APRILIA ROSA
19016071/2019
Struktur teks biografi terdiri atas tiga bagian, yaitu orientasi, peristiwa penting, dan
reorientasi.
a. Orientasi: Orientasi merupakan bagian awal dari teks biografi. Bagian ini mencakup
pengenalan tokoh dan latar belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan pada
bagian selanjutnya. Orientasi berfungsi untuk memudahkan pembaca dalam memahami
informasi dasar mengenai peristiwa yang diceritakan. Bagian ini juga merupakan
pengantar sebelum masuk ke pembahasan yang lebih rinci.
b. Peristiwa Penting: Selanjutnya, peristiwa penting. Pada bagian ini, diceritakan tentang
rangkaian peristiwa, yaitu kejadian-kejadian utama yang dialami tokoh. Bagian ini
disusun secara kronologis sesuai urutan waktu. Terkadang, penulis juga menyertakan
beberapa komentar pada bagian-bagian tertentu dalam kronologi peristiwa. Bagian ini
juga merupakan inti dari teks biografi karena pada bagian inilah pembaca dapat
mengambil hikmah dan teladan dari kisah hidup sang tokoh.
c. Reorientasi: Terakhir yaitu reorientasi. Bagian ini berisi komentar atau pernyataan
simpulan mengenai rangkaian peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Reorientasi
berperan sebagai penutup pada teks biografi dan bersifat opsional. Bagian ini
memudahkan pembaca dalam memahami peristiwa yang telah diceritakan dan
memahami alasan tokoh tersebut patut dijadikan teladan bagi banyak orang.
Layaknya teks-teks lain, ada beberapa unsur kebahasaan yang harus dipatuhi
dalam teks biografi. Berikut adalah unsur kebahasaan yang harus dipenuhi untuk
membuat sebuah teks biografi yang baik.
a. Kata Hubung
Kata hubung merupakan kata yang berfungsi sebagai penghubung satu kata
dengan kata yang lain. Kata hubung membuat sebuah kalimat menjadi efektif dan juga
enak untuk dibaca. Kata hubung bisa berfungsi menjadi dua. Yang pertama adalah
konjungsi intrakalimat. Contoh konjungsi intrakalimat adalah dan, tetapi, kemudian,
lalu, dan sebagainya.
Konjungsi intrakalimat adalah kata hubung yang berfungsi menyambungkan
satu klausa dengan klausa lain yang masih berada di dalam sebuah kalimat. Sementara
itu, yang kedua adalah konjungsi antarkalimat. Konjungsi antarkalimat adalah
konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain dan dipisah oleh
titik.
Contoh konjungsi antarkalimat adalah ‘meskipun demikian’, ‘oleh karena itu’,
dan sebagainya.
b. Rujukan Kata
Rujukan kata merupakan kata yang merujuk pada sesuatu yang sudah
disebutkan sebelumnya. Apa fungsi dari rujukan kata? Fungsinya adalah supaya
penulis tidak mengulang-ulang sebuah kata yang sama.
Contoh dari rujukan kata adalah ‘ini’, ‘itu’, ‘di sini’, ‘di situ’, dan sebagainya.
Rujukan kata dapat bervariasi dan sebaiknya digunakan bergantian agar sebuah teks
biografi tidak monoton.
c. Penanda Waktu, Tempat dan Cara
Penanda tempat adalah struktur bahasa yang menunjukkan tempat. Contohnya
seperti ‘di’, ‘dalam’, dan sebagainya.
Sementara itu, penanda waktu adalah penanda seperti ‘saat’, ‘ketika’, dan
sebagainya. Kemudian, penanda cara adalah sebuah hal yang menunjukkan cara
tokoh. Contoh penanda cara adalah ‘dengan’ ‘menggunakan’, dan sebagainya.
2. Elaborasi
(Guru melatih pemahaman diswa, dengan memberi latihan berupa pemberian sebuah
contoh teks biografi dan meminta menentukan sruktur beserta kaidah kebahasaannya)
Guru: Sekarang kita latihan ya, Ibu minta tolong kepada ketua untuk membagikan
lembaran contoh teks biografi ini !”
Ketua kelas: “Baik Bu”
Guru: “Sudah dapat teks biografi semuanya ya? Nah, tugas kalian adalah menetukan
sruktur beserta unsur kebahasaan pada teks yang telah dibagikan tadi”
Peserta didik: “Baik Bu”
Guru: “Silakan dikerjakan mulai dari sekarang ya!”
(Setelah 5 menit)
Guru: “Apakah semua sudah selesai?”
Peserta didik: “Sudah Bu”
Guru: “Sekarang silakan dikumpul!”
3. Konfirmasi
(Guru melakukan pengecekan dan pemastian pemahaman siswa terkait materi yang telah
dibahas)
Guru: “Apakah ada yang belum paham?”
Peserta didik: “Paham Bu”
Guru: Ibu bangga dengan kalian karena kalian sudah paham semua. Semoga kalian bisa
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat nantinya.
2. Guru memberikan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk PR secara individu sekaligus
menutup pembelajaran
Guru: “Untuk pekerjaan rumah, silakan kalian buat sebuah teks biografi berdasarkan tokoh
teladan yang kalian sukai. Tugas ini dikumpul minggu depan dan tulisan siapa yang
terbaik nanti akan tampilkan di depan kelas”
Peserta didik: “Baik Bu”
Guru: “Untuk pertemuan selanjutnya kita akan mempelajari teks berita dan jangan lupa
kalian belajar di rumah terlebih dahulu agar kalian lebih menguasai materi yang akan ibu
sampaikan nanti. Baiklah anak-anak, pembelajaran hari ini cukup sampai di sini. Semoga
apa yang kita pelajari hari ini bermanfaat. Dan silakan ketua kelas pimpin berdoa untuk
menutup pembelajaran hari ini.”
Ketua: Untuk menutup pembelajaran hari ini, marilah kita bersama-sama berdoa menurut
ajaran dan kepercayaan masing-masing. Berdoa dimulai!”
(Setelah berdoa selesai)
Guru: “Wassalamualaikum Wr.Wb. Silakan istirahat ya!”
Peserta didik: “Baik, terima kasih Bu”