33411901074-SITI AISYAH-KARYA TULIS ILMIAH-dikonversi-1
33411901074-SITI AISYAH-KARYA TULIS ILMIAH-dikonversi-1
Oleh:
SITI AISYAH
33411901074
Karya Tulis Ilmiah Ini disusun sebagai laporan hasil penelitian tugas akhir
Progam studi DIII Keperawata Jurusan Kesehatan Politeknik Negeri Madura
Oleh:
SITI AISYAH
33411901074
Saya bersumpah bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil saya sendiri dan belum
pernah dipublikasikan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai
jenjang pendidikan di perguruan tinggi manapun.
Yang menyatakan
Siti Aisyah
NRP. 33411901074
Mengetahui,
PembimbingI PembimbingII
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini telah diperiksa dan disetujui isi serta susunannya,
sehingga dapat diajukan dalam ujian sidang akhir Jurusan Kesehatan Prodi D3
Keperawatan Politeknik Negeri Madura.
Sampang, 07 Februari 2022
Yang menyatakan
Siti Aisyah
33411901074
Mengetahui
PembimbingI PembimbingII
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji karya
tulis ilmaih pada tanggal 02 Februari 2022.
Anggota :
1. Nur Iszakiyah, S.ST., M.M.,M.Kes ( )
NIP. 4110182007
2. Ns. Endang Fauziyah S, S.Kep.,M.Kep ( )
NIK. 197411292000122002
3. Ns. Hilmah Noviandry, S.Kep., M.Kes ( )
NIK. 4110182015
4. Ns. Abdan Syakura, S.Kep.,M.Kep ( )
NIK. 4110181023
Mengesahkan
Ketua
Jurusan Kesehatan
Data Pribadi
Nama : Siti Aisyah
Tempat/Tanggal Lahir : Sampang/16 November 2001
Agama : Islam
Jumlah Saudara :2
Alamat Rumah : Jl. Panglima Sudirman Gg3 Sampang
Riwayat Pendidikan
SDN Dalpenang 2 Sampang : Lulusan tahun 2014
SMP Negeri 6 Sampang : Lulusan tahun 2017
SMA Negeri 3 Sampang : Lulusan tahun 2019
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Persembahan:
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini peneliti persembahan kepada:
1. Kedua orang tua dan kakak peneliti
2. Segenap dosen, guru, dan teman-teman
3. Teman-teman sejawat peneliti
ABSTRAK
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
(KTI) yang berjudul “Peran perawat dalam menurunkan kecemasan pada anak
yang terpasang infus di puskesmas banyuanyar wilayah kecamatan kota sampang”
Peneliti menyadari dalam penyelesaian KTI ini tidak luput dari bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada
Bapak/Ibu.
1. Dr. Arman Jaya, ST., M.T Direktur Politeknik Negeri Madura yang sudah
memberikan kesempatan dan izin bagi peneliti untuk mengikuti dan
menyelesaikan Pendidikan di Politeknik Negeri Madura.
2. Pimpinan Puskesmas Banyuanyar Sampang yang telah memberikan izin
tempat penelitian kepada peneliti untuk melakukan penelitian di wilayah
Kabupaten Sampang yang masih mencakup wilayah kerja Puskesmas
Banyuanyar Kabupaten Sampang.
3. Responden yang telah bersedia memberikan data dalam proses penelitian.
4. Anggeria Oktavisa Denta, S.Si., M.M., M.Biotech sebagai Ketua Jurusan
Kesehatan Program Studi DIII Keperawatan Politeknik Negeri Madura
5. Ns. Abdan Syakura, S.Kep., M.Kep selaku pembimbing I yang sudah banyak
memberikan masukan kepada peneliti dalam proses penyelesaian KTI ini.
6. Ns. Hilmah Noviandry R,S.Kep., M.Kes yang sudah banyak memberikan
masukan kepada peneliti dalam proses penyelesaian KTI ini.
7. Kedua orang tua tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan penelitian
dalam menyelesaikan KTI ini.
8. Civitas akademik Politeknik Negeri Madura khususnya Jurusan Kesehatan
Program Studi DIII Keperawatan yang sudah ikut serta berpartisipasi dan
memberikan dukungan dalam proses penelitian ini.
9. Rekan-rekan mahasiswa 3B dan temen-temen seperjuangan(
Risma,Fera,Erika) yang telah memberikan support dan bantuan dalam
peneyelesaian penelitian ini.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN................................................................................... 2
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. 3
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... 4
CURICULUM VITAE .......................................................................................... 5
UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................. 9
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 16
1.1 LatarBelakang ............................................................................................ 16
1.2 RumusanMasalah....................................................................................... 18
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 18
1.4 Manfaat ....................................................................................................... 18
1.4.1 Bagi profesikeperawatan ................................................................. 18
1.4.2 Bagi ilmu keperawatananak............................................................. 18
1.4.3 Bagi instansi rumahsakit.................................................................. 18
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 19
2.1 Konsepkecemasan ...................................................................................... 19
2.1.1 DefinisiKecemasan .......................................................................... 19
2.1.2 Tingkatkecemasan ........................................................................... 19
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi cemas ....................................... 20
2.1.3 Alat ukurkecemasan ......................................................................... 23
2.2 Konsep PeranPerawat ............................................................................... 24
2.1.2 Pengertian Peran Perawat ................................................................ 24
2.2.2 Macam-macam PeranPerawat ......................................................... 24
2.2.3 Peran Perawat untuk Meminimalkan Kecemasan saat di Rumahsakit
25
BAB 3 KERANGKA KONSEP .......................................................................... 27
3.1 KerangkaKonsep ........................................................................................ 27
3.2 Deskripsi KerangkaKonsep ...................................................................... 28
BAB 3METODE PENELITIAN ....................................................................... 29
4.1 DesainPenelitian ......................................................................................... 29
4.2 KerangkaKerja ........................................................................................... 30
4.3 Populasi,Sampel, dansampling ................................................................. 21
4.3.1 Populasi ........................................................................................... 21
4.3.2 Sampel ............................................................................................. 21
4.3.3 Sampling .......................................................................................... 21
4.4 IdentifikasiVariabel ................................................................................... 21
4.5 DefinisiOperasional .................................................................................... 22
4.6 Pengumpulan dan AnalisaData ................................................................ 23
4.6.2 Analisadata ...................................................................................... 23
4.7 EtikaPenelitian ........................................................................................... 25
4.7.1 Informedconsent .............................................................................. 25
4.7.2 Anomity ........................................................................................... 25
DAFTAR TABEL
RS : Rumah Sakit
SUSENAS : EkonomiNasional
Daftar Lambang
> : Lebihdari
< : Kurangdari
% :Persentase
∑ :Jumlah
P :Koefisien
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Anak usia pra sekolah cenderung memiliki emosi yang tidak stabil. Anak usia
pra sekolah juga cenderung cemas terhadap hal baru yang ditemukan, salah
satunya adalah hal yang menyebabkan cemas adalah pelayanan kesehatan. Anak
ketika dibawa ke RS/klinik secara tidak langsung akan mengalami ketakutan,
takut akan vchal baru yang tidak dikenal biasanya diungkapkan dengan menangis
dan gelisah. Masalah yang akan terjadi pada anak adalah tingginya tingkat
kecemasan anak ketika dilakukan tindakan medis misalnya, pemasangan spalk
pada infus. Anak-anak sangat rentan terhadap krisis penyakit dan hospitalisasi
karena adanya stress akibat perubahan keadaan sehat dan rutinitas lingkungan di
RS, faktanya adalah seharusnya untuk mencegah hal tersebut tenaga medis
utamanya keluarga pasien mendukung cara bagaimana mengalihkan cemas
tersebut. Anak yang akan dilakukan prosedur pemasangan infus beranggapan akan
menimbulkan nyeri pada dirinya, anak cenderung melawan kepada perawat yang
akan melakukan tindakan, jika tetap dipaksa ia akan menolak atau memberontak
dengan mencoba menjauhkan peralatannya atau mencoba mencari perlindungan
terhadap dirinya sendiri. Apabila tidak segera dilakukan prosedur pemasangan
infus tentunya akan menimbulkan masalah seperti ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit, asupan nutrisi dan pemberian obat akan terlambat. Sehingga akan
berpengaruh terhadap lamanya penyembuhan dan memperberat kondisi penyakit
anak. Rasa takut padaanak akan menyebabkan stress dan kecemasan, kecemasan
yang akan timbul pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti petugas
rumah sakit maupun lingkungan baru.
Organisasi Internationwide Inpatient Sample (2009) terdapat lebih dari enam
juta anak mengalami hospitalisasi. Survei Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun
2010 jumlah anak usia prasekolah di indonesia sebesar 72% dari jumlah total
penduduk indonesia, dan perkiraan 35/100 anak mengalami hospitalisasi dan
45%diantaranya mengalamikecemasan..
Berdasarkan data dari organisasi WHO (World Health Organization) tahun 2018
bahwa 3%- 10% pasien anak yang di rawat di Amerika Serikat mengalami stress
selama hospitalisasi. UNICEF pada tahun 2019 melampirkan jumlah anak usia
prasekolah di tiga Negara terbesar di dunia menjapai 148 juta, 958 anak yang
mengalami sakit dan dirawat di rumah sakit, 57 juta anak setiap tahunnya yang
mana 75% dari 57 juta mengalami trauma contohnya anak megalami ketakutan
dan rasa cemas saat menjalani prosedur pemasangan infus. Di Indonesia sendiri
jumah anak yang di rawat pada tahun 2018 sebanyak 45% dari 70,49 juta dari
keseluruhan populasi anak di Indonesia. Anak yang mengalami stress sekitar 10%
dari 35,1 juta mengalami kecemasan ringan dan 2% dari 35,1 juta mengalami
kecemasan berat (Lilis, 2019). Jumlah anak prasekolah di daerah jawa timur
mencapai 3.632.471,48 juta dengan angka kesakitan mencapai 2.985.292 yang
mendapatkan pelayanan kesehatan pemasangan infus 94% dari 2.985.292 anak
yang sakit (Dinkes Jatim, 2018). Sekitar 678.000 anak hospitasilasi di Puskesmas
Sampang ( Dinkes Kabupaten Sampang).
Anak prasekolah (3-6 tahun) merupakan masa yang menyenangkan bagi
anak, dipengaruhi dengan segala macam hal yang baru. Anak prasekolah memiliki
keterampilan verbal dan perkembangan menjadi lebih baik untuk beradaptasi
diberbagai situasi dan kondisi, penyakit dan hospitalisasi menyebabkan
kecemasan pada anak. Penyebab kecemasan dipengaruhi oleh banyak faktor, dari
petugas rumah sakit (seperti dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya),
lingkungan baru, reaksi keluarga yang memantau selama perawatan (Fatmawati,
2019). Dampak dari kecemasan pada anak yang menjalani perawatan apabila tidak
segera ditangani akan membuat anak melakukan penolakan serta pemberontakan
terhadap tindakan keperawatan dan pengobatan yang diberikan karena anak harus
menjalani tindakan medis yang dapat menimbulkan ketakutan pada anak seperti
pemasangan infus, prosedur injeksi, pengambilan sampel darah, operasi dan
tindakan lainnya. Sehingga akan berpengaruh terhadap lamanya hari rawat inap
anak dan dapat memperberat kondisi penyakit yang diderita anak
(Susilowati,2021).
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan pada anak yang
sedang di rawat di rumah sakit yaitu adalah perawatan di rumah sakit pada
umumnya anak memerlukan tindakan keperawatan berupa pemasangan infus dan
injeksi, beberapa anak bahkan semua akan merasa ketakutan, ketakutan yang
teramat disebabkan karena anak sudah mengetahui bahwa bagian tubuhnya akan
di
tusuk dengan jarum. Tindakan untuk mengatasinya adalah dengan cara
perawat berperan untuk mengatasi cemas perawat memfasilitisasi dan
mengedukator anak yang merasa takut dan menangis dengan cara mengalihkan
perhatian anak dengan cara mengalihkanperhatian
1.2 RumusanMasalah
Rumusan masalah dalan penelitian ini adalah bagaimana peran perawat dalam
menurunkan kecemasan pada anak yangterpasang infus yang dilakukan di
Puskesmas Banyuanyar Wilayah Kecamatan Kota Sampang?
1.3 Tujuan
Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui peran perawat dalam menurunkan
kecemasan pada anak yang terpasang infus di Puskesmas Banyuanyar Wilayah
Kecamatan KotaSampang.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi profesikeperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan liteture dalam keperawatan
anak dan menjadi tambahan informasi tentang kecemasan pada anak yang akan
terpasang infus.
1.4.2 Bagi ilmu keperawatan anak
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan literature dalam
keperawatan anak dan menjadi tambahan informasi tingkat kecemasan pada anak
yang terpasang infus.
