KLP 5 Toksikologi Industri
KLP 5 Toksikologi Industri
Afifah (K011191133)
Segala puji hanyalah milik Allah swt., atas segala limpahan rahmat, kuasa dan inayah-Nya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan tenggang waktu yang telah ditentukan.
Semoga segala ikhtiar bermuara pada keridhaan-Nya. Salam dan shalawat senantiasa
dilimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad saw., makhluk terbaik dan termulia ciptaan Allah
swt., beliau diutus untuk menjadi rahmat dan uswatun hasanah.
Makalah ini berjudul: “ Efek Toksik Sistem Pernafasan ” merupakan realisasi kerja panjang,
usaha yang sungguh-sungguh dan motivasi yang tiada henti dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
sebagai bentuk penghormatan melalui momentum terbaik dan mulia ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sederhana dan akan terdapat kekurangan
didalamnya, oleh karena itu dengan segala hormat memohon kepada pihak yang telah membaca
makalah ini agar memberikan saran dan kritikan yang konstruktif demi membekali penulis agar
lebih baik lagi pada penulisan selanjutnya. Akhir kata, penulis mempersembahkan makalah ini
kepada pembaca yang budiman, semoga bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
Latar Belakang.............................................................................................................................4
Rumusan Masalah........................................................................................................................5
Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................................17
PENUTUP.....................................................................................................................................17
Kesimpulan................................................................................................................................17
Saran...........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Modern ini kita sering kali mendengar kata toksik atau beracun juga kebanyakan
diartikan sebagai zat yang berpotensial memberikan efek berbahaya terhadap mekanisme
biologi tertentu pada suatu organisme. Sifat toksik dari suatu senyawaditentukan oleh:
dosis, konsentrasi racun direseptor “tempat kerja”, sifat zat tersebut, kondisi
bioorganisme atau sistem bioorganisme, paparan terhadap organisme dan bentuk efek
yang ditimbulkan. Sehingga apabila menggunakan istilah toksik atau toksisitas, maka
perlu untuk mengidentifikasi mekanisme biologi di mana efek berbahaya itu timbul.
Sedangkan toksisitas merupakan sifat relatif dari suatu zat kimia, dalam kemampuannya
menimbulkan efek berbahaya atau penyimpangan mekanisme biologi pada suatu
organisme.
Toksisitas merupakan istilah relatif yang biasa dipergunakan dalam
memperbandingkan satu zat kimia dengan lainnya. Adalah biasa untuk mengatakan
bahwa satu zat kimia lebih toksikdaripada zat kimia lain. Perbandingan sangat kurang
informatif, kecuali jika pernyataan tersebut melibatkan informasi tentang mekanisme
biologi yang sedang dipermasalahkan dan juga dalam kondisi bagaimana zat kimia
tersebut berbahaya.Oleh sebab itu, pendekatan toksikologi seharusnya dari sudut telaah
tentang berbagai efek zat kimia atas berbagai sistem biologi,dengan penekanan pada
mekanisme efek berbahaya zat kimia itu dan berbagai kondisi dimana efek berbahaya itu
terjadi.
Klasifikasi bahan toksik dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari
minat dan tujuan berbagai cara tergantung dari minat dan tujuan pengelompokkannya.
Terdapat 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran
pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit
(topical).
Sistem respirasi atau sistem pernapasan merupakan organisasi organ yang
berfungsi untuk bernapas, hubungan kerja system ini mencakup hidung, tenggorokan,
cabang batang tenggorok, dan paru- paru. Sedangkan menurut Wijaya (2006, p.84)
sistem pernapasan merupakan susunan saluran yang menghubungkan paru-paru dengan
yang lainya, yaitu rongga hidung, pangkal tenggorok (faring), batang tenggorok (trachea),
cabang batang tenggorok (bronchus), anak cabang batang tenggorok (bronchioles), dan
paru-paru (pulmo).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dimuat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja Organ Target Toksik Sistem Pernapasan?
