Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

PEMBAHASAN

1. Qs. Faathir 35:1

        


     

           

Artinya : Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan Malaikat sebagai
utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-
masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang
dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Abu Ja’Far berkata: Maksud ayat ini adalah, syukur yang sempurna bagi sesembahan, yang tiada
sesuatu yang pantas disembah selain Dia, Pencipta tujuh langit dan bumi.  

”Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan, “ kepada siapa yang dikehendaki-Nya
diantara hamba-hamba-Nya, dan untuk perintah serta larangan yang dikehendakinya.
 “Yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua,
tiga dan
empat.” Maksudnya, para malaikat itu memiliki sayap. Ada yan memiliki dua sayap, ada yang
memiliki yiga sayap, da nada yang memiliki empat sayap. Sebagaimana dijelaskan dalam

riwayat berikut ini:


Bisyr menceritakan kepada kami, ia berkata: Yazid menceritakan kepada kami, Sa’id
menceritakan kepada kami dari Qatadah, mengenai firman Allah,
 “Yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua,
tiga dan empat, “ ia berkata, “Maksudnya adalah, sebagaian malaikat memiliki dua sayap,
sebagian lain memiliki tiga sayap, dan sebagian lain memiliki empat sayap. 1 halaman 473-474

2. QS AN’AM AYAT 128

1
Ibnu Abi Hatim dalam tafsir (10/3170), Al Mawardi dalam An-Nukat wa Al-Uyun (4/461), dan Ibnu Athiyah dalam
Al Muharrar Al Wajiz (4/429)
          

        


              
   
Artinya : dan (ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan
Allah berfirman): "Hai golongan jin, Sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan
manusia", lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: "Ya Tuhan
Kami, Sesungguhnya sebahagian daripada Kami telah dapat kesenangan dari
sebahagian (yang lain)[504] dan Kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau
tentukan bagi kami". Allah berfirman: "Neraka Itulah tempat diam kamu, sedang kamu
kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)". Sesungguhnya
Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui.
ۡ ‫ َويَ ۡو َم يَ ۡح ُش ُرهُمۡ َج ِم ۡي ًعا‌ ۚ ٰي َم ۡع َش َر ۡال ِجنِّ قَ ِد‬Dan Allah berfirman,
‌ِۚ ‫است َۡكثَ ۡرتُمۡ ِّمنَ ااۡل ِ ۡن‬
Takwil Firman Allah : ‫س‬
("Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia.").

Abu Ja'far berkata: Allah SWT menjelaskan dengan firman-Nya, ‫‌ويَ ۡو َم يَ ۡح ُش ُرهُمۡ َج ِم ۡيعًا‬
َ
"Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya," yakni pada hari
orang-orang yang menyekutukan Allah SWT dengan berhala-berhala dan patung-patung
dikumpulkan bersama wali-wali mereka dari kalangan syetan yang membisikkan kata-
kata yang indah kepada mereka untuk menyelisihi orang-orang beriman. Mereka semua
dikumpulkan di satu ternpat pada Hari Kiamat.
ۡ ‫" ٰي َم ۡع َش َر ۡال ِجنِّ قَ ِد‬Hai
ِۚ ‫ت َۡكثَ ۡرتُمۡ ِّمنَ ااۡل ِ ۡن‬c‫اس‬
Allah SWT berfirman kepada golongan jin, ‌c‫س‬
golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia."

