Disusun Oleh:
Rusniati
NIM:
22010212
KELAS:
1/D Manajemen
Proyeksi tersebut turun 0,8 poin sejak revisi proyeksi World Economic Outlook (WEO)
pada bulan Juni 2020. Penurunan proyeksi ini didorong oleh ketidakpastian tinggi seputar
penyebaran virus dan upaya pemulihan perekonomian yang berangkat dari dua skenario
alternatif pemulihan ekonomi, yakni ada atau tidaknya gelombang kedua pandemi COVID-19
dan kecepatan respons pemerintah secara global.
Dampak pandemi COVID-19 sejatinya tidak hanya melanda Indonesia tetapi juga hampir
seluruh negara di dunia. Resesi ekonomi menjadi ancaman baru bagi negara-negara di belahan
dunia. Pertumbuhan ekonomi global yang terkontraksi pada tahun ini menandakan semakin
dalamnya ketidakpastian ekonomi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Tahun 2019, ketika pertumbuhan ekonomi global diperkirakan sebesar 3 persen, telah
mengakibatkan kondisi perekonomian yang penuh dengan ketidakpastian. Kini, Dana Moneter
Internasional (IMF) memproyeksikan pada tahun 2020 ekonomi global akan tumbuh negatif
4,4%. Proyeksi ini bukan tanpa alasan seiring dengan tekanan ekonomi akibat pandemi
COVID-19 yang melanda dunia dan belum diketahui kapan akan berakhirnya.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang dikemukakan dalam makalah ini
adalah:
Tujuan penyusunan makalah yang bertema tentang Optimisme pemulihan ekonomi indonesia
ini adalah:
PEMBAHASAN
Dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian nasional dan global sangat terasa pada
triwulan II tahun 2020. Triwulan I tahun 2020, ekonomi nasional masih tumbuh 2,97%, walau
turun dibandingkan dengan triwulan I tahun 2019 yang sebesar 5,07%. Hal ini terjadi karena
pengaruh eksternal di mana Covid-19 sudah merebak di beberapa negara seperti Cina.
Pada triwulan II, walaupun belum ada data resmi, Indonesia diperkirakan mengalami
kontraksi (pertumbuhan ekonomi negatif) sekitar 3%. Hal ini terjadi karena kebijakan social
distancing atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) baru di mulai pada pertengahan
Maret. Social distancing dan PSBB tersebut sangat mempengaruhi aktivitas ekonomi.
Bank Indonesia (BI) terus memperkuat sinergi dengan kementerian dan lembaga keuangan
terkait untuk membangun optimisme pemulihan ekonomi nasional pasca covid-19. Gubernur
BI, Perry warjiyo membeberkan setidaknya ada lima kebijakan yang akan ditempuh BI untuk
memfasilitasi optimisme ini.“Ada satu kondisi prasyarat yaitu vaksinasi dan disiplin protokol
covid-19, dan lima kebijakan untuk memperkuat pemulihan ekonomi nasional,” ujar dia
dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2020: Bersinergi Membangun Optimisme
Pemulihan Ekonomi. Kelima kebijakan tersebut antara lain:
Skema pembukaan sektor ekonomi masyarakat produktif dan aman dari covid 19
sebagai berikut:
a. Perkebunan
b. Pertanian dan perternakan
c. Perikanan
d. Kontrusksi
e. Industri
f. Pertambangan
g. Perminyakan
h. Logistik, dan
Umumnya tujuan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini adalah untuk UMKMK,
menciptakan lapangan pekerjaan hingga mengentas kemiskinan. Karena itu, pemerintah
menerbitkan berbagai macam kebijakan dalam pengembangan serta pemberdayaan
yang memiliki tujuan untuk meningkatkan sektor riil dan memberdayakan UMKMK.
Beberapa kebijakan pengembangan serta pemberdayaan yang dimaksud seperti:
a. Pengembangan kewirausahaan
b. Peningkatan akses pada sumber pembiayaan
c. Peningkatan pasar produk UMKMK
d. Reformasi regulasi dari UMKMK
DEA ini bertujuan memperkenalkan teknologi kepada pelaku UMKM dan mendorong
mereka menggunakan platform digital untuk mengoptimalkan bisnis. Kementerian
Kominfo juga menggandeng Gojek untuk program “Digital Talent Scholarship 2020”
yang bertujuan mempercepat ribuan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) go-
digital.
Dengan kondisi soal kesiapan digital di atas, jelas bahwa masih banyak pekerjaan
rumah yang harus dikerjakan untuk mendorong lebih banyak UMKM masuk platform
digital dan beradaptasi dengan budaya berjualan online. Kementerian Koperasi dan
UKM pun sangat menyadari hal itu dan menyatakan ada empat tahap yang bakal
dijalankan sebagai strategi digitalisasi UMKM, salah satunya adalah peningkatan
kapasitas SDM UMKM. Kemenkop UKM memiliki program edukukm.id yang
merupakan portal pelatihan untuk peningkatan kapasitas SDM yang bisa diakses secara
daring dan gratis.
Langkah ketiga, berupa memperluas akses pasar, salah satunya bekerja sama dengan
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) agar UMKM bisa
menjadi vendor pengadaan barang dan jasa.
Presiden Joko Widodo membentuk dan menugaskan satu tim terpadu dalam rangka
pengendalian dan penanganan Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional. Penugasan tersebut
menjadi bagian dari Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2020
tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi
Nasional yang telah ditandatangani oleh Kepala Negara.
Prediksi tersebut tentu membuat kita semakin optimis untuk melaksanakan kebijakan
kebijakan pemulihan ekonomi nasional secara konsisten dan membangun kerjasama dari
seluruh komponen bangsa. Pemerintah Pusat mengambil kebijakan pemulihan ekonomi yang
holistic. Pelaksanaan kebijakan tersebut harus didukung oleh pemerintah daerah.
