BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1
10. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah.
11. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah
dalam wilayah Kecamatan.
12. Desa adalah kesatuan masyarakat yang memiliki kewenangan
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dihormati dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan dan
berada di Daerah.
13. Satuan Organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah, adalaspdh
SKPD dan Sekretariat Desa.
14. Unit Kerja adalah satuan kerja yang berada di dalam Satuan
Organisasi.
15. Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang
meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan,
pengabsahan, distribusi dan penyampaian naskah dinas serta
media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
16. Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi
kedinasan yang dibuat dan atau dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang di lingkungan Pemerintah Daerah.
17. Format adalah naskah dinas yang menggambarkan tata letak dan
redaksional serta penggunaan lambang/logo dan cap dinas.
18. Kop Naskah Dinas adalah bagian teratas dari naskah dinas yang
memuat sebutan Pimpinan Satuan Organisasi di lingkungan
Pemerintah Daerah.
19. Stempel Jabatan adalah alat/cap yang digunakan untuk
mengesahkan suatu naskah dinas yang telah ditandatangani oleh
Bupati/Wakil Bupati atau Kepala Desa.
20. Stempel Instansi adalah alat/cap yang digunakan untuk
mengesahkan suatu naskah dinas yang telah ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang pada satuan organisasi di lingkungan
Pemerintah Daerah.
2
21. Papan Nama Kantor Bupati adalah papan yang bertuliskan nama
jabatan Bupati yang disertai alamat.
22. Papan Nama Kantor Kepala Desa adalah papan yang bertuliskan
nama jabatan Kepala Desa yang disertai alamat.
23. Papan Nama Instansi adalah papan yang bertuliskan nama dan
alamat Satuan Organisasi.
24. Sampul Naskah Dinas adalah amplop/alat pembungkus naskah
dinas yang mempunyai Kop Sampul Naskah Dinas.
25. Kop Sampul Naskah Dinas adalah bagian teratas dari sampul
naskah dinas yang memuat sebutan Pimpinan Pemerintah Daerah,
Pemerintah Desa, atau nama Satuan Organisasi dan nama daerah
yang bersangkutan.
26. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan.
27. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari
pejabat kepada pejabat atau pejabat dibawahnya.
28. Mandat adalah pelimpahan wewenang yang diberikan oleh atasan
kepada bawahan untuk melakukan suatu tugas tertentu atas nama
yang memberi mandate.
29. Penandatanganan naskah dinas adalah hak, kewajiban dan
tanggungjawab yang ada pada seorang pejabat untuk
menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas dan
kewenangan pada jabatannya.
3
BAB II
Pasal 2
Pasal 3
4
d. Prinsip logis dan meyakinkan adalah naskah dinas diselenggarakan
secara runtut, logis, dan meyakinkan serta struktur kalimat harus
lengkap dan efektif.
Pasal 4
Pasal 5
5
c. Alur surat menyurat diselenggarakan melalui mekanisme dari
tingkat pimpinan tertinggi hingga ke pejabat struktural terendah
yang berwenang.
Pasal 6
Pasal 7
6
d. Surat konfidensial disingkat K, merupakan surat yang materi dan
sifatnya memiliki tingkat keamanan sedang yang berdampak pada
terhambatnya proses pemerintahan dan pembangunan;
e. Surat biasa yang disingkat B, merupakan surat yang materi dan
sifatnya biasa namun tidak dapat disampaikan kepada yang tidak
berhak.
Pasal 8
Pasal 9
7
b. Segera, dengan batas waktu 2x24 jam setelah surat diterima;
c. Penting, dengan batas waktu 3x24 jam setelah surat diterima; dan
d. Biasa, dengan batas waktu maksimum 5 hari kerja setelah surat
diterima.
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
8
BAB III
NASKAH DINAS
Pasal 13
Pasal 14
a. Peraturan Daerah;
b. Peraturan Bupati;
c. Peraturan bersama Bupati;
d. Keputusan Bupati;
e. Instruksi Bupati;
f. Keputusan Pimpinan SKPD;
g. Peraturan Desa;
h. Peraturan Kepala Desa; dan
i. Keputusan Kepala Desa.
Pasal 15
a. Surat Edaran;
b. Surat Biasa;
c. Surat Keterangan;
d. Surat Perintah;
e. Surat Izin;
f. Surat Perjanjian;
g. Nota Kesepakatan Bersama;
9
h. Surat Perintah Tugas;
i. Surat Perintah Perjalanan Dinas;
j. Surat Kuasa;
k. Surat Undangan;
l. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
m. Surat Panggilan;
n. Nota Dinas;
o. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas;
p. Lembar Disposisi;
q. Telaahan Staf;
r. Pengumuman;
s. Laporan;
t. Rekomendasi;
u. Surat Pengantar;
v. Telegram;
w. Lembaran Daerah;
x. Berita Daerah;
y. Berita Acara;
z. Notulen;
aa. Memo;
bb. Daftar Hadir;
cc. Piagam;
dd. Sertifikat; dan
ee. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan.
Pasal 16
10
BAB IV
Pasal 17
Pasal 18
(2) Dalam hal Plt. ditunjuk untuk jabatan tertinggi pada SKPD, pejabat
tersebut diangkat dengan Keputusan Bupati.
(3) Dalam hal Plt. ditunjuk untuk jabatan di bawah Pimpinan SKPD,
pejabat tersebut diangkat dengan Keputusan Pimpinan SKPD.
(4) Jabatan Plt. berlaku paling lama 1 (satu) tahun, dan apabila sampai
dengan batas waktu dimaksud pejabat definitif belum dilantik maka
11
jabatan Plt. dapat diperpanjang dengan mekanisme sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan (3)
Pasal 19
(2) Dalam hal Plh. ditunjuk untuk jabatan tertinggi pada SKPD, pejabat
tersebut diangkat dengan Keputusan Bupati.
(3) Dalam hal Plh. ditunjuk untuk jabatan di bawah Pimpinan SKPD,
pejabat tersebut diangkat dengan Keputusan Pimpinan SKPD.
(4) Jabatan Plh. berlaku paling lama 3 (tiga) bulan, dan apabila sampai
dengan batas waktu dimaksud pejabat definitif masih berhalangan
menjalankan tugas maka jabatan Plh. dapat diperpanjang dengan
mekanisme sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (2) dan (3).
(5) Plh. Bertanggung jawab atas naskah dinas yang dikelolanya kepada
pejabat definitif.
Pasal 20
Pejabat yang disingkat Pj. merupakan Pegawai Negeri Sipil yang diangkat
sebagai Pejabat Struktural, akan tetapi menduduki pangkat satu tingkat di
bawah jenjang pangkat terendah yang ditentukan.
Pasal 21
12
(1) Pejabat Sementara yang disingkat Pjs. merupakan pejabat sementara
untuk jabatan Direksi pada Perusahaan Daerah Air Minum
(2) Pengangkatan Pejabat Sementara ditetapkan dengan Keputusan
Bupati.
(3) Jabatan Pjs. berlaku paling lama 6 (enam) bulan, dan apabila sampai
dengan batas waktu dimaksud pejabat definitif masih berhalangan
menjalankan tugas maka jabatan Pjs. dapat diperpanjang dengan
mekanisme sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
Pasal 23
Bentuk penggunaan atas nama, untuk beliau, Pelaksana tugas, Pelaksana
harian, Pejabat, Penjabat, dan Pejabat Sementara sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.
13
BAB V
PARAF, PENULISAN NAMA, PENANDATANGANAN, DAN
PENGGUNAAN TINTA UNTUK NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Paraf
Pasal 24
(1) Setiap naskah dinas sebelum ditandangani terlebih dahulu diparaf.
(2) Naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum sebelum
ditandatangani terlebih dahulu diparaf pada setiap lembar.
(3) Paraf sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan
oleh pejabat terkait secara horizontal dan vertical.
(4) Paraf sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) merupakan
tanda tangan singkat sebagai bentuk pertanggungjawaban atas muatan
materi, substansi, redaksi dan pengetikan naskah dinas.
(5) Paraf sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi:
a. Paraf hierarki; dan
b. Paraf koordinasi.
Bagian Kedua
Penulisan Nama
Pasal 25
(1) Penulisan nama Bupati dan Wakil Bupati pada naskah dinas:
a. Dalam bentuk dan susunan produk hukum tidak menggunakan
gelar; dan
b. Dalam bentuk dan susunan surat menggunakan gelar.
(2) Penulisan nama pejabat selain yang dimaksud pada ayat (1) pada
naskah dinas:
a. Dalam bentuk dan susunan produk hukum tidak menggunakan
gelar, pangkat, dan Nomor Induk Pegawai (NIP); dan
b. Dalam bentuk dan susunan surat menggunakan gelar, pangkat,
dan Nomor Induk Pegawai (NIP).
Pasal 26
Bentuk pembubuhan paraf dan penulisan nama sebagaimana tercantum
dalam Lampiran IV merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
14
Bagian Ketiga
Penandatanganan Naskah Dinas
Pasal 27
(1) Bupati menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan
produk hukum yang terdiri atas:
a. Peraturan Daerah;
b. Peraturan Bupati;
c. Peraturan Bersama Bupati;
d. Keputusan Bupati; Dan
e. Instruksi Bupati.
(2) Bupati menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat
yang terdiri atas:
a. Surat Edaran;
b. Surat Biasa;
c. Surat Keterangan;
d. Surat Perintah;
e. Surat Izin;
f. Surat Perjanjian;
g. Nota Kesepakatan Bersama;
h. Surat Perintah Tugas;
i. Surat Kuasa;
j. Surat Undangan;
k. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
l. Surat Panggilan;
m. Nota Dinas;
n. Lembar Disposisi;
o. Pengumuman;
p. Laporan;
q. Rekomendasi;
r. Telegram;
s. Berita Acara;
t. Memo;
u. Piagam;
v. Sertifikat; dan
w. Surat Tanda Tamat Pendidikan Dan Pelatihan.
Pasal 28
(1) Bupati mendelegasikan penandatanganan perizinan di bidang
pelayanan yang bersifat lintas sektor kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perizinan Terpadu.
15
(2) Penyelenggaraan perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
secara fungsional tetap menjadi tanggung jawab SKPD yang
bersangkutan.
Pasal 29
(1) Wakil Bupati menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan
susunan surat yang terdiri atas:
a. Surat Biasa;
b. Surat Keterangan;
c. Surat Perintah;
d. Surat Izin;
e. Surat Perintah Tugas;
f. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
g. Nota Dinas;
h. Lembar Disposisi;
i. Laporan;
j. Rekomendasi; dan
k. Memo.
(2) Wakil Bupati atas nama Bupati menandatangani naskah dinas yang
meliputi:
a. Keputusan Bupati;
b. Dalam bentuk dan susunan surat yang terdiri atas:
1. Surat Edaran;
2. Surat Biasa;
3. Surat Keterangan;
4. Surat Perintah;
5. Surat Izin;
6. Surat Perintah Tugas;
7. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
8. Nota Dinas;
9. Lembar Disposisi;
10. Pengumuman;
11. Telegram;
12. Berita Acara;
13. Piagam; dan
14. Sertifikat.
Pasal 30
(1) Sekretaris Daerah menandatangani naskah dinas yang meliputi:
a. Keputusan Pimpinan SKPD; dan
b. Dalam bentuk dan susunan surat yang terdiri atas:
1. Surat Biasa;
16
2. Surat Keterangan;
3. Surat Perintah;
4. Surat Izin;
5. Surat Perjanjian;
6. Surat Perintah Tugas;
7. Surat Perintah Perjalanan Dinas;
8. Surat Kuasa;
9. Surat Undangan;
10. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
11. Surat Panggilan;
12. Nota Dinas;
13. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas;
14. Lembar Disposisi;
15. Telaahan Staf;
16. Pengumuman;
17. Laporan;
18. Rekomendasi;
19. Surat Pengantar;
20. Lembaran Daerah;
21. Berita Daerah;
22. Berita Acara;
23. Notulen;
24. Memo;
25. Daftar Hadir; dan
26. Sertifikat.
(2) Sekretaris Daerah atas nama Bupati menandatangani naskah dinas
yang meliputi:
a. Keputusan Bupati; dan
b. Dalam bentuk dan susunan surat yang terdiri atas:
1. Surat Edaran;
2. Surat Biasa;
3. Surat Keterangan;
4. Surat Perintah;
5. Surat Izin;
6. Surat Perjanjian;
7. Surat Perintah Tugas;
8. Surat Undangan;
9. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
10. Surat Panggilan;
11. Nota Dinas;
12. Pengumuman;
13. Telegram;
14. Berita Acara;
15. Piagam;
17
16. Sertifikat; dan
17. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan.
Pasal 31
(1) Asisten menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan
surat yang terdiri atas:
a. Nota Dinas;
b. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas;
c. Lembar Disposisi;
d. Telaahan Staf;
e. Laporan;
f. Surat Pengantar;
g. Notulen; dan
h. Memo.
(2) Asisten atas nama Sekretaris Daerah menandatangani naskah dinas
bentuk dan susunan surat yang terdiri atas:
a. Surat Biasa;
b. Surat Keterangan;
c. Surat Perintah;
d. Surat Perintah Tugas;
e. Surat Perintah Perjalanan Dinas;
f. Surat Undangan;
g. Surat Panggilan;
h. Nota Dinas;
i. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas;
j. Laporan;
k. Surat Pengantar; dan
l. Daftar Hadir.
Pasal 32
Staf Ahli menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat
yang terdiri atas:
a. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas;
b. Telaahan Staf; dan
c. Laporan.