Adapun hadzfu (menghilangkan kalimat), ِّ‫ يَقُوْ ُل لِ ْل ِجن‬karena kalimat ini dapat langsung
dipahami dari zhahir ayat. Maksud firman Allah swt, ‫س‬ ‌ِۚ ‫است َۡكثَ ۡرتُمۡ ِّمنَ ااۡل ِ ۡن‬
ۡ ‫ قَ ِد‬sesunguhnya kamu telah
banyak menyesatknn manusia," adalah, "Telah banyak dari mereka yang kalian sesatkan dan
kalian palingkan.,,

Riwayat yang menjelaskan hal tersebut adalah :


Al Mutsanna menceritakan kepadaku, ia berkata: Abdullah bin Shalih menceritakan
kepada kami ia berkata: Muawiyah bin shalih menceritakan kepadaku dari Ali bin Abu Thalib,
dari Ibnu Abbas, tentang firman Allah SWT, ‫س‬ ۡ ‫ َويَ ۡو َم يَ ۡح ُش ُرهُمۡ َج ِم ۡي ًعا‌ ۚ ٰي َم ۡع َش َر ۡال ِجنِّ قَ ِد‬, ia
‌ِۚ ‫است َۡكثَ ۡرتُمۡ ِّمنَ ااۡل ِ ۡن‬
berkata : "Maksudnya adalah, "Telah banyak dari mereka yang telah kalian sesatkan".

Takwil Firman Allah : ‫ض‬ٍ ‫ضنَا بِبَ ۡع‬


ُ ‫استَمۡ تَ َع بَ ۡع‬ ِ ‫ ( َوقَا َل اَ ۡولِ ٰيٓـُئهُمۡ ِّمنَ ااۡل ِ ۡن‬Lalu berkatalah kawan-
ۡ ‫س َربَّنَا‬
kawan mereka dari golongan manusia, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebagian daripada kami
telah dapat kesenangan dari sebagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah
Engkau tentukan bagi kami".)

Abu Ja'far berkata: Allah SWT menjelaskan, Para wali jin dari golongan manusia menjawab,
'Wahai Rabb, sesungguhnya sebagian kami telah mendapat kesenangan dari sebagian lain ketika
di dunia".

3. Qs. Al-Fatihah 1:7


         
Artinya : (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua
golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.
Penakwilan firman Allah SWT :    ( Yaitu jalan orang-
orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka). Abu Ja’far berkata:
Firman Allah SWT,    adalah penjelasan tentang apa yang

dimaksud dengan jalan yang lurus, yang setiap jalan yang benar adalah jalan yang lurus,

karenanya diperintahkan kepada Nabi Muhammad SAW agar berkata, “Tunjukilah kami

jalan yang lurus wahai Tuhan kami, yaitu jalan orang-orang yang Kau anugerahkan
nikmat kepada mereka dengan menaati-Mu dari para malaikat, para nabi, orang-orang

yang jujur, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shalih. “ Makna ini sesuai
dengan firman Allah SWT,
            
             
          
            
        
66. dan Sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka: "Bunuhlah dirimu atau
keluarlah kamu dari kampungmu", niscaya mereka tidak akan melakukannya kecuali
sebagian kecil dari mereka. dan Sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran
yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan
lebih menguatkan (iman mereka),
67. dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi
Kami,
68. dan pasti Kami tunjuki mereka kepada jalan yang lurus.
69. dan Barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama
dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, Yaitu: Nabi-nabi, Para
shiddiiqiin[314], orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. dan mereka
Itulah teman yang sebaik-baiknya.

Abu Ja’far berkata : Petunjuk kepada jalan yang lurus yang Muhammad SAW dan
umatnya diperintahkan agar memintanya kepada Tuhan mereka adalah petunjuk kepada
jalan yang cirinya telah disebutkan oleh Allah Ta’ala dalam Kitab-Nya, yaitu jalan orang-
orang yang ciri mereka telah diterangkan oleh Allah pada ayat-ayat tersebut. Sesuai
dengan makna ini ditemukan sejumlah riwayat dari Ibnu Abbas dan lainnya.
Muhammad bin Al Ala menceritakan kepada kami, dia berkataa: Utsman bin Ssa’id
menceritakan kepada kami, dia berkata : Abu Rauq menceritakan kepada kami dari Adh-
Dhahhak, dari Ibnu Abbas, tentang firman Allah SWT,   

dia berkata, “ Maksudnya adalah jalan orang-orang yang Kau berikan nikmat kepada
mereka dengan ketaatan dan peribadahan dari para malaikat, para nabi, orang-orang yang
jujur, para syuhada, dan orang-orang shalih yang menaati-Mu serta menyembah-Mu. “2

2
Disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya (1/223)
190. Ahmad bin Hzim Al-Ghifari menceritakan kepada kami, dia berkata: Ubaidillah bin
Musa memberitahukan kepada kami dari Abu Ja’far, dari Rabi’, tentang ayat: 

  dia berkata, “Maksudnya adalah para nabi. 3


191. Al Qasim menceritakan kepada kami, dia berkata: Al Husain menceritakan kepada
kami, dia berkata: Hajjaj menceritakan kepadaku dari Ibnu Juraij, dia berkata: Ibnu

Abbas berkata,    maksudnya adalah orang-orang

beriman. 4
192. Al Qasim menceritakan kepada kami, dia berkata: Al Husain
menceritakan kepada kami, dia berkata: Waki berkata:
   Maksudnya adalah orang-orang Islam.
193. Yunus bin Abdul A’la menceritakan kepadaku, dia berkata: Ibnu Wahb
memberitahukan kepada kami, dia berkata: Abdurrahman bin Zaid5 berkata tentang
firman Allah SWT,    bahwa maksudnya adalah Rasullah
SAW dan orang-orang bersama beliau. 6 Abu Ja’far mengatakan bahwa dalam ayat ini
terdapat bukti nyata bahwa ketaatan kepada Allah tidak diperoleh oleh orang-orang yang
taar kecuali dengan limpahan taufiq dari Allah kepada mereka: Tidakkah mereka
mendengar-Nya berfirman,   , yang dia menyatakan bahwa
segala yang ada pada mereka berupa petunjuk, ketaatan dan peribadahan adalah semata-
mata anugerah yang dilimpahkan oleh-Nya kepada mereka?”

[314] Ialah: orang-orang yang Amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran rasul, dan
Inilah orang-orang yang dianugerahi nikmat sebagaimana yang tersebut dalam surat Al
Faatihah ayat 7.
Halaman 258-261

3
Disebutkan oleh Abu Ja’far An-Nahhas dalam Ma’ani Al-Qur’an (1/68) dan As-Suyuthi dalam Ad-Durr Al Mantsur
(1/41)
4
Ibid
5
Dia adalah Abdurrahman bin Zaid bin Aslam Al Adawi mantan budak mereka, lemah, dari tingkatan kedelapan,
wafat tahun 82. Lih. At-Taqrib (340).
6?
Disebutkan oleh Al- Qurtubi dalam Tafsir-nya (1/149) dan As-Suyuthi dalam Ad-Durr Al Mantsur (1/41).
4. QS. An-Nur 24:45
              
              
    
Artinya : Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, Maka sebagian dari
hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki
sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ahli qira’at berbeda pendapat tentang firman Allah,     “
Dan Allah
telah menciptakan semua jenis hewan dari air.” Mayoritas ahli qira’at Kufah (kecuali
Ashim) membacanya wallahu kholiqo kulli dabbatin. Mayoritas ahli qira’at dari Madinah
dan Bashrah, serta Ashim, membacanya wallahu kholiqo kulli dabbatin dengan me-
nashab-kan kulla. Lafazh kholaqo sama seperti pola kata paala. 7
Keduanya merupakan qira;at yang masyhur dan berdekatan maknanya, karena
penambahan lafazh kholiqi menunjukkan bahwa maknanya adalah telah lalu. Oleh
karena itu, dibenarkan membaca dengan bacaan mana saja di antara keduanya.

