Makalah Bsi Indra
Makalah Bsi Indra
Di Susun
Oleh : Kelompok 4
Nama :
1. Indra Saputra
2. Rifaid
3. Mega Triwulandari
4. Fathul jannah
5. Nurhayati
6. Nunung hendriani
Yapis Dompu
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat sehat
dan kesempatan sehingga saya bisa menyelesaikan tugas makalah dengan judul
“Metode Pembelajaran Membaca Permulaan fonik dan Control Roudhoh”. Sholawat
serta salam kepada junjungan Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti
saat ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
a. Latar belakang.........................................................................................................1
b. Rumusan masalah....................................................................................................2
c. Tujuan penulisan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
a. Kesimpulan..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10
ii
BAB I
PRNDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hak dasar setiap manusia. Hal ini berarti bahwa
pendidikan sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas hidup manusia
yang dipandang sebagai persoalan yang mendasar, fundamental dan sangat
penting untuk diperoleh setiap individu tidak dibatasi oleh waktu, ruang dan
latar belakang apapun, sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Oleh sebab itu,
pendidikan anak dilakukan sejak dini dan pendidikan secara formal dilakukan
di Taman Kanak-kanak (TK).
TK merupakan pendidikan anak usia dini yang diselenggarakan secaraformal
sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
Tahun 2003 Pasal 28 “Pendidikan Anak Usia Dini pada
jalur formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA),
atau bentuk lain yang sederajat”. Usia TK berkisar 4-6 tahun. Kisaran yang
diselenggarakan di Indonesia dikelompokkan ke dalam kelompok A usia 4-5
tahun dan kelompok B usia 5-6 tahun. Pada usia 5-6 tahun atau berada dalam
kelompok B, anak masih mengalami masa keemasan (the golden ages) yang
merupakan masa dimana anak mulai peka atau sensitif untuk menerima
berbagai stimulasi dan pendidikan (Permendiknas No 58 Tahun 2009).
Tujuan program kegiatan belajar di TK adalah untuk membantu
meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan
daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya
(Depdikbud, 2013). Tujuan di atas menyiratkan bahwa pendidikan TK secara
umum memfokuskan pada upaya untuk mampu meletakkan dasar kearah
terjadinya perkembangan, baik itu sikap, pengetahuan, keterampilan, maupun
daya cipta yang diperlukan dalam proses perkembangan anak pada saat ini dan
selanjutnya.
1
Salah satu keterampilan yang penting dimiliki anak adalah keterampilan
berbahasa. Nurbiana (2007: 33), bahwa perkembangan bahasa anak meliputi
empat aspek yaitu perkembangan berbicara, perkembangan menulis,
perkembangan membaca, dan perkembangan menyimak. Pemahaman tentang
karakteristik perkembangan bahasa anak secara natural diperlukan dalam
rangka memberikan pengalaman bahasa yang tepat pada anak sesuai dengan
kebutuhannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana metode pembelajaran membaca permulaan komik?
2. Apa itu metode cantol roudhah?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengunaan media komik untuk meningkatkan keterampilan membaca
2. Mengenal tentang metode cantol roudhah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
metode fonik merupakan metode yang menekankan pada bunyi (lafal
pengecapan), metode ini mengajarkan bunyi-bunyi huruf secara individual yang
kemudian dicapurkan bersama-sama yang diterapkan dalam sebuah kata.
B. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Fonik
Menurut Othman, dkk(dalam Sulaiman, 2012) terdapat beberapa langkah dalam
mengajarkan bunyi huruf, murid boleh menyebutkan bunyi dan mengenal pasti huruf
yang berkaitan. Bagi yang sudah mencapainya, beberapa aktivitas wajib telah
dicadangkan untuk dilaksanakan, antara lain:
1. Perkenalkan bunyi huruf yang diajarkan dan sebut bunyi huruf dengan
jelas beberapa kali.
2. Tanyakan pada murid bunyi yang didengar dan disuruh murid
menyebutkan bunyi dengan betul. Ulang sebutkan bunyinya
sehingga mantap.
3. Perkenalkan simbol/huruf yang diajar sambil menyebut: “ini
bunyi…”. Jangan gunakan perkataan huruf.
4. Ulang sebutkan bunyi sambil menyebutkan simbol beberapa kal
5. Anak diminta membunyikan bunyi huruf satu persatu. Hasnah dan habibah
(2016:16) mengatakan bahwa pada dasarnya, kaedah ini adalah untuk
mengajarkan murid-murid untuk melihat hubungan antara simbol (huruf)
dan bunyi supaya mereka dapat membaca (membunyikan) perkataan-
perkataan baru yang mereka hadapi.
Kemudian murid diperkenalkan dengan bunyi huruf dan nama huruf, kemudian
lambang huruf dikaitkan dengan bunyinya. Misalnya ‘a’ dibunyikan ‘aa..’, ‘t’-‘teh’,
‘s’-‘ss’, ‘z’-‘zz…’ dan sebagainya. Murid akan terlatih membunyikan huruf satu persatu
dan
kemudian menggabungkan dengan bunyi huruf yang lain membentuk suku kata dan kata.
Menurut Sunarni (2014:19) ada beberapa langkahlangkah pelaksanaan metode fonik,
yaitu:
4
2. Anak memanjangkan bunyi huruf saat akan menyambungkan
dengan bunyi huruf lain.
3. Pengajaran dimulai dengan susunan huruf lalu dilanjutkan pola
huruf yang lebih rumit.
