Anda di halaman 1dari 4

BAGIAN A

1. Pada tanggal 06 Agustus 1945 sebuah bom atom meledak di kota Hirosima, Jepang yang
pada saat itu sedang menjajah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan terbentuklah
BPUPKI yang didirikan oleh pemerintah jepang pada tanggal 29 april 1945 yang
beranggotakan 63 orang. kemudian berganti pada tanggal 07 Agustus 1945 menjadi PPKI
dan pada tanggal 9 Agustus Bom atom kembali dijatuhkan di kota Nagasaki yang
membuat Negara Jepang Menyerah Kepada Amerika Serikat. Momen ini dimanfaatkan
Indonesia Untuk memproklamasikan kemerdekaannya. 
2. Hasil sidang BPUPKI yang pertama adalah tentang rumusan dasar negara Indoensia yakni
Pancasila dan sidang yang kedua adalah batang tubuh UUD, bentuk negara, pernyataan
merdeka, wilayah negara dan kewarganegaraan Indonesia.
3. Beberapa perubahan teks proklamasi dalam proses pengetikan oleh Sayuti yaitu sebagai
berikut :
 Kata 'tempoh' diubah menjadi 'tempo'
 Kata 'wakil-wakil bangsa Indonesia' diubah menjadi 'Atas nama bangsa Indonesia'
 Rumusan 'Djakarta 17-8-05' menjadi 'Djakarta hari 17 boelan 8 tahoen '05."
4. Peristiwa Rengasdengklok ini dilatabelakangi oleh kekhawatiran golongan muda akan
pengaruh Jepang pada pelaksanaan proklamasi. Hal ini karena Soekarno dan Moh. Hatta
dan tokoh golongan tua lainnya menginginkan agar pelaksanaan proklamasi dilakukan
melalui PPKI. Ini bertentangan dengan golongan muda yang berkeinginan agar
pelaksanaan proklamasi dilaksanakan tanpa melalui PPKI karena PPKI dianggap sebagai
badan buatan Jepang. Selain itu, para golongan muda khawatir dengan keterlibatan
Jepang pada kemerdekaan Indonesia akan menimbulkan anggapan bahwa kemerdekaan
Indonesia bukanlah hasil dari perjuangan bangsa Indonesia, tetapi seolah-olah merupakan
pemberian dari Jepang.
5. Naskah yang telah diketik Sayoeti Melik kemudian ditandatangani oleh Soekarno-Hatta.
Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945 jam 10.00 WIB teks Proklamasi dibacakan oleh
Soekarno didampingi Moh. Hatta. Pembacaan dilakukan di depan rumah Soekarno di
Jalan Pegangsan Timur No. 56 Jakarta (sekarang Jl. Proklamasi). Sebelum teks
Proklamasi dibacakan, Soekarno member pengantar bahwa perjuangan bangsa Indonesia
sudah berjalan berates-ratus tahun tenpa henti. Kini tiba saatnya bangsa Indonesia
mengambil nasib di tanah airnya dalam tangan sendiri. Setelah membaca teks Proklamasi,
Soekarno menyatakan bahwa bangsa Indonesia sudah merdeka.

