5
berpengalaman pada bidangnya dari berbagai disiplin ilmu. Tidak lebih
dari 1 dekade, Ciriajasa CM telah mencapai pertumbuhan tenaga kerja
yang luar biasa, yaitu lebih dari 200 personil. [8]
Sejak berdirinya tahun 1991 PT. Ciriajasa telah banyak menimba
pengalaman. Beberapa klien dari lembaga-lembaga pemerintah yang telah
memberi kepercayaan kepada Ciriajasa antara lain:
1. Departemen Keuangan
2. Depdiknas
3. Departemen Kehutanan
4. Departemen Pertanian
5. Departemen Kehakiman
6. Bulog
7. Mabes AU
8. Pemda Kaltim
9. Pemda Riau
10. PT. Inhutani
11. Perum Perhutani
12. PT. Angkasa Pura
13. Sekretariat Negara
14. Pertamina
6
Pemegang saham pengendali Adhi Karya (Persero) Tbk adalah
Negara Republik Indonesia, dengan persentase kepemilikan sebesar 51%.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Ruang lingkup bidang usaha
ADHI meliputi:
1. Konstruksi,
2. Konsultasi manajemen dan rekayasa industri (Engineering
Procurement and Construction/EPC),
Perdagangan umum, jasa pengadaan barang, industri pabrikasi, jasa
dalam bidang teknologi informasi, real estate dan agro industri. Saat ini
kegiatan utama ADHI dalam bidang konstruksi, engineering,
Procurement and Construction (EPC), perkeretaapian, pariwisata,
perdagangan, properti, real estate dan investasi infrastruktur.
Pada tanggal 8 Maret 2004, ADHI memperoleh pernyataan efektif
dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum kepada
masyarakat atas 441.320.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100,-
per saham dan harga penawaran Rp150,- per saham. Dari jumlah saham
yang ditawarkan dalam penawaran umum kepada masyarakat tersebut
sebesar 10% atau sebanyak 44.132.000 saham biasa atas nama baru
dijatahkan secara khusus kepada manajemen (Employee Management
Buy Out/EMBO) dan karyawan Perusahaan melalui program penjatahan
saham untuk pegawai Perusahaan (Employee Stock Allocation/ESA).
Kemudian pada tanggal 18 Maret 2004 seluruh saham ADHI telah tercatat
pada Bursa Efek Jakarta (sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia).[9]
7
Wicipto Setiadi Komisaris
Rildo Ananda Anwar Komisaris
Muchlis Rantoni Luddin Komisaris Independen
Hiranimus Hilapok Komisaris Independen
Budi Harto Direktur Utama
Haris Gunawan Direktur
B.E.P. Adji Satmoko Direktur
Djoko Prabowo Direktur
Budi Saddewa Soediro Direktur
Pundjung Setya Brata Direktur
8
Sejalan dengan pengembangan inovasi yang terus ditingkatkan, juga
seiring dengan pesatnya perkembangan dan kemajuan teknologi
konstruksi, Hutama Karya telah mampu menghasilkan produk
berteknologi tinggi berupa Jembatan Bentang Panjang. Kala itu, Hutama
Karya juga sukses memenuhi standar internasional dalam hal kualitas,
keselamatan kerja dan lingkungan dengan diraihnya sertifikat ISO
90002:1999.
Lepas satu dekade di era milenia, Hutama Karya semakin
menguatkan eksistensinya di industri konstruksi nasional. Hal ini
ditandai dengan diversifikasi usaha melalui pendirian anak perusahaan di
bidang pengembangan properti dan manufaktur aspal serta baja. Pada
medio 2014, Hutama Karya resmi menerima penugasan Pemerintah
untuk mengembangkan Jalan Tol Trans-Sumatera. Melalui Peraturan
Presiden (Perpres) Nomor 100 Tahun 2014 yang kemudian diperbarui
menjadi Perpres Nomor 117 Tahun 2015, Hutama Karya diberi amanah
mengembangkan 2.770 kilometer jalan tol di Sumatera dengan prioritas
8 ruas pertama hingga tahun 2019 sepanjang 650 kilometer.
