KLP 13 - Makalah Higiene Industri
KLP 13 - Makalah Higiene Industri
KELOMPOK 13
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah ini
dapat terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu bentuk syarat penuntasan tugas mata
kuliah Higiene Industri.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak guna perbaikan dan kelengkapan penyusunan
makalah ini, serta semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
A. Kesimpulan...........................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu bentuk perlindungan tenaga kerja baik di sektor formal maupun non-
informal dapat dilakukan dengan penerapan serta peningkatakan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3). Berdasaarkan data ILO (International Labour Organization)
tahun 2015, setiap 15 detik satu orang pekerja meninggal karena kecelakaan atau
penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan. Setiap 15 detik 153 pekerja mengalami
kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan (Chaerul, dkk, 2021). Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Lin Lean Lim berjudul Hubungan Kerja dan Kondisi
Kerja di Sebuah Rantai Pasokan Rotan IKEA/Kantor dalam Sagita (2017) bahwa
tingginya jumlah cedera atau kecelakaan terkait pekerjaan yang dilaporkan oleh pekerja.
Banyaknya permasalahan-permasalahan yang mempengaruhi para pekerja tak luput
dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan keselamatan yang kurang memadai. Faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi masalah kesehata tersebut dapat dilihat dari kondisi
lingkungan fisik maupun proses produksi di industri. Dampak dari proses produksi,
dapat berakibat buruk terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja, sehingga pekerjaan
maupun lingkungan kerja tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan. Hal tersebut dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan terhadap pekerja (Sagita, dkk, 2017).
Paradigma kerja yang sehat serta aman penting untuk ditanamkan saat ini dengan
bertumbuh pesatnya peningkatan ekonomi dan industri bagi pekerja. Selain itu, mutu
kualitas sumber daya manusia dan lingkungan kerjanya perlu juga untuk ditingkatkan
sehingga mampu mendukung dan bergerak beriringan. Hal ini dapat dilakukan dengan
menerapkan prinsip higine industry dan standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Peningkatan kualitas kerja karyawan dapat dipengaruhi dengan menerapkan K3 dan
Higine industry dikarenakan karyawan akan merasa dalam kondisi nyaman, aman, dan
sehat.
Higene Industri adalah salah satu aspek perlindungan untuk kesehatan tenaga kerja.
Menurut Suma’mur (2013) dalam buku ajar Higene Lingkungan Industri, higene tahun
2018, menyatakan higene industri adlah spesialis dalam ilmu higine beserta prakteknya
yang lingkup dedikasinya adalah mengenali, mengukur, dan melakukan penilaian
terhadap faktor penyebab gangguan kesehatan atau penyakit dalam lingkungan kerja
dan perusahaan (Seytaningsih, Y, 2018). Berdasarkan hal tersebut, pentingnya
mempelajari dan mengetahui higene industrui di lingkungan kerja merupakan salah satu
bentuk perlindungan bagi para pekerja di lingkungan kerja yang merupakan salah satu
aspek dalam meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan kerja?
2. Apa pengaruh lingkungan kerja terhadap kesehatan kerja?
3. Apa saja prinsip-prinsip pengendalian lingkungan kerja?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat diperoleh tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi dari lingkungan kerja.
2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kesehatan kerja
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengendalian lingkungan kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengaruh buruk lingkungan kerja fisik terhadap kesehatan pekerja dapat berupa
penerangan yang kurang baik sehingga menganggu kesehatan mata pekerja, suhu
udara yang cenderung lebih panas akan menyebabkan stress, sirkulasi udara yang
dapat menyebabkan gangguan pernapasan serta Tingkat kebisingan tinggi akan
berpengaruh pada ketenangan bekerja. Sementara jika lingkungan kerja memiliki
penerangan, suhu, sirkulasi dan kebisingan yang masih dalam nilai yang aman maka
tidak akan berdampak buruk bagi para pekerja, sehingga kesehatan mereka tetap
terjaga.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan kerja adalah faktor penting agar terciptanya kinerja yang baik
karena lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja karyawan.
Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik jika karyawan dapat melaksanakan
pekerjaannya secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Lingkungan kerja merupakan
kondisi dari segala sesuatu yang ada di sekitar tempat bekerja yang mampu memberikan
pengaruh bagi seseorang dalam melakukan pekerjaan. Lingkungan kerja meliputi
lingkungan fisik dan non fisik. Pengaruh buruk lingkungan kerja fisik terhadap
kesehatan pekerja dapat berupa penerangan yang kurang baik sehingga menganggu
kesehatan mata pekerja, suhu udara yang cenderung lebih panas akan menyebabkan
stress, sirkulasi udara yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan serta Tingkat
kebisingan tinggi akan berpengaruh pada ketenangan bekerja. Sementara jika
lingkungan kerja memiliki penerangan, suhu, sirkulasi dan kebisingan yang masih
dalam nilai yang aman maka tidak akan berdampak buruk bagi para pekerja, sehingga
kesehatan mereka tetap terjaga. Salah satu faktor fisik yang bisa menyebabkan
gangguan pada kesehatan terhadap tenaga kerja yaitu tekanan panas. Kondisi panas
pada lingkungan kerja bisa disebabkan oleh suhu tinggi, mesin atau alat yang
menghasilkan panas, serta yang berasal dari sumber alami berupa sinar matahari yang
memantulkan cahaya pada atap ruangan yang dapat menimbulkan radiasi di dalam
ruangan kerja. Penurunan kemampuan berfikir akan terjadi dengan luar biasa apabila
suhu udara melampaui suhu 32⁰C. Suhu panas akan mengurangi kelincahan,
memperpanjang waktu reaksi dan waktu pengambilan keputusan, menganggu
kecermatan otak, mengganggu koordinasi saraf perasa serta saraf motoris. Kondisi
panas berlebih – lebihan mengakibatkan rasa letih, kantuk, mengurangi kestabilan dan
meningkatkan angka kesalahan kerja.
Lingkungan kerja non fisik merupakan semua keadaan yang terjadi yang terkait
dengan hubungan kerja, misalnya hubungan karayawan dan atasannya maupun sesama
karyawan. Jika seorang karyawan merasa nyaman dalam pekerjaanya, maka karyawan
tersebut akan bekerja dengan jangka waktu yang lama pada perusahaan, hal tersebut
akan menambah pengalaman serta kualitas kerja oleh seorang karyawan, yang mampu
menunjang karyawan dalam memberikan hasil kerja yang baik serta Kesehatan
emosianal pekerja tidak tertanggu. sebaliknya jika lingkungan kerja non fisik terjalin
dengan tidak baik, atau terjadi kesenjangan antar karyawan, maka akan menimbulkan
perasaan hati dan fikiran yang tidak baik dan bisