Anda di halaman 1dari 9

SALINAN

BUPATI BANJARNEGARA
PROVINSI JAWA TENGAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA
NOMOR 3 TAHUN 2016

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA


NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANJARNEGARA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menindaklanjuti hasil klarifikasi


Gubernur Jawa Tengah tanggal 11 September 2015
Nomor 180/013537 perihal Hasil Klarifikasi
Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara dan
untuk menyesuaikan dengan implementasi
pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu di
lapangan, maka Peraturan Daerah Kabupaten
Banjarnegara Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pemilihan
Kepala Desa perlu untuk diubah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 6 Tahun
2015 tentang Pemilihan Kepala Desa;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82
Tahun 2011, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495);

1
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun
2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara RI Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang
Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor
13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
8. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 6
Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun
2015 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Banjarnegara Nomor 196);

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA
dan
BUPATI BANJARNEGARA

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS


PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA
NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPALA
DESA.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor


6 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2015 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Banjarnegara Nomor 196) diubah sebagai berikut :

1. Ketentuan Pasal 49 diubah, sehingga Pasal 49 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 49

(1) Musyawarah Desa yang diselenggarakan khusus untuk pelaksanaan


pemilihan Kepala Desa antar waktu dilaksanakan paling lama dalam
jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak Kepala Desa diberhentikan
dengan difasilitasi oleh Pemerintah Desa.
2
(2) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diikuti oleh
unsur Pemerintah Desa, unsur BPD dan unsur masyarakat.
(3) Unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berasal dari
masing-masing Rukun Tetangga paling sedikit 1 (satu) orang dan paling
banyak 3 (tiga) orang yang mewakili dari unsur masyarakat.
(4) Peserta Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berhak
memberikan suara untuk menentukan Kepala Desa Antar Waktu.
(5) Dalam hal peserta Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) merupakan anggota Panitia Pemilihan Kepala Desa
Antar Waktu, yang bersangkutan berhak menggunakan hak suaranya.

2. Diantara Pasal 49 dan Pasal 50 disisipi 5 (lima) Pasal baru yakni Pasal
49A, Pasal 49B, Pasal 49C, Pasal 49D dan Pasal 49E yang berbunyi
sebagai berikut :

Pasal 49A

Sebelum penyelenggaraan Musyawarah Desa khusus untuk pemilihan


Kepala Desa Antar Waktu, dilakukan kegiatan yang meliputi :
a. pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu oleh BPD
paling lama 15 (lima belas) hari terhitung sejak Kepala Desa
diberhentikan;
b. pengajuan biaya pemilihan dengan beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu kepada
penjabat Kepala Desa paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
Panitia Pemilihan terbentuk;
c. pemberian persetujuan biaya pemilihan oleh penjabat Kepala Desa
paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak diajukan oleh Panitia
Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu;
d. pengumuman dan pendaftaran bakal calon Kepala Desa oleh Panitia
Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu dalam jangka waktu 15 (lima
belas) hari;
e. penelitian kelengkapan persyaratan administrasi bakal calon oleh
Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu dalam jangka waktu 7
(tujuh) hari;
f. penetapan calon Kepala Desa antar waktu oleh Panitia Pemilihan
Kepala Desa Antar Waktu paling sedikit 2 (dua) orang calon dan paling
banyak 3 (tiga) orang calon yang dimintakan pengesahan musyawarah
Desa untuk ditetapkan sebagai calon yang berhak dipilih dalam
musyawarah Desa; dan
g. dalam hal calon Kepala Desa lebih dari 3 (tiga) orang, Panitia Pemilihan
Kepala Desa Antar Waktu melakukan seleksi tertulis.

