Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO MEMBUKA

DAN MENUTUP PEMBELAJARAN

Tugas Matakuliah Pengajaran Mikro


Yang Diampu Oleh Prof. Dr. Syahrul R, M. P.d.

APRILIA ROSA
19016071/2019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
SKENARIO MEMBUKA DAN MENUTUP PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 1 Kota Solok


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Teks Biografi
Alokasi waktu : 15 Menit

A. Kegiatan Awal (4 menit)


1. Pengkondisian kelas sebelum pelajaran dimulai
(Guru: Melihat seisi ruang kelas apakah sudah kondusif atau belum. Jika kelas belum
kondusif, guru menata kelas dan mengkondisikan peserta didik untuk tenang dan siap
mengikuti pelajaran serta memeriksa kesiapan belajar siswa dengan mengamati apakah
siswa sudah di tempat duduknya masing-masing).
2. Salam pembuka
(Guru mengucapkan salam di awal kegiatan pembelajaran, kemudian siswa menjawab
salam dari guru)
Guru: “Assalamu’alaikum. Selamat pagi, ananda semua.”
Peserta didik:  “Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi, Bu
Guru.”
3. Guru mengajak peserta didik untuk membaca doa bersama. Kemudian guru menunjuk
satu peserta didik untuk memimpin doa.
Guru: “Sebelum kita memulai pelajaran, marilah kita berdoa terlebih dahulu. Ibu minta
kepada ketua kelas untuk memimpin doa ya!”
Ketua kelas: “Sebelum kita memulai pelajaran, marilah kita bersama-sama berdoa
menurut ajaran dan kepercayaan masing-masing. Berdoa dimulai”
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik di kelas dengan memanggil nama peserta didik
satu per satu sesuai dengan urutan di buku absen. Guru mendata peserta didik yang hadir
maupun peserta didik yang tidak hadir, pendataan ini bisa berupa pemberian simbol/kode
pada kolom presensi nama masing-masing peserta didik.
Guru : “Ananda sekalian, sebelum Ibu memulai pembelajaran pada pagi hari ini, terlebih
dahulu Ibu akan melakukan absensi. Silahkan nama-nama yang Ibu panggil,
mengacungkan jari nya.Yang pertama, Andriani Mulyana......”
Andriani: “Hadir, Bu.” (Andriani mengacungkan jari telunjuknya, satu persatu siswa
dipanggil gurunya, sampai semua siswa terdata kehadirannya)
5. Menayakan ulang terkiat materi yang dipelajari minggu lalu.
Guru: Ananda senang sekali hari ini kita dapat bertemu kembali dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Disini siapa yang masih ingat pelajaran minggu lalu tentang apa?
Marta: : “Tentang jenis-jenis prosa baru, Bu.”
Guru: “Benar sekali Marta. Nah, siapa yang bisa menyebutkan apa saja jenis-jenis prosa
baru?”
Resti: “Roman, novel, cerpen, Bu.”
Guru: “Bagus Resti.”
Guru: “Oh iya, bagaimana dengan tugas yang Ibu beri minggu lalu, apa ada kendala atau
ada yang ingin ditanyakan terkait materi kemarin?
Peserta didik: “Tidak Bu, alhamduillah lancar dan paham Bu.”
6. Penyampaian tujuan pembelajaran
Guru terlebih dahulu menyampaiakan tujuan pelajaran yang akan disampaikan.
Penyampaian tujuan pelajaran ini, berupa apersepsi menarik yang berkaitan dengan
materi pelajaran yang akan disampaikan.
Guru: “Sekarang Ibu minta siapa yang berani tampil kedepan membacakan sebuah teks
yang ada ditangan ibu ini? (Kemudian guru menyuruh salah satu siswa untuk
membacakan teks biografi ke depan kelas)
Intan: Intan Bu.
Guru: Silakan Intan, tolong perhatikan dan dengarkan apa yang dibacakan teman kalian!
(Kemudian setelah selesai membaca teks biografi tersebut guru bertanya) “ada yang tahu
teks apa yang dibaca teman kalian tadi?”
Lisna: Teks biografi Bu.
Guru: “Iya, betul sekali. Nah jadi hari ini kita akan membahas mengenai teks biografi.
Tujuan pembelajaran materi kita hari ini adalah agar siswa mampu memhami dan
menganalisis tentang teks biografi, mulai dari pengertian, sruktur dan unsur
kebahasaannya. Garis besar pembelajaran kita adalah membahas tentang sruktur dan
unsur dari kebahasaan teks biogarafi ya. Langkah kegiatan pembelajaran kita yaitu
membahas materi dan melakukan latihan.
Guru: “Teks biografi tentang BJ Habibie yang dibacakan intan tadi adalah kisah
perjalanan yang dialami Habibie semasa hidupnya. Nah, kita ambil contoh dekatnya saja,
saat ini menurut ananda siapa tokoh yang sekiranya buming atau terkenal karena
karyanya selama berkarier?”
Resti: “Penyanyi Tulus Bu, lagunya bagus dan jadi trending Bu.”
Guru: “Wah itu salah satu contoh tokoh yang menarik untuk dijadikan sebuah teks
biografi Resti. Tulus memang sosok inspiratif dan lihai dalam menulis lagu.”