4. Anak dikenalkan dengan bunyi kinsonan rangap sebagai satu
kesatuan bunyi. Misalnya, konsonan ng dan ny
5. Selain itu anak juga dikenalkan dengan bunyi vocal rangkap
sebagai datu kesatuan bunyi. Misalnya, ai, au, dan oi.
5
D. Kelebihan Metode Fonik
Seefeld t, dkk (dalam Purpitasari, 2016:3) mengungkapkan
bahwa “Metode fonik ini menolong anak-anak mengembangkan strategi-strategi sehingga
anak bisa mengartikan kata-kata yang jarang mereka jumpai”. Lebih lanjut dijelaskan
bahwa anak-anak mampu mengetahui masing-masing bunyi dalam kata, mampu
mengartikan kata dan memahami maknanya. Metode ini mengajarkan kata-kata yang sulit
diucapkan karena metode ini tidak mengikuti aturan bunyi. Selanjutnya Dhieni (dalam
Rianto, dkk, 2016) menyatakan bahwa “Kelebihan dari metode fonik yaitu dapat
memberikan pengalaman baru tentang bunyi-bunyi huruf pada kata yang sering
ditemukan oleh anak dalam kehidupan sehari-hari, anak dapat meraba atau menelusuri
huruf karena anak dapat mengerti tentang penulisan huruf yang tepat, serta dapat
mengembangkan beberapa aspek pengembangan bahasa lainnya”.
Hal ini sesuai dengan pendapat yang ditemukan oleh metode fonik adalah suatu
metode yang mengandalkan pada pembelajaran alphabet yang diberikan terlebih dahulu
kepada anak-anak untuk mempelajari nama-nama huruf dan bunyinya. Metode ini
bertujuan untuk memberikan latihan membaca pada anak-anak, sehingga semua
kata bersifat regular dan dapat dibunyikan.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukan di atas dapat
disimpulkan bahwa kelebihan metode fonik adalah cara efektif untuk belajar membaca
bagi anak, mampu mengetahui masing-masing bunyi didalam kata, memudahkan anak
untuk membuat antara bunyi dan simbol huruf sehingga mampu membentuk sebuah kata.
E. Kelemahan Metode Fonik
Dhieni (dalam Rianto, dkk, 2016) mengatakan bahwa metode
ini ada beberapa kelemahan, yaitu:
1. Kurang tepat apabila digunakan sebagai pendekatan
pertama untuk membaca
2. Anak harus benar-benar memusatkan pikiran dan pembunyian kata-kata
6
4. Pembelajaran fonik tidak bisa dilakukan sendirian, harus ada
metode lain atau strategi lain untuk menjamin keberhasilan membaca.
Peneliti menunjukan bahwa kombinasi metode, dari pada metode
pengajaran tunggal, mengarah kepembelajaran terbaik. Selain itu, Virdyna
(2015:119) menyatakan “Kekurangan dalam penggunaan metode fonik
sebagai pendekatan pertama untuk membaca”.
Mempelajari bunyi yang terpencil sangat abstrak bagi anak kecil. Ini tidak berarti
apa-apa biasanya mereka menganggapnya sebagai aktifitas yang membosankan. Mereka
juga harus benar-benar memusatkan pikiran akan pembunyian kata-kata sehingga mereka
tidak mampu berfikir mengenai maknanya.
7
Belajar dengan metode "Cantol Roudhoh" membuat anak-anak usia tiga hingga
delapan tahun menjadi betah berlama-lama belajar membaca. Sebab tak ada paksaan
ataupun hukuman. Justru permainan yang mendorong mereka untuk belajar.
Metode ini bisa diterapkan di rumah. Sebab yang diperlukan hanya gambar-
gambar yang menarik perhatian anak-anak. Dan yang paling penting menciptakan
suasana nyaman dan menyenangkan bagi para bocah.
Namun jika orang tua repot dan banyak kesibukan, cara belajar ini dapat
diperoleh di tempat kursus. Satu orang anak dikenakan biaya Rp 1,2 juta. Biaya tersebut
dapat dicicil sebesar Rp 300 ribu per bulan.(DWI/Sufiani Tanjung dan Cosmas Gatot)
H. Kelebihan Metode Cantol Rhoudoh
1. Anak cepat dan mudah dapat membaca rata-rata 20-32 jam
2. Disampingkan dengan sistem bermain, benyanyi dan bercerita
3. Memaksimalkan gaya belajar visual, auditurial, dan kinestetik sehingga dapat
meningkatkan kecerdasan anak
4. Bisa Menggunakan alat peraga yang sangat disukai anak
5. Anak dapat menulis dengan lancar
6. Menumbuhkan minat baca yang tinggi
7. Bisa mengembangkan lima aspek kemampuan anak yang dibutuhkan di SD yaitu :
MASEK ( moral, agama, sosial, emosional, dan kemandirian.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode fonik adalah pelajaran alfhabet yang diberikan terlebih dahulu kepada
anak-anak mempelajari nama-nama huruf dan bunyinya. Setelah mempelajari bunyi huruf
mereka memulai merangkum beberapa huruf untuk membentuk kata-kata. Untuk
memberikan latihan membaca kepada anak-anak dalam keterampilan ini, buku-buku
cerita haruslah dipilih secara terencana, sehingga semua kata bersifat reguler dan dapat
dibunyikan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Http://pustakaPDF:peningkatanminatmembacametodefonik.com
Http://Liputan6.com:metode_cantol_Rhoudhoh
Http://m.facebook.com:kelebihan-metode-cantol-rhoudoh
10