Pasal 33
(1) Sekretaris DPRD menandatangani naskah dinas yang meliputi:
a. Keputusan Pimpinan SKPD; dan
b. Dalam bentuk dan susunan surat yang terdiri atas:
1. Surat Biasa;
2. Surat Keterangan;
18
3. Surat Perintah;
4. Surat Izin;
5. Surat Perjanjian;
6. Surat Perintah Tugas;
7. Surat Perintah Perjalanan Dinas;
8. Surat Kuasa;
9. Surat Undangan;
10. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
11. Surat Panggilan;
12. Surat Pengantar;
13. Nota Dinas;
14. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas;
15. Lembar Disposisi;
16. Notulen;
17. Telaahan Staf;
18. Pengumuman;
19. Laporan;
20. Rekomendasi;
21. Berita Acara;
22. Memo; dan
23. Daftar Hadir.
(2) Sekretaris DPRD atas nama Bupati menandatangani naskah dinas
yang meliputi:
a. Keputusan Bupati; dan
b. Dalam bentuk dan susunan surat yang terdiri atas:
1. Surat Biasa;
2. Surat Keterangan; dan
3. Surat Perintah.
Pasal 34
(1) Kepala SKPD menandatangani naskah dinas yang meliputi:
a. Keputusan Pimpinan SKPD; dan
b. Dalam bentuk dan susunan surat yang terdiri atas:
1. Surat Biasa;
2. Surat Keterangan;
3. Surat Perintah;
4. Surat Izin;
5. Surat Perjanjian;
6. Surat Perintah Tugas;
7. Surat Perintah Perjalanan Dinas;
8. Surat Kuasa;
9. Surat Undangan;
10. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
19
11. Surat Panggilan;
12. Surat Pengantar;
13. Nota Dinas;
14. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas;
15. Lembar Disposisi;
16. Telaahan Staf;
17. Notulen;
18. Pengumuman;
19. Laporan;
20. Rekomendasi;
21. Berita Acara;
22. Memo;
23. Daftar Hadir; dan
24. Sertifikat.
(2) Kepala SKPD atas nama Bupati menandatangani naskah dinas yang
meliputi:
a. Keputusan Bupati; dan
b. Dalam bentuk dan susunan surat yang terdiri atas:
1. Surat Biasa;
2. Surat Keterangan;
3. Surat Perintah;
4. Surat Undangan; dan
5. Sertifikat.
Pasal 35
(1) Kepala UPT Dinas/Badan menandatangani naskah dinas dalam
bentuk dan susunan surat yang terdiri atas:
a. Surat Biasa;
b. Surat Perintah;
c. Surat Perjanjian;
d. Surat Perintah Tugas;
e. Surat Perintah Perjalanan Dinas;
f. Surat Kuasa;
g. Surat Undangan;
h. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
i. Surat Panggilan;
j. Nota Dinas;
k. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas;
l. Lembar Disposisi;
m. Telaahan Staf;
n. Pengumuman;
o. Laporan;
p. Rekomendasi;
20
q. Berita Acara;
r. Memo; dan
s. Daftar Hadir.
(2) Kepala UPT Dinas/Badan atas nama Kepala Dinas/Badan
menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat yang
terdiri atas:
a. Surat Biasa;
b. Surat Keterangan;
c. Surat Perintah;
d. Nota Dinas; dan
e. Daftar Hadir.
Pasal 36
(1) Sekretaris menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan
surat yang terdiri atas:
a. Surat Biasa;
b. Surat Keterangan;
c. Surat Perintah;
d. Surat Kuasa;
e. Surat Undangan;
f. Nota Dinas;
g. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas;
h. Lembar Disposisi;
i. Telaahan Staf;
j. Laporan;
k. Memo; dan
l. Daftar Hadir.
(2) Sekretaris atas nama Kepala SKPD menandatangani naskah dinas
yang terdiri atas:
a. Surat Biasa;
b. Surat Keterangan;
c. Surat Perintah;
d. Nota Dinas; dan
e. Daftar Hadir.
Pasal 37
(1) Camat menandatangani naskah dinas yang meliputi:
a. Keputusan Pimpinan SKPD; dan
b. Dalam bentuk dan susunan surat yang terdiri atas:
1. Surat Biasa;
2. Surat Keterangan;
21
3. Surat Perintah;
4. Surat Izin;
5. Surat Perjanjian;
6. Surat Perintah Tugas;
7. Surat Perintah Perjalanan Dinas;
8. Surat Kuasa;
9. Surat Undangan;
10. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
11. Surat Panggilan;
12. Nota Dinas;
13. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas;
14. Lembar Disposisi;
15. Telaahan Staf;
16. Pengumuman;
17. Laporan;
18. Rekomendasi;
19. Berita Acara;
20. Memo; dan
21. Daftar Hadir.
(2) Camat atas nama Bupati menandatangani naskah dinas dalam bentuk
dan susunan surat yang terdiri atas:
a. Surat Biasa;
b. Surat Keterangan;
c. Surat Perintah; dan
d. Surat Undangan.
Pasal 38
(1) Kepala Bagian dan Kepala Bidang menandatangani naskah dinas
dalam bentuk dan susunan surat yang terdiri atas:
a. Surat Perintah;
b. Nota Dinas;
c. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas;
d. Lembar Disposisi;
e. Telaahan Staf;
f. Laporan; dan
g. Daftar Hadir.
(2) Kepala Bagian dan Kepala Bidang atas nama Kepala SKPD
menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat yang
terdiri atas:
a. Surat Biasa;
b. Surat Keterangan;
c. Surat Perintah;
22
d. Nota Dinas; dan
e. Daftar Hadir.
Pasal 39
(1) Lurah menandatangani naskah dinas yang meliputi:
a. Keputusan Pimpinan SKPD; dan
b. Dalam bentuk dan susunan surat yang terdiri atas:
1. Surat Biasa;
2. Surat Keterangan;
3. Surat Perintah;
4. Surat Pengantar;
5. Surat Izin;
6. Surat Perjanjian;
7. Surat Perintah Tugas;
8. Surat Perintah Perjalanan Dinas;
9. Surat Kuasa;
10. Surat Undangan;
11. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
12. Surat Panggilan;
13. Nota Dinas;
14. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas;
15. Lembar Disposisi;
16. Telaahan Staf;
17. Pengumuman;
18. Laporan;
19. Rekomendasi;
20. Berita Acara;
21. Memo; dan
22. Daftar Hadir.
(2) Lurah atas nama Camat menandatangani naskah dinas dalam bentuk
dan susunan surat yang terdiri atas:
a. Surat Biasa;
b. Surat Keterangan;
c. Surat Perintah; dan
d. Surat Undangan.
Pasal 40
(1) Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang, dan Kepala Seksi
menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat yang
terdiri atas:
a. Nota Dinas;
b. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas;
23
c. Telaahan Staf; dan
d. Laporan.
(2) Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang, dan Kepala Seksi, atas nama
Sekretaris, Kepala Bagian, atau Kepala Bidang menandatangani naskah
dinas dalam bentuk dan susunan surat yang terdiri atas:
a. Surat Perintah;
b. Nota Dinas; dan
c. Daftar Hadir.
Pasal 41
(1) Kepala Desa menandatangani naskah dalam bentuk dan susunan
produk hukum yang terdiri atas:
a. Peraturan Desa;
b. Peraturan Kepala Desa; dan
c. Keputusan Kepala Desa.
(2) Kepala Desa menandatangani naskah dalam bentuk dan susunan
surat yang terdiri atas:
a. Surat Edaran;
b. Surat Biasa;
c. Surat Keterangan;
d. Surat Perintah;
e. Surat Perjanjian;
f. Surat Pengantar;
g. Surat Perintah Tugas;
h. Surat Undangan;
i. Surat Panggilan;
j. Surat Perintah Perjalanan Dinas;
k. Surat Izin;
l. Surat Kuasa;
m. Pengumuman;
n. Rekomendasi;
o. Lembar Disposisi;
p. Berita Acara;
q. Laporan;
r. Daftar Hadir;
s. Notulen; dan
t. Memo.
Pasal 42
Sekretaris Desa atas nama Kepala Desa menandatangani naskah dinas
yang terdiri atas:
24
1. Surat Biasa;
2. Surat Keterangan;
3. Surat Pengantar;
4. Surat Undangan;
5. Laporan; dan
6. Daftar Hadir.
Pasal 43
Pendelegasian penandatanganan naskah dinas diatur lebih lanjut dengan
Keputusan Bupati.
Bagian Keempat
Penggunaan Tinta pada Naskah Dinas
Pasal 44
(1) Tinta yang digunakan untuk naskah dinas berwarna hitam.
(2) Tinta yang digunakan untuk keperluan keamanan naskah dinas
berwarna merah.
(3) Tinta yang digunakan untuk penandatanganan dan paraf naskah dinas
berwarna biru tua.
25
BAB VI
STEMPEL
Bagian Kesatu
Jenis
Pasal 45
Jenis stempel untuk naskah dinas terdiri atas:
a. Stempel Jabatan; dan
b. Stempel Instansi.
Pasal 46
Stempel jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 huruf a, terdiri
atas:
a. Stempel Jabatan Bupati;
b. Stempel Jabatan Ketua DPRD; dan
c. Stempel Jabatan Kepala Desa.
Pasal 47
Stempel instansi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 huruf b, terdiri
atas:
a. Stempel SKPD dan/atau lembaga lain;
b. Stempel SKPD untuk keperluan tertentu;
c. Stempel UPT; dan
d. Stempel Sekretariat Desa.
Bagian Kedua
Bentuk, Ukuran, dan Isi
Pasal 48
(1) Stempel jabatan dan stempel instansi berbentuk lingkaran.
(2) Stempel jabatan dan stempel instansi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas:
a. Garis lingkaran luar;
b. Garis lingkaran tengah;
c. Garis lingkaran dalam;
d. Isi stempel.
Pasal 49
Ukuran stempel dimaksud dalam Pasal 45 meliputi:
26
a. Ukuran garis tengah lingkaran luar adalah 4 cm;
b. Ukuran garis tengah lingkaran tengah adalah 3,8 cm;
c. Ukuran garis tengah lingkaran dalam adalah 2,7 cm; dan
d. Jarak antara 2 (dua) garis yang terdapat dalam lingkaran dalam
paling jauh 1 cm.
Pasal 50
(1) Ukuran stempel instansi untuk keperluan tertentu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 47 huruf b, meliputi:
a. Ukuran garis tengah lingkaran luar adalah 1,8 cm;
b. Ukuran garis tengah lingkaran tengah adalah 1,7 cm;
c. Ukuran garis tengah lingkaran dalam adalah 1,2 cm; dan
d. Jarak antara 2 (dua) garis yang terdapat dalam lingkaran dalam
paling jauh 0,5 cm.
(2) Stempel instansi untuk keperluan tertentu sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dipergunakan untuk Kartu Tanda Penduduk, Kartu Pegawai,
Tanda Pengenal, Asuransi Kesehatan, dan sejenisnya.
Pasal 51
(1) Stempel Jabatan Bupati berisi nama jabatan dan menggunakan
lambang negara dengan pembatas tanda bintang.
(2) Stempel Jabatan Ketua DPRD berisi nama jabatan dan menggunakan
lambang daerah dengan pembatas tanda bintang.
(3) Stempel jabatan Kepala Desa berisi nama jabatan dan menggunakan
pembatas tanda bintang dan tanpa lambang negara.
Pasal 52
(1) Stempel instansi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 huruf b berisi
nama Pemerintah Daerah dan nama Satuan Organisasi yang
bersangkutan.
(2) Stempel UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 huruf c, berisi
nama Pemerintah Daerah, nama SKPD, dan nama UPT yang
bersangkutan.
Bagian Ketiga
Penggunaan
Pasal 53
(1) Pejabat yang berhak menggunakan stempel jabatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 46 huruf a, yaitu Bupati dan Wakil Bupati.
27
(2) Pejabat yang berhak menggunakan stempel jabatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 46 huruf b, yaitu Ketua dan Wakil Ketua DPRD.
(3) Pejabat yang berhak menggunakan stempel jabatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 46 huruf c, yaitu Kepala Desa.
(4) Pejabat yang berhak menggunakan stempel jabatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 45 huruf b, yaitu Kepala SKPD, Kepala lembaga
lainnya, Kepala UPT atau pejabat yang diberi wewenang dan Sekretaris
Desa.
Pasal 54
Stempel untuk naskah dinas menggunakan tinta berwarna ungu dan
dibubuhkan pada bagian kiri tanda tangan pejabat yang menandatangani
naskah dinas.
Bagian Keempat
Pemegang dan Penyimpan Stempel
Pasal 55
(1) Kewenangan memegang dan menyimpan Stempel Jabatan Bupati
untuk naskah dinas dilakukan oleh Unit Kerja yang membidangi urusan
ketatausahaan pada Sekretariat Daerah.
(2) Kewenangan memegang dan menyimpan Stempel Jabatan Ketua
DPRD untuk naskah dinas dilakukan oleh Unit Kerja yang membidangi
urusan ketatausahaan pada Sekretariat DPRD.
(3) Kewenangan memegang dan menyimpan Stempel Jabatan Kepala
Desa untuk naskah dinas dilakukan oleh unit yang membidangi urusan
ketatausahaan pada Sekretariat Desa.
(4) Kewenangan memegang dan menyimpan stempel instansi dilakukan
oleh Unit Kerja/unit yang membidangi urusan ketatausahaan pada setiap
Satuan Organisasi.
(5) Unit Kerja yang membidangi urusan ketatausahaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) bertanggung jawab atas penggunaan
stempel.
(6) Penunjukan pejabat pemegang dan penyimpang stempel ditetapkan
dengan Keputusan Pimpinan Satuan Organisasi.
Pasal 56
Bentuk, ukuran, dan isi stempel sebagaimana tercantum dalam Lampiran
V merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
28
BAB VII
KOP NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Jenis
Pasal 57
Jenis kop naskah dinas terdiri atas:
a. Kop naskah dinas jabatan; dan
b. Kop naskah dinas instansi.
Pasal 58
Kop naskah dinas jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 huruf
a, terdiri atas:
a. Kop Naskah Dinas Bupati; dan
b. Kop Naskah Dinas Ketua DPRD.
Pasal 59
Kop naskah dinas instansi sebagaimana dimaksud adalah Pasal 57 huruf
b, terdiri atas:
a. Kop Naskah Dinas SKPD; dan
b. Kop Naskah Dinas Desa.