B. Kegiatan inti (6 menit)


1. Eksplorasi
(Guru menjelaskan materi)

Guru: “ Sebelumnya ada yang tahu apa itu teks biografi?”


Febi:  “Cerita seseorang Bu”
Guru:   “Iya betul, terima kasih Febi. Ada lagi yang ingin menembahkan?”
Nana: “ Saya Bu.”
Guru: “Silakan, Nana!”
Nana: “Teks yang berisi tentang kisah atau cerita perjalanan hidup tokoh.”
Guru: “Iya benar sekali. Jadi, teks biografi merupakan suatu tulisan yang mengulas
mengenai kehidupan seseorang atau cerita hidup seseorang selama ia masih hidup. Teks
ini bisa menceritakan seputar kelebihan, kekurangan dan masalah dalam kehidupan
tokoh. Teks biografi bertujuan untuk menceritakan kisah hidup seseorang yang bisa
menjadi teladan orang banyak. Dalam teks biografi ini, terdapat sruktur dan unsur
kebahasaan yang harus kalian ketahui.
Guru: Menurut Ananda misalkan seseorang melakukan kejahatan dan segala tindakan
nya selama hidup tidak ada yang baik dan tidak dapat di contoh, apakah bisa kita jadikan
tokoh itu menjadi sebuah tulisan teks biogarafi?
Enia: Tidak Bu, soalnya kalau teks biografi itu harus memuat tokoh yang layak dijadikan
panutan.

Struktur teks biografi terdiri atas tiga bagian, yaitu orientasi, peristiwa penting, dan
reorientasi.

a. Orientasi: Orientasi merupakan bagian awal dari teks biografi. Bagian ini mencakup
pengenalan tokoh dan latar belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan pada
bagian selanjutnya.  Orientasi berfungsi untuk memudahkan pembaca dalam memahami
informasi dasar mengenai peristiwa yang diceritakan. Bagian ini juga merupakan
pengantar sebelum masuk ke pembahasan yang lebih rinci.

b. Peristiwa Penting: Selanjutnya, peristiwa penting. Pada bagian ini, diceritakan tentang
rangkaian peristiwa, yaitu kejadian-kejadian utama yang dialami tokoh. Bagian ini
disusun secara kronologis sesuai urutan waktu. Terkadang, penulis juga menyertakan
beberapa komentar pada bagian-bagian tertentu dalam kronologi peristiwa. Bagian ini
juga merupakan inti dari teks biografi karena pada bagian inilah pembaca dapat
mengambil hikmah dan teladan dari kisah hidup sang tokoh.

c. Reorientasi: Terakhir yaitu reorientasi. Bagian ini berisi komentar atau pernyataan
simpulan mengenai rangkaian peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Reorientasi
berperan sebagai penutup pada teks biografi dan bersifat opsional. Bagian ini
memudahkan pembaca dalam memahami peristiwa yang telah diceritakan dan
memahami alasan tokoh tersebut patut dijadikan teladan bagi banyak orang.

Layaknya teks-teks lain, ada beberapa unsur kebahasaan yang harus dipatuhi
dalam teks biografi. Berikut adalah unsur kebahasaan yang harus dipenuhi untuk
membuat sebuah teks biografi yang baik.
a. Kata Hubung
Kata hubung merupakan kata yang berfungsi sebagai penghubung satu kata
dengan kata yang lain. Kata hubung membuat sebuah kalimat menjadi efektif dan juga
enak untuk dibaca. Kata hubung bisa berfungsi menjadi dua. Yang pertama adalah
konjungsi intrakalimat. Contoh konjungsi intrakalimat adalah dan, tetapi, kemudian,
lalu, dan sebagainya.
Konjungsi intrakalimat adalah kata hubung yang berfungsi menyambungkan
satu klausa dengan klausa lain yang masih berada di dalam sebuah kalimat. Sementara
itu, yang kedua adalah konjungsi antarkalimat. Konjungsi antarkalimat adalah
konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain dan dipisah oleh
titik.
Contoh konjungsi antarkalimat adalah ‘meskipun demikian’, ‘oleh karena itu’,
dan sebagainya.

b. Rujukan Kata
Rujukan kata merupakan kata yang merujuk pada sesuatu yang sudah
disebutkan sebelumnya. Apa fungsi dari rujukan kata? Fungsinya adalah supaya
penulis tidak mengulang-ulang sebuah kata yang sama.
Contoh dari rujukan kata adalah ‘ini’, ‘itu’, ‘di sini’, ‘di situ’, dan sebagainya.
Rujukan kata dapat bervariasi dan sebaiknya digunakan bergantian agar sebuah teks
biografi tidak monoton.
c. Penanda Waktu, Tempat dan Cara
Penanda tempat adalah struktur bahasa yang menunjukkan tempat. Contohnya
seperti ‘di’, ‘dalam’, dan sebagainya.
Sementara itu, penanda waktu adalah penanda seperti ‘saat’, ‘ketika’, dan
sebagainya. Kemudian, penanda cara adalah sebuah hal yang menunjukkan cara
tokoh. Contoh penanda cara adalah ‘dengan’ ‘menggunakan’, dan sebagainya.

