Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MELISA PUTRI PRATAMA

NPM : 2014201007
PRODI : ILMU KEPERAWATAN

PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL

ada 4 kegiatan untuk pemeriksaan tanda-tanda vital


1. pengukuran tekanan darah
2. pengukuran nadi
3. pengukuran frekuensi napas
4. pemeriksaan suhu

Tahap kerja
a. jaga privacy klien
b. dekatkan alat ke pasien
c. hand hygiene
d. atur posisi nyaman untuk pasien :
duduk bersandar,kaki menapak lantai atau berbaring dengan nyaman

cara mengukur tekanan darah pada pasien


- pastikan privacy pasien sudah kita jaga, kita tutup pintu tirai dan bagian yang akan kita buka pada
bagian yang akan kita ukur
- kemudian kita dekatkan alat, ada tensi meter,statoskop,swab alkohol,hand strap
- lakukan hand hygiene
- kemudian kita atur posisi pasien, jika kita akan mengukur pasien dalam posisi berbaring pastikan
pasien dalam keadaan nyaman, kemudian jika kita ingin mengukur dalam posisi duduk pastikan
pasien duduknya bersandar dan kakinya menapak ke lantai
- kemudian kita ukur lengan yang akan kita ukur tekanan darah, bisa lengan kanan ataupun lengan
kiri, kita buka bajunya bagian atas sehingga manset dan statoskop bisa kita taruh dengan tepat diatas
lengan yang akan diukur, kemudian kita pasang manset, perhatikan kabel-kabel yang terpasang pada
manset tidak boleh tertindih dan letaknya ditengah lengan pasien, yakinkan manset terpasang dengan
nyaman, dan berada diatas potsakubiti, potsakubiti akan kita temukan dengan menekuk lengan pasien,
bagian tengan itulah potsakubiti, dan kita ukur 2 jari diatas potsakubiti adalah standar jarak manset
yang harus terpasang pastikan tidak terlalu ketat dan tidak terlalu kendor, jika terlalu kendor nanti
akan menyulitkan dan juga tidak valid pengukuranya, jadi pastikan satu jari kita bisa masuk kedalam
manset pengukuran posisi telapak tangan supinasi sehingga nanti akan kita temukan dengan mudah
nadi-nadi yang akan kita ukur, kencang kan skrupnya, pastikan seluruh kabel tidak ada yang menindih
dan menjepit
- kemudian langkah selanjutnya kita akan mencari nadi brakialis, kita pasang statoskop, kita cek
apakah katup statoskop sudah terbuka, mari kita cari nadi brakialis pada pasien yang akan kita ukur,
nadi brakialis akan mudah kita temukan pada daerah posakubiti, raba dengan ketiga jari dimana ada
denyut brakialis yang paling kuat, letakkan statoskop di nadi yang paling kuat, supaya tidak mudah
lepas statoskop bisa kita selipkan dibawah manset
- selanjutnya cari nadi radialis sejajar dengan ibu jari pasien, raba di daerah pergelangan tangan, jika
kita menemukan nadi yang paling kuat disitulah nadi radialis yang akan kita raba kita tandai. kita
siapkan bahwa pandangan kita akan bisa melihat jarum dari tensi meter dengan tangan dominan,
pegang balon tensi meter, lalu ukur tensi, pompa balon udara pada tensi sampai dengan nadi di
radialis ini tidak teraba dan suara pada nadi brakialis hilang, setelah kedua denyut ini tidak teraba dan
tidak terdengar kita hentikan, kita tambah 20 mmHg lagi keatas setelah itu kita turunkan secara
perlahan untuk menemukan suara korotkof 3.1 dan suara korotkof 3.4, pasien sudah istirahat selama 5
menit jadi tidak bergerak kita mulai naikkan secara perlahan dan teratur sampai nadi radialis tidak
teraba, disini saya tidak menemukan lagi nadinya di angka 120 saya tambahkan 20 yaitu sampai 140
dan saya dengarkan suara radialis, turunkan secara perlahan, saya mendengarkan diangka 130 di S1
nya dan saya mendengarkan suara korotkof 3 dan 4 di angka 80.
- selanjutnya kita kempeskan manset pada pasien lalu kita lakukan disenfeksi, supaya nanti jika
dipakai pasien lain statoskop sudah bersih kita lepas dan rapikan alat dan juga rapikan pasien.
hasil pengukuran tekanan darah adalah 130/80 mmHg

mengukur frekuensi nadi yang menggambarkan dari curah jantung atau frekuensi jantung selama 1
menit
untuk mendapatkan frekuensi nadi kita akan menggunakan lengan pasien, boleh lengan kanan ataupun
lengan kiri

1. cari nadi radialis


nadi radialis berada sejajar atau satu garis lurus dengan ibu jari pasien tepat di pergelangan tangan,
kita raba dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah, jika kita sudah menemukan denyut yang
paling kuat pada arteri radialis maka kita bisa mulai menghitung selama 1 menit penuh berapa
frekuensi nadi yang kita bisa raba di nadi radialis pasien, setelah 1 menit penuh terdapat 80 kali nadi
pasien berdenyut, jika kalian merasa 1 menit terlalu lama dan pasien berada dikeadaan yang tidak
kritis kita bisa hanya menghitung sampai 15 detik saja, berapa frekuensi nadi dalam 15 detik
kemudian kita bisa kalikan dengan 4, begitu cara untuk mengukur nadi radialis pasien.

cara pemeriksaan frekuensi pernapasan pada pasien


- perhatikan pada bagian dinding dada pasien atau permukaan dada pasien gerakan naik turunya dada
pasien, untuk menghitung frekuensi pernapasan carilah titik didada pasien yang paling jelas ada
pergerakan naik dan turun, amati dulu dititik mana kita akan menghitung frekuensi napas 1 kali
frekuensi napas adalah 1 pergerakan naik dan turunya dinding dada, setelah 1 menit hasil dari pasien
ini adalah 22 kali/menit, standar normal pada frekuensi pernapsan adalah 16-24 kali/menit
pengukuran suhu tubuh
alat-alat yang digunakan :
1. termometer digital
2. termometer yang ditempel pada membran telinga
3. temometer dengan imfraret

mengukur di gendang telinga pasien


1. bersihkan termometer yang akan digunakan dengan swab alkohol
2. nyalakan tombol on
3. letakkan ditelinga pasien
4. tekan tombol mesier
5. dan hasilnya bisa lamgsung kita lihat di layar led
6. kemudian lakukan desinfeksi lagi sebelum disimpan

Anda mungkin juga menyukai