D
I
S
U
U
N
OLEH :
HALAMAN PENGESAHAN
Diketahui Oleh
Dekan Fakultas Farmasi dan Kesehatan
- Pelaksanaan
penyuluhan tentang
“KB Alamiah”
4. Penutupan PBL di balai desa
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
RENCANA PROGRAM KERJA
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................... 1
1.2. Tujuan................................................................................... 2
1.2.1. Tujuan Umum........................................................... 2
1.2.2. Tujuan Khusus.......................................................... 2
1.3. Metode Pengumpulan Data.................................................. 3
1.4. Ruang Lingkup dan Sasaran................................................. 3
1.4.1. Ruang Lingkup......................................................... 3
1.4.2. Sasaran...................................................................... 4
1.5. Gambaran Umum Desa........................................................ 5
1.5.1. Denah Lokasi Desa................................................... 5
1.5.2. Struktur Organisasi Dusun....................................... 6
1.5.3. Keadaan Umum Geografi Desa................................ 7
1.6. Lokasi Dan Waktu................................................................ 7
1.6.1. Lokasi ..................................................................... 7
1.6.2. Waktu...................................................................... 7
BAB IV PENUTUP...................................................................................... 43
4.1. Kesimpulan........................................................................... 43
4.2. Saran..................................................................................... 44
4.2.1. Bagi Mahasiswa....................................................... 44
4.2.2. Bagi Institusi Pendidikan.......................................... 44
4.2.3. Bagi Kepala Dusun VI............................................. 44
4.2.4. Bagi Tenaga Kesehatan, Puskesmas Dan Dinas
Kesehatan................................................................. 44
4.2.5. Bagi Masyarakat....................................................... 44
LAMPIRAN:
1. SAP
2. LPJ
3. Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1. Observasi
lingkungan
2. Wawancara
Ruang lingkup dalam kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) ini adalah
1.4.2. Sasaran
1. Ibu Hamil
2. Ibu Bersalin
3. Ibu Nifas
4. Ibu Menyusui
5. Bayi
6. Balita
8. Remaja
9. WUS
10. PUS
12. Menopause
Dusun : VI ( Enam )
Kecamatan : Selesai
Kabupaten : Langkat
Rumah
Dusun VI Desa Kwala Air
Induk semang
Hitam
Rumah
kel.binaan
Kecamatan : Selesai
Kabupaten : Langkat
Data Geografis
3. Kecamatan : Selesai
4. Daerah Wilayah
a. Utara : Berkulab
b. Selatan : Padang Cermin
c. Barat : Kuta Parit
d. Timur : Padang Cermin
5. Jumlah Penduduk : 2.880 Jiwa
1.6.1. Lokasi
Desa Kwala Air Hitam Kec. Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020.
1.6.2. Waktu
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
tinggal dalam suatu wilayah dan saling berinteraksi satu sama lain, memiliki
terbuka (atau semi tertutup) dimana sebahagian besar interaksi adalah antara
sendiri berasal dari bahasa arab, musyawarah lebih abstraknya sebuah masyarakat
sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dan waktu ke waktu ilmu
lebih menyerupai seperti studi atur, disiplin ilmu yang dipandu dengan analisa
demografi yang lazim diberi istilah demografi sosial, disiplin lain banyak
sedangkan dua faktor penunjang lainnya yang penting ialah morbilitas sosial dan
tingkat perkawinan. Ketiga komponen pokok dan dua faktor penunjang kemudian
digunakan sebagai variabel yang banyak menerangkan hak akwal tentang jumlah
dan distribusi frekuensi penduduk pada tempat tertentu tentang pertumbuhan masa
sektor swasta informasi tentang kependudukan juga tidak kalah pentingnya. Para
masyarakat negara.
bekerja, tempat kegiatan dalam bidang ekonomi, pemerintahan dan lain- lain.
Kota yang telah berkembang maju mempunyai peranan yang lebih luas lagi antara
5. Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip
ekonomi.
dalam istilah pulang kampung atau pulang kekampung halaman. Desa ialah
Dalam lingkup kota yang dipenuhi pertokoan, pasar dan deretan kios.