Di saat ini pulalah, PT. Hutama Karya (Persero) kembali mendirikan
anak perusahaan baru di bidang Konstruksi Infrastruktur Jalan Tol dan
Jembatan untuk mendukung mandat pemerintah tersebut. Penugasan ini
merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah perusahaan, karena
pada masa inilah PT. Hutama Karya (Persero) mulai menuliskan sejarah
barunya sebagai Pengembang Infrastruktur Terkemuka Indonesia atau
Indonesia’s Most Valuable Infrastructure Developer. [10]
9
sama lain. Dalam suatu proyek konstruksi terdapat beberapa unsur yang terlibat
dalam suatu proyek konstruksi.
Organisasi proyek adalah sebagai sarana dalam pencapaian tujuan
dengan mengatur dan mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material,
peralatan dan modal secara efektif dan efisien dengan menerapkan sistem
manajemen sesuai kebutuhan proyek. Seluruh bagian dalam organisasi proyek
adalah satu kesatuan secara utuh yang apabila salah satu tidak bekerja dengan
baik maka dapat mempengaruhi kelancaraan proses pelaksanaan proyek.
Kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan memerlukan
struktur organisasi proyek yang baik. Struktur organisasi tersebut diharapkan
tidak terjadi tumpang tindih antara tugas dan tanggung jawab, sehingga semua
permasalahan yang timbul dapat ditanggulangi secara menyeluruh, terpadu,
dan tuntas dalam mencapai efisiensi kelancaran pekerjaan, waktu, dan biaya
yang seminimal mungkin.
Bentuk organisasi akan terlihat dalam struktur organisasi. Secara fisik
struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk gambaran grafik (bagan)
yang memperlihatkan hubungan unit-unit organisasi dan garis wewenang yang
ada, bagan ini merupakan suatu hasil keputusan tentang struktur organisasi
yang bersangkutan yang sesuai dengan hubungan fungsi-fungsi dan hubungan
kontraktual, dll yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu
sasaran. Bagan biasanya disusun secara piramida, dibagian atas menyempit
sedangkan bagian bawah melebar. Bagan tersebut memperlihatkan tingkatan-
tingkatan yang ada dalam organisasi.
Terdapat beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan
bagan organisasi, yaitu:
Bagan organisasi dapat memperlihatkan karakteristik utama dari
organisasi yang bersangkutan.
Bagan organisasi dapat memperlihatkan gambaran pekerjaan dan
hubungan- hubungan yang ada dalam organisasi.
Bagan organisasi dapat digunakan untuk merumuskan rencana kerja yang
ideal sebagai pedoman untuk dapat mengetahui siapa bawahan dan siapa
atasan.
10
Untuk menjamin suatu proyek dapat berjalan dengan baik dan
mendapatkan hasil yang diharapkan maka diperlukan suatu pengaturan yang
baik pula. Dalam suatu proyek pada umumnya terdiri dari berbagai unsur yang
masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Secara garis besar
unsur-unsur tersebut adalah :
1. Pemilik Proyek (owner)
Pemilik Proyek atau Pengguna Jasa adalah orang/badan yang
memiliki proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan
pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan yang membayar biaya
pekerjaan tersebut.
