Anda di halaman 1dari 29

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil Islamic Development Bank (IsDB)


2.1.1 Sejarah Berdirinya Islamic Development Bank (IsDB)
Berbicara mengenai lahirnya IsDB maka tidak dapat dilepaskan
dari organisasi induknya yaitu Organisasi Konferensi Islam.
Kemunculan OKI memang dilatarbelakangi oleh konflik Timur Tengah
yaitu masalah Israel Palestina namun belakangan keberadaan OKI tidak
lagi sekedar dikaitkan dengan upaya pembebasan rakyat Palestina dari
cengkeraman Israel. Lebih dari itu, kiprah OKI dengan segenap
kelembagaan dan potensi yang dimilikinya termasuk IsDB telah dapat
memainkan peran yang lebih luas, yakni mencakup berbagai persoalan
yang dihadapi dunia Islam dibidang politik, ekonomi, sosial,
pendidikan, kebudayaan, dan sebagainya. Dalam konteks ekonomi,
IsDB merupakan representasi aktifitas ekonomi negara-negara muslim
yang notabene anggota OKI.[1]
Islamic Development Bank (IsDB) atau Bank Pembangunan
Islami, merupakan lembaga keuangan multilateral yang didirikan pada
tahun 1975 (1392 H) oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk
meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi negara anggota dan
masyarakat muslim dinegara bukan anggota berlandaskan prinsip-
prinsip Islami/Syariah. [1]

2.1.2 Visi dan Misi Islamic Development Bank (IsDB)


Demi mencapai tujuannya IsDB memiliki visi untuk
menjadi leader dalam mendorong pembangunan sosial ekonomi di
negara-negara anggota dan masyarakat Muslim di negara-negara non-
anggota sesuai dengan prinsip syariah.
Di samping itu, IsDB juga memiliki misi untuk mengurangi
kemiskninan, mendukung pembangunan manusia, ilmu pengetahuan
dan teknologi, ekonomi Islam, perbankan dan keuangan dan
meningkatkan kerjasama antara negara-negara anggota melalui mitra
pembangunan IsDB. Didalam misinya IsDB memiliki nilai-nilai inti
yang disingkat dengan PRIDE, yaitu
 Performance : keunggulan kinerja dalam semua kegiatan yang
berhubungan dengan klien dan mitra.
 Responsiveness : menanggapi kebutuhan klien dengan fokus dan
progresif dengan pendekatan berdasarkan review kinerja, refleksi
terhadap kemajuan dan tekad untuk memberikan yang terbaik.
 Integrity : menunjukkan tingkat ketulusan, kejujuran dan keadilan
yang tinggi.
 Dedication : dedikasi dalam melayani klien dengan baik dan tekad
yang didukung oleh kreativitas dan inisiatif.
 Empowerment : Pemberdayaan staf dan entitas yang bersangkutan
dengan tanggung jawab, wewenang dan kerjasama tim.

2.2 Profil Perusahaan PT. Ciriajasa CM


Ciriajasa Cipta Mandiri adalah sebuah Perusahaan Konsultan
Indonesia yang menawarkan jasa konsultasi bidang Manajemen Proyek
dan Manajemen Konstruksi. Pada awalnya, berdiri sebagai divisi
Manajemen Konstruksi dan Manjemen Proyek di dalam PT. Ciriajasa
Konsultan & Perencana, dan ditetapkan memisahkan diri pada tahun
1991. [8]
Ciriajasa Cipta Mandiri telah menyelesaikan berbagai konstruksi di
negeri ini, baik itu pekerjaan sipil, Telekomunikasi dan proyek-proyek
industri lainnya. Klien kami meliputi bidang pemerintahan, lembaga
swasta dan institusi internasional lainnya. Sebagian proyek yang telah
dikerjakan bekerjasama perusahaan konsultan asing dengan reputasi yang
yang sangat baik. Kami senang dan bangga terhadap keikutsertaan kami
dalam pembangunan dan pengembangan di negara ini dan kami berharap
untuk dapat lebih mempunyai kontribusi di masa mendatang. Perusahaan
ini memiliki tenaga-tenaga profesional dan sub profesional yang

5
berpengalaman pada bidangnya dari berbagai disiplin ilmu. Tidak lebih
dari 1 dekade, Ciriajasa CM telah mencapai pertumbuhan tenaga kerja
yang luar biasa, yaitu lebih dari 200 personil. [8]
Sejak berdirinya tahun 1991 PT. Ciriajasa telah banyak menimba
pengalaman. Beberapa klien dari lembaga-lembaga pemerintah yang telah
memberi kepercayaan kepada Ciriajasa antara lain:
1. Departemen Keuangan
2. Depdiknas
3. Departemen Kehutanan
4. Departemen Pertanian
5. Departemen Kehakiman
6. Bulog
7. Mabes AU
8. Pemda Kaltim
9. Pemda Riau
10. PT. Inhutani
11. Perum Perhutani
12. PT. Angkasa Pura
13. Sekretariat Negara
14. Pertamina

2.3 Profil Perusahaan PT. Adhi Karya


Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) didirikan tanggal 1 Juni 1974 dan
memulai usaha secara komersial pada tahun 1960. Kantor pusat ADHI
berkedudukan di Jl. Raya Pasar Minggu KM.18, Jakarta 12510 –
Indonesia. Nama Adhi Karya untuk pertama kalinya tercantum dalam SK
Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja tanggal 11 Maret 1960.
Kemudian berdasarkan PP No. 65 tahun 1961 Adhi Karya ditetapkan
menjadi Perusahaan Negara Adhi Karya. Pada tahun itu juga, berdasarkan
PP yang sama Perusahaan Bangunan bekas milik Belanda yang telah
dinasionalisasikan, yaitu Associate NV, dilebur ke dalam Adhi Karya.

6
Pemegang saham pengendali Adhi Karya (Persero) Tbk adalah
Negara Republik Indonesia, dengan persentase kepemilikan sebesar 51%.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Ruang lingkup bidang usaha
ADHI meliputi:
1. Konstruksi,
2. Konsultasi manajemen dan rekayasa industri (Engineering
Procurement and Construction/EPC),
Perdagangan umum, jasa pengadaan barang, industri pabrikasi, jasa
dalam bidang teknologi informasi, real estate dan agro industri. Saat ini
kegiatan utama ADHI dalam bidang konstruksi, engineering,
Procurement and Construction (EPC), perkeretaapian, pariwisata,
perdagangan, properti, real estate dan investasi infrastruktur.
Pada tanggal 8 Maret 2004, ADHI memperoleh pernyataan efektif
dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum kepada
masyarakat atas 441.320.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100,-
per saham dan harga penawaran Rp150,- per saham. Dari jumlah saham
yang ditawarkan dalam penawaran umum kepada masyarakat tersebut
sebesar 10% atau sebanyak 44.132.000 saham biasa atas nama baru
dijatahkan secara khusus kepada manajemen (Employee Management
Buy Out/EMBO) dan karyawan Perusahaan melalui program penjatahan
saham untuk pegawai Perusahaan (Employee Stock Allocation/ESA).
Kemudian pada tanggal 18 Maret 2004 seluruh saham ADHI telah tercatat
pada Bursa Efek Jakarta (sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia).[9]

2.3.1 Dewan Komisaris dan Direksi PT. Adhi Karya


Berikut adalah susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT
Adhi Karya Tbk. (ADHI) adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT. Adhi Karya Tbk.
(ADHI)
Nama Jabatan
M. Fadjroel Rachman Komisaris Utama
Bobby Achirul Awal Nazief Komisaris

7
Wicipto Setiadi Komisaris
Rildo Ananda Anwar Komisaris
Muchlis Rantoni Luddin Komisaris Independen
Hiranimus Hilapok Komisaris Independen
Budi Harto Direktur Utama
Haris Gunawan Direktur
B.E.P. Adji Satmoko Direktur
Djoko Prabowo Direktur
Budi Saddewa Soediro Direktur
Pundjung Setya Brata Direktur

2.4 Profil Perusahaan PT. Hutama Karya


Tahun 1960 merupakan tonggak transfromasi Hutama Karya dari
perusahaan swasta 'Holladsche Beton Maatshappij' menjadi PN.
HUTAMA KARYA. Sejak fase transformasi, PN. Hutama Karya telah
menghasilkan karya konstruksi yang bernilai sejarah dan monumental
seperti Gedung DPR/MPR RI di Senayan, Jakarta, dan Monumen Patung
Dirgantara di Pancoran, Jakarta. Menandai dimulainya teknologi Beton
pra-tekan di Indonesia, dimana PN. Hutama Karya menjadi yang pertama
kali mengenalkan sistem prategang BBRV dari Swiss. Sebagai wujud
eksistensi terhadap teknologi ini PN. Hutama Karya membentuk Divisi
khusus prategang. Pada dekade ini pula, Hutama Karya berubah status
menjadi PT. Hutama Karya (Persero).
Mengantisipasi tantangan bisnis konstruksi yang semakin kompetitif
Hutama Karya kembali melakukan inovasi melalui diversifikasi usaha
dengan mendirikan Unit Bisnis Haka Pole yang merupakan pabrik
penghasil tiang penerangan jalan umum sebagai tipe dari baja bersegi
delapan (oktagonal), serta melakukan ekspansi usaha di luar negeri yang
menjadi awal inovasi teknologi konstruktif dengan diciptakannya LPBH
(Landasan Putar Bebas Hambatan)-80 ‘SOSROBAHU’ oleh Dr. Ir.
Tjokorda Raka Sukawati.

8
Sejalan dengan pengembangan inovasi yang terus ditingkatkan, juga
seiring dengan pesatnya perkembangan dan kemajuan teknologi
konstruksi, Hutama Karya telah mampu menghasilkan produk
berteknologi tinggi berupa Jembatan Bentang Panjang. Kala itu, Hutama
Karya juga sukses memenuhi standar internasional dalam hal kualitas,
keselamatan kerja dan lingkungan dengan diraihnya sertifikat ISO
90002:1999.
Lepas satu dekade di era milenia, Hutama Karya semakin
menguatkan eksistensinya di industri konstruksi nasional. Hal ini
ditandai dengan diversifikasi usaha melalui pendirian anak perusahaan di
bidang pengembangan properti dan manufaktur aspal serta baja. Pada
medio 2014, Hutama Karya resmi menerima penugasan Pemerintah
untuk mengembangkan Jalan Tol Trans-Sumatera. Melalui Peraturan
Presiden (Perpres) Nomor 100 Tahun 2014 yang kemudian diperbarui
menjadi Perpres Nomor 117 Tahun 2015, Hutama Karya diberi amanah
mengembangkan 2.770 kilometer jalan tol di Sumatera dengan prioritas
8 ruas pertama hingga tahun 2019 sepanjang 650 kilometer.
Di saat ini pulalah, PT. Hutama Karya (Persero) kembali mendirikan
anak perusahaan baru di bidang Konstruksi Infrastruktur Jalan Tol dan
Jembatan untuk mendukung mandat pemerintah tersebut. Penugasan ini
merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah perusahaan, karena
pada masa inilah PT. Hutama Karya (Persero) mulai menuliskan sejarah
barunya sebagai Pengembang Infrastruktur Terkemuka Indonesia atau
Indonesia’s Most Valuable Infrastructure Developer. [10]

2.5 Struktur Organisasi


Struktur organisasi proyek merupakan suatu bentuk pengaturan
kegiatan- kegiatan dari beberapa individu dibawah satu koordinasi yang
berfungsi untuk pencapaian satu tujuan proyek. Organisasi dapat diartikan
sebagai tindakan guna mempersatukan dan mengatur sumber daya yang
mencakup tenaga kerja serta material yang terbentuk dalam kumpulan kegiatan
manusia yang memiliki tugas masing-masing, dan saling berhubungan satu

9
sama lain. Dalam suatu proyek konstruksi terdapat beberapa unsur yang terlibat
dalam suatu proyek konstruksi.
Organisasi proyek adalah sebagai sarana dalam pencapaian tujuan
dengan mengatur dan mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material,
peralatan dan modal secara efektif dan efisien dengan menerapkan sistem
manajemen sesuai kebutuhan proyek. Seluruh bagian dalam organisasi proyek
adalah satu kesatuan secara utuh yang apabila salah satu tidak bekerja dengan
baik maka dapat mempengaruhi kelancaraan proses pelaksanaan proyek.
Kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan memerlukan
struktur organisasi proyek yang baik. Struktur organisasi tersebut diharapkan
tidak terjadi tumpang tindih antara tugas dan tanggung jawab, sehingga semua
permasalahan yang timbul dapat ditanggulangi secara menyeluruh, terpadu,
dan tuntas dalam mencapai efisiensi kelancaran pekerjaan, waktu, dan biaya
yang seminimal mungkin.
Bentuk organisasi akan terlihat dalam struktur organisasi. Secara fisik
struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk gambaran grafik (bagan)
yang memperlihatkan hubungan unit-unit organisasi dan garis wewenang yang
ada, bagan ini merupakan suatu hasil keputusan tentang struktur organisasi
yang bersangkutan yang sesuai dengan hubungan fungsi-fungsi dan hubungan
kontraktual, dll yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu
sasaran. Bagan biasanya disusun secara piramida, dibagian atas menyempit
sedangkan bagian bawah melebar. Bagan tersebut memperlihatkan tingkatan-
tingkatan yang ada dalam organisasi.
Terdapat beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan
bagan organisasi, yaitu:
 Bagan organisasi dapat memperlihatkan karakteristik utama dari
organisasi yang bersangkutan.
 Bagan organisasi dapat memperlihatkan gambaran pekerjaan dan
hubungan- hubungan yang ada dalam organisasi.
 Bagan organisasi dapat digunakan untuk merumuskan rencana kerja yang
ideal sebagai pedoman untuk dapat mengetahui siapa bawahan dan siapa
atasan.

10
Untuk menjamin suatu proyek dapat berjalan dengan baik dan
mendapatkan hasil yang diharapkan maka diperlukan suatu pengaturan yang
baik pula. Dalam suatu proyek pada umumnya terdiri dari berbagai unsur yang
masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Secara garis besar
unsur-unsur tersebut adalah :
1. Pemilik Proyek (owner)
Pemilik Proyek atau Pengguna Jasa adalah orang/badan yang
memiliki proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan
pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan yang membayar biaya
pekerjaan tersebut.
Menurut Ketentuan Umum Jasa Kontruksi dalam Undang Undang
Tentang Jasa Kontruksi Nomor 18 Tahun 1999, Pengguna jasa adalah
orang perseorangan atau badan sebagai pemberi tugas atau pemilik
pekerjaan/proyek yang memerlukan layanan jasa. Pemilik Proyek The
Civil Works for The Construction of a New Campus of UNTIRTA
Sindangsari ini adalah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2017 pasal 55, hak pemilik proyek
adalah sebagai berikut :
a. Meminta dan/atau mendapatkan laporan mengenai progres
pekerjaan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan olek Penyedia Jasa.
b. Memeberi peringatan kepada penyedia jasa terhadap lingkup dan
progres pekerjaan yang disepakati dalam kontak.
c. Memutus kontrak apabila penyedia jasa tidak melaksanakan
pekerjaan sebagaimana yang telah disepakati dalam kontrak setelah
dilakukan evaluasi dan pemberian peringatan kepada Penyedia Jasa.
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2017 pasal 55, kewajiban pemilik
proyek adalah sebagai berikut :
a. Mengawal, memeriksa dan mengevaluasi pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia jasa.

11
b. Membayar kepada penyedia jasa untuk pekerjaan sesuai dengan
harga yang tercantum dalam kontrak dalam mekanisme yang telah
ditentukan.

2. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah orang/badan yang membuat
perencanaan bangunan secara lengkap dalam semua bidang seperti
melakukan desain struktur, membuat gambar struktur lengkap dengan
dimensi dan gambar- gambar pelengkap lainnya. Konsultan perencana
dapat berupa perseorangan/perseorangan berbadan hukum/badan hukum
yang bergerak dalam bidang perencanaan pekerjaan bangunan.
Mengacu pada Ketentuan Umum Jasa Kontruksi dalam Undang
Undang Tentang Jasa Kontruksi Nomor 18 Tahun 1999, perencana
kontruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha
yang dinyatakan ahli yang profesional dibidang perencanaan jasa
kontruksi yang mampu pewujudkan pekerjaan dalam bentuk dokumen
perencanaan bangunan atau bentuk fisik lain.
Hak dan kewajiban konsultan perencana adalah:
a. Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar
rencana, rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, rencana
anggaran biaya.
b. Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan
pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.
c. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-
hal yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja dan
syarat-syarat.
d. Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.
e. Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.
f. Melaksanakan kunjungan berkala ke proyek.
g. Menerima pembayaran (fee).

12
Pada proyek The Civil Works for The Construction of a New Campus
of UNTIRTA ini beberapa konsultan perencana adalah : PT. Pandu
Persada J.O PT. Yaika Gema Utama.

