Nim : 205200152
Kelas : A
Matkul : UTS Hukum Kenegaraan
Jawaban
2. Salah satunya adalah menteri keuangan, dimana tugas menteri keuangan itu sendiri
adalah menyelenggarakan urusan di bidang keuangan dan kekayaan Negara dalam
pemerintahan yaitu menyusun APBN, menyusun kebijakan fiskal serta menjaga stabilitas
keuangan negara.
dalam rangka pelaksanaan kekuasaan atas pengelolaan fiskal meliputi (Pasal 8):
(e) melaksanakan pemungutan pendapatan negara yang telah ditetapkan dengan undang-
undang
3. Hukum Pajak Formil mengatur tentang kewajiban dan hak wajib pajak (WP), meliputi
bagaimana suatu kewajiban ditunaikan, sanksi yang dikenakan apabila kewajiban tidak
ditunaikan, serta hal-hal mengenai hak wajib pajak.
Sedangkan Pajak Materil Hukum pajak materil mengatur tentang hal-hal substantif
pemungutan pajak meliputi siapa yang dikenakan pajak (subjek pajak), atas apa ia
dikenakan pajak (objek pajak), dan berapa besarnya pajak yang dikenakan (tarif pajak).
4. Macam macam jabatan negara yaitu presiden dan wakil presiden, ketua,wakil ketua dan
anggota majelis permusyarawatan rakyat, ketua wakil ketua dan dewan perwakilan
rakyat, ketua wakil ketua dan anggota dewan perwakilan daerah.
sedangkan birokrasi itu seperti:
birokrasi pemerintahan umum Adalah rangkaian organisasi pemerintahan yang
menjalankan tugas pemerintahan yang sifatnya umum. Tugas ini bentuknya lebih
mengarah ke regulative-function atau sifatnya mengatur. Jabatannya sebagai
bidang ketertiban dan keamanan, kemudian
birokrasi pembangunan Adalah rangkaian organisasi pemerintahan yang tugasnya
lebih spesifik atau khusus. Tujuan tugas ini ialah untuk mencapai tujuan
pembangunan masyarakat. Jabatannya sebagai bidang pertanian, kesehatan,
pendidikan, industry, birokrasi pelayanan.
Birokrasi pelayanan Adalah rangkaian organisasi pemerintahan yang
berhubungan dengan masyarakat. Fungsi utamanya ialah untuk memberi
pelayanan kepada masyarakat. Jabatannya sebagai bidang pelayanan publik
(pembuatan KTP), pengurusan paspor, dan lain sebagainya.
The Cabinet Departments (departemen-departemen di dalam kabinet)
Birokrasi ini terorganisir ke dalam departemen-departemen yang dibagi
berdasarkan tugas yang dimiliki, jabatan nya seperti departemen kesehatan,
departemen pertahanan, departemen pendidikan, dan sebagainya. Tugas utama
dari deretan departemen ini adalah melaksanakan kebijakan yang telah diterapkan
oleh lembaga yudikatif maupun eksekutif.
Independent Regulatory Agencies (agen-agen pengaturan independen).
Pembentukan birokrasi ini karena adanya kebutuhan untuk menyelenggarakan
regulasi ekonomi pada dunia bisnis, yang nantinya akan berhubungan langsung
dengan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi jenis ini di Indonesia dapat
dicontohkan seperti KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), BPPN (Badan
Penyehatan Perbankan Nasional), KPU (Komisi Pemilihan Umum), dan
sebagainya.
6. Alasan pertama, Ida menjelaskan, beleid ini hadir untuk mencegah berpindahnya
lapangan kerja ke negara lain karena investasi yang tak masuk ke Indonesia. UU Cipta
Kerja diharapkan dapat meningkatkan investasi sampai dengan 7 persen yang memicu
lahirnya usaha baru dan pengembangan usaha eksisting, sehingga lapangan kerja
tercipta.
Kedua, daya saing pencari kerja di Tanah Air relatif rendah dibandingkan dengan negara
lain, sehingga memerlukan peningkatan kompetensi yang diharapkan diakomodasi
dalam UU Cipta Kerja. Berdasarkan data yang dihimpun Kemenaker, produktivitas
pekerja Indonesia berada di level 74,4 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-
rata produktivitas negara Asean yang mencapai 78 persen Dengan UU Cipta Kerja kami
harapkan adanya perubahan struktur ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
dan perluasan kesempatan kerja
Ketiga, penduduk yang tidak/belum bekerja akan semakin tinggi seiring dengan
terbatasnya lapangan pekerjaan yang tak tersedia. Penduduk yang belum bekerja
dikhawatirkan bakal membuat Indonesia terjebak dalam middle income trap. Ida
mengemukakan pada 2019 terdapat 7,05 juta pengangguran. Jumlah ini diperburuk
dengan 3,5 juta penduduk yang kehilangan pekerjaan atau dirumahkan selama pandemi
Covid-19 Oleh karena itu, mari kita gotong royong mengatasi ini semua.