1453 5831 1 SM
1453 5831 1 SM
*) dino_poltekkes@yahoo.co.id
ABSTRAK
Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun. Ketelitian, pengetahuan
dan keterampilan kader posyandu dalam melakukan pengukuran antropometri sangatlah penting, karena
hal ini menyangkut dengan pertumbuhan balita. Tujuan umum dari pengabdian kepada masyarakat ini
adalah untuk meningkatkan kapasitas kader posyandu dalam mencegah stunting melalui edukasi gizi
berbasis media di Kec. Biringkanaya dan Kec. Mamajang. Metode yang digunakan adalah Team Based
Learning (TBL) dengan menggunakan media video dan poster. Edukasi gizi diberikan untuk meningkatkan
pengetahuan kader tentang pencegahan stunting. Hasil yang diperoleh setelah melakukan penilaian pre
dan post test terhadap pengukuran tingkat pengetahuan kader adalah nilai pre test 13,4 dan 16,9 pada
post test. Kesimpulan yang dihasilkan terjadi kenaikan tingkat pengetahuan kader sebesar 26% setelah
dilakukan edukasi gizi berbasis media.
22
Vol. 1 No. 1, Juni 2018
Media Implementasi Riset Kesehatan
permasalahan gizi salah satunya adalah stunting. merupakan domain yang sangat penting. Kaidhir
Media edukasi gizi merupakan alat bantu yang menambahkan, pelatihan yang berbasis
berfungsi untuk mempermudah penyampaian kompetisi mempunyai hubungan yang bermakna
pesan-pesan gizi dan kesehatan (Arsyad 2009). dengan keterampilan kader dalam mengelola
Tujuan umum dari pengabdian kepada posyandu. Maka dapat disimpulkan bahwa
masyarakat ini adalah untuk meningkatkan apabila kader mempunyai pengetahuan yang
kapasitas kader posyandu dalam mencegah baik terhadap posyandu, kader akan semakin
stunting (Pendek / Dattulu) melalui edukasi gizi terampil dalam menjalankan tugasnya di
berbasis media di Kec. Biringkanaya dan Kec. Posyandu. Posyandu merupakan salah satu
Mamajang. bentuk upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
METODE diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
Desain, tempat dan waktu masyarakat dalam penyelenggaraan
Metode yang digunakan adalah Team pembangunan kesehatan guna memperdayakan
Based Learning (TBL) dengan menggunakan masyarakat dan memberikan kemudahan
media video dan poster. Pelaksanaan kegiatan kepada masyarakat dalam memperoleh
dilakukan pada bulan September - November pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat
2018, di Gedung Pertemuan LPM Kelurahan penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes
Berua dan Kantor Direktorat Poltekkes RI, 2006). Sarana dan prasaran program gizi
Kemenkes Makassar. yang ada di Kecamatan Biringkanaya adalah 94
Posyandu. Akan tetapi, hanya beberapa
SARANA DAN ALAT Posyandu yang sudah memiliki bangunan tetap
Sarana dan peralatan yang digunakan tempat penyelenggaraan posyandu. Alat-alat
pada kegiatan ini adalah ruangan yang dapat penunjang kegiatan posyandu pun masih
menampung 100 orang peserta yang dilengkapi terbilang minim. Setiap posyandu memilki
dengan kursi, meja untuk presentasi, sound minimal dacin dan microtoise. Khusus untuk
system, laptop dan LCD untuk menampilkan daerah di Kelurahan Berua, kegiatan Posyandu
video, banner dan leaflet sebagai media yang diselenggarakan setiap bulannya di lokasi
penyampaian informasi tambahan. tersebut tidaklah lengkap. Dimana, kami
menemukan hanya ada pelayanan pengukuran
HASIL berat badan menggunakan dacin serta
Telah dilaksanakan edukasi gizi melalui pengarsipan saja yang ada. Untuk kegiatan
metode Team Based Learning denan pengukuran tinggi badan hanya dilakukan pada
menggunakan media video dan poster untuk bulan Agustus dan Februari setiap tahunnya
meningkatkan pengetahuan kader tentang sehingga untuk pendataan stunting tidak
pencegahan stunting dan dari penilaian pre dan memiliki data yang valid. Sedangkan untuk
post test terhadap pengukuran tingkat kegiatan penting lainnya seperti penyuluhan dan
pengetahuan kader adalah nilai pre test 13,4 dan konsultasi gizi tidak dilakukan secara rutin
16,9 pada post test. Kesimpulan yang dihasilkan dilaksanakan.
terjadi kenaikan tingkat pengetahuan kader
sebesar 26% setelah dilakukan edukasi gizi KESIMPULAN
berbasis media. Terjadi peningkatan pengetahuan kader
tentang pencegahan stunting setelah
PEMBAHASAN pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat
Dari hasil edukasi gizi yang ini.
dilaksanakan dapat dilihat bahwa ada perbedaan
signifikan antara pengetahuan kader sebelum SARAN
dan sesudah diberikan materi penyegaran kader. Sebaiknya kader perlu mengaplikasikan
Menurut Notoadmodjo, 2003, evaluasi pengetahuan dan ketrampilan yang telah
merupakan tingkat pengetahuan yang berkaitan didapatkan selama pelatihan dan Tim Kegiatan
dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi perlu memberikan pendampingan dan evaluasi
atau penilaian terhadap suatu materi dan secara berkala terkait pelaksanaan Posyandu.
23
Vol. 1 No. 1, Juni 2018
Media Implementasi Riset Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
24
Vol. 1 No. 1, Juni 2018