3. Konsultan Pengawas (MK)


Mengacu pada Ketentuan Umum Jasa Kontruksi dalam Undang
Undang Tentang Jasa Kontruksi Nomor 18 Tahun 1999, Konsultan
Pengawas atau Pengawas Kontruksi adalah penyedia jasa orang
perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang profesional
dibidang pengawasan jasa kontruksi yang mampu melaksanakan
pekerjaan pengawasan sejak awal pelaksanaan pekerjaan kontruksi
sampai selesai dan diserahterimakan.
Kosultan Pengawas (MK) bertujuan untuk mengawasi teknik
pelaksanaan, waktu, biaya dan mutu agar pelaksanaan dapat berjalan
sesuai dengan perjanjian/spesifikasi yang telah direncanakan/disepakati.
Hak dan kewajiban Konsultan Pengawas adalah:
a. Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah
ditetapkan.
b. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam
pelaksanaan pekerjaan, seperti:
1) Mengawasi proyek
2) Mengawasi kualitas dan kuantitas konstruksi
3) Mengawasi keadaan
c. Mengoordinasi dan mengendalikan kegiatan kontruksi serta aliran
informasi antara berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan
berjalan lancar.
d. Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta
menghindari pembengkakan kesalahan
e. Mengajukan desain perubahan pada konsultan apabila diperlukan
f. Menerima atau menolak material/peralatan yang didatangkan
kontraktor

13
g. Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan
yang berlaku
h. Melakukan perhitungan prestasi proyek
i. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan)
j. Menyusun dan menghitung adanya kemungkinan
pekerjaan tambah/kurang
k. Menjadi jembatan penghubung antara owner dan kontraktor.
Pengawas biasanya dipilih oleh owner untuk mengawasi kegiatan
yang dilakukan atau dilaksanakan oleh kontraktor agar segala pekerjaan
yang telah dilaksanakan kontraktor sesuai dengan rencana kerja dan mutu
sesuai dengan dokumen kontrak. Pemilihan tim pengawas didasarkan
pada akreditasi dan pengalamannya, dengan berkewajiban memberikan
laporan harian, mingguan dan bulanan tentang perkembangan
pelaksanaan proyek kepada owner dan project manager. Konsultan
Pengawas dalam proyek The Civil Works for The Construction of a New
Campus of UNTIRTA ini adalah PT. Ciriajasa CM.

4. Kontraktor Pelaksana
Kontraktor pelaksana adalah orang/badan yang menerima pekerjaan
dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai biaya yang telah
ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat
yang ditetapkan.
Menurut Ketentuan Umum Jasa Kontruksi dalam Undang Undang
Tentang Jasa Kontruksi Nomor 18 Tahun 1999, pelaksana kontruksi
adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha yang
dinyatakan ahli yang profesional dibidang pelaksanaan jasa kontruksi
yang mampu menyelenggarakan kegiatannya untuk mewujudkan suatu
hasil perencanaan menjadi bentuk fisik lain.
Berdasarkan PP 54 Tahun 2016 Pasal 23 Ayat C dan UU No. 2
Tahun 2017 Pasal 55, hak penyedia jasa adalah sebagai berikut :
a. Menerima pekerjaan atas pekerjaan yang dilaksanakan sesuai
dengan harga yang telah ditentukan dalam pasal 3 point 3.1.

14
b. Mengambil langkah-langkah yang memadai, seperti menerapkan
SMK3 untuk melindungi lingkungan tempat kerja serta membatasi
perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya
sebagai akibat kegiatan yang dilakukan oleh penyedia jasa.
Berdasarkan PP 54 Tahun 2016 Pasal 23 Ayat C dan UU No. 2
Tahun 2017 Pasal 55, hak penyedia jasa adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan pasal 2 point 2.3 dalam kontrak.
b. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah disepakati dan ditetapkan dalam
kontrak.
c. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak.

Kontraktor pelaksana dalam proyek ini adalah PT. Adhi Karya – PT.
Hutama Karya, JV. Kontraktor Pelaksana Proyek The Civil Works for
The Construction of a New Campus of UNTIRTA. Di dalam menjalankan
fungsi tersebut, maka kontraktor harus selalu berpegang pada prinsip
waktu, yaitu pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat waktu atau lebih
cepat dengan pemakaian material yang seefisien mungkin tetapi kualitas
atau mutu harus tetap memenuhi syarat serta dapat
dipertanggungjawabkan kekuatan dan keamanannya.[4]

Untuk mencapai hal tersebut diatas, kontraktor memerlukan suatu


pengaturan dan manajemen agar rencana kerja dapat dipenuhi, yang
dituangkan dalam bentuk organisasi proyek. Adapun struktur organisasi
Kontraktor pelaksana dalam pelaksanaan proyek pembangunan The Civil
Works for the Construction of a New Campus adalah sebagai berikut :

15
Gambar 2.1 Struktur Organisasi The Civil Works Projects Kampus
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Sindangsari

16
Dalam sebuah proyek akan terjadi adanya hubungan kerja antar
unsur- unsur pelaksanaan proyek. Hubungan kerja antar unsure-unsur
pelaksana proyek adalah hubungan dalam pelaksanaan pekerjaan
pembangunan. Hal ini merupakan suatu bentuk manajemen proyek yang
diperlukan dalam setiap pelaksanaan proyek, baik proyek dengan skala
besar maupun kecil. Dalam organisasi kontraktor terdapat bagian-bagian
yang mempunyai tugas dan wewenang masing-masing. Dengan adanya
susunan organisasi dan manajemen yang baik dan teratur, maka dapat
menjamin kualitas kerja dan sekaligus mempertahankan nama baik
perusahaan. Gambar di atas menjelaskan mengenai uraian tugas dan
tanggung jawab dari unsur-unsur yang terlibat dalam organisasi pihak
kontraktor adalah sebagai berikut:

a. Project Manager (PM)


Project Manager adalah seseorang yang memiliki kekuasaan
untuk memimpin semua kegiatan yang berhubungan dengan
pelaksanaan proyek dan bertanggung jawab penuh terhadap
tercapainya pelaksanaan proyek sesuai kontrak.
Fungsi jabatan : mengelola proyek sedemikian rupa, sehingga
tercapai tujuan proyek yaitu penyelesaian proyek pada waktunya
dengan kualitas / mutu yang memenuhi persyaratan dan memberikan
keuntungan yang baik bagi perusahaan serta membantu kepala divisi
dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan program
kerja bidang produksi (pelaksanaan kontrak konstruksi) sebagai
bagian dari program kerja divisi, untuk menghasilkan pelaksanaan
kontrak konstruksi secara efektif dan efisien, memenuhi batasan-
batasan perencanaan dalam aspek sumber daya, biaya, mutu dan
waktu, serta memberikan kepuasan kepada pihak pengguna jasa.
Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT. Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, aktifitas project
manager adalah sebagai berikut :