Bagian Kedua
Bentuk dan Isi
Pasal 60
(1) Kop naskah dinas jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58
huruf a, untuk Bupati/Wakil Bupati menggunakan:
a. Lambang negara berwarna hitam dan ditempatkan di bagian
tengah atas, untuk naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk
hukum;
b. Lambang negara berwarna hitam dan ditempatkan di bagian
tengah atas serta alamat nomor telepon, nomor faksimile, website,
e-mail dan kode pos ditempatkan di bagian tengah bawah untuk
naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat.
(2) Kop naskah dinas jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58
huruf b, memuat sebutan “DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN PAMEKASAN” diikuti alamat, nomor telepon, nomor
faksimile dan kode pos yang ditempatkan pada bagian tengah atas, serta
29
menggunakan lambang daerah berwarna hitam yang ditempatkan pada
bagian kiri atas.
Pasal 61
(1) Kop naskah dinas SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 huruf
a, memuat sebutan “PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN” diikuti
nama SKPD, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, website, e-mail dan
kode pos yang ditempatkan pada bagian tengah atas, serta menggunakan
lambang daerah berwarna hitam yang ditempatkan pada bagian kiri atas.
(2) Kop naskah dinas Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 huruf
b, memuat sebutan “PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN” diikuti
nama Kecamatan, sebutan Desa, alamat, nomor telepon, yang
ditempatkan pada bagian tengah atas, serta menggunakan lambang
daerah berwarna hitam yang ditempatkan pada bagian kiri atas.
Pasal 62
Kop naskah dinas pada Peraturan Daerah dan Peraturan Desa
menggunakan lambang daerah berwarna hitam yang ditempatkan pada
bagian tengah atas.
Bagian Ketiga
Penggunaan
Pasal 63
(1) Kop naskah dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 huruf a,
digunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani oleh Bupati dan Wakil
Bupati.
(2) Kop naskah dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 huruf b,
digunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani oleh Ketua dan Wakil
Ketua DPRD.
(3) Kop naskah dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 huruf a,
digunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani oleh Kepala SKPD
yang bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk.
(4) Kop naskah dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 huruf b,
digunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani oleh Kepala Desa dan
Sekretaris Desa.
Pasal 64
Kop naskah dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1)
digunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani oleh Staf Ahli Bupati.
Pasal 65
30
Bentuk dan isi kop naskah dinas sebagaimana tercantum dalam Lampiran
VI merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
31
BAB VIII
SAMPUL NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Jenis
Pasal 66
Jenis sampul naskah dinas terdiri atas:
a. Sampul naskah dinas jabatan; dan
b. Sampul naskah dinas instansi.
Pasal 67
Sampul naskah dinas jabatan sebagaimana dalam Pasal 66 huruf a, terdiri
atas:
a. Sampul Naskah Dinas Bupati; dan
b. Sampul Naskah Dinas Ketua DPRD.
Pasal 68
Sampul naskah dinas instansi sebagaimana dalam Pasal 66 huruf b,
terdiri atas:
a. Sampul Naskah Dinas SKPD; dan
b. Sampul Naskah Dinas Desa.
Bagian Kedua
Bentuk, Ukuran, dan Isi
Pasal 69
Sampul naskah dinas berbentuk empat persegi panjang.
Pasal 70
(1) Ukuran sampul naskah dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66
meliputi:
a. Sampul kantong dengan ukuran panjang 41 cm dan lebar 30 cm;
b. Sampul folio/map dengan ukuran panjang 35 cm dan lebar 25 cm;
c. Sampul setengah folio dengan ukuran panjang 28 cm dan lebar 18
cm; dan
d. Sampul seperempat folio dengan ukuran panjang 28 cm dan lebar
14 cm.
32
(2) Jenis kertas sampul naskah dinas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) menggunakan kertas casing dengan warna:
a. Putih untuk sampul naskah dinas sebagaimana dimaksud Pasal 66
huruf a; dan
b. Coklat untuk sampul naskah dinas sebagaimana dimaksud Pasal
66 huruf b.
Pasal 71
(1) Sampul naskah dinas sebagaimana dimaksud Pasal 67 huruf a, berisi
lambang negara berwarna hitam dan nama jabatan dan alamat, nomor
telepon, faksimile, e-mail, website dan kode pos dibagian tengah atas.
(2) Sampul naskah dinas sebagaimana dimaksud Pasal 67 huruf b
memuat sebutan “DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN PAMEKASAN” diikuti alamat, nomor telepon, faksimile, e-
mail, website dan kode pos yang ditempatkan pada bagian tengah atas,
serta menggunakan lambang daerah berwarna hitam yang ditempatkan di
bagian kiri atas.
(3) Sampul naskah dinas sebagaimana dimaksud Pasal 68 huruf a, berisi
sebutan “PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN” diikuti nama SKPD
yang bersangkutan, alamat, nomor telepon, faksimile, e-mail, website dan
kode pos di bagian tengah atas, serta menggunakan lambang daerah
berwarna hitam yang ditempatkan di bagian kiri atas.
(4) Sampul naskah dinas sebagaimana dimaksud Pasal 68 huruf b, berisi
sebutan “PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN” diikuti nama
Kecamatan, nama Desa, alamat, nomor telepon, faksimile, e-mail, website
dan kode pos di bagian tengah atas, serta menggunakan lambang daerah
berwarna hitam yang ditempatkan di bagian kiri atas.
(5) Sampul UPT berisi sebutan “PEMERINTAH KABUPATEN
PAMEKASAN”, nama SKPD dan UPT yang bersangkutan dan alamat,
nomor telepon, faksimile, e-mail, website dan kode pos yang ditempatkan
pada bagian tengah atas, serta menggunakan lambang daerah berwarna
hitam yang ditempatkan di bagian kiri atas.
Bagian Ketiga
Penggunaan
Pasal 72
(1) Sampul naskah dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 huruf a,
digunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani oleh Bupati dan Wakil
Bupati.
33
(2) Sampul naskah dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 huruf b,
digunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani oleh Ketua dan Wakil
Ketua DPRD.
(3) Sampul naskah dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 huruf a,
digunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani oleh Kepala SKPD
yang bersangkutan, atau pejabat lain yang ditunjuk.
(4) Sampul naskah dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 huruf b,
digunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani oleh Kepala Desa dan
Sekretaris Desa.
Pasal 73
Bentuk, ukuran, dan isi sampul naskah dinas sebagaimana tercantum
dalam Lampiran VII merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
34
BAB IX
PAPAN NAMA
Bagian Kesatu
Jenis
Pasal 74
Jenis papan nama terdiri atas:
a. Papan Nama Kantor Bupati;
b. Papan Nama Kantor DPRD;
c. Papan Nama Kantor Kepala Desa; dan
d. Papan Nama Instansi;
Bagian Kedua
Bentuk, Ukuran, dan Isi
Pasal 75
(1) Papan nama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 berbentuk empat
persegi panjang dengan ukuran 1 berbanding 2.
(2) Papan nama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 huruf a dan b,
terbuat dari bahan dasar batu bata, berwarna dasar krem dengan tulisan
huruf balok berwarna kuning emas;
(3) Papan nama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 huruf c dan d,
terbuat dari bahan dasar kayu, berwarna dasar putih dengan tulisan huruf
balok berwarna hitam.
Pasal 76
Ukuran papan nama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 disesuaikan
dengan luas bangunan.
Pasal 77
(1) Papan nama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 huruf a berisi
tulisan kantor Bupati, alamat, nomor telepon dan kode pos.
(2) Papan nama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 huruf b berisi
tulisan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, alamat, nomor telepon
dan kode pos.
(3) Papan nama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 huruf c berisi
tulisan kantor Kepala Desa, alamat, nomor telepon.
(4) Papan nama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 huruf d berisi
tulisan PEMERINTAH KABUPATEN” dan nama Satuan Organisasi yang
35
bersangkutan (bagi UPT diikuti dengan nama UPT), alamat, nomor
telepon serta kode pos.
Bagian Ketiga
Penempatan
Pasal 78
Papan nama ditempatkan pada tempat yang strategis, mudah dilihat dan
serasi dengan letak dan bentuk bangunannya.
Pasal 79
Bagi beberapa kantor SKPD yang berada di bawah satu atap atau satu
komplek, dibuat dalam satu papan nama yang bertuliskan semua nama
SKPD.
Pasal 80
Bentuk, ukuran, dan isi papan nama sebagaimana tercantum dalam
Lampiran VIII merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
36
BAB X
PERUBAHAN DAN PENCABUTAN
Pasal 81
(1) Perubahan dan pencabutan naskah dinas sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Bupati ini dilakukan dengan bentuk dan susunan naskah
dinas yang sejenis.
(2) Pejabat yang menandatangani naskah dinas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan oleh pejabat yang menetapkan, mengeluarkan
atau pejabat diatasnya.
BAB XI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 82
Bupati melakukan pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan
naskah dinas.
BAB XII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 83
Ketentuan mengenai naskah dinas yang karena sifat kekhususannya tidak
diatur dalam Peraturan Bupati ini, mengikuti ketentuan yang berlaku.
Pasal 84
Petunjuk Pelaksanaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX,
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 85
Pasal 86
37
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Pamekasan.
Ditetapkan di Pamekasan
BUPATI PAMEKASAN,
Diundangkan di Pamekasan
SEKRETARIS DAERAH,
38
LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI PAMEKASAN
NOMOR : 20 Tahun 2011
TANGGAL : 4 Mei 2011
POSISI CAP
39
NO KOLOM PETUNJUK
1 2 3
1. Posisi Cap Diisi dengan cap
berwarna merah
bertuliskan RAHASIA,
SANGAT RAHASIA,
atau KONFIDENSIAL
2. Tingkat Keamanan Pilih sesuai isi naskah
dinas (sesuai cap),
coret yang tidak perlu.
3. Pengirim Diisi dengan nama
instansi pengirim
naskah dinas.
4. Nomor Surat Diisi dengan nomor
naskah dinas.
5. Tanggal Surat Diisi dengan tanggal
naskah dinas.
6. Kepada Diisi kepada siapa
naskah dinas tersebut
pertama kali ditujukan.
7. Alamat Diisi kepada siapa
naskah dinas tersebut
hendak diteruskan
(ditulis langsung oleh
Pejabat Pemberi
Disposisi).
8. Paraf Pejabat Pemberi Diisi dengan paraf
Disposisi disertai Pejabat Pemberi
tanggal Disposisi disertai
tanggal yang
menunjukkan waktu
pembuatan disposisi.
40
9. Paraf Petugas Diisi dengan paraf
Administrasi disertai Petugas Administrasi
tanggal yang menerima naskah
dinas disertai tanggal
sesuai waktu
penerimaan.
II. CAP
1. Cap berbentuk empat persegi panjang.
2. Cap berukuran 1,5 x 5 cm.
3. Cap berisi Tingkat Keamanan naskah dinas menggunakan huruf
capital tanpa disingkat.
4. Tinta yang digunakan berwarna merah.
5. Bentuk cap sebagai berikut :
SANGAT RAHASIA
RAHASIA
KONFIDENSIAL
BUPATI PAMEKASAN,
41
LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI PAMEKASAN
NOMOR : 20 Tahun 2011
TANGGAL : 4 Mei 2011
Menimban a. bahwa................................................................
42
g: ;
b. bahwa................................................................
;
Mengingat 1. Undang-Undang................................................
: ;
2. Peraturan Pemerintah.......................................
;
3. dst.....................................................................
;
MEMUTUSKAN
43
2) .................................................................................
BAB …..
KETENTUAN PENUTUP
Pasal …..
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam
Lembaran Daerah Kabupaten Pamekasan.
Ditetapkan di Pamekasan
Pada tanggal …………….
BUPATI PAMEKASAN,
Diundangkan di Pamekasan
pada tanggal ……..
SEKRETARIS DAERAH,
44
3. Model Salinan Peraturan Daerah
SALINAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN
NOMOR ….. TAHUN …..
TENTANG
………………………….
……………………………………….
Menimban a. bahwa................................................................
g: ;
b. bahwa................................................................
;
Mengingat 1. Undang-Undang................................................
: ;
2. Peraturan Pemerintah.......................................
;
3. dst.....................................................................
;
45
BUPATI PAMEKASAN
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud
dengan :
1. ................................................................................
2. .................................................................................
BAB II
MMMMMMMMMMMM
Pasal 2
.....................................................................................
Pasal 3
1) ................................................................................
2) .................................................................................
BAB …..
KETENTUAN PENUTUP
Pasal …..
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam
Lembaran Daerah Kabupaten Pamekasan.
Ditetapkan di Pamekasan
Pada tanggal …………….
BUPATI PAMEKASAN,
46
Ttd f
47
Diundangkan di Pamekasan
pada tanggal ……..
SEKRETARIS DAERAH,
Ttd
NAMA JELAS
(tanpa gelar dan pangkat)
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
Salinan Peraturan Daerah ini disampaikan kepada :
48
B. PERATURAN BUPATI
1. Pengertian
Peraturan Bupati adalah naskah dinas dalam bentuk dan
susunan produk hukum yang bersifat pengaturan dan ditetapkan
oleh Bupati.
BUPATI PAMEKASAN
Menimban a. bahwa................................................................
g: ;
b. bahwa................................................................
;
Mengingat 1. Undang-Undang................................................
: ;
2. Peraturan Pemerintah.......................................
;
3. dst.....................................................................
49
;
50
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Pamekasan
Pada tanggal …………….
BUPATI PAMEKASAN,
51
Diundangkan di Pamekasan
pada tanggal ……..
SEKRETARIS DAERAH,
BUPATI PAMEKASAN
SALINAN
PERATURAN BUPATI PAMEKASAN
NOMOR ….. TAHUN …..
TENTANG
………………………….
……………………………………….
Menimban a. bahwa................................................................
g: ;
b. bahwa................................................................
52
;
Mengingat 1. Undang-Undang................................................