2. Bagaimana jalur masuk Toksik Sistem Pernapasan?
3. Apa saja Faktor yang mempengaruhi Toksisitas?
4. Bagaimana Efek Paparan Toksik Sistem Pernapasan?
5. Bagaimana Pencegahan atau Pengendalian Paparan?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan yang dimuat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Organ Target Toksik Sistem Pernapasan
2. Untuk mengetahui Jalur Masuk Toksik Sistem Pernapasan
3. Untuk mengetahui Faktor yang mempengaruhi Toksitas
4. Untuk mengetahui Efek Paparan Toksik Sistem Pernapasan
5. Untuk mengetahui Pencegahan atau Pengendalian Paparan
BAB II
PEMBAHASAN
a) Particulate Respirator
Respirator ini hanya digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya paparan tingkat
rendah (seperti debu, kabut, dan asap). Tidak cocok digunakan untuk melindungi
pekerja dari paparan gas dan uap. Pada respirator jenis ini, filter menangkap partikel
dari udara dengan metode penyaringan, sehingga udara yang melewati respirator
menjadi bersih. Contoh dari particulate respirator adalah disposable dust masks dan
respirator dengan disposable filter.
b) Chemical Cartridge/ Gas Mask Respirator
Jenis respirator ini menggunakan cartridge atau canister untuk menyerap gas dan uap
di udara. Catridge dan canister memiliki kemampuan serap yang tinggi pada awal
penggunaan dan akan mengalami penurunan hingga akhir masa pakai (masa jenuh).
Lama masa jenuh sangat tergantung dari konsentrasi uap atau gas di udara dan
perawatan terhadap respirator tersebut. Cartridge atau canister harus diganti sebelum
jenuh karena bisa berdampak pada kemampuan daya serap terhadap kontaminan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Klasifikasi bahan toksik dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari
minat dan tujuan berbagai cara tergantung dari minat dan tujuan pengelompokkannya.
Terdapat 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui
saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan
melalui kulit (topical). Faktor utama yang mempengaruhi toksisitas yang berhubungan
dengan situasi pemaparan terhadap bahan kimia tertentu adalah jalur masuk (route of
entry) kedalam tubuh, jangka waktu dan frekuensi pemaparan. Pemejanan xenobiotika
(zat yang asing bagi sistem tubuh) yang berada di udara dapat terjadi melalui
penghirupan xenobiotika tersebut. Tokson yang terdapat di udara berada dalam bentuk
gas, uap, butiran cair, dan partikel padat dengan ukuran yang berbeda-beda. Disamping
itu, saluran pernafasan merupakan sistem yang komplek, yang secara alami dapat
menyeleksi partikel berdasarkan ukurannya. Oleh sebab itu ambilan dan efek toksik
dari tokson yang dihirup tidak saja tergantung pada sifat toksisitasnya tetapi juga pada
sifat fisiknya. Ada beberapa faktor yang menentukan. Faktor – faktor tersebut akan
dibahas dalam hubungannya dengan tiga fase toksik yaitu: fase eksposisi, fase
toksokinetika, dan fase toksodinamika. Efek toksik dalam sistem bilogis tidak akan
terjadi jika bahan kimia tersebut tidak mencapai tempat yang sesuai didalam tubuh pada
konsentrasi dan lama waktu yang cukup untuk menghasilkan manifestasi toksik.
Terjadinya sifat toksik tergantung pada sifat kimia dan fisik dari bahan tersebut, situasi
paparan, dan kerentanan system biologis dari subjek. Occupational Safety and Health
Administration (OSHA) merekomendasikan setiap manajemen K3 di perusahaan harus
melakukan pengendalian risiko untuk meminimalkan bahaya bahan kimia yang terdapat
di area kerja semaksimal mungkin. Upaya yang dapat dilakukan selain pengendalian
teknik/ administratif adalah penggunaan alat pelindung diri (APD). Adapun APD yang
digunakan menurut jalan masuk inhalasi (pernapasan) ialah pelindung mata dan wajah,
pelindung pernapasan.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis sadar bahwa banyak kekurangan di
dalamnya, baik dari segi kesalahan menulis ataupun literature yang digunakan dalam
pembuatan makalah. Penulis menyarankan pembaca agar lebih bnyak membaca
literature tentang toksik pada system pernapasan atau inhalasi sehingga membuat
pembaca berwawasan luas. Selain itu, sangat penting untuk menjaga system pernapasan
agar tetap baik, karena merupakan hal yang vital di kehidupan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Baroroh, K, & Sutanto, Y, S., 2016, ‘Pengaruh Inhalasi Zat Beracun Terhadap Saluran
Napas’, INHALATION OF TOXIC SUBSTANCES, AIRWAYI. HSP. 2011.
Toksikologi Bahan Kimia.
https://pulmonologi.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/abstrak-TK-dr-
Khilyatul-B-011016.pdf
Safety Sign Indonesia, 2017, Panduan APD Saat Menangani Bahan Kimia Berbahaya,
Pilih Yang Tepat. https://safetysignindonesia.id/panduan-apd-saat-menangani-
bahan-kimia-berbahaya-pilih-yang-tepat/