Anda di halaman 1dari 8

Volume 9 No.

1 2020

p-ISSN: 2089-5313
e-ISSN: 2549-5062
mikir
E-mail:

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG


DAGUSIBU OBAT DESA KARANGGINTUNG
KEC. SUMBANG KAB. BANYUMAS
Dinna Cholifatun*1, Wilda Amananti2, Ahmad Aniq Barlian3
1,2
Jl. Mataram No.09 Kota Tegal, Kodepos 52122 Telp. (0283) 352000
3
Prodi DIII Farmasi,Politeknik Harapan Bersama Tegal, Indonesia
e-mail: *1 dinaabd555@gmail.com

Article Info Abstrak


Article history: Received Obat telah akrab digunakan masyarakat namun pengetahuan tata cara pengelolaan obat belum sepenuhnya benar, mulai
Januari 2020 Received in dari cara memperoleh, menggunakan, menyimpan hingga membuang obat. Pengetahuan merupakan hasil tahu ketika seseorang
Received from mengadakan pengindraan terhadap suatu objek. Dapatkan, gunakan, simpan, dan buang obat atau dikenal dengan Dagusibu adalah
Januari 2020 program edukasi yang dibuat oleh Ikatan Apoteker Indonesia untuk mewujudkan Gerakan Keluarga Sadar Obat.
Accepted Januari 2020 Available
online Januari 2020 Penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tingkat tahu tentang Dagusibu di Rt 3 Rw 2 Desa
Karanggintung. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah
masyarakat Rt 3 Rw 2 Desa Karanggintung yang berjumlah 65 jiwa dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling.

Hasil penelitian tingkat pengetahuan masyarakat tentang tingkat tahu Dagusibu Desa Karanggintung diperoleh nilai 79,62%
pada dapatkan obat, nilai 89,74% pada gunakan obat, nilai 95,38% pada simpan obat dan nilai 73,08% pada buang obat. Hasil
penelitian Dagusibu pada tingkat tahu adalah baik.

Kata kunci:
Abstract
Obat, tingkat pengetahuan, Dagusibu,
Purposive samping

Keyword : Medicine has been widely known by society but knowledge about how to manage the medicine has not yet correct, from how
to get the medicine, how to use, how to keep it up until how to waste the medicine. Knowledge is a process of understanding when
Medicine, knowledge level, Dagusibu, someone analize on certain object. The way to find, to use, to store, to waste medicine or known as Dagusibu is educational program
purposive sampling. . which is made by Indonesian Pharmacy Association in an effort to reach family awareness on medicine.

This study conducted to know the society knowledge level the stages of understanding about finding, using, storing and wasting
medicine in Rt 3 Rw 2 Karanggintung village

which populated to 65 pople by using purposive sampling.

The result of the study come to conclusion that the society knowledge level about Dagusidu in Karanggintung villagehas score
79,62% in getting medicine, 89,74% in using medicine, 95,38% in storing medicine and 73,08% in wasting medicine. The result
about the knowledge level of Dagusibu medicine is good.