: ;
2. Peraturan Pemerintah.......................................
;
3. dst.....................................................................
;
53
MEMUTUSKAN
BUPATI PAMEKASAN,
54
55
Diundangkan di Pamekasan
pada tanggal ……..
SEKRETARIS DAERAH,
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
Salinan Peraturan Bupati ini disampaikan kepada :
56
C. PERATURAN BERSAMA BUPATI
1. Pengertian
Peraturan Bersama Bupati adalah naskah dinas dalam bentuk
dan susunan produk hukum yang bersifat pengaturan dan
ditetapkan oleh dua atau lebih Kepala Daerah.
BUPATI PAMEKASAN
TENTANG
………………………….
……………………………………….
Menimban a. bahwa................................................................
g: ;
b. bahwa................................................................
;
Mengingat 1. Undang-Undang................................................
: ;
2. Peraturan Pemerintah.......................................
;
57
3. dst.....................................................................
;
58
MEMUTUSKAN
59
H. BADDRUT TAMAM, S.Psi
Diundangkan di Pamekasan
pada tanggal ……..
SEKRETARIS DAERAH,
BUPATI PAMEKASAN
SALINAN
PERATURAN BERSAMA BUPATI PAMEKASAN
DAN BUPATI/WALIKOTA………………………………….
NOMOR ….. TAHUN …..
NOMOR ….. TAHUN …..
TENTANG
………………………….
……………………………………….
60
BUPATI PAMEKASAN DAN BUPATI/WALIKOTA………………..,
Menimban a. bahwa................................................................
g: ;
b. bahwa................................................................
;
Mengingat 1. Undang-Undang................................................
: ;
2. Peraturan Pemerintah.......................................
;
3. dst.....................................................................
;
MEMUTUSKAN
61
KETENTUAN PENUTUP
Pasal …..
Peraturan Bersama Bupati Pamekasan dan
Bupati/Walikota … ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan
Bersama Bupati Pamekasan dan Bupati/Walikota
… ini dengan penempatannya dalam Lembaran
Daerah Kabupaten Pamekasan.
Ditetapkan di Pamekasan
Pada tanggal …………….
BUPATI PAMEKASAN,
Diundangkan di Pamekasan
pada tanggal ……..
SEKRETARIS DAERAH,
TOTOK HARTONO
(tanpa gelar dan pangkat)
62
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
Salinan Peraturan Bersama Bupati ini disampaikan kepada :
63
D. KEPUTUSAN BUPATI
1. Pengertian
Keputusan Bupati adalah naskah dinas dalam bentuk dan
susunan produk hukum yang bersifat penetapan konkrit,
individual, dan final.
BUPATI PAMEKASAN
BUPATI PAMEKASAN,
Menimban a. bahwa................................................................
g: ;
b. bahwa................................................................
;
Mengingat 1. Undang-Undang................................................
: ;
2. Peraturan Pemerintah.......................................
;
3. dst.....................................................................
;
64
MEMUTUSKAN
BUPATI PAMEKASAN,
BUPATI PAMEKASAN,
Menimban a. bahwa................................................................
g: ;
b. bahwa................................................................
65
;
Mengingat 1. Undang-Undang................................................
: ;
2. Peraturan Pemerintah.......................................
;
3. dst.....................................................................
;
MEMUTUSKAN :
BUPATI PAMEKASAN
66
SALINAN
KEPUTUSAN BUPATI PAMEKASAN
NOMOR ….. TAHUN …..
TENTANG
………………………….
……………………………………….
BUPATI PAMEKASAN,
Menimban a. bahwa................................................................
g: ;
b. bahwa................................................................
;
Mengingat 1. Undang-Undang................................................
: ;
2. Peraturan Pemerintah.......................................
;
3. dst.....................................................................
;
MEMUTUSKAN
67
BUPATI PAMEKASAN,
s
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
Salinan Peraturan Bersama Bupati ini disampaikan kepada :
E. INSTRUKSI BUPATI
1. Pengertian
Instruksi Bupati adalah naskah dinas yang berisikan perintah dari
Bupati kepada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas
pemerintahan.
BUPATI PAMEKASAN
BUPATI PAMEKASAN,
68
Menimban a. bahwa................................................................
g: ;
b. bahwa................................................................
;
Mengingat 1. Undang-Undang................................................
: ;
2. Peraturan Pemerintah.......................................
;
3. dst.....................................................................
;
MENGINSTRUKSIKAN :
Kepada 1. .................................................................................
: ;
2. .................................................................................
;
3. .................................................................................
Untuk :
KESAT : ...................................................................................
U : ...................................................................................
KEDUA : ...................................................................................
KETIGA
Instruksi ini agar dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab dan dilaporkan hasil
pelaksanaannya kepada Bupati Pamekasan.
Instruksi ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Pamekasan
Pada tanggal …………….
BUPATI PAMEKASAN,
69
H. BADDRUT TAMAM, S.Psi
2. Model
70
KEPALA DINAS …… ,
Menimban a. bahwa................................................................
g: ;
b. bahwa................................................................
;
Mengingat 1. Undang-Undang................................................
: ;
2. Peraturan Pemerintah.......................................
;
3. dst.....................................................................
;
MEMUTUSKAN
Menetapka
n:
KESATU : ...................................................................................
KEDUA : ...................................................................................
KETIGA : ...................................................................................
KEEMPAT : ...................................................................................
Ditetapkan di Pamekasan
Pada tanggal …………….
KEPALA DINAS …… ,
NAMA JELAS
71
3. Model Salinan Keputusan Pimpinan SKPD
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA DINAS …..
NOMOR ….. TAHUN ……
TENTANG
…………………………………
………………………………………………………..
KEPALA DINAS …… ,
Menimban a. bahwa................................................................
g: ;
b. bahwa................................................................
;
Mengingat 1. Undang-Undang................................................
: ;
2. Peraturan Pemerintah.......................................
;
3. dst.....................................................................
;
MEMUTUSKAN
Menetapka
n:
KESATU : ...................................................................................
KEDUA : ...................................................................................
KETIGA : ...................................................................................
KEEMPAT : ...................................................................................
Ditetapkan di Pamekasan
Pada tanggal …………….
72
KEPALA DINAS …… ,
Ttd d
NAMA JELAS
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
Salinan Peraturan Bersama Bupati ini disampaikan kepada :
G. PERATURAN DESA
1. Pengertian
Peraturan Desa adalah naskah dinas yang berbentuk produk
hukum , bersifat pengaturan dalam rangka penyelenggaraan
urusan desa, untuk mewujudkan kebijaksanaan baru,
melaksanakan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi,
yang dibuat oleh Kepala Desa Bersama Badan
Permusyawaratan Desa (Persetujuan BPD dibuat dalam bentuk
Keputusan BPD yang ditandatangani Ketua BPD).
73
TENTANG
………………………….
……………………………………….
Menimban a. bahwa................................................................
g: ;
b. bahwa................................................................
;
Mengingat 1. Undang-Undang................................................
: ;
2. Peraturan Pemerintah.......................................
;
3. dst.....................................................................
;
MEMUTUSKAN :
74
1. .................................................................................
2. .................................................................................
BAB II
MMMMMMMMMMMM
Pasal 2
.....................................................................................
Pasal 3
1) .................................................................................
2) .................................................................................
BAB …..
KETENTUAN PENUTUP
Pasal …..
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan Desa
ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Pamekasan.
Ditetapkan di Pamekasan
Pada tanggal …………….
NAMA JELAS
Diundangkan di Pamekasan
pada tanggal ……..
SEKRETARIS DAERAH,
NAMA JELAS
75
BERITA DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN…
NOMOR…
SALINAN
PERATURAN DESA ……………….
NOMOR ….. TAHUN …..
TENTANG
………………………….
……………………………………….
Menimban a. bahwa................................................................
g: ;
b. bahwa................................................................
;
Mengingat 1. Undang-Undang................................................
: ;
2. Peraturan Pemerintah.......................................
;
3. dst.....................................................................
;
76
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
dan
KEPALA DESA
MEMUTUSKAN :
77
KEPALA DESA ….. ,
Ttd
NAMA JELAS
Diundangkan di Pamekasan
pada tanggal ……..
SEKRETARIS DAERAH,
Ttd
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
Salinan Peraturan Desa ini disampaikan kepada :
78
H. PERATURAN KEPALA DESA
1. Pengertian
Peraturan Kepala Desa adalah naskah dinas dalam bentuk dan
susunan produk hukum yang dibuat dan dikeluarkan untuk
melaksanakan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi
dan sifatnya mengatur.
Menimban a. bahwa................................................................
g: ;
b. bahwa................................................................
;
Mengingat 1. Undang-Undang................................................
: ;
2. Peraturan Pemerintah.......................................
;
3. dst.....................................................................
;
79
MEMUTUSKAN
NAMA JELAS
80
Diundangkan di Pamekasan
pada tanggal ……..
SEKRETARIS DAERAH,
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA DESA …..
NOMOR ….. TAHUN ……
TENTANG
…………………………………
………………………………………………………..
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA …… ,
Menimban a. bahwa................................................................
g: ;
b. bahwa................................................................
;
Mengingat 1. Undang-Undang................................................
: ;
2. Peraturan Pemerintah.......................................
;
81
3. dst.....................................................................
;
MEMUTUSKAN
82
83
Diundangkan di Pamekasan
pada tanggal ……..
SEKRETARIS DAERAH,
Ttd
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
Salinan Peraturan Kepala Desa ini disampaikan kepada :
84
I. KEPUTUSAN KEPALA DESA
1. Pengertian
Keputusan Kepala Desa adalah naskah dinas dalam bentuk dan
susunan produk hukum yang dibuat dan dikeluarkan untuk
melaksanakan Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi
dan bersifat penetapan.
KEPALA DESA …… ,
Menimbang a. bahwa................................................................
: ;
b. bahwa................................................................
;
Mengingat : 1. Undang-Undang................................................
;
2. Peraturan Pemerintah.......................................
;
3. dst.....................................................................
;
MEMUTUSKAN :
Menetapka
85
n:
KESATU : ...................................................................................
KEDUA : ...................................................................................
KETIGA : ...................................................................................
KEEMPAT : ...................................................................................
Ditetapkan di Pamekasan
Pada tanggal …………….
KEPALA DESA…… ,
NAMA JELAS
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA DESA …..
NOMOR ….. TAHUN ……
TENTANG
…………………………………
………………………………………………………..
KEPALA DESA …… ,
Menimbang a. bahwa................................................................
86
: ;
b. bahwa................................................................
;
Mengingat : 1. Undang-Undang................................................
;
2. Peraturan Pemerintah.......................................
;
3. dst.....................................................................
;
MEMUTUSKAN :
Menetapka
n:
KESATU : ...................................................................................
KEDUA : ...................................................................................
KETIGA : ...................................................................................
KEEMPAT : ...................................................................................
Ditetapkan di Pamekasan
Pada tanggal …………….
KEPALA DESA …… ,
NAMA JELAS
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
Salinan Keputusan Kepala Desa ini disampaikan kepada :
87
88
II. BENTUK DAN SUSUNAN SURAT
A. Surat Edaran
1. Pengertian
Surat Edaran adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan,
penjelasan dan/atau petunjuk cara melaksanakan hal tertentu
yang dianggap penting dan mendesak.
2. Model
BUPATI PAMEKASAN
Pamekasan,
…………………….
Kepada
Yth.
di
………………………...
SURAT EDARAN
NOMOR : …/…/432…/….
TENTANG
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………
…………………………………………………………………………
89
…………………………………………………………………………
………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
……………………
BUPATI PAMEKASAN,
90
B. Surat Biasa
1. Pengertian
Surat biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan,
pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
2. Model
BUPATI PAMEKASAN
Pamekasan,
………………………
Nomor : …/…/432…/…. Kepada
Sifat : ……… Yth.
Lampiran : ……… di
Perihal : …………………….
………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………
BUPATI PAMEKASAN,
91
H. BADDRUT TAMAM, S.Psi
D
92
C. Surat Keterangan
1. Pengertian
Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan
tertulis dari pejabat sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau
menjelaskan kebenaran sesuatu hal.
2. Model
BUPATI PAMEKASAN
SURAT KETERANGAN
NOMOR ……/……/432……/…….
a. Nama/NIP :
…………………………………………………
b. Pangkat/Golongan :
…………………………………………………
c. Jabatan :
…………………………………………………
Maksud :
…………………………………………………
Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk
dipergunakan seperlunya.
93
Pamekasan, ………………..
BUPATI PAMEKASAN,
BUPATI PAMEKASAN
SURAT PERINTAH
NOMOR ……/……/432……/…….
a. Nama : ……………………….
b. Jabatan : Bupati Pamekasan
MEMERINTAHKAN :
Kepada
a. Nama/NIP :
…………………………………………………….
b. Jabatan :
…………………………………………………….
Untuk :
94
…………………………………………………………………
………………………….
…………………………………………………………………
………………………….
Ditetapkan di Pamekasan
Pada tanggal…………..
BUPATI PAMEKASAN,
95
E. Surat Izin
1. Pengertian
Surat izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap
suatu permohonan yang dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang.
2. Model
BUPATI PAMEKASAN
MEMBERI IZIN :
Kepada :
Nama/NIP : …………………………………………………….
Jabatan : …………………………………………………….
Alamat : …………………………………………………….
Untuk : …………………………………………………….
Ditetapkan di Pamekasan
Pada tanggal…………..
BUPATI PAMEKASAN,
96
Jalan Pamong Praja Nomor2 Pamekasan Telp. (0324) 321719
E-mail …… , Website ……
F. Surat Perjanjian
1. Pengertian
Surat perjanjian adalah naskah dinas yang berisi kesepakatan
bersama antara dua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan
Tindakan atau perbuatan hukum yang telah disepakati bersama.
2. Model
PIHAK
LAINNYA
SURAT PERJANJIAN
NOMOR ……/……/432……/…….
TENTANG
…………………………………………………
97
Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak,
pada hari dan tanggal tersebut di atas.