Menurut Ketentuan Umum Jasa Kontruksi dalam Undang Undang
Tentang Jasa Kontruksi Nomor 18 Tahun 1999, Pengguna jasa adalah
orang perseorangan atau badan sebagai pemberi tugas atau pemilik
pekerjaan/proyek yang memerlukan layanan jasa. Pemilik Proyek The
Civil Works for The Construction of a New Campus of UNTIRTA
Sindangsari ini adalah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2017 pasal 55, hak pemilik proyek
adalah sebagai berikut :
a. Meminta dan/atau mendapatkan laporan mengenai progres
pekerjaan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan olek Penyedia Jasa.
b. Memeberi peringatan kepada penyedia jasa terhadap lingkup dan
progres pekerjaan yang disepakati dalam kontak.
c. Memutus kontrak apabila penyedia jasa tidak melaksanakan
pekerjaan sebagaimana yang telah disepakati dalam kontrak setelah
dilakukan evaluasi dan pemberian peringatan kepada Penyedia Jasa.
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2017 pasal 55, kewajiban pemilik
proyek adalah sebagai berikut :
a. Mengawal, memeriksa dan mengevaluasi pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia jasa.
11
b. Membayar kepada penyedia jasa untuk pekerjaan sesuai dengan
harga yang tercantum dalam kontrak dalam mekanisme yang telah
ditentukan.
2. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah orang/badan yang membuat
perencanaan bangunan secara lengkap dalam semua bidang seperti
melakukan desain struktur, membuat gambar struktur lengkap dengan
dimensi dan gambar- gambar pelengkap lainnya. Konsultan perencana
dapat berupa perseorangan/perseorangan berbadan hukum/badan hukum
yang bergerak dalam bidang perencanaan pekerjaan bangunan.
Mengacu pada Ketentuan Umum Jasa Kontruksi dalam Undang
Undang Tentang Jasa Kontruksi Nomor 18 Tahun 1999, perencana
kontruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha
yang dinyatakan ahli yang profesional dibidang perencanaan jasa
kontruksi yang mampu pewujudkan pekerjaan dalam bentuk dokumen
perencanaan bangunan atau bentuk fisik lain.
Hak dan kewajiban konsultan perencana adalah:
a. Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar
rencana, rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, rencana
anggaran biaya.
b. Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan
pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.
c. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-
hal yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja dan
syarat-syarat.
d. Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.
e. Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.
f. Melaksanakan kunjungan berkala ke proyek.
g. Menerima pembayaran (fee).
12
Pada proyek The Civil Works for The Construction of a New Campus
of UNTIRTA ini beberapa konsultan perencana adalah : PT. Pandu
Persada J.O PT. Yaika Gema Utama.
13
g. Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan
yang berlaku
h. Melakukan perhitungan prestasi proyek
i. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan)
j. Menyusun dan menghitung adanya kemungkinan
pekerjaan tambah/kurang
k. Menjadi jembatan penghubung antara owner dan kontraktor.
Pengawas biasanya dipilih oleh owner untuk mengawasi kegiatan
yang dilakukan atau dilaksanakan oleh kontraktor agar segala pekerjaan
yang telah dilaksanakan kontraktor sesuai dengan rencana kerja dan mutu
sesuai dengan dokumen kontrak. Pemilihan tim pengawas didasarkan
pada akreditasi dan pengalamannya, dengan berkewajiban memberikan
laporan harian, mingguan dan bulanan tentang perkembangan
pelaksanaan proyek kepada owner dan project manager. Konsultan
Pengawas dalam proyek The Civil Works for The Construction of a New
Campus of UNTIRTA ini adalah PT. Ciriajasa CM.
4. Kontraktor Pelaksana
Kontraktor pelaksana adalah orang/badan yang menerima pekerjaan
dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai biaya yang telah
ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat
yang ditetapkan.
Menurut Ketentuan Umum Jasa Kontruksi dalam Undang Undang
Tentang Jasa Kontruksi Nomor 18 Tahun 1999, pelaksana kontruksi
adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha yang
dinyatakan ahli yang profesional dibidang pelaksanaan jasa kontruksi
yang mampu menyelenggarakan kegiatannya untuk mewujudkan suatu
hasil perencanaan menjadi bentuk fisik lain.