Ekonomi nasional. Pemda memahami struktur ekonomi daerah, demografi, dan kondisi
sosial ekonomi Pemda mempunyai peran strategis dalam mendorong percepatan dan efektivitas
pemulihan ekomi masyarakatnya. Di samping itu, kebijakan APBD dapat disinergikan untuk
mendorong percepatan pemulihan ekonomi di daerah. Di samping itu, masyarakat dan pelaku
usaha termasuk UMKM juga mempunyai peran yang strategis dalam mempercepat pemulihan
ekonomi Indonesia. Pemerintah memberikan kemudahan/stimulus fiskal dan moneter,
seyogyanya disambut dengan positif oleh pelaku usaha dengan menggerakkan usahanya secara
baik.
Pemulihan ekonomi nasional diharapkan mulai terasa pada triwulan III. Selanjutnya
triwulan IV, diharapkan ekonomi nasional bertumbuh positif sehingga kontraksi tahun 2020
bisa ditekan sekecil mungkin. Untuk mencapai tujuan di atas, terdapat 3 kebijakan yang
dilakukan yaitu peningkatan konsumsi dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha serta
menjaga stabilitasi ekonomi dan ekpansi moneter.
Pemulihan ekonomi nasional diharapkan mulai terasa pada triwulan III. Selanjutnya
triwulan IV, diharapkan ekonomi nasional bertumbuh positif sehingga kontraksi tahun 2020
bisa ditekan sekecil mungkin. Untuk mencapai tujuan di atas, terdapat 3 kebijakan yang
dilakukan yaitu:
1. peningkatan konsumsi dalam negeri,
2. peningkatan aktivitas dunia usaha
3. menjaga stabilitasi ekonomi dan ekpansi moneter.
Oleh sebab itu, Pemerintah telah mengalokasi anggaran sebesar Rp172,1 triliun untuk
mendorong konsumsi/kemampuan daya beli masyarakat. Pemerintah juga mendorong
konsumsi kementerian/Lembaga/pemerintah daerah melalui percepatan realisasi APBN/APBD.
Konsumsi juga diarahkan untuk produk dalam negeri sehingga memberikan multiplier effects
yang signifikan.
Belajar dari berbagai permasalahan ekonomi, lanjut Airlangga, ekonomi itu akan
membaik pada saat sains dan teknologi sudah bekerja."Dalam konteks pandemi ini adalah
imunisasi," lanjutnya.
Sebagai langkah utama menghadapi dan menjinakkan pandemi Covid-19, pemerintah bekerja
keras untuk melakukan imunisasi yang akan dilakukan secara bertahap.
Begitu ada imunisasi, diperkirakan banyak individu bisa memiliki kekebalan tubuh atas
suatu penyakit. Lalu, begitu banyak orang sudah imun, terbentuklah kekebalan kelompok (herd
immunity). Terbentuknya kekebalan kelompok menjadi modal penting untuk memulihkan
ekonomi. Dengan adanya imunisasi ini maka akan menumbuhkan optimisme. "Dan optimisme
itu dampak positifnya dua, yaitu terhadap penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi,"
tutur Airlangga.
"Sehingga yang terlihat adalah optimisme bahwa di tahun 2021 nanti dengan mulainya
imunisasi, perekonomian Indonesia akan tumbuh 4,5 - 5,5 persen."
Pandemi COVID-19 telah memberikan berbagai macam kisah pilu, tak terkecuali pada
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Berbagai penerapan kebijakan yang digunakan untuk
memutus rantai penyebaran COVID-19 tampaknya berdampak besar pada kegiatan
perekonomian di Indonesia. Hal ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada
kuartal II 2020 terkontraksi sebesar 5,32%.
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati juga telah memprediksi
bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2020 akan terkontraksi di kisaran 2,9%
s.d 1%. Tentunya dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal III yang diprediksi akan minus ini,
nantinya menjadikan Indonesia sebagai bagian dari negara-negara di belahan dunia yang
terlebih dahulu mengalami resesi akibat pandemi COVID-19.
Lembaga-lembaga internasional seperti OECD, IMF, The World Bank dan Asian
Development Bank memprediksi bahwa akan terjadi pemulihan ekonomi secara global.
Prospek perekonomian di Indonesia pada tahun 2021 diprediksi juga akan membaik, seiring
dengan proyeksi pemulihan perekonomian global dan berbagai dukungan fiskal serta kebijakan
dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dan pengendalian pandemi.
Proyeksi dasar asumsi ekonomi makro tahun 2021 memperkirakan pertumbuhan ekonomi
di Indonesia sebesar 5%. Penyusunan kerangka ekonomi yang disusun dengan risiko
ketidakpastian yang tinggi akibat pandemi COVID-19, menyebabkan terjadinya kemungkinan
divergensi proyeksi ekonomi global di tahun 2020 dan 2021.
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
B. Saran
https://today.line.me/id/v2/article/
Imunisasi+Vaksin+Covid+19+Percepat+Pemulihan+Ekonomi-LzJ6XM
https://www.kominfo.go.id/content/detail/27443/realisasi-stimulus-fiskal-dan-pemulihan-
ekonomi-nasional-meningkat/0/berita
https://www.akseleran.co.id/blog/kredit-usaha-rakyat/
https://www.katakini.com/artikel/40314/bank-indonesia-dorong-pemulihan-ekonomi-
melalui-stimulus-moneter-dan-makroprudensial/
https://katadata.co.id/0/analisisdata/5f03cf11e0198/digitalisasi-strategi-umkm-selamat-
dari-krisis
https://m.akurat.co/1235843/pulihkan-ekonomi-bangsa-dengan-mendukung-digitalisasi-
umkm?page=3