98
PIHAK KE II PIHAK KE I
BUPATI
MATERAI
NAMA JELAS
H. BADDRUT TAMAM, S.Psi
Saksi-saksi :
1. ………………(tandatangan)
2. ………………(tandatangan)
3. …dst
PIHAK
LAINNYA
99
meningkatkan hubungan baik dan kerjasama antara kedua belah
pihak dengan mengakui pentingnya prinsip kesetaraan dan
saling menguntungkan.
Merujuk kepada Nota Kesepakatan antara Pemerintah
Kabupaten Pamekasan dan …………., dalam upaya untuk
meningkatkan kerjasama, yang ditandatangani di Kota ……….,
tanggal ….. bulan ….. tahun …….
Sesuai dengan hukum, peraturan dan prosedur administrasi
yang berlaku, maka telah dicapai kesepakatan sebagai berikut :
ARTIKEL 1
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP KERJASAMA
Para Pihak akan membentuk sebuah kerjasama ………... untuk .
…………., pada bidang-bidang sebagai berikut :
1. ………………………………………………………………………
………….
2. ………………………………………………………………………
………….
ARTIKEL 2
PEMBIAYAAN
Segala kegiatan yang mengacu kepada Nota Kesepakatan ini
bergantung kepada ketersediaan dana dan personal Para Pihak,
serta sumber lain yang tersedia, yang disepakati oleh Para
Pihak.
ARTIKEL 3
PENGATURAN TEKNIS
Untuk memfasilitasi pelaksanaan dari Nota Kesepakatan ini,
Para Pihak dapat membuat pengaturan program, proyek atau
rencana tindak yang tercakup dalam keseluruhan dari Nota
100
Kesepakatan ini, yang meliputi bidang-bidang sebagaimana
tersebut dalam Artikel 1.
ARTIKEL 4
KELOMPOK KERJA
1. ………………………………………………………………………
…………….
2. ………………………………………………………………………
…………….
ARTIKEL 5
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
ARTIKEL 6
PERUBAHAN
ARTIKEL 7
101
1. ………………………………………………………………………
…………..
2. ………………………………………………………………………
…………..
3. ………………………………………………………………………
…………..
102
H. Surat Perintah Tugas
1. Pengertian
Surat perintah tugas adalah naskah dinas dari atasan yang
ditujukan kepada bawahan yang berisi perintah untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Model
BUPATI PAMEKASAN
Dasar :
………………………………………………………………………
MEMERINTAHKAN :
Kepad 1. Nama :
a : Pangkat/ …………………………………….
Golongan .
NIP :
Jabatan …………………………………….
.
:
…………………………………….
.
:
…………………………………….
103
.
2. Nama :
Pangkat/ …………………………………….
Golongan .
NIP :
Jabatan …………………………………….
.
:
…………………………………….
.
:
…………………………………….
.
Untuk :
………………………………………………………………………..
………………………………
Ditetapkan di Pamekasan
Pada tanggal…………..
BUPATI PAMEKASAN,
104
I. Surat Perintah Perjalanan Dinas
1. Pengertian
Surat perintah tugas adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk
melaksanakan perjalanan dinas.
105
2. Model
LAMBANG
DAERAH
KOP NASKAH DINAS PERANGKAT DAERAH
_________________________________________________________
Lembar ke :
…………
Kode No :
…………
Nomor :
…………
1 Pejabat yang memberi perintah Sekretaris Daerah
2 Nama pegawai yang diberi perintah
3 a. Pangkat dan Golongan menurut PP no. 6 Th.1997
b. Jabatan
c. Tingkat menurut peraturan perjalanan
4 Maksud Perjalanan Dinas
5 Alat angkut yang dipergunakan
6 a. Tempat berangkat
b. Tempat tujuan
7 a. Lamanya perjalanan dinas
b. Tanggal berangkat
c. Tanggal harus kembali
8 Pengikut
9 Pembebanan anggaran
a. Instansi
b. Mata anggaran
10 Keterangan lain-lain
Dikeluarkan di Pamekasan
Pada tanggal…………..
SEKRETARIS DAERAH,
106
NIP.
Berangkat dari :
………………
(tempat kedudukan)
Pada tanggal :
………………
Ke :
………………
107
tersebut di atas benar dilakukan atas perintahnya dan
semata-mata untuk kepentingan jabatan alam waktu yang
sesingkat-singkatnya.
SEKRETARIS DAERAH,
108
J. Surat Kuasa
1. Pengertian
Surat kuasa adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
kepada bawahan berisi pemberian wewenang dengan atas
Namanya untuk melakukan suatu Tindakan tertentu dalam
rangka kedinasan.
2. Model
BUPATI PAMEKASAN
SURAT KUASA
NOMOR ……/……/432……/…….
MEMBERI KUASA
Kepada :
a. Nama :
…………………………………………………….
b. Jabatan :
…………………………………………………….
c. NIP :
…………………………………………………….
Untuk :
…………………………………………………………………
…………………………
109
Demikian Surat Kuasa ini dibuat untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
110
Pamekasan, …………………
K. Surat Undangan
1. Pengertian
Surat undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang berisi undangan kepada pejabat/pegawai yang
tersebut pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara
kedinasan.
2. Model
BUPATI PAMEKASAN
Pamekasan,
………………………
Nomor : …/…/432…/…. Kepada
Sifat : ……… Yth.
Lampiran : ……… di
Perihal : Undangan …………………….
111
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………
Hari :
……………………………………………………………….
Tanggal :
……………………………………………………………….
Pukul :
……………………………………………………………….
Tempat :
……………………………………………………………….
Acara :
……………………………………………………………….
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………
BUPATI PAMEKASAN,
112
2. Model
BUPATI PAMEKASAN
a. Nama :
…………………………………………….
b. NIP :
…………………………………………….
c. Pangkat/Golongan :
…………………………………………….
d. Jabatan :
…………………………………………….
113
jabatan/pegawai negeri sipil dan apabila di kemudian hari isi
surat pernyataan ini ternyata tidak benar yang berakibat kerugian
bagi negara, maka saya bersedia menanggung kerugian
tersebut.
Pamekasan, …………………….
BUPATI PAMEKASAN,
M. Surat Panggilan
1. Pengertian
Surat panggilan adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang berisi panggilan kepada seorang pegawai untuk
menghadap.
114
2. Model
BUPATI PAMEKASAN
Pamekasan,
………………………
Hari :
………………………………………………………
Tanggal :
………………………………………………………
Pukul :
………………………………………………………
Tempat :
………………………………………………………
Menghadap kepada :
………………………………………………………
Alamat :
………………………………………………………
Untuk :
………………………………………………………
115
Demikian untuk dilaksanakan dan menjadi perhatian
sepenuhnya.
BUPATI PAMEKASAN,
LAMBANG
DAERAHKOPNASKAH DINAS PERANGKAT DAERAH
_________________________________________________________
NOTA DINAS
Kepada :
……………………………………………………..
Dari :
……………………………………………………..
Tanggal :
……………………………………………………..
Nomor :
……………………………………………………..
Sifat :
……………………………………………………..
116
Lampiran :
……………………………………………………..
Perihal :
……………………………………………………..
_________________________________________________________
…………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………….
…………………………………………………………………
……………………………
…………………………………………………………………
……………………………
KEPALA SKPD
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
LAMBANG
DAERAHKOPNASKAH DINAS PERANGKAT DAERAH
_________________________________________________________
Pamekasan,
………………………
117
Kepada
Nomor : …/…/432…/…. Yth.
di
PAMEKASAN
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
P. Lembar Disposisi
1. Pengertian
Lembar disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang berisi petunjuk tertulis kepada bawahan.
2. Model
LAMBANG
KOP NASKAH DINAS PERANGKAT DAERAH
DAERAH
_________________________________________________________
118
LEMBAR DISPOSISI
Surat dari : Diterima tanggal :
Tanggal surat : Nomor agenda :
Nomor surat : Sifat :
Perihal : Sangat Segera
Rahasia
Segera
Nama Jabatan
Paraf dan tanggal
Nama Pejabat
119
Q. Telaahan Staf
1. Pengertian
Telaahan staf adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan
antara lain berisi analisis pertimbangan, pendapat dan saran-
saran secara sistematis.
2. Model
LAMBANG
DAERAH KOP NASKAH DINAS PERANGKAT DAERAH
_________________________________________________________
TELAAHAN STAF
Kepada :
……………………………………………………..
Dari :
……………………………………………………..
Tanggal :
……………………………………………………..
Nomor :
……………………………………………………..
Sifat :
……………………………………………………..
Lampiran :
……………………………………………………..
Perihal :
……………………………………………………..
_________________________________________________________
I. Persoalan
II. Praanggapan
III. Fakta-fakta yang mempengaruhi
IV. Analisis
V. Kesimpulan
VI. Saran
KEPALA SKPD
120
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
121
R. Pengumuman
1. Pengertian
Pengumuman adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang berisi pemberitahuan yang bersifat umum.
2. Model
BUPATI PAMEKASAN
PENGUMUMAN
NOMOR ……/……/432……/…….
TENTANG
…………………………………………….
……………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………
……………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………
Dikeluarkan di
Pamekasan
Pada tanggal…………..
BUPATI PAMEKASAN,
122
Jalan Pamong Praja Nomor2 Pamekasan Telp. (0324) 321719
E-mail …… , Website ……
123
S. Laporan
1. Pengertian
Laporan adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan yang
berisi informasi dan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan
tugas kedinasan.
2. Model
LAMBANG
DAERAH KOP NASKAH DINAS PERANGKAT DAERAH
_________________________________________________________
LAPORAN
TENTANG
……………………………….
I. Pendahuluan
a. Latar belakang
b. Landasan Hukum
c. Maksud dan tujuan
Dibuat di…………….
pada tanggal……….
NAMA JABATAN
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
124
125
T. Rekomendasi
1. Pengertian
Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi keterangan atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat
dijadikan bahan pertimbangan kedinasan.
2. Model
BUPATI PAMEKASAN
REKOMENDASI
NOMOR ……/……/432……/…….
……………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………
……………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
……………………………………………………………..
……………………………………………………………………
……………………………………
Pamekasan,
…………………..
BUPATI PAMEKASAN,
126
Jalan Pamong Praja Nomor2 Pamekasan Telp. (0324) 321719
E-mail …… , Website ……
127
U. Surat Pengantar
1. Pengertian
Surat pengantar adalah naskah dinas yang digunakan sebagai
tanda terima untuk mengirim naskah atau barang yang pada
umumnya tidak memerlukan penjelasan.
2. Model
LAMBANG
DAERAH KOP NASKAH DINAS PERANGKAT DAERAH
_________________________________________________________
Pamekasan, ………………………
Kepada
Yth. ………………………..
di
………………..
SURAT PENGANTAR
NOMOR : …./…./432…/……
Penerima Pengirim
NAMA JABATAN NAMA JABATAN
128
Nomor telepon ………..
129
V. Telegram
1. Pengertian
Telegram adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi hal tertentu yang dikirim melalui telekomunikasi elektronik.
2. Model
FORMULIR BERITA
Registrasi No : …………
KLASIFIKASI : SEGERA
NOMOR : …………………….
…………………………………………………………………
……KMA ……………………………………….TTK
AAA TTK………………………………………………………………
TTK
BBB TTK……………………………
KMA…………………………………..TTK
CCC TTK DAN SETERUSNYA TTK HBS
130
W. Lembaran Daerah
1. Pengertian
Lembaran daerah adalah naskah dinas untuk mengundangkan
Peraturan Daerah.
2. Model
LEMBARAN DAERAH…….
PERATURAN DAERAH……
NOMOR….TAHUN….
TENTANG
………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………dst
SEKRETARIS DAERAH
131
X. Berita Daerah
1. Pengertian
Berita daerah adalah naskah dinas untuk mengundangkan
Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Desa dan Peraturan Kepala
Desa.
2. Model
BERITA DAERAH…….
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………dst
SEKRETARIS DAERAH
132
133
Y. Berita Acara
1. Pengertian
Berita acara adalah naskah dinas yang berisi keterangan atas
sesuatu hal yang ditandatangani oleh para pihak.
2. Model
BUPATI PAMEKASAN
BERITA ACARA
NOMOR …/…/432…/….
TENTANG
…………………………………………………
………………………………………………………………
………………………..
………………………………………………………………
………………………..
134
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya dalam
rangkap …. untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Dibuat di …………………….
MATERAI
Mengetahui/Mengesahkan
…………………..
Z. Notulen
1. Pengertian
Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses
siding atau rapat.
2. Model
LAMBANG
DAERAH
KOP NASKAH DINAS PERANGKAT DAERAH
_________________________________________________________
NOTULEN
Sidang/Rapat :
Hari/Tanggal :
Waktu Panggilan :
Waktu Sidang/Rapat :
135
Acara : 1. ……………………….;
2. ………………..; dst
3. Penutup
Pimpinan Sidang/Rapat
Ketua :
Sekretaris :
Peserta Rapat : 1. ……………………..;
2. ………………..; dst
Kegiatan : 1. ……………………..;
2. ………………..; dst
Sidang/Rapat
1. Kata Pembukaan :
2. Pembahasan :
3. Peraturan :
PIMPINAN
SIDANG/RAPAT
NAMA JABATAN
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
136
AA. Memo
1. Pengertian
Memo adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
catatan tertentu.
2. Model
BUPATI PAMEKASAN
MEMO
Dari : …………………………………………………………
Kepada : …………………………………………………………
_________________________________________________________
……………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………
……………………………………………………………………
………………….
Pamekasan,
…………………..
BUPATI PAMEKASAN,
137
BB.Daftar Hadir
1. Pengertian
Daftar hadir adalah naskah dinas yang dipergunakan untuk
mencatat dan mengetahui kehadiran seseorang. Daftar hadir
dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu untuk keperluan
sidang/rapat dan untuk keperluan kehadiran dalam kerja.