Berdasarkan PP 54 Tahun 2016 Pasal 23 Ayat C dan UU No. 2
Tahun 2017 Pasal 55, hak penyedia jasa adalah sebagai berikut :
a. Menerima pekerjaan atas pekerjaan yang dilaksanakan sesuai
dengan harga yang telah ditentukan dalam pasal 3 point 3.1.
14
b. Mengambil langkah-langkah yang memadai, seperti menerapkan
SMK3 untuk melindungi lingkungan tempat kerja serta membatasi
perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya
sebagai akibat kegiatan yang dilakukan oleh penyedia jasa.
Berdasarkan PP 54 Tahun 2016 Pasal 23 Ayat C dan UU No. 2
Tahun 2017 Pasal 55, hak penyedia jasa adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan pasal 2 point 2.3 dalam kontrak.
b. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah disepakati dan ditetapkan dalam
kontrak.
c. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak.
Kontraktor pelaksana dalam proyek ini adalah PT. Adhi Karya – PT.
Hutama Karya, JV. Kontraktor Pelaksana Proyek The Civil Works for
The Construction of a New Campus of UNTIRTA. Di dalam menjalankan
fungsi tersebut, maka kontraktor harus selalu berpegang pada prinsip
waktu, yaitu pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat waktu atau lebih
cepat dengan pemakaian material yang seefisien mungkin tetapi kualitas
atau mutu harus tetap memenuhi syarat serta dapat
dipertanggungjawabkan kekuatan dan keamanannya.[4]
15
Gambar 2.1 Struktur Organisasi The Civil Works Projects Kampus
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Sindangsari
16
Dalam sebuah proyek akan terjadi adanya hubungan kerja antar
unsur- unsur pelaksanaan proyek. Hubungan kerja antar unsure-unsur
pelaksana proyek adalah hubungan dalam pelaksanaan pekerjaan
pembangunan. Hal ini merupakan suatu bentuk manajemen proyek yang
diperlukan dalam setiap pelaksanaan proyek, baik proyek dengan skala
besar maupun kecil. Dalam organisasi kontraktor terdapat bagian-bagian
yang mempunyai tugas dan wewenang masing-masing. Dengan adanya
susunan organisasi dan manajemen yang baik dan teratur, maka dapat
menjamin kualitas kerja dan sekaligus mempertahankan nama baik
perusahaan. Gambar di atas menjelaskan mengenai uraian tugas dan
tanggung jawab dari unsur-unsur yang terlibat dalam organisasi pihak
kontraktor adalah sebagai berikut:
17
1) Merumuskan dan menetapkan rencana kerja proyek untuk
mencapai sasaran proyek yaitu membuat perencanaan proyek
(PPB) berdasarkan dokumen kontrak.
2) Merumuskan dan menetapkan SKK/SKI proyek :
a) Membuat SKK proyek berdasarkan SKK Divisi.
b) Menetapkan SKI personil proyek berdasarkan SKK Proyek.
c) Mengevaluasi SKK /SKI proyek secara periodic.
3) Menetapkan system manajemen pengelolaan aktifitas proyek :
a) Merumuskan struktur organisasi proyek.
b) Menetapkan tugas dan tanggung jawab berdasarkan job
description masing-masing personil proyek.
4) Menjamin Visi, Misi, Kebijakan, SKK, SKI dikomunikasikan
dan dipahami seluruh personil proyek :
a) Mensosialisasikan Visi, Misi, Kebijakan, Sasaran, SKK,
SKI kepada seluruh staf proyek.
b) Mereview hasil pemahaman terhadap Visi, Misi,
Kebijakan, Sasaran Perusahaan serta SKK dan SJI pada
setiap pelaksanaan MRM Proyek.
5) Menetapkan perencanaan dan pengendalian proyek (BMW’S):
b) Menetapkan schedule pelaksanaan proyek meliputi :
• Schedule pelaksanaan fisik.
• Schedule bahan.
• Schedule Sub Kontraktor.
• Schedule tenaga.