Desa dalam defenisi lainnya ialah suatu tempat atau daerah dimana
Desa ialah pola pemikiran yang bersifat dinamis, dimana para penghuninya
disebut bahwa desa adalah kesatuan massyarakat hukum yang memiliki batas-
masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui
(NKRI).
dari perangkat daerah kabupaten/kota, dan desa bukan merupakan bagian dari
a. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
Macam, jenis dan pembagian desa pedesaan berdasarkan potensi fisik dan non
fisik, yakni :
Desa terbelakang adalah desa yang kekurangan sumber daya manusia atau
yang terpencil jauh dari kota, taraf berkehidupan miskin dan tradisional serta
memanfaatkan potensi fisik dan non fisik yang dimilikinya tetapi masih
memiliki sarana dan prasarana desa yang biasanya terletak didaerah peralihan
desa terpencil dan kota. Masyarakat pedesaan swakarsa masih sedikit yang
Desa maju adalah desa berkecukupan dalam hal sumber daya manusia dan
juga dalam hal dana modal sehingga sudah dapat memanfaatkan dan
menggunakan segala potensi fisik dan non fisik desa secara maksimal.
pekerjaan mata pencaharian yang beraneka ragam serta sarana dan prasaranan
masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa pasti mempunyai pengaruh-
terpusat sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan wajar diantara
dagingdan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-
tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman. Pada saat
aman, tentram dan nyaman pada warganya, kota dihadapkan pada keharusan
berbagai masalah yang timbul sebagai akibat aktivitas warganya dengan kata lain
3. Membendung urbanisasi.
5. Meningkatkan fungsi dan peranan kota kecil atau desa-desa yang telah ada
yang tidak seimbang antara ketiganya akan menimbulkan kondisi kota yang tidak
positif, antara lain semakin menurunnya kualitas hidup masyarakat kota. Dengan
kata lain, suatu perkembangan kota harus mengarah pada penyesuaian lingkungan
fisik ruang kota dengan perkembangan sosial dan kegiatan usaha masyarakat kota.
mengarah pada suatu organ tersendiri yang terpisah dengan daerah sekitarnya
Desa Kwala Air Hitam adalah desa yang terletak di kecamatan Selesai
Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara. Desa Kwala Air Hitam berdiri /
terbentuk dari tahun 11 Maret 1996. Desa Kwala Air Hita, awalnya merupakan
kawasan rawa yang menjadi muara. Disebut “Kwala Air Hitam” karena dasar alur
sungai itu warnanya hitam, sehingga air rawa pun tampak berwarna hitam.
1. Kepala desa/lurah
b) Perangkat/gol :-
c) NIP :-
2. Sekretaris Desa
b) Perangkat/gol :
3. Ketua BPD
BAB III
PEMBAHASAN
Jenis Kelamin
Kelompok
Pria Wanita Jumlah %
Umur
F % F %
0-6 bulan 1 1,23 % 1 1,23 %
7-12 bulan
2-3 Tahun 1 1,23 % 1 1,23 2 2,47 %
%
4-5 tahun 3 3,70 % 2 2,47 5 6,17 %
%
6-10 Tahun 3 3,70 % 5 6,17 8 9,88 %
%
11-15 tahun 1 1,23 % 5 6,17 6 7,41 %
%
16-21 Tahun 2 2,47 % 5 6,17 7 8,64 %
%
22-35 Tahun 10 12,34 6 7,41 16 19,76 %
% %
36-45 Tahun 6 7,41 % 9 11,11 15 18,52 %
%
46-55 Tahun 7 8,64 % 3 3,70 10 12,34 %
%
56-65 Tahun 2 2,47 % 4 4,93 6 7,41 %
%
>65 Tahun 2 2,47 % 3 3,70 5 6,17 %
%
Total 38 46,89 % 43 53,06 81 100 %
%
Tabel 2.
Jumlah
Agama
F %
Islam 19 100 %
Batak Protestan
Batak Katolik
Budha
Hindu
Total 19 100 %
Tabel 3.
Distribusi frekuensi penduduk menurut Suku Bangsa Di Desa Air Hitam Dusun X
Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Jumlah
Suku Bangsa
F %
Jawa 14 73,68 %
Batak Toba
Batak Karo 3 15,79 %
Nias
Padang
Melayu 1 5,26 %
Kalimantan
Simalungun
Mandailing
Aceh 1 5,26 %
Total 19 99,99 %
Tabel 4.
Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Di Desa Air Hitam Dusun X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2020
Jumlah
Tingkat Pendidikan
F %
Tidak sekolah 1 5,26 %
SD 8 42,10 %
SMP 5 26,32 %
SMA 5 26,32 %
PT
Baca Tulis
Buta Huruf
Total 19 100 %
Tabel 5
Distribusi Penduduk Menurut Pekerjaan Di Desa Air Hitam Dusun X Kecamatan
Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Pekerjaan Jumlah %
Kepala Desa 1 5,26 %
ABRI
PNS
BURUH 2 10,53%
Pegawai Swasta 1 5,26 %
Petani 7 36,84 %
Wiraswasta 7 36,84 %
Ibu Rumah Tangga 1 5,26 %
Tidak Tetap
Total 19 99,99 %
Tabel 6
Distribusi Anggota Keluarga yang Pernah Menderita Penyakit Di Desa Air Hitam
Dusun X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Jenis Penyakit Jumlah %
TBC
Hepatitis 1 4,76 %
Penyakit Jantung
DM 1 4,76 %
Hipertensi 7 33,33 %
Anemia 1 4,76 %
Dan Lain-lain 11 52,38 %
Total 21 100 %
Tabel 7
Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Kematian Menurut Golongan Umur Di
Desa Air Hitam Dusun X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Kematian
Hamil / Infeksi
Umur Penyakit Kecelakaan
Melahirkan Neonatus
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
0-5 Thn
6-10 Thn
11-15
Thn
16-20
Thn
21-25
Thn
26-30
Thn
31-35
Thn
36-40
Thn
41-45
Thn
46-50
Thn
51-55
Thn
56-60
Thn
>60 Thn
Total
Tabel 8
Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Umur Ibu dan Usia Kehamilan Di Desa
Air Hitam Dusun X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Usia Kehamilan
Umur
TM I TM II TM III
Ibu Jumlah %
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
<20 Thn
21-25
Thn
26-30
Thn
31-35
Thn
>35 Thn
Total
Tabel 9
Distribusi Kesehatan Anggota Keluarga
Berdasarkan Penggunaan Obat-Obatan yang pernah dikonsumsi Di Desa Air
Hitam Dusun X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Jenis Obat- Cara Konsumsi Banyaknya %
Obatan Jumlah
Konsumsi/Hari
Total
Tabel 10
Distribusi Kesehatan Anggota Keluarga
Berdasarkan Penggunaan Obat-Obatan yang Sedang dikonsumsi Di Desa Air
Hitam Dusun X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Jenis Obat- Cara Konsumsi Banyaknya %
Obatan Jumlah
Konsumsi/Hari
Bodrex Oral 2x1
Paracetamol Oral 3x1
Asam mefenamat Oral 3x1
alupurinol Oral 2x1
metformin Oral 1x1
glibenclamida Oral 1x1
Simfastatin Oral 1x1
Total 7 7
Tabel 11
Distribusi Ibu Hamil Yang Memeriksakan Kehamilan Di Desa Air Hitam Dusun
X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Memeriksa Kehamilan Jumlah %
Ya
Tidak
Total
Tabel 12
Distribusi Alasan Ibu Hamil Memeriksakan Kehamilan Di Desa Air Hitam Dusun
X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Alasan Jumlah %
Malas
Tidak Tahu
Kurang Informasi
Fasilitas kesehatan yang
jauh
Total
Tabel 13
Distribusi Pemeriksaan Ibu Hamil Berdasarkan Pemberian Pelayanan Di Desa Air
Hitam Dusun X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Pemberian Pelayanan Jumlah %
Dokter
Bidan
Perawat
Peraji
Total
Tabel 14
Distribusi Ibu Hamil yang Mendapatkan Tabel Fe Selama Kehamilan Di Desa Air
Hitam Dusun X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Ya Tidak
Usia Kehamilan Jumlah %
Jumlah % Jumlah %
Trimester I
Trimester II
Trimester III
Total
Tabel 15
Distribusi Alasan Ibu Hamil tidak Mengkonsumsi Tabet Fe Di Desa Air Hitam
Dusun X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Alasan Jumlah %
Tidak Tahu
Malas
Sering Lupa
Total
Tabel 16
Distribusi Pemberian Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Di Desa Air Hitam Dusun X
Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Pemberian Imunisasi Jumlah %
Lengkap
Tidak Lengkap
Belum Pernah
Total
Tabel 17
Distribusi Alasan Ibu Hamil Tidak Imunisasi TT Di Desa Air Hitam Dusun X
Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Alasan Jumlah %
Tidak Tahu/ANC
Fasilitas Kesehatan Jauh
Belum Waktunya
Total
Tabel 18
Distribusi Ibu Bersalin Berdasarkan Tempat Persalinan dan Penolong Persalinan
Di Desa Air Hitam Dusun X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Penolong Persalinan
Tempat
Dokter Bidan Perawat Dukun Jlh %
Persalinan
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
Puskesmas
Klinik
Praktek dr
Praktek
Bidan
Praktek
Perawat
Rumah
Total
Tabel 19
Praktik Belajar Lapangan Di Dusun VI Desa Kwala Air Hitam
Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat
Periode 10 Maret s/d 23 Maret 2020 28
Program Studi D4 Kebidanan
Institut Kesehatan Helvetia Medan
Distribusi Riwayat Obstetrik yang dialami Ibu Di Desa Air Hitam Dusun X
Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Riwayat Obstetri Jumlah %
Abortus 3 100 %
Prematur
Imatur
Solusio Plasenta
Plasenta Previa
PPH
SC
Total 3 100 %
Tabel 20
Distribusi Perilaku Ibu Dalam Menyusui & Alasannya Di Desa Air Hitam Dusun
X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Alasan Tidak Menyusui
Perilaku Tidak Ada Bayi Malas
Jlh % Ibu Bekerja
Ibu ASI Menyusui
Jlh % Jlh % Jlh %
Tidak
Menyusu
i
Menyusu 1 100
i %
Total 1 100
%
Tabel 21
Distribusi Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Di Desa Air Hitam Dusun X
Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Pemberian ASI Eksklusif Jumlah %
Ya 1 100 %
Tidak
Total 1
Tabel 22
Distribusi Alasan Ibu Memberikan MP ASI Pada Bayi Terlalu Dini Di Desa Air
Hitam Dusun X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Alasan Jumlah %
ASI Tidak Cukup
Bayi Rewel
Ibu Bekerja
Takut Payudara Rusak
Total
Tabel 23
Distribusi Peran Serta PUS Menjadi Akseptor KB Di Desa Air Hitam Dusun X
Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Peran Serta Jumlah %
Akseptor 5 38,46 %
Non Akseptor 8 61,54 %
Total 13 100 %
Tabel 24
Distribusi PUS Menjadi Akseptor KB Berdasarkan Jenis Alat Kontrasepsi Di
Desa Air Hitam Dusun X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Jenis Alat Kontrasepsi Jumlah %
PIL 5 100 %
Kondom
Suntik
Pantang Berkala
Coitus Interuptus
IUD
Implant
MOW/MOP
Total 5 100 %
Tabel 25
Distribusi Alasan PUS Tidak aktif Menjadi Akseptor KB Di Desa Air Hitam
Dusun X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Alasan Jumlah %
Takut
Dilarang
Tidak cocok D.O
Menyusui
Ingin Punya Anak 4 100 %
Kurang informasi
Mengkonsumsi jamu
Total 4 100 %
Tabel 26
Distribusi Pendidikan Kelompok Umur Bayi dan Balita Berdasarkan Jenis
Kelamin Di Desa Air Hitam Dusun X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat
tahun 2020
Jenis kelamin
Kelompok
♂ ♀ Jumlah %
Umur
Jumlah % Jumlah %
6-12 Bulan
13-24 Bulan 1 14, 29 1 14,29 %
%
25-36 Bulan 1 14,29 % 1 14, 29 %
37-48 Bulan 3 42,85 2 28,57 % 5 71,42 %
%
49-60 Bulan
Total 4 57,14 3 42,86 % 7 100 %
%
Tabel 27
Distribusi bayi yang Mendapatkan Imunisasi Dasar Di Desa Air Hitam Dusun X
Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Tabel 28
Distribusi Alasan Bayi Tidak Mendapatkan Imunisasi Dasar Di Desa Air Hitam
Dusun X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Alasan Jumlah %
Takut Anak Demam
Kurang Informasi
Tidak Ada Waktu
Tidak Ada Dana
Dilarang Suami
Total
Tabel 29
Distribusi Balita Menurut Kelengkapan Imunisasi Di Desa Air Hitam Dusun X
Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Kelengkapan Imunisasi Jumlah %
Lengkap 7 100 %
Tidak Lengkap
Belum Lengkap
Total 7 100 %
Tabel 30
Distribusi Bayi dan Balita yang dilakukan Penimbangan Berat Badan/Bulan Di
Desa Air Hitam Dusun X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Penimbangan Jumlah %
Teratur
