Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Kelompok
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGKANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Pengkajian...............................................................................................18
2.4 Intervensi.................................................................................................27
2.5 Implementasi...........................................................................................29
2.6 Evaluasi...................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.1 Pengertian
(70% - 80%), pada usia 30 - 40tahun (10%-20%) dan juga diatas usia
gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada pencernaan
Wilson,2015).
minuman yang sudah terkontaminasi oleh feses dan urine dari orang
adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman
1
penyakit ini adalah Typhoid dan juga paratyphoid abdominalis.
1.1.2 Etiologi
berbagai bahan kimia, tahan beberapa hari / minggu pada suhu kamar,
Salmonella mati pada suhu 54,4º C dalam 1 jam atau 60º C dalam 15
dinding sel dari lipopolisakarida yang stabil pada panas dan antigen H
polisakarida kapsul.
1.1.7.6 Batuk
2
1.1.7.7 Epiktaksis
1.1.4 Patofisiologi
besar, akan mengurangi dosis infeksi. Bakteri yang masih hidup akan
3
Setelah melalui periode waktu tertentu (periode inkubasi) yang
imun pejamu maka Salmonella yphi akan keluar dari habitatnya dan
Invasi kandung empedu dapat terjadi baik secara langsung dari darah/
Poorwo, dkk. 2012. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Jakarta:
IDAI).
4
leukosit normal. Leukositosis dapatterjadi walaupun tanpa
1.1.7.4 Kultur
ketiga
2015)
1.1.6 Penatalaksanaan
1.1.6.1 Medis
5
a. Anti Biotik (Membunuh KUman) :
1) Klorampenicol
2) Amoxicillin
3) Kotrimoxasol
4) Ceftriaxon
5) Cefixim
1) paracatamol
1.1.6.2 Keperawatan
perforasi usus.
kekuatan pasien.
f. Diet
6
3) Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2hari
1.1.7 Komplikasi
tanda-tanda renjatan.
1.2.1 Pengkajian
a. Keluhan utama
7
kepala, demam, nyeri dan juga pusing
(penularan).
tuanya.
8
penurunan berat badan, nafsu makan, pilihan makan.
c. Pola eliminasi
gangguan tidur.
persepsi klien.
emosional, citra diri, identitas diri, ideal diri, harga diri dan
9
Kaji kemampuan kliendalam berhubungan dengan orang lain.
gangguan tidur.
persepsi klien.
emosional, citra diri, identitas diri, ideal diri, harga diri dan
10
1.2.1.4 Pemeriksaan Fisik
a. Pengkajian umum
somnolen,supor, dankoma
Suhu : 34,7-37,3 0C
pasien
c) Pemeriksaan dada
Paru-paru
timpani)
11
Auskultasi : suara paru
Jantung
d) Pemeriksaan abdomen
gerakan
e) Pemeriksaan ekstremitas
berikut:
typhi
tidak adekuat
12
1.2.2.4 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
malabsorbsi nutrien
1.2.3 Intervensi
typhi
Intervensi:
infeksi akut
c. Anjurkan kepada ibu klien agar klien memakai pakaian tipis dan
menyerap keringat
13
Rasional: antipiretik untuk mengurangi demam, antibiotik untuk
tidak adekuat
normal Intervensi:
Hasil yang diharapkan: terlihat tenang dan rileks dan tidak ada
keluhan nyeri
Intervensi:
14
Rasional: suatu hal yang amat penting untuk memilih intervensi
diberikan
kompres hangat
nyerinya.
denganmalabsorbsi nutrien
Intervensi:
15
b. Anjurkan kepada orang tua untuk memberikan makanan dengan
dan muntah
Rasional: menghilangkan rasa tidak enak pada mulut atau lidah dan
Intervensi:
16
Rasional: stabilitas fisiologis pada istirahat penting untuk
energi
aktivitas
17
BAB II
TINJAUAN KASUS
2.1 Pengkajian
a. Nama : Ny. W
c. Pendidikan Terakhir :-
d. Agama : Islam
f. Alamat : Mungjungagung
k. No. RM : 221416
18
menurun dan minum kurang, mukosa mulut tampak kering dan suhu
Pasien mengatakan belum pernah di rawat dan baru kali ini masuk
jantung.
melakukan aktivitas
19
Pasien mengatakan selama sakit lidahnya terasa pahit dan nafsu
d. Pola eliminasi
f. Pola persepsi/kognitif
20
Pasien berjenis kelamin perempuan, mempunyai anak 7 laki-laki 3
a. Survey umum
Tanda-tanda vital
TD : 131/83 mmHg
Suhu : 38,5 ℃
Nadi : 86 x/menit
RR : 22x/menit
Spo2 : 95 %
Antropometri
TB : 153 Cm
BB : 58 Kg
IMT : 24,7 (BB Ideal)
b. Kulit, rambut, dan kuku
Kulit keriput berwarna sawo matang kering dan turgor kulit jelek.
panjang.
21
Mata : simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva
polip
Jantung
A : bunyi lupdup
Paru – paru
I : simetris
P : sonor
A : vesikuler
Abdomen
22
P : ada nyeri tekan
P : hipertympani
disekitar genital
g. Ektremitas
normal
nyeri tekan
nyeri tekan
a. Pemeriksaan laboratorium
PEMERIKSAAN
HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
HEMATOLOGI
MCV 99,3 82 – 95 Fl
23
MCH 34,4 27 – 31 pg g/dl
Hitung Jenis
Leukosit
Granulosit 54,8 50 – 70 %
Limfosit 31,6 20 – 40 %
KIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRAT
(IGD)
SEROLOGI
Widal
b. Pemeriksaan Diagnostik
2.1.10 Terapi
24
mengatasi dehidrasi isotonik
(ampul)
(vial)
Hari/tanggal/
No Data Problem Etiologi
jam
25
• RR : 22x/menit
Kamis, 2 DS : Nutrisi Malabsorbsi
Desember • Klien mengatakan tidak kurang dari nutrient
2021 nafsu makan dan jarang kebutuhan
14.00 minum tubuh
• Pasien mengatakan
mual
• Pasien mengatakan
mulutnya terasa pahit
DO :
A : BB = 58 kg
TB = 153 cm
B : HB = 13,6 g/dL
HT = 39,2 %
Trombosit = 281.000
103/uL
Widal =
Typhoid O = 1/160
Typhoid H = 1/320
Paratyphoid AH = 1/160
Pararhypoid AO = 1/160
C : mukosa mulut terlihat
kering, lidah putih kotor,
pasien terlihat pucat, kulit
kering turgor kulit jelek.
D : bubur lunak
• Klien terpasang infus
RL
3. Kamis, 2 DS : Defisiensi Kurangnya
Desember • Klien mengatakan Pengetahuan Informasi
2021 kurang mengetahui
14.00 cara mencegah
26
penyakit typoid
• Klien mengatakan tidak
tahu penyebab sakit
yang dialami
DO :
• Klien terlihat bingung
pada saat ditanya
tentang penyakit yang
dialami
nutrient
2.4 Intervensi
No TTD &
Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Nama
Kep Perawat
1. Setelah dilakukan Perawatan demam 1. Untuk
tindakan keperawatan 1. Pantau suhu dan mengetahui
selama 3x24 jam tanda-tanda vital tanda-tanda
diharapkan lainnya (tekanan bahaya
thermoregulasi teratasi darah, nadi dan 2. Untuk
dengan kriteria hasil : pernapasan) mencegah
1. Suhu tubuh dalam 2. Anjurkan minum terjadinya
rentang normal air putih yang dehidrasi
2. Nadi dan RR dalam banyak 3. Memberi rasa
rentang normal 3. Anjurkan nyaman,
3. Tidak ada perubahan berpakaian tipis pakaian tipis
warna kulit dan menyerap membantu
keringat mengurangi
4. Kompres pasien penguapan
pada lipatan paha tubuh
dan ketiak 4. Kompres
5. Kolaborasi dengan air
27
pemberian hangat akan
antipiretik menurunkan
demam
5. Membantu
menurunkan
demam
2. Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi 1. Untuk
tindakan keperawatan 1. Monitor kalori mengetahui
selama 3x24 jam dan asupan jumlah kalori
diharapkan nafsu makan makanan dan asupan
pasien dapat meningkat 2. Anjurkan makan yang
dengan kriteria hasil : sedikit tapi sering dibutuhkan
1. Asupan gizi pasien 3. Ukur intake pasien
terpenuhi makanan dan 2. Mencegah
2. Asupan makan timbang berat mual
terpenuhi badan 3. Mengidentifik
3. Asupan cairan dapat 4. Beri obat-obatan asi kebutuhan
terpenuhi sebelum makan jika nutrisi
4. Adanya energi untuk diperlukan 4. Membantu
memenuhi kebutuhan meningkatkan
tubuh nafsu makan
pasien
3. Setelah dilakukan Pengajaran proses 1. Untuk
tindakan selama 3x24 jam penyakit mengetahui
diharapkan pengetahuan 1. Kaji pengetahuan tingkat
proses penyakit pasien pasien terkait pengetahuan
meningkat dengan kriteria dengan proses pasien terkait
hasil : penyakit yang proses penyakit
1. Proses perjalanan spesifik yang dialami
penyakit 2. Jelaskan 2. Membantu
