Anda di halaman 1dari 14

Makalah

“Akidah Pokok dan Akidah Cabang”


Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Ilmu Kalam
Dosen Pengampuh : A. Markarma , S.Ag., M.Th.I

Disusun Oleh:
Kelompok II
1. Mohammad Jafar (201010083)
2. Farhan (201010090)
3. Haidatul Hamrah. H (201010080)
4. Nur Intan Avionita (201010078)

JURISAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) DATOKARAMA PALU
TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh


Alhamdulilah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang
telah melimpahkan makalah “Akidah Pokok dan Akidah Cabang” dengan tepat
waktu Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan keharibaan
junjungan kita Nabi Muhammad SAW sebaik-baiknya insan lintang pemimpin
bagi umat manusia karena berkat beliaulah kita masih dapat merasakan nikmatnya
islam

Makalah ini juga disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Ilmu Kalam”.selain
itu,kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca.namun kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh
karena itu,kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Palu, 22 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................i


DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN .....................................................................................1
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................1
C. Tujuan .....................................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN ......................................................................................2
A. Pengertian Akidah..................................................................................2
B. Akidah Pokok (Yang Disepakati)..........................................................3
a. Iman Kepada Allah.............................................................................3
b. Iman Kepada Malaikat Allah..............................................................4
c. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah.........................................................5
d. Iman Kepada Rasul-Rasul Allah........................................................5
e. Iman Kepada Hari Kiamat..................................................................6
f. Iman Kepada Qodha dan Qadar..........................................................6
C. Akidah Cabang (Yang Diperselisihkan)................................................7
a. Masalah Tuhan...................................................................................8
b. Masalah Malaikat...............................................................................8
c. Masalah Kita-Kitab.............................................................................8
d. Masalah Nabi dan Rasul.....................................................................8
e. Masalah Hari Kiamat..........................................................................8
f. Masalah Takdir...................................................................................9
BAB III. PENUTUP ...........................................................................................10
A. Kesimpulan .........................................................................................10
B. Saran ...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Tak terasa sudah sejak lama kita menjadi seorang muslim. Nikmat yang
besar ini patut kita syukuri, karena kenikmatan inilah yang akan menentukan
kebahagiaan dan kesengsaraan kita di hari akhir nanti. Dalam makalah ini kita
sebagai pemakalah tidak ingin menanyakan “sejak kapan kita masuk islam”
karena jawaban dari pertanyaan ini bukanlah suatu yang paling mendasar. Namun
pertanyaan paling penting yang harus kita renungkan adalah “sudah sejauh
manakah kita telah memahami dan mengamalkan ajaran kita ini?” pertanyaan
inilah yang paling penting yang harus direnungkan dan dijawab, karena jawaban
pertanyaan ini yang nantinya sangat menentukan kualitas keislaman dan
ketaqwaan kita.

B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian akidah itu ?
2) Apa itu akidah pokok dan akidah cabang ?

B. Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui pengertian akidah
2) Untuk mengetahui akidah pokok dan cabang

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akidah
Pengertian Aqidah (iman) menurut bahasa adalah percaya, amanat atau
titipan. Percaya adalah suatu pengakuan atau keyakinan seseorang terhadap
sesuatu.1 Secara etimologis akidah berasal dari kata ‘aqada- ya’qidu- ‘uqdatan-
‘aqidatan. Artinya simpul, ikatan atau perjanjian. Jadi aqidah adalah keyakinan
yang tersimpul kuat didalam hati bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.
Para ulama’ mendefinisan aqidah sebagai“sesuatu yang terikat kepadanya hati dan
hati nurani.” Dalam Al-qur’an kata “aqidah” diartikan sebagai : “wahai orang-
orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu” Sedangkan secara terminologi
akidah adalah suatu pokok atau dasar keyakinan yang harus dipegang teguh oleh
orang yang mempercayainya. dan dalam hal ini Allah SWT telah mejelaskan
melalui firman-Nya dalam surah Al-Ikhas ayat satu dan dua. Yang artinya “
Katakanlah Dia-Lah Allah, Yang Maha Esa. Allah Adalah Tuhan Yang
Bergantung Kepada-Nya Segala Sesuatu.” QS Al-Ikhlas ([112]: 1-2)2
Menurut Hasan al-Banna aqa‟id (jama‟ akidah) adalah beberapa perkara
yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa,
menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.
Sedangkan M. Syaltut menyampaikan bahwa akidah adalah pondasi yang di
atasnya dibangun hukum syariat. Syariat merupakan perwujudan dari akidah.
Tidak ada akidah tanpa syariat dan tidak mungkin syariat itu lahir jika tidak ada
akidah.

1
Lulu Ulaeni, Dkk, 2015. Islam Adalah Aqidah (Iman) dan Amal.
http://luluulaeni01.blogspot.com/2015/12/makalah-aqidah-pokok-dan-cabang.html. Diakses
pada tanggal 22 Maret 2022
2
Iaind, 2014. Aqidah-aqidah Pokok dan Cabang.
https://iandadonara.blogspot.com/2014/11/makalah-aqidah-aqidah-pokok-dan-cabang.html.
Diakses pada tanggal 22 Maret 2022

2
Dari beberapa penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa yang
dimaksud dengan akidah adalah keyakinan didalam hati dalam memegang teguh
sebuah kepercayaan islam, dan keyakinan adalah keimanan. Jadi antara akidah
dan keimanan adalah hal yang tidak bisa dipisahkan pengertiannya dan
pembahasannya.3

B. Akidah Pokok (Yang Disepakati)


Akidah pokok adalah akidah yang nilai-nilainya masih tidak mengalami
perubahan sejak zaman Nabi. Dimana pada masa itu persoalan masalah akidah
masih sangat kokoh, sehingga tidak mudah untuk dipecahbelahkan.4
Adapun yang dimaksud dengan akidah pokok adalah 6 aspek yang
kesemuanya merupakan rukun Iman. Adapun keenam aspek tersebut adalah :
a. Iman kepada Allah
b. Iman kepada Malaikat Allah
c. Iman kepada Kitab-Kitab Allah
d. Iman kepada Rasul-Rasul Allah
e. Iman kepada Hari Akhir
f. Iman kepada Qadar
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Rasulullah dalam sebuah
hadits yang sohih mengenai perkara iman.

ِ ‫ َوتُْؤ ِمنَ بِ ْالقَد‬،‫م اآْل ِخ ِر‬aِ ْ‫ َو ْاليَو‬،‫ َو ُر ُسلِ ِه‬،‫ َو ُكتُبِ ِه‬،‫ َو َماَل ِئ َكتِ ِه‬،ِ‫َأ ْن تُْؤ ِمنَ بِاهلل‬
‫َر خَ ي ِْر ِه َو َشرِّ ِه‬

“Bahwa engkau beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kitab-kitabNya,


rasul-rasul-Nya dan hari akhirat. Dan juga engkau beriman kepada qadar, yang
baik dan yang buruk.” ( HR. Muslim )5
Penjelasan masing-masing bagian dalam rukun iman tersebut adalah :
a. Iman Kepada Allah
Iman kepada Allah ialah percaya sepenuhnya, tanpa keraguan sedikit pun,
akan adanya Allah SWT Yang Maha Esa dan Maha Sempurna, baik zat, sifat

3
Dede Ridwan, 2016. Macam-Macam Akidah Pokok dan Cabang. (Sambas:IAIS Sambas) Hlm.4
4
Ibid
5
Al-Utsaimin. Hal. 85

3
maupun Afan-Nya. Dalam mengenal Allah SWT, manusia hanya mampu sampai
batas mengetahui bahwa zat Tuhan Yang Maha Esa itu ada (wujud) dan tidak
lebih dari itu. Untuk lebih lanjut manusia memerlukan wahyu sebagai petunjuk
dari Tuhan. Sebab itulah, Tuhan mengutus para Rasul atau Nabi-Nya untuk
menjelaskan apa dan bagaimana Tuhan itu dengan petunjuk wahyu.
Meskipun demikian, Nabi hanya menjelaskan bentuk sifat-sifat Allah yang
maha kuasa dengan bukti keberadaan, keesaan, dan kekuasaan-Nya. Nabi sendiri
dalam salah satu hadisnya menyatakan tidak diperkenankan-Nya memikirkan zat
Allah, sebab tidak akan mencapai hakikat yang sebenarnya. Seorang mukmin
hanya perlu berpikir mengenai apa yang telah diciptakan-Nya dan menghayati
sepenuhnya akan keberadaan zat Allah Yang Maha Esa . Dengan demikian,
keimanan seseorang mukmin kepada Allah terhimpun dalam persepsi yang sama.6

b. Iman Kepada Malaikat


Iman kepada Malaikat adalah yakin dan membenarkan bahwa Malaikat itu
ada, diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya / nur. Malaikat adalah kekuatan-
kekuatan yang patuh, tunduk dan taat pada perintah serta ketentuan Allah SWT.
Malaikat berasal dari kata malak bahasa arab yang artinya kekuatan. Dalam ajaran
agama islam terdapat 10 malaikat yang wajib kita ketahui dari banyak malaikat
yang ada di dunia dan akherat yang tidak kita ketahui yaitu antara lain:
1. Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu Allah kepada nabi dan rasul.
2. Malaikat Mikail yang bertugas memberi rizki / rejeki pada manusia.
3. Malaikat Israfil yang memiliki tanggung jawab meniup terompet sangkakala di
waktu hari kiamat.
4. Malaikat Izrail yang bertanggungjawab mencabut nyawa.
5. Malaikat Munkar yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan
pada amal perbuatan manusia di alam kubur.
6. Malaikat Nakir yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada
amal perbuatan manusia di alam kubur bersama Malaikat Munkar.
6
Ahdin Mara, 2012. Tugas Studi Islam: Aqidah Pokok Dan Aqidah Cabang.
http://hiasanhatiqu.blogspot.com/2012/12/aqidah-pokok-dan-aqidah-cabang_16.html. Diakses
22 Maret 2022

4
7. Malaikat Raqib / Rokib yang memiliki tanggung jawab untuk mencatat
segala amal baik manusia ketika hidup.
8. Malaikat Atid / Atit yang memiliki tanggungjawab untuk mencatat segala
perbuatan buruk / jahat manusia ketika hidup.
9. Malaikat Malik yang memiliki tugas untuk menjaga pintu neraka.
10. Malaikat Ridwan yang berwenang untuk menjaga pintu sorga / surga.7

c. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah


Beriman kepada kitab Allah ialah mempercayai bahwa Allah
menurunkan beberapa kitab kepada para Rasul untuk menjadikan pedoman hidup
manusia dalam mencapai kebahagiaan didunia dan akhirat. Kitab-kitab yang telah
diturunkan Allah kepada para rasul cukup banyak, namun yang jelas disebutkan
dalam Al-Qur’an hanya empat dan wajib diketahui oleh orang Islam, yaitu :
- Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s
- Zabur diturunkan kepada Nabi Daud a.s
- Injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s
- Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW8

d. Iman Kepada Rasul-Rasul Allah


Iman kepada para rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para
rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah swt. untuk menerima
wahyu dariNya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan
pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Pengertian rasul dan nabi berbeda. Rasul adalah manusia pilihan yang
diberi wahyu oleh Allah SWT untuk dirinya sendiri dan mempunyai kewajiban
untuk menyampaikan kepada umatnya.Nabi adalah manusia pilihan yang di beri
wahyu oleh Allah SWT untuk dirinya sendiri tetapi tidak wajib menyampaikan
pada umatnya. Dengan demikian seorang rasul pasti nabi tetapi nabi belum tentu
7
Lulu Ulaeni, Dkk, 2015. Islam Adalah Aqidah (Iman) dan Amal.
http://luluulaeni01.blogspot.com/2015/12/makalah-aqidah-pokok-dan-cabang.html. Diakses
pada tanggal 22 Maret 2022
8
Ahdin Mara, 2012. Tugas Studi Islam: Aqidah Pokok Dan Aqidah Cabang.
http://hiasanhatiqu.blogspot.com/2012/12/aqidah-pokok-dan-aqidah-cabang_16.html. Diakses
22 Maret 2022

5
rasul. Meskipun demikian kita wajib meyakini keduanya.9 Diantara para Rasul
yang tersebut nama mereka dalam Quran adalah: Adam, Idris, Nuh, Hud, Shalih,
Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Luth, Ayyub, Syu’aib, Musa, Harun,
Dzulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Yunus, Zakariyah, Yahya, Isa dan
Muhammad ‘alaihimus-shalatu wassalam. Seperti yang telah di jelaskan oleh
Allah SWT dalam firman-Nya, “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang
rasul; sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul (QS Ali Imran:
144)”10

e. Iman Kepada Hari Kiamat


Hari kiamat ialah kehancuran alam semesta segala yang ada didunia ini
akan musnah dan semua makhluk hidup akan mati, selanjutnya akan berganti
dengan yang baru yang disebut Alam Akhirat. Iman kepada hari kiamat berarti
mempercayai akan adanya hari tersebut dan kehidupan sesudah mati serta beberap
hal yang berhubungan dengan hari kiamat. Seperti kebangkitan dari kubur, Hisab
(Perhitungan Amal), Sirat (Jembatan yang terbentang diatas punggung neraka),
Surga dan Neraka. Kapan hari kiamat akan datang, tidak seorangpun yang tahu
dan hanya Allah saja yang mengetahui. Manusia hanya diberi tahu melalui tanda-
tandanya sebelum hari kiamat tiba11

e. Iman Kepada Qodha dan Qodar


Beriman kepada takdir artinya seseorang mempercayai dan meyakini
bahwa Allah SWT. Tidak menjadikan segala makhluk dengan Kudrat dan Iradat-
Nya dan dengan segala hikmah-Nya. Beriman kepada takdir bagi setiap orang
muslim bukan dimaksudkan untuk menjadikan manusia lemah, pasif, statis atau
menyerah tanpa usaha. Bahkan dengan beriman kepada takdir mengharuskna

9
Lulu Ulaeni, Dkk, 2015. Islam Adalah Aqidah (Iman) dan Amal.
http://luluulaeni01.blogspot.com/2015/12/makalah-aqidah-pokok-dan-cabang.html. Diakses
pada tanggal 22 Maret 2022
10
Iaind, 2014. Aqidah-aqidah Pokok dan Cabang.
https://iandadonara.blogspot.com/2014/11/makalah-aqidah-aqidah-pokok-dan-cabang.html.
Diakses pada tanggal 22 Maret 2022
11
Ahdin Mara, 2012. Tugas Studi Islam: Aqidah Pokok Dan Aqidah Cabang.
http://hiasanhatiqu.blogspot.com/2012/12/aqidah-pokok-dan-aqidah-cabang_16.html. Diakses
22 Maret 2022

6
manusia untuk bangkit dan berusaha keras demi mencapai takdir yang sesuai
kehendak yang diinginkan.12
Firman Allah SWT :
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di
muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah .
Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.(Q.s Ar –
Rad: 11)
Dalam persoalan mengimani takdir, orang Islam sepakat perlunya
meyakini adanya ketentuan Allah yang berlaku bagi semua makhluk yang ada
dialam semesta ini.

B. Akidah Cabang dan Macam-Macamnya


Setelah berakhirnya kepemimpinan kholifah Umar bin Khattab umat islam
mulai terjadi perpecahan. Kemudian muncul permasalahan yang menimbulkan
terjadinya pembunuhan khalifah Ustman bin affan (th 345-656 M) oleh
pemberontak yang sebagian besar dari Mesir yang tidak puas dengan kebijakan
politiknya.
Awalnya peristiwa ini hanya sebuah permasalan politik yang akhirnya
berkembang menjadi persoalan teologi sehingga melahirkan berbagai aliran
dengan teologi dan pandangan yang berbeda-beda. Pada masa ini umat islam tidak
mampu lagi mempertahankan kesatuan dan keutuhan akidahnya, karena masing-
masing berusaha membuka persoalan akidah yang sebelumnya terkunci.
Maka lahirlah cabang-cabang akidah yang pemahamannya bervariasi dari
masing-masing aspek rukun iman, diantanya:13

12
Ibid
13
Iaind, 2014. Aqidah-aqidah Pokok dan Cabang.
https://iandadonara.blogspot.com/2014/11/makalah-aqidah-aqidah-pokok-dan-cabang.html.
Diakses pada tanggal 22 Maret 2022

7
a. Masalah Tuhan
Dalam masalah zat Tuhan muncul pendapat yang menggambarkan Tuhan
dengan sifat-sifat bentuk jasmani atau fisik. Sedangkan dalam masalah sifat Tuhan
juga muncul persoalan, apakah Tuhan itu mempunyai sifat atau tidak. Dalam hal
ini muncul 2 golongan yang berpendapat berbeda:
Pertama : Golongan Mu’tazilah berpendapat bahwa Tuhan tidak mempunyai
sifat. Dia adalah Esa, bersih dari hal-hal yang menjadikannya tidak Esa.
Mereka meng-EsakanTuhan dengan mengkosongkan Tuhan dari
berbagai sifat-sifat.
Kedua : Golongan Ahlussunnah Wal Jama’ah yang diwakili oleh golongan
Ay’ariyah dan Maturidiyah meyakini bahwa Tuhan mempunyai sifat
yang sempurna dan tidak ada yang menyamai-Nya. Mensifati Tuhan
dengan sifat-sifat kesempurnaan tidak akan mengurangi ke-Esaan-Nya.

b. Masalah Kitab-kitab
Permasalahan yang diikhtilafkan dikalangan orang islam ialah apakah Al-
Qur’an itu Qadim (kekal) atau Hadis (baru). Golongan Asy’ariyah dan
Maturidiyah berpendapat bahwa Al-Qur’an adalah Qadim bukan makhluk
(diciptakan). Sedangkan pendapat yang lain mengatakan bahwa Al-Qur’an tidak
Qadim karena Al-Qur’an itu makhluk (diciptakan).

c. Masalah Nabi dan Rasul


Masalah yang masih diperselisihkan dalam kaitannya dengan iman kepada
para Nabi dan Rasul adalah mengenai jumlahnya. Hanya Allah yang mengetahui
jumlahnya. Sebagian ulama’ mengatakan bahwa jumlah seluruhnya adalah
124.000 orang. Dari jumlah itu yang diangkat menjadi Rasul sebanyak 313 orang.

d. Masalah Hari Kiamat


Para ulama’ telah sepakat dalam masalah adanya hari kiamat dan hal-hal
yang terjadi didalamnya, hanya saja mereka ikhtilaf tentang apa yang akan yang
dibangkitkan. Ada yang berpendapat bahwa yang akan dibangkitkan meliputi

8
jasmani dan rohani, dan pendapat kedua mengatakan bahwa yang dibangkitkan
adalah rohnya saja.

e. Masalah Taqdir
Dalam masalah taqdir, orang islam sepakat perlunya meyakini adanya
ketentuan Allah yang berlaku bagi semua makhluk yang ada dialam semesta ini.
Namun berbeda dalam memahami dan memperaktekkannya.
Pertama : Qodariyah berpendapat bahwa segala perbuatan manusia baik maupun
buruk semuanya ditentukan oleh manusia itu sendiri. Allah tidak
mempunyai sangkut pautnya dalam hal ini karena Allah telah
menyerahkan kodratnya kepada manusia. Allah akan memberi pahala
kepada orang yang telah berbuat baik, karena dia telah menggunakan
kodrat yang diberikan Allah dijalan yang baik. Dan bagi orang yang
berbuat jahat maka Allah akan menyiksanya karena kodrat yang
diberikan digunakn untuk jalan keburukan.
Kedua : Kaum Jabariyyah mempunyai I’tiqod yang bertolak belakang dengan
I’tiqod kaum Qodariyah. Jabariyyah berpendapat bahwa manusia tidak
punya daya apa-apa karena segalanya telah ditentukan oleh Allah.
Manusia tidak punya usaha, tidak punya ikhtiar sebab seluruhnya yang
menentukan adalah Allah.
Pendapat Jabariyyah ini dianggap menyimpang oleh golongan
Ahlussunnah Waljama’ah. Memang semuanya ini ditentukan oleh
Allah tetapi Allah juga telah menciptakan usaha dan ikhtiar manusia.
Oleh karena itu manusia mempunyai keharusan untuk berusaha.
Ketiga : Sebenarnya I’tiqod Ahlussunnah Waljama’ah merupakan perpaduan
dari I’tiqod Jabriyyah dan Qodariyah, artinya segala sesuatu dialam
ini memang telah ditentukan oleh Allah, namun manusia diberi
kewenangan untuk melakukan ikhtiar terlebih dahulu.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Akidah berarti simpulan atau ikatan, secara istilah dapat kita artikan
sebagai sesuatu keyakian yang mengakar didalam hati seseorang dalam meyakini
Allah, akidah disebut juga dengan iman.
Akidah pokok adalah akidah yang nilai-nilainya masih tidak mengalami
perubahan sejak zaman Nabi. Dimana pada masa itu persoalan masalah akidah
masih sangat kokoh, sehingga tidak mudah untuk dipecah belahkan.
Adapun yang dimaksud dengan akidah pokok adalah 6 aspek yang
kesemuanya merupakan rukun Iman. Adapun keenam aspek tersebut adalah :
Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat Allah, Iman kepada Kitab-Kitab Allah,
Iman kepada Rasul-Rasul Allah, Iman kepada Hari Akhir, Iman kepada Qadar.
Akidah cabang adalah perbedaan pemahaman dalam memahami masalah
akidah atau keimanan dalam keompok-kelompok atau aliran dalam Islam.
Sehingga munculah cabang-cabang dan perbedaan dalam memahami rukun iman
yang 6 tersebut.
Akidah cabang ini lahir dari perpecahan umat islam mulai terjadi setelah
berakhirnya kepemimpinan kholifah Umar bin Khattab. Kemudian muncul
permasalahan yang menimbulkan terjadinya pembunuhan khalifah Ustman bin
affan (th 345-656 M) oleh pemberontak yang sebagian besar dari Mesir yang tidak
puas dengan kebijakan politiknya. Pada masa ini umat islam tidak mampu lagi
mempertahankan kesatuan dan keutuhan akidahnya

B. Saran
Dalam makalah ini kami berkeinginan pembaca dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun,agar kami dapat menulis makalah yang
lebih baik lagi di masa mendatang

10
DAFTAR PUSTAKA

- Dede Ridwan, dkk. 2016. Macam-Macam Akidah Pokok dan Cabang.


Makalah. Sambas. IAIS Sambas.
- Lulu Ulaeni, Dkk, 2015. ” Islam Adalah Aqidah (Iman) dan Amal”
(http://luluulaeni01.blogspot.com/2015/12/makalah-aqidah-pokok-dan-
cabang.html) diakses pada tanggal 22 Maret 2022
- Iaind, 2014. “Aqidah-aqidah Pokok dan Cabang”
(https://iandadonara.blogspot.com/2014/11/makalah-aqidah-aqidah-pokok-dan-
cabang.html.) diakses pada tanggal 22 Maret 2022
- Ahdin Mara, 2012. “Tugas Studi Islam: Aqidah Pokok Dan Aqidah Cabang.”
(http://hiasanhatiqu.blogspot.com/2012/12/aqidah-pokok-dan-aqidah-
cabang_16.html) diakses 22 Maret 2022

11

Anda mungkin juga menyukai