Tidak Teratur
Tidak sama sekali
Total
Tabel 31
Distribusi Alasan Bayi dan Balita Tidak dilakukan Penimbangan Di Desa Air
Hitam Dusun X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Alasan Jumlah %
Informasi yang kurang
Fasilitas kesehatan yang 3 100 %
jauh
Tidak sempat
Takut
Total 3 100 %
Tabel 32
Distribusi Status Gizi Bayi/Balita menurut KMS Di Desa Air Hitam Dusun X
Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Kelompok Jumla
Buruk Sedang Baik %
Umur h
Jlh % Jlh % Jlh %
0-12 bulan 1 12,5 % 1 12,5 %
12-24 bulan 1 12,5 % 1 12,5 %
25-36 bulan 1 12,5 % 1 12,5 %
37-48 bulan 5 62,5 % 5 62,5 %
49-60 bulan
Total 8 100 % 8 100 %
Tabel 33
Distribusi WUS Berdasarkan Usia Menarche Di Desa Air Hitam Dusun X
Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Usia Menarche Jumlah %
<10 Tahun
10-20 Tahun 10 100 %
>20 Tahun
Total 10 100 %
Tabel 34
Distribusi WUS Berdasarkan Status Pernikahan Di Desa Air Hitam Dusun X
Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Status Pernikahan
Kelompo Belum Menikah Menikah Janda Jumla
%
k Umur Jumla % Jumla % Jumla % h
h h h
15-20 2 14,28 2 14,28 4 28,5
% %
Thn 7%
21-25 6 42,85 1 7,14 % 7 50
Thn %
%
26-30 1 7,14 % 1 7,14
Thn %
31-35
Thn
36-40 1 7,14 % 1 7,14
Thn %
41-45
Thn
46-50 1 7,14 % 1 7,14
Thn %
Total 8 57,13 6 42,84 14 99,9
9%
Tabel 35
Distribusi Wanita Menurut Usia Menopause Di Desa Air Hitam Dusun X
Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Usia Menopause Jumlah %
<40 Tahun
41-45 Tahun
46-50 Tahun
51-55 Tahun 1 16,67 %
Tabel 36
Distribusi Wanita Berdasarkan Keluhan Menopause Di Desa Air Hitam
Dusun X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Keluhan Jumlah %
Haid Tidak Teratur 2 25 %
Susah Tidur 6 75 %
Dispareunia
Har Fluses
Flour Albus
Tidak Ada Keluhan
Total 8 100 %
Tabel 37
Distribusi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Jenis Rumah Di Desa Air
Hitam Dusun X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Jenis Rumah Jumlah %
Permanen 13 68,42 %
Semi Permanen 4 21,05 %
Tidak Permanen 2 10,53 %
Total 19 100 %
Tabel 38
Distribusi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Sumber Penerangan Di
Desa Air Hitam Dusun X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun
2020
Sumber Penerangan Jumlah %
PLN 19 100 %
Non PLN
Total 19 100 %
Tabel 39
Distribusi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Sumber Air Bersih Di Desa
Air Hitam Dusun X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Sumber Air Bersih Total %
PAM
Sumur 19 100 %
Total 19 100 %
Tabel 40
Distribusi Kesehatan Lingkungan Keluarga
Berdasarkan tempat Pembuangan Air Limbah Di Desa Air Hitam Dusun
X Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Sumber Penerangan Jumlah %
SPAL 1 5,27 %
Non SPAL 18 94,73 %
Sembarangan
Total 19 100 %
Tabel 41
Distribusi Kesehatan Lingkungan Keluarga
Berdasarkan tempat Pembuangan Sampah Di Desa Air Hitam Dusun X
Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun 2020
Tempat Pembuangan Jumlah %
Sampah
Di bakar 19 100 %
Di tanam
Diangkat
Sembarangan
Total 19 100 %
Tabel 42
Distribusi Kesehatan Lingkungan Keluarga
Berdasarkan Pembuangan Tinja Di Desa Air Hitam Dusun X Kecamatan Selesai
Kabupaten Langkat tahun 2020
Pembuangan Tinja Jumlah %
Septi Tank 18 94,73 %
Cemplung tutup
Cemplung terbuka 1 5,27 %
Sungai
Total 19 100 %
I. Pengumpulan Data
1) Identitas Keluarga
Nama : Suparno S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 62
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
2) Anggota Keluarga
us
rumah
tangga
III. Perencanaan
Melakukan penyuluhan tentang penanganan hipertensi di Dusun VI Desa
Kwala air Hitam kecamatan Selesai kabupaten Langkat tahun 2020.
