Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kesempatan bagi kami untuk
menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah Kami dapat menyelesaikan
makalah pajak internasional dengan judul “Transfer Pricing” tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Bapa Andi Saputra selaku dosen pada mata
kuliah Potput di jurusan Akuntansi Perpajakan Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas
Padjadjaran. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang pajak internasional terutama tentang Transfer Pricing.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada dosen mata kuliah pajak
internasional yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah dan tak lupa pula
kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman dan semua pihak yang terlibat dalam
penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Jasa intra grup (intra group services) adalah aktivitas yang diberikan oleh suatu pihak
dalam suatu grup usaha yang memberikan manfaat bagi satu atau lebih anggota lain
dalam grup usahanya.
jasa manajemen,
jasa administrasi,
jasa teknis,
jasa pendukung,
jasa pembelian,
jasa pemasaran,
jasa distribusi, dan
jasa komersial lainnya yang diberikan berkaitan dengan sifat bisnis grup tersebut
Dalam Peraturan Dirjen Pajak ini juga diatur bahwa arm’s length principle dilakukan
dengan menggunakan langkah-langkah:
(i) melakukan analisis kesebandingan dan menentukan pembanding;
(ii) menentukan metode penentuan harga transfer yang tepat;
(iii) menerapkan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha berdasarkan hasil analisis
Tidak semua dokumen harus wajib pajak buat saat melakukan transaksi transfer afiliasi. Ada
pihak atau wajib pajak yang hanya perlu membuat dokumen induk dan dokumen lokal, lalu ada
pula pihak yang harus membuat ketiga dokumen tersebut.
Wajib pajak yang wajib menyelenggarakan dan menyimpan dokumen induk dan dokumen lokal
dari transfer pricing documentation:
1. Wajib pajak yang melakukan transaksi afiliasi dengan batasan nilai peredaran bruto tahun
pajak sebelumnya dalam satu tahun pajak lebih dari Rp50 miliar.
2. Nilai transaksi afiliasi tahun pajak sebelumnya dalam satu tahun pajak lebih dari Rp20 miliar
untuk transaksi barang berwujud atau lebih dari Rp5 miliar untuk masing-masing penyediaan
jasa, pembayaran bunga, pemanfaatan barang tidak berwujud, atau transaksi lainnya.
3. Pihak afiliasi yang berada di negara atau yurisdiksi dengan tarif pajak penghasilan lebih
rendah dari tarif PPh Pasal 17 dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan.
Sedangkan wajib pajak yang wajib menyelenggarakan dan menyimpan ketiga dokumen dari
transfer pricing documentation:
1) Wajib pajak yang merupakan Entitas Induk dari suatu grup usaha yang memiliki peredaran
bruto konsolidasi pada tahun pajak bersangkutan paling sedikit Rp11 triliun.
2) Dalam hal wajib pajak dalam negeri berkedudukan sebagai anggota grup usaha dan entitas
wajib menyampaikan laporan per negara, sepanjang negara atau yurisdiksi tempat Entitas
Induk berdomisili:
a) tidak mewajibkan penyampaian laporan per negara;
b) tidak memiliki perjanjian dengan pemerintah Indonesia mengenai perpajakan;
atau pertukaran informasi
c) memiliki perjanjian dengan pemerintah Indonesia mengenai pertukaran informasi
perpajakan, namun laporan per negara tidak dapat diperoleh pemerintah Indonesia
dari negara atau yurisdiksi tersebut.
Jika wajib pajak memiliki transaksi afiliasi namun tidak diwajibkan untuk menyelenggarakan dan
menyimpan transfer pricing documentation, wajib pajak tetap diwajibkan untuk menerapkan
Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam transaksi afiliasi.
Format Transfer Pricing Documentation
Dokumen Penentuan Harga Transfer harus dibuat dalam bahasa Indonesia, kecuali telah
mendapatkan izin dari Menteri Keuangan untuk membuatnya dalam bahasa asing. Selain itu,
masing-masing dokumen dari transfer pricing documentation memiliki format yang wajib
dipatuhi.
A. Dokumen Induk
Dokumen induk harus memuat informasi mengenai grup usaha paling sedikit sebagai berikut:
1. Struktur dan bagan kepemilikan serta negara atau yurisdiksi masing-masing anggota;
2. kegiatan usaha yang dilakukan;
3. Harta tidak berwujud yang dimiliki;
4. Aktivitas keuangan dan pembiayaan; dan
5. Laporan Keuangan Konsolidasi Entitas Induk dan informasi perpajakan terkait Transaksi
Afiliasi.
B. Dokumen Lokal
Dokumen Lokal harus memuat informasi mengenai wajib pajak paling sedikit sebagai berikut:
Identitas dan kegiatan usaha yang dilakukan
Informasi transaksi afiliasi dan transaksi independen yang dilakukan
Penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha
Informasi Keuangan
Peristiwa, kejadian atau fakta non-keuangan yang mempengaruhi pembentukan harga atau
tingkat laba.