2. Model
LAMBANG
DAERAH KOP NASKAH DINAS PERANGKAT DAERAH
_________________________________________________________
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Acara :
TANDA
NO NAMA JABATAN KETERANGAN
TANGAN
Pamekasan,…………………..
NAMA JABATAN
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
138
139
LAMBANG
DAERAH
KOP NASKAH DINAS PERANGKAT DAERAH
_________________________________________________________
DAFTAR HADIR
BULAN :
MINGGU :
TANGGAL
N
NAMA PANGKAT/GOL KET
O
P S P S P S P S
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KASUBBAG/SEKRETARIS
Pamekasan,…………………..
NAMA JABATAN
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
140
141
CC.Piagam
1. Pengertian
Piagam adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
penghargaan atas prestasi yang telah dicapai atau keteladanan
yang telah diwujudkan.
2. Model
BUPATI PAMEKASAN
PIAGAM PENGHARGAAN
NOMOR …/…/432…/….
Pamekasan,
…………………..
142
BUPATI PAMEKASAN,
143
DD.Sertifikat
1. Pengertian
Sertifikat adlaah naskah dinas yang merupakan tanda bukti
sesorang telah mengikuti kegiatan tertentu.
2. Model
BUPATI PAMEKASAN
SERTIFIKAT
Diberikan kepada :
Nama :
…………………………………………………..
NIP :
…………………………………………………..
Instansi :
…………………………………………………..
Pamekasan,
…………………..
BUPATI PAMEKASAN,
144
145
EE. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL)
1. Pengertian
STTPL adalah naskah dinas yang merupakan tanda bukti
sesorang telah lulus Pendidikan dan pelatihan tertentu.
2. Model
146
BUPATI PAMEKASAN
SURAT TANDA TAMAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
NOMOR : …………….
Bupati Pamekasan berdasarkan PP Nomor 101 Tahun 2000, dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 38
Tahun 2002 dan ketentuan-ketentuannya menyatakan bahwa :
Nama : …………………………………………………..
Pas Foto Tempat/tanggal lahir : …………………………………………………..
4x6 NIP/NRP : …………………………………………………..
Jabatan : …………………………………………………..
Instansi : …………………………………………………..
LULUS
Kualifikasi : …………………………………………………..
Pada Pendidikan dan Pelatihan………….Kabupaten Pamekasan yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan
Pelatihan Kabupaten di…………….dari tanggal………… sampai dengan………… yang meliputi………….
Pamekasan,…………………..
BUPATI PAMEKASAN,
H. BADDRUT TAMAM, S.Psi
147
Bagian belakang STTPP
AGENDA PEMBELAJARAN
TEMA
Umum : (ditentukan Badan Diklat Depdagri)…………………………………………………………….............
………………………………………………………………………………………………..
Khusus : (ditentukan penyelenggara dengan mengacu pada tema umum dan issue actual setempat)
……………………………………………………………………
. ……………………………………………………………………………………..
Pamekasan, ………………
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
BUPATI PAMEKASAN,
148
149
LAMPIRAN III : PERATURAN BUPATI PAMEKASAN
NOMOR : 20 Tahun 2011
TANGGAL : 4 Mei 2011
CONTOH PENGGUNAAN a.n., u.b., Plt., Plh., Pj., PJ., dan Pjs.
1. Penggunaan a.n.
2. Penggunaan u.b.
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
3. Penggunaan Plt.
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
150
4. Penggunaan Plh.
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
5. Penggunaan Pj.
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
6. Penggunaan PJ.
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
7. Penggunaan Pjs.
Pjs. DIREKTUR
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
NAMA JELAS
BUPATI PAMEKASAN,
151
LAMPIRAN IV : PERATURAN BUPATI PAMEKASAN
NOMOR : 20 Tahun 2011
TANGGAL : 4 Mei 2011
152
pada akhir lampiran, pada posisi kanan bawah ditandatangani pejabat yang
berwenang.
7. Paraf hierarkhis ini berlaku secara internal dalam lingkup suatu satuan
organisasi untuk naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat. Khusus
Sekretariat Daerah paraf hierarkhis juga berlaku untuk naskah dinas dalam
bentuk dan susunan produk hukum.
153
CONTOH PEMBUBUHAN PARAF HIERARKHIS, PARAF KOORDINASI , DAN
PENULISAN NAMA
154
B. Di Lingkungan Satuan Organisasi Lainnya
1. Penandatanganan naskah dinas surat
KEPALA DINAS/BADAN/KANTOR…
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
155
4. Pembubuhan paraf koordinasi
PARAF KOORDINASI
JABATAN PARAF
a. …………
……………………………..................
b. …………
……………………………..................
c. …………
……………………………..................
d. …………
……………………………..................
e.
…………………………….................. …………
156
PARAF KOORDINASI
JABATAN PARAF
a. …………
……………………………..................
b. …………
……………………………..................
c. …………
……………………………..................
d. …………
……………………………..................
e.
…………………………….................. …………
BUPATI PAMEKASAN,
157
LAMPIRAN V : PERATURAN BUPATI PAMEKASAN
NOMOR : 20 Tahun 2011
TANGGAL : 4 Mei 2011
I. STEMPEL JABATAN
A. Bentuk dan Ukuran
* * 2,7 cm 3,8 cm 4
cm
Lambang Negara/Daerah
B. Contoh
1. Stempel Jabatan Bupati pamekasan
x X : Bupati
xxx XX : Pamekasan
XXX : Lambang Negara
xx
x X : Ketua DPRD
xxx XX : Pamekasan
XXX : Lambang Daerah
xx
158
3. Stempel Jabatan Kepala Desa Stempel Jabatan Ketua DPRD
1 cm 2,7 cm 3,8 cm 4 cm
B. Contoh
1. Sekretariat Daerah
x X : PEMERINTAH KABUPATEN
XX : PAMEKASAN
xxx
XXX : SEKRETARIAT DAERAH
xx
159
2. Sekretariat DPRD
x X : PEMERINTAH KABUPATEN
xxx XX : PAMEKASAN
XXX : SEKRETARIAT DPRD
xx
3. Dinas Kesehatan
x X : PEMERINTAH KABUPATEN
xxx XX : PAMEKASAN
XXX : DINAS KESEHATAN
xx
4. Inspektorat
x X : PEMERINTAH KABUPATEN
xxx XX : PAMEKASAN
XXX : INSPEKTORAT
xx
x X : PEMERINTAH KABUPATEN
xxx XX : PAMEKASAN
XXX : KANTOR KETAHANAN
xx
PANGAN
160
6. Rumah Sakit Umum Daerah
x X : PEMERINTAH KABUPATEN
xxx XX : PAMEKASAN
XXX : RUMAH SAKIT UMUM
xx
DAERAH
x X : PEMERINTAH KABUPATEN
xxx XX : PAMEKASAN
XXX : PERUSAHAAN DAERAH AIR
xx
MINUM
8. Kecamatan
x X : PEMERINTAH KABUPATEN
xxx XX : PAMEKASAN
XXX : KECAMATAN …….
xx
9. Kelurahan
x X : PEMERINTAH KABUPATEN
xxx PAMEKASAN
XX : KECAMATAN …….
xx
XXX : KELURAHAN …….
161
10. Sekretariat Desa
x X : PEMERINTAH KABUPATEN
xxx PAMEKASAN
XX : KECAMATAN …….
xx
XXX : SEKRETARIAT DESA …….
x X : PEMERINTAH KABUPATEN
xxx PAMEKASAN
XX : DINAS KESEHATAN
xx
XXX : PUSKESMAS …….
x X : PEMERINTAH KABUPATEN
PAMEKASAN
xxx
XX : DINAS PENDIDIKAN
xx
XXX : PENDIDIKAN KEC. …….
12. Sekolah
x X : PEMERINTAH KABUPATEN
xxx PAMEKASAN
XX : DINAS PENDIDIKAN
xx
XXX : SMPN 1 LARANGAN
162
x
X : PEMERINTAH KABUPATEN
xxx PAMEKASAN
xx XX : DINAS PENDIDIKAN
XXX : SDN BUGIH 3
BUPATI PAMEKASAN,
163
LAMPIRAN VI : PERATURAN BUPATI PAMEKASAN
NOMOR : 20 Tahun 2011
TANGGAL : 4 Mei 2011
BUPATI PAMEKASAN
164
PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN
KECAMATAN ………..
DESA . . . . . . . . .
Jalan … Nomor ….
Telepon (0324) …… Faks (0324) ………… E-mail : ……
165
PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN
KECAMATAN ………..
Jalan … Nomor ….
Telepon (0324) …… Faks (0324) ………… E-mail : ……
166
CABANG DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN…
Jalan … Nomor ….
Telepon (0324) …… Faks (0324) ………… E-mail : ……
BUPATI PAMEKASAN,
167
LAMPIRAN VII : PERATURAN BUPATI PAMEKASAN
NOMOR : 20 Tahun 2011
TANGGAL : 4 Mei 2011
168
PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN
KECAMATAN………..
Jalan ……. Nomor …….
Telepon (0324) ……… Faks (0324) ………… E-mail : ……
169
PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS………
Jalan ……. Nomor …….
Telepon (0324) ……… Faks (0324) ………… E-mail : ……
170
PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN
DINAS PENDIDIKAN
TK NEGERI PEMBINA
Jalan ……. Nomor …….
Telepon (0324) ……… Faks (0324) ………… E-mail : ……
BUPATI PAMEKASAN,
171
LAMPIRAN VIII : PERATURAN BUPATI PAMEKASAN
NOMOR : 20 Tahun 2011
TANGGAL : 4 Mei 2011
I. BENTUK
Papan nama perangkat daerah berbentuk empat persegi panjang.
III. BAHAN
Bentuk dan isi nama seperti pada contoh berikut:
1. Bahan papan nama dapat terbuat dari batu-bata dan kayu.
2. Bahan huruf dapat menggunakan cat, seng/plat, dan lain sebagainya.
172
IV. CONTOH
Contoh papan nama sebagai berikut :
KANTOR
BUPATI PAMEKASAN
Jalan Pamong Praja Nomor 1 Pamekasan….
Telepon (0324) 322945
KANTOR DPRD
KABUPATEN PAMEKASAN
Jalan ……. Nomor 1 Pamekasan….
Telepon (0324) 322945
KANTOR
KEPALA DESA……
Jalan ……. Nomor 1 Pamekasan…….
Telepon (0324) 322945
173
PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN
SEKRETARIAT DAERAH
Jalan Kabupaten Nomor 107 Pamekasan…….
Telepon (0324) 322945
174
PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN
KECAMATAN …..
SEKRETARIAT DESA……
Jalan …… Nomor …….
Telepon (0324) …….
1. DINAS ……
2. BADAN …
3. KANTOR …
Jalan …… Nomor …….
Telepon (0324) 322945
BUPATI PAMEKASAN,
175
NOMOR : 20 Tahun 2011
TANGGAL :4 Mei 2011
PETUNJUK PELAKSANAAN
I. UMUM
A. SISTEM PENGELOLAAN NASKAH DINAS
Pengelolaan naskah dinas berupa surat masuk dan surat keluar dibedakan
sebagai berikut:
Pengelolaan naskah dinas berupa surat masuk dan surat keluar mengikuti prinsip
SATU PINTU, yaitu berpusat pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten
Pamekasan
SURAT MASUK
a. Naskah dinas masuk diterima oleh Sub Bagian Tata Usaha dan
Kepegawaian.
b. Naskah dinas masuk yang tidak bersifat rahasia dan tidak pribadi, dibuka dan
dicatat dalam kartu kendali oleh Petugas yang bersangkutan.
c. Naskah dinas yang diterima dalam bentuk telegram hanya dapat dibuka oleh
Sekretaris Daerah Kabupaten Pamekasan atau pejabat lain yang ditunjuk.
d. Naskah dinas masuk bersifat Konfidensial/terbatas (K), Rahasia (R) dan
Sangat Rahasia (SR) oleh Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian
disampaikan langsung kepada Kepala Bagian Umum dalam keadaan tertutup
untuk diteruskan kepada Pejabat yang berhak dengan menggunakan Lembar
Kendali.
176
e. Naskah dinas yang bersifat sangat rahasia dan pribadi lainnya dibuka oleh
alamat yang bersangkutan.
SURAT KELUAR
Pengelolaan naskah dinas berupa dinas surat masuk dan surat keluar mengikuti
prinsip SATU PINTU, yaitu berpusat pada Bagian tata Usaha/perangkat Tata Usaha
lainnya.
SURAT MASUK
a. Naskah dinas masuk diterima oleh Sub Bagian Tata Usaha/Sub Bagian Tata
Usaha/perangkat tata Usaha lainnya.
b. Naskah dinas masuk yang tidak bersifat rahasia dan tidak pribadi, dibuka dan
dicatat dalam kartu kendali oleh Bagian Tata Usaha/Sub Bagian Tata
Usaha/perangkat Tata Usaha lainnya, kemudian disampaikan kepada
pimpinan Satuan Organisasi atau pejabat lain yang ditunjuk.
c. Naskah dinas yang diterima dalam bentuk telegram hanya dapat dibuka oleh
pimpinan Satuan Organisasi atau pejabat lain yang ditunjuk.
d. Naskah dinas masuk yang bersifat konfidensial, rahasia, atau sangat rahasia,
diterima oleh Sub Bagian Tata Usaha/perangkat Tata Usaha lainnya dalam
keadaan tertutup untuk diteruskan kepada pejabat yang berhak dengan
menggunakan lembar pengantar.
e. Naskah dinas yang bersifat sangat rahasia dan pribadi hanya dibuka oleh
alamat yang bersangkutan.
177
f. Naskah dinas dari luar yang diterima langsung oleh pejabat atau petugas
dalam lingkungan Dinas/Badan/Kantor/Lembaga terlebih dahulu harus dicatat
pada Bagian Tata Usaha/Sub Bagian Tata/perangkat Tata Usaha lainnya.