Pasal 49B

(1) BPD menyelenggarakan musyawarah Desa khusus untuk pemilihan


Kepala Desa Antar Waktu yang meliputi kegiatan :
a. penyelenggaraan musyawarah Desa dipimpin oleh Ketua BPD yang
teknis pelaksanaan pemilihannya dilakukan oleh Panitia Pemilihan
Kepala Desa Antar Waktu;
b. pengesahan calon Kepala Desa yang berhak dipilih oleh
musyawarah Desa melalui musyawarah mufakat;
c. pelaksanaan pemilihan calon Kepala Desa oleh Panitia Pemilihan
Kepala Desa Antar Waktu melalui mekanisme musyawarah
mufakat atau melalui pemungutan suara yang telah disepakati oleh
musyawarah Desa;

3
d. dalam hal pemilihan sebagaimana dimaksud pada huruf c
diperoleh hasil dukungan terbanyak sama, maka diadakan
pemilihan ulang hanya untuk calon-calon yang dipilih dengan
perolehan jumlah suara yang sama;
e. dalam hal pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada huruf d
hasilnya tetap sama, Camat memfasilitasi musyawarah sampai
tercapainya permufakatan;
f. pelaporan hasil pemilihan calon Kepala Desa oleh Panitia Pemilihan
Kepala Desa Antar Waktu kepada musyawarah Desa;
g. pengesahan calon terpilih oleh musyawarah Desa;
h. pelaporan hasil pemilihan Kepala Desa melalui musyawarah Desa
kepada BPD dalam jangka waktu 7 (tujuh) Hari setelah
musyawarah Desa mengesahkan calon Kepala Desa terpilih;
i. pelaporan calon Kepala Desa terpilih hasil musyawarah Desa
khusus untuk pemilihan Kepala Desa Antar Waktu oleh ketua BPD
kepada Bupati paling lambat 7 (tujuh) hari setelah menerima
laporan dari Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu;
j. penerbitan Keputusan Bupati tentang pengesahan pengangkatan
calon Kepala Desa terpilih paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak
diterimanya laporan dari BPD; dan
k. Pelantikan Kepala Desa Antar Waktu oleh Bupati paling lama 30
(tiga puluh) hari sejak diterbitkan keputusan pengesahan
pengangkatan calon Kepala Desa Antar Waktu terpilih dengan
urutan acara pelantikan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Dalam hal musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak menghasilkan Kepala Desa Antar Waktu terpilih, pemilihan
Kepala Desa dilaksanakan pada pemilihan Kepala Desa serentak
gelombang berikutnya.

Bagian Kesatu
Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu

Pasal 49C

(1) Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu dibentuk dan ditetapkan
dengan Keputusan BPD.
(2) Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu berasal dari Perangkat
Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan unsur masyarakat.
(3) Susunan keanggotaan Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu
terdiri dari 1 (satu) orang ketua, 1 (satu) orang wakil ketua, 1 (satu)
orang sekretaris dan 4 (empat) seksi.
(4) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri dari :
a. seksi pendaftaran pemilih;
b. seksi pendaftaran dan penelitian bakal calon Kepala Desa;
c. seksi seleksi dan penetapan calon Kepala Desa; dan
d. seksi pemungutan dan penghitungan suara.
(5) Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu bertugas :
a. merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan,
mengawasi dan mengendalikan semua tahapan pelaksanaan
pemilihan;
b. merencanakan dan mengajukan biaya pemilihan kepada penjabat
Kepala Desa;
c. melakukan pendaftaran dan penetapan pemilih;
d. mengadakan penjaringan dan penyaringan bakal calon;

4
e. mengajukan bakal calon yang telah memenuhi persyaratan kepada
musyawarah desa untuk ditetapkan sebagai calon;
f. mengajukan tata cara pelaksanaan pemilihan kepada musyawarah
desa untuk ditetapkan;
g. memfasilitasi penyediaan peralatan, perlengkapan dan tempat
pemungutan suara;
h. memfasilitasi pelaksanaan pemungutan suara dalam hal
dilaksanakan pemungutan suara; dan
i. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilihan.
(6) Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu dibubarkan oleh BPD
setelah Bupati melaksanakan pelantikan Calon Kepala Desa Antar
Waktu Terpilih.
(7) Dalam hal Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu tidak berhasil
menghasilkan calon Kepala Desa Antar Waktu terpilih, maka Panitia
Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu dibubarkan oleh BPD.
(8) Pembubaran Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) ditetapkan dengan Keputusan BPD dan
dilaporkan secara tertulis kepada Bupati melalui Camat.