• Schedule alat.
c) Menetapkan metode dan mengevaluasinya.
d) Menetapkan RAP proyek dan mengendalikannya.
e) Menetapkan sasaran mutu proyek dan mengendalikannya.
6) Menjamin penerapan dan keefektifan system manajemen
proyek:
a) Menetapkan rencana AMI Proyek.
b) Memonitor dan mengevaluasi hasil AMI Proyek.
18
c) Menetapkan tindak lanjut perbaikan hasil AMI jika terjadi
penyimpangan.
7) Melaksanakan tinjauan manajemen secara berkala
pencapaian sasaran proyek, SKI dan Customer satisfaction :
a) Mengevaluasi hasil/realisasi.
b) Mengevaluasi dan mereview SKI proyek secara periodic.
c) Mengevaluasi customer satisfaction.
d) Mengevaluasi hasil pelaksanaan system mutu & K3.
8) Menetapkan tindak lanjut peningkatan berkesinambungan
untuk menjamin penyempurnaan system manajemen dan
pencapaian kinerja :
a) Menetapkan tindak lanjut perbaikan berdasarkan hasil
evaluasi pada tinjauan manajemen.
9) Menetapkan perencanaan dan pelaksanaan pengadaan barang
dan jasa, alat sesuai PPB :
a) Memverifikasi dan menyetujui BP / Pemesanan dan
pengadaan bahan dan alat-alat yang dibutuhkan proyek.
b) Melakukan negosiasi dan menetapkan supplier / mandor
proyek, atau mendelegasikan kepada pihak yang
berwenang.
c) Menyetujui / menetapkan prestasi sub. Kontraktor.
10) Membangun komunikasi dan hubungan baik dengan pihak-
pihak terkait untuk mendukung kelancaran pelaksanaan / proses
produksi :
a) Menjalin hubungan baik dengan konsultan / owner.
b) Menjalin hubungan baik dengan pejabat setempat.
c) Menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar.
11) Memanage dan mengembangkan SDM proyek
secara berkesinambungan :
a) Penyusunan rencana kebutuhan SDM proyek.
b) Pelaksanaan recruitment, selection, orientasi, mutasi,
promosi dan resignment karyawan kotrak Proyek.
19
c) Evaluasi dan pengembangan kompetensi serta
pengendalian pelaksanaan job assignment.
d) Pelaksanaan bimbingan.
e) Penilaian Karya.
f) Pengembangan personil berupa perencanaan karir individu,
penyusunan kebutuhan pelatihan, pelaksanaan dan
evaluasinya.
20
e) Memastikan semua spesifikasi teknis sudah tercantum
didalam rencana inspeksi dan test, dan mengkoordinasikan
bersama dengan owner dan konsultan apabila ditemukan
perbedaaan pelaksanaan dilapangan.
f) Mengindentifikasi penempatan rambu-rambu K-3, alat
perlindungan diri dan lokasi - lokasi yang berbahaya.
2) Terlaksananya perencanaan dan pengendalian sesuai PPB :
a) Melakukan monitoring dan evaluasi penyelesaian waktu
proyek.
b) Memprakarsai / memimpin rapat pembahasan penyelesaian
/ tindak lanjut keterlambatan dan percepatan pekerjaan.
c) Memonitor tindak lanjut permasalahan keterlambatan /
percepatan waktu pelaksanaan.
d) Melakukan verifikasi dan evaluasi penggunaan material,
termasuk substitusi material dan material engineering serta
tindak lanjutnya.
e) Verifikasi dan monitoring opname mandor dan prestasi sub.
Kontraktor berikut pembahasan evaluasi dan tindak
lanjutnya.
f) Melakukan pengecekan dan evaluasi terhadap pemakaian
alat dan peninjauan LHO.
g) Melakukan verifikasi dan evaluasi pemakaian biaya umum
dan melakukan pembahasan tindak lanjut penyelesian jika
terjadi penyimpangan.
