RESUME MATERI
MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA
Disusun Oleh
Chery Putra Fendika (A1C120052)
Dosen Pembimbing
Dr. Dra. Wilda Syahri, M. Pd.
Drs. Fuldiaratman, M.Pd.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas resume makalah kelompok pertama hingga
kelompok keempat ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen pengampu pada mata kuliah Media Pembelajaran Kimia. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan dan merivew ulang tentang Prinsip Dasar Multimedia
Pembelajaran bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuaannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh Karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
A. Pengertian Multimedia.......................................................................................1
B. Kriteria Multimedia Pembelajaran.....................................................................1
C. Kategori Multimedia..........................................................................................1
D. Jenis Multimedia................................................................................................2
E. Pemanfaatan multimedia Berbasis Komputer dalam Pembelajaran...................2
F. Manfaat dan kriteria Media Pembelajaran yang Baik........................................2
G. Kelebihan Pembelajaran Menggunakan Multimedia.........................................2
A. Pengertian...........................................................................................................8
B. Teori Pemrosesan Informasi Berganitan Menurut Para Ahli.............................8
1. Menurut Robert M. Gagne...........................................................................8
a. Macam-macam Sifat Pemrosesan Informasi Bergantian Media............8
b. Fase-fase uang Berpengaruh pada Pemrosesan Informasi.....................8
c. Tahapan Pemrosesan Informasi Secara Internal....................................9
2. Menurut Atkinson dan Shiffrin....................................................................9
a. Sketsa Pemrosesan Informasi.................................................................9
b. Bentuk-bentuk Penyimpanan Informasi.................................................9
ii
PENGEMBANGAN E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN KIMIA......................11
A. Pengertian E-Learning........................................................................................11
B. Karakteristik E-Learning....................................................................................11
C. Manfaat E-Learning dalam Pembelajaran di Sekolah guna Meningkatkan
Kualitas siswa.....................................................................................................
D. Penerapan E-learning.........................................................................................11
E. Komponen-komponen E-Learning.....................................................................12
F. Kelebihan E-learning..........................................................................................12
G. Kekurangan E-Learning.....................................................................................12
H. Model-model E-learning....................................................................................12
I. Jenis-Jenis Aplikasi E-Learning.........................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13
iii
Resume 1
PEMBELAJARAN
A. Pengertian Multimedia
Multimedia merupakan kombinasi dari teks, gambar, seni grafik, suara, animasi
dan elemen-elemen video yang dimanipulasi secara digital. Tampilan dan cita rasa
dari proyek multimedia harus menyenangkan, estetis, mengundang dan mengikat.
Proyek harus memuat konsistensi visual, hanya dengan menggunakan elemen-elemen
yang mendukung pesan keseluruhan dari program.
C. Kategori Multimedia
Multimedia dapat di definisikan menjadi 2 kategori, yaitu multimedia content
production dan multimedia communication dengan definisi sebagai berikut :
1. Multimedia Content Production adalah penggunaan dan pemrosesan beberapa
media (teks, audio, graphics, animation, video dan interactivity) yang berbeda
untuk menyampaikan informasi atau menghasilkan produk multimedia (music,
video, film, game, intertaintment, dll.) Dalam kategori ini media yang digunakan
adalah teks, audio,video, animasi, graph / image, interactivity, spesial effect.
2. Multimedia Communication adalah penggunaan media (massa), seperti televisi,
radio, media cetak dan internet untuk mempublikasikan/ menyiarkan/
mengkomunikasikan material advertising, publicity, entertaintment, news,
1
education, dll. Dalam kategori ini media yang digunakan adalah TV, radio, film,
media cetak, musik, game, entertainment, tutorial, ICT (Internet).
D. Jenis Multimedia
1. Multimedia Linear
Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi oleh alat
pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini
berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film.
2. Multimedia Interaktif
Multimedia interaktif dilengkapi oleh alat pengontrol yang dapat dioperasikan
oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk
proses selanjutnya. Contohnya: video game, pembelajaran interaktif, dan lain-lain.
3
Resume 2
4
termanfaatkan. Jika kata-kata disajikan secara auditori, mereka bisa diproses
dalam saluran auditor, sehingga saluran visual hanya memproses gambar.
4. Prinsip koherensi
Prinsip koherensi bisa dipecah menjadi tiga versi yang saling melengkapi:
a. Pembelajaran siswa terganggu jika kata-kata dan gambar-gambar menarik
namun tidak relevan ditambahkan ke presentasi multimedia
b. Pembelajaran siswa terganggu jika terdapat suara dan music yang menarik
namun tidak relevan
c. Pembelajaran siswa akan meningkat jika kata-kata yang tidak diperlukan
disingkirkan
5. Prinsip redudansi
Siswa bisa belajar lebih baik dari animasi dan narasi saja daripada dari
animasi, narasi, dan teks pada layar. Jika kata-kata dan gambar disajikan secara
visual maka saluran visual akan kelebihan beban. Jika animasi berisi narasi yang
padat, maka sebaiknya tidak menambahkan teks yang hanya mengulang kata-kata
dari narasi. Keterbatasan kapasitas memori kerja menghalangi individu untuk
memproses banyak elemen informasi secara langsung. Informasi akan terserap
secara lebih baik bila format desain pesannya tidak membebani perhatian mereka
karena sumber-sumber ganda yang saling memasok informasi.
6. Prinsip sinyal
Siswa belajar lebih baik ketika kata-kata, diikuti dengan cue, highlight,
penekanan yang relevan terhadap apa yang disajikan. Kita bisa memanfaatkan
warna, animasi dan lain-lain untuk menunjukkan penekanan, highlight atau pusat
perhatian (focus of interest). Karena itu kombinasi penggunaan media yang
relevan sangat penting sebagai isyarat atau kata keterangan yag memperkenalkan
sesuatu.
7. Prinsip personalisasi
Siswa bisa belajar lebih baik dari teks atau kata-kata yang bersifat komunikatif
(conversational) daripada kalimat yang lebih bersifat formal. Lebih baik
menggunakan kata-kata lugas dan enak daripada bahasa teoritis, oleh karena itu,
sebaiknya gunakan bahasa yang komunikatif.
8. Prinsip perbedaan individual
Menurut Mayer, pengaruh desain sebuah multimedia akan lebih kuat pada
pebelajar yang berpengetahuan rendah dibandingkan dengan berpengetahuan
5
tinggi, dan bagi pebelajar dengan kemampuan spatial yang tinggi dibandingkan
dengan yang berkemampuan spatial rendah. Penggunaan multimedia sebaiknya
digunakan pada siswa yang belum mempelajari materi bukan untuk mengulang
(remidial), sebab siswa yang memiliki pengetahuan kurang tertarik pada unsur-
unsur multimedia. Begitu pula dengan siswa yang memiliki kemampuan spasial
yang rendah juga tidak begitu tertarik dengan tampilan multimedia.
9. Prinsip kesinambungan waktu
Menurut Mayer orang belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait
disajikan secara simultan dibandingkan apabila disajikan bergantian atau
setelahnya. Ketika ingin memunculkan suatu gambar dan atau animasi atau yang
lain beserta teks, misalnya, sebaiknya munculkan secara bersamaan alias simultan.
Jangan satu-satu, sebab akan memberikan kesan terpisah atau tidak terkait satu
sama lain. Begitu kata Mayer.
10. Prinsip interaktivitas
Orang belajar lebih baik ketika ia dapat mengendalikan sendiri apa yang
sedang dipelajarinya (manipulatif: simulasi, game, branching). Sebenarnya, orang
belajar itu tidak selalu linier alias urut satu persatu. Dalam kenyataannya lebih
banyak loncat dari satu hal ke hal lain. Oleh karena itu, multimedia pembelajaran
harus memungkinkan user/pengguna dapat mengendalikan penggunaan daripada
media itu sendiri. dengan kata lain, lebih manipulatif (dalam arti dapat
dikendalikan sendiri oleh user) akan lebih baik. Simulasi, branching, game,
navigasi yang konsisten dan jelas, bahasa yang komunikatif, dan lain-lain akan
memungkinkan tingkat interaktivitas makin tinggi.
11. Prinsip praktek
Interaksi adalah hal terbaik untuk belajar,kerja praktek dalam memecahkan
masalah dapat meningkatkan cara belajar dan pemahaman yang lebih mendalam
tentang materi yang sedang dipelajari.
12. Pengandaian
Menjelaskan materi dengan audio meningkatkan belajar. Siswa belajar lebih
baik dari animasi dan narasi, daripada dari animasi dan teks pada layar.
Kesimpulannya penggunaan multimedia (kombinasi antara teks, gambar, grafik,
audio/narasi, animasi, simulasi, video) secara efektif untuk mengakomodir
perbedaan modalitas belajar.
6
C. Pendekaran Multimedia Pembelajaran
a. Pendekatan berpusat teknologi (technology centered)
Pendekatan ini dimulai dengan kapabilitas fungsional dari multimedia dan
terfokus pada kecanggihan dalam teknologi multimedia, oleh karena itu
multimedia sebaiknya dirancang untuk dapat digabungkan dengan teknologi-
teknologi komunikasi yang bermunculan saat ini. Misalnya multimedia
digabungkan ke dalam teknologi web.
b. Pendekatan berpusat pada siswa (learner centered)
Pendekatan ini dimulai dengan pemahaman bagaimana otak manusia bekerja.
Fokusnya adalah menggunakan teknologi multimedia sebagai alat bantu terhadap
kognisi manusia. Desain multimedia yang konsisten dengan cara kerja otak
manusia ternyata lebih efektif dalam meningkatan pembelajaran. Pemahaman
terhadap suatu pengetahuan berkenaan dan dipengaruhi oleh interpretasi terhadap
stimulus. Faktor stimulus adalah karakteristik dari elemen-elemen desain pesan
seperti ukuran, ilustrasi, teks,animasi, narasi, warna, musik, serta video.
7
Resume 3
A. Pengertian
Model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model pembelajaran yang
menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau pengolahan
informasi untuk meningkatkan kapabilitas visual melalui proses pembelajaran.
Model ini memfokuskan pada fungsi kognitif peserta didik. proses belajar
penting dari hasil belajar namun yang lebih penting dari kajian proses belajar itu
sendiri adalah sistem informasi, sistem informasi inilah yang pada akhirnya akan
menentukan proses belajar.
B. Teori Pemrosesan Informasi Berganitan Menurut Para Ahli
1. Menurut Robert M. Gagne
Gagne menjelaskan bagaimana proses belajar itu terjadi. Model proses belajar
yang dikembangkan oleh Gagne didasarkan pada teori pemrosesan informasi,
yaitu sebagai berikut :
1. Rangsangan yang diterima panca indera akan disalurkan ke pusat syaraf
dan diproses sebagai informasi.
2. Informasi dipilih secara selektif, ada yang dibuang, ada yang disimpan
dalam memori jangka pendek, dan ada yang disimpan dalam memori
jangka panjang.
3. Memori-memori ini tercampur dengan memori yang telah ada
sebelumnya, dan dapat diungkap kembali setelah dilakukan pengolahan
a. Macam-macam Sifat Pemrosesan Informasi Bergantian Media
Internal
Keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan
terjadinya proses kognitif dalam diri individu
Eksternal
Rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses
pembelajaran.
b. Fase-fase uang Berpengaruh pada Pemrosesan Informasi
4. Fase Motivasi
5. Fase Pengenalan
6. Fase Perolehan
8
7. Fase Retensi
8. Fase Pemanggilan
9. Fase Generalisasi
10. Fase Penampilan
11. Fase Umpan Balik
c. Tahapan Pemrosesan Informasi Secara Internal
1. Encording
Proses memasukkan informasi ke dalam memori
2. Stroge
Informasi yang diambilkan dari memori jangka pendek kemudian
diteruskan untuk diproses dan digabungkan ke dalam memori jangka
panjang.
3. Retrieval
Hasil akhir dari proses memori.
