Anda di halaman 1dari 4

PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL

METODE TRANSFORMASI VARIABEL

Disusun oleh :
Kelompok 1
Nama anggota :
Wahyudin (E1R118031)
Siti Anisa Rusmania (E1R019140)
Tika Puspa Sari (E1R019168)
Yupiatul Azizah (E1R019155)

PROGRAM STUDI PENDIDKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MARET 2022
METODE TRANSFORMASI VARIABEL
Metode transformasi variabel adalah teknik menyelesaikan persamaan diferensial parsial
orde dua dengan mentransformasi variabel-variabel bebasnya ke dalam variabel lain sehingga
bentuk persamaan diferensial parsialnya menjadi lebih sederhana agar mudah untuk diselesaikan.

Bentuk umum persamaan diferensial parsial orde dua adalah

𝐴 𝑢𝑥𝑥 + 𝐵 𝑢𝑥𝑦 + 𝐶 𝑢𝑦𝑦 + 𝐷 𝑢𝑥 + 𝐸 𝑢𝑦 + 𝐹𝑢 = 𝐺

dengan 𝐴, 𝐵, 𝐶, 𝐷, 𝐸, 𝐹, dan 𝐺 adalah konstanta atau fungsi dalam variabel bebas 𝑥 dan 𝑦.
Berdasarkan nilai 𝐵2 − 4𝐴𝐶 persamaan diferensial parsial terbagi menjadi tiga, yaitu :

1. Persamaan hiperbolik, jika 𝐵2 − 4𝐴𝐶 > 0


2. Persamaan parabolic, jika 𝐵2 − 4𝐴𝐶 = 0
3. Persamaan eliptik, jika 𝐵2 − 4𝐴𝐶 < 0

Salah satu metode penyelesaian persamaan diferensial parsial orde dua adalah dengan metode
transformasi variabel yang memperkenalkan variabel baru 𝑣 = (𝑥, 𝑦) dan 𝑧 = (𝑥, 𝑦) sedemikian
sehingga persamaan diferensial parsial 𝐴 𝑢𝑥𝑥 +𝐵 𝑢𝑥𝑦 + 𝐶 𝑢𝑦𝑦 + 𝐷 𝑢𝑥 + 𝐸 𝑢𝑦 + 𝐹 𝑢 = 𝐺 akan
ditransformasi ke dalam variabel 𝑣 dan 𝑧 dengan tujuan agar lebih mudah untuk diselesaikan.
Karena 𝑣 dan 𝑧 merupakan fungsi yang bergantung terhadap 𝑥 dan 𝑦, maka fungsi solusi
(𝑣, 𝑧) juga bergantung terhadap 𝑥 dan 𝑦. Dengan memanfaatkan aturan rantai diperoleh:

𝑢𝑥 = 𝑢𝑣 𝑣𝑥 + 𝑢𝑧 𝑧𝑥

𝑢𝑦 = 𝑢𝑣 𝑣𝑦 + 𝑢𝑧 𝑧𝑦

𝑢𝑥𝑥 = 𝑢𝑣𝑣 𝑣𝑥 2 + 2𝑢𝑣𝑧 𝑣𝑧 𝑧𝑥 + 𝑢𝑧𝑧 𝑧𝑥 2 + 𝑢𝑣 𝑣𝑥𝑥 + 𝑢𝑧 𝑧𝑥𝑥

𝑢𝑦𝑦 = 𝑢𝑣𝑣 𝑣𝑦 2 + 2𝑢𝑣𝑧 𝑣𝑦 𝑧𝑦 + 𝑢𝑧𝑧 𝑧𝑦 2 + 𝑢𝑣 𝑣𝑦𝑦 + 𝑢𝑧 𝑧𝑦𝑦

𝑢𝑥𝑦 = 𝑢𝑣𝑣 𝑣𝑥 𝑣𝑦 + 𝑢𝑣𝑧 (𝑣𝑥 𝑧𝑦 + 𝑣𝑦 𝑧𝑥 ) + 𝑢𝑧𝑧 𝑧𝑥 𝑧𝑦 + 𝑢𝑣 𝑣𝑥𝑦 + 𝑢𝑧 𝑧𝑥𝑦


Substitusikan nilai 𝑢𝑥 , 𝑢𝑦 , 𝑢𝑥𝑥 , 𝑢𝑦𝑦 , dan 𝑢𝑥𝑦 ke persamaan diferensial parsial orde dua
𝐴 𝑢𝑥𝑥 + 𝐵 𝑢𝑥𝑦 + 𝐶 𝑢𝑦𝑦 + 𝐷 𝑢𝑥 + 𝐸 𝑢𝑦 + 𝐹𝑢 = 𝐺 sehingga

𝐴1 𝑢𝑣𝑣 + 𝐵1 𝑢𝑣𝑧 + 𝐶1 𝑢𝑧𝑧 + 𝐷1 𝑢𝑣 + 𝐸1 𝑢𝑧 + 𝐹1 𝑢 = 𝐺

Dimana

𝐴1 = 𝐴𝑣𝑥 2 + 𝐵𝑣𝑥 𝑣𝑦 + 𝐶𝑣𝑦 2

𝐵1 = 2𝐴 𝑣𝑥 𝑧𝑥 + 𝐵(𝑣𝑥 𝑧𝑥 + 𝑣𝑦 𝑧𝑥 ) + 2𝐶 𝑣𝑦 𝑧𝑦

𝐶1 = 𝐴𝑧𝑥 2 + 𝐵𝑧𝑥 𝑧𝑦 + 𝐶𝑧𝑦 2

𝐷1 = 𝐴𝑣𝑥𝑥 + 𝐵𝑣𝑥𝑦 + 𝐶𝑣𝑦𝑦 + 𝐷𝑣𝑥 + 𝐸𝑣𝑦

𝐸1 = 𝐴𝑧𝑥𝑥 + 𝐵𝑧𝑥𝑦 + 𝐶𝑧𝑦𝑦 + 𝐷𝑧𝑥 + 𝐸𝑧𝑦

𝐹1 = 𝐹

Persamaan 𝐴1 𝑢𝑣𝑣 + 𝐵1 𝑢𝑣𝑧 + 𝐶1 𝑢𝑧𝑧 + 𝐷1 𝑢𝑣 + 𝐸1 𝑢𝑧 + 𝐹1 𝑢 = 𝐺 disebut bentuk kanonik dari


persamaan diferensial parsial. Persamaan hiperbolik, parabolik, ataupun eliptik memiliki bentuk
kanonik yang berbeda sehingga penyelesaian masing-masing persamaan akan bergantung dari
bentuk kanoniknya.
Contoh soal dan pembahasan:

Anda mungkin juga menyukai