Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada suatu bangunan,
serta merupakan bagian terdasar dari suatu bangunan. Karena pondasi berfungsi sebagai
”penahan seluruh beban (hidup dan mati) yang berada di atasnya dan gaya–gaya dari
luar. Pondasi tidak diizinkan mengalami penurunan melampaui batas yang telah ditentukan.
Pondasi setempat ataupun pondasi merata tidak diizinkan mengalami penurunan yang
melebihi dari batas-batas tertentu, yaitu :
Jenis bangunan                         Penurunan maksimum
1)     Bangunan umum                             2.54 Cm
2)     Bangunan pabrik                             3.81 Cm
3)     Gudang                                            5.08 Cm
4)     Pondasi mesin                                  0.05 Cm
Sumber : Foundation Design – W.C Teng

Perencanaan pondasi didasarkan atas daya dukung tanah di sekitar lokasi agar
dapat direncanakan penurunan pondasi yang akan terjadi. Dalam perencanaan pondasi untuk
mesin bergetar, memiliki masalah lebih kompleks dibandingkan pondasi yang hanya
menahan beban statis. Karna pondasi untuk alat mesin bergetar harus memperhitungkan
beban dinamis yang akan terjadi, transmisi beban dinamis, serta pengaruh tanah terhadap
pondasi dalam menahan beban dinamis.
Awal mesin dioperasikan memiliki putaran awal yang rendah hingga dilanjutkan
pada putaran yang lebih tinggi, mengakibatkan meningkatnya perambatan getaran pada
strukturnya. Amplitudo getaran besar yang terjadi pada pondasi mesin akan membahayakan
strukturnya. Hal ini akan menyebabkan pondasi kehilangan kestabilan dan penurunan tanah
yang tidak merata sehingga mengganggu kerja normal mesin.
Beban alat mesin, saat sebelum serta sesaat bergetar pun menjadi faktor dalam
menentukan dimensi pondasi serta beban yang akan diterima pondasi. Beban yang paling
besar diantara beban saat sebelum atau beban awal dioperasikan atau beban saat dimatikan
mesin operasi menentukan beban yang akan diterima pondasi serta menjadi acuan untuk
menentukan beban yang akan diterima pondasi secara total terbesar. Kemudian dengan beban
terbesar tersebut dapat menentukan dimensi yang aman untuk alat mesin bergetar tersebut.

B. Perumusan Masalah
Berapa ukuran dimensi pondasi untuk mesin?

C. Lokasi Penelitian
Data tanah yang digunakan berdasarkan atas data penelitian Ronald Riwong dan
Novita Sumariani dengan judul penelitian ”Perhitungan Pondasi Mesin Di Kawasan
Rungkut Surabaya”. Serta data PU . Untuk data mengenai mesin merupakan data yang
didasarkan atas data yang sebenarnya dari PT. X.

D. Tujuan Penelitian
1. Merencanakan dimensi struktur pondasi tiang pancang untuk alat mesin bergetar.
2. Membandingkan perhitungan dimensi strukutur pondasi tiang pancang menggunakan
perhitungan analisa manual dengan software PLAXIS.

E. Manfaat Penelitian
1. Memilih penggunaan dimensi pondasi secara tepat untuk alat mesin bergetar.

F. Batasan Masalah
1. Perencanaan dimensi struktur pondasi tiang pancang untuk alat mesin bergetar.

G. Keaslian Penelitian
Data beban serta gaya yang bekerja pada alat mesin bergetar merupakan data fiksi
yang berdasarkan data alat mesin sebenarnya. Namun, data tanah yang digunakan beracuan
pada data tanah yang telah diteliti sebelumnya. Dalam, perencanaan pondasi tiang pancang
merupakan hasil analisa perhitungan manual, sehingga dilakukan pengecekan hasil analisa
menggunakan program PLAXIS.
TEMA : PONDASI
JUDUL : “Desain Pondasi Tiang Pancang Untuk Alat Mesin Bergetar.”

Anda mungkin juga menyukai