IV. Pelaksanaan
Penyuluhan tentang penanganan hipertensi pada tanggal 19 maret dirumah
Ny.Isprihatin di Dusun VI Desa Kwala Air HItam Kecamatan Selesai Kabupaten
Langkat Tahun 2020.
V. Evaluasi
Penyuluhan telah diberikan dan ibu memahami tentang penanganan
hipertensi dan konseling tentang pola hidup sehat lansia dan setiap ada informasi
tentang kesehatan ibu akan lebih mengikutinya lagi.
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Hipertensi pada Lansia,
semoga Lansia dapat memahami dan mengerti mengenai Hipertensi
pada Lansia.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan Lansia dapat menjelaskan
tentang:
1. Pengertian Hipertensi pada Lansia
2. Penyebab Hipertensi pada Lansia
3. Gejala Hipertensi pada Lansia
3. Bahaya Hipertensi pada Lansia
4. Pencegahan Hipertensi pada Lansia
B. Materi
1. Pengertian Hipertensi pada Lansia
keluarga pada
lansia hipertensi
e) Pencegahan
hipertensi
f) Komplikasi
hiperten
Memberi
kesempatan lansia
dan keluarga untuk
bertanya
Menjawab
pertanyaan
Evaluasi
Penyaji
o Mampu menyampaikan tujuan penyuluhan secara jelas
o Mampu menjelasakan materi secara sistematis
o Mampu menggunakan bahasa yang sesuai dengan
audien
o Mampu menjawab pertanyaan dari peserta
Observer
o Mampu mengukur ketepatan waktu
1. Evaluasi Proses
Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta
penyuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan.
Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
Selama proses penyuluhan terjadi interaksi antara penyuluh
dengan sasaran.
Kehadiran peserta diharapkan 80% dan tidak ada peserta yang
meninggalkan tempat penyuluhan selama kegiatan berlangsung.
2. Evaluasi Hasil
Tercapai atau tidaknya TIU dan TIK Penyuluhan
Misalnya:
a. Peserta penyuluhan mampu menjelaskan kembali pengertian,
penyebab, dan tanda gejalahipertensi mencapai 80%.
b. Peserta penyuluhan mampu menjelaskan kembali perawatan
hipertensi mencapai 75%.
c. Peserta penyuluhan mampu menjelaskan kembali tentang
pencegahan dan komplikasi hipertensi mencapai 75%.
MATERI PENYULUHAN
Pengertian Hipertensi
Hipertensi secara umum adalah tekanan darah persisten dimana tekanan
darah sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastoliknya diatas
90 mmHg tetapi pada populsi lansia didefinisikan sebagai tekanan sistolik
160 mmHg dan diastoliknya 90 mmHg (Brunner and Suddarth, 2002).
Menurut WHO yang dikutip oleh Slamet Suyono (2001:253) batas tekanan
darah yang masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg dan tekanan
darah sama dengan atau lebih dari 160/95 mmHg dinyatakan sebagai
hipertensi. Secara umum seseorang dikatakan menderita hipertensi jika
tekanan darah sistolik/diastolik 140/90 mmHg (normalnya 120/80 mmHg).
Menurut Jan A. Staessen, et.al., Seseorang dikatakan hipertensi apabila
tekanan darah sistolik (TDS) ≥140 mmHg atau tekanan darah diatolik
(TDD) ≥ 90 mmHg.
Menurut Kaplan :
Penyebab Hipertensi
Faktor yang tidak dapat diubah/dikontrol
1) Umur
Hipertensi erat kaitannya dengan umur, semakin tua seseorang semakin
besar risiko terserang hipertensi. Umur lebih dari 40 tahun mempunyai
risiko terkena hipertensi. Dengan bertambahnya umur, risiko terkena
hipertensi lebih besar sehingga prevalensi hipertensi dikalangan usia
lanjut cukup tinggi yaitu sekitar 40 % dengan kematian sekitar 50 %
diatas umur 60 tahun. Arteri kehilangan elastisitasnya atau
Setelah merokok dua batang saja maka baik tekanan sistolik maupun
diastolik akan meningkat 10 mmHg. Tekanan darah akan tetap pada
ketinggian ini sampai 30 menit setelah berhenti mengisap rokok.