21
Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT.Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, aktifitas Project
Production Manager :
1) Memanage pelaksanaan pekerjaan sesuai schedule :
a) Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan terhadap
rencana kerja (schedule).
b) Memimpin dan mengarahkan supervisor dalam
pelaksanaan lapangan sesuai schedule (alat, bahan, tenaga).
c) Memberi solusi dan penyelesaian tindak lanjut jika terjadi
penyimpangan dari rencana.
2) Memonitor dan evaluasi mutu produk supervisor :
a) Melakukan pelatihan prosedur pelaksanaan terhadp para
mandor / sub kontraktor.
b) Memverifikasi hasil inspeksi para supervisor terhadap
pekerjaan mandor / sub kontraktor.
3) Mengendalikan biaya pelaksanaan (upah dan pemakaian bahan)
atau sama dengan RAP :
a) Memverifikasi opname / prestasi mandor terhadap realisasi
lapangan dan cross check terhadap RAP.
b) Memverifikasi prestasi sub kontraktor terhadap realisasi
lapangan.
c) Verifikasi pemakaian bahan (BKG) terhadap realisasi fisik
d) Verifikasi dan evaluasi pemakaian alat (LHO) terhadap
rencana pemakaian dan pemeliharaan alat.
4) Mengendalikan K-3 dan lingkungan sesuai
peraturan perundang-undangan dan Dokumen Kontrak :
a) Memimpin terlaksananya pelaksanaan pelatihan sosialisasi
K-3 dan lingkungan.
b) Memonitor, mengendaliankan dan evaluasi implementasi
K-3 selama proses konstruksi.
c) Memberi pengarahan secara periodik kepada para tenaga
kerja tentang K-3.
22
d) Mengidentifikasi kembali aspek K-3 dan lingkungan
terhadap resiko kecelakaan, penempatan rambu-rambu K-
3, alat perlindungan diri dan lokasi-lokasi yang berbahaya.
23
d) Teknologi informasi dan komunikasi.
e) Transportasi.
f) Perlengkapan K-3 dan pengaman.
g) Fasilitas lain yang diperlukan pelanggan dan pemilik
proyek.
3) Melakukan Administrasi Kepegawaian secara teratur dan
periodik :
a) Membuat dan memelihara data personil proyek dengan
lengkap.
b) Memelihara proses penggajian secara teratur.
c) Memelihara hasil pelatihan dan evaluasinya serta penilaian
karyawan.
e. Pelaksana Perencana
Pelaksanan perencana memiliki tujuan merencanakan
proyek (shop drawing dan metode kerja) yang efisien dan tepat
waktu (sebelum pelaksanaan dimulai).
Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT.Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, aktifitas
Pelaksana Perencana antara lain sebagai berikut :
1) Membuat schedule shop drawing dan As buil drawing.
2) Membuat shop drawing yang efisien dan menguntungkan.
3) Melakukan koordinasi dengan pihak yang terkait (STR, ARS
dan ME) dan external (Konsultan Perencana).
4) Membuat DPD dan DID (up dating) dan daftar distribusi
gambar.
5) Membuat metode kerja yang efektif dan efisien, koordinasi
dengan Production Manager & PEM.
6) Membuat As Built drawing
24
f. Pelaksana Pengendalian Waktu
Tujuan dari Pelaksana pengendalian waktu adalah
tersedianya schedule yang realitis, terlaksananya monitoring dan
evaluasi waktu secara periodik sebagai bahan, menentukan tindak
lanjut penyelesaian pekerjaan sehingga tidak terjadi penyimpangan
terhadap master schedule.
Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT.Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, aktifitas
Pelaksana Pengendalian Waktu antara lain sebagai berikut :
Tersedianya schedule pelaksanaan yang realistis :
1) Membuat Master schedule berdasarkan kapasitas produksi,
metode kerja, volume, resources dan durasi waktu (over all
yang disediakan).
