Pratikum Fisika 2021
Pratikum Fisika 2021
S1 Teknik Mesin
Universitas Muhammadiyah Semarang
Tahun Akademik 2020/2021
DAFTAR ISI
Halaman judul...............................................................................................................
Daftar isi ...................................................................................................................... 1
Kata Pengantar ............................................................................................................. 2
Percobaan 1. Energy Forms and Changes
1.1.Dasar Teori
1.2.Alat dan Bahan
1.3.Langkah Percobaan
1.4.Data Pengukuran
1.5.Hasil Perhitungan
1.6.Analisa dan Kesimpulan
Segala puji bagi yang Maha Esa yang telah menolong kami dalam menyelesaikan laporan
Praktikum FISIKA ini dengan penuh kemudahan. Tanpa peertolongannya mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.Laporan Praktikum FISIKA ini di susun
agar pembaca dapat memperluas Ilmu yang kami sajikan dari berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Laporan Praktikum FISIKA ini disusun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Namun,dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya laporan ini
dapat terselesaikan. walaupun Laporan Praktikum FISIKA ini mungkin kurang sempurna,
tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca Penyusun juga mengucapkan terima
kasih kepada dosen yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang
bagaimana cara kami menyusunlaporan .Semoga laporan FISIKA ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun laporan Praktikum FISIKA ini,
memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon saran dan kritiknya. Terimakasih
Percobaan 1 : Energy Forms and Changes
1.3.Langkah Percobaan
1.3.Langkah Percobaan
1. Langkah pertama Siapkan kaki tiga dan Pemanas
2. Langkah kedua letakkan batu bata dan besi diatas pemanas
3. Langkas ketiga kita letakan termometer dikedua percobaan tersebut
4. Langkah keempat kita panaskan
Gaya adalah suatu dorongan atau tarikan yang bekerja pada suatu benda. Ini adalah besaran
vektor, yang berarti memiliki besar dan arah. Jumlah semua gaya yang bekerja pada suatu
benda disebut gaya total, dan ketika sama dengan nol, gaya-gaya tersebut seimbang.
Untuk menjaga agar benda tetap bergerak dengan kecepatan konstan, tidak diperlukan gaya
total. Di Bumi, ini tampaknya tidak benar, tetapi itu karena gaya seperti gravitasi, gesekan,
dan hambatan udara selalu bekerja pada benda. Gaya-gaya ini harus seimbang untuk menjaga
agar benda tetap bergerak dengan kecepatan konstan.
Jika suatu benda dipercepat, yang berarti mengubah kecepatan atau arah, gaya total yang
tidak seimbang harus bekerja padanya. Percepatan adalah perubahan kecepatan terhadap
waktu (*a = v/t*).
Hukum II Newton menyatakan persamaan *a *= *F/m*, di mana *a* adalah percepatan, *F*
adalah gaya, dan *m* adalah massa. Semakin besar gaya yang bekerja pada suatu benda,
semakin besar percepatannya. Semakin besar massanya, semakin besar inersianya, yang
berarti semakin besar gaya yang dibutuhkan untuk mempercepatnya.
1.3.Langkah Percobaan
1. Langkah pertama klik simbol sun of forces, falues Dan Speed
2. Langkah kedua Letakan Merah 4 ke tali nomer 5
3. Klik tombol go pada phet
Gaya adalah suatu dorongan atau tarikan yang bekerja pada suatu benda. Ini adalah besaran
vektor, yang berarti memiliki besar dan arah. Jumlah semua gaya yang bekerja pada suatu
benda disebut gaya total, dan ketika sama dengan nol, gaya-gaya tersebut seimbang.
Untuk menjaga agar benda tetap bergerak dengan kecepatan konstan, tidak diperlukan gaya
total. Di Bumi, ini tampaknya tidak benar, tetapi itu karena gaya seperti gravitasi, gesekan,
dan hambatan udara selalu bekerja pada benda. Gaya-gaya ini harus seimbang untuk menjaga
agar benda tetap bergerak dengan kecepatan konstan.
Jika suatu benda dipercepat, yang berarti mengubah kecepatan atau arah, gaya total yang
tidak seimbang harus bekerja padanya. Percepatan adalah perubahan kecepatan terhadap
waktu (*a = v/t*).
Hukum II Newton menyatakan persamaan *a *= *F/m*, di mana *a* adalah percepatan, *F*
adalah gaya, dan *m* adalah massa. Semakin besar gaya yang bekerja pada suatu benda,
semakin besar percepatannya. Semakin besar massanya, semakin besar inersianya, yang
berarti semakin besar gaya yang dibutuhkan untuk mempercepatnya.