2018PoliktenikHarapanBersamaTegal

Alamat korespondensi
Prodi DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama Tegal
Gedung A Lt .3.Kampus I
Jl. Mataram No. 09 Kota Tegal Kodepos 52122
Telp. (0283) 352000 p-ISSN : 2089-5313
E-mail: parapemikir poltek@yahoo.com e-ISSN : 2549-5062
First Author, Second Author, Third Author, Vol 9 (1) 2020 pp 1-8 1
I. PENDAHULUAN II. METODOLOGI PENELITIAN
Hampir semua lapisan masyarakat Penelitian dilakukan di Rt 3 Rw 2 Desa
mengenal obat. Sayangnya pengetahuan tentang Karanggintung Kabupaten Banyumas yang
penggunaan dan pengelolaan obat yang baik mempunyai populasi sebanyak 185 orang.
belum sepenuhnya diketahui atau dilakukan oleh Metode penelitian adalah deskriptif
masyarakat. Perlakuan yang salah terhadap obat kuantitatif dan menggunakan teknik
dapat menyebabkan obat tidak dapat digunakan. pengambilan sampel purposive sampling.
Tingkat pengetahuan yang baik Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi
menjadikan penggunaan dan pengelolaan obat adalah 65 responden.
secara benar akan terwujud. Pengetahuan adalah Pengumpulan data menggunakan
hasil pengindraan manusia atau hasil tahu kuesioner yang telah divalidasi oleh peneliti.
seseorang terhadap suatu objek tertentu melalui Waktu pelaksanaan penelitian yaitu bulan
panca indra yang dimilikinya (Notoatmodjo, Desember 2019 sampai bulan Januari 2020.
2012).
Tingkat pengetahuan mempunyai enam III. HASIL DAN PEMBAHASAN
tingkatan (Notoatmodjo, 2012) yaitu : Jumlah responden yang menerima dan
1. Tahu (know) mengembalikan lembar kuesioner penelitian
2. Memahami (comprehension) sebanyak 65 responden. Sebelum kuesioner
3. Aplikasi (application) digunakan untuk penelitian kuesioner diuji
4. Analisis (analysis) validitas terlebih dahulu. Uji validitas
5. Sintesis (synthesis) menggunakan 30 responden yang tinggal diluar
6. Evaluasi (evaluation) tempat penelitian dilakukan. Uji validitas
Cara memperoleh pengetahuan dibagi menjadi bertujuan untuk mendapatkan alat ukur yang
dua yaitu: valid sehingga dapat menjalankan fungsi
a. Cara tradisional atau non ilmiah ukurnya tepat dan memiliki kecermatan tinggi.
b. Cara modern atau ilmiah Uji validitas dilakukan dengan menggunakan
pearson product moment (r). Butir pernyataan
Pengetahuan seseorang dapat di
kuesioner dikatakan valid apabila r hitung > r
interprestasikan dengan skala yang bersifat
tabel dengan taraf signifikan 0,05 (Sugiono,
kualitatif yaitu baik dan kurang (Budiman,
2011). Jawaban kuesioner yang benar mendapat
2013).
nilai 1 dan jawaban salah nilai 0. Hasil pengisian
Dagusibu obat merupakan program
kuesioner ini diolah menggunakan aplikasi
edukasi yang dicanangkan oleh Ikatan Apoteker
SPSS 2016 untuk mengetahui hasil kuesioner
Indonesia yang bertujuan agar masyarakat
valid dan tidak valid. Nilai r tabel (Sugiono,
memahami cara mendapatkan, menggunakan,
2011) untuk responden sebanyak 30 responden
menyimpan dan membuang obat secara benar.
dengan signifikansi 5% dan 1% dapat dilihat
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat
pada pada tabel 1.
pengetahuan masyarakat tentang Dagusibu pada
tingkat tahu.

Tabel 1 Distribusi Nilai rtabel Signifikansi 5% dan 1%


The Level of Significance The Level of Significance
N N
5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 38 0.320 0.413
4 0.950 0.990 39 0.316 0.408
5 0.878 0.959 40 0.312 0.403

First Author, Second Author, Third Author, Vol 9 (1) 2020 pp 1-8 2
The Level of Significance The Level of Significance
N N
5% 1% 5% 1%
6 0.811 0.917 41 0.308 0.398
7 0.754 0.874 42 0.304 0.393
8 0.707 0.834 43 0.301 0.389
9 0.666 0.798 44 0.297 0.384
10 0.632 0.765 45 0.294 0.380
11 0.602 0.735 46 0.291 0.376
12 0.576 0.708 47 0.288 0.372
13 0.553 0.684 48 0.284 0.368
14 0.532 0.661 49 0.281 0.364
15 0.514 0.641 50 0.279 0.361
16 0.497 0.623 55 0.266 0.345
17 0.482 0.606 60 0.254 0.330
18 0.468 0.590 65 0.244 0.317
19 0.456 0.575 70 0.235 0.306
20 0.444 0.561 75 0.227 0.296
21 0.433 0.549 80 0.220 0.286
22 0.432 0.537 85 0.213 0.278
23 0.413 0.526 90 0.207 0.267
24 0.404 0.515 95 0.202 0.263
25 0.396 0.505 100 0.195 0.256
26 0.388 0.496 125 0.176 0.230
27 0.381 0.487 150 0.159 0.210
28 0.374 0.478 175 0.148 0.194
29 0.367 0.470 200 0.138 0.181
30 0.361 0.463 300 0.113 0.148
31 0.355 0.456 400 0.098 0.128
32 0.349 0.449 500 0.088 0.115
33 0.344 0.442 600 0.080 0.105
34 0.339 0.436 700 0.074 0.097
35 0.334 0.430 800 0.070 0.091
36 0.329 0.424 900 0.065 0.086
37 0.325 0.418 1000 0.062 0.081

Berdasar tabel diatas nilai yang didapat Hasil uji realibilitas dilihat pada output
pada uji validitas untuk 30 responden adalah realibility Statistics didapat nilai sebesar 0,810
0,36. artinya kuesioner masuk kriteria handal untuk
Setelah uji validitas dilakukan pula uji dijadikan alat ukur. Nilai Cronbach’s alpha
realibilitas pada pernyataan yang akan diatas nilai 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa
digunakan pada penelitian. alat ukur dalam penelitian tersebut adalah
Pengujian realibilitas kuesioner realibel.
menggunakan nilai Cronbach’s alpha.
Kuesioner dinyatakan realibel bila nilainya lebih
dari 0,6.

First Author, Second Author, Third Author, Vol 9 (1) 2020 pp 1-8 3
Tabel Cronbach’s alpha dapat dilihat pada tabel 2

Tabel 2 Nilai Cronbach’s Alpha Sumber: Hair et al. (2010:125)


Nilai Cronbach’s Alpha Tingkat Keandalan
0.0 - 0.20 Kurang Andal
>0.20 – 0.40 Agak Andal
>0.40 – 0.60 Cukup Andal
>0.60 – 0.80 Andal
>0.80 – 1.00 Sangat Andal
Tingkat Keandalan Cronbach’s Alpha
Penelitian ini mengambil umur responden
Kriteria inklusi yang ditetapkan peneliti dari umur 18 tahun yang masuk masa remaja
pada penelitian ini adalah umur, pendidikan, akhir sampai umur 60 tahun yang masuk masa
pekerjaan dan tingkat pengetahuan tingkat tahu lansia akhir karena umur mempengaruhi daya
tentang program Dagusibu obat. tangkap dan pola pikir seseorang (Budiman,
2013).
Distribusi responden berdasarkan umur
ditampilkan pada tabel 3.

Tabel 3 Distribusi responden penelitian berdasar umur


Jumlah
No Umur Persentase
Responden
Responden
(orang)
1 18-30 tahun 29 44,62 %
2 31-45 tahun 19 29,23 %
3 46-60 tahun 17 26,15 %
Jumlah 65 100 %

Pendidikan adalah derajat tertinggi menjadi responden dengan tingkat pendidikan


jenjang pendidikan yang diselesaikan berdasar dasar (SD, SMP, SMA) dan perguruan tinggi..
ijazah yang diterima dari sekolah formal dengan Distribusi responden berdasarkan tingkat
sertifikat kelulusan (Notoatmodjo, 2012). pendidikan ditampilkan pada tabel 4.
Tingkat pendidikan pada penelitian ini dibagi

Tabel 4 Distribusi responden penelitian berdasar pendidikan


Jumlah responden Persentase
No Tingkat Pendidikan
(orang) Responden

1 Pendidikan dasar 64 98,46%


2 Perguruan Tinggi 1 1,54%

Jumlah 65 100%

First Author, Second Author, Third Author, Vol 9 (1) 2020 pp 1-8 4
Pekerjaan adalah sesuatu yang harus Pedagang dan Buruh) dan tidak bekerja (Pelajar
dilakukan terutama untuk menunjang dan Ibu rumah tangga).
kehidupannya dan keluarganya (Nursalam, Distribusi reponden berdasarkan
2016). Peneliti membagi pekerjaan responden pekerjaan ditampilkan pada tabel 5.
menjadi 2 yaitu bekerja (Petani, Pegawai

Tabel 5 Distribusi responden penelitian berdasar pekerjaan


Jumlah responden
No Pekerjaan Persentase
(orang) Responden

1 Bekerja 35 53,85%
2 Tidak bekerja 30 46,15%

Jumlah 65 100%
Berdasar nilai kuesioner yang didapatkan
peneliti untuk tingkat pengetahuan masyarakat Distribusi responden tentang tingkat
tentang Dagusibu obat pada tingkat tahu tentang pengetahuan masyarakat tentang Dagusibu pada
cara mendapatkan obat masuk kategori baik. pernyataan (DA)patkan obat ditampilkan pada
tabel 6.