Bagian Kedua
Seleksi Tertulis Dalam Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu

Pasal 49D

(1) Seleksi tertulis dalam pemilihan Kepala Desa Antar Waktu


dilaksanakan dalam hal Calon Kepala Desa lebih dari 3 (tiga) orang.
(2) Materi seleksi tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun
oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu dengan standar
naskah minimal sederajat Sekolah Menengah Pertama.
(3) Dalam hal Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu tidak dapat
menyusun sendiri materi seleksi tertulis, Camat menyediakan materi
seleksi tertulis.
(4) Materi seleksi tertulis meliputi :
a. Pancasila;
b. Undang-Undang Dasar 1945; dan
c. pengetahuan umum mengenai pemerintahan daerah, pemerintahan
desa dan kepemimpinan.
(5) Materi seleksi tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam
bentuk pilihan ganda sejumlah 100 soal.
(6) Penentuan Calon Kepala Desa Antar Waktu hasil seleksi tertulis adalah
3 (tiga) Calon yang memperoleh nilai tertinggi.
(7) Dalam hal diperoleh nilai sama, dilakukan kembali seleksi tertulis
sampai diperoleh 3 (tiga) Calon Kepala Desa Antar Waktu.

Pasal 49E

(1) Waktu dan tempat pelaksanaan seleksi tertulis ditentukan oleh Panitia
Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu.
(2) Pelaksanaan seleksi, koreksi dan pengumuman hasil seleksi tertulis
dilaksanakan dalam waktu 1 (satu) hari.
(3) Pelaksanaan seleksi dan koreksi hasil seleksi tertulis sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dituangkan dalam Berita Acara.

5
3. Diantara Pasal 51 dan Pasal 52 disisipi 2 (dua) Pasal baru yakni Pasal 51A
dan Pasal 51B yang berbunyi sebagai berikut :

Pasal 51A

(1) Persyaratan Administrasi Bakal Calon Kepala Desa Antar Waktu


adalah :
a. surat keterangan sebagai bukti sebagai warga negara Indonesia
dari pejabat tingkat kabupaten;
b. surat pernyataan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
dibuat oleh yang bersangkutan di atas kertas segel atau
bermeterai cukup;
c. surat pernyataan memegang teguh dan mengamalkan Pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, yang dibuat oleh
yang bersangkutan di atas kertas segel atau bermeterai cukup;
d. ijazah pendidikan formal dari tingkat dasar sampai dengan ijazah
terakhir yang dilegalisasi oleh pejabat berwenang atau surat
pernyataan dari pejabat yang berwenang;
e. akta kelahiran atau surat keterangan kenal lahir;
f. surat pernyataan bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa yang
dibuat oleh yang bersangkutan di atas kertas segel atau
bermeterai cukup;
g. kartu tanda penduduk dan surat keterangan bertempat tinggal
paling kurang 1 (satu) tahun sebelum pendaftaran dari rukun
tetangga/rukun warga dan Kepala Desa setempat;
h. surat keterangan dari ketua pengadilan bahwa tidak pernah
dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan
tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat
5 (lima) tahun atau lebih;
i. surat keterangan dari ketua pengadilan negeri bahwa tidak
sedang dicabut hak pilihnya sesuai dengan putusan pengadilan
yang telah mempunyai hukum tetap;
j. surat keterangan berbadan sehat dari rumah sakit umum daerah;
dan
k. surat keterangan dari Pemerintah Daerah dan surat pernyataan
dari yang bersangkutan bahwa tidak pernah menjadi Kepala Desa
selama 3 (tiga) kali masa jabatan.
(2) Kelengkapan administrasi Bakal Calon Kepala Desa Antar Waktu
adalah :
a. surat keterangan sebagai bukti sebagai warga negara
Indonesia dari pejabat tingkat kabupaten/kota;
b. surat pernyataan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang dibuat oleh yang bersangkutan di atas kertas segel atau
bermeterai cukup;
c. surat pernyataan memegang teguh dan mengamalkan
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, mempertahankan dan memelihara keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal
Ika, yang dibuat oleh yang bersangkutan di atas kertas segel
atau bermeterai cukup;

