PELAKSANAAN
PEMANTAUAN DAN
EVALUASI
MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI SPM
PELAKSANAAN
PEMANTAUAN DAN
EVALUASI
PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT
Editor :
Dra. Yulinda Rosa,
M.Si.
Sofiyan, A.Md.
Asep Jiwa Praja
PUSKIM. 2011
Hak cipta dilindungi undang-undang, dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam
bentuk dan dengan cara apapun termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis dari penerbit.
ISBN : 978-602-8330-70-1
PELAKSANAAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT
PENGANTAR
A
ir merupakan kebutuhan mendasar bagi semua makhluk hidup. Dalam
kehidupan sehari-hari, kita memerlukan air untuk minum, mandi, cuci,
masak dan sebagainya. Sayangnya, tidak semua orang bisa mengakses air
bersih dan
mendapatkan sanitasi yang memadai untuk kebutuhan hidup. Untuk mempercepat
pelayanan air minum, perlu digalakkan pembangunan partisipatif yang melibatkan
masyarakat sebagai subyek dalam penyelenggaraan air minum. Pemerintah secara
bertahap akan berubah dari penyedia prasarana menjadi peran pemberdaya dan
fasilitator.
Salah satu upaya pelibatan masyarakat dalam peningkatan pelayanan air minum
adalah penyediaan air minum berbasis masyarakat (PAM-BM). Penyediaan Air Minum
Berbasis Masyarakat merupakan sistem penyediaan air minum yang diprakarsai, dipilih,
dibangun dan dibiayai oleh masyarakat dan atau dengan bantuan pihak lain,
dikelola secara berkelanjutan oleh masyarakat berdasarkan kesepakatan kelompok
pengguna air minum bersangkutan.
Modul ini disusun sebagai acuan dalam pemantauan dan evaluasi sebagai upaya
penyediaan air minum berbasis masyarakat. Melalui sosialisasi atau pelatihan modul
ini, diharapkan pelayanan air minum semakin meningkat dalam rangka pemenuhan
kebutuhan air minum terutama untuk golongan kurang mampu.
DAFTAR ISI
PENGANTAR............................................................................iii
PETUNJUK PENGGUNAAN.............................................................1
DEFINISI DAN ISTILAH..................................................................1
ALUR PIKIR...............................................................................1
TUJUAN..................................................................................2
SASARAN KOMUNIKASI.................................................................2
KONTEN MODUL.........................................................................3
Sistem Informasi dan Pelaporan.....................................................4
Daftar simak pemantauan dan evaluasi............................................5
Indikator Keberhasilan Program
Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat.......................................8
Mekanisme pengaduan dan penyelesaian masalah................................8
LAMPIRAN..............................................................................11
1. PETUNJUK PENGGUNAAN
A. Modul Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat
(PAMBM) digunakan untuk menilai, memperbaiki dan meningkatkan program kegiatan, agar
berlangsung optimal sesuai perumusan .
B. Pengguna Modul adalah kelompok masyarakat, tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota,
propinsi dan tingkat pusat dan dilakukan oleh kader masyarakat, tokoh masyarakat, para
stakeholder, LSM, dan pihak swasta.
C. Informasi rujukan atau acuan Pedoman umum PAMBM (konsep dalam proses penetapan).
Evaluasi
Kegiatan untuk menilai, memperbaiki dan meningkatkan seberapa jauh sebuah proyek atau
program kegiatan dapat berjalan secara efektif, efisien dan optimal seperti yang telah dirumuskan
bersama.
Pemantauan
Kegiatan memantau kemajuan sebuah program/proyek kegiatan agar tetap berjalan dalam prosedur
yang telah ditetapkan.
3. ALUR PIKIR
Kegiatan Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAMBM) adalah kegiatan yang diprakarsai,
dipilih, dibangun dan dibiayai oleh masyarakat dan atau dengan bantuan pihak lain, yang
selanjutnya dikelola secara berkelanjutan oleh masyarakat.
4. TUJUAN
Masyarakat dan kader masyarakat, tokoh masyarakat, para stakeholder, LSM, pihak swasta
dapat melakukan:
- Pemantauan kemajuan sebuah program/proyek , berlangsung sesuai prosedur;
- Penilaian, memperbaiki dan meningkatkan seberapa jauh sebuah proyek Penyediaan Air
Minum Berbasis Masyarakat ( PAM-BM ) berlangsung secara effisien dan optimal seperti yang
telah dirumuskan bersama;
- Menyajikan informasi / laporan pemantauan / catatan-catatan / hal-hal penting yang perlu
ditindaklanjuti pada penyelenggaraan pelaksanaan PAMBM yang bermanfaat bagi pengguna;
- Memiliki, menyimpan dan memanfaatkan data setiap saat dan dapat dianalisis sebagai
umpan balik secara berkelanjutan untuk pengambilan keputusan.
5. SASARAN KOMUNIKAN
Melalui modul ini, komunikan yang akan memperoleh sosialisasi Penyediaan Air Minum Berbasis
Masyarakat adalah:
a. Praktisi konsultan perencana, pelaksana dan pengelola PAMBM.
b. Penentu kebijakan seperti PEMDA dan DPRD.
c. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berkaitan dengan penyediaan air minum berbasis
masyarakat.
d. Akademisi dari Perguruan Tinggi.
e. Pengelola PAMBM.
6. KONTEN MODUL
CATATAN :
*Mandiri : Sumber dana pembangunan berasal dari masyarakat
**Pendampingan : Sumber dana pembangunan berasal dari masyarakat dan pemerintah dan
atau pihak ketiga.
