Anda di halaman 1dari 35

84|HenySiswanti,Sukesih/JurnalIlmuKeperawatandanKebidananVol.8No.

2(2017)84-88

Nama: Juwita Puspa Sari Sihombing


Nim: 1811079
Prodi: PSIK 4B

Judul skripsi: Hubungan komunikasi terapeutik dengan kecemasan


akibat hospitalisasi pada anak usia pra sekolah

HUBUNGANKOMUNIKASITERAPEUTIKDENGANKECEMASANAKIBAT
HOSPITALISASIPADAANAKUSIAPRASEKOLAHYANG
DIRAWATDIRSISULTANHADIRINKABUPATENJEPARATAHUN2017
HenySiswantia,Sukesihb
a
DosenSTIKESMuhammadiyahKudusJawaTengah59361bDos
enSTIKESMuhammadiyahKudusJawaTengah59361ahenysisw
ati@stikesmuhkudus.ac.id
b
sukesih@stikesmuhkudus.ac.id

Abstrak

Hospitalisasiseringkalimejadikrisispertamayangharusdihadapianak–anak.Reaksianakterhadapkrisis-
krisistersebutdipengaruhi
olehusia,perkembanganmereka,pengalamanmerekasebelumnyadenganpenyakit.Cemas timbul sebagai
respon terhadap stres, baik stress fisik dan fisiologis. Artinya, ansietasterjadi ketika seorang merasa
terancam baik fisik maupun psikologis Adanya kecemasan memungkinkananak bertambah panic bahkan
sampai stress sehingga anak sulit untuk diajak berperan dalam menjalaniperawatan & pengobatan.
Komunikasi juga dapat mengurangi rasa cemas anak akibat
hospitalisasi.Peranperawatdalammeminimalkanstressakibathospitalisasipadaanakadalahsangatpenting.Tuju
anpenelitianini adalah untuk mengetahui hubungan kamunikasi terapeutik dengan kecemasan akibat
hospitalisasi padaanak usia pra sekolah. Jenis penelitian ini adalah diskripstif dengan Rancangan studi
korelasi (Correlationstudy), cara pengambilan sampel adalah dengan teknik quota sampling dan jumlah
responden sebanyak 42responden. Kuesionerkecemasan anak sesuai Hamilton Rate Scale for Anxiety
(HRS-A). Analisa datamenggunakan rumus Chi Squere (X²). Hasil penelitianiniada hubungan komunikasi
terapeutik dengankecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia pra sekolah (p=0.000 < α=0,05). Hasil
penelitian ini bisamenjadi masukan rumah sakit untuk lebih meningkatkan komunikasi dalam melakukan
implementasi danuntukbisamelibatkanKeluargaterdekatpasienharusdalammemberikanterapiyangdiberikan.

KataKunci:Hospitalisasi,KomunikasiTherapeutik.

Abstract

Hospitalization is often the first crisis children have to face. The child's reaction to the crises
isaffected by their age, their development, their previous experiencewith the disease. Anxiety arises
inresponse to stress, both physical and physiological stress. That is, anxiety occurs when a person
feelsthreatened both physically and psychologically The existence of anxiety allows children to increase
paniceven to stress so that the child is difficult to be invited to play a role in undergoing treatment &
treatment.Communicationcanalsoreducechildanxietyduetohospitalization.Theroleofnursesinminimizingstres
sdue to hospitalization in children is very important. The purpose of this study was to investigate
therapeutickamunikasi relationship with anxiety due to hospitalization in pre-school age children. The type
of thisresearch is descriptive with Correlation study, the sampling method is with quota sampling technique
and thenumber of respondents are 42 respondents. An anxiety questionnaire according to the Hamilton Rate
ScaleforAnxiety (HRS-A). Data analysis using Chi Squere (X²) formula. The results of this study have
atherapeuticcommunicationrelationshipwithanxietyduetohospitalizationinpre-schoolagechildren(p=
0.000 <α = 0.05). The results of this study can be a hospital input to further improve the communication
intheimplementationandtobeabletoinvolvethepatient'sclosestFamiliesmustprovidetherapyprovided.

Keywords:Hospitalization,TherapeuticCommunication.

I. PENDAHULUAN rentan terhadap krisis penyakit dan


Hospitalisasiseringkalimenjadikrisispertama hospitalisasikarenastressakibatperubahandarikead
yang harus dihadapi anak. Anak- aansehatbiasadanrutinitaslingkungan.Reaksianakt
anak,terutamaselamatahun-tahunawal,sangat erhadap krisis-
krisistersebutdipengaruhiolehusiaperkembangan
mereka,pengalaman
Sukesih,HenySiswanti/JurnalIlmuKeperawatandanKebidananVol.8No.2(2017)84-88 |85

merekasebelumnyadenganpenyakit,perpisahan,at sehinggaanakmenjaditidakcemasselamahospitalis
auhospitalisasi,keterampilankopingyangmerekam asi.Anakyangkooperatifketikadilakukantindakank
ilikidandapatkan,keparahandiagnosisdansistempe eperawatanmerupakansalah satu tandaanakyang
ndukungyangada(Wong,2009). tidakcemas akibathospitalisasi.
Anakyangdirawatdirumahsakitseringmengala Teorilingkunganterapetikjugadapatdigunakanu
mireaksihospitalisasidalambentukanakrewel,tidak ntukmembantuanakdalammenghadapistresshospit
maudidekatiolehpetugaskesehatan,ketakutan,tam alisasiyangmeliputipsikologilingkungan(efekpsik
pakcemas,tidakkooperatif,bahkantampertantrum. ososialdarilingkungan),psychoneuroimmunology(
MenurutBall danBindler (2003), anakyang
efeklingkunganterhadapsystemimmune);neurosci
dirawatdirumah sakit berada pada lingkungan
ence(bagaimanapemikiranarsitekturataudesainrua
asing yangtidakdiketahuinya,dikelilingiorang-
ng).Fasilitaspelayanankesehatanuntukpasiendihar
orangasing,peralatan,danpemandangansekitarmen
apkandapatmeningkatkankesehatan,keamanan,da
akutkan;sehinggamenimbulkanreaksihospitalisasi
nhubungansosialyangnormal,dantidakterkesanme
.
ngisolasi.Desainlingkunganyangterapetik
Kecemasansangatberhubungandenganperasaant
diperlukan untuk pasien di
idakpastidanketidakberdayaansabagaihasilpenilaia
lingkunganrumahsakit(Smith&Watkins,2010).Ru
nterhadapsuatuobjekataukeadaan.Cemastimbulseb
angrawat anak perlu desain ruang menarik.
agairesponterhadapstres,baikstresfisikdanfisiologi
s.Artinya,ansietas terjadiketika Desainruangyangterapetikdiruangrawatanakdiant
seorangmerasaterancam baik fisik maupun aranyapenggunaansprei
psikologis (Gunarso,2005). bergambar,hiasanbergambarkartun,restraininfusb
Anakusiaprasekolah(3sampai6tahun)mengand ergambar,permainanterapetik,dankomunikasipera
alkanpengalaman-pengalamanmasalalu watyang
untukmenuntunmereka.Tergantung terapetik.Disampingitukombinasimusicdansenida
padakualitaspengalamanmasalalu.Merekamungki patjugaditerapkan.Terapimusikdapatdilakukanden
ntampakmaluatauragu- gandiperdengarkannyamusikyang
raguselamapengkajiankesehatan.Seringkalimerek disukaianak,sedangkanterapisenidapatditerapkand
amungkintakutterlukaataumerasamalu.Memberik enganmenggambar bebas. Nesbitdan Tabatt-
anwaktuuntukmemperolehketenangandariprivasi( Haussmann(2008),menelititentangperankreatif
mungkindariorangtua)membantudalamkomunika terapi seni dan musik untuk anak
si(Gunarso,2005). kankerdankelainandarah.Kombinasikeduaterapite
Perawat harus mengetahui teknik-teknik rsebutdinilaisangatefektifdilingkunganpasienonko
dalam berkomunikasi karena logidanhematologisebabdapatmembantumengura
nginyeri
komunikasimerupakancarayangdapatdilakukanunt danmempengaruhiemosisecaranonfarmakologis.
ukmemberikan informasi tentang Kombinasi terapi musik dan seni tersebut
kesehatan.Komunikasijuga secaranon-
dapatmengurangirasacemasanakakibathospitalisas farmakologismembuktikanterjadinyasistemaktiva
i.Peranperawatdalammeminimalkanstresakibathos sireticularotakdankoordinasisensoriterkoordinasid
pitalisasipadaanakadalahsangatpenting.Perawatper enganbaik,sehinggaanak lebih mudah menerima
lumemahami konsep stres informasi.Hal
hospitalisasi danprinsip-prinsip inimenurunkankecemasandanmemberikandampa
asuhan keperawatan k relaksasi (Nesbit & Tabatt-Haussmann,2008).
MenurutCho& Kim(2006),kecemasan
melaluipendekatanproses
anakusiasekolahmembutuhkankehadiranperawats
keperawatan(Hidayat,2005).Menurut Smith dan
ebanyak87%.Kecemasanakibathospitalisasidapat
Watkins (2010),
diminimalkandengankerjasamaantaraperawatden
lingkunganterapetikmeliputiefekpsikososiallingk ganmemberikankomunikasiterapeutik,orangtua,te
ungan,efeklingkunganterhadapsistemimmune,dan nagakesehatanyang laindan anakitusendiri.
bagaimanapengaturanruanganyangmenarik.Settin
gruangrawatanakyangmenarikmemberikankesena
ngantersendiri
86|HenySiswanti,Sukesih/ JurnalIlmu KeperawatandanKebidananVol.8No.2 (2017)84-88

Reaksihospitalisasipadaanakusiaprasekolah Kuesioneryangberisiidentitasresponden,Kuesione
sangatlah banyak dirasakan karena anakbelum rpelaksanaankomunikasiterapeutikyang diambil
bisamenerimaperpisahan dengan dari SOP komunikasi terapeutik
orangtua,anakusiasekolahmerasacemaskarenatida diRSISultanHadirinJepara,Kuesionerkecemasan
kbisabertemudengantemansebaya,lingkungan anak sesuai Hamilton Rate Scale
rumah sakit yang dirasakan forAnxiety(HRS-
terpencil,kesepian,asingdanritinitasrumahsakitbisa A).AnalisadatamenggunakanrumusChiSquere(X²)
sangatmembosankan.Darireaksiyangditimbulkand ,denganprogramkomputer.
iatasakanmemunculkankecemasandan
ketakutananakdirumahsakit(Supartini,2004). III. HASILDANBAHASAN
Perawat dan pasien diperbolehkan
A. AnalisaUnivariat
memasukihubunganinterpersonalyangakrab.Pasie
nberhak mengetahui tentang asuhan 1) TingkatKecemasan
keperawatanyangdiberikanolehperawatsebagaipet
ugaskesehatanyangprofesional.Komunikasiperaw Tabel1.1
at yang merupakan salah satu Distribusi Frekuensi Tingkat KecemasanResponden
karakteristikkomunikasiterapeutik. diRuangAnak RumahSakit Islam (RSI) Sultan
HadirinJeparaTahun2017 (n=42)
Dariperumusanmasalahdiatasmakapertanyaan
Persentase
pada penelitian TingkatKecemasan Frekuensi
(%)
iniadalah“Bagaimanahubunganpelaksanaankamu CemasRingan 17 62.5
nikasiterapeutikdengantingkatkecemasanakibatho CemaSedang 25 37.5
spitalisasipadaanakusiapra sekolah yang dirawat Total 42 100.0
di RSI Sultan HadirinJepara?”. Berdasarkantabel4.3dapatdilihatbahwarespond
II. METODE endengancemassedangsebanyak25orang(37.5%),
danrespondendengancemasringansebanyak17oran
DesainDalam penelitianini jenis
g(62.5%).
penelitianyangdigunakandalampenelitianiniadala
hanalitikkorelasidenganpendekatancrosssectional, 2) KomunikasiPerawat
Populasipadapenelitianiniadalahanakusiaprasekol
ahyangsedangdirawatdiruanganakRSI Tabel1.2
SultanHadirinJeparadenganpopulasijumlahkunjun Distribusi Frekuensi Komunikasi Perawat di Ruang
ganrata-ratabulananpasien rawatinap selama anakRumah Sakit Islam (RSI) Sultan Hadirin Jepara
Tahun2017 (n=42)
tahun 2016
sebanyak152pasiendenganmenggunakantehnikqu Persentase
KomunikasiPerawatFrekuensi
otasampling,Kriteriasampeldalampenelitianyaitu (%)
Pasien anak dengan usia 3 sampai 6 Cukup 10 15.6
tahunyangsedangdirawatpadaharike2diruangpera Baik 32 84.4
watananakRSISultanHadirinJepara,Pasiendanora Total 42 100.0
ngtuabersediamenjadiresponden,Pasiensadarpenu Berdasarkantabel4.4dapatdilihatbahwakomuni
h,Pasiendidampingiorangtua. kasiperawatcukupbaikadalahsebanyak10orang(15
pengumpulandatayangdigunakandalampeneliti .6%)dankomunikasi
aniniberupakuesoineryangterdiridari: perawatbaiksebanyak32orang(84.4%).
B. AnalisaBivariat

Tabel2.2
HubunganPelaksanaanKomunikasiTerapeutikDenganTingkatKecemasanAkibatHospitalisasiPadaAnakUsiapraSekolahY
angSedangDirawatdiRuanganakRumahSakitIslam(RSI)SultanHadirinJeparaTahun2017(n=42)
HenySiswanti,Sukesih/JurnalIlmu KeperawatandanKebidanan Vol.8No.2(2017)84-88 |87

Komunikasi TingkatCemasAnak PearsonChi- Asymp.Sig.(2-


Perawat CemasRingan CemasSedang Total Square tailed)
F % F % F %
Cukup 5 20.0 5 80.0 10 100 4.567 .033
Baik 12 70.4 20 29.6 32 100
Total 17 62.5 25 37.5 42 100.0

UjiyangdilakukanmenggunakanPearsonChi- anggotatubuhanakcenderungmenjadikananakce
Squaretestmenunjukannilai(signifikansi)sebesar mas(Wong,2001).
0.033.Karenanilaisignifikansi0.033<0,05,danCh Komunikasiadalah suatu proses
i-Squarehitung (4.567)>Chi-Square table dimanainformasiditransmisikanmelaluisebuahsi
(3.841) stem simbol, tanda atau perilaku yang
makaHoditolaksehinggadidapatkesimpulanadah umum.Pertukaraninformasi,ide,pikiranantaradua
ubungankomunikasiterapeutikdengantingkatkec orangataulebih(KozierdanErb,2005).Komunikas
emasanakibathospitalisasipadaanakusiasekolah. iadalahprosespengoperanlambang yang
Kecemasanadalahperasaantidakmenyenan memiliki arti di antara
gkanatautidakmenentudariindividudimanapenye individu(WiliamAbalig).Prosespenyampaianpes
babnyatidakpasti.Kecemasanmerupakanperasaa an/informasidariseseorangkepadaoranglain.
nemosional.Keadaanemosiinibiasanyamerupaka Hasilpenelitianmenunjukanbahwadistribu
npengalamanindividuyangsubyektif,yangtidakdi sikomunikasiperawatcukupbaikadalahsebanyak
ketahuisecarakhususpenyebabnya.Cemas 10orang(15.6%)dankomunikasiperawatbaikseba
berbedadengan takut,seseorang nyak32orang(84.4%).
yangmengalamikecemasantidakdapatmengident Hospitalisasiseringkalimenjadikrisisperta
ifikasi ancaman, cemas dapat mayangharusdihadapianak.Anak-
terjadisebagaiakibatrasatakut,namunketakutanbi anak,terutamaselamatahun-
asanyatidakterjaditanpakecemasan(Rasmun,200 tahunawal,sangatrentan terhadap
4). krisis penyakit
MenurutNotoatmojo(2003)cemasdipengar
uhi umur, keadaan fisik, sosial danhospitalisasikarenastressakibatperubahandari
budaya,tingkatpendidikan,dantingkatpengetahua keadaan sehat biasa dan
n.Semakintinggiumurseseorangdalammenghada rutinitaslingkungan.Anakmemiliki
picemasmakasemakinbaikpulakopingyangdimili jumlahmekanismekopingyangterbatasuntukmen
ki.Demikianpulahalnyadengantingkatpendidikan yelesaikanstressorkejadian-
dantingkatpengetahuanya. kejadianyangmenimbulkanstres.Stresorutamadar
Hasilpenelitianmenunjukanbahwarespond ihospitalisasiantaralain adalah perpisahan,
en dengan cemas sedangsebanyak
25orang(37.5%),danrespondendengancemasring
ansebanyak17orang(62.5%). kehilangankendali,cederatubuhdannyeri.Reaksia
Anakusiaprasekolahmembayangkandiraw
nakterhadapkrisis-krisis
atdirumahsakitmerupakansuatuhukuman,
tersebutdipengaruhiolehusia perkembangan
dipisahkan, merasa tidak aman
mereka, pengalamanmereka
dankemandiriannyaterlambat.Merekamenjadiin
sebelumnya dengan
gintahudanbingung,anakbertanyakenapa
orang itu, mengapa berada dirumah
penyakit,perpisahan,atauhospitalisasi,keterampil
sakit,berbagaimacampertanyaandilontarkankare
ankopingyangmerekamilikidandapatkan,keparah
naanaktidakmengetahuiyangsedangterjadi.
andiagnosisdansistempendukungyangada(Wong,
Menjalani terapi pengobatan,
2009).
diberikanterapimedisyangterkadangmenyakiti
Perawatharus mengetahuiteknik-teknik
dalamberkomunikasikarenakomunikasimerupak
ancarayangdapatdilakukanuntukmemberikaninf
ormasitentangkesehatan.Komunikasijugadapat
mengurangirasacemas anak akibat hospitalisasi.
Peran perawatdalam meminimalkan stres akibat
hospitalisasipada anak adalah sangat penting.
Perawat
88 |HenySiswanti,Sukesih /JurnalIlmuKeperawatandanKebidananVol.8No.2(2017)84-88

perlu memahami konsep stres hospitalisasi diberikan.Penambahanjumlahtenagaperawata


danprinsip- nmungkinjugabisadipertimbangkanmenginga
prinsipasuhankeperawatanmelaluipendekatanpr trasiojumlahperawatdanpasien.
oseskeperawatan(Hidayat,2005). 2. PendidikanKeperawatan
SenadadenganpenelitianRedhian(2011),pa Hasilpenelitian
dasaatpertemuanawalperawatdenganpasienanak dapatdijadikanbahanpembelajaran di kampus
untukmelakukanpengkajian awal pada pasien tentang
anak, jika pasiensudah bisa diajak pentingnyamelakukankomunikasiterapeutiku
berkomunikasi dengan baik,perawat tanyakan ntukmeminimalkandampakhospitalisasipada
langsung pada anak tapi anak.
jikatidaklangsungkeorangtuanya.Seringkalipera
wat melakukan komunikasi pada DAFTARPUSTAKA
orangtuapasien anak. Cara komunikasi Gunarso(2005).PsikologiPerkembanganAnakda
terapeutik n Remaja. Bandung: PTRemaja
yangperawatterapkansepertiposisibadan,jarakint
eraksi,nadabicara,melakukansentuhandanmenga Hidayat,A.A.
lihkanaktivitascukupseringdilakukanperawatsaa (2005).MetodepenelitianKeperawatan dan
tmenghadapipasienanak. Teknik Analisis. Ed.
Reaksihospitalisasipadaanakusiaprasekola 01.Jakarta:SalembaMedika.
hsangatlahbanyakdirasakankarenaanak belum Kozier,B.,
bisa menerima perpisahan (2005).FundamentalNursing,concepts,proc
denganorangtua,anakusiasekolahmerasacemaska essandpractice.USA:Philadelpia.
renatidakbisabertemudengantemansebaya,lingku
Notoatmodjo, S. (2003). Metodologi
nganrumahsakityangdirasakanterpencil,kesepian
penelitiankesehatan. Edisi Revisi. Jakarta:
,asingdanritinitas rumah sakit bisa sangat P. RinekaCipta.
membosankan.Darireaksiyangditimbulkandiatas
akanmemunculkankecemasandanketakutananak Notoatmodjo,S.
dirumahsakit(Supartini,2004). (2005).PendidikandanPerilakuKesehatan.Ja
karta:RinekaCipta
IV. KESIMPULANDANSARAN
Rasmun.(2004).Stress,kopingdanadptasi.
A. Kesimpulan Jakarta:Cv.SagungSeto
1. Sebagianbesarrespondenmengalamicemasri
ngansebanyak17orang(62.5%). Redhian(2011)Gambaran
2. Sebagianbesarkomunikasiperawatadalahseb teknikkomunikasiterapeutikperawatdalamm
anyak32orang(84.4%). embantukesembuhan pasien anak dan
3. Adahubungankomunikasiterapeutikdengan orang tua
kecemasanakibathospitalisasipadaanakusia diRSUDUngaran,Jurnal,Semarang.
prasekolah(p=0.033<α=0,05). Supartini,Y,
B. Saran (2004).BukuAjarKonsepDasarKeperawatan
1. BagiRumahSakit Anak.Jakarta:ECG.
Untuklebihmeningkatkankomunkasidala Sugiyono,(2008).StatistikaUntukPenelitian.
mmelakukantindakanterutamaperawat, dan Bandung:Alfabeta.
melibatkkan Keluarga
terdekatpasiendalammemberikanterapiyang Wong,D.L.
(2004).PedomanKlinisKeperawatanPediatri
k,Jakarta:BukuKedokteran
Wong, D.L., Hockenberry, Marylin J.
(2001).Wong’snursingcareofinfantsandchil
dren,StLouis,Missouri:MosbyInc.
Jurnal IlmiahUniversitasBatanghari Jambi Vol.18No.1Tahun2018
HUBUNGANPELAKSANAANKOMUNIKASITERAPEUTIKDENGANTI
NGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK
USIASEKOLAHYANGDIRAWATDIRSUDKAYUAGUNG
TAHUN2017

MaretaAkhriansyah1

Abstract
Anxietyisaconfusedworriesandexpanding,whichisrelatedbeetweenuncertainly and
unpowerless. Anxiety will uppear as responce by stressor, for bothphisical stressor
and psycological stressor which can make un city till depressionlevel of children.
An also the effect of it is denial from the children to get anyhospital treatment.
Communication can reduce children anxiety hospitalized. Theaim of this study was
to know and influence of relationship beetween therapeuticcommunication
implementation with anxiety level of school-age children whilehospitalization.This
study used correlation study, the sample is taking by quotasampling technique
with 40 respondens. Anxiety level quesioner of children whilehospitalized by
Hamilton Rate Scale for Anxiety (HRS-A). Data analysis are usingchi square (x 2)
formula. The result showed that therapeutic communication
isinfluencetodecreasealevelofanxietyschool-agechildrenhospitalized(p=0,006
<α=0.05). Nurse will be increasing therapeutic communication in every
nursingtreatment with children while hospitalized and also included their parents
intotheirnursing treatments.
Keyword:Anxietyhospitalized,therapeutic,communication

PENDAHULUAN tidakkooperatif,bahkantampertantrum.
Hospitalisasi sering kali MenurutBalldanBindler(2003),anakyan
menjadikrisispertamayangharusdihadap gdirawatdirumahsakitberadapadalingku
ianak.Anak-anak,terutamaselamatahun- nganasingyangtidakdiketahuinya,dikelil
tahunawal,sangatrentanterhadapkrisisp ingiorang-
enyakitdanhospitalisasikarenastressakib orangasing,peralatan,danpemandangans
atperubahan dari keadaan sehat biasa ekitarmenakutkan;sehinggamenimbulk
danrutinitaslingkungan.Reaksianakterh anreaksihospitalisasi. Lebih kurang
adapkrisis- sejuta
krisistersebutdipengaruhiolehusiaperke oranganakdibawahumur17tahunmenjal
mbanganmereka,pengalamanmerekase ani hospitalisasi di United
belumnyadenganpenyakit,perpisahan,at States(Potts&Mandleco,2012).DiIndon
auhospitalisasi,keterampilankopingyan esia sendiri setidaknya ada 35 per1000
gmerekamilikidandapatkan,keparahand anak yang menjalani
iagnosis dan sistem pendukung hospitalisasi(Sumatryoko, 2008 dalam
yangada (Wong, 2009). Purwandari,2009).
Anakyangdirawatdirumahsakitser Hospitalisasi dapat
ingmengalamireaksihospitalisasi dalam menyebabkananakketakutandenganpali
bentuk anak ngsedikitnyasatualasan.Takutakaninter
rewel,tidakmaudidekatiolehpetugaskes vensikeperawatan,takutuntukmenjadipa
ehatan,ketakutan,tampakcemas, sien,dantakutsebagaitahapandalamperk
embanganmereka(Salmela,2010).Hospi
1
STIKBinaHusada Palembang talisasimenyebabkankecemasandanseca
raemosionaltraumatisbagianak.

71
HubunganPelaksanaanKomunikasiTerapeutikdenganTingkatKecemasanAkibatHospitalisasipadaA
nakUsiaSekolahyangDirawatdiRSUD KayuagungTahun 2017
Jurnal IlmiahUniversitasBatanghari Jambi Vol.18No.1Tahun2018

Lingkunganbaru,orangasingdanperistiw lingkunganterhadapsistemimmune,dan
ayangtidakmenyenangkansepertiprosed bagaimanapengaturanruanganyang
uryangmenyakitkan,menakutkan,dnam menarik. Setting ruang rawat anakyang
enyedihkanuntukanak(Rohafzaet al., menarik memberikan
2009). kesenangantersendiri sehingga anak
Kecemasansangatberhubungande menjadi tidakcemas selama
nganperasaantidakpastidanketidakberda hospitalisasi. Anak
yaansabagaihasilpenilaianterhadapsuat yangkooperatifketikadilakukantindakan
uobjekataukeadaan. Cemas timbul keperawatanmerupakansalahsatutandaa
sebagai nakyangtidakcemasakibathospitalisasi.
responterhadapstres,baikstresfisikdanfi Teorilingkunganterapetikjugadap
siologis.Artinya,ansietasterjadiketikase at digunakan untuk membantu
orangmerasaterancambaikfisikmaupun anakdalam menghadapi stress
psikologis.Ansietasadalahkekhawatiran hospitalisasiyangmeliputipsikologiling
yangtidakjelasdan menyebar, yang kungan(efekpsikososialdarilingkungan)
berkaitan denganperasaan tidak pasti ,psychoneuroimmunology
dan tidak
berdayadengankeadaanemosiyangtidak (efeklingkungan terhadap system
memilikiobjek (Stuart,2016). immune);neuroscience(bagaimanapemi
Anak usia sekolah (6 sampai kiranarsitektur atau desain ruang).
12tahun)mengandalkanpengalaman- Fasilitaspelayanankesehatanuntukpasie
pengalaman masa lalu untuk ndiharapkandapatmeningkatkankesehat
menuntunmereka.Tergantungpadakuali an,keamanan,danhubungansosial yang
taspengalamanmasalalu.Merekamungki normal, dan tidak
n tampak malu atau ragu- terkesanmengisolasi.Desainlingkungan
raguselamapengkajiankesehatan.Sering yangterapetikdiperlukanuntukpasiendili
kalimerekamungkintakutterluka atau ngkunganrumahsakit(Smith&Watkins,2
merasa malu. 010).Ruangrawatanakperludesainruang
Memberikanwaktuuntukmemperolehke menarik.Desainruangyangterapetikdiru
tenangandari privasi (mungkin dari angrawatanakdiantaranyapenggunaansp
orang reibergambar,hiasanbergambarkartun,r
tua)membantudalamkomunikasi(Gunar estraininfusbergambar,permainanterape
so,2005). tik,dankomunikasiperawatyangterapeti
Perawatharusmengetahuiteknik- k.Disampingitukombinasi music dan
teknikdalamberkomunikasikarenakomu seni dapat
nikasimerupakancarayangdapatdilakuk jugaditerapkan.Terapimusikdapatdilaku
anuntukmemberikaninformasitentangke kandengandiperdengarkannyamusikyan
sehatan.Komunikasijugadapatmengura gdisukaianak,sedangkanterapisenidapat
ngirasacemasanakakibathospitalisasi.Pe diterapkandenganmenggambarbebas.
ranperawatdalammeminimalkan stres BerdasarkanpenelitianRedhian(2
011),yangbertujuanuntukmemahamidan
akibathospitalisasipadaanakadalahsang menjelaskanbagaimanateknikataucaray
atpenting.Perawatperlumemahamikons angdigunakanperawatdalammelakukan
ep stres hospitalisasi dan prinsip- komunikasiterapeutikdenganpasienana
prinsipasuhankeperawatanmelaluipend kdanjugaorangtua.Hasilpenelitiannyaad
ekatanproseskeperawatan(Hidayat,200 alahpadasaatpertemuan awal perawat
5). dengan
MenurutSmithdanWatkins(2010), pasienanakuntukmelakukanpengkajiana
lingkunganterapetikmeliputiefekpsikos wal
osiallingkungan,efek

72
HubunganPelaksanaanKomunikasiTerapeutikdenganTingkatKecemasanAkibatHospitalisasipadaA
nakUsiaSekolahyangDirawatdiRSUD KayuagungTahun 2017
Jurnal IlmiahUniversitasBatanghari Jambi Vol.18No.1Tahun2018

padapasienanak,jikapasiensudahbisa asingdanritinitasrumahsakitbisasangat
diajak berkomunikasi dengan membosankan. Dari reaksi
baik,perawat tanyakan langsung pada yangditimbulkandiatasakanmemunculk
anaktapijikatidaklangsungkeorangtuany ankecemasandanketakutananakdirumah
a.Seringkaliperawatmelakukan sakit(Supartini, 2004).
komunikasi pada orangtuapasien anak. Perawat dan
Teknik komunikasi
yangdigunakanperawatRSUDUngarang pasiendiperbolehkanmemasukihubunga
unakanhanyalahteknikbermainkarenadi ninterpersonalyangakrab.Pasienberhak
anggappalingefektif.Carakomunikasiter mengetahuitentangasuhankeperawatany
apeutikyangperawatterapkansepertiposi angdiberikanolehperawatsebagaipetuga
sibadan,jarakinteraksi,nadabicara,mela skesehatanyang profesional.
kukansentuhandanmengalihkanaktivita Komunikasi
scukupseringdilakukanperawatsaatmen perawatyangmerupakansalahsatukarakt
ghadapi pasienanak. eristikkomunikasiterapeutik.
Ekawati (2010), dalam Berdasarkanstudyawalyangdilaku
penelitianyang bertujuan menganalisis kandiruanganakRSUDKayuagungpadat
hubunganteknikkomunikasiterapeutikd anggal02Oktober2017,didapatkandatab
engankecemasan pada anak sekolah di ulanJanuarisampai Desember 2016
ruangperawatan anak Rumah Sakit sebanyak
ElisabethBekasimenunjukkan11respon 1499anakdirawatdanpadabulanjanuaris
denyangmenyatakanteknikkomunikasit ampaiAgustus2017sebanyak926anakya
erapeutikperawatkurangbaik.Terdapat9 ngdirawatdengankasusThypoid,Demam
orang(81,8%)mengalami BerdarahDengue(DBD),KDS(KejangD
kecemasanberat,2orang(18,2%)mengal emamSementara),Diare,ISPA(InfeksiS
amikecemasanringansedangkandari19r aluranPernapasan Akut).
espondenyangmenyatakan teknik Berdasarkanhasilstudipendahulua
komunikasi n pada bulan Oktober
perawatbaik.Terdapat5orang(26,3%)me 2017terhadap10anakdidapatkan7anakm
ngalamikecemasanberat,14responden(7 engalamicemasdan3anaktidakcemas.An
3,7%)mengalamikecemasanringan. akyangmengalamicemasterlihatdiamda
MenurutCho&Kim(2006),kecem nbingungkemudianmenangisdanmeman
asananakusiasekolahmembutuhkankeha ggil-
diranperawatsebanyak87%.Kecemasan manggilibunyapadasaatperawatmasukk
akibathospitalisasidapatdiminimalkand edalam ruangan perawatan anak.
engankerjasamaantaraperawatdenganm Adajugaanakyangmengamukpadapera
emberikankomunikasiterapeutik, orang wat mencoba berontak dan
tua, tenaga kesehatanyanglain dan memakiperawatdanmerajukinginsegera
anakitu sendiri. pulang.Reaksianakterhadaphospitalisasi
Reaksihospitalisasipadaanakusias sangatindividualtergantungtahapanperk
ekolahsangatlahbanyakdirasakankarena embangan,pengalaman, sistem
anakbelumbisamenerimaperpisahanden dukungan yang adadan kemampuan
ganorangtua,anakusiasekolahmerasace koping
maskarenatidakbisabertemudengantem anak.Selamaperawatanperananorangtua
an sebaya, lingkungan rumah sangatdominandan penting.
sakityangdirasakanterpencil,kesepian, Kurangnyapenjelasandaninforma
si pada waktu akan
melakukantindakan,kurangnyakunjung
anataupertemuanperawatdengananakda
n
73
HubunganPelaksanaanKomunikasiTerapeutikdenganTingkatKecemasanAkibatHospitalisasipadaA
nakUsiaSekolahyangDirawatdiRSUD KayuagungTahun 2017
Jurnal IlmiahUniversitasBatanghari Jambi Vol.18No.1Tahun2018

perawatjarangmemperkenalkandirikepa Kecemasananakterhadaphospitali
da anak dapat menimbulkan cemaspada sasi adalah cemas ringan yaitu75%..
anak. Rasio jumlah tempat KomunikasiTerapeutikPerawat
tiduradalahsebanyak34tempattidurdan3 No Komunikasi
- 4 perawat jaga, pastilah Terapeutik n %
keberadaanperawatdidekatpasiendirasa 1 Cukup 13 32,5
kansangatkurang.Sehinggakomunikasit 2 Baik 27 67,5
erapetiktidakbisadilaksanakandenganse Total 40 100
baik-baiknya.
Berdasarkanlatarbelakangdiatas, Komunikasiterapeutikperawatyan
makapenulistertarikuntukmelakukanpe gditerapkanadalahkomunikasibaikyaitu
nelitiandenganjudul"hubunganpelaksan 67,5%.
aankomunikasiterapeutikdengantingkat
kecemasanakibathospitalisasipadaanak HubunganKomunikasiTerapeutikden
usiasekolahyangdirawatdiRSUDkayuag ganTingkatKecemasan
ung. Uji yang dilakukan
menggunakanFisher’s Exact
METODEPENELITIAN Testmenunjukan
Penelitianinimenggunakanrancan nilai(signifikansi)sebesar0.006.Karenan
ganstudikorelasi(Correlationstudy)den ilai signifikansi 0.006<0,05
ganmenggunakanpendekatanCrosssecti sehinggadidapatkesimpulanadahubunga
onalyangbertujuan untuk mengetahui nkomunikasiterapeutikdengantingkatke
hubunganpelaksanaankamunikasiterape cemasanakibathospitalisasipadaanakusi
utikdengantingkatkecemasanakibathosp asekolah.
italisasipadaanakusiasekolahyangdiraw
atdiRSUDKayuagung.Populasidalampe PEMBAHASAN
nelitianiniadalahanak usia sekolah yang Ansietasadalahperasaanyangtidak
sedang menyenangkan,tidakenak,khawatirdang
dirawatdiruanganakRSUDKayuagungd elisah.Ansietasdapatmenyebabkanketid
enganjumlahsampelsebanyak40respond akseimbanganfisik, psikologis dan
en.Penelitianinidilakukanpada sosial
bulanDesember 2017. (Wilkinson,2016).Ketidakseimbanganfi
sikberupakeluhan-
HASILDANPEMBAHASAN keluhansomatik(fisik),sepertiperasaanp
Hasil Penelitian yang anasataudingin,mual,mulutkering(Stuar
dipaparkanmeliputitingkatkecemasanak t,2016).
ibathospitalisasipadaanak,Komunikasi Hasil penelitian menunjukan
Terapautikperawat,sertaHubunganpela bahwarespondendengancemassedangse
ksanaankomunikasiterapeutikdengantin banyak10orang(25%),danrespondenden
gkat kecemasan. gancemasringansebanyak30
Tingkat KecemasanAnak orang(75%).
Anakusiasekolahadalahanakyang
berusia6-12tahun.Karakteristik
No Tingkat anak usia sekolah adalah suka
n %
Kecemasan berkelompokdengantemansebayasesuai
1 CemasRingan 30 75 jenis kelaminnya.
2 CemasSedang 10 25 Perkembangankognitif anak memasuki
Total 40 100 tahap
konkretyaituanaksudahmulaimemandan
grealistisdaridunianyadanmempunyai

74
HubunganPelaksanaanKomunikasiTerapeutikdenganTingkatKecemasanAkibatHospitalisasipadaA
nakUsiaSekolahyangDirawatdiRSUD KayuagungTahun 2017
Jurnal IlmiahUniversitasBatanghari Jambi Vol.18No.1Tahun2018

anggapanyangsamadenganoranglain. Berdasarkan hasil penelitian


Anak usia danuraianpembahasanpadababsebelum
nya dapatdisimpulkan
sekolahmembayangkan dirawat 1. Sebagianbesarrespondenmengalamic
dirumah sakitmerupakan suatu emasringansebanyak30 orang(75%).
hukuman, dipisahkan,merasa tidak 2. Sebagian besar komunikasi
aman dan kemandiriannyaterlambat. perawatadalahbaiksebanyak27(67,5
Menjalani %).
3. Adahubungankomunikasiterapeutik
terapipengobatan,diberikanterapimedis dengan kecemasan
yangterkadangmenyakitianggotatubuh akibathospitalisasipadaanakusiapras
anak cenderung menjadikan ekolah(p=0.006 < α=0.05).
anakcemas(Wong,2009). Saran
Komunikasi adalah suatu 1. BagiRumahSakit
prosesdimanainformasiditransmisikan Untuklebihmeningkatkankomunikas
melaluisebuahsistemsimbol,tandaatau idalammelakukantindakanterutamap
perilaku yang umum. erawat,danmelibatkan keluarga
Komunikasidalam bidang keperawatan terdekat
merupakanprosemenciptakanhubungan pasiendalammemberikanterapiyangd
antaraperawatdan klien. iberikan.
Hasilpenelitianmenunjukanbahw 2. PendidikanKeperawatan
adistribusikomunikasiperawatcukup Hasilpenelitiandapatdijadikanbahan
baik adalah sebanyak 13 orang(32.5%) pembelajarandikampustentangpentin
dan komunikasi perawat gnyamelakukankomunikasiterapeuti
baiksebanyak27 orang(67.5%). kuntukmeminialkandampakhospitali
Ujistatisticyangdilakukanmenggu sasipadaanak
nakanFisher’sExactTestmenunjukanhas
ilnilai(signifikansi)sebesar 0.006. DAFTARPUSTAKA
Karena nilai Ekawati,L.
signifikansi0.006<0,05,makaHoditolak, (2010)Hubunganteknikkomunika
Haditerima. Dari hasil uji tersebut siterapeutikperawatdengankecem
dapatditarikkesimpulanadahubunganko asanPadaanakprasekolahdiruangp
munikasiterapeutikdengantingkatkecem erawatananakrumahsakitelisabeth
asanakibathospitalisasipadaanakusiasek bekasi,JurnalPenelitian,Bekasi.
olah. Hawari,H.D.
Reaksihospitalisasipadaanakusias (2009).ManajemenStress,Cemas,
ekolahsangatlahbanyakdirasakankarena danDepresi.Jakarta:FakultasKedo
anakbelumbisamenerimaperpisahanden kteranUniversitasIndonesia.
ganorangtua,anakusiasekolahmerasace Isaacs,Ann(2010),Keperawatankesehat
maskarenatidakbisabertemudengantem anjiwadanpsikiatrik.Jakarta :EGC
an sebaya, lingkungan rumah Potter,P.A&Perry,A,G.
sakityangdirasakanterpencil,kesepian,a (2013).Fundamental OfNursing.
singdanritinitasrumahsakitbisasangat 8th .ElsevierMosby.St.Louis,Miss
membosankan. Dari reaksi ouri
yangditimbulkandiatasakanmemunculk Saryono. (2008). Kumpulan
ankecemasandanketakutananakdirumah instrumentpenelitian kesehatan.
sakit(Supartini, 2004). Yogyakarta:Mulia Medika

SIMPULAN

75
HubunganPelaksanaanKomunikasiTerapeutikdenganTingkatKecemasanAkibatHospitalisasipadaA
nakUsiaSekolahyangDirawatdiRSUD KayuagungTahun 2017
Jurnal IlmiahUniversitasBatanghari Jambi Vol.18No.1Tahun2018
Stuart,G.W.
(2016).PrinsipdanPraktikKepera
watanKesehatanJiwaStuart.Buku
1&2.1stIndonesiaedition,byKeliat
&Pasaribu. Elsevier Singapore
PteLtd.
Supartini,Y,
(2004).BukuAjarKonsepDasarKe
perawatanAnak.Jakarta:ECG.
Wong,L.Donna.2009.BukuAjarKepera
watanPediatrik.Vol.1.Edisi 6. .
Jakarta:EG

76
HubunganPelaksanaanKomunikasiTerapeutikdenganTingkatKecemasanAkibatHospitalisasipadaA
nakUsiaSekolahyangDirawatdiRSUD KayuagungTahun 2017
HUBUNGANKOMUNIKASITERAPEUTIKPERAWATDENGANT
INGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH
YANGDIRAWAT DI RSUD DR. SOEDARSO DAN RSU
YARSIPONTIANAK

DIVI
SISWANTII1031
131016

NASKAHPUBLIKASI

PROGRAMSTUDIKEPERAWATAN
FAKULTAS
KEDOKTERANUNIVERSITAS
TANJUNGPURAPONTIANAK
2018
Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat
denganTingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah yang
DirawatdiRSUDDr.SoedarsodanRSUYarsiPontianak
DiviSiswanti*,Ramadhaniyati**,Sukarni**
*Mahasiswa Keperawatan Studi Keperawatan Universitas Tanjungpura,
**DinasKesehatanProvinsiKalimantan Barat

ABSTRAK

LatarBelakang:Anakprasekolahrentanterhadappenyakit,sehinggamenyebabkan
anak harus dirawat di rumah sakit.Stresor utama pada anak yangdirawat antara
lain kecemasan karena perpisahan, kehilangan kontrol,
perlukaandannyeri.Kecemasanpadaanakselamamasaperawatanmerupakansebuahfe
nomenayangseringkaliterjadidirumahsakit.Upayauntukmenurunkankecemasanana
kdapatdilakukanmelaluipelaksanaanteknikkomunikasiterapeutikperawatsebagaior
angyangpalingdekatdengananakselamaperawatandi rumah sakit.
Tujuan:mengetahuihubunganteknikkomunikasiterapeutikperawatdengantingkat
kecemasan anak usia prasekolah yang dirawat di RSUD dr.Soedarsodan
RSUYarsi Pontianak
Metodologi:AnalisaKorelasiChiSquare.Sampelberjumlah30respondenmenggunak
antekniktotalsamplingsertaalatpengambilandatamenggunakankuesioner.
Hasil: Didapatkan nilai p-value sebesar 0,017 (α = 0,05), dengan jenis
kelaminanakterbanyakyaituperempuan(60,0%),lamarawatpalinglama1-
3hari(56,7%). Pendidikan terbanyak DIII (73,3%), lama bekerja paling lama yaitu
1-3tahun (22,9%). Data tingkat kecemasan masuk dalam kategori tinggi (56,7%),
dankomunikasiterapeutikperawat sebagianbesar kurangbaik (53,3%).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara teknik komunikasi terapeutik
perawatdengantingkatkecemasananakusiaprasekolahyangdirawatdiRSUDDr.Soed
arsodan RSUYarsi Pontianak.

KataKunci :TingkatKecemasan,KomunikasiTerapeutikPerawat
Referensi :48 (2000-2015)

1
TherapeuticCommunicationRelationshipsLevelNursesA
nxietyofPreschoolersPreschooled atRSUD
Dr.SoedarsoandRSUYarsiPontianak
DiviSiswanti*,Ramadhaniyati**,Sukarni**
*Nursing Student Tanjungpura University, **Departement Kalimantan
BaratProvincialHealth

ABSTRACT

Background:Hospitalizationforceschildrentostayandbehospitalized,thisconditionc
anhaveanimpactonpreschoolers.Themainstressorsintreatedchildrenincludeanxietyd
uetoseparation,lossofcontrol,injuryandpain.Anxietyinchildrenduringhospitalization
isaphenomenonthatoftenoccursinhospitals.Effortstoreducechildanxietycanbedoneth
roughthetherapeuticcommunication of nurses as the person closest to the child
during
hospitalization.Objective:toknowtherapeuticcommunicationrelationshipofnursewit
hanxietylevel of preschool age children treated in dr. Soedarso and RSU Yarsi
PontianakMethodology:ChiSquareCorrelationAnalysis.Samplestotaling30responde
ntsusingtotalsamplingtechniqueanddatacollectiontoolsusingquestionnaires.
Result:Obtainedp-valueof0,017(α=0,05),withfemalechild(60,0%),lengthof stay 1-
3 days (56,7%). Thehighest number of female sex is female(86,7%),age 26-35
years (83,3%), education of DIII (73,3%). Data on anxiety levels fallinto the
weight category (56.7%), and nurse therapeutic communication is mostlypoor
(53.3%).
Conclusion: There is correlation between therapeutic communication of
nursewith anxiety level of preschool age children treated in RSUD Dr. Soedarso
andRSUYarsi Pontianak.

Keywords: Anxiety Level, Therapeutic Communication


NurseReference:48 (2000-2015)

2
PENDAHULUAN mampumengembangkankreativitasdan
Anakadalahindividuyangmasihmemil sosialnya untuk berinteraksi
iki ketergantungan pada denganoranglaindanakanmulaibelajar
orangdewasadanlingkungansekitarny
a.Anak memerlukan lingkungan
yangdapat memfasilitasi dalam
kebutuhandasar serta belajar mandiri.
Periodeusiaperkembangananakmelip
utiperiodepranataldimulaidarikonsep
sisampailahir,masabayidimulaidarila
hirsampai1tahun,masa kanak-kanak
awal 1 sampai
6tahun,padaperiodeinidibagimenjadi
dua,yaituToodlerdanPrasekolah(3sa
mpai6tahun).Periode ini berasal dari
waktu anak-
anakdapatbergeraksambilberdirisamp
aimerekamasuksekolah,ditandai
dengan aktivitas yang tinggi.Periode
ini

merupakanperkembangan fisik dan


kepribadianyangbesar.Perkembangan
motorikberlangsungterus-
menerus.Masakanak-
kanakpertengahan6sampai
12tahun.Masakanak-
kanakakhir11sampai19tahun(wong,2
008).
Anakusiaprasekolah3-6tahun
sudah

3
hidupmandiri(Hidayat,2008).Perke
mbangan anak usia
prasekolahsebagianbesarsudahmemi
likiketerampilanverbaldanmampube
radaptasi dengan berbagai
situasi.Padausiaini,anakmembutuhk
anlingkunganyangnyamanuntukpros
es tumbuh kembangnya,
sepertilingkunganbermaindanteman
sepermainanyangmenyenangkan.An
akbelummampumembangunsuatuga
mbaranmentalterhadappengalamank
ehidupansebelumnyasehinggadenga
ndemikianharusmenciptakan
pengalamannya
sendiri(Soetjiningsih,2013).
Anakusiaprasekolahmerupa
kanpopulasiyangsangatrentanterhad
appenyakitkarenadiusiaini,anakaktif
untukbermaindan rasa ingin
tahunya tinggi,
anakcenderungmencobaapapununtu
kdilakukan,sehinggadapatmenyebab
kananakterpaparlingkungandanmen
yebabkananakmudah terserang
penyakit.
sebagianbesaranakusiaprasekolahsu
dahmenjalanitoilettraining,sehingga
anakrentanterkontaminasilingkunga
n oleh urine dan feses
yangakanmenyebabkanterserang

4
penyakit.Penyakityangseringmenyera banyakmengalamimasalahyanglebihs
nganakprasekolahyaitucacar air eriusdankompleksdibandingkankejad
(varisela), campak (rubela),diare, ianhospitalisasipadatahun-
Hepatitis A, meningitis tahunsebelumnya.Timbultantangan-
otitismedia,infeksisaluranpernapasan tantanganyangharusdihadapianak,sep
(Wong,2009).Selainitu,anakprasekol ertimengatasisuatuperpisahan,penyes
ah merupakan populasi uaian dengan lingkungan
yangsangatrentanterutamaketikamen yangasingbaginya,penyesuaiandenga
ghadapisituasiyangmembuatcemas nbanyakorangyangmengurusnya,haru
dan stress, yaitu salah sberhubungandanbergauldengananak
satunyalingkunganyangbarusepertilin -
gkungan rumah anaklainyangsakitsertaharusmenerim
aterapiyangmenyakitkan.
sakit(hospitalisasi).Halinidikarenaka Penelitianmembuktikanbahw
nkemampuan koping yang ahospitalisasianakdapatmenjadisuatu
digunakanolehorangdewasaberbeda,p permasalahanyangmenimbulkan
adaanak-anak koping trauma baik bagi
belumberkembang anakmaupunorangtuasehinggamenim
dengan sempurna (Kyle& Carman, bulkanreaksitertentuyangakansangatb
2015). erdampakpadakerjasama anak dan
Sakitpadaanakusiaprasekolah, orang tua
merupakan sesuatu yangmenakutkan. dalamperawatananakselamadirumahs
Selain itu, perawatan akit (Supartini, 2004).
dirumahsakitdapatmenimbulkancema Berdasarkansurvei dari WHO pada
skarenaanakmerasakehilanganlingku tahun
nganyangdirasakanyaaman,penuhkas 2008,hampir80%anakmengalamipera
ihsayang,danmenyenangkan.Anakjug watan di rumah sakit.
a harus meninggalkan SedangkandiIndonesiasendiriberdasa
lingkunganrumah yang dikenalnya, rkansurvei kesehatan ibu dan anak
permainan,dantemansepermainannya tahun2010didapatkanhasilbahwadari
(Supartini, 2004). Kondisi anak 1.425 anak mengalami dampak
yangdirawatdirumahsakitsaatini
5
hospitalisasi, dan 33,2% erkembanganpadaanak.
diantaranyamengalamidampakhospit
alisasiberat,41,6%mengalamidampak
hospitalisasisedang,dan25,2%mengal
amidampakhospitalisasiringan(Rahm
a &Puspasari, 2010).
Berdasarkan

studipendahuluandiruanganakRSUD
Dr. Soedarso Pontianak, tahun
2016terdapat707anakyangmengalami
perawatan di rumah sakit, 80%
anakyangdirawatmenunjukkantandak
ecemasan,sepertiwajahmenjadikemer
ahan, keringat dingin,
gelisah,keteganganfisik,gemetar,dan
menghindar. Ruang anak RSUD
dr.Soedarso Pontianak sudah
diterapkankomunikasi terapeutik
antara
perawatdananak.Belumadaupayapen
erapankomunikasiterapeutikyang
baik pada anak usia
prasekolahselamadirawatdirumahsak
it,sehingga memungkinkan
kecemasananak lebih panjang
masanya. Hal
inimerupakanhalyangpentingbagirum
ahsakityangberupayamemberikan
pelayanan
keperawatanterbaikbagimasyarakat,s
ehinggamampumencegahgangguanp
6
Hospitalisasimerupakanpros
es karena suatu alasan
bencanaataudaruratyangmengharus
kananakuntuktinggaldirumahsakit,
menjalaniterapidanperawatansampa
ipemulangannyakembalikerumah.M
eskipundemikiandirawatdirumahsak
itmerupakanmasalahbesaryangmeni
mbulkanketakutandancemasbagiana
k.Hospitalisasijuga dapat diartikan
adanya beberapaperubahan psikis
yang dapat menjadisebab anak di
rawat dirumah
sakit.Adabeberapadampakhospitalis
asipadaanak,salahsatunyaadalahkec
emasan(Supartini, 2012).
Kecemasan

merupakankondisiemosionalyangtid
akmenyenangkanyangditandaiolehp
erasaan-
perasaansubjektifatauperasaanyangt
idakdiketahuijelassebabnyaatausum
bernyasepertiketegangan,ketakutan,
dankekhawatiran. Respon anak
terhadapkecemasanbervariasi,dipen
garuhiolehberbagaifaktorsepertiusia
perkembangananak,jeniskelamin,la
maperawatan,danpengalamansebelu
mnya terhadap sakit
(Widianti,2011).

7
Anakusiaprasekolahbiasanya respon fisiologis, biasanya anak
mengalamiseparationanxietyataukece jugaakan menampakkan respon
masanperpisahankarenaanakharusber perilaku,sepertigelisah,keteganganfis
pisahdenganlingkungan yang ik,tremorataugemetar,reaksikaget,bic
dirasakannya aracepat,menghindar,hinggamenarik
aman,nyaman,penuhkasihsayang,dan diridarihubunganinterpersonal.
menyenangkansepertilingkunganrum Respon kognitif
ah,permainan,dantemansepermainan yangmungkinmunculadalahperhatian
nya (Ardiningsih S, terganggu,pelupa,salahdalammember
dkk,2006).Berdasarkanhasilpenelitia ikanpenilaian,hambatanberpikir,
nyangdilakukanJanuarsih(2014)men tidak
unjukkandari20respondenfrekuensite
rtinggianakdengantingkatkecemasan mampuberkonsentrasi,danketakutan.
berat,yaitusebanyak14responden(70 Sedangkan respon afektif yang
%),frekuensiterendahanakdenganting biasamunculadalahtidaksabar,tegang,
katkecemasansedang,yaitusebanyak6 danwaspada(Stuart&Sundeen,2007).
responden (30%). Perasaancemasmerupakanda
Anakyangmengalamikecemas mpakdarihospitalisasiyangdialamiole
anakanmemunculkanresponfisologis, hanakkarenamenghadapi stressor (hal
sepertiperubahanpadasistemkardiova yang
skuler,perubahan pola nafas yang dapatmenimbulkanstress)yangadadili
semakincepat atau terengah-engah. ngkungan rumah
Selain
itu,dapatpulaterjadiperubahanpadasis sakit(Sujatmiko,2013).Dampakdarike
tem pencernaan cemasanpadaanakyangmenjalanipera
watan,apabilatidaksegera ditangani
danneuromuscularsepertinafsumakan akan membuat
menurun,gugup,tremor,hinggapusing anakmelakukanpenolakanterhadaptin
daninsomnia.Kulitmengeluarkankeri dakan perawatan dan
ngatdingindanwajahmenjadikemerah pengobatanyangdiberikansehinggaak
an.Selain anberpengaruhterhadaplamanyaharir
awatanakdandapatmemperberat
8
kondisi penyakit yang diderita dengananakselamaperawatandirumah
anak(Widianti,2011). sakit. Sekalipun anak
Untukmengurangidampakaki menolakorangasing(perawat),namun
bathospitalisasiyangdialamianaksela perawatharustetapmemberikandukun
mamenjalaniperawatan,diperlukansu gan dengan meluangkan
atumediayangdapatmengungkapkan waktusecarafisikdekatdengananakme
rasa cemasnya nggunakan komunikasi yang
yaitudenganterapibermain(Sujatmiko baikyaitusuarabernadatenang,pilihan
,2013). katayangtepat,kontakmatadansentuha
Upayauntukmengatasikecema nsecaraempati(Wong,2008).
sanpadaanakantaralainyang pertama Komunikasi
melibatkan orang tuaanak, agar
orang tua berperan terapeutikmerupakankomunikasiyang
aktifdalamperawatananakdengancara direncanakansecarasadar,yangbertuju
membolehkan mereka untuk andankegiatannyadipusatkan untuk
tinggalbersamaanakselama24jam.Jik kesembuhan
atidakmungkin,berikesempatanorang pasien(Indrawati,2003).Komunikasit
tua untuk melihat anak erapeutikmerupakankomunikasiyang
setiapsaatdenganmaksuduntukmemp mempunyai efek
ertahankankontakantaramereka.Yang penyembuhankarenakomunikasiterap
keduamelakukanmodifikasilingkung eutikmerupakansalahsatucarauntukm
anrumahsakit,agar anak tetap merasa emberikaninformasiyangakuratdanm
nyaman dantidak asing dengan embinahubungansalingpercayaterhad
lingkungan baru.Upaya yang ketiga apklien,sehinggaklienakanmerasapua
adalah peran sdenganpelayanan yang diterimanya.
daripetugaskesehatanrumahsakit(dok Apabilaperawatdalamberinteraksiden
ter, perawat), dimana ganklien tidak memperhatikan sikap
diharapkanpetugaskesehatankhususn danteknik dalam komunikasi
yaperawatharusmenghargaisikapanak terapeutikdenganbenardantidakberus
karena selain orang tua ahauntukmenghadirkandirisecarafisik
perawatadalahorangyangpalingdekat