17
1) Merumuskan dan menetapkan rencana kerja proyek untuk
mencapai sasaran proyek yaitu membuat perencanaan proyek
(PPB) berdasarkan dokumen kontrak.
2) Merumuskan dan menetapkan SKK/SKI proyek :
a) Membuat SKK proyek berdasarkan SKK Divisi.
b) Menetapkan SKI personil proyek berdasarkan SKK Proyek.
c) Mengevaluasi SKK /SKI proyek secara periodic.
3) Menetapkan system manajemen pengelolaan aktifitas proyek :
a) Merumuskan struktur organisasi proyek.
b) Menetapkan tugas dan tanggung jawab berdasarkan job
description masing-masing personil proyek.
4) Menjamin Visi, Misi, Kebijakan, SKK, SKI dikomunikasikan
dan dipahami seluruh personil proyek :
a) Mensosialisasikan Visi, Misi, Kebijakan, Sasaran, SKK,
SKI kepada seluruh staf proyek.
b) Mereview hasil pemahaman terhadap Visi, Misi,
Kebijakan, Sasaran Perusahaan serta SKK dan SJI pada
setiap pelaksanaan MRM Proyek.
5) Menetapkan perencanaan dan pengendalian proyek (BMW’S):
b) Menetapkan schedule pelaksanaan proyek meliputi :
• Schedule pelaksanaan fisik.
• Schedule bahan.
• Schedule Sub Kontraktor.
• Schedule tenaga.
• Schedule alat.
c) Menetapkan metode dan mengevaluasinya.
d) Menetapkan RAP proyek dan mengendalikannya.
e) Menetapkan sasaran mutu proyek dan mengendalikannya.
6) Menjamin penerapan dan keefektifan system manajemen
proyek:
a) Menetapkan rencana AMI Proyek.
b) Memonitor dan mengevaluasi hasil AMI Proyek.

18
c) Menetapkan tindak lanjut perbaikan hasil AMI jika terjadi
penyimpangan.
7) Melaksanakan tinjauan manajemen secara berkala
pencapaian sasaran proyek, SKI dan Customer satisfaction :
a) Mengevaluasi hasil/realisasi.
b) Mengevaluasi dan mereview SKI proyek secara periodic.
c) Mengevaluasi customer satisfaction.
d) Mengevaluasi hasil pelaksanaan system mutu & K3.
8) Menetapkan tindak lanjut peningkatan berkesinambungan
untuk menjamin penyempurnaan system manajemen dan
pencapaian kinerja :
a) Menetapkan tindak lanjut perbaikan berdasarkan hasil
evaluasi pada tinjauan manajemen.
9) Menetapkan perencanaan dan pelaksanaan pengadaan barang
dan jasa, alat sesuai PPB :
a) Memverifikasi dan menyetujui BP / Pemesanan dan
pengadaan bahan dan alat-alat yang dibutuhkan proyek.
b) Melakukan negosiasi dan menetapkan supplier / mandor
proyek, atau mendelegasikan kepada pihak yang
berwenang.
c) Menyetujui / menetapkan prestasi sub. Kontraktor.
10) Membangun komunikasi dan hubungan baik dengan pihak-
pihak terkait untuk mendukung kelancaran pelaksanaan / proses
produksi :
a) Menjalin hubungan baik dengan konsultan / owner.
b) Menjalin hubungan baik dengan pejabat setempat.
c) Menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar.
11) Memanage dan mengembangkan SDM proyek
secara berkesinambungan :
a) Penyusunan rencana kebutuhan SDM proyek.
b) Pelaksanaan recruitment, selection, orientasi, mutasi,
promosi dan resignment karyawan kotrak Proyek.

19
c) Evaluasi dan pengembangan kompetensi serta
pengendalian pelaksanaan job assignment.
d) Pelaksanaan bimbingan.
e) Penilaian Karya.
f) Pengembangan personil berupa perencanaan karir individu,
penyusunan kebutuhan pelatihan, pelaksanaan dan
evaluasinya.

b. Project Eng.Manager (PEM)


Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT.Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, tujuan Project
Eng.Manager (PEM) :
1) Peninjauan terhadap rencana mutu proyek, rencana waktu
penyelesaian dan rencana pengendalian aspek K3 dan
lingkungan.
2) Terlaksananya perencanaan dan pengendalian proyek sesuai
buku rencana proyek.
3) Penyusunan laporan kinerja proyek berikut evaluasi dan tindak
lanjut penyempurnaan pengendalian proyek.

Aktifitas Project Eng.Manager (PEM) antara lain sebagai


berikut :

1) Peninjauan terhadap Time plan, cost plan, quality plan, dan


safety plan :
a) Melakukan pengecekan terhadap master schedule, schedule
alat, bahan, tenaga dan sub kontraktor.
b) Memastikan rencana bulanan / mingguan sudah
dikoordinasikan dengan PPM dan dibuat dengan akurat dan
realistis.
c) Meninjau kembali analisa harga satuan upah, bahan dan alat
disesuaikan dengan kondisi yang ada di proyek.
d) Meninjau rencana metode kerja dan mengkoordinasikan
dengan PPM terhadap keefektifan dan efesiensinya.