Tingkatan pemantauan dan evaluasi dimulai dari tingkat paling bawah, yaitu masyarakat
pengguna, kemudian dilaporkan sampai ke tingkat pusat.
1) Tingkat Masyarakat
Pada tahapan ini, masyarakat mampu membangun dan terlibat dalam pengambilan
keputusan. Masyarakat pengguna terlibat secara aktif pada pemantauan dan evaluasi,
mulai tahap pengumpulan data, analisis persoalan, pemilihan alternatif pemecahan,
perencanaan teknis, pelaksanaan, hingga pengelolaan. Temuan yang diperoleh pada setiap
tahap kegiatan digunakan untuk menentukan langkah perbaikan selanjutnya. Peran pihak luar,
seperti Pemerintah Daerah, dalam kegiatan ini sebagai fasilitator atau pemandu proses.
2) Tingkat Kelurahan/Kecamatan
Aparat kelurahan atau kecamatan mengumpulkan dan mengevaluasi kinerja pelaksanaan
PAMBM di tingkat masyarakat.
3) Tingkat Kabupaten/Kota
Aparat Pemerintah Daerah kabupaten/kota mengumpulkan dan mengevaluasi kinerja
pelaksanaan PAMBM di tingkat kelurahan atau kecamatan.
4) Tingkat Propinsi
Sebagai wakil pemerintah pusat, bertindak mengkoordinasi dan mendokumentasikan hasil
pemantauan dan evaluasi yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah kabupaten dan kota
dalam wilayahnya.
5) Tingkat Pusat
Hasil pemantauan dan evaluasi keseluruhan, sebagai masukan bagi penyempurnaan kebijakan
pemerintah pusat di bidang air minum.
Sistem informasi dan pelaporan digunakan dari mulai tahap persiapan, perencanaan,
pembangunan prasarana serta pengelolaan dan pengembangan. Sistem informasi dan pelaporan
dikembangkan untuk memudahkan dalam menemukenali kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
mulai dari tahap persiapan dan perencanaan, pembangunan prasarana serta pengelolaan dan
pengembangan.
Informasi awal dan pelaporan dikumpulkan oleh tim kerja kecamatan , secara berjenjang
disampaikan kepada tim koordinasi pusat melalui masing-masing tim koordinasi di daerah.
Sistem informasi dan pelaporan, dapat dikembangkan sebagai pelaporan secara berjenjang,
baik menggunakan perangkat lunak (software) maupun berupa buku laporan.
Keberhasilan Program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat, dapat diketahui berdasarkan
beberapa indikator sebagai berikut :
- Masyarakat dapat menikmati air minum dengan lebih mudah dan lebih murah dari kondisi
sebelumnya dengan kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang lebih baik.
- Terbentuknya kelompok masyarakat yang mampu menyelenggarakan pembangunan
penyediaan air minum secara mandiri dan berkelanjutan.
- Ketepatan pembayaran iuran berlangganan air, berdasarkan Laporan penerimaan uang.
- Pengembangan pelayanan PAMBM, antara lain dengan adanya penambahan pelanggan baru.
Pengaduan dan penyelesaian masalah dalam PAMBM ini, apabila memungkinkan dapat
diselesaikan di tingkat Bapel. Kemudian apabila memang permasalahan tersebut tidak dapat
diselesaikan dapat dilanjutkan ke Bamus AM. Apabila pada tingkatan Bamus AM ternyata
permasalahan juga tidak dapat diselesaikan, dapat dimintakan advis ke Tim Koordinasi pada
tingkatan di atasnya. Mekanisme pengaduan penyelesaian masalah dapat dilihat pada Gambar 3
dan Gambar 4 serta contohnya pada Tabel 3.
Identifikasi Penanggung
Lingkup Tahapan Proses penyelesaian
masalah jawab
Perencanaan - Sumber air baku Mufakat melalui rembug Bamus AM
Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Minum
Identifikasi Penanggung
Lingkup Tahapan Proses penyelesaian
masalah jawab
- Status anggota Mufakat melalui rembug Bamus AM
- Pemilihan bentuk warga dan
dan penetapan Fasilitator
Perencanaan tujuan lembaga
- Intervensi/
provokasi pihak
lain
- Monev yang tidak Mufakat melalui rembug Bamus AM
Kelembagaan
7. LAMPIRAN
Pelaporan
3. Kartu Pelanggan
No. Unit 2
Nama : Fitri
Alamat : Jl. Merdeka no 1 Surabaya
Tahun 2000
Tanggal Jumlah
Bulan Tanda tangan Keterangan
Pembayaran pembayaran
1 Februari Rp. 3000,00 Lunas
No Nama Alamat
1 Fitri Jl. Merdeka No. 1 Surabaya
7. Laporan kerusakan/perbaikan
No.Unit 2 :.......
Nama Alat/ Tanggal Tanggal Yang
No Tandatangan
Bagian yg rusak Kerusakan Perbaikan memperbaiki
1 Kran pengatur 20 Nopember 2000 22 Nopember 2000 Teknisi merangkap
aliran pengguna
Form - …….
Laporan harian pelaksanaan pembangunan
PAM - BM : ………………………………………………… Lokasi : …………………Tanggal :……..
Kebutuhan
Ket
Tenaga kerja Kebutuhan barang
No Pekerjaan Rencana Realisasi
Kepala Tukang Pembantu Vol Harga Jumlah
tukang tukang Satuan