2) Membuat schedule detail bulanan/mingguan mengacu pada
master schedule.
3) Membuat schedule bahan, alat, tenaga sub kontraktor mengacu
pada master schedule (bersama dengan PPM).
4) Terlaksananya monitoring dan evaluasi waktu secara periodik
dan konsisten untuk menentukan langkah tindak lanjut
penyelesaian, sehingga tidak terjadi penyimpangan terhadap
master schedule :
a) Melakukan tracking / up dating berdasarkan laporan
harian/mingguan.
b) Melakukan evaluasi terhadap rencana awal masing-masing
pekerjaan.
c) Melakukan up dating rencana kerja berdasarkan hasil
evaluasi.
25
Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT.Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, aktifitas
Pelaksana Pengendalian Biaya (Cost Control) antara lain sebagai
berikut :
1) Melakukan verifikasi volume, harga satuan, dan posting upah,
biaya umum, sisa bahan, alat yang telah disetujui PEM.
2) Entry verifikasi data cost control.
3) Membuat evaluasi dan laporan biaya per periode laporan yang
meliputi :
a) Over / minder.
b) Evaluasi bahan.
c) Laba rugi.
d) Pencapaian sales.
26
5) Mengevaluasi pelaksanaan sistem mutu dan inovasi untuk
perbaikan yang kontinu.
6) Melakukan tes material sesuai yang diisyaratkan di kontrak /
spesifikasi.
27
b) Membuat proposal pekerjaan tambah / kurang ke Devisi
berdasarkan pekerjaan tambah / kurang yang telah disetujui
owner.
j. Pelaksana Procurement
Tujuan dari Pelaksana Procurement adalah tersedianya
kebutuhan bahan proyek (waktu sesuai schedule, volume sesuai
pesananan, dan mutu sesuai spesifikasi), penanganan seleksi dan
evaluasi pemasok, termasuk koordinasi dengan Divisi, penanganan
dan pengendalian proses pengadaan termasuk koordinasi dengan
Divisi, penanganan dan pengendalian barang yang dipasok
pelanggan, dan evaluasi dan pengendalian proses pengadaan serta
peningkatan kinerja pemasok / sub kontarktor.
Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT.Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, aktifitas
Pelaksana Procurement adalah :
1) Membuat SPPH ke suplier yang sudah diseleksi terlebih dahulu
dan atau yang sudah tercantum didalam vendor approved list
sesuai schedule bahan.
2) Melakukan klarifikasi dan negosiasi penawaran vendor
(bersama PEM, PPM).
3) Membuat analisa komparasi perbandingan harga.
4) Membuat PO sesuai schedule.
5) Memonitoring kedatangan bahan berdasarkan PO (verivikasi
surat jalan dan PO) atau kedatangan bahan yang dipasok
pelanggan.
6) Melakukan incoming inspection terhadap barang datang dan
melakukan evaluasi terhadap supplier.
7) Melakukan penyimpanan bahan sesuai prosedur.
8) Penganganan dan pemerikasaan permintaan material/barang
(membuat DPB dan repak DPB).
28
9) Menyusun laporan pengendalian material / barang (mengupdate
& mengendalikan kartu gudang).
10) Mengeluarkan barang berdasarkan BKG dan rekap kebutuhan
bahan perlokasi.
11) Melakukan opname sisa bahan lapangan dan verifikasi terhadap
katu gudang & mengevaluasinya.
12) Membuat daftar sisa bahan berdasarkan hasil verifikasi sisa
bahan lapangan dan kartu gudang.
k. Supervisor
Tujuan dari Supervisor adalah Mensupervisi pelaksanaan
pekerjaan (mandor / sub kontraktor) sesuai PPB seperti waktu
pelaksanaan kurang dari atau sama dengan schedule, mutu sesuai
spesifikasi (ITP), dan K-3 tidak terjadi kecelakaan.
Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT.Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, aktifitas
Supervisor adalah :
1) Mensupervisi dan mengendalikan waktu pelaksanaan pekerjaan
Mandor/sub kontraktor :
a) Membuat rencana kerja mingguan berdasarkan schedule
mingguan yang dibuat oleh scheduller (mandor & Sub
kontraktor).
b) Membuat permintaan material, alat sesuai schedule
mingguan (untuk material lokal).
c) Memonitor dan mengarahkan pelaksanaan pekerjaan
berdasarkan schedule detail mingguan.
d) Membuat laporan harian dari hasil pelaksanaan pekerjaan
yang akurat & tepat waktu.
e) Ploting dan evaluasi realisasi (laporan harian) terhadap
rencana (schedule mingguan) dan membuat/mengadakan
tindakan koreksi jika terjadi penyimpangan.
29
2) Memsupervisi mutu pelaksanaan pekerjaan Mandor / sub
kontraktor :
a) Melakukan inspeksi (in proses dan final inspection) selama
proses pelaksanaan pekerjaan mandor / sub kontraktor
sesuai schedule mingguan.
b) Membuat record hasil inspection dan evaluasi jika terjadi
ketidak sesuaian (NC).
3) Mensupervisi biaya pelaksanaan terhadap pemakaian bahan :
a) Mengevaluasi hasil/volume pelaksanaan pekerjaan
terhadap pemakaian bahan (BKG ).
b) Memverifikasi opname mandor/sub kontraktor terhadap
realisasi lapangan (laporan harian dan hasil inspeksi).
4) Mensupervisi pelaksanaan K-3 dan lingkungan :
a) Mengindentifikasikan resiko kecelakaan pelaksanaan
pekerjaan dan melakukan tindakan pencegahan sesuai
safety plan.
b) Melakukan pengawasan rutin terhadap pelaksanaan K-3
dan merecord dalam laporan harian K-3.
c) Menyusun laporan K-3 dan lingkungan serta membuat
laporan kecelekaan jika terjadi kecelakaan.
30
5) Melakukan pengukuran sesuai schedule pelaksanaan
supervisor.
6) Membuat laporan harian pelaksanaan pengukuran (log book).
7) Melakukan pemeliharaan rutin alat ukur.
8) buat laporan bulanan alat ukur.
m. Mekanik
Tujuan dari Mekanik adalah tersedianya peralatan proyek
siap pakai sesuai schedule dan memastikan kondisi keamanan
pemakaian alat.
Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT.Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, aktifitas
Mekanik adalah :
1) Penyediaan alat siap pakai sesuai schedule :
a) Membuat BP alat sesuai schedule.
b) Memonitoring kedatangan alat BP
c) Membuat schedule pemeliharaan alat.
d) Melakukan pemeliharaan alat sesuai schedule
pemeliharaan.
e) Evaluasi realisasi pemeliharaan alat.
2) Memastikan kondisi keamanan pemakaian alat :
a) Mengindentifikasikan resiko kecelakaan penggunaan alat.
b) Melakukan tindakan pencegahan pada setiap pemakaian
alat.
c) Melakukan pengawasan rutin pemakaian alat sesuai safety
plan (PPB).
n. Pelaksana Akuntansi
Tujuan dari Pelaksana Akuntansi adalah tersedianya laporan
bulanan tepat waktu, tersedianya nota pembukuan pembayaran
upah, dan tersedianya nota pembukuan pembayaran supplier / sub
kontraktor.
31
Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT.Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, aktifitas
Pelaksana Akuntansi adalah :
1) Melakukan verifikasi opname mandor terhadap data-data
pendukung.
2) Melakukan verifikasi tagihan terhadap PO, surat jalan, DPB,
recap DPB (untuk nota pembukuan pembayaran upah).
3) Melakukan verifikasi tagihan sub kontraktor terhadap bobot
prestasi sub kontraktor dan berita acara prestasi.
4) Membuat nota pembukuan (biaya/hutang).
32