6
d. ijazah pendidikan formal dari tingkat dasar sampai dengan
ijazah terakhir yang dilegalisasi oleh pejabat berwenang atau
surat pernyataan dari pejabat yang berwenang;
e. akta kelahiran atau surat keterangan kenal lahir;
f. surat pernyataan bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa
yang dibuat oleh yang bersangkutan di atas kertas segel atau
bermeterai cukup;
g. kartu tanda penduduk dan surat keterangan bertempat
tinggal paling kurang 1 (satu) tahun sebelum pendaftaran
dari rukun tetangga/rukun warga dan Kepala Desa
setempat;
h. surat keterangan dari ketua pengadilan bahwa tidak pernah
dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara paling singkat 5 (lima) tahun atau lebih;
i. surat keterangan dari ketua pengadilan negeri bahwa tidak
sedang dicabut hak pilihnya sesuai dengan putusan
pengadilan yang telah mempunyai hukum tetap;
j. surat keterangan berbadan sehat dari rumah sakit umum
daerah; dan
k. surat keterangan dari pemerintah daerah kabupaten/kota
dan surat pernyataan dari yang bersangkutan bahwa tidak
pernah menjadi Kepala Desa selama 3 (tiga) kali masa
jabatan.
(3) Pengesahan dan Pelantikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50
dan 51 berlaku secara mutatis mutandis terhadap pengesahan dan
pelantikan Kepala Desa Antar Waktu.

Pasal 51B

Masa jabatan Kepala Desa Antar Waktu dianggap sama dengan menjabat
1 (satu) periode masa jabatan Kepala Desa.

4. Ketentuan Penjelasan Pasal 42 diubah, sehingga penjelasan Pasal 42


berbunyi sebagai berikut :

Pasal 42
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan “perolehan suara terbanyak yang
sama” adalah perolehan suara terbanyak yang sama tersebut
lebih dari 1 (satu) Calon.
Dalam hal terdapat 2 (dua) TPS, Calon Terpilih ditetapkan
berdasarkan suara terbanyak pada TPS dengan jumlah
pemilih terbanyak.
Dalam hal terdapat lebih dari 2 (dua) TPS, Calon Terpilih
ditetapkan berdasarkan suara terbanyak pada masing-
masing TPS.

7
Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten
Banjarnegara.

Ditetapkan di Banjarnegara
pada tanggal 25 Agustus 2016
BUPATI BANJARNEGARA,
Cap ttd,
SUTEDJO SLAMET UTOMO
Diundangkan di Banjarnegara
pada tanggal 25-8-2015
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA,
Cap ttd,
FAHRUDIN SLAMET SUSIADI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 11

NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA, PROVINSI


JAWA TENGAH NOMOR : (11/2016)

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BAGIAN HUKUM,

Cap ttd,

YUSUF AGUNG PRABOWO, S.H., M.SI


Pembina
NIP. 19721030 199703 1 003

8
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA
NOMOR 3 TAHUN 2016

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA


NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA

I. UMUM

Bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal 49 ayat (1) Peraturan


Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala
Desa, telah ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor
6 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Desa.
Namun demikian, Peraturan Daerah dimaksud telah diklarifikasi
oleh Gubernur Jawa Tengah sebagaimana dinyatakan dalam suratnya
Gubernur Jawa Tengah tanggal 11 September 2015 Nomor 180/013537
perihal Hasil Klarifikasi Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara,
dengan memberikan penjelasan dalam Pasal 42 ayat (2) terkait perolehan
suara terbanyak yang sama dalam Pemilihan Kepala Desa.
Untuk menindaklanjuti hasil klarifikasi Gubernur Jawa Tengah
tersebut, sehingga perlu dilakukan perubahan atas Peraturan Daerah
Kabupaten Banjarnegara Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala
Desa.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal I
Cukup jelas.
Pasal II
Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 214

Anda mungkin juga menyukai