5. QS Az-Zhariyat : 56

      


Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
َ ‫ت ْال ِج َّن َوااْل ِ ْن‬
kepada-Ku.Takwil Firman Allah : ‫ن‬cِ ْ‫س اِاَّل لِيَ ْعبُ ُدو‬ ُ ‫ َو َما خَ لَ ْق‬Dan Aku tidak menciptakan jin
dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku).
Abu Ja'far berkata: Para ulama berlainan pendapat dalam menafsirkan ayat ini. Beberapa
mengatakan bahwa maknanya adalah, tidak Aku ciptakan orang-orang yang akan berbahagia
nantinya dari bangsa jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku dan tidak Aku
ciptakan orang-orang yang akan sengsara nantinya [kecuali] untuk berbuat maksiat.

7
Lihat Hujjah Al Qira’ah (hal. 502)
6. QS. Al-Waqiah : 7-9
         
 . 
  
Artinya : 7. Dan kamu menjadi tiga golongan. 8. Yaitu golongan kanan Alangkah
mulianya golongan kanan itu.9. Dan golongan kiri Alangkah sengsaranya golongan kiri
itu.

Takwil Firman Allah : ً‫( ۗ َّو ُك ْنتُ ْم اَ ْز َواجًا ثَ ٰلثَة‬Dan kamu menjadi tiga golongan)
Abu Ja'far berkata: makna ayat ini adalah, wahai manusia sekalian, kalian akan
dipisahkan menjadi tiga bagian (kelompok).
Makna ini sesuai dengan makna yang disebutkan dari riwayat berikut ini : Ibnu
Abdi Al A'la menceritakan kepada kami, ia berkata: Ibnu Tsaur menceritakan kepada
kami dari Ma'mar, dari Qathadah ia mengatakan bahwa makna firman Allah, ‫َّو ُك ْنتُ ْم اَ ْز َواجًا‬
ً‫" ۗ ثَ ٰلثَة‬Dan kamu menjadi tiga golongan, adelah tingkatan-tingkatan manusia pada hari
Kiamat nanti.

Takwil Firman Allah : ‫ ِة‬cَ‫ ٰحبُ ْال َم ْي َمن‬c‫ص‬


ْ َ‫ٓا ا‬c‫ ِة ەۙ َم‬cَ‫ ٰحبُ ْال َم ْي َمن‬c‫ص‬
ْ َ ‫ ( ۗ فَا‬yaitu golongan kanan,
alangkah mulianya golongan kanan itu )
Abu Ja'far berkata: Ayat ini penjelasan dari Allah SWT mengenai kelompok yang
dimaksud pada ayat sebelumnya yaitu, rnanusia akan dibagi menjadi tiga kelompok yang
pertama adalah ashabul maimanah, yang kedua adalah ashabul masy'amah, dan yang
ketiga adalah as-saabiqun . ketiga kelompok ini tidak disebutkan pada satu kalimat
sebagai penjelasan dari ayat yang pertama, karena penyebutan ayat-ayat selanjutnya
telah menunjukkan makna tersebut. Pada ayat ini disebutkan kelompok yang pertama
yaitu ashabul maimanah, yang artinya kelompok manusia yang akan melangkahkan kaki
mereka ke arah kanan, ke arah surga Ayat ini sama seperti firman Allah SWT, ُ‫َمٓا اَصْ ٰحب‬
‫" ْال َم ْي َمنَ ِة‬alangkah bahagianya golongan kanan itu". QS. Al-Waqiah [56] : 27
Takwil Firman Allah : ‫ ٰحبُ ْال َم ْشَٔـ َم ِة‬cc‫ص‬
ْ َ‫ٓا ا‬cc‫ ٰحبُ ْال َم ْشَٔـ َم ِة ەۙ َم‬cc‫ص‬
ْ َ‫( ۗ َوا‬Dan golongan kiri,
alangkah sengsaranya golongan kiri itu)
Abu Ja'far berkata: Makna ayat ini adalah mereka adalah kelompok manusia yang
akan diseret menuju arah kiri, ke arah neraka.

Anda mungkin juga menyukai