MASALAH PERENCANAAN
Disusun oleh:
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Masalah Perencanaan. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang masalah banjir dan penyebabnya yang ada di
Kelurahan Kekalik Jaya bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen Agus Kurniawan
S.Ip.,M.Eng. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Partisipasi Masyarakat..................................................................................
2.1.1 Bentuk Partisipasi Masyarakat.............................................................
2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi...............................................
2.2 Banjir.............................................................................................................
2.2.1 Dampak Banjir.....................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Masalah.........................................................................................................
BAB IV DAN KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan...................................................................................................
4.2 Saran .............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banjir merupakan sebuah permasalah penting dalam proses pembangunan
Indonesia saat ini. Fenomena banjir merupakan fenomena saling terkait antara
variabel sosial, alam dan lingkungan. Beberapa literatur menyebutkan banjir
disebabkan oleh curah hujan, tanah longsor, kualitas saluran air, topografi, dan
kualitas daerah aliran sungai (DAS). Faktor lain yang tidak kalah pentingnya
dalam menyumbang tragedi banjir di tanah air adalah perilaku atau budaya
masyarakat yang kurang kondusif yang tercermin dari aktivitas ekonomi, sosial,
politik dan seni serta aktivitas berlalulintas, baik di jalan raya maupun di air, yang
semuanya itu terkait dengan masalah pentingnya pendidikan lingkungan hidup.
1. Usia
Faktor usia merupakan faktor yang mempengaruhi sikap seseorang
terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang ada. Mereka dari
kelompok usia menengah ke atas dengan keterikatan moral kepada
nilai dan norma masyarakat yang lebih mantap, cenderung lebih
banyak yang berpartisipasi daripada mereka yang dari kelompok
usia lainnya.
2. Jenis kelamin
Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur berbagai bangsa
mengatakan bahwa pada dasarnya tempat perempuan adalah “di
dapur” yang berarti bahwa dalam banyak masyarakat peranan
perempuan yang terutama adalah mengurus rumah tangga, akan
tetapi semakin lama nilai peran perempuan tersebut telah bergeser
dengan adanya gerakan emansipasi dan pendidikan perempuan
yang semakin baik.
3. Pendidikan
Dikatakan sebagai salah satu syarat mutlak untuk berpartisipasi.
Pendidikan dianggap dapat mempengaruhi sikap hidup seseorang
terhadap lingkungannya, suatu sikap yang diperlukan bagi
peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat.
4. Pekerjaan dan penghasilan
Hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena pekerjaan
seseorang akan menentukan berapa penghasilan yang akan
diperolehnya. Pekerjaan dan penghasilan yang baik dan mencukupi
kebutuhan sehari-hari dapat mendorong seseorang untuk
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat. Pengertiannya
bahwa untuk berpartisipasi dalam suatu kegiatan, harus didukung
oleh suasana yang mapan perekonomian.
5. Lamanya tinggal
Lamanya seseorang tinggal dalam lingkungan tertentu dan
pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan tersebut akan
berpengaruh pada partisipasi seseorang. Semakin lama ia tinggal
dalam lingkungan tertentu, maka rasa memiliki terhadap
lingkungan cenderung lebih terlihat dalam partisipasinya yang
besar dalam setiap kegiatan lingkungan tersebut.
Holil (1980), unsur-unsur dasar partisipasi sosial yang juga dapat
mempengaruhi partisipasi masyarakat adalah:
1. Kepercayaan diri masyarakat;
2. Solidaritas dan integritas sosial masyarakat;
3. Tanggungjawab sosial dan komitmen masyarakat;
4. Kemauan dan kemampuan untuk mengubah atau
memperbaiki keadaan dan membangun atas kekuatan
sendiri;
5. Prakarsa masyarakat atau prakarsa perseorangan yang
diterima dan diakui sebagai/menjadi milik masyarakat;
6. Kepentingan umum murni, setidak-tidaknya umum dalam
lingkungan masyarakat yang bersangkutan, dalam
pengertian bukan kepentingan umum yang semu karena
penunggangan oleh kepentingan perseorangan atau
sebagian kecil dari masyarakat;
7. Organisasi, keputusan rasional dan efisiensi usaha;
8. Musyawarah untuk mufakat dalam pengambilan keputusan;
9. Kepekaan dan ketanggapan masyarakat terhadap masalah,
kebutuhankebutuhan dan kepentingan-kepentingan umum
masyarakat.
Faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam
suatu program juga dapat berasal dari unsur luar/lingkungan.
Menurut Holil (1980) ada 4 poin yang dapat mempengaruhi
partisipasi masyarakat yang berasal dari luar/lingkungan, yaitu:
1. Komunikasi yang intensif antara sesama warga masyarakat,
antara warga masyarakat dengan pimpinannya serta antara
sistem sosial di dalam masyarakat dengan sistem di luarnya;
2. Iklim sosial, ekonomi, politik dan budaya, baik dalam
kehidupan keluarga, pergaulan, permainan, sekolah maupun
masyarakat dan bangsa yang menguntungkan bagi serta
mendorong tumbuh dan berkembangnya partisipasi
masyarakat;
3. Kesempatan untuk berpartisipasi. Keadaan lingkungan serta
proses dan struktur sosial, sistem nilai dan norma-norma
yang memungkinkan dan mendorong terjadinya partisipasi
sosial;
4. Kebebasan untuk berprakarsa dan berkreasi. Lingkungan di
dalam keluarga masyarakat atau lingkungan politik, sosial,
budaya yang memungkinkan dan mendorong timbul dan
berkembangnya prakarsa, gagasan, perseorangan atau
kelompok.
2.2 Banjir
Banjir adalah merupakan suatu keadaan sungai dimana
aliran airnya tidak tertampung oleh palung sungai, karena debit
banjir lebih besar dari kapasitas sungai yang ada. Secara umum
penyebab terjadinya banjir dapat dikategorikan menjadi dua hal,
yaitu karena sebab – sebab alami dan karena tindakan manusia.
Yang termasuk sebab alami diantaranya :
1. Curah hujan Pada musim penghujan curah hujan yang tinggi
akan mengakibatkan banjir di sungai dan bilamana melebihi
tebing sungai, maka akan timbul banjir atau genangan .
2. Pengaruh fisiografi Fisiografi atau geografi fisik sungai seperti
bentuk, dan kemiringan Daerah Pengaliran Sungai (DPS),
kemiringan sungai, Geometri hidrolik (Bentuk penampang
seperti lebar, kedalaman, potongan memanjang, material dasar
sungai), lokasi sungai .
3. Kapasitas sungai
Pengurangan kapasitas aliran banjir pada sungai disebabkan
oleh pengendapan yang berasal dari erosi dasar sungai dan
tebing sungai yang berlebihan, karena tidak adanya vegetasi
penutup.
4. Pengaruh air pasang
Air laut memperlambat aliran sungai ke laut. Pada waktu banjir
bersamaan dengan air pasang yang tinggi, maka tinggi
genangan/ banjir menjadi lebih tinggi karena terjadi aliran balik
(back water) Yang termasuk penyebab banjir akibat tindakan
manusia diantaranya :
a. Perubahan kondisi daerah pengaliran sungai
Perubahan DPS seperti penggundulan hutan, usaha
pertanian yang kurang tepat, perluasan kota dan perubahan
tata guna lainnya dapat memperburuk masalah banjir
karena berkurangnya daerah resapan air dan sediment yang
terbawa ke sungai akan memperkecil kapasitas sungai yang
mengakibatkan meningkatnya aliran banjir.
b. Kawasan kumuh
Perumahan kumuh yang terdapat di bantaran sungai
merupakan penghambat aliran sungai.
c. Sampah
Pembuangan sampah di alur sungai dapat meninggikan
muka air banjir karena menghalangi aliran.