9
yang dapat memfasilitasi komunikasiterapeutikperawatdengan
komunikasiterapeutik, maka tingkat kecemasan pada
hubungan yang baikantara perawat anakprasekolah di ruang perawatan
dengan klienpun akansulitterbina anakRSUDambarawa,hasildaripeneli
(Anggraini,2009). tianinimenunjukanadanyahubunganp
Komunikasi terapeutik elaksanaankomunikasiterapeutikpera
antaraperawatdananakadalahhubunga watdengantingkatkecemasan pada
nkerjasamayangditandaidengantukar- anak prasekolah
menukarperilaku,perasaan,pikiran, diruangperawatananakRSUDambara
pengalaman dalam wa.
membinahubunganintimyangterapeut Berdasarkanhasilpenelitianya
ik.Dalamprosesmembinahubunganter ngdilakukanolehSantoso,dkk(2013)d
apeutik perawat enganpenelitianyangberjudulpengaru
hpenerapankomunikasiterapeutikpera
harusmenyesuaikandengantingkatper watterhadaptingkatkecemasananakus
kembangananakdalammenyadaridan iaprasekolahyangmenjalanihospitalis
mengidentifikasimasalahdanmemban asidiRSUDTugurejoSemarang.Hasil
tudalampemecahanmasalah(Stuart&S daripenelitianinimenunjukkanadanya
udden,2007). pengaruhpenerapankomunikasiterape
Caraberkomunikasipadaanak utikperawat terhadap tingkat
berbedadengankomimikasiterapeutik kecemasananak usia prasekolah yang
padaorangdewasa.Komunikasiterape menjalanihospitalisasidiRSUDTugur
utikpadaanakhendaknyaselalumempe ejoSemarang.
rhatikannadasuara,jarakinteraksideng Berdasarkanhasilpenelitianya
ananak,sentuhanyangdiberikankepad ng
a anakharusataspersetujuananak dilakukanolehWinokan,dkk(2015)de
(Mundakir, 2006). nganpenelitianyangberjudulhubunga
Padapenelitianterkaitkomunik nkomunikasiterapeutikperawatdenga
asi terapeutik perawat yangdilakukan ntingkatkecemasananakusia5-
oleh Hannan, dkk 12tahun
(2013)denganjudulhubunganpelaksa
naan
10
dalam pelaksanaan pemasangan variabelbebasmaupunvariabelterikat
infusdiruangperawatananakRSUDlap dilakukan pada suatu saat
angansawangKabupatenKepulauanSi atausatuperiodetertentupadawaktuya
taro.Hasildaripenelitianinimenunjukk ngbersamaan (Dharma, 2011).
anadanyahubungankomunikasiterape Populasipadapenelitianiniyaitu
utikperawatdengantingkatkecemasan semuaperawatyangadadiruang anak
anakusia5- RSUD Dr. Soedarso danRSU Yarsi
12tahundalampelaksanaanpemasanga Pontianak dan anak-
ninfusdiruangperawatananakRSUDla anakyangmenjalanihospitalisasidiRS
pangansawangKabupatenKepulauan UD Dr. Soedarso dan RSU
Sitaro. YarsiPontianakTahun2017.Teknikpe
METODE ngambilansampelyaitumenggunakant
Penelitian ini merupakan otalsamplingyaituperawat yang
jenispenelitian kuantitatif non bekerja di ruang
eksperimendenganmenggunakandesa anakdananakusiaprasekolahyangdira
inpenelitianObservasionalAnalitikkar watdiruangperawatananakRSUDDr.S
enapenelitianinihanyamengamatitanp oedarsoPontianakdalam bulan Juli
amemberikanperlakuanyangbertujua 2017, sebanyak 20perawat dan 20
nuntukmengungkapkanhubungankor anak. Perawat yangbekerja di ruang
elatifantar variabel yaitu penelitian anak dan anak
untukmengetahuihubungankomunika usiaprasekolahyangdirawatdiRSUYa
siterapeutikperawatterhadaptingkatke rsiPontianakdalambulanJuli2017,seb
cemasananakusiaprasekolahyangmen anyak10perawatdan 10anak. Total
jalanihospitalisasidiRSUD Dr. sampel dalam
Soedarso dan RSU YarsiPontianak penelitianini,sebanyak30perawatdan
dengan pendekatan CrossSectional. 30anak.
Penelitian Instrumen dalam penelitian
iniberupakuesioner/angket,observasi
inimenggunakanpendekatanCrossSec danwawancara.Dimanapenelitiakan
tionalkarenapengumpulandata melakukan wawancara
kepadaorangtuaanakusiaprasekolahy
ang
11
menjalani hospitalisasi di RSUD karakteristikdarirespondenanakberup
Dr.Soedarso dan RSU Yarsi a jenis kelamin dan lama
Pontianak,selanjutnyamemberikanku rawat.Karakteristik dari responden
esioneryangberisipernyataanuntukme perawatberupa pendidikan dan lama
ngetahui tingkat kecemasan bekerja.Sedangkananalisabivariatme
anaksertapenelitimelakukanobservasi nggunakanujiStatistikUjiAnalisakore
secaralangsungkepadaresponden.Ke lasiChiSquaredilakukanuntukmenget
mudianpenelitimengobservasiperawa ahuihubungankomunikasiterapeutikp
t terhadap teknik komunikasiperawat erawatdengantingkatkecemasananak
anak untuk mengisi lembarkuesioner usia prasekolah yang dirawat diruang
teknik komunikasi perawatanak. anak RSUD Dr. Soedarso
Pada penelitian ini, analisa danRSUYarsi Pontianak.
univariatemenjelaskan tentang

HASILPENELITIAN
Analisisunivariatdalampenelit berupa pendidikan dan lama
ianinimenjelaskantentangkarakteristi bekerja.Adapun karakteristik
kdarirespondenanakberupa jenis responden yangdiperoleh dari
kelamin dan lama
rawat.Karakteristikdarirespondenper kuesionersebagaimanaterdapatdalamt
awat abelberikut.

Tabel1.KarakteristikRespondenAnak(n=30)

Variabel f %

JenisKelamin 12 40,0
Laki-laki 18 60,0
Perempuan
LamaRawat 17 56,7
1-3hari 11 36,7
4-6hari 2 6,7
7-10hari
Sumber : dataprimeryangtelahdilah2017

12
Berdasarkan table 1 perempuansebanyak18orang(60,0%),
menunjukkan bahwa sebagian dandenganlamarawatpaling lama
besarpasienanakdiduaRumahSakitPo yaitu 1-3 hari sebanyak17 orang
ntianakmemiliki jeniskelamin (36,7%)

Tabel2.KarakteristikRespondenPerawat(n=30)
Variabel f %
Pendidikan
S1 8 26,7
DIII 22 73,3
LamaBekerja
< 1tahun 1 1,4
1-3tahun 16 22,9
4-5tahun 13 16,8

Sumber :dataprimeryangtelahdiolah2017

Berdasarkan DIII sebanyak 22 orang (73,3%)


dandengan rentang lama bekerja
tabel2denganUjiBerdasarkantabel4.2 terlamayaitu1-
menunjukkan bahwa sebagian 3tahunsebanyak16orang
besarperawatdengantingkatpendidika (22,9%).
n

Tabel 3 Data Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Tingkat Kecemasan di


RSUDDr. SoedarsodanRSUYarsiPontianak(n=30)
Variabel f %
TingkatKecemasan
Rendah 11 36,7
Tinggi 19 63,3
KomunikasiTerapeutikPerawat
KurangBaik 16 53,3
Baik 14 46,7
Sumber:dataprimeryangtelahdiolah2017

Tabel3menunjukkanbahwa yaitusebanyak 19orang(63,3%).


kecemasan pada anak usia Komunikasi terapeutik perawat
prasekolahyangmenjalanihospitalisas sebagianbesardalamkategorikurang
i di RSUD Dr. baik yaitu sebanyak 16 orang(53,3%)
SoedarsodanRSUYarsiPontianak
sebagianbesarmasukdalamkategoritin
ggi
13
AnalisakorelasiChiSquaredilakukanu anak usia prasekolah yang dirawat
ntukmengetahuihubungankomunikas diruang anak RSUD Dr. Soedarso
iterapeutikperawatdengantingkatkece danRSUYarsiPontianak.Adapunhasil
masan nyadapatdilihatdibaawahini:

Tabel 4 Hasil Analisa kolerasi Chi Square Hubungan Komunikasi


TerapeutikPerawat Dengan Tingkat Kecemasan Anak UsiaPrasekolah
YangDirawat diRSUDDr. SoedarsodanRSUYarsiPontianak
KomunikasiTerapeutikPerawat
Keemasan Total Pvalue
Kurang Baik Baik
f % f % F %
Rendah 9 30,0 2 6,7 11 36,7
Tinggi 7 23,3 12 40,0 19 63,3 0,017
Total 16 53,3 14 46,7 30 100
Sumber :dataprimeryangtelahdiolah2017

Datapadatabel4menunjukkan Hasil uji statistik


bahwa sebagian didapatkannilai p = 0,017, sehingga
besarrespondentingkatkecemasannya artinya
tinggi(63,3%).Dari30respondenterse adahubunganantarakomunikasiterape
but,sebagianbesarperawatmelakukan utikperawatdengantingkatkecemasan
komunikasiterapeutikyangbaik14ora anakusiaprasekolahyang dirawat di
ng(46,7%)dan16 RSUD Dr.
responden(53,3%)melakukankomuni SoedarsodanRSUYarsiPontianak.
kasiterapeutikyangkurangbaik.

PEMBAHASAN

DarihasilujistatistikkorelasiChiS anakusiaprasekolah.Hasilpenelitianin
quaredidapatnilaikoefisienkorelasise isejalandenganteoriyangdikemukaka
besar0,017ataulebihkecil dari p < nolehSupartini(2004)yangmenyataka
0,05 yang nbahwareaksianaksaatdirawatdiruma
bermaknaterdapathubunganyangsigni hsakitadalahkecemasankarenaperluka
fikanantara teknik komunikasi antubuh,danrasanyeri
terapeutikperawatdengantingkatkece
masan
14
reaksianakyangmenunjukkanperilaku u
antara lain menolak
makan,seringbertanya,tidakkooperati
fterhadappetugaskesehatanbahkanme
nunjukkan reaksi
agresif,marah,berontak,tidakmaubek
erjasamadenganperawat.
Hasilanalisishubunganteknik
komunikasiterapeutikperawatdengant
ingkatkecemasanpada anak
prasekolah di ruang
anakdiperolehhasilbahwarespondeny
ang menyatakan pelaksanaan
teknikkomunikasi terapeutik perawat
dalamkategorikurangdengankecemas
anpada anak prasekolah kategori
tinggisebanyak19
dari30orang(63,3%).
Teknik komunikasi
terapeutikberfungsiuntukmengemban
gkanpribadipasienkearahyanglebihpo
sitifatauadaptifdandiarahkanpadapert
umbuhanpasien.Komunikasiterapeuti
kjugamemberikankontribusidalamme
nggunakanpelayanankesehatanataupe
rawatankepadaanakdansebagaisarana
untukmempercepatprosespenyembuh
an.
Komunikasi

terapeutikmemegangperananpentingd
alammembantupasiendalammembant
15
pasienmemecahkanmasalahyangdih
adapi.Komunikasiterapeutikdefenisi
kan sebagai komunikasi
yangdirencanakan secara sadar,
bertujuandankegiatandipusatkanunt
ukkesembuhanpasien,sehinggamem
pengaruhitingkatkecemasanpasiens
elamamenjalanimasaperawatan.Pela
ksanaankomunikasiterapeutikbertuj
uanmembantupasien menjelaskan
dan mengurangibeban pikiran,
perasaan, mengurangikeraguan dan
mempercepat
interaksikeduapihakantaraperawatd
anpaseinsehinggadapatmembantudil
akukannyatindakanyangefisien(Mac
hfoedz,2009).
Komunikasiperawatdirumah
sakitjugabertujuanagarpelayananke
perawatanyangdiberikan berjalan
efektif. Intervensiyang penting
dilakukan petugas
yangmerawatanakdirumahsakitpada
prinsipnyauntukmeminimalkanstres
sor,mencegahperasaankehilangan,
meminimalkan rasa
takutterhadapperlukaandannyerisert
amemaksimalkanmanfaatperawatan
dirumahsakit.Terapikomunikasitera
peutik juga merupakan salah
satucarayangefektifdalammengatasi

