaan air bersih dan air limbah secara berkala
Rumah sakit mengumpulkan data dari setiap program manajemen risiko fasilitas dan
lingkungan
RS menyelenggarakan edukasi, pelatihan, tes dan simulasi bagi semua staf tentang peranan
Standar 11
mereka dalam memberikan fasilitas yang aman dan efektif.
Staf dilatih untuk menjalankan dan memelihara peralatan medis dan sistem utilitas

(Instumen Survei SNARS )


…Standar Keselamatan Pasien FKTP
Uraian Instrumen dalam Akreditasi Puskesmas

Hak pasien (Hak dan Kewajiban pasien, Hak pasien dipertimbangkan dan diinformasikan pada saat
I
kelurga dan petugas) pendaftaran, yang terdapat pada Kriteria 2.4.1; 5.7.1; 7.1.3

II Mendidik pasien dan keluarga Terdapat pada kriteria 7.4.3 dan 7.8.1

Keselamatan pasien dan kesinambungan Terdapat di seluruh Bab 9: Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan
III
pelayanan Pasien

Penggunaan metoda peningkatan kinerja Terdapat dikriteria dalam standar akreditasi yang menyebutkan
IV untuk melakukan evaluasi dan program berbagai metoda dalam peningkatan mutu: a) Standar & prosedur
peningkatan keselamatan pasien UKM & UKP, b) PDCA/PDSA, c) Penerapan Manajemen Risiko

Terdapat pada kriteria 9.2.1 Fungsi dan proses layanan klinis yang
Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
V utama diidentifikasi dan diprioritaskan dalam upaya perbaikan mutu
keselamatan pasien
layanan klinis dan menjamin keselamatan

Terdapat pada kriteria 9.2 Mutu layanan klinis dan keselamatan


VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien
dipahami dan didefinisikan dengan baik

Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk


VII Terdapat pada kriteria 7.1.3; 7.1.4; 7.2.2; 7.4.2; 9.3.1
mencapai keselamatan pasien
Direktorat Mutu Dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Subdit Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Primer Tahun 2018
MANAJEMEN RISIKO FKTP
Manajemen Risiko Layanan Klinis

Manajemen Risiko Lingkungan  Risiko yang berhubungan dengan


pasien/pengunjung Puskesmas
 Penilaian persyaratan
 Risiko yang berhubungan dengan
bangunan, sarpras dan
petugas kesehatan
kondisi lingkungan
Puskesmas  Risiko yang berhubungan dengan
 Identifikasi risiko kondisi staf Puskesmas lainnya
lingkungan  pasien,  Risiko yang berhubungan dengan
petugas, dan lingkungan peralatan kesehatan dan properti
sekitar Puskesmas Puskesmas lainnya
 Tatalaksana penerapan
manajemen risiko lingkungan Manajemen Risiko Layanan Klinis
 Penerapan penerapan
 Risiko pelaksanaan program terhadap masyarakat sasarn
manajemen risiko lingkungan
 Risiko pelaksanaan program terhadap lingkungan
 Risiko pelaksanaan program terhadap petugas pelaksana program

(Panduan Manajemen Risiko Klinis, 2016)


(Panduan Manajemen risiko Klinis, 2016)

KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD) KEJADIAN NYARIS CEDERA (KNC)

Kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak Terjadinya insiden yang belum sampai
diharapkan terpapar ke pasien.

Faktor terjadinya KTD


KEJADIAN TIDAK CEDERA (KTC)

1. Masalah komunikasi Insiden yang sudah terjadi ke pasien tetapi


2. Arus informasi yang tidak menimbulkan cedera.
adekuat
3. Masalah SDM
4. Hal-hal yang berhubungan KEJADIAN POTENSIAL CEDERA
dengan pasien (KPC)
5. Kegagalan teknis Kondisi yang berpotensi menimbukan cedera
6. Kebijakan dan Prosedur tetapi tidak timbul cedera.
yang adekuat
Referensi
Direktorat Mutu Dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Subdit Mutu Dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan
Primer. 2018. Pedoman Keselamatan Pasien Dan Manajemen Risiko Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP). Kementrian Kesehatan RI.
Kementrian Kesehatan RI. 2019. Instrumen Akreditasi Puskesmas.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Nomor 188.4/1407/2020 tentang Panduan
Kepatuhan Penyewa Lahan (Tenant) terhadap Progam Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
(MFK) Rumah Sakit Umum Dr. Moewardi.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit. 2018. Instrumen Survei Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1
Tahun 2018. (Online), https://rspmanguharjo.jatimprov.go.id/wp-
content/uploads/2020/09/Instrumen-Survei-SNARS-ed-1-Tahun-2018-1.pdf , diakses 18 Oktober
2021.
Nada,Fitria Qotrotun,dkk. 2020. Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas: Studi
Kasus di Kabupaten Pekalongan. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia. Volume 2,Agustus
2020. P: 99-100.
Occupational health and safety risks in the healthcare sector, European Commission Directorate-General
for Employment, Luxembourg: Publications Office of the European Union, 2011.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Rumah Sakit.
Puskesmas Wongsorejo. 2016. Panduan Manajemen risiko Klinis. Puskesmas Wongsorejo.
Sari, Dewi Ratna. 2018. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas, Dinas Kesehatan
Prov. JawaBarat. (artikel Web https://www.scribd.com/presentation/362001158/Manajemen-k3-Di-
Puskesmas).

Anda mungkin juga menyukai