20
e) Memastikan semua spesifikasi teknis sudah tercantum
didalam rencana inspeksi dan test, dan mengkoordinasikan
bersama dengan owner dan konsultan apabila ditemukan
perbedaaan pelaksanaan dilapangan.
f) Mengindentifikasi penempatan rambu-rambu K-3, alat
perlindungan diri dan lokasi - lokasi yang berbahaya.
2) Terlaksananya perencanaan dan pengendalian sesuai PPB :
a) Melakukan monitoring dan evaluasi penyelesaian waktu
proyek.
b) Memprakarsai / memimpin rapat pembahasan penyelesaian
/ tindak lanjut keterlambatan dan percepatan pekerjaan.
c) Memonitor tindak lanjut permasalahan keterlambatan /
percepatan waktu pelaksanaan.
d) Melakukan verifikasi dan evaluasi penggunaan material,
termasuk substitusi material dan material engineering serta
tindak lanjutnya.
e) Verifikasi dan monitoring opname mandor dan prestasi sub.
Kontraktor berikut pembahasan evaluasi dan tindak
lanjutnya.
f) Melakukan pengecekan dan evaluasi terhadap pemakaian
alat dan peninjauan LHO.
g) Melakukan verifikasi dan evaluasi pemakaian biaya umum
dan melakukan pembahasan tindak lanjut penyelesian jika
terjadi penyimpangan.

c. Project Production Manager


Manajer produk bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan
dengan waktu sesuai schedule (kurang dari atau sama dengan
schedule), mutu sesuai spesifikasi / ITP dan diterima Direksi (tidak
ada complaint), biaya pelaksanaan kurang dari atau sama dengan
RAP (upah, alat dan pemakaian bahan), pengendalian K-3 dan
lingkungan.

21
Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT.Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, aktifitas Project
Production Manager :
1) Memanage pelaksanaan pekerjaan sesuai schedule :
a) Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan terhadap
rencana kerja (schedule).
b) Memimpin dan mengarahkan supervisor dalam
pelaksanaan lapangan sesuai schedule (alat, bahan, tenaga).
c) Memberi solusi dan penyelesaian tindak lanjut jika terjadi
penyimpangan dari rencana.
2) Memonitor dan evaluasi mutu produk supervisor :
a) Melakukan pelatihan prosedur pelaksanaan terhadp para
mandor / sub kontraktor.
b) Memverifikasi hasil inspeksi para supervisor terhadap
pekerjaan mandor / sub kontraktor.
3) Mengendalikan biaya pelaksanaan (upah dan pemakaian bahan)
atau sama dengan RAP :
a) Memverifikasi opname / prestasi mandor terhadap realisasi
lapangan dan cross check terhadap RAP.
b) Memverifikasi prestasi sub kontraktor terhadap realisasi
lapangan.
c) Verifikasi pemakaian bahan (BKG) terhadap realisasi fisik
d) Verifikasi dan evaluasi pemakaian alat (LHO) terhadap
rencana pemakaian dan pemeliharaan alat.
4) Mengendalikan K-3 dan lingkungan sesuai
peraturan perundang-undangan dan Dokumen Kontrak :
a) Memimpin terlaksananya pelaksanaan pelatihan sosialisasi
K-3 dan lingkungan.
b) Memonitor, mengendaliankan dan evaluasi implementasi
K-3 selama proses konstruksi.
c) Memberi pengarahan secara periodik kepada para tenaga
kerja tentang K-3.

22
d) Mengidentifikasi kembali aspek K-3 dan lingkungan
terhadap resiko kecelakaan, penempatan rambu-rambu K-
3, alat perlindungan diri dan lokasi-lokasi yang berbahaya.

d. Project Finance Manager


Bagian keuangan/ Finance Manager memiliki tujuan
melaksanakan dan pengendalian keuangan proyek sesuai rencana,
mengendalikan infrastruktur proyek untuk memenuhi kesesuaian
persyaratan proses dan produksi, dan Melakukan administrasi
kepegawaian secara teratur dan periodik.
Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT.Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, aktifitas Project
Finance Manager antara lain sebagai berikut :
1) Pelaksanaan dan pengendalian keuangan proyek sesuai rencana:
a) Pengelolaan laporan keuangan dan kebutuhan pendanaan
proyek.
b) Pengelolaan dana dan optimalisasi penggunaannya.
c) Pengelolaan dan memonitoring aktivitas keuangan proyek
sesuai schedule.
d) Pengelolaan pajak proyek.
e) Penyusunan laporan keuangan proyek.
f) Evaluasi dan penyempurnaan aktifitas pengelolaan
keuangan proyek.
g) Memverifikasi biaya-biaya proyek dengan bukti-bukti yang
tepat.
h) Melakukan pembukuab biaya-biaya proyek.
2) Pengendalian infrastruktur proyek dengan penyediaan,
pemeliharaan dan pengendalian antara lain :
a) Fasilitas proyek, seperti Kantor Kontraktor, workshop,
mess pegawai.
b) Peralatan, mesin, perkakas.
c) Peralatan inspeksi dan pengujian.

23
d) Teknologi informasi dan komunikasi.
e) Transportasi.
f) Perlengkapan K-3 dan pengaman.
g) Fasilitas lain yang diperlukan pelanggan dan pemilik
proyek.
3) Melakukan Administrasi Kepegawaian secara teratur dan
periodik :
a) Membuat dan memelihara data personil proyek dengan
lengkap.
b) Memelihara proses penggajian secara teratur.
c) Memelihara hasil pelatihan dan evaluasinya serta penilaian
karyawan.

e. Pelaksana Perencana
Pelaksanan perencana memiliki tujuan merencanakan
proyek (shop drawing dan metode kerja) yang efisien dan tepat
waktu (sebelum pelaksanaan dimulai).
Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT.Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, aktifitas
Pelaksana Perencana antara lain sebagai berikut :
1) Membuat schedule shop drawing dan As buil drawing.
2) Membuat shop drawing yang efisien dan menguntungkan.
3) Melakukan koordinasi dengan pihak yang terkait (STR, ARS
dan ME) dan external (Konsultan Perencana).
4) Membuat DPD dan DID (up dating) dan daftar distribusi
gambar.
5) Membuat metode kerja yang efektif dan efisien, koordinasi
dengan Production Manager & PEM.
6) Membuat As Built drawing