Banjir dalam pengertian umum adalah debit aliran air
sungai dalam jumlah yang tinggi, atau debit aliran air di sungai
secara relatif lebih besar dari kondisi normal akibat hujan yang
turun di hulu atau di suatu tempat tertentu terjadi secara terus
menerus, sehingga air tersebut tidak dapat ditampung oleh alur
sungai yang ada, maka air melimpah keluar dan menggenangi
daerah sekitarnya.
Banjir merupakan peristiwa dimana daratan yang biasanya
kering (bukan daerah rawa) menjadi tergenang oleh air, hal ini
disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan kondisi topografi
wilayah berupa dataran rendah hingga cekung. Selain itu,
terjadinya banjir juga dapat disebabkan oleh limpasan air
permukaan (runoff) yang meluap dan volumenya melebihi
kapasitas pengaliran sistem drainase atau sistem aliran sungai.
Terjadinya bencana banjir juga disebabkan oleh rendahnya
kemampuan infiltrasi tanah, sehingga menyebabkan tanah tidak
mampu lagi menyerap air. Banjir dapat terjadi akibat naiknya
permukaan air lantaran curah hujan yang diatas normal, perubahan
suhu, tanggul/bendungan yang bobol, pencairan salju yang cepat,
terhambatnya aliran air di tempat lain (Ligal, 2008).
2.2.1 Dampak Banjir
Semua bencana pastilah membawa dampak yang buruk
bagi siapapun yang mengalaminya. Banjir merupakan suatu
bencana. Oleh sebab itu banyak ataupun sedikit pastilah banjir ini
membawa dampak yang negatif bagi masyarakat yang
mengalaminya. Lalu, apa sajakah dampak yang ditimbulkan dari
banjir ? beberapa dampak yang ditimbulkan karena adanya banjir
antara lain:
1. Menimbulkan kerugian material
Dampak yang sudah pasti dirasakan bagi masyarakat yang
mengalami banjir adalah berupa kerugian material. Kerugian
material ini merupakan dapat timbul karena banyak rumah warga
yang terendam banjir, kemudian tidak hanya rumah saja namun
juga perabotan rumah tangga ikut terendam banjir. Hal ini akan
mengakibatkan adanya kergian material yang cukup besar untuk
dapat memulihkan seperti kondisi semula.
2. Merusak bangunan
Dampak yang juga sangat dirasakan oleh masyarakat akibat
banjir rob adalah rusaknya bangunan yang terendam banjir.
Bangunan yang terlalu lama tergenang air memang akan
mengalami kerusakan, baik banyak maupun sedikit. serapan
bangunan yang berpotensi rusak adalah lantai atau keramik, kusen
pintu, maupun tembok bagian bawah.
3. Menyebabkan lingkungan menjadi kotor dan becek
Dampak yang pasti terjadi ketik banjir datang adalah
lingkungan menjadi kotor dan becek. Hal ini karena air yang
meluap tidak hanya melintas namun juga menggenangi. Akibatnya,
hal ini akan membuat lingkungan yang digeangi air menjadi becek
dan tidak nyaman, sehingga akan menjadi kotor.
4. Menyebarnya bibit penyakit
Banjir secara tidak langsung baik cepet maupun lambat
akan menyebarkan bibit penyakit. Hal ini seperti sudah menjadi
paket dan kita semua pun mengerti bahwa banjir akan menjadi
penyebab timbulnya berbagai jenis penyakit. Beberapa penyakit
yang dapat ditimbulkan dari banjir rob ini antara lain adalah diare,
ISPA, gatal- gatal, hingga demam berdarah. Maka dari itulah
ketika banjir datang menyerang akan banyak orang- orang yang
terkena penyakit.