2. Menurut Atkinson dan Shiffrin
Proses Informasi pada Manusia merupakan teori bagaimana manusia
menerima, menyimpan, mengintegrasikan, mengambil dan menggunakan
informasi. Sejak penemuan pertama komputer, psikolog telah menggambarkan
secara pararel hubungan antara komputer dan pikiran manusia, berbasis
pemodelan memori (ingatan). Pemodelan yang mendominasi pada era 1970an dan
1980an adalah 3 komponen sistem pemrosesan informasi oleh Atkinson dan
Shiffrin tahun 1968 yang terinpirasi oleh arsitektur perangkat keras computer.
a. Sketsa Pemrosesan Informasi
9
Informasi masuk ke dalam sistem pengolah informasi manusia melalui
berbagai saluran sesuai dengan inderanya. Sistem persepsi bekerja pada
informasi ini untuk menciptakan apa yang kita pahami sebagai persepsi.
2. Short-term Memory (STM) atau "Working Memory"
Berhubungan dengan apa yang sedang dipikirkan seseorang pada suatu
saat ketika menerima stimulus dari lingkungan. Durasi suatu informasi
tersimpan di dalam short-term memory adalah 15 – 20 sekon.
3. Long-term Memory (LTM)
memory penyimpanan yang relatif permanen, yang dapat menyimpan
informasi meskipun informasi tersebut mungkin tidak diperlukan lagi.
10
Resume 4
A. Pengertian E-Learning
E-Learning berasal dari perpadanan dua kata yakni ‘e’ dan ‘learning’. ‘e’ merupakan
singkatan dari electronic dan learning adalah pembelajaran. Jadi E-Learning atau
elektornik learning adalah pembelajaran yang dilaksanakan dengan memanfaatkan fungsi
internet dalam kegiatan pembelajaran dengan menjadikan fasilitas elektronik sebagai
media pembelajaran.
B. Karakteristik E-Learning
Adapun karakteristrik E-Learning antara lain:
1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.
2. memanfaatkan media computer.
3. mengunakan media pembelajaran yang dipelajari secara mandiri.
4. media pembelajaran dapat diakses di computer.
5. memanfaatkan computer untuk proses pembelajaran dan juga untuk mengetahui hasil
kemajuan belajar.
D. Penerapan E-learning
1. Web Supported e-learning
2. Blended or mixed mode e-learning
3. Fully online e-learning format
E. Komponen-komponen E-Learning
1. Infrastruktur e-learning
2. Sistem dan aplikasi e-learning
11
3. Konten e-learning
F. Kelebihan E-learning
1. Lebih mudah menguap
2. Jauh lebih efektif dalam biaya
3. Jauh lebih ringkas
4. Pembalajaran 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu
G. Kekurangan E-Learning
1. Merasa kesepian
2. Keterampilan menggunakan peralatan ICT
3. Peserta pendidik yang tidak disiplin dan mempunyai motivasi untuk belajar akan sulit
mengikuti tahap-tahap proses pembelajaran
4. Ada beberapa konsep-konsep pembelajaran yang sulit untuk dimodelkan atau
dipelajari tanpa bimbingan pendidik
H. Model-model E-learning
1. Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana
peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap
muka.
2. Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak
jauh dan tatap muka (konvensional).
3. Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan
kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas.
Fuziah, M., Ajie, H., & Zaini, B. (2016, Januari 26). PENERAPAN PRINSIP MULTIMEDIA
PADA MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN
KOMPOSISI FOTO DIGITAL DI SMK NEGERI 48 JAKARTA. Retrieved from
repository.uny.ac.id.
Haryono, Agung, dan Raharjo. 2012. “ Media pendidikan “. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. diakses tanggal 11 Februari 2022
Moeljadi Pranata. 2010. Efek Redundansi: Desain Pesan Multimedia dan Teori Pemrosesan
Informasi.
Nugroho, Arip P. 2015. “Pengertian Media, Landasan Teoritis dan Ciri Media Pembelajaran”.
http://aripristiantonugroho.blogspot.co.id/2015/04/pengertianmedia-landasan-teoritis-
dan.html
13