16
kecemasanpadaanakyang MenurutWong(2008)lingkun
dirawatdirumahsakit.Hubunganpera gan yang asing, sikap protesdan
watdengan pasien yang terapeutik menolak makan akan semakin
dapatmemberikanpengalamanperbaik didukungsaatmenghadapipetugaskese
anemosibagipasien.Halinimenyebabk hatan(perawatataudokter),kebiasaan
an yang berbeda dan
prosedurpenyembuhan.
perawatmengaplikasikandirinyasecar
aterapeutikdanmemakaiberbagaitekni Anakharusmenjalaniproseduryangtid
kkomunikasiagarperilakupasien akmenyenangkandanmenimbulkanny
berubah ke arah yang eri(disuntik,diinfus,dansebagainya).P
positif(Dalawi,E.,Rochimah,Gustina, enyakitdanhospitalisasi menjadi
Roselina,E., Banon, E., 2009). masalah utamayangharusdi hadapi
Caraberkomunikasipadaanak anak.
berbeda dengan orang Faktor lain
dewasa.Komunikasiterapeutikpadaan
akhendaknyaselalumemperhatikanna yangmenyebabkankecemasanyaitute
dasuara,jarakinteraksidengananak,se knikkomunikasiterapeutikperawat.Se
ntuhanyangdiberikankepadaanakharu makinbaikkomunikasiyangdilakukan
sataspersetujuananak(Munandar,200 perawatdenganpasien maka angka
6).Apabilaperawatdalamberinteraksi kecemasan
denganpasientidakmemperhatikansik padaanakakansemakinberkurang.Seb
apdanteknikdalamkomunikasiterapeu aliknyajikakomunikasiterapeutik
tikdenganbenardantidakberusahauntu perawat dilakukan
kmenghadirkandirisecara fisik yang kurangbaikmakaakanmenyebabkanti
dapat ngginyatingkatkecemasanyangterjadi
memfasilitasikomunikasiterapeutik, padaanak.Dukungankeluargajugaber
makahubungan yang baik antara peranpentingdalam tingkat
perawatdengan pasein pun akan sulit kecemasan pada anak.Anak akan
terbina(Anggraini,2009). merasa aman jika
beradadidekatorang-
orangyangdiasayangi.
17
KESIMPULAN Keperawatan.Jakarta:TransInfo
Media.
Berdasarkanhasildananalisisp
Hastono,S.P.&Sabri(2010).StatistikK
enelitian,secaraumumdapatdisimpulk
esehatan.Jakarta:PT.RayaGra
anbahwaTerdapathubunganyangber findoPersada.
maknaantarakomunikasiterapeutikpe Hannan,dkk(2012).HubunganPelaksa
rawatdengan tingkat kecemasan pada naanKomunikasiTerapeutikP
erawatdenganTingkatKecema
anakusiaprasekolahyangdirawatdiRS
sanpadaAnakUsiaPrasekolah
UD Dr. Soedarso dan RSU diRuangPerawatanAnakRSU
YarsiPontianak. DAmbarawa.JurnalKeperawa
tan.
DAFTARPUSTAKA Hidayat.
(2008).MetodePenelitianKep
Adriana,D. erawatandanTeknikAnalisaD
(2011).TumbuhKembangdan ata.Jakarta:Salemba Medika.
TherapyBermain Pada Anak.
Jakarta:Salemba Medika. Hidayat,A.
(2010).MetodePenelitianKese
Apriany,D. hatan:Paradigma
(2013).HubunganAntaraHosp
italisasiAnakDenganTingkat Kuantitatif.Surabaya:HealthB
KecemasanPadaOrangTua.Ju ooksPublishing.
rnalKeperawatanSoedirman(
TheSoedirmanJournalofNursi Hurlock,E.B.
ng),Volume8,Hal.92- (2010).PsikologiPerkembang
104. an:SuatuPendekatan

Asmayanty. (2009). Hubungan SepanjangRentang


LamaHospitalisasi Dengan Kehidupan. Jakarta:Erlangga.
TingkatKecemasan
Hurlock,E.B.
PerpisahanAkibatHospitalisas (2011).PsikologiPerkembang
ipadaAnakUsiaPrasekolahdiR an:SuatuPendekatan
SUPKUMuhammadiyahBant
ul.JurnalKeperawatan. SepanjangRentang
Kehidupan. Jakarta:Erlangga.
Bezt, C. & Sowden, L. (2009).
BukuSaku Keperawatan KeliatB,dkk.
Pediatrik.Jakarta:EGC. (2006).ProsesKeperawatanJi
waEdisiII.Jakarta:EGC.
Dharma, Kelana K. (2015).
Metodologi Penelitian Kyle, T. & Susan, C. (2015).
BukuAjarKeperawatanPediat
ri(Volume 1).Jakarta:EGC.
18
Lumiu,StellaEngel,dkk(2013).Hubun Notoatmodjo,S.
gan (2007).PromosiKesehatan dan
Ilmu
DukunganKeluargadenganTi PerilakuKesehatan.Jakarta:Rin
ngkatKecemasan ekaCipta.
Notoatmodjo,S.
AkibatHospitalisasipadaAnak
(2010).MetodePenelitian
diUsia Prasekolah di IRINA
EBLURSUPProf.Dr.R.D.
Kesehatan.Jakarta:RinekaCipta
Kandou Manado.
.
EjournalKeperawatan.Volum
eI.
Margono.
(2013).MetodologiPenelitian

Pendidikan.Jakarta:RinekaCi
pta.
Montolalu.
(2008).BermainPermainanAn
ak.Jakarta:UniversitasTerbuk
a.
Mubin,M.F&DessyM.H.
(2010).Faktor-Faktor yang
Berhubungan

denganKecemasanpadaAnak
UsiaPrasekolahdiBangsalMel
atiRSUD

TugurejoSemarang.FIKKes.J
urnalKeperawatan.Volume3
Marfuedz,
(2005).MetodologiPenelitian
Bidang
Kesehatan,Keperewatan,Kebi
danan,Kedokteran.

Yogya:Fitramaya.
Notoatmodjo, S. (2003).
PendidikandanPerilakuKeseh
atan.Jakarta:RinekaCipta.
19
Notoatmodjo, S. (2012). Stuart,G.
MetodologiPenelitian (2007).BukuSakuKeperawata
nJiwaEdisiV.Jakarta:EGC.
Kesehatan.Jakarta:RinekaCi
pta.
Nursalam,dkk.
(2005).AsuhanKeperawatan
Bayi dan
Anak.Jakarta:SalembaMedik
a.
Patmonodewo, S (2008).
PendidikanAnakUsiaPrasek
olah.Jakarta:RinekaCipta.
Putra,Ardia.
(2013).HubunganKomunika
si

TerapeutikPerawatdenganTi
ngkatKepuasanPasiendiRua
ngRawatInapRSUDDr.Zain
oelAbidin.JurnalIlmuKeper
awatan.
Sabri,H.D.
(2012).StatistikKesehatan.
Jakarta: RajawaliPers.
Santoso,S.(2010).Teori-
TeoriPsikologiSosial.Bandu
ng:Refika Aditama.
Santoso,DwiA,dkk.(2012).Pengaruh

Penerapan
Komunikasi

TerapeutikPerawatTerhadap
PerilakuKooperatifAnakUsi
aToodlerdiRSUDTugurejoS
emarang:

JurnalKeperawatan.
Soetjiningsih,GdeRanuhIGN(2013).
TumbuhKembangAnak.Jakar
ta:EGC.

20
Stuart & Sudden. (2007). Buku Manusia (KDM).
SakuKeperawatanJiwa(4ed.). Yogyakarta:NuhaMedika.
Jakarta:EGC.
Wong,D.L.
Sugiyono. (2010). Metode (2009).BukuAjarKeperawatan
PenelitianKuantitatif, Pediatrik(Vol.Volume
Kualitatif Dan 2).Jakarta:EGC.
R&D.Bandung:Alfabeta. (NaskahPublikasi).
Suliswati. RisetKesehatanDasarProvinsiKalima
(2005).KonsepDasarKeperaw ntanBarat,2013,Pedoman
atanKesehatanJIwa.Jakarta:E
GC. PewawancaraPetugasPengump
ulData.
Supartini,Y.
(2004).BukuAjarKonsepDasa Wong,D.L.
rKeperawatanAnak.Jakarta:E (2008).BukuAjarKeperawata
GC. n Pediatrik (Vol.Volume
Supartini,Y. 2).Jakarta:EGC.
(2012).BukuAjarKonsepDasa YuliantyI,R.(2011).PermainanYang
rKeperawatanAnak.Jakarta:E
GC. MeningkatkanKecerdasanAn
Suriadi & Yuliani, R. (2010). ak.Jakarta:LaskarAksara.
AsuhanKeperawatanPadaAn Zuhdataini,M.
ak.Jakarta:CV.SAGUNGSET (2015).HubunganDukunganK
O. eluargadenganTingkatKecem
Wahyuni,A.A. asanAkibatHospitalisasi pada
(2016).TingkatKecemasanPa Anak UsiaPrasekolah(3-
daAnakPrasekolah. 6tahun)diRuangAnakRSUDB
alung.Jurnal
GASTER,Volume XIV, 100-
111. IlmuKeperawatan.

Widianti,S.&.
(2011).CatatanKuliahKebutu
hanDasar

21

Anda mungkin juga menyukai