Anda di halaman 1dari 3

Ketatnya Sistem Pengendalian

Manfaat dari setiap sistem pengendalian manajemen (SPM) berasal dari peningkatan
kemungkinan bahwa tujuan organisasi akan dicapai sehubungan dengan apa yang dapat
diharapkan jika SPM tidak berada pada tempatnya. SPM yang ketat seharusnya memberikan
jaminan bahwa karyawan akan bertindak sesuai dengan kepentingan terbaik organisasi.

Ketatnya Pengendalian Hasil

1. Definisi hasil yang diinginkan


Agar pengendalian manajemen dikatakan ketat dalam suatu sistem pengendalian hasil,
dimensi hasil harus sesuai dengan tujuan organisasi yang sebenarnya, target kinerja
harus spesifik, hasil yang diinginkan harus secara efektif dikomunikasikan dan
diinternalisasi oleh karyawan yang sikapnya sedang dikendalikan dan apabila
pengendalian hasil digunakan secara ekslusif pada bagian kinerja yang ada,
pengukurannya pasti lengkap.
2. Kesesuaian
Kesesuaian adalah salah satu penentu utama efektivitas pengendalian hasil. Sistem
pengendalian hasil mungkin mengalamai permasalahan kesuaian manajer tidak
memahami dengan baik tujuan organisasi yang sesungguhnya atau karena dimensi kinerja
yang dipilih manajer untuk mengukur hasil tidak merefleksikan tujuan yang
sesungguhnya dengan baik.
3. Spesifikasi
Tingkat ketatnya pengendalian hasil juga tergantung pada adanya prospek kinerja yang
dijelaskan dengan istilah spesifik. Spesifikasi kinerja yang diharapkan atau target
membutuhkan pemilahan dan perhitungan. Sepertia ROA diatas 15% per tahun, keluhan
konsumen kurang dari 1% atau biaya tenaga kerja $2,29 per unit produksi. Organisasi
biasanya dapat atau telah menetapkan target yang spesifik dan dapat dihitung dalam
istilah – istilah keuangan.
4. Komunikasi dan internalisasi
Agar pengendalian hasil menjadi ketat, target kinerja juga harus dikomunikasikan secara
efektif dan diinternalisasi oleh mereka yang diberi tanggung jawab berdasarkan
prestasinya. Kemudian barulah pengendalian hasil dapat meengaruhi kinerja.
5. Kelengkapan
Kelengkapan merupakan syarat terakhir untuk ketatnya pengendalian hasil. Kelengkapan
berarti bahwa area hasil yang di definisikan dalam SPM termasuk semua bagian yang
diharapkan memiliki kinerja yang bagus dan ketika karyawan yang terlibat dapat
berpengaruh. Oleh karena itu, sistem pengendalian hasil selengkap mungkin harus
mencakup seluruh informasi mengenai pengaruh karyawan terhadap nilai perusahaan
yang diukur secara tepat, sehingga usaha karyawan seimbang pada seluruh dimensi
pekerjaan mereka.
6. Pengukuran kinerja
Pengendalian hasil yang ketat juga tergantung pada kecukupan pengukuran kinerja yang
digunakan. Pengendalian hasil tergantung pada pengukuran yang teliti, objektif, tepat
waktu dan dapat dipahami. Sistem pengendalian hasil yang digunakan untuk menerapkan
pengendalian yang ketat memerlukan semua kualitas pengukuran yang tinggi.
7. Insentif
Pengendalian hasil akan menjadi lebih ketat jika imbalan dihubungkan secara langsung
dan pasti dengan pencapaian hasil yang diinginkan. Hubungan langsung berarti bahwa
pencapaian hasil diterjemahkan secara eksplisit dan jelas menjadi imbalan.

Ketatnya Pengendalian Tindakan

1. Pembatas perilaku
Pembatasan perilaku, baik fisik maupun administrasi, dapat menciptakan pengendalian
yang ketat dalam beberapa bidang pada suatu organisasi. Pembatas fisik terdiri atas
banyak bentuk, mulai dari kunci sederhana di meja untuk mengembangkan perangkat
lunak dan sistem keamanan elektronik. Tidak aturan sederhana yang diberikan mengenai
tingkat pengendalian yang diberikan, kecuali perlindungan ekstra yang biasanya lebih
mahal.
2. Kajian pratindakan
Kajian pratindakan dapat membuat ketat SPM jika kajiannya sering, detail dan dilakukan
oleh pengkaji yang rajin dan berpengetahuan luas. Kajian pratindakan selalu ketat pada
bagian yang melibatkan alokasi sumber daya yang besar karena banyak investasi yang
tidak mudah dibatalkan dan dapat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu
organisasi.
3. Akuntabilitas tindakan
Pengendalian ini menciptakan pengendalian ketat seperti halnya pengendalian hasil yang
ketat. Jumlah pengendalian yang ditimbulkan dari pengendalian ini tergantung pada
karakteristik definisi tindakan yang diinginkan, efektivitas sistem pelacakan tindakan dan
penguatan yang diberikan.
4. Definisi tindakan
Untuk mencapai pengendalian akuntabilitas tindakan yang ketat, definisi tindakan harus
spesifik, dikomunikasikan dengan baik dan lengkap. Kesesuaian berarti bahwa
pelaksanaan tindakan yang ditetapkan dalam sistem pengendalian akan mengarah pada
prestasi tujuan organisasi yang sesungguhnya.
5. Pelacakan tindakan
Pengendalian ini bertujuan untuk menguatkan pengendalian akuntabilitas tindakan.
Karyawan yang yakin bahwa tindakan mereka akan diperhatikan secara tepat waktu, akan
lebih kuat dipengaruhi oleh sistem pengendalian akuntabilitas tindakan daripada
karyawan yang merasa bahwa dia tidak diawasi.
6. Penguatan tindakan
Pengendalian dapat dibuat lebih ketat dengan membuat imbalan atau hukuman menjadi
lebih signifikan terhadap karyawan yang terlibat. Maknanya bervariasi secara langsung
dengan ukuran penguatan. Ketika imbalan merupakan bentuk penguatan yang diberikan,
maka hukuman adalah hal umum dalam pengendalian tindakan.

Ketatnya Pengendalian Personel/Kultural

Pengendalian personel biasanya menunjukkan jumlah pengendalian yang signifikan,


sebagaimana kebanyakan volunteer, pengendalian personel biasanya menunjukkan jumlah
pengendalian yang signifikan, sebagaimana kebanyakan volunteer sangat puas hanya dengan
melakukan kebaikan, sehingga termotivasi untuk melakukannya dengan baik.

Beberapa perusahaan menggunakan berbagati bentuk pengendalian personel yang jika


dikombinasikan akan menghasilkan pengendalian yang ketat.

Anda mungkin juga menyukai