1.5.Hasil Perhitungan
Gaya ke kiri. : 50 N
Gaya ke kanan : 150 N
Resultan : 100 N
1.6.Analisa dan Kesimpulan
Dari percobaan ke 2 diatas dapat dilihat bahwa ketika gaya yang dilakukan semakin besar
maka tarikan yang ditimbulkan akan semakin besar pula dan tim merah lebih unggul karena
lebih besar gaya Yang dihasilkan
Suhu. : 444 K
Tekanan : 17.3 atm
1.6.Analisa dan Kesimpulan
Setelah kita melakukan percobaan dapat diambil kesimpulan apabila kita
panaskan suhu yang berada pada ruang gas akan terjadi kenaikan dan tekanan
akan ikut naik.
Suhu. : 300 K
1. Pegas
2. Pengaris / alat ukur
3. Statif
Perbedaan antara wujud zat saat ini didasarkan pada perbedaan dalam hubungan
antarmolekul. Dalam keadaan padatan gaya-gaya intermolekul menjaga molekul-molekul
berada dalam hubungan spasial tetap. Dalam cairan, gaya-gaya antarmolekul menjaga
molekul tetap berada berdekatan, namun tidak ada hubungan spasial yang tetap. Dalam
keadaan gas molekul lebih terpisah dan gaya tarik antarmolekul relatif tidak memengaruhi
gerakannya. Plasma adalah gas yang sangat terionisasi, yang terjadi pada suhu tinggi. Gaya-
gaya antarmolekul yang diciptakan oleh gaya tarik dan tolak ion-ion memberikan keadaan ini
sifat-sifat berbeda, sehingga plasma dideskripsikan sebagai wujud zat keempat
1.2 Alat dan Bbaha
1. Termometer
2. Histogram energi
3. Penanda pusat massa
4. Pemanas
5. Histogram energi
1.1 Dasar teori : States of matter merupakan bentuk-bentuk berbeda yang diambil oleh
berbagai fase materi berlainan. Secara historis, pembedaan ini dibuat berdasarkan perbedaan
kualitatif dalam sifat bulk Dalam keadaan padatan zat mempertahankan bentuk dan volume;
dalam keadaan cairan zat mempertahankan volume tetapi menyesuaikan dengan bentuk
wadah tersebut; dan sedangkan gas mengembang untuk menempati volume apa pun yang
tersedia.
Diagram ini menunjukkan tata nama untuk transisi fase yang berbeda-beda
Perbedaan antara wujud zat saat ini didasarkan pada perbedaan dalam hubungan
antarmolekul. Dalam keadaan padatan gaya-gaya intermolekul menjaga molekul-molekul
berada dalam hubungan spasial tetap. Dalam cairan, gaya-gaya antarmolekul menjaga
molekul tetap berada berdekatan, namun tidak ada hubungan spasial yang tetap. Dalam
keadaan gas molekul lebih terpisah dan gaya tarik antarmolekul relatif tidak memengaruhi
gerakannya. Plasma adalah gas yang sangat terionisasi, yang terjadi pada suhu tinggi. Gaya-
gaya antarmolekul yang diciptakan oleh gaya tarik dan tolak ion-ion memberikan keadaan ini
sifat-sifat berbeda, sehingga plasma dideskripsikan sebagai wujud zat keempat
1. Termometer
2. Histogram energi
3. Penanda pusat massa
4. Pemanas
5. Histogram energi
1.2.Langkah percobaan
1.1 Dasar teori Pegas adalah benda elastis yang digunakan untuk
menyimpan energimekanis. Pegas biasanya terbuat dari baja. pegas juga
ditemukan di sistem suspensi mobil. pada mobil pegas memiliki fungsi menyerap
kejut dari jalan dan getaran roda agar tidak diteruskan ke badan kendaraan secara
langsung selain itu pegas juga berfungsi untuk mencengkram ban terhadap
permukaan jalan .
1. Pegas
2. Penggaris
3. Beban
1. Langkah pertama kita klik semua blok kanan atas lalu kita ukur springs no 1
didapat panjang mula mula 48 cm
2. Langkah kedua kita beri Massa pada springs no 2 sebesar 250 g
3. Lalu kita ukur berapa panjang beban tersebut didapat 97 cm
4. Dan dapat dilihat hasil dari percobaan tersebut
1.4. Data pengukuran
1.1 Dasar teori Pegas adalah benda elastis yang digunakan untuk
menyimpan energimekanis. Pegas biasanya terbuat dari baja. pegas juga
ditemukan di sistem suspensi mobil. pada mobil pegas memiliki fungsi menyerap
kejut dari jalan dan getaran roda agar tidak diteruskan ke badan kendaraan secara
langsung selain itu pegas juga berfungsi untuk mencengkram ban terhadap
permukaan jalan .