1.4.3 Bagi instansi rumah sakit
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat atau metode
untuk mengurangi tingkat kecemasan anak yang terpasang infus di Puskesmas.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsepkecemasan
2.1.1 DefinisiKecemasan
Kecemasan merupakan respon emosional terhadap hal yang sangat
berbahaya. Kecemasan berhubungan dengan suatu yang belum pasti dan tidak
berdaya. Kondisi yang mempengaruhi cemas secara subjektif dan objectif
dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal. Kecemasan merupakan salah
satu perasaan yang berlebih terhadap ketakutan, gelisah, kekhawatiran atau
ketakutan yang nyata atau yang dirasakan.
Menurut stuard (2006), kecemasan anak berbeda dengan rasa takut yang
merupakan penilaian intelektual terhadap bahaya. Berbeda dengan perilaku
yang menyatakan bahwa takut tidak dapat dibedakan dengan cemas, karena
individu yang merasa takut dan cemas mengalami respon perilaku, psikologis,
emosional dalam waktu yangsama.
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulkan bahwa keadaan cemas
merupakan situasi dan kondisi baru serta berbeda terhadap suatu ketidakpastian
dan ketidakberdayaan. Keadaan normal jika individu merasa cemas dan takut,
namun perlu diperhatikan bila rasa cemas semakin kuat dan terjadi lebih sering
dengan kontegori yang berbeda.
2.1.2 Tingkatkecemasan
Tingkat kecemasan dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. KecemasanRingan
Kecemasan ringan individu akan mengalami ketegangan yang akan
dialami setiap hari akan menyebabkan seseorang menjadi waspada. Seseorang
akan lebih tanggap dan bersikap positif terhadap peningkatan minat dan
motivasi. Gelisah, mudah marah, dan perilaku mencari perhatian merupakan
tanda kecemasanringan.
2. Kecemasansedang
Kecemasan sedang memusatkan pada tujuan yang lain, sehingga seseorang akan
mengalami perhatian yang baik namun tetap bisa melakukan sesuatu yang
melakukan sesuatu yang lebih terarah. Kecemasan sedang ditandai dengan
seseorang akan terlihat serius dalam memperlihatkan sesuatu yang dirasakan.
Suara bergetar, perubahan dalam nada takikardi, gemeteran, peningkatan
ketegangan otot merupakan tanda-tanda kecemasansedang.
3. Kecemasanberat
Kecemasan berat cenderung memuaskan pada sesuatu yang rinci dan
spesifik serta tidak dapat berfikir tentang hal lain, serta sangat mengurangi lahan
persepsi anak. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi kecemasan.
Ketegangan otot berlebikan, perubahan pernapasan, perubahan gastrointestinal
(mual, muntah, rasa terbakar pada uluh hati, sendawa, anoreksia, dan diare),
perubahan kardiovaskuler, dan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
merupakan tanda-tanda kecemasan berat. Adapun gangguan kecemasan pada
anak yang sering dijumpai di rumah sakit adalah panik, fobia,obsesif- kompulsif,
gangguan kecemasan umum dan lainnya.
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi cemas
KERANGKA KONSEP
3.1 KerangkaKonsep
Perawat
3. Peran Perawat
a) Fasilitator
Pemasangan Infus
b) Edukator
c) Moderator
d) Care provider
e) Advocate
Tingkat kecemasan anak f) Collaborator
1. Ringan
2. Sedang
3. Berat
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
:Mempengaruhi
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Peran perawat sebagai fasilitator dan edukusi
dalam
penururan tingkat kecemasan.
3.2 Deskripsi KerangkaKonsep
Kerangka konsep diatas dapat kita ketahui bahwa kecemasan anak ada
beberapa kategori yaitu berat,sedang dan berat yang dapat dipengaruhi oleh peran
perawat sebagai fasilitator, educator, moderator, Care provider, Advocate,
collaborator. Perawat memberikan fasilitas untuk menentukan kemauan sendiri
terlebih dahulu setelah itu baru dilakukan tindakan. Perawat memberikan edukasi
kepada anak dan orang tua agar terlaksanya tindakan, skala cemas menurun,
cemas teratasi.