Tabel 6 Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Dagusibu Pada Pernyataan (DA)patkan obat
Jawaban Jawab Jawab
Salah Jumlah
No Daftar Pernyataan yang di Benar Responden
harapakan (orang,%) (orang,%)
1 Pada waktu sakit sebaiknya periksa ke Benar 65 0 65
Puskemas agar mendapat obat yang sesuai 100%
dengan sakit yang diderita
2 Obat bisa diperoleh dari orang pandai Salah 49 16 65
(paranormal) 75% 25%
3 Obat yang ditulis oleh dokter dalam bentuk Salah 26 39 65
resep dapat dibeli ditoko obat 40% 60%
4 Obat ada yang bisa dibeli diwarung dekat Benar 54 11 65
rumah 83,08% 16,92%
5 Apotek, toko obat berijin, dan instalasi Benar 65 0 65
farmasi rumah sakit adalah tempat yang 100%
aman untuk mendapatkan obat karena
mempunyai ijin resmi dari pemerintah
Rata-rata 79,62%
Kategori Baik

Tingkat pengetahuan masyarakat tentang Distribusi responden tentang tingkat


Dagusibu obat pada tingkat tahu tentang cara pengetahuan masyarakat tentang Dagusibu
mengunakan obat berdasar nilai kuesioner pada tentang pernyataan (GU)nakan obat pada
penelitian ini masuk kategori baik. program Dagusibu ditampilkan pada tabel 7.

First Author, Second Author, Third Author, Vol 9 (1) 2020 pp 1-8 5
Tabel 7 Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Dagusibu Pada Pernyataan (GU)nakan obat
Jawaban Jawab Jawab
Jumlah
No Daftar Pernyataan yang di Benar Salah
Responden
harapakan (orang,%) (orang,%)
1 Obat bermanfaat bila digunakan secara tepat Benar 65 0 65
100%
2 Penggunaan obat yang sembarangan dapat Benar 63 2 65
membahayakan pemakainya 96,92% 3,08%
3 Minum antibiotik 2x sehari artinya diminum Benar 65 0 65
jam 7 pagi dan jam 19.00 malam 100%
4 Tablet antibiotik harus diminum sampai Benar 65 0 65
habis meski keluhan sakit sudah berkurang 100%
5 Minum obat berbentuk sirup menggunakan Salah 37 28 65
sendok yang ada dirumah 56,92% 43,8%
6 Minum obat berbentuk sirup untuk anak Benar 65 0 65
dengan menggunakan sendok yang ada 100%
dikemasannya
7 Obat dapat berbahaya bila sudah Benar 52 13 65
kadaluwarsa namun tetap digunakan 80% 20%
8 Efek samping obat adalah efek yang tidak Benar 60 5 65
diinginkan saat menggunakan obat 92,31% 7,69%
9 Obat palsu tidak merugikan bila digunakan Salah 53 12 65
oleh masyarakat 81,54% 18,46%
Rata-rata 89,74%
Kategori Baik

Berdasar nilai kuesioner yang diperoleh Distribusi responden tentang tingkat


pada penelitian ini untuk tingkat pengetahuan pengetahuan masyarakat tentang Dagusibu pada
masyarakat tentang Dagusibu obat pada tingkat pernyataan (SI)mpan obat ditampilkan pada
tahu tentang cara menyimpan obat masuk tabel 8.
kategori baik.

Tabel 8 Tingkat pengetahuan masyarakat tentang Dagusibu pada pernyataan (SI)mpan obat
Jawaban Jawab Jawab
Jumlah
No Daftar Pernyataan yang di Benar Salah
Responden
harapakan (orang,%) (orang,%)
1 Bila obat disimpan ditempat yang tidak Benar 62 3 65
benar akan mengakibatkan obat cepat rusak 95,38% 4,62%
Rata-rata 95,38%
Kategori Baik

First Author, Second Author, Third Author, Vol 9 (1) 2020 pp 1-8 6
Nilai dari kuesioner responden yang
diperoleh untuk penelitian ini tingkat Distribusi responden tentang tingkat
pengetahuan masyarakat tentang Dagusibu obat pengetahuan masyarakat tentang Dagusibu
pada tingkat tahu tentang cara membuang obat tentang pernyataan (BU)ang obat pada program
masuk kategori kurang. Dagusibu ditampilkan pada tabel 9.