BAGIAN B
1. Tanggal 19 Agustus 1945 PPKI melanjutkan sidangnya dan berhasil memutuskan
pembagian wilayah, terdiri atas 8 provinsi yaitu :
a. Jawa Barat, gubernurnya Sutarjo Kartohadikusumo
b. Jawa Tengah, gubernurnya R. Panji Suroso
c. Jawa Timur, gubernurnya R.A. Suryo
d. Borneo (Kalimantan), gubernurnya Ir. Pangeran Muhammad Noor
e. Sulawesi, gubernurnya Dr. G.S.S.J. Sam Ratulangi
f. Maluku, gubernurnya Mr. J. Latuharhary
g. Sunda Kecil (Nusa Tenggara), gubernurnya Mr. I. Gusti Ktut Pudja
h. Sumatra, gubernurnya Mr. Teuku Mohammad Hassan
2. Proses terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia :
 29 April 1945
Pembentukan BPUPKI didirikan oleh pemerintah Jepang yang beranggotakan 63
orang. Diketuai oleh Bpk Radjiman Widyodiningrat.
 06 Agustus 1945
Sebuah bom atom meledak di kota Hiroshima, Jepang. Pada saat itu, padahal Jepang
sedang menjajah Indonesia.
 07 Agustus 1945
BPUPKI kemudian berganti pada tanggal menjadi PPKI diketuai oleh Ir.Soekarno.
 9 Agustus 1945
Bom atom kedua kembali dijatuhkan di kota Nagasaki yang membuat Negara Jepang
Menyerah Kepada Amerika Serikat. Momen ini dimanfaatkan Indonesia untuk
memproklamasikan kemerdekaannya.
 10 Agustus 1945
Sutan Syahrir mendengar lewat radio bahwa Jepang telah menyerah pada sekutu, yang
membuat para pejuang Indonesia semakin mempersiapkan kemerdekaannya. saat
kembalinya Soekarno dari Dalat, sutan syahrir mendesak kemerdekaan Indonesia.
 15 Agustus 1945
Jepang benar-benar menyerah pada Sekutu.
 16 Agustus 1945
Dinihari Para pemuda membawa Soekarno beserta keluarga dan Hatta ke Rengas
Dengklok dengan tujuan agar Soekarno dan Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang.
Wikana dan Mr. Ahmad Soebarjo di Jakarta menyetujui untuk memproklamasikan
Kemerdekaan Indonesia.
 17 Agustus 1945
Pagi hari di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Teks proklamasi
dibacakan tepatnya pada pukul 10:00 WIB dan dikibarkanlah Bendera Merah Putih
yang dijahit oleh Istri Soekarno, Fatmawati. Peristiwa tersebut disambut gembira oleh
seluruh rakyat Indonesia.
 18 Agustus 1945
PPKI mengambil keputusan, mengesahkan UUD 1945, dan terbentuknya NKRI
(Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta terpilihnya Ir. Soekarno dan Moh. Hatta
sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Republik Indonesia.
3. Susunan kabinet :
 Menteri Luar Negeri : Mr. Achmad Soebardjo
 Menteri Dalam Negeri : R.A.A Wiranatakoesoema V (Ketua) & Mr.Harmani (Wakil)
 Menteri Keamanan Rakyat (Pertahanan) : Soeprijadi
 Menteri Kehakiman : Prof. Dr. Soepomo
 Menteri Penerangan : Amir Syarifuddin (Ketua) & Ali Sastro Amijoyo (Wakil)
 Menteri Keuangan : Dr. Samsi Sastrawidagda (Ketua) & A.A. Maramis (Wakil)
 Menteri Kemakmuran : Ir. Soerachman Tjokroadisoerjo
 Menteri Perhubungan Dan Pekerjaan Umum : Abikoesno Tjokrosoejoso
 Menteri Sosial : Iwa Koesoemasoemantri
 Menteri Pengajaran (Pendidikan) : Ki Hadjar Dewantara
 Menteri Kesehatan : Dr. Boentaran Martoatmodjo
 Menteri Negara (5) : Mohammad Amir, Wahid Hasjim, Mr. Sartono, A.A. Maramis,
Otto Iskandardinata
4. Badan Keamanan Rakyat adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan tugas
pemeliharaan keamanan bersama-sama dengan rakyat dan jawatan-jawatan negara.
5. Tugas dan wewenang KNIP adalah sebagai berikut :
 KNIP sebelum DPR/MPR terbentuk dan diserahi kekuasaan legislatif untuk membuat
undang-undang serta mengikuti penetapan garis-garis besar haluan (GBHN).
 Dan pada saat gentingnya keadaan maka pekerjaan sehari-hari KNIP dijalankan oleh
suatu badan pekerja KNIP yang diketuai oleh Sutan Syahrir. Kominte nasional
indonesia pusat tersebut kemudian disusun dari tingkat pusat hingga tingkat daerah.
 Untuk tingkat pusat maka disebut sebagai Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP),
sedangkan untuk tingkat daerah disebut sebagai Komite Nasional Indonesia.

BAGIAN C
1. Upaya yang dilakukan Bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan ada 2 cara
yaitu melalui pertempuran dan diplomasi. Melalui pertempuran seperti pertempuran 10
November 1945 di Surabaya, Bandung Lautan Api, dan perang Ambarawa. Melalui
diplomasi dengan melakukan beberapa perundingan seperti perjanjian Linggarjati,
perjanjian Renville, perjanjian Roem Royen dan KMB.
2. Insiden Hotel Yamato terjadi karena Belanda dinilai melakukan tindakan provokatif yaitu
mengibarkan bendera merah putih biru di hotel tersebut. Peristiwa ini juga dipengaruhi
gagalnya perundingan antara Soedirman (residen Surabaya) dan WVC Ploegman untuk
menurunkan bendera Belanda triwarna (merah, putih, biru).
3. Hasil dari perjanjian atau perundingan Roem Royen bagi Indonesia adalah :
 Tentara bersenjata Republik Indonesia harus menghentikan aktivitas gerilya.
 Pemerintah Republik Indonesia turut serta dalam Konferensi meja Bundar.
 Kembalinya pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta.
 Angkatan bersenjata Belanda menghentikan operasi militer dan membebaskan
tawanan politik.
Sedangkan, hasil dari perundingan Roem Royen bagi Belanda adalah :
 Menyetujui kembalinya pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta.
 Menjamin penghentian gerakan militer dan pembebasan tawanan politik.
 Menyetujui Republik Indonesia bagian dari Republik Indonesia Serikat.
 Konferensi Meja Bundar diadakan segera setela pemerintah RI kembali ke
Yogyakarta.
4. 4 Perjuangan Diplomasi yang dilakukan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan
adalah :
 Perundingan Linggarjati ( ditandatangani secara sah pada 25 Maret 1947 )
 Perundingan Renville ( 17 Januari 1948 )
 Perundingan Roem-Royen ( 7 Mei 1949 )
 Perundingan Konferensi Meja Bundar ( 23 Agustus - 2 November 1949 )
5. Latar belakang terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api, antara lain adalah :
 Tentara sekutu yang datang dan memasuki wilayah daerah Bandung dengan sikap
seenaknya dan juga semena-menanya terhadap masyarakat Bandung.
 Tentara sekutu memberikan ultimatum masyarakat dan para pejuang Bandung yang
memiliki persenjataan sisa pemerintahan kolonial Jepang untuk dikembalikan ke
pihak Belanda.
 Tentara sekutu memberikan ultimatum kepada masyarakat yang berada di daerah
Bandung Selatan untuk pergi dan mengosongkan daerah tersebut yang dimana
diberikan waktu selambat-lambatnya dilakukan pada tanggal 29 November 1945
dengan alasan keamanan untuk masyarakat Bandung.
 Tentara sekutu yang berada didaerah Badung melakukan pembatasan wilayah
terhadap daerah yang digunakan oleh mereka didaerah Bandung yang dimana wilayah
tersebut bukan wilayah dari tantara sekutu.

Anda mungkin juga menyukai