Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE

Disusun oleh:
Rahmad Ramadhan - C2A020050
Wahyu Dani Kurniawan - C2A020021
Ahmad Azis Ashori - C2A020040

Program Studi TEKNIK MESIN


Fakultas Teknik Mesin
Universitas Muhammadiyah Semarang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Islam Sebagai
Way Of Life” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Pendidikan
Agama Islam” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

2
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Latar Belakang Masalah Islam adalah sistem kehidupan (way of life), di mana
Islam telah menyediakan berbagai perangkat aturan yang lengkap bagi
kehidupan manusia, termasuk dalam bidang ekonomi. Islam merupakan suatu
agama yang memberikan tuntunan pada seluruh aspek kehidupan, baik
hubungan manusia dengan Tuhan, atau manusia dengan sesama makhluk
Tuhan. Islam mendefinisikan agama bukan hanya berkaitan dengan
spiritualitas atau ritualitas, namun agama merupakan serangkaian keyakinan,
ketentuan dan peraturan serta tuntutan moral bagi setiap aspek kehidupan
manusia. Sebagaimana diungkap di atas, Islam memandang agama sebagai
suatu jalan hidup yang melekat pada setiap aktivitas kehidupan, baik ketika
manusia melakukan hubungan ritual dengan Tuhannya maupun ketika
manusia berinteraksi dengan sesama manusia atau alam semesta. Ekonomi
secara umum, didefinisikan sebagai hal yang mempelajari perilaku manusia
dalam menggunakan sumber daya yang langka untuk memproduksi barang
dan jasa yang dibutuhkan manusia. Dengan demikian, ekonomi merupakan
suatu bagian dari agama. Ruang lingkup ekonomi meliputi satu bidang
perilaku manusia terkait dengan konsumsi, produksi dan distribusi. Ekonomi
Islam dibangun atas dasar agama Islam, karenanya ia merupakan bagian yang
tak terpisahkan (integral) dari agama Islam.

3
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Agama Islam
1.1 Pengertian Agama Islam
Agama adalah percaya adanya Tuhan yang maha esa dan mempercayai hukum
hukumnya. Sedangkan Islam adalah mengimani satu tuhan yaitu Allah SWT.
Makna agama Islam dibagi menjadi dua yaitu agama samawi dan agama ardhi
Agama samawi adalah agama yang di turunkan di langit dan di yakin bahwa
agama tersebut berasal dari Allah dan meliputi islam,Nasrani ,dan Yahudi. Agama
ardhi adalah agama yang berkembang berdasarkan daya, daerah dan pemikiran
seseorang melalui perantara yang di terima secara global.

1.2 Tujuan Agama Islam


Islam berasal dari kata salam yang berarti kesejahteraan atau keselamatan
tujuanya adalah memberi keselamatan atau kesejahteraan di dunia atau pun di
akhirat bagi umatnya.

1.3 Fungsi Islam


Fungsi utama islam adalah sebagai Pengendali utama kehidupan manusia adalah
kepribadiannya yang mencakup segala unsure pengalaman pendidikan dan
keyakinan yang didapatnya sejak kecil. Apabila dalam pertumbuhan seseorang
terbentuk suatu kepribadian yang harmonis, di mana segala unsur pokoknya
terdiri dari pengalaman yang menentramkan jiwa maka dalam menghadapi
dorongan baik yang bersifat biologis ataupun rohani dan sosial akan mampu
menghadapi dengan tenang.

4
Ruang Lingkup Ajaran Islam
2.1 Aqidah
Aqidah arti bahasanya ikatan atau sangkutan. Bentuk jamaknya ialah aqa’id. Arti
aqidah menurut istilah ialah keyakinan hidup atau lebih khas lagi iman. Sesuai
dengan maknanya ini yang disebut aqidah ialah bidang keimanan dalam islam
dengan meliputi semua hal yang harus diyakini oleh seorang muslim/mukmin.
Terutama sekali yang termasuk bidang aqidah ialah rukun iman yang enam, yaitu
iman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya,
kepada Rasul-rasul-Nya, kepada hari Akhir dan kepada qada’dan qadar.
2.2 Asal Usul Kejadian Manusia
Syari’ah arti bahasanya jalan, sedang arti istilahnya ialah peraturan Allah yang
mengatur hubungan manusia dengan tiga pihak Tuhan, sesama manusia dan alam
seluruhnya, peraturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan
disebut ibadah, dan yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia
dan alam seluruhnya disebut Muamalah. Rukun Islam yang lima yaitu syahadat,
shalat, zakat, puasa dan haji termasuk ibadah, yaitu ibadah dalam artinya yang
khusus yang materi dan tata caranya telah ditentukan secara parmanen dan rinci
dalam al-Qur’an dan sunnah Rasululah
C. KARAKTERISKIK AGAMA ISLAM