24
f. Pelaksana Pengendalian Waktu
Tujuan dari Pelaksana pengendalian waktu adalah
tersedianya schedule yang realitis, terlaksananya monitoring dan
evaluasi waktu secara periodik sebagai bahan, menentukan tindak
lanjut penyelesaian pekerjaan sehingga tidak terjadi penyimpangan
terhadap master schedule.
Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT.Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, aktifitas
Pelaksana Pengendalian Waktu antara lain sebagai berikut :
Tersedianya schedule pelaksanaan yang realistis :
1) Membuat Master schedule berdasarkan kapasitas produksi,
metode kerja, volume, resources dan durasi waktu (over all
yang disediakan).
2) Membuat schedule detail bulanan/mingguan mengacu pada
master schedule.
3) Membuat schedule bahan, alat, tenaga sub kontraktor mengacu
pada master schedule (bersama dengan PPM).
4) Terlaksananya monitoring dan evaluasi waktu secara periodik
dan konsisten untuk menentukan langkah tindak lanjut
penyelesaian, sehingga tidak terjadi penyimpangan terhadap
master schedule :
a) Melakukan tracking / up dating berdasarkan laporan
harian/mingguan.
b) Melakukan evaluasi terhadap rencana awal masing-masing
pekerjaan.
c) Melakukan up dating rencana kerja berdasarkan hasil
evaluasi.

g. Pelaksana Pengendalian Biaya (Cost Control)


Tujuan dari Pelaksana Pengendalian Biaya (Cost Control)
adalah Biaya pelaksanaan kurang dari atau sama dengan buku biru
(cost plan).

25
Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT.Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, aktifitas
Pelaksana Pengendalian Biaya (Cost Control) antara lain sebagai
berikut :
1) Melakukan verifikasi volume, harga satuan, dan posting upah,
biaya umum, sisa bahan, alat yang telah disetujui PEM.
2) Entry verifikasi data cost control.
3) Membuat evaluasi dan laporan biaya per periode laporan yang
meliputi :
a) Over / minder.
b) Evaluasi bahan.
c) Laba rugi.
d) Pencapaian sales.

h. Pelaksana Pengendalian Mutu (Quality Control)


Tujuan dari Pelaksana Pengendalian Mutu (Quality Control)
adalah terlaksananya pelaksanaan pengendalian mutu product di
proyek yang konsisten.
Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT.Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, aktifitas
Pelaksana Pengendalian Mutu (Quality Control) antara lain sebagai
berikut :
1) Membuat schedule Inspeksi dan tes, dan memastikan
berjalannya proses inspeksi dan tes oleh bagian yang
berwenang.
2) Melakukan verifikasi hasil inspeksi (in coming, in process dan
final inspection).
3) Mengindentifikasi, mengendalikan dan menindaklanjuti
penyempurnaan atas pelaksanaan inspeksi dan tes.
4) Melakukan penyusunan laporan hasil inspeksi dan pengujian,
dan monitoring terhadap corrective action jika terjadi
ketidaksesuaian.

26
5) Mengevaluasi pelaksanaan sistem mutu dan inovasi untuk
perbaikan yang kontinu.
6) Melakukan tes material sesuai yang diisyaratkan di kontrak /
spesifikasi.

i. Pelaksana Quantity Surveyor (QS)


Tujuan dari Pelaksana Quantity Surveyor (QS) adalah
tersedianya back up data Mco dan evaluasinya pada awal proyek,
terlaksananya pengendalian tagihan vendor, sub kontraktor dan
mandor, terlaksananya tagihan ke owner tepat waktu sesuai yang
tercantum dalam kontrak, dan terlaksananya kegiatan/proposal
pekerjaan tambah kurang ke owner & Divisi berdasarkan Mco (RAP
dan RAB).
Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT.Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, aktifitas
Pelaksana Quantity Surveyor (QS) antara lain sebagai berikut :
1) Tersedianya back up data Mco dan evaluasinya (RAB & RAP)
a) Mereview perhitungan dan analisa (RAP & RAB) gambar
kontrak.
b) Mengevaluasi analisa RAB dan RAP kontrak.
2) Terlaksananya pengendalian klaim / tagihan mandor / sub
kontraktor
a) Memverifikasi klaim / tagihan mandor terhadap kontrak
dan realisasi.
b) Memonitor klaim / tagihan mandor / sub kontraktor.
3) Terlaksananya tagihan / klaim ke owner tepat waktu
a) Membuat klaim / tagihan ke owner sesuai yang tercantum
dalam kontrak.
b) Memonitor tagihan / pembayaran terminta.
4) Terlaksananya kegiatan / proposal pekerjaan tambah / kurang
a) Membuat klaim pekerjaan tambah / kurang ke owner
berdasarkan hasil evaluasi RAB dan RAP (MCo).

27
b) Membuat proposal pekerjaan tambah / kurang ke Devisi
berdasarkan pekerjaan tambah / kurang yang telah disetujui
owner.

j. Pelaksana Procurement
Tujuan dari Pelaksana Procurement adalah tersedianya
kebutuhan bahan proyek (waktu sesuai schedule, volume sesuai
pesananan, dan mutu sesuai spesifikasi), penanganan seleksi dan
evaluasi pemasok, termasuk koordinasi dengan Divisi, penanganan
dan pengendalian proses pengadaan termasuk koordinasi dengan
Divisi, penanganan dan pengendalian barang yang dipasok
pelanggan, dan evaluasi dan pengendalian proses pengadaan serta
peningkatan kinerja pemasok / sub kontarktor.
Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT.Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, aktifitas
Pelaksana Procurement adalah :
1) Membuat SPPH ke suplier yang sudah diseleksi terlebih dahulu
dan atau yang sudah tercantum didalam vendor approved list
sesuai schedule bahan.
2) Melakukan klarifikasi dan negosiasi penawaran vendor
(bersama PEM, PPM).
3) Membuat analisa komparasi perbandingan harga.
4) Membuat PO sesuai schedule.
5) Memonitoring kedatangan bahan berdasarkan PO (verivikasi
surat jalan dan PO) atau kedatangan bahan yang dipasok
pelanggan.
6) Melakukan incoming inspection terhadap barang datang dan
melakukan evaluasi terhadap supplier.
7) Melakukan penyimpanan bahan sesuai prosedur.
8) Penganganan dan pemerikasaan permintaan material/barang
(membuat DPB dan repak DPB).