Tabel 9 Tingkat pengetahuan masyarakat tentang Dagusibu pada pernyataan (BU)ang obat
Jawab Jawab Jawab
Jumlah
No Daftar Pernyataan yang di Benar Salah
Responden
harapakan (orang,%) (orang,%)
1 Membuang sisa obat langsung ke tempat Salah 32 33 65
sampah 49,23% 50,77%
2 Obat bentuk tablet dibuang dengan cara Benar 63 2 65
dikeluarkan dari kemesannya lalu 96,92% 3,08%
dihancurkan

Rata-rata 73,08%
Kategori Kurang

IV. KESIMPULAN Terhadap Tingkat Pengetahuan


Berdasar hasil dan pembahasan Masyarakat Tentang Penggunaan
penelitian tentang Dagusibu obat (PP IAI, Obat di Rw 01 Desa Ardimulyo
2014) di Rt 3 Rw 2 Desa Karanggintung Singosari. Akfar PIM, 2018.
Kabupaten Banyumas ditarik kesimpulan Repository.pimedu.ac.id
bahwa tingkat pengetahuan masyarakat [2]. Budiman, Agus, Riyanto. (2013)
tentang tingkat tahu program Dagusibu obat Kapita Selekta Kuesioner
untuk (DA)patkan obat masuk kategori baik. Pengetahuan dan Sikap dalam
Tingkat pengetahuan masyarakat tingkat Penelitian Kesehatan. Jakarta:
tahu (GU)nakan obat adalah baik. Hasil Salemba Medika.
untuk tingkat pengetahuan masyarakat [3]. Depkes RI Departemen Kesehatan
tingkat tahu (SI)mpan obat masuk kategori Republik Indonesia. (2009).
baik. Sementara untuk (BU)ang obat masuk Peraturan Pemerintah Nomor 31
kategori kurang. Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Jakarta: Depkes RI.
V. UCAPAN TERIMAKASIH [4]. Heni Lutfiyati, Fitriana Yuliastuti,
Peneliti mengucapkan terimakasih Puspita Septie Dianita. (2017).
kepada pihak-pihak yang telah membantu Pemberdayaan Kader PKK dalam
dalam menyelesaikan penelitian ini. Peneliti Penerapan Dagusidu Obat dengan
juga mengucapkan terimakasih kepada Baik dan Benar di Desa
pembimbing dan penguji serta pihak Pucanganom, srumbung, Magelang.
akademik prodi DIII Farmasi Politeknik journal.ummgl.ac.id
Harapan Bersama Tegal. [5]. Ikatan Apoteker Indonesia. (2014).
Pedoman Pelaksanaan Gerakan
VI. REFERENSI Keluarga Sadar Obat. Jakarta: PP
[1]. DA Septiari, E Susilowati (2018). IAI.
Pengaruh Penyuluhan DAGUSIBU

First Author, Second Author, Third Author, Vol 9 (1) 2020 pp 1-8 7
[6]. Masita Wulandari Suryoputri, Ade
Martinus Sunarto. (2019). Pengaruh Universitas Muhammadiyah
Edukasi dan Simulasi Dagusibu Obat Surakarta.
Terhadap Peningkatan Keluarga [9]. Nursalam. (2016) Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan
Sadar Obat di Desa Kedungbanteng Pendekatan Praktis Edisi. 4. Jakarta:
Banyumas. journal.fdi.or.id. Salemba Medika.
[7]. Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi [10]. Rachmawati Felani Djuria. (2019).
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Peningkatan Pengetahuan Tentang
Rineka Cipta Dagusibu Terhadap Kader Gerakan
[8]. Nuraya, A.W. (2013). Hubungan Keluarga Sadar Obat (GKSO) Desa
Tingkat Pengetahuan, Pendidikan, Tanjung Gunung Bangka Tengah.
Usia dan Lama Menjadi Kader jurnal.poltekkespangkalpinang.ac.id.
Posyandu dengan Kualitas Laporan [11]. Sugiono. (2011). Metode Penelitian
Bulanan Data Kegiatan Posyandu. Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan. Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta

First Author, Second Author, Third Author, Vol 9 (1) 2020 pp 1-8 8

Anda mungkin juga menyukai