5. Mengganggu lalu lintas
Dampak negatif dari banjir yang selanjutnya adalah
mengganggu kelancaran lalu lintas. Hal ini karena air yang
menggenangi akibat banjir tidak hanya menggenangi pemukiman
penduduk seperti perumahan, namun juga jalan raya. Sehingga hal
ini akan menyebabkan terganggunya lalu lintas di alan yang
tergenang air tersebut. Tidak hanya mengganggu lalu lintas saja,
namun banjir juga dapat membuat mesin- mesin kendaraan
menjadi mati atau bahkan rusak.
6. Kelangkaan air bersih
Satu hal yang selalu muncul ketika banjir tiba adalah
kelankaan air bersih. Bagaimanapun juga air banjir tidak hanya
menggenangi rumah masyarakat saja, namun juga sumber air
bersih bagi masyarakat. Akibatnya air bersih yang seharusnya
digunakan untuk konsumsi warga sehari- hari dapat bercampur
dengan air banjir. Belum lagi septiktank warga yang juga terendam
air banjir dapat berpotensi membuat tinja menjadi keluar dan
bercampur dengan air warga. Hal ini sungguh menimbulkan krisis
air bersih.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Masalah
Banjir genangan adalah banjir yang berasal dari air hujan lokal, hujan yang
terjadi di sebuah wilayah tertentu yang menyebabkan timbulnya genangan.
Genangan merupakan peristiwa dimana air terkonsentrasi disuatu tempat.
Umumnya tempat yang rendah. Pembangunan perumahan dan pertokoan di
lingkungan Kekalik Jaya yang cukup pesat telah mengurangi area resapan air
hujan dan menimbulkan genangan-genangan. Selain itu saluran drainase yang
telah adapun efisiensinya telah berkurang karena sedimentasi yang cukup tinggi
pada saluran drainase. Akibatnya setiap musim hujan air dari saluran drainase
meluap menggenangi rumah-rumah dan jalan disekitar saluran drainase. Isu yang
paling sering muncul di Kelurahan Kekalik Jaya adalah banjir, dimana pada saat
musim hujan di Kelurahan Kekalik Jaya selalu banjir. Tidak hanya banjir besar
tetapi juga banjir genangan yang menyebabkan terhambatnya masyarakat sekitar.
Masyarakat masih belum ikut berpartisipasi dalam melakukan pencegahan isu
tersebut, pemerintah setempat sudah beberapa kali melakukan usaha pencegahan
tetapi masih belum maksimal dikarenakan kurangnya kesadaran dari masyarakat
setempat sehingga isu tersebut masih sering terjadi hingga saat ini. Masalah yang
menyebabkan banjir di Kelurahan Kekalik Jaya adalah masalah sampah dan lahan
yang tertutup jalan dan bangunan lainnya sehingga air yang meresap ke dalam
tanah berkurang.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Permasalahan banjir di Kelurahan Kekalik Jaya memperlihatkan bahwa
permasalahan ini terjadi karena faktor perilaku manusia dan juga alih fungsi lahan
di kawasan lindung. Faktor yang mempengaruhi banjir di Kelurahan Kekalik Jaya
juga tidak terlepas dari permaslaahan sampah yang terdapat disana, kurangnya
kesadaran masyarakat akan membuang sampah pada tempatnya ini menyebabkan
sering terjadi banjir hamper setiap musim hujan datang. Untuk itu perlu adanya
sosialisasi kepada masyarakat bagaimana pentingnya untuk menjaga lingkungan
sekitar agar tidak terjadi lagi bencana maupun permasalahan-permasalahan di
Kelurahan Kekalik Jaya. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang banjir, ada beberapa faktor perlu diubah. Salah satunya adalah sektor
pendidikan. Melalui pendidikan berbasis masyarakat, kurangnya pengetahuan di
masyarakat dapat dikurangi.
4.2 Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan yaitu pemerintah dapat lebih
memperhatikan permasalahan sampah yang umumnya terdapat pada setiap
wilayah dan menjadi permasalahan yang utama, dan juga masyarakat diharapkan
untuk selalu menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan,
dan masyarakat juga bisa mengolah sampah-sampah menjadi suatu kerajinan
tangan yang bernilai ekonomi tinggi.