28
9) Menyusun laporan pengendalian material / barang (mengupdate
& mengendalikan kartu gudang).
10) Mengeluarkan barang berdasarkan BKG dan rekap kebutuhan
bahan perlokasi.
11) Melakukan opname sisa bahan lapangan dan verifikasi terhadap
katu gudang & mengevaluasinya.
12) Membuat daftar sisa bahan berdasarkan hasil verifikasi sisa
bahan lapangan dan kartu gudang.

k. Supervisor
Tujuan dari Supervisor adalah Mensupervisi pelaksanaan
pekerjaan (mandor / sub kontraktor) sesuai PPB seperti waktu
pelaksanaan kurang dari atau sama dengan schedule, mutu sesuai
spesifikasi (ITP), dan K-3 tidak terjadi kecelakaan.
Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT.Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, aktifitas
Supervisor adalah :
1) Mensupervisi dan mengendalikan waktu pelaksanaan pekerjaan
Mandor/sub kontraktor :
a) Membuat rencana kerja mingguan berdasarkan schedule
mingguan yang dibuat oleh scheduller (mandor & Sub
kontraktor).
b) Membuat permintaan material, alat sesuai schedule
mingguan (untuk material lokal).
c) Memonitor dan mengarahkan pelaksanaan pekerjaan
berdasarkan schedule detail mingguan.
d) Membuat laporan harian dari hasil pelaksanaan pekerjaan
yang akurat & tepat waktu.
e) Ploting dan evaluasi realisasi (laporan harian) terhadap
rencana (schedule mingguan) dan membuat/mengadakan
tindakan koreksi jika terjadi penyimpangan.

29
2) Memsupervisi mutu pelaksanaan pekerjaan Mandor / sub
kontraktor :
a) Melakukan inspeksi (in proses dan final inspection) selama
proses pelaksanaan pekerjaan mandor / sub kontraktor
sesuai schedule mingguan.
b) Membuat record hasil inspection dan evaluasi jika terjadi
ketidak sesuaian (NC).
3) Mensupervisi biaya pelaksanaan terhadap pemakaian bahan :
a) Mengevaluasi hasil/volume pelaksanaan pekerjaan
terhadap pemakaian bahan (BKG ).
b) Memverifikasi opname mandor/sub kontraktor terhadap
realisasi lapangan (laporan harian dan hasil inspeksi).
4) Mensupervisi pelaksanaan K-3 dan lingkungan :
a) Mengindentifikasikan resiko kecelakaan pelaksanaan
pekerjaan dan melakukan tindakan pencegahan sesuai
safety plan.
b) Melakukan pengawasan rutin terhadap pelaksanaan K-3
dan merecord dalam laporan harian K-3.
c) Menyusun laporan K-3 dan lingkungan serta membuat
laporan kecelekaan jika terjadi kecelakaan.

l. Pelaksana Survey (Surveyor)


Tujuan dari Pelaksana Survey (Surveyor) adalah
terlaksananya kegiatan pengukuran yang akurat dan tepat waktu.
Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT.Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, aktifitas
Pelaksana Survey (Surveyor) adalah :
1) Membuat schedule alat survei dan kalibrasi.
2) Pengadaan alat survey.
3) Pengendalian alat ukur dan melakukan kalibrasi.
4) Melakukan pengukuran awal dan existing (jika proyek
lanjutan).

30
5) Melakukan pengukuran sesuai schedule pelaksanaan
supervisor.
6) Membuat laporan harian pelaksanaan pengukuran (log book).
7) Melakukan pemeliharaan rutin alat ukur.
8) buat laporan bulanan alat ukur.

m. Mekanik
Tujuan dari Mekanik adalah tersedianya peralatan proyek
siap pakai sesuai schedule dan memastikan kondisi keamanan
pemakaian alat.
Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT.Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, aktifitas
Mekanik adalah :
1) Penyediaan alat siap pakai sesuai schedule :
a) Membuat BP alat sesuai schedule.
b) Memonitoring kedatangan alat BP
c) Membuat schedule pemeliharaan alat.
d) Melakukan pemeliharaan alat sesuai schedule
pemeliharaan.
e) Evaluasi realisasi pemeliharaan alat.
2) Memastikan kondisi keamanan pemakaian alat :
a) Mengindentifikasikan resiko kecelakaan penggunaan alat.
b) Melakukan tindakan pencegahan pada setiap pemakaian
alat.
c) Melakukan pengawasan rutin pemakaian alat sesuai safety
plan (PPB).

n. Pelaksana Akuntansi
Tujuan dari Pelaksana Akuntansi adalah tersedianya laporan
bulanan tepat waktu, tersedianya nota pembukuan pembayaran
upah, dan tersedianya nota pembukuan pembayaran supplier / sub
kontraktor.

31
Mengacu ke SK Kepala Divisi Konstruksi I tentang Uraian
Tugas PT.Adhi Karya (Persero) Divisi Konstruksi I, aktifitas
Pelaksana Akuntansi adalah :
1) Melakukan verifikasi opname mandor terhadap data-data
pendukung.
2) Melakukan verifikasi tagihan terhadap PO, surat jalan, DPB,
recap DPB (untuk nota pembukuan pembayaran upah).
3) Melakukan verifikasi tagihan sub kontraktor terhadap bobot
prestasi sub kontraktor dan berita acara prestasi.
4) Membuat nota pembukuan (biaya/hutang).

2.6 Lokasi Proyek


Lokasi proyek Pembangunan Kampus UNTIRTA Sindangsari
adalah di Jalan Raya Palka Desa Sindangsari Kecamatan Pabuaran,
Kabupaten Serang. Batas- batas proyek tersebut antara lain:
1. Sebelah Barat : Klinik Ikhlas Medika
2. Sebelah Utara : Jalan Raya Palka
3. Sebelah Timur : Pemukiman Warga Sindangsari
4. Sebelah Selatan : Persawahan Warga Sindangsari
(Gambar Terlampir)

32

Anda mungkin juga menyukai