Anda di halaman 1dari 7

Kembang Sepatu (Hibiscus 

rosa-sinensis)

Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis

Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah tanaman semak suku Malvaceae


yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah
tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari
berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis)
atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning,
oranye hingga merah tua atau merah jambu.
Bagian-Bagian Bunga
Bunga terdiri dari bagian steril dan fertil. Bagian steril terdiri dari ibu tangkai
bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptacle), daun
pelindung (brachtea), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga. Perhiasan
bunga terdiri dari daun kelopak (sepal) dan daun mahkota (petal).

Perhatikan Gambar 1.

Gambar 1. Bagian-bagian bunga

Bagian bunga fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari dan
makrosporofil sebagai putik (pistillum) dengan daun buah sebagai penyusunnya.
Cobalah cermati penjelasan berikut ini agar Anda lebih mengetahui bagian bagian
bunga.
1) Tangkai induk atau ibu tangkai bunga (rachis, pedunculus, pedunculus
communis) merupakan aksis perbungaan sebagai lanjutan dari batang atau cabang.
2) Tangkai bunga (pedicellus) merupakan cabang terakhir yang mendukung bunga.
3) Dasar bunga (receptacle) merupakan ujung tangkai bunga sebagai tempat
bertumpunya bagian-bagian bunga yang lain (batang).
4) Daun pelindung (brachtea) merupakan daun terakhir yang di ketiaknya tumbuh
bunga.
5) Daun tangkai (brachteola) merupakan daun pelindung yang letaknya di pangkal
tangkai bunga.
6) Daun kelopak (sepal) merupakan daun perhiasan bunga yang paling pangkal,
umumnya berwarna hijau dan berkelompok membentuk kelopak bunga (calyx).
7) Daun mahkota atau daun tajuk (petal) merupakan daun perhiasan bunga yang
berwarna-warni. Daun mahkota ini berkelompok membentuk mahkota bunga
(corolla).
8) Benang sari (stamen) adalah daun fertil yang terdiri dari kepala sari (anthera),
berisi serbuk sari (polen), tangkai sari (filamen), dan pendukung kepala sari.
9) Daun buah (carpell) adalah daun fertil pendukung makrospora berupa bakal biji
(ovalum) yang secara kolektif membentuk putik (pistill).
Berdasarkan bagian-bagiannya, bunga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bunga
lengkap dan bunga tidak lengkap.
1.      Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki mahkota, kelopak, putik, dan
benang sari. Contoh bunga lengkap adalah kembang sepatu dan bunga kacang.
2.      Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki satu atau beberapa dari
bagian bunga lengkap, contohnya bunga salak dan bunga kelapa.

Berdasarkan kelengkapan alat kelaminnya, bunga dibedakan menjadi dua, yaitu


bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.

1. Bunga sempurna adalah bunga yang mempunyai putik dan benang sari. Bunga
yang memiliki dua alat kelamin disebut bunga hermafrodit, contohnya bunga
pepaya, bunga jambu biji.
2. Bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki salah satu alat
kelamin, putik saja atau benang sari saja. Bunga yang hanya memiliki benang sari
saja disebut bunga jantan, misalnya bunga jagung yang berbentuk malai. Sedang
bunga yang hanya memiliki putik saja disebut bunga betina. Misalnya pada jagung
yang berbentuk tongkol.

C. Struktur Jaringan Penyusun Bunga


Secara anatomi, daun mahkota dan daun kelopak mempunyai struktur yang sama
yaitu terdapat sel-sel parenkimatis. Parenkim ini juga disebut mesofil. Parenkim ini
terletak di antara epidermis atas dan bawah. Daun kelopak umumnya mempunyai
struktur sederhana. Epidermis daun kalopak pada bagian luarnya dilapisi kutin,
stomata, dan trikomata. Seperti struktur pada daun. Sel-sel daun kelopak ini juga
mengandung klorofil. Struktur daun mahkota sel-selnya mempunyai satu atau
banyak berkas pengangkut yang kecil-kecil. Daun mahkota mempunyai epidermis
berbentuk khusus, yaitu berupa tonjolan yang disebut papila dan dilapisi kutikula.
Sementara itu, benang sari dan putik mempunyai struktur sangat berbeda. Secara
umum, benang sari terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun
oleh jaringan dasar, yaitu sel-sel parenkimatis yang mempunyai vakuola tanpa
ruang antarsel. Pada epidermis tangkai sari terdapat kutikula, trikomata, atau
mungkin juga stomata

Kepala sari mempunyai struktur yang kompleks, terdiri atas dinding yang berlapis-
lapis, dan di bagian terdalam terdapat lokulus (ruang sari) yang berisi butir-butir
serbuk sari. Jumlah lapisan dinding kepala sari untuk setiap jenis tumbuhan
berbeda. Kepala sari mempunyai beberapa lapisan dinding sebagai berikut.

