Anda di halaman 1dari 6

No Komponen Deskripsi

1 Identifikasi masalah (berbasisi a. Seorang mahasiswa universitas di Yogyakarta dilaporkan


masalah yang ditemukan di karena menghina masyarakat Yogya melalui akun path. Ia
lapangan) dijerat pasal penghinaan dan pencemaran nama baik dalam
UU ITE. ( Florence Sihombing )
b. Seorang pasien rumah sakit mengeluhkan pelayanan rumah
sakitnya melalui surat elektronik. Kemudian surat tersebut
tersebar ke mailing list. Pihak rumah sakit menjerat pasien
dengan pencemaran nama baik dalam UU ITE. (Prita
Mulyasari )
c. Seorang dosen, yang menyebarkan video pidato Gubernur
melalui media sosial, dijerat pasal 28 ayat (2) UU ITE. Yaitu,
mengenai penyebaran informasi kebencian, permusuhan
individu berdasarkan SARA. ( Saiful Mahdi Dosen Jurusan
Statistika FMIPA Uni versitas Syiah Kuala Aceh)
d. Gubernur Jakarta, dijerat pasal 28 ayat (2) UU ITE mengenai
penyebaran informasi bermuatan SARA akibat tersebarnya
video pidato yang mengandung penistaan agama. ( Basuki
Tjahaja Purnama /Ahok)
e. Seorang guru SD terjerat UU ITE setelah menulis komentar di
facebook dengan nada penghinaan. Ia melanggar pasal
(Penyebaran informasi bermuatan penghinaan). (Herrybertus
johan Julius )
2 Penyebab masalah (dianalisis apa Ujaran kebencian adalah kejahatan yang seringkali dilakukan
yang menjadi akar masalah, yang di zaman ini yang mana aktivitas tersebut telah melanggar
menjadi pilihan masalah) kesantunan. Ujaran kebencian merupakan suatu tindakan yang
dilakukan seseorang atau lebih dalam bentuk hasutan, provokasi,
maupun penghinaan kepada orang lain dalam beberapa aspek
seperti suku, agama, ras, gender, warna kulit, cacat, orientasi
seksual, dan masih banyak lagi.
Pada pengguna media internet di Indonesia sendiri, hate
speech atau ujaran kebencian biasanya dilakukan pada aplikasi
media sosial yang familiar di masyarakat seperti Facebook, twitter,
instagram, dan sebagainya. Serta ada juga media dengan konten
video seperti YouTube. Ujaran kebencian yang menyebar didunia
maya semakin mengkhawatirkan.
Adapun faktor-faktor penyebab pelaku melakukan kejahatan
ujaran kebencian adalah sebagai berikut:

1. Faktor Individu

2. Faktor ketidaktahuan masyarakat

3. Faktor Kurangnya kontrol sosial

4. Faktor lingkungan

5. Faktor Ekonomi

Faktor kepentingan Masyarakt

a. Faktor individu/pribadi Faktor kejiwaan individu, hal ini


menyebabkan kejahatan seperti daya emosional, rendahnya
mental, sakit hati dengan korban, dendam, dan lainnya.
b. Faktor ketidaktahuan masyarakat juga merupakan penyebab
terjadinya tindak kejahatan ujaran kebencian . Kurangnya
sosialisasi/penyuluhan kepada masyarakat inilah yang
menyebabkan kejahatan ini terjadi di masyarakat yang
tergolong tidak tahu akan adanya aturan mengenai kejahatan
ujaran kebencian khususnya penghinaan.
c. Faktor kurangnya kontrol sosial. Faktor kurangnya kontrol sosial
yaitu kurangnya kontrol internal yang wajar dari pihak atau
lingkungan dalam keluarga yang seringkali tidak mau tahu akan
kondisi anggota keluarganya tersebut.
d. Faktor lingkungan. Lingkungan adalah tempat utama dalam
mendukung terjadinya pola perilaku kejahatan yang dilakukan
oleh seseorang.
e. Faktor ekonomi yang dapat memicu terjadinya kejahatan
biasanya bermula dari keadaan ekonomi pelaku yang tergolong
rendah, pengangguran, tidak berpenghasilan dan terdesak akan
suatu kebutuhan- kebutuhan yang tinggi serta mendesak
sehingga mendorong pelaku melakukan kejahatan ujaran
kebencian .
f. Faktor kepentingan masyarakat. Masyarakat cenderung tidak
memikirkan dampak apa yang akan terjadi dikemudian hari
Banyak masyarakat yang melakukan ujaran kebencian karena
memiliki tujuan tertentu diantaranya mengenai hal pribadi,
Politik, SARA maupun hanya sekedar ingin dikenal banyak
orang.

Adapun penyebab masalah perilaku HOAX terjadi adalah :


a. Pertama, turunnya pemasukan di media industri yang
disebabkan oleh kemudahan membuat
b. website serta lahan untuk konten platform periklanan.
c. Kedua, adanya rasa khawatir akan turunnya reputasi media
masa, sehingga untuk meningkatkan reputasi tersebut
memunculkan berita hoax yang menghebohkan sebagai
ajang meningkatkan reputasi.
3 Solusi: a. Dikaitkan dengan
teori/dalil yang relevan; b.
Sesuaikan dengan langkah/
Solusi mengatasi Ujiaran kebencian
dan HOAX di media sosial
prosedur yang sesuai dengan
masalah yang akan dipecahkan

Menurut para Langkah


Al-QUran
ahli /prosedur
a. Al-Quran
1. Al Quran mengajurkan untuk selalu berkata benar.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran tentang keharusan
untuk menyampaikan kebenaran, hal ini sebagai-mana
dijelaskan dalam QS. al-Ahzab 33: 70-71. Maksud dari ayat
ini ialah, Allah memberikan peringatan kepada umat
manusia, bahwa takutlah kalian untuk berbuat maksiat
(berkata dusta dalam menyampaikan berita), karena dengan
berbuat maksiat (menyampaikan berita dengan dusta), maka
Allah akan memberikan hukuman,
2. Melakukan tabayyun setiap menerima berita Tuntutan umat
Islam agar selalu melakukan klarifikasi saat menerima berita
sudah diatur dalam Al-Quran. Al-Quran mewajibkan umat
Islam untuk melakukan tabayyun .Dalam QS. Al-Hujurat 49:
6.
Dijelaska bahwa umat Islam yang beriman, agar berhati-
Umat Islam dituntut agar selalu berhati-hati, baik dalam
menyampaikan berita maupun menjalani kehidupan sehari-
hari.

b. Para ahli
Menurut Indriyanto Seno Adji, adalah dapat dilakukan
melalui pengembangan budaya toleransi sebagai basis
prevensi dan melalui pendekatan represif yaitu dengan
penegakan hukum. Namun, langkah yang lebih penting juga
adalah dengan memahami kebebasan berbicara (freedom of
speech) dan ujaran kebencian, serta berhati- Umat Islam
dituntut agar selalu berhati-hati, baik dalam menyampaikan

Anda mungkin juga menyukai