Sementara efek nikotin perlahan-lahan menghilang, tekanan darah juga
akan menurun dengan perlahan. Namun pada perokok berat tekanan
darah akan berada pada level tinggi sepanjang hari.
2) Konsumsi Asin/Garam
Secara umum masyarakat sering menghubungkan antara konsumsi
garam dengan hipertensi. Garam merupakan hal yang sangat penting
pada mekanisme timbulnya hipertensi. Pengaruh asupan garam terhadap
hipertensi melalui peningkatan volume plasma (cairan tubuh) dan
tekanan darah. Keadaan ini akan diikuti oleh peningkatan ekskresi
kelebihan garam sehingga kembali pada keadaan hemodinamik (sistem
pendarahan) yang normal. Pada hipertensi esensial mekanisme ini
terganggu, di samping ada faktor lain yang berpengaruh. Reaksi orang
terhadap natrium berbeda-beda. Pada beberapa orang, baik yang sehat
maupun yang mempunyai hipertensi, walaupun mereka mengkonsumsi
natrium tanpa batas, pengaruhnya terhadap tekanan darah sedikit sekali
atau bahkan tidak ada. Pada kelompok lain, terlalu banyak natrium
menyebabkan kenaikan darah yang juga memicu terjadinya hipertensi.
Garam merupakan faktor yang sangat penting dalam patogenesis
hipertensi. Hipertensi hampir tidak pernah ditemukan pada suku bangsa
dengan asupan garam yang minimal. Asupan garam kurang dari 3 gram
tiap hari menyebabkan prevalensi hipertensi yang rendah, sedangkan
jika asupan garam antara 5-15 gram perhari prevalensi hipertensi
meningkat menjadi 15-20 %. Pengaruh asupan terhadap timbulnya
hipertensi terjadi melalui peningkatan volume plasma, curah jantung
dan tekanan darah. Garam menyebabkan penumpukan cairan dalam
tubuh, karena menarik cairan diluar sel agar tidak keluar, sehingga akan
meningkatkan volume dan tekanan darah. Pada manusia yang
mengkonsumsi garam 3 gram atau kurang ditemukan tekanan darah
rata-rata rendah, sedangkan asupan garam sekitar 7-8 gram tekanan
4. Menghilangkan stres
Stres menjadi masalah bila tuntutan dari lingkungan hampir atau bahkan
sudah melebihi kemampuan kita untuk mengatasinya. Cara untuk
menghilangkan stres yaitu perubahan pola hidup dengan membuat
perubahan dalam kehidupan rutin sehari-hari dapat meringankan beban
stres.
Perubahan-perubahan itu ialah:
a. Rencanakan semua dengan baik. Buatlah jadwal tertulis untuk kegiatan
setiap hari sehingga tidak akan terjadi bentrokan acara atau kita
terpaksa harus terburu-buru untuk tepat waktu memenuhi suatu janji
atau aktifitas.
b. Sederhanakan jadwal. Cobalah bekerja dengan lebih santai.
c. Bebaskan diri dari stres yang berhubungan dengan pekerjaan.
d. Siapkan cadangan untuk keuangan
e. Berolahraga.
f. Makanlah yang benar.
g. Tidur yang cukup.
h. Ubahlah gaya. Amati sikap tubuh dan perilaku saat sedang dilanda
stres.
i. Sediakan waktu untuk keluar dari kegiatan rutin.
j. Binalah hubungan sosial yang baik.
k. Ubalah pola pikir. Perhatikan pola pikir agar dapat menekan perasaan
kritis atau negatif terhadap diri sendiri. Sediakan waktu untuk hal-hal
yang memerlukan perhatian khusus.
l. Carilah humor.
3. Timun
Tanaman mentimun mengandung zat saponin, protein, Fe atau zat besi,
sulfur, lemak, kalsium, vitamin A, vitamin B1, dan juga vitamin C.
berbagai zat ini bersifat porgonik yang disinyalir mampu menurunkan
tekanan darah dalam tubuh. Menurut penelitian Zauhani, pemberian jus
mentimun sebanyak 100 gram kepada lansia selama lima hari mampu
menurunkan hipertensi. Cara pembuatan minuman herbal ini yaitu dengan
memblender 100 gram mentimun yang diberi 100 cc air tanpa diberi
tambahan apapun 3 kali dalam sehari.