2. Elaborasi
(Guru melatih pemahaman diswa, dengan memberi latihan berupa pemberian sebuah
contoh teks biografi dan meminta menentukan sruktur beserta kaidah kebahasaannya)

Guru: Sekarang kita latihan ya, Ibu minta tolong kepada ketua untuk membagikan
lembaran contoh teks biografi ini !”
Ketua kelas: “Baik Bu”
Guru: “Sudah dapat teks biografi semuanya ya? Nah, tugas kalian adalah menetukan
sruktur beserta unsur kebahasaan pada teks yang telah dibagikan tadi”
Peserta didik: “Baik Bu”
Guru: “Silakan dikerjakan mulai dari sekarang ya!”
(Setelah 5 menit)
Guru: “Apakah semua sudah selesai?”
Peserta didik: “Sudah Bu”
Guru: “Sekarang silakan dikumpul!”

3. Konfirmasi
(Guru melakukan pengecekan dan pemastian pemahaman siswa terkait materi yang telah
dibahas)
Guru: “Apakah ada yang belum paham?”
Peserta didik: “Paham Bu”
Guru: Ibu bangga dengan kalian karena kalian sudah paham semua. Semoga kalian bisa
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat nantinya.

C. Kegiatan Akir (5 menit)


1. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini)
Guru: “Siapa yang mau menyimpulkan pembelajaran kita hari ini?”
Febi: “Saya Bu”
Guru:” Iya, silakan Febi!”
Febi: “Jadi yang febi tangkap dengan materi yang kita pelajari hari ini adalah teks biografi
merupakan teks tentang kisah atau perjalanan menarik dan isnpiratif seseorang sepanjang
hidupnya yang ditulis oleh orang lain. Terdapat tiga sruktur teks biografi yaitu orientasi,
peristiwa penting, reorientasi, dan terdapat tiga unsur kebahasaannya yaitu kata hubung,
rujukan kata, penanda waktu, tempat dan cara”
Guru: Iya tepat sekali. Terima kasih Febi. Jadi teks biografi merupakan suatu tulisan yang
mengulas mengenai kehidupan seseorang atau cerita hidup seseorang selama ia masih
hidup. Materi mengenai teks biografi ini sangat berguna bagi kita. Kita sudah mengetahui
apa saja sruktur dan unsur kebahasaan dari teks biografi. Tentu diharapkan dengan
membaca biografi seseorang dapat membuat kita termotivasi dalam menjalani hidup.
Selain itu kita bisa menghasilkan karya tulisan tentang perjalanan seorang tokoh yang kita
anggap menarik. Tidak menutup kemungkinan nanti kalian akan menjadi penulis yang
hebat.
Guru: Ananda semua tolong perhatikan, inti pokok pembahasan kita hari ini adalah
tentang sruktur dan unsur kebahasan dari teks biografi. Oleh sebab itu, Ananda jangan
sampai salah dalam menentukan sruktur dan unsur kebahasaannya.

2. Guru memberikan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk PR secara individu sekaligus
menutup pembelajaran

Guru: “Untuk pekerjaan rumah, silakan kalian buat sebuah teks biografi berdasarkan tokoh
teladan yang kalian sukai. Tugas ini dikumpul minggu depan dan tulisan siapa yang
terbaik nanti akan tampilkan di depan kelas”
Peserta didik: “Baik Bu”
Guru: “Untuk pertemuan selanjutnya kita akan mempelajari teks berita dan jangan lupa
kalian belajar di rumah terlebih dahulu agar kalian lebih menguasai materi yang akan ibu
sampaikan nanti. Baiklah anak-anak, pembelajaran hari ini cukup sampai di sini. Semoga
apa yang kita pelajari hari ini bermanfaat. Dan silakan ketua kelas pimpin berdoa untuk
menutup pembelajaran hari ini.”
Ketua: Untuk menutup pembelajaran hari ini, marilah kita bersama-sama berdoa menurut
ajaran dan kepercayaan masing-masing. Berdoa dimulai!”
(Setelah berdoa selesai)
Guru: “Wassalamualaikum Wr.Wb. Silakan istirahat ya!”
Peserta didik: “Baik, terima kasih Bu”

Anda mungkin juga menyukai