2. Tanda dan gejala mengenai proses menambah
penyakit penyakit wawasan pasien
3. Faktor penyebab dan 3. Edukasi pasien terkait penyakit
faktor yang mengenai yang dialami
berkontribusi tindakan untuk 3. Membantu
4. Strategi untuk mengontrol/memi pasien
meminimalkan nimalkan gejala meminimalkan
perkembangan sesuai kebutuhan gejala dari
penyakit 4. Diskusikan penyakit yang
pilihan terapi atau dialami
penanganan 4. Membantu
dengan tim mempercepat
kesehatan lain. proses
penyembuhan
28
2.5 Implementasi
No
TTD &
Dx Respon pasien
Hari/Tanggal Jam Implementasi Nama
Ke (DS & DO)
Perawat
p
1 Kamis, 2 10.00 1. Memonitor TTV DS : Pasien
Desember mengatakan
2021 badannya masih
teraba hangat,
mual, pusing
DO : Pasien
terlihat lemas
dn gelisah
TD : 125/80
mmHg
Suhu : 38℃
Nadi :
70x/menit
RR : 26x/menit
10.10 2. Menganjurkan minum SpO2 : 97%
air putih yang banyak DS : Pasien
mengatakan
jarang minum
air putih
DO : Pasien
10.15 3. Menganjurkan terlihat lemas
berpakaian tipis dan dan pucat
menyerap keringat DS : Pasien
mengatakan mu
diganti pakainya
dengan pakaian
yang tipis dan
10.20 4. Mengompres pasien menyerap
pada lipatan paha dan keringat
ketiak DS : Pasien
mengatakan
masih demam
12.00 dan mual
DO : Pasien
tampak lemas
dan hanya
5. Memberikan terapi obat berbaring
injeksi dan oral DS : Pasien
Ondensentrone 8 mg, mengatakan
Ranitidin 5 mg, terimakasih
Paracetamol 500 mg, DO : Pasien
Curcuma 200 mg
29
terlihat
meminum obat
oral yang
diberikan
30
DO : Pasien
tidak dapat
menjawab
17.10 ketika ditanya
2. Menjelaskan mengenai DS : Pasien dan
proses penyakit keluarga
mengatakan
mau
mendengarkan
penjelasan
DO : Pasien dan
keluarga terlihat
mendengarkan
17.15 penjelasan
3. Edukasi pasien dengan baik
mengenai tindakan DS : Pasien dan
untuk keluarga
mengontrol/meminimal mengatakan
kan gejala sesuai ingin tau cara
kebutuhan pencegahan
thypoid
DO : Pasien dan
17.20 keluarga terlihat
mendengarkan
4. Diskusikan pilihan dengan baik
terapi atau penanganan DS : Pasien dan
dengan tim kesehatan keluarga
lain mengatakan
mau diajarkan
cara cuci tangan
yang benar
DO : pasien
terlihat
melakukan
prosedur yang
diajarkan
1 Jumat, 3 10.00 1. Memonitor TTV DS : Pasien
Desember mengatakan
2021 badannya masih
teraba hangat,
mual
DO : Pasien
terlihat lemas
TD : 130/97
mmHg
Suhu : 37,8℃
Nadi :
90x/menit
31
RR : 25x/menit
SpO2 : 99%
10.10 2. Menganjurkan minum
air putih yang banyak DS : Pasien
mengatakan
sudah mengikuti
anjuran minum
air putih yang
banyak
DO : Pasien
10.15 3. Mengompres pasien terlihat lemas
pada lipatan paha dan dan pucat
ketiak DS : Pasien
mengatakan
masih merasa
demam, mual
DO : Pasien
12.00 4. Memberikan terapi obat maih tampak
injeksi dan oral lemas
Ondensentrone 8 mg, DS : Pasien
Ranitidin 5 mg, mengatakan
Paracetamol 500 mg, setelah
Curcuma 200 mg diberikan obat
suhunya sedikit
turun
DO : Kulit
pasien teraba
hangat
2 Jumat, 3 12.30 1. Mengukur intake DS : Pasien
Desember makanan mengatakan
2021 lidah masih
terasa pahit,
makan hanya
menghabiskan
setengah porsi
yang disediakan
RS dan
meminum Jus,
minum hanya 3
gelas
DO : Pasien
terlihat
menghabiskan
setengah porsi
makanan yang
di sediakan RS
12.35 2. Menganjurkan makan dan meminum
Jus
sedikit tapi sering
32
DS : Pasien
mengatakan
mau mengikuti
anjuran yang
diberikan
DO : Pasien
18.00 3. Memberikan terapi obat
terlihat
injeksi dan oral
kooperatif
Ondensentrone 8 mg,