1) Epidermis, merupakan lapisan terluar yang terdiri dari satu lapis sel. Epidermis
menjadi mem-
ipih dan membentuk papila pada kepala sari yang masak dan berfungsi sebagai
pelindung ep-
dermis
2) Endotesium, merupakan lapisan yang terletak di sebelah dalam epidermis.
3) Lapisan tengah, merupakan lapisan yang terletak di sebelah dalam endotesium
dan terdiri dari
2–3 lapis sel atau lebih tergantung jenis tumbuhannya.
4) Tapetum, merupakan dinding terdalam dari antera dan berkembang mencapai
maksimum pada
saat terbentuk serbuk sari tetrad.

Bagian perhiasan bunga (mahkota dan kelopak) pada tanaman Dicotyledoneae


biasanya berjumlah 2, 4, 5, atau kelipatannya, sedangkan pada tumbuhan
Monocotyledoneae berjumlah 3 atau kelipatannya. Perhatikan Gambar 2. dan 3. 

Gambar 2. Bunga tumbuhan Dikotil


Gambar 3. Bunga tumbuhan Monokotil

Fungsi bunga
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan
(mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai
dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan
pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi
sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain
menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk
membantu penyerbukan

Deskripsi
Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan
(epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis lingkaran kelopak bunga. Mahkota
bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik
berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan
serbuk sari. Tanaman ini memiliki benang sari yang filamen seluruhnya bersatu
dalam satu berkas/setukal (mono = satu, adelphus = tukal) sehingga membentuk
tabung yang membungkus putik. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul
berbilik lima. Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun
berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun
yang meruncing. Daun penumpu ini kecil berbentuk rambut tidak persisten
(stipula), terdapat dipucuk tanaman mempunyai stamen membentuk satu tabung
disebut stamenal colloum jadi stamen ini yaitu daun yannng berubah bentuk dan
warna. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun,
sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim
gugur.
Bunga berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm. hingga 20 cm.
Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap
ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat
steril dan tidak menghasilkan buah. Tanaman berkembang biak dengan cara stek,
pencangkokan, dan penempelan.

Kriteria Klasifikasi Tumbuhan


Dalam pengklasifikasian tumbuhan perlu diperhartikan beberapa kriteria sebagai
berikut :

1.  Jumlah sel penyusun tubuh tumbuhan; ada tumbuhan bersel satu


(uniseluler) dan ada yang bersel banyak (multiseluler).
2.  Organ perkembangbiakannya.
3.  Habitus tumbuhan waktu hidupnya; tegak, menjalar, atau merambat.
4. Struktur jaringan pengangkut (Xilem dan Floem).
5.  Tipe silinder pusat (stele), ada tiga tipe stele yaitu: Protostele, sifonostele,
dan diktiostele.
6. Bentuk dan ukuran daun ; dikenal dua macam bentuk dan ukuran daun
yakni, makrofil dan mikrofil.
7.  cara berkembang biak; seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). pada
cara generatif akan diperoleh hasil fertilisasi yang bersifat heterogamet atau
isogamet.
8.  Biji, bunga dan buah; ada tidaknya biji dan bunga dapat dipakai untuk
menetukan tingkat keprimitifan suatu tumbuhan.

Morfologi tanaman

  Hibitus : Perdu, tahunan, tegak, tinggi ± 3 m.


  Batang : Bulat, berkayu, keras, diameter ± 9 cm, masih muda ungu setelah
tua putih kotor.
  Daun : Tunggal, tepi beringgit, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 10-
16 cm, lebar 5-11 cm, hijau muda, hijau.
 Bunga : Tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng,
berbagi lima, hijau kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua
puluh daun mahkota, merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah,
kepala sari kuning, putik bentuk tabung, merah.
  Buah : Kecil, lonjong, diameter ± 4 mm, masih muda putih setelah tua
coklat.
  Biji : Pipih, putih.
  Akar : Tunggang, coklat muda.
Kandungan kimia
Daun, bunga, dan akar Hibiscus rosa sinensis mengandung flavonoida. Di samping
itu daunnnya juga mengandung saponin dan polifenol, bunga mengandung
polifenol, akarnya juga mengandung tanin, saponin, skopoletin, cleomiscosin A,
dan cleomiscosin C.

Kegunaan dan khasiat


Daun H. rosa sinensis berkhasiat sebagai obat demam pada anak-anak, obat batuk,
dan obat sariawan. Untuk obat demam pada anak-anak dipakai ± 25 gram daun
segar Hibiscus rosa sinensis, ditambah dengan air 2 sendok makan, ditumbuk
sampai lumat, kemudian dibalurkan pada bagian dada punggung dan leher.
Kembang sepatu banyak dijadikan tanaman hias karena bunganya yang cantik.
Bunga digunakan untuk menyemir sepatu di India dan sebagai bunga persembahan.
Di Tiongkok, bunga yang berwarna merah digunakan sebagai bahan pewarna
makanan. Di Indonesia, daun dan bunga digunakan dalam berbagai pengobatan
tradisional. Kembang sepatu yang dikeringkan juga diminum sebagai teh.

Anda mungkin juga menyukai