1. Rabbaniyyah
2. Syumuliyyah
3. Insaniyah
4. Tsabat dan Tathawwur
5. Tawazun
6. Waqi’iyyah
7. Ijabiyyah
1. Rabbaniyyah

Islam ini adalah agama ataujalanhidup yang bersumberdariTuhan. Iabukan kreasi


manusia, juga bukan kreasi nabi yang membawanya. Maka islam adalah jalan

5
Tuhan.Tugas para nabi adalah menerima, memahami dan menyampaikan ajaran itu
kepada umat manusia.

2. Syumuliyyah

Ajaran islam mencakup seluruh dimensi kehidupan manusia; dari pribadi, keluarga,
masyarakat hingga negara; dari sosial, ekonomi, politik, hukum, keamanan,
lingkungan, pendidikan hingga kebudayaan.

3. Insaniyyah

Ajaran islam mendudukan manusia pada posisi kunci dalam struktur kehidupan ini.
Manusia adalah pelaku yang diberitanggungjawab dan wewenang untuk
mengimplementasikan kehendak-kehendak Allah SWT dimukabumi (Khalifah).

4.Tsabat dan Tathawwur

Islam membawa ajaran yang berisi hakikat-hakikat besar yang bersifat tetap dan
permanen dan tidak akan pernah berubah dalam semua ruang dan waktu.Hakikat-
hakikat itu melampaui batas-batas ruang dan waktu serta bersifat abadi. Seperti
hakikat abadi tentang wujud dan keesaan Allah SWT, hakikat penyembahan kepada
Allah, hakikat alam sebagai ciptaan dan wadah fisik bagi kehidupan kita, hakikat
manusia sebagai makhluk yang paling terhormat karwnamisikhilafahya, hakikat iman
kepada Allah SWT.

5. Tawazun

Ajaran Islam seluruhnya seimbang dan memberi porsi kepada seluruh aspek
kehidupan manusia secara proporsional. Tidak ada yang berlebihan atau kekurangan,
tidak ada perhatian yang ekstrim terhadap satu aspek dengan mengorbankan aspek
yang lain. Karena semua aspek itu adalah satu kesatuan dan menjalankan fungsi yang
sama dalam struktur kehidupan manusia. Ada keseimbangan antara bagian-bagian
yang bersifat fisik (zahir) dan metafisik (gaib) dalam keimanan. Ada keseimbangan
antara kecondongan kepada materialisme dan spiritualisme dalamkehidupan.

6. Waqi’iyyah

6
Ajaran Islam diturunkan untuk berinteraksi dengan realitas-realitas obyektif yang
nyata-nyata ada sebagaimana adanya. Selain itu ajaran-ajarannya didesain
sedemikian rupa yang memungkinkannya diterapkan secara nyata dalam kehidupan
manusia.

7. Ijabiyyah

Ajaran Islam mengajarkan untuk bersikap positif dalam menjalani kehidupan sebagai
lawan dari pesimisme dan fatalisme. Keimanan bukanlah sesuatau yang beku dan
kering yang tidak sanggup menggerakkan manusia. Keimanan adalah sumber tenaga
jiwa yang mendorong manusia untuk merealisasikan kebaikan dan kehendak Allah
SWT dalam kehidupan nyata.

7
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah Dalam islam, prinsip utama dalam kehidupan umat
manusia adalah Allah SWT. merupakan Zat Yang Maha Esa. Ia adalah satu-
satunya Tuhan dan Pencipta seluruh alam semesta, sekaligus pemilik,
Penguasa serta Pemelihara Tunggal hidup dan kehidupan seluruh makhluk
yang tiada bandingan dan tandingan, baik di dunia maupun di akhirat

Anda mungkin juga menyukai