Perbesar
Bendera merah putih, bentuk identitas nasional Indonesia.
Setiap negara berdaulat memiliki identitas nasional yang membedakan bangsa tersebut dengan
bangsa lainnya. Identitas merujuk pada sifat khas atau jati diri yang melekat pada seseorang atau
sesuatu.
Sedangkan nasional berasal dari kata nation yang artinya bangsa. Bangsa sendiri dapat diartikan
sebagai kelompok yang memiliki kesamaan ciri-ciri fisik, budaya, agama, bahasa, atau cita-cita.
Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa identitas nasional adalah kepribadian atau jati
diri nasional yang melekat pada suatu negara serta kelompok-kelompok masyarakat yang tinggal
di dalamnya.
Indonesia juga memiliki identitas nasional. Identitas tersebut bersumber dari nilai-nilai kultural
yang ada di setiap daerah, kemudian dihimpun menjadi satu kesatuan yang akhirnya membentuk
identitas kolektif.
Muncul pertanyaan, mengapa suatu negara harus memiliki identitas?
Fungsi Identitas Nasional
Identitas nasional tidak hanya diperlukan untuk membedakan negara satu dengan lainnya, tetapi
juga untuk mempertahankan kesatuan bangsa. Berikut ini adalah beberapa fungsi identitas
nasional yang perlu diketahui:
Perbesar
Ilustrasi persatuan. Foto: Pixabay
Fungsi identitas nasional adalah sebagai alat untuk mempersatukan bangsa, khususnya bagi
negara yang majemuk. Sebagaimana diketahui, Indonesia terdiri dari berbagai macam suku,
agama, dan kebudayaan. Maka identitas nasional hadir untuk memadukan keberagaman
masyarakat tersebut menjadi satu.
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa identitas nasional merupakan ciri khas yang
dibanggakan dari suatu negara. Terbentuknya identitas nasional akan menjadikan Indonesia unik
dan mudah dikenali oleh dunia.
Artinya identitas nasional digunakan sebagai pegangan dan pijakan agar suatu negara dapat
mewujudkan cita-citanya. Landasan negara Indonesia adalah Pancasila yang nilai-nilainya digali
dari kebudayaan luhur bangsa. Lima nilai dasar inilah yang kemudian digunakan sebagai
pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan
dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.
Globalisasi mendatangkan peluang sekaligus tantangan. Nah cara untuk menyaring pengaruh
globalisasi adalah dengan menjadikan identitas nasional sebagai rujukan.
Faktor Pembentuk Identitas Nasional
Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan identitas nasional terdiri dari primordialisme,
agama, tokoh pemimpin bangsa, dan sejarah bangsa. Berikut ini adalah penjelasannya:
Primordialisme
Primordialisme pada dasarnya adalah kecintaan pada suatu golongan yang sama, sehingga
cenderung menyebabkan pengelompokan individu-individu dengan karakteristik serupa. Faktor-
faktor primordial ini meliputi ikatan kekerabatan, kesamaan suku bangsa, daerah asal, bahasa,
dan adat istiadat.
Agama
Perbesar
Ilustrasi ibadah. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Unsur keagamaan memiliki peranan penting dalam menciptakan identitas suatu komunitas.
Sebab agama merupakan ideologi doktriner yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan dan
dipraktikkan secara individu maupun kolektif.
Pemimpin Bangsa
Kepemimpinan dari para tokoh yang dihormati oleh masyarakat dapat menjadi faktor yang
menyatukan bangsa. Apalagi jika pemimpin tersebut dianggap sebagai penyambung lidah rakyat
dan simbol persatuan.
Contoh pemimpin bangsa yang dapat menyatukan negara adalah Ir Soekarno, sang proklamator
sekaligus pencetus Pancasila. Di India ada Mahatma Gandhi yang mengampanyekan perdamaian
dan penghentian kolonialisme. Ada pula Martin Luther King yang mencetuskan penghentian
diskriminasi ras.
Sejarah Bangsa
Apa yang telah dialami oleh suatu bangsa akan mempengaruhi pola pikir masyarakat. Persepsi
yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita karena penjajahan tidak
hanya melahirkan solidaritas, tetapi juga tekad dan tujuan yang sama di antara masyarakat.
Bentuk Identitas Nasional Bangsa Indonesia
Perbesar
Pancasila. Foto: Shutterstock
Rosmawati dan Hasanal Mulkan dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan menjelaskan
bentuk-bentuk identitas nasional bangsa Indonesia, yaitu: