M AKALAHkite
M AKALAHkite
PENDAHULUAN
Budaya merupakan identitas bangsa yang harus dihormati dan dijaga serta perlu
dilestarikan agar kebudayaan kita tidak hilang dan bisa menjadi warisan anak cucu kita kelak.
Hal ini tentu menjadi tanggung jawab para generasi muda dan juga perlu dukungan dari berbagai
pihak, karena ketahanan budaya merupakan salah satu Identitas suatu negara.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kebudayaan yang sangat
beraneka ragam baik jumlahnya maupun keanekaragamannya. Karena keanekaragaman
tersebutlah indonesia menjadi daya tarik bangsa lain dari belahan dunia untuk mengetahuinya
bahkan tidak sedikit mereka juga mempelajarinya karena selain beraneka ragam budaya
Indonesia dikenal sangat unik. Kekayaan kultur yang ada di negara ini seakan ingin menegaskan
kepada dunia bahwa keberagaman bukanlah suatu penghalang untuk sebuah kesautan.
Kebanggaan bangsa indonesia akan budaya yang beraneka ragam sekaligus mengundang
tantangan bagi seluruh rakyat untuk mempertahankan budaya lokal agar tidak hilang ataupun
dicuri oleh bangsa lain. Sudah banyak kasus bahwa budaya kita banyak yang dicuri karena
ketidakpedulian para generasi penerus, dan ini merupakan pelajaran berharga karena
Kebudayaan Bangsa Indonesia adalah harta yang mempunyai nilai yang cukup tinggi di mata
masyarakat dunia.
Ancaman nyata yang kita hadapi adalah jika ekspresi budaya tradisional yang kita miliki
hilang atau diklaim oleh pihak lain maka identitas sebuah bangsa Indonesia akan ikut
menghilang. Hal ini sangat membahayakan bagi kesatuan dan kedaulatan bangsa. Maka dari itu
diperlukan sebuah peranan budaya lokal untuk mendukung ketahanan budaya nasional itu
sendiri(wisnu,2010).
1.2 Tujuan
1.3 Kegunaan
1.3.1 Teoritis
Ketahanan budaya bangsa, pada hakikatnya sejalan dengan ketahanan nasional
dalam lingkup khusus, yaitu budaya dan kebudayaan nasional. Meskipun demikian,
keadaan yang berbudaya dan berkepribadian hanya dapat berkembang di dalam suasana
yangkondusif.
Esensi ketahanan adalah kondisi dinamik untuk membangun keadaan yang
kondusif menyangkut seluruh budaya kolektivitas, perilaku sosial, taat pada kemandirian,
bertanggung jawab, komunikatif dll, sehingga tahan terhadap segala macam tantangan
bangsa dan meminimalisasi budaya individualitas (House 2004, Hofstede 1980 p.537).
1.3.2 Praktis
Semua pihak yang terkait dituntut untuk mampu menjaga stabilitas ketahanan
budaya nasional yang sudah ada, kita semua harus mampu terus memelihara iklim
kebudayaan kita kedepannnya.
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah studi literatur.
BAB II
PERMASALAHAN
PEMBAHASAN
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia.
Dalam antropologi, budaya ialah pola perilaku dan pemikiran masyarakat yang hidup
dalam kelompok sosial belajar, mencipta, dan berbagi. Budaya membedakan kelompok manusia
yang satu dengan manusia yang lainnya. Menurut Ariel Heryanto (2000), kebudayaan bukan
dipandang sebagai suatu realitas kebendaan, tapi persepsi, pemahaman atau konsep untuk
melihat, menangkap dan mencerna realitas. Kebudayaan ada hanya jika ada kesadaran, konsep,
dan bahasa manusia modern untuk melihat keberadaannya. Dengan kesadaran, konsep, dan
bahasa tersebut manusia memberikan makna pada dunia yang dilihatnya. Pemaknaan diri sendiri
dan dunia di sekelilingnya merupakan perlengkapan mutlak bagi setiap orang untuk menggeluti
berbagai kenyataan di sekitarnya.
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian besar
masyarakat dunia. Masyarakat di seluruh dunia telah mampu melakukan transaksi ekonomi dan
memperoleh informasi dalam waktu singkat berkat teknologi satelit dan komputer.
Budaya global seperti di atas telah menggusur budaya lokal. Contoh untuk hal ini dapat
kita lihat pada masyarakat keraton Indonesia. Dalam dua abad terakhir tata masyarakat kerajaan
mulai memudar. Kedudukan bangsawan dikudeta oleh kaum pedagang dengan senjata teknologi
dan uang. Legitimasi istana yang bersemboyan kawula gusti kini diinjak-injak oleh semangat
individualisme, hak asasi, dan kemanusiaan. Mitos dan agama digeser sekularisme dan
rasionalitas(Heryanto, 2000).
Globalisasi telah memungkinkan hadirnya masyarakat global, yang telah menerobos
batas-batas negara dalam seluruh kehidupan. Akses teknologi, informasi dan transportasi
menghadirkan pula nilai-nilai baru, membuka peluang dan tantangan. Keragaman dan kekayaan
budaya Indonesia memiliki ketahanan yang (nyaris) rapuh. Tak sedikit produk budaya nusantara
yang dengan mudah diklaim negeri lain. Berikut ini daftar kesenian dan budaya nusantara yang
telah direbut oleh pihak lain:
17. Pigura dengan Ornamen Ukir Khas Jepara Jawa Tengah WN Inggris
Sungguh memprihatinkan, bisa jadi daftar tersebut akan masih terus bertambah panjang
jika tak ada upaya serius untuk membuat sebuah pertahanan budaya yang kokoh. Oleh karena itu,
diperlukan ketahanan budaya yang mendasar dan kuat.
Kurangnya Komunikasi tentang kebudayaan bangsa Indonesia adalah sebuah hambatan yang
harus diselesaikan, sebagai bangsa Indonesia seharusnya kita harus lebih proaktif untuk
mempromosikan kebudayaan bangsa kita bahwa bangsa Indonesia itu kaya akan
keanekaragaman budayanya.
Adapun minimnya komunikasi sering terjadi perselisihan antar suku yang dapat berdampak
turunnya ketahanan budaya nasional karena banyak terjadi kesalahpahaman tentang apa yang
dianut.
Peran masyarakat terutama orang tua serta pemerintah sangat penting disini seperti mungkin
memberikan pengetahuan wawasan kebudayaan lokal kepada para anak – anak sehingga mereka
bisa mencintai kebudayaan mereka sendiri dibandingkan dengan kebudayaan asing, dengan
begitu maka kebudayaan lokal bisa tetap lestari sampai kapanpun dan tetap utuh.
4. Pengaruh Globalisasi
Pengaruh globalisasi dapat mengakibatkan budaya luar yang tidak cocok dapat menjadi suatu
kebudayaan yang bisa masuk kedalam kebudayaan bangsa indonesia dan itu sangat berdampak
negatif pada kebudayaan lokal seperti sekarang ini banyak generasi – generasi muda sudah mulai
mulai meninggalkan kebudayaan lokal karena mereka menganggap kebudayaan lokal masih
bersifat kuno dan tidak sesuai dengan perkembangan zaman modern seperti pada saat ini.
3.5 Cara Mewujudkan Ketahanan Budaya Pada Era Globalisasi Saat Ini