DS : Pasien
Ranitidin 5 mg,
mengatakan
Ceftriaxone 1 gr,
terimakasih
Paracetamol 500 mg,
DO : Pasien
Curcuma 200 mg
terlihat
meminum obat
yang diberikan
1 Sabtu, 4 10.00 1. Memonitor TTV DS : Pasien
Desember mengatakan
2021 panasnya sudah
turun tetapi
masih mual
DO : Pasien
terlihat rileks
TD : 135/88
mmHg
Suhu : 37℃
Nadi :
92x/menit
RR : 22x/menit
12.00 2. Memberikan terapi obat SpO2 : 94%
injeksi dan oral DS : Pasien
Ondensentrone 8 mg, mengatakan
Ranitidin 5 mg, terimakasih
Paracetamol 500 mg, DO : Pasien
Curcuma 200 mg terlihat
kooperatif
2 Sabtu, 4 17.00 1. Mengukur intake DS : Pasien
Desember makanan mengatakan
2021 menghabiskan
3/4 porsi yang
disediakan RS
dan makan buah
jeruk, minum
sekitar 5 gelas
DO : Pasien
terlihat
menghabiskan
setengah porsi
17.30 2. Menganjurkan makan makanan yang
33
sedikit tapi sering di sediakan RS
DS : Pasein
mengatakan
sudah
melakukan
anjurannya
makan sedikit
tapi sering
DO : Pasien
3. Memberikan terapi obat tampak segar
injeksi dan oral dan sudah idak
Ondensentrone 8 mg, lemas lagi
Ranitidin 5 mg, DS : Pasien
Ceftriaxone 1 gr, mengatakan
Paracetamol 500 mg, badannya sudah
Curcuma 200 mg mulai enakan
DO : Pasien
tampak rileks
saat diberikan
terapi dan
meminum obat
yang diberikan
2.6 Evaluasi
TTD &
No Dx Hari/tanggal/ Catatan Perkembangan
Nama
Kep jam (SOAP)
Perawat
34
• memonitor TTV
• menganjurkan minum air putih yang
banyak
• mengompres pasien pada lipatan
paha dan ketiak
• memberikan terapi obat injeksi dan
oral (Ondensentrone 8 mg, ranitidin
5 mg, paracetamol 500 mg, curcuma
200 mg)
2 Kamis S : klien mengatakan tidak napsu makan dan
2 Desember jarang minum, klien juga mengatan mual
2021 dan mulutnya terasa pait
15.00 O : klien terlihat pucat, mukosa mulut
terlihat kering, turgor kulit kering, klien
terlihat lemas.
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
• mengukur intake makanan
sering
35
• mengkaji pengetahuan pasien yang
terkait dengan proses penyakit yang
spesifik
• menjelaskan mengenai proses
penyakit
• edukasi pasien mengenai tindakan
untuk mengontrol gejala sesuai
kebutuhan
• diskusikan pilihan terapi atau
penanganan dengan tim kesehatan
lain
36
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Mengukur intake makanan
Menganjutkan makan sedikit tapi
sering
Memberikan terapi obat injeksi dan
oral (Ondensentrone 8 mg, Ranitidin
5 mg, Ceftriaxone 1 gr, Paracetamol
500 mg, Curcuma 200 mg)
3 Jumat, 3 S : Klien mengatakan sudah mengetahui
Desember 2021
cara pencegahan typoid
10.00
O : Klien bisa menjawab saat ditanya
tentang penyakitnya
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
37
2 Sabtu, 4 S : Klien mengatakan menghabiskan 3/4
Desember 2021 porsi yang disediakan RS dan makan buah
15.00 jeruk, minum sekitar 5 gelas
O : Pasien terlihat menghabiskan setengah
porsi makanan yang di sediakan RS
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Mengukur intake makanan
Menganjurkan makan sedikit tapi
sering
Memberikan terapi obat injeksi dan
oral (Ondensentrone 8 mg, Ranitidin
5 mg, Ceftriaxone 1 gr, Paracetamol
500 mg, Curcuma 200 mg)
38
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer & Bare. 2002. Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta: EGC
Syaifullah, N. (2015). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi II. Jakarta:EGC
Widagdo. (2011). Masalah dan Tatalaksana Penyakit Infeksi Pada Anak. Jakarta:
CV Sagung Seto.