Bab I
Bab I
PENDAHULUAAN
Adapun Visi, Misi, Motto dan Strategi Kantor Imigrasi Kelas 1 Banda
Aceh dapat dilihat sebagai berikut:
VISI
MISI
Masyarakat
MOTTO
STRATEGI KAMI
1.2 Permasalahan
Contoh permasalahan yang penulis lihat selama penulis bertugas di Kantor
Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh :
a. Belum Optimalnya Ruang Laktasi
b. Belum adanya Stiker Semangat Kerja di Bagian Keuangan
c. Masih Optimalnya Penataan Arsip di Bagian Keuangan
d. Belum Tergitalisasinya Arsip Tunjangan Kinerja di Keuangan
e. Masih Kurangnya Tempat Free Charger
Profil Organisasi
Pada tahun 1983 Kanim Banda Aceh diresmikan menjadi Kantor kelas II Banda
Aceh dan pada Tanggal 19 Agustus 2004 diresmikan menjadi Kantor Imigrasi Kelas I
Banda Aceh. Kanim kelas I Banda Aceh memiliki satu substansi umum yakni bagian
umum, bagian kepegawaian dan bagian keuangan dan juga memiliki empat seksi yakni
lalu lintas keimigrasian, status keimigrasian, pengawasan dan penindakan keimigrasian
dan informasi dan sarana komunikasi keimigrasian. Wilayah kerja Kanim Kelas I Banda
Aceh meliputi 4 wilayah yakni Kota Banda Aceh, kabupaten Aceh Besar, Kabupaten
Pidie dan Kabupaten Pidie Jaya.
Di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I Banda Aceh terdapat tiga TPI
yaitu Pelabuhan Laut Malahayati, Pelabuhan Laut Ulee Lheu serta satu pelabuhan
Udara yaitu Bandara Blang Bintang yang sejak awal 1995 namanya diganti
menjadi Bandara Sultan lskandar Muda.
Sejak adanya lmigrasi di Banda Aceh dari mulai tahun 1947, sudah 22
(dua puluh dua) Pejabat lmigrasi menjadi Kepala Kantor dan yang terakhir adalah
Bapak Irawan, SH sebagai Plt. Kepala Kantor Imigrasi Kelas Banda Aceh sejak
November 2018 sampai dengan sekarang.
Struktur Organisasi
BAB II
RANCANGAN AKTUALIASI NILAI-NILAI DASAR
ASN
Sebagai salah satu CPNS angkatan tahun 2018, saya telah menjalani masa
orientasi dan percobaan kerja di UPT Kantor Imigrasi Kelas 1 Banda Aceh
terhitung sejak 11 Februari sampai dengan 4 Oktober 2019. Selama masa yang
juga disebut On Job Training tersebut, saya terlibat langsung dalam membantu
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan keuangan mulai dari menyimpan arsip-arsip,
membantu pembuatan Tunjangan Kinerja, dan melaksanakan tugas lainnya yang
diperintahkan atasan seperti mengisi aplikasi realisasi kerja seperti SMart, E-
Monev dan E-performance hingga mengantarkan SPM. Jenis pekerjaan yang
dilakukan yaitu mulai dari memasukkan dokumen-dokumen kedalam arsip yang
sesuai, pergi ke kppn untuk mengantarkan spm dan melakukan pengecekan absen
kehadiran yang diberikan bagian kepegawaian untuk rekap Tunjangan Kinerja,
menginput data kehadiran, dan mengirimkan data Tunker untuk pencairan,
melakukan pengisian Smart, E-monev, dan E-Performance setiap bulannya.
Selama melaksanakan tugas-tugas tersebut, saya menyadari ada beberapa isu
terkait Pengelolaan Keuangan dan Pelayanan Publik di kantor Imigrasi Kelas I
TPI yang dapat diangkat dalam rancangan aktualisasi ini, antara lain:
a. Optimalnya Ruang Laktasi
b. Belum adanya Stiker Semangat Kerja di Bagian Keuangan
c. Masih Optimalnya Penataan Arsip di Bagian Keuangan
d. Belum Tergitalisasinya Arsip Tunjangan Kinerja di Keuangan
e. Masih Kurangnya Tempat Free Charger
2.2 Analisis Isu
Untuk mencari isu-isu berkualitas yang akan menjadi kandidat Core Issue,
saya menerapkan metode AKPK. Dalam metode ini, A adalah Aktual, yaitu
seberapa nyata atau benar isu itu terjadi. K adalah Kekhalayakan, yaitu seberapa
banyak orang yang merasakan isu tersebut. Kemudian P adalah Problematik, yaitu
seberapa rumitnya isu tersebut. Dan yang terakhir adalah K, yaitu Kelayakan,
yaitu seberapa perlu atau layak isu tersebut untuk segera diselesaikan.