SURAT KELUAR
178
4. Semua surat masuk yang mendapat disposisi Sekretaris Daerah, Bupati
maupun Wakil Bupati untuk diproses lebih lanjut oleh unti pengelola, terlebih
dahulu melalui Asisten untuk mendapat disposisi dan selanjutnya diteruskan
kepada Kepala Bagian yang membidangi.
5. Setiap Kepala Bagian sesuai dengan pembidangannya bertanggungjawab
kepada Asisten yang membidangi.
6. Masing-masing Bagian, Sekretariat DPRD, satuan organisasi lain
bertanggungjawab terhadap semua produk tertulis dengan tidak
membedakan bentuk dan jenis naskah dinas menurut tugas pokoknya,
sehingga dalam proses tingkat final hanya terdapat satu Bagian atau satu
satuan organisasi bersama-sama dengan Asisten yang bersangkutan
bertanggungjawab penuh kepada Bupati atau Sekretaris Daerah.
7. Masing-masing Bagian pada Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD atau
satuan/unit-unit Tata Usaha mempunyai kewenangan untuk mengadakan
koordinasi/konsultasi dalam rangka menyusun suatu naskah dinas.
8. Mengenai bentuk, teknik pengetikan dan kesempurnaan materi naskah dinas
yang akan disediakan pada pimpinan dari masing-masing Bagian pada
Sekretariat Daerah (intern) menjadi tanggungjawab Asisten yang
membidangi, dalam pengertian ini dapat/tidaknya suatu naskah dinas
disediakan pada pimpinan harus mendapat persetujuan dari Asisten yang
membidangi. Sebagai pertanggungjawabannya, bila naskah dinas tersebut
disetujui maka Asisten yang membubuhkan paraf pada naskah dinas yang
disediakan pada pimpinan.
9. Pertanggungjawaban secara kolegial, terbatas dalam permasalahan yang
bersifat multi fungsional yang melibatkan pula instansi/lembaga di luar
Sekretariat Daerah atas pertimbangan Asisten yang bersangkutan. Misalnya
masalah tanah, Perbankan, proyek-proyek serta masalah-masalah lain.
10. Kepada setiap satuan organisasi di luar Sekretariat Daerah diberi
kewenangan mengelola naskah dinas masing-masing sesuai dengan
pelimpahan wewenang di bidang pembinaan dan pengelolaan administrasi
yang digariskan dalam perundang-undangan atau Keputusan lain sebagai
dasar organisasi yang bersangkutan.
179
11. Pembuatan naskah yang ditujukan ke satuan organisasi atau kerja lain di
lingkungan Pemerintah Kabupaten berdasarkan kewenangan jabatannya,
format surat berpedoman kepada Peraturan Bupati Pamekasan ini.
12. Pembuatan naskah dinas yang ditujukan kepada unit kerja/satuan organisasi
di luar maupun di dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Pamekasan
penandatanganannya atas dasar pendelegasian wewenang dari Bupati,
dalam hal ini kop surat yang digunakan oleh pejabat yang menangani naskah
dinas tersebut adalah kop naskah dinas unit kerja/satuan organisasi yang
bersangkutan.
13. Dalam situasi yang mendesak Kepala Bagian di lingkungan Sekretariat
Daerah yang ditunjuk dapat diberi kewenangan menandatangani naskah
dinas umum yang bersifat biasa, atas nama Bupati.
Contoh penandatanganan naskah oleh Kepala Bagian
u.b.
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
180
15. Asisten dan Kepala Bagian di Sekretariat Daerah Kabupaten Pamekasan
dapat menandatangani naskah dinas yang ditujukan kepada Dinas/Lembaga
Teknis/Kecamatan/Kelurahan/Lembaga lain di Kabupaten Pamekasan
Contoh penandatanganan naskah oleh Asisten
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
u.b.
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
C. CARA PENGGUNAAN
1. SUSUNAN DAN BENTUK NASKAH DINAS
a. Susunan dan bentuk naskah dinas ditetapkan menurut contoh dalam
Lampiran II Peraturan Bupati ini.
b. Pemakaian bentuk naskah dinas supaya dibedakan antara naskah dinas yang
bersifat intern yaitu Nota Dinas, Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas
(NPKND), Lembar Disposisi dan Telaahan Staf, dengan naskah dinas yang
bersifat ekstern.
181
2. KOP NASKAH DINAS
a. Penggunaan kop naskah dinas hendaknya disesuaikan dengan pejabat yang
akan menandatangani naskah dinas serta jenis naskah dinas sehingga dapat
ditentukan penggunaan baik yang menggunakan lambang Negara, Daerah
maupun tanpa lambang.
b. Kop naskah dinas yang dibuat khusus tanpa menggunakan lambang,
digunakan untuk naskah dinas yang bersifat intern (Nota Dinas, NPKND, dan
Telaahan Staf), jika naskah dinas tersebut ditujukan kepada pimpinan Satuan
Organisasinya sendiri.
Contoh penandatanganan oleh Asisten
SEKRETARIAT DAERAH
SEKRETARIAT DAERAH
BAGIAN HUKUM
Contoh penandatanganan oleh Kepala Bidang pada Dinas
BIDANG………………………
KECAMATAN PASEAN
BIDANG……………………..
3. STEMPEL
182
b. Naskah dinas yang isinya memuat kegiatan proyek tetap menggunakan
stempel jabatan/instansi.
c. Pada sampul surat, stempel jabatan/instansi dibubuhkan dibagian kiri depan,
dibawah nomor surat.
d. Pembubuhan kata “ASLI”, “TEMBUSAN”, diletakkan pada sisi kanan atas,
sedangkan “LEGGER/PERTINGGAL/ARSIP” diletakkan pada lembar terakhir
naskah dinas di sebelah kiri bawah.
e. Untuk naskah dinas yang mempunyai alamat lebih dari satu harus
menggunakan “TANDA PANAH”, yang pembubuhannya ditempatkan didepan
alamat yang dituju.
Bentuk, ukuran dan isi stempel ditetapkan menurut contoh dalam Lampiran V
Peraturan Bupati ini. Sedangkan penyebutan nama instansi/lembaga dalam stempel
dapat disingkat sesuai dengan penyebutan dalam Nomenklatur dan Titelatur
instansi/lembaga yang telah ditetapkan.
Model, ukuran dan isi kop sampul naskah dinas ditetapkan menurut contoh dalam
Lampiran VI Peraturan Bupati ini.
b. Penggunaan
Guna efisiensi, maka untuk naskah dinas yang ditujukan kepada Satuan Organisasi
atau Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten dapat menggunakan sampul
naskah dinas yang dibuat dari kertas HVS bekas dengan kop yang dibubuhkan
dengan cara stempel atau print (isi kop menyesuaikan).
Naskah dinas keluar yang ditujukan kepada lebih dari satu alamat, diatur sebagai
berikut:
183
2. Naskah dinas keluar yang ditujukan kepada lebih dari satu alamat dan
termasuk yang ditujukan kepada Unit Kerja intern, menggunakan naskah
dinas dalam bentuk “Surat Biasa”.
3. Naskah dinas keluar yang khusus ditujukan untuk Unit Kerja intern, dapat
menggunakan naskah dinas yang berbentuk/bersifat intern (Nota Dinas,
NPKND, Lembar Disposisi dan Telaahan Staf).
E. PENOMORAN NASKAH DINAS
1. DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT DAERAH
Penomoran naskah dinas dalam bentuk surat yang berasal dari Bagian dikeluarkan
oleh Bagian Umum Sekretariat Daerah, sedangkan untuk nota dinas, telaahan staf
dan NPKND dikeluarkan oleh masing-masing Bagian/Unit Kerja/Unit Pengolah.
Penomoran naskah dinas dalam bentuk surat yang berasal dari Dinas/Lembaga
teknis di Kecamatan/Kelurahan//Lembaga Lain yang ditandangani oleh pimpinan
yang bersangkutan, dikeluarkan oleh Bagian Tata Usaha/Perangkat Tata Usaha
lainnya. Sedangkan untuk Nota Dinas, Telaahan Staf dan NPKND dikeluarkan oleh
Unit Pengolah masing-masing (Sub Dinas atau Seksi).
NOMOR….. TAHUN….
184
F. PENGGANDAAN NASKAH DINAS
Penggandaan naskah dinas dengan cara foto copy, agar memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a. Memilih foto copy yang bersih, tidak banyak noda hitam (tampak putih seperti
aslinya).
b. Foto copy dilakukan sebelum naskah dinas ditandangani, jadi tanda tangan
naskah dinas oleh pimpinan merupakan tanda tangan asli, dalam hal
penggandaan naskah dinas yang jumlahnya terbatas/sedikit.
c. Pada penggandaan naskah dinas dengan foto copy dalam jumlah lebih
banyak, tanda tangan dapat dibubuhkan terlebih dahulu, akan tetapi stempel
dibubuhkan setelah digandakan.
G. NASKAH DINAS PIDATO
Tata cara pengetikan naskah dinas pidato supaya memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Naskah dinas pidato yang akan dibacakan oleh pimpinan atau yang mewakili
disiapkan oleh pejabat yang ditunjuk. Disamping memperhatikan materi
sebagai bahan pidato, agar juga diperhatikan di mana pidato akan dibaca,
dengan ketentuan:
a. Di dalam gedung dan di luar gedung, menggunakan kertas Kwarto.
b. Di lapangan terbuka menggunakan kertas setengah folio.
2. Pengetikan naskah dinas pidato menggunakan huruf capital, dengan jenis
huruf Arial atau sejenisnya berukuran 16 (untuk jenis huruf lain supaya
menyesuaikan).
3. Naskah dinas pidato yang sudah dibacakan, dihimpun dan disusun
berdasarkan kronologis tahun dan digandakan untuk Dinas/Lembaga
Teknis/Lembaga lain yang terkait sebagai bahan informasi.
H. PEMAKAIAN NASKAH DINAS BERSIFAT INTERN
Naskah dinas bersifat intern maksudnya adalah naskah dinas yang digunakan untuk
hubungan intern suatu Satuan Organisasi yang meliputi hubungan kerja pejabat
dalam Satuan Organisasi itu sendiri.
1. NOTA DINAS
185
a. Proses Pembuatan Nota Dinas
Pembuatan nota dinas harus disusun secara lengkap dan jelas, untuk itu
apabila diperlukan dapat dilengkapi dengan atau informasi baik yang berasal
dari intern maupun dari instansi luar.
Dalam usaha pengumpulan data atau informasi yang berasal dari unit-unit
intern dipergunakan nota dinas, sedangkan yang berhubungan dengan
instansi luar (ekstern) dilaksanakan dengan menggunakan surat menyurat
biasa.
Bukti-bukti pengumpulan data/informasi tersebut dapat disatukan dalam
dokumentasi yang apabila dipandang perlu dapat disertakan pada konsep
nota dinas yang sudah final.
b. Nota dinas yang disampaikan kepada unit kerja yang sejajar dalam satuan
organisasi, misalnya dari Bagian A ke Bagian B, dari Asisten Administrasi
Umum kepada Asisten Perekonomian dan Pembangunan, maka nota dinas
tersebut ditandatangani oleh pejabat yang bersangkutan dan
penyampaiannya dilakukan oleh Petugas Administrasi/Pengadministrasi
Umum. Sebagai tanda bukti pengiriman, penerima harus memberi paraf pada
legger nota dinas yang diterima disertai tanggal dan nama terang.
c. Nota dinas dari Kepala Bagian kepada Asisten disampaikan melalui Bagian
Umum. Nota dinas tersebut ditandatangani oleh Kepala Bagian yang
bersangkutan atau pejabat lain yang dikuasakan untuk mewakilinya, atas
nama Kepala Bagian.
d. Pada nota dinas dari Kepala Bagian kepada Sekretaris Daerah, konsep nota
dinasnya disusun oleh Kasubbag dan Kepala Bagian, kemudian dimintakan
tandatangan Asisten yang membidangi. Selanjutnya dikirim melalui Bagian
Umum dengan Lembar Pembantu.
e. Semua nota dinas yang berasal dari Bagian-Bagian pada Sekretariat Daerah
yang ditujukan kepada Bupati, ditandatangani oleh Sekretaris Daerah atau
Asisten yang dikuasakan untuk mewakili dengan atas nama Sekretaris
Daerah.
Rancangan nota dinas tersebut disusun oleh Bagian yang bersangkutan dan
diparaf oleh Kepala Bagian dan Asisten yang membidangi. Rancangan nota
186
dinas tersebut diantar melalui Bagian umum dengan menggunakan lembar
pembantu.
f. Nota dinas dari suatu Asisten kepada Asisten yang lain disampaikan oleh staf
pada Subbag Tata Usaha dan Kepegawaian pada Bagian Umum.
g. Nota dinas dari Asisten yang ditujukan kepada Sekretaris Daerah
ditandatangani oleh Asisten yang bersangkutan dan disampaikan melalui
Bagian Umum.
h. Penyediaan nota dinas kepada Asisten, Sekretaris Daerah dan Bupati harus
melalui Bagian Umum dan sarana yang digunakan adalah Lembar Pembantu.
i. Sebagai bukti pengiriman nota dinas dari Bagian-Bagian ke Bagian Umum,
penerima cukup memberi paraf pada legger nota dinas yang bersangkutan
dengan membubuhkan tanggal dan nama terang.
j. Penomoran nota dinas di buat oleh Petugas Administrasi/Pengadministrasi
Umum pada setiap Bagian yang bersangkutan.
