Permasalahan!
Sistem Penunjang
Pengendalian Risiko K3 di RS
(Permenkes RI No 66 Tahun 2016)
Biosafety, Program
Fire Prevention Management, support
Containment Program Program support, biosafety spesialist,
institutional biosafety committee,
Mencegah pajanan dengan: biosafety manual, OH program,
a. Desain tempat kerja dan Information & Education
cara kerja
b. Peralatan safety (biosafety
cabinet, peralatan
centrifugal)
c. Dekontaminasi
d. Penanganan limbah dan Pemindahan Risiko
spill management (Risk transfer)
Pemindahan suatu beban
kerugian ke suatu
Compliance Investigasi kelompok/bagian lain
melalui jalur hukum,
Assessment kecelakaan dan
perjanjian/kontrak,
Audit, annual review, incident penyakit akibat asuransi, dan lain-lain
dan accident statistics kerja
Program Manajemen Risiko Fasilitas Dan Lingkungan
Untuk Tenant/ Penyewa Lahan (Kantin, Restoran Atau
Cafe) Di RS
1 2 3 4
Program
Program Program
Manajemen Program Proteksi
Keselamatan dan Penanganan B3
Penanggulangan Kebakaran
Keamanan dan Limbahnya
Bencana
Standar K3 RS
1 2 3
Manajemen Risiko K3RS Keselamatan dan Pelayanan Kesehatan
Keamanan di RS Kerja
4 5 6
Pengelolaan (B3) dari Pencegahan dan Pengelolaan Prasarana
aspek keselamatan dan Pengendalian Kebakaran RS dari Aspek K3
Kesehatan Kerja
7 8
Pengelolaan Peralatan Kesiapsiagaan
Medis dari Aspek K3 Menghadapi Kondisi
Darurat atau Bencana
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) di RS
Standar Uraian
MFK
Rumah sakit mematuhi peraturan dan perundang-undangan tentang bangunan,
Standar 1
perlindungan kebakaran, dan persyaratan pemeriksaan fasilitas
Standar 2 Rumah sakitmempunyai program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan
Terdapat individu atau organisasi yang kompeten yang ditugasi untuk melakukan
Standar 3
pengawasan
Standar 4 Rumah Sakit mempunyai program pengelolaan keselamatan dan keamanan
Standar RS melakukan asesmen risiko prakonstruksi
4.1
RS memiliki regulasi tentang inventarisasi, penanganan, penyimpanan dan penggunaan
Standar 5
serta pengendalian /pengawasan bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbahnya
Standar Rumah Sakit mempunyai sistem penyimpanan dan pengolahan limbah bahan berbahaya
5.1 dan beracun cair dan padat yang benar
Standar 6 RS mengembangkan, memelihara, program manajemen disaster
RS merencanakan dan menerapkan suatu program untuk pencegahan dan
Standar 7 penanggulangan bahaya kebakaran dan penyediaan sarana evakuasi yang aman dari
fasilitas
Standar 7.1 RS menguji secara berkala rencana proteksi kebakaran dan asap
(Instumen Survei SNARS )
Standar Uraian
MFK
RS merencanakan dan mengimplementasikan program untuk pemeriksaan, uji coba dan
Standar 8
pemeliharaan 10 peralatan medis dan mendokumentasikan hasilnya
RS memiliki sistem untuk memantau dan bertindak bila ada pemberitahuan peralatan medis
Standar 8.1
yang berbahaya, recall, laporan insiden, masalah dan kegagalan
RS menetapkan dan melaksanakan program untuk memastikan semua sistem utilitas (sistem
Standar 9
penunjang)
Standar 9.1 Dilakukan pemeriksaan, pemeliharaan, dan perbaikan sistem utilitas
Sistem utilitas rumah sakit menjamin tersedianya air bersih dan listrik sepanjang waktu serta
Standar 9.2
menyediakan sumber alternatif
RS melakukan pemeriksaan air bersih dan air limbah secara berkala
Rumah sakit mengumpulkan data dari setiap program manajemen risiko fasilitas dan
lingkungan
RS menyelenggarakan edukasi, pelatihan, tes dan simulasi bagi semua staf tentang peranan
Standar 11
mereka dalam memberikan fasilitas yang aman dan efektif.
Staf dilatih untuk menjalankan dan memelihara peralatan medis dan sistem utilitas
Hak pasien (Hak dan Kewajiban pasien, Hak pasien dipertimbangkan dan diinformasikan pada saat
I
kelurga dan petugas) pendaftaran, yang terdapat pada Kriteria 2.4.1; 5.7.1; 7.1.3
II Mendidik pasien dan keluarga Terdapat pada kriteria 7.4.3 dan 7.8.1
Keselamatan pasien dan kesinambungan Terdapat di seluruh Bab 9: Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan
III
pelayanan Pasien
Penggunaan metoda peningkatan kinerja Terdapat dikriteria dalam standar akreditasi yang menyebutkan
IV untuk melakukan evaluasi dan program berbagai metoda dalam peningkatan mutu: a) Standar & prosedur
peningkatan keselamatan pasien UKM & UKP, b) PDCA/PDSA, c) Penerapan Manajemen Risiko
Terdapat pada kriteria 9.2.1 Fungsi dan proses layanan klinis yang
Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
V utama diidentifikasi dan diprioritaskan dalam upaya perbaikan mutu
keselamatan pasien
layanan klinis dan menjamin keselamatan
Kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak Terjadinya insiden yang belum sampai
diharapkan terpapar ke pasien.