BAB 4
METODE PENELITIAN
Populasi
Perawat di Puskesmas Banyuanyar Wilayah Kecamatan
Kota Sampang yang berjumlah 30 orang
Sample
Seluruh populasi dengan jumlah 30 orang
Tekhnik Sampling
Probability – Total Populasi
Desain Penelitian
Penelitian Deskriptif
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan menggunakan Questioner
close ended dengan menggunakan tipe dychotomy
Analisa DataData
Pengolahan
Editing, Penyajian
Perhitungan
Scoring, Data Tabulating
Prosentase
Coding,
Hasil
Tabel dan hasil analisa deskriptif
Pembahasan dan penarikan kesimpulan
Gambar 4.1 Kerangka kerja peran perawat dalam menurunkan tingkat kecemasan
4.3 Populasi,Sampel, dan sampling
4.3.1 Populasi
Populasi adalah seluruh objek atau total subjek penelitian yang bisa
berbentuk orang, benda, atau hal-hal yang di dalamnya bisa menghasilkan
sebuah informasi penelitian (Roflin & Liberty, 2021). Populasi dalam penelitian
ini adalah perawat di puskesmas banyuanyar wilayah kecamatan kota sampang
dengan berjumlah 30orang.
4.3.2 Sampel
Sampel dari penelitian ini adalah komponen dari populasi. Pernyataan ini
mempunyai arti bahwa seluruh unit populasi harus mempunyai peluang untuk
dijadikan unit sampel (Roflin & Liberty, 2021), karena jumlah populasi
sebanyak
30 orang, maka keseluruhan anggota populasi diambil sebagai sampel yaitu
sebanyak 30 orang.
4.3.3 Sampling
Sampling dari penelitian ini adalah kegiatan untuk menetapkan jumlah
sampel dan pemilihan calon anggota sampel, sehingga setiap sampel yang
terseleksi dalam pemilihan bisa mewakili populasinya baik dari segi jumlah
maupun dari segi karakteristik yang dimiliki populasi(Yusfita Yusuf et al.,
2020). Penelitian ini menggunakan teknik Probability-Total Populasi, yaitu
menjadikan seluruh peserta populasi sebagai sampel.
4.4 IdentifikasiVariabel
Variabel merupakan suatu objek, atau sifat yang mempunyai bermacam-
macam variasi diantara satu dengan lainnya yang ditetapkan peneliti dengan
tujuan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Purwanto, 2019). Penelitian ini
menggunakan satu variabel yaitu peran perawat dalam menurunkan tingkat
kecemasan pada anak yang dipasang infus di Pukesmas Banyuanyar Wilayah
Kecamatan Kota Sampang.
4.5 DefinisiOperasional
Definisi operasional merupakan definisi atas sifat-sifat sesuatu yang dapat
dijelaskan dan diteliti.
Tabel 4.1 Definisi operasional peran perawat dalam menurunkan
tingkatkecemasan
pada anak yang akan dipasang infus di Puskesmas Banyuanyar Wilayah
Kecamatan Kota Sampang
Variabel Definisi
Penelitian operasional Indikator Alat Ukur Skala Skor
Peran perawat Serangkaian Peran perawat Kuisioner Ordinal Skor tiap
dalam penurunan tingkah laku 1) Fasilitator Dichotomy Option:
tingkat yang saling 2) Edukator question 1. Ya= 1
kecemasan. berkaitan 3) Moderator 2. Tidak= 0
yang 4) Care provider
dilakukan 5) Advokat Dengan Intrepretasi:
dalam 6) Collaborator Baik : >8
situasi Cukup : 5-8
tertentu Kurang :< 5
untukmenur
unkan
tingkat
kecemasan
4.6 Pengumpulan dan AnalisaData
4.6.1 PengumpulanData
1. Proses pengumpulandata
1) Persetujuanpenulisankaryatulisilmiahdaripembimbing,penguji,direktur
Politeknik Negeri Madura.
2) MengajukansuratpermohonanrekompenelitiankePuskesmas Wilayah
Kecamatan KotaSampang
3) Memberikan surat izin permohonan pengumpulan data kepada
KepalaPuskesmas.
4) Melakukan kunjungan untuk memperoleh dataawal.
5) Mendapatkan izin/persetujuan dari responden yangakan diteliti
6) Mengkoreksi jawaban dari setiap responden danmemberikan kode
terhadap semua data yangterkumpul.
7) Menentukan skor untuk setiappertanyaan
8) Membuat tabulasi data yang diperoleh sesuai dengan pertanyaan.
9) Membuat penyajian data, kemudian akanmembuat pembahasan dan
kesimpulan dari hasilpenelitian.
2. Instrumenpenelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner
yang diisi oleh responden. Kuesioner yang digunakan merupakan jenis
kuesioner close- ended dengan menggunakan jenis dichotomy yang terdiri dari
12 pertanyaan sesuai dengan indikator, pertanyaan tersebut didasarkan pada
kelima aspek Peran perawat dalam penurunan kecemasan pada anak.
3. Waktupenelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan setelah sidang proposal
4.6.2 Analisadata
Kuesioner yang telah dibagikan dan diisi oleh responden kemudian
diproses sebagai berikut :
1. Editing
Kuesioner yang telah dibagikan dan diisi akan diteliti oleh peneliti
serta dipastikan jawaban yang diberikan penuh dan sesuai dengan isntruksi
yang disampaikan oleh peneliti.
2. Scoring
Skor setiapoption:
(1) Ya=1
(2) Tidak=0
Nilai maksimal dari kuesioner adalah 100, dengan nilai terendah adalah 0.
Hasil analisa kuesioner dianalisa dan diinterpretasikan sebagai berikut:
1) Baik :>8
2) Cukup : 5-8
3) Kurang :<5
3. Coding
Setelah dilakukan skoring serta tabulasi data, data yang diperoleh
kemudian diinterpretasikan sesuai dengan ketetapan interpretasi yang
ditentukan yaitu sebagai berikut :
1) Baik diberi kode 1
2) Cukup diberi kode 2
3) Kurang diberi kode 3
4. Tabulating
Data yang diinterpretasikan kemudian dijelaskan sebenarnya
menggunakan persentase.
P = ∑f ×100%
N
Keterangan :
P =Presentase
f = Jumlah kelompok
N = Nilai skormaksimal
6.1 Kesimpulan
Sebagian besar klien di Puskesmas Banyuanyar Kecamatan Kota Sampang
mengalami penurunan kecemasan dan tindakan bisa terlaksana.
6.2 Saran
6.2.1 Bagi profesi keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan liteture dalam keperawatan
anak dan menjadi tambahan informasi tentang kecemasan pada anak yang akan
terpasang infus.
6.2.2 Bagi ilmu keperawatan anak
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan literature dalam
keperawatan anak dan menjadi tambahan informasi tingkat kecemasan pada anak
yang terpasang infus.
6.2.3 Bagi instansi rumahsakit
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat atau metode
untuk mengurangi tingkat kecemasan anak yang terpasang infus di Puskesmas.
DAFTAR PUSTAKA
Hormat saya,
Sampang,
Siti Aisyah
NRP. 33411901074
Potong disini
Inisial responden:
Saya telah membaca dan memahami lembar permohonan menjadi
responden, selanjutnya saya menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden
sesuai dengan ketentuan dan syarat yang berlaku
Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya secara sadar dan tanpa
paksaan dari pihak manapun
Responden
Sampang,
( )
Lampiran 2 Kuesioner penelitian
1. DATA UMUM
Petunjuk
1. Mohon dijawab dengan memberikan tanda centang " " pada salah satu pilihan
jawaban yang sudah tersedia.
2. Mohon diteliti ulang agar jangan sampai ada pertanyaan yang terlewatkan untuk
dijawab.
1) Pendidikan
D3
S1
2) Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
3) Lama bekerja
1 Tahun
1-5 Tahun
5 Tahun
4) Pelatihan yang di dapat
ATLS
BTLS
ACLS
BCLS
PPGD
Semua/Lain-lain
2. DATA KHUSUS
Petunjuk
1. Bacalah pertanyaan dengan teliti
2. Berikan tanda contreng ( )
Kuesioner penurunan kecemasan anak oleh perawat di Puskesmas Banyuanyar
Sampang
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah bapak/ibu menyediakan tempat khusus
untuk ruang anak guna kenyamanan anak untuk
mengurangi cemas?
2. Apakah bapak/ibu memberikan kebebasan anak
bermain sesuka hatinya dan menuruti kemauannya
sebelum dilakukan tindakan?
3. Apakah bapak/ibu memberikan support,rewards
setelah anak menuruti perintah perawat?
4. Apakah bapak/ibu menjelaskan kepada orang tua
untuk m emberikan perlakuan anak dirumah secara
persepsi benar contoh, dalam hal menakuti anak
menyebutkan’’ nanti kalau adek nakal disuntik sama
bapak/ibu perawat”?
5. Apakah bapak/ibu perawat mengajarkan orang tua
bagaimana cara mengalihkan cemas dan takut?
6 Apakahbapak/ibu memberikan instruksi atau
mengajari anak tentang tindakan yang diterapinya?
Keterangan:
pendidikan Jenis Kelamin Peran
1 D3 1 Laki-laki 1 Baik = 12
5-
2 S1 2 Perempuan 2 Cukup
= 11
<
=
3 Kurang 4