2. NOTA PENGAJUAN KONSEP NASKAH DINAS
a. NPKND digunakan dalam lingkungan tempat kerja sendiri yaitu untuk
mengajukan konsep naskah dinas dari pejabat bawahan kepada pejabat
atasan guna mendapatkan penyelesaian tandatangan.
b. NPKND tidak diperbolehkan untuk komunikasi antar pejabat kea tau luar
kantor.
c. Cara pembuatan dan bentuk NPKND diatur dalam Lampiran II Peraturan
Bupati ini.
d. Penyediaan konsep naskah dinas berupa produk hukum atau surat biasa
untuk mendapatkan tandatangan Bupati, diajukan dengan NPKND yang
disusun oleh Bagian. Paraf dibubuhkan oleh Kepala Bagian dan Asisten yang
membidangi untuk mendapatkan tanda tangan Sekretaris Daerah.
e. Konsep naskah dinas berupa produk hukum atau surat biasa untuk
mendapatkan tandatangan Sekretaris Daerah diajukan dengan NPKND yang
dibuat oleh Bagian yang mengajukan dan ditandatangani oleh Asisten yang
membidangi, sedangkan Kepala Bagian yang bersangkutan terlebih dahulu
memberi paraf pada legger bersama Kasubbag.
f. Konsep naskah dinas berupa surat biasa untuk mendapatkan tanda tangan
Asisten dilakukan dengan NPKND yang ditandatangani oleh Kepala Bagian
187
yang bersangkutan atau wakil yang ditunjuk apabila Kepala Bagian
berhalangan dengan atas nama Kepala Bagian.
g. Jika Dinas/Lembaga teknis di Kabupaten Pamekasan mengajukan konsep
naskah dinas kepada Bupati, sarana yang digunakan adalah Surat Biasa
yang ditandatangani oleh pimpinan Dinas/Lembaga Teknis yang
bersangkutan atau pejabat yang mewakili, dialamatkan kepada Bupati melalui
Bagian Umum Sekretariat Daerah. Isi surat dimaksud antara lain memuat isi
ringkas dari naskah dinas yang dimohonkan tandatangna pejabat yang
bersangkutan. Jika konsep tersebut memerlukan pembahasan lebih lanjut
dari staf, maka Asisten Administrasi meneruskan kepada Asisten yang
membidangi dan seterusnya kepada Bagian yang bertanggungjawab.
3. LEMBAR DISPOSISI
a. Lembar disposisi adalah alat tata hubungan tertulis antara Pejabat Atasan
kepada Pejabat Bawahannya dalam satu lingkungan kerja untuk memberikan
informasi, petunjuk kerja atau perintah.
b. Lembar disposisi terutama dilampirkan pada surat-surat baru yang disediakan
kepada Atasan untuk memperoleh petunjuk penyelesaian atau perintah.
Lembar disposisi tidak digunakan sebagai sarana pengantar atau
penyampaian naskah dinas.
c. Cara pembuatan (pengisian) dan bentuk formulir diatur dalam Lampiran II
Peraturan Bupati ini atau Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II
Pamekasan Nomor 18 Tahun 1981 tentang Tata Kearsipan Pemerintah
Kabupaten Daerah Tingkat II Pamekasan
d. Penggunaan Lembar Disposisi mengikuti tata tertib pengurusan naskah dinas
masuk dalam Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Pamekasan Nomor
18 Tahun 1981.
e. Lembar disposisi untuk Bupati berwarna kuning, Wakil Bupati berwarna biru,
Sekretaris Daerah berwarna hijau, Asisten berwarna merah muda, pimpinan
Satuan Organisasi lainnya dan Kepala Bagian berwarna kuning.
4. TELAAHAN STAF
a. Telaahan staf adalah naskah dinas yang dibuat oleh staf atau bawahan yang
memuat analisis, pertimbangan-pertimbangan, pejabat dan saran-saran
tentang suatu masalah.
188
b. Isi telaahan staf adalah materi yang mengandung suatu persoalan dengan
memuat fakta yang berpengaruh, pembahasan/analisa, kesimpulan dan
sasaran.
c. Proses pembuatan telaahan staf
Pembuatan telaahan staf harus disusun secara lengkap dan jelas, untuk itu
apabila diperlukan untuk dilengkapi dengan atau informasi baik yang berasal
dari unit kerja intern maupun dari instansi/lembaga luar.
Dalam usaha pengumpulan data atau informasi yang berasal dari unit-unit
intern dipergunakan nota dinas, sedangkan yang berhubungan dengan
menggunakan surat menyurat biasa.
Bukti-bukti pengumpulan data/informasi tersebut dapat disatukan dalam
dokumentasi yang apabila dipandang perlu dapat disertakan pada konsep
telaahan staf yang sudah final.
d. Telaahan staf dari Kepala Bagian kepada Asisten disampaikan melalui
Bagian Umum, telaahan staf tersebut ditandatangani oleh Kepala Bagian
yang bersangkutan atau pejabat lain yang dikuasakan untuk mewakilinya,
atas nama Kepala Bagian.
e. Pada telaahan staf dari Kepala Bagian kepada Sekretaris Daerah, konsep
telaahan stafnya disusun oleh Bagian yang bersangkutan.
f. Setelah konsep telaahan staf diparaf oleh Kasubbag dan Kepala Bagian,
kemudian dimintakan tandatangan Asisten yang membidangi. Selanjutnya
dikirim melalui Bagian Umum dengan menggunakan Lembar Pembantu.
g. Semua telaahan staf yang berasal dari Bagian-Bagian yang ditujukan kepada
Bupati, ditandatangani oleh Sekretaris Daerah atau Asisten yang dikuasakan
untuk mewakili dengan atas nama Sekretaris Daerah.
h. Rancangan tersebut disusun oleh Bagian yang bersangkutan dan diparaf oleh
Kepala Bagian dan Asisten yang membidangi. Rancangan telaahan staf
tersebut diantar melalui Bagian Umum dengan menggunakan Lembar
Pembantu.
i. Telaahan staf dari Asisten yang ditujukan kepada Sekretaris Daerah
ditandatangani oleh Asisten yang bersangkutan dan disampaikan melalui
Bagian Umum.
189
j. Penyediaan telaahan staf kepada Asisten, Sekretaris Daerah dan Bupati
harus melalui Bagian Umum dan sarana yang digunakan adalah Lembar
Pembantu.
k. Sebagai bukti pengiriman telaahan staf dari Bagian-Bagian ke Bagian Umum,
penerima cukup memberi paraf pada legger telaahan staf yang bersangkutan
dengan membubuhkan tanggal dan nama terang.
l. Penomoran telaahan staf dibuat oleh Petugas Administrasi/Pengadministrasi
Umum pada setiap Bagian yang bersangkutan.
m. Semua telaahan staf yang berasal dari Satuan Organisasi di luar Sekretariat
Daerah yang ditujukan kepada Bupati, ditandatangani oleh Sekretaris Daerah,
dengan dilengkapi paraf Asisten yang membidangi.
n. Penyediaan telaahan staf kepada pimpinan yang berasal dari Satuan
Organisasi di luar Sekretariat Daerah melalui Bagian Umum dan sarana yang
digunakan adalah Surat Pengantar.
o. Sebagai bukti pengiriman telaahan staf tersebut, penerima cukup memberi
paraf pada legger surat pengantar yang bersangkutan dengan membubuhkan
tanggal dan nama terang.
p. Penomoran telaahan staf dibuat oleh Petugas Administrasi/Pengatministrasi
Umum pada Satuan Organisasi masing-masing.
190
Contoh Lembar Pembantu
Pamekasan,………………………
Kepada
Yth.
Di
…………………………
LEMBAR PEMBANTU
NOMOR :……/………../441……./20……
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
DISPOSISI :
191
Contoh Surat Biasa untuk Memohon Tanda Tangan dari satuan Organisasi di Luar
Sekretariat Daerah
Pamekasan,………………..
Kepada
Di
PAMEKASAN
Nomor :
Sifat :
Lampiran :
…………………………………….
NAMA JABATAN
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
192
I. PENYEDIAAN NASKAH DINAS KEPADA PIMPINAN UNTUK
MENDAPATKAN TANDA TANGAN
Naskah Dinas yang dapat dimanfaatkan, dirumuskan dalam bentuk dan susunan
surat terdiri dari:
193
a. Surat Biasa;a
b. Surat Keterangan;
c. Surat Perintah;
d. Surat Izin;
e. Surat Perjanjian;
f. Surat Tugas;
g. Surat Perintah Perjalanan Dinas;
h. Surat Kuasa;
i. Surat Undangan;
j. Surat Panggilan;
k. Nota Dinas;
l. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas;
m. Lembar Disposisi;
n. Telaahan Staf;
o. Pengumuman;
p. Laporan;
q. Surat Pengantar;
r. Berita Acara;
s. Notulen;
t. Memo;
u. Daftar Hadir;
v. Piagam Sertifikat;
2. Kewenangan Penandatanganan
a. Kepala Sekolah
1) Kepala Sekolah menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan
surat yang materinya merupakan data atau informasi sebagai pelaksanaan
teknis operasional dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
2) Naskah sebagaimana dimaksud pada angka 1), ditujukan kepada Wakil
Kepala Sekolah, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Guru, Pejabat
instansi/lembaga lain dan pihak-pihak lain yang dianggap perlu;
3) Apabila Kepala Sekolah berhalangan, maka penandatangani naskah dinas
dimaksud pada angka 1), dapat dilakukan Wakil Kepala Sekolah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
4) Naskah dinas dimaksud pada huruf a, terdiri dari:
194
a) Surat Biasa;
b) Surat Keterangan;
c) Surat Perintah;
d) Surat Izin;
e) Surat Perjanjian;
f) Surat Tugas;
g) Surat Perintah Perjalanan Dinas;
h) Surat Kuasa;
i) Surat Undangan;
j) Surat Panggilan;
k) Nota Dinas;
l) Lembar Disposisi;
m) Pengumuman;
n) Laporan;
o) Surat Pengantar;
p) Berita Acara;
q) Notulen;
r) Memo;
s) Daftar Hadir;
t) Piagam Sertifikat.
Contoh penandatanganan oleh Kepala Sekolah
KEPALA SEKOLAH
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
195
2) Naskah dinas sebagaimana dimaksud pada angka 1), ditujukan kepada
Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Guru, Pejabat instansi lain dan pihak-pihak
lain yang dianggap perlu;
3) Naskah dinas dimaksud pada huruf b, terdiri dari:
a) Surat Biasa;
b) Surat Keterangan;
c) Surat Perintah;
d) Surat Izin;
e) Surat Perjanjian;
f) Surat Tugas;
g) Surat Perintah Perjalanan Dinas;
h) Surat Kuasa;
i) Surat Undangan;
j) Surat Panggilan;
k) Nota Dinas;
l) Lembar Disposisi;
m) Pengumuman;
n) Laporan;
o) Surat Pengantar;
p) Berita Acara;
q) Notulen;
r) Memo;
s) Daftar Hadir;
t) Piagam Sertifikat.
Contoh penandatanganan oleh Wakil Kepala Sekolah:
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
196
c. Kepala Tata Usaha
1) Kepala Tata Usaha atas nama Kepala Sekolah menandatangani naskah
dinas dalam bentuk dan susunan surat sepanjang materinya sesuai dengan
bidang tugas dan tanggung jawabnya;
2) Naskah dinas sebagaimana dimaksud pada angka 1), ditujukan kepada
Guru, dan pihak-pihak lain yang dianggap perlu;
3) Berdasar wewenang jabatannya menandatangani naskah dinas dalam bentuk
dan susunan surat bersifat teknis administrasi untuk kelancaran pelaksanaan
tugas;
4) Kepala Tata Usaha atas nama Kepala Sekolah, menandatangani:
a) Surat Biasa;
b) Surat Keterangan;
c) Surat Izin;
d) Surat Tugas;
e) Surat Perintah Perjalanan Dinas;
f) Surat Undangan;
g) Surat Panggilan;
h) Nota Dinas;
i) Pengumuman;
j) Laporan;
k) Surat Pengantar;
l) Notulen;
m) Daftar Hadir.
5) Kepala Tata Usaha atas wewenang jabatannya, menandatangani:
a) Nota Dinas;
b) Lembar Disposisi;
c) Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas;
d) Telaahan Staf;
e) Laporan;
f) Surat Pengantar;
g) Notulen;
h) Daftar Hadir.
Contoh penandatangan oleh Kepala Tata Usaha:
197
a.n. KEPALA SEKOLAH
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
B. MEKANISME KERJA
1. Hubungan antara Kepala Sekolah dengan Kepala Tata Usaha adalah
hubungan komando, dimana Kepala Tata Usaha berada di bawah dan
bertanggungjawab langsung kepada Kepala Sekolah sesuai bidang tugasnya.
Mekanisme demikian memudahkan komando, artinya Kepala Sekolah dalam
memberi perintah atau pengarahan cukup kepada dan selanjutnya Kepala
Sub Bagian Tata Usaha yang mengkoordinir dan bertanggungjawab penuh
pada tugas yang berada dalam ruang lingkup tugasnya. Selain itu lebih
mengefektifkan jenjang pengawasan.
2. Semua surat masuk yang mendapat disposisi Kepala Sekolah untuk diproses
lebih lanjut, terlebih dulu melalui Kepala Tata Usaha untuk mendapat
disposisi dan selanjutnya diteruskan kepada yang membidangi.
3. Masing-masing bawahan mempunyai hak untuk mengadakan
koordinasi/konsultasi dengan Kepala Tata Usaha dalam rangka menyusun
suatu naskah dinas.
4. Mengenai bentuk, teknik pengetikan dan kesempurnaan materi naskah dinas
yang akan disediakan pada pimpinan menjadi tanggungjawab Kepala Tata
Usaha, dalam pengetikan ini dapat/tidaknya suatu naskah dinas disediakan
198
pada pimpinan harus mendapat persetujuan dari Kepala Tata Usaha. Sebagai
pertanggungjawabannya, bila naskah dinas tersebut disetujui maka Kepala
Tata Usaha yang membubuhkan paraf pada naskah dinas yang disediakan
pada pimpinan.
5. Pembuatan naskah dinas yang ditujukan kepada instansi/lembaga di dalam
lingkungan Pemerintah Kabupaten Pamekasan, penandatangannya atas
dasar pendelegasian wewenang dari Kepala Sekolah, dalam hal ini kop surat
yang digunakan oleh adalah kop naskah dinas sekolah.
C. BENTUK NASKAH DINAS
Bentuk naskah dinas dan segala kelengkapannya mengacu pada Peraturan Bupati
ini.
BUPATI PAMEKASAN
199
200