4. Seledri
Tanaman seledri (Apium Graveolens Linn) varietas secalinum
mengandung berbagai zat aktif antara lain flavonoid (apigenin), senyawa
butyl phthalide, dan kalium yang mempunyai efek menurunkan tekanan
darah. Menurut penelitian Upik Rahmawati (2010), pemberian jus seledri
kepada ibu rumah tangga usia 40-60 tahun mampu menurunkan
hipertensinya. Sedangkan menurut penelitian Tantya Marlien (2009)
pemberian air rebusan seledri pada wanita dewasa selama 3 hari mampu
menurunkan hipertensi secara signifikan. Cara membuat minuman herbal
ini yaitu dengan mencuci bersih seledri dan ditambahkan air bersih
secukupnya kemudian direbus. Setelah mendidih air rebusan disaring dan
diminum sehari tiga kali sebanyak dua sendok makan.
Penatalaksanaan Farmakologis
Selain cara pengobatan nonfarmakologis, penatalaksanaan utama
hipertensi primer adalah dengan obat. Keputusan untuk mulai memberikan obat
antihipertensi berdasarkan beberapa faktor seperti derajat peninggian tekanan
darah, terdapatnya kerusakan organ target dan terdapatnya manifestasi klinis
penyakit kardiovaskuler atau faktor risiko lain. Terapi dengan pemberian obat
antihipertensi terbukti dapat menurunkan sistole dan mencegah terjadinya stroke
pada lansia usia 70 tahun atau lebih.
Menurut Arif Mansjoer, penatalaksanaan dengan obat antihipertensi bagi sebagian
besar lansia dimulai dengan dosis rendah kemudian ditingkatkan secara titrasi
sesuai umur dan kebutuhan. Terapi yang optimal harus efektif selama 24 jam dan
lebih disukai dalam dosis tunggal karena kepatuhan lebih baik, lebih murah dan
dapat mengontrol hipertensi terus menerus dan lancar, dan melindungi lansia
terhadap risiko dari kematian mendadak, serangan jantung, atau stroke akibat
peningkatan tekanan darah mendadak saat bangun tidur. Sekarang terdapat pula
obat yang berisi kombinasi dosis rendah
Kombinasi 2 obat dari golongan yang berbeda ini terbukti memberikan efektifitas
tambahan dan mengurangi efek samping. Setelah diputuskan untuk untuk
memakai obat antihipertensi dan bila tidak terdapat indikasi untuk memilih
golongan obat tertentu, diberikan diuretik atau beta bloker. Jika respon tidak baik
dengan dosis penuh, dilanjutkan sesuai dengan algoritma. Diuretik biasanya
menjadi tambahan karena dapat meningkatkan efek obat yang lain. Jika tambahan
obat yang kedua dapat mengontrol tekanan darah dengan baik minimal setelah 1
tahun, dapat dicoba menghentikan obat pertama melalui penurunan dosis secara
perlahan dan progresif.
Komplikasi Hipertensi
Komplikasi dari penyakit hipertensi apabila tidak ditangani dengan baik
dapat berdampak pada :
1. Stroke
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh
darah otak (stroke). Stroke sendiri merupakan kematian jaringan otak yang
terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Biasanya
kasus ini terjadi secara mendadak dan menyebabkan kerusakan otak dalam
beberapa menit (complete stroke)
2. Gagal jantung
Tekanan darah yang terlalu tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih
berat untukmemompa darah dan menyebabkan pembesaran otot jantung
kiri sehingga jantung mengalami gagal fungsi. Pembesaran pada otot
jantung kiri disebabkan kerja keras jantung untuk memompa darah
3. Gagal ginjal
Tingginya tekanan darah membuat pembuluh darah dalam ginjal tertekan
dan akhirnya menyebabkan pembuluh darah rusak. Akibatnya fungsi ginjal
menurun hingga mengalami gagal ginjal. Ada dua jenis kelainan ginjal
akibat hipertensi, yaitu nefrosklerosis benigna dan nefrosklerosis maligna.
Nefrosklerosis benigna terjadi pada hipertensi yang sudah berlangsung
lama sehingga terjadi pengendapan pada pembuluh darah akibat proses
menua. Hal ini menyebabkan permeabilitas (kelenturan) dinding pembuluh
darah berkurang. Sementara itu, nefrosklerosis maligna meruapakan
kelainan ginjal yang ditandai dengan naiknya tekanan diastole diatas 130
mmHg yang terganggunya fungsi ginjal
4. Kerusakan pada mata
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebakan kerusakan pembuluh
darah dan saraf pada mata.