Isu-isu yang telah ditentukan kemudian dinilai dengan metode APKL
sebagai berikut;
Tabel 1. Analisis/Penilaian Kriteria Isu
Kriteria AKPL
Isu
No
A P K L
2. Analisis Dampaknya
Berdasarkan hasil analisis isu dengan alat analisis USG pada Tabel 2 di
atas, maka isu yang menjadi prioritas atau isu terpilih adalah : Belum
Tergitalisasinya Arsip Tunjangan Kinerja di Bagian Keuangan. Isu ini perlu
segera diatasi dan jika intervensi terhadap isu tersebut tidak segera dilakukan
maka akan muncul beberapa dampak, antara lain :
Memakan banyak ruangan karena terlalu banyak arsip yang tidak
tersimpan dengan baik
Terjadi perselisihan antar rekan kerja karena banyaknya barang
Tidak terlindunginya Arsip di bagian keuangan
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan Negara. Prinsip nasionalisme
bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa
Indonesia senantiasa:
1. Mendapatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan kelompok.
2. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara.
3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri.
4. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa.
5. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia.
6. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi atas standar atau norma yang menentukan baik
buruk, benar salah, tindakan, keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika public sebagaimana tercantum dalam undang-
undang ASN, yaitu sebagai berikut:
1. Memegang teguh nilai-nilai pancasila dalam ideologi Negara Pancasila
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945
3. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
5. Menciptakan lingkungan kerja non diskriminatif
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
9. Memberikan layanan kepada public secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun
10. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil. Komitmen mutu mengedepankan komitmen terhadap
kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara.
Nilai-nilai yang terkandung dalam komitmen mutu adalah: Efektif Efisien
Kreatif Inovatif Mutu.
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara dan
masyarakat. Tindak pidana korupsi terdiri dari kerugian keuangan Negara, suap
menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, gratifikasi.
Korupsi dapat dibagi menjadi tujuh jenis, yaitu:
1. Korupsi transaktif adalah korupsi yang menunjukkan adanya kesepakatan
timbal balik antara pemberi dan penerima, demi keuntungan bersama. Kedua
pihak sama-sama aktif menjalankan perbuatan tersebut.
2. Korupsi ekstroaktif adalah korupsi yang menyertakan bentuk-bentuk koeral
(tekanan) tertentu dimana pihak pemberi dipaksa untuk menyuap guna
mencegah kerugian yang mengancam diri, kepentingan, orang-orangnya, atau
hal yang dihargai.
3. Korupsi investif adalah korupsi yang melibatkan suatu penawaran barang atau
jasa tanpa adanya pertalian langsung dengan keuntungan bagi pemberi.
Keuntungan diharapkan akan diperoleh di masa yang akan datang.
4. Korupsi nepotistik adalah korupsi berupa pemberian perlakuan khusus kepada
teman atau yang mempunyai kedekatan hubungan dalam rangka menduduki
jabatan.
5. Korupsi autogenik adalah korupsi yang dilakukan individu karena
mempunyai kesempatan untuk mendaptkan keuntungan dari pengetahuan dan
pemahamannya atas sesuatu yang diketahui sendiri
6. Korupsi suportif adalah korupsi yang mengacu kepada penciptaan suasana
yang kondusif untuk melindungi atau mempertahankan keberadaan tindak
korupsi yang lain
7. Korupsi defensive adalah korupsi yang terpaksa dilakukan dalam rangka
mempertahankan diri dari pemerasan.
1. Faktor eksternal
Seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan,
program pembangunan, dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan
pemerintahan yang lebih baik.
2. Faktor internal
Dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai
akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan.
Unit Kerja : Kantor Imigrasi Kelas 1 Banda Aceh Seksi Status Keimigrasian
Identifikasi Isu : Belum Optimalnya Arsip Tunjangan Kinerja di Bagian Keuangan
Isu yang Diangkat : Perlunya Peningkatan Digitalisasi Arsip Tunjangan Kinerja di Bagian Keuangan Kantor Imigrasi Kelas 1 Banda
Aceh
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Arsip Tunjangan Kinerja di Bagian Keuangan Imigrasi Kelas 1 Banda Aceh
Atasan Langsung melakukan kegiatan - Daftar Kontrol Kegiatan kegiatan ini mewujudkan nilai Etika terlebih dulu dengan atasan
- Menjelaskan maksud Publik (berdiskusi)dimana pendapat, berkontribusi secara tidak langsung
Selaku Pemberi
dan tujuan mengenai kritik dan saran serta persetujuan dari langsung terhadap visi merupakan nilai
Kebijakan Mengenai
rancangan aktualisasi pimpinan sangat penting demi “Masyarakat Profesional
Rencana Kegiatan di
yang akan dibuat kelancaran kegiatan ini. Memperoleh Kepastian yaitu menjunjung
Bagian Keuangan
- Membuat daftar tata Dan dalam melakukan kegiatan Hukum” Serta tinggi etika
cara dan hal apa saja dengan membuat daftar tata cara misi : “Melaksanakan
yang akan dilakukan (teliti) perwujudan nilai Komitmen Pelayanan Yang Cepat
Mutu Dan Tepat” dan
- Meminta bimbingan dan “Memberikan
monitor dari kegiatan Kemudahan yang
yang akan dilakukan Berkualitas dalam
selama habituasi Pelayanan Terhadap
Masyarakat”
2. Meminta Persetujuan - Melakukan koordinasi - Dokumentasi Tindakan berkoordinasi dengan Dengan melakukan Sosialisasi
Atasan Langsung dengan pimpinan - Komputer, scanner, dan pimpinan sebelum menjalankan koordinasi terkait Permohonan Izin
Terkait Penyediaan terkait penyedian Alat hardisk tersedia kegiatan ini mewujudkan nilai Etika persetujuan tentang Tinggal Online
Publik (berdiskusi)dimana penyedian alat menguatkan nilai
Alat untuk - Mendapatkan Alat
mendengar pendapat, kritik dan saran berkontribusi secara organisasi Kantor
Melakukan Untuk melakukan
serta persetujuan dari pimpinan tidak langsung terhadap Imigrasi Kelas 1
Digitalisasi Arsip Scanner
sangat penting demi kelancaran visi “Masyarakat Banda Aceh
Tunjangan Kinerja - Melaporkan hasil ke
kegiatan ini. Memperoleh yaitu Mumpuni
atasan langsung Dalam melakukan kegiatan scan Kepastian Hukum” dan Lugas.
dengan teliti merupakan perwujudan Serta misi :
dari Komitmen Mutu (teliti)dan “Melaksanakan
Akuntabilitas (melaksanakan tugas). Pelayanan Yang Cepat
Melaporkan dan mendiskusikan hasil Dan Tepat” dan
yang telah kita peroleh dengan “Memberikan
pimpinan juga merupakan Kemudahan yang
perwujudan nilai Etika Berkualitas dalam
Publik(berdiskusi dan profesional). Pelayanan Terhadap
Masyarakat”
3 Mengumpulkan - Melakukan - Dokumentasi Dengan berkoordinasi dengan Dengan mengumpulkan Dengan
Berkas Tunjangan Koordinasi dengan - Arsip Tunjangan pimpinan sebelum menjalankan berkas tunjangan kinerja menyiapkan
Kinerja dari Tahun Atasan terkait Kinerja kegiatan ini mewujudkan nilai Etika secara tidak langsung berkas
Publik (berdiskusi) dimana berkontribusi kepada menunjukannilai
2018 permintaan
pendapat, kritik dan saran serta visi “Masyarakat organisasi
Pengumpulan Berkas
persetujuan dari pimpinan sangat Memperoleh Transparan
- Memisahkan Berkas-
penting demi kelancaran kegiatan ini. Kepastian Hukum”
Berkas sesuai Bulan
Dan juga pengadaan kursi tambahan Serta misi :
dan Tahun di ruang tunggu yang diambil dari “Melaksanakan
- Melaporkan Ke kursi ruang serba guna yang jarang Pelayanan Yang Cepat
pimpinan bahwa siap terpakai adalah wujud nilai Dan Tepat” dan
untuk melakukan Komitmen Mutu(efisiensi). “Memberikan
digitalisasi tunjangan Kemudahan yang
kinerja Berkualitas dalam
Pelayanan Terhadap
Masyarakat”
4. Melakukan Scan - Meminta persetujuan - Dokumentasi Dengan melakukan Scan Dengan
Arsip Tunjangan atasan langsung untuk - Hasil scan foto Arsip Tunjangan melakukan scan
Kinerja segera melakukan - Hasil scan pdf Kinerja berkontribusi arsip mendukung
terhadap visi peningkatan
scan tunjangan kinerja
“Masyarakat kreatifitas dan
- Melakukan scan
Memperoleh mengembangkan
tunjangan kinerja
Kepastian Hukum” inisiatif sehingga
perbulan sesuai
Serta misi : nilai organisasi
tahunnya “Melaksanakan PASTI terwujud
- Melihat hasil scan Pelayanan Yang Cepat yaitu Inovatif
5. Menyimpan File Ke - Menyimpan file yang - File telah disimpan di Dengan melakukan Dengan
penyimpanan file ke menyimpan file
Hardisk dan telah di scan dan hardisk hardisk dan googledrive ke hardisk dan
GoogleDrive diubah ke dalam - File telah disimpan di secara tidak langsung googledrive
selesai kepada Atasan langsung bahwa secara tidak langsung atasan langsung
berkontribusi terhadap adalah nilai
Langsung kegiatan telah
visi “Masyarakat organisasi
dilakukan
Memperoleh Akuntabel yaitu
- Membagikan link
Kepastian Hukum” bertanggung
googledrive ke atasan
Serta misi : jawab atas
langsung “Melaksanakan
- Melaporkan hasil dari Pelayanan Yang Cepat kegiatan
kegiatan yang telah Dan Tepat” dan
diselesaikan “Memberikan
Kemudahan yang
Berkualitas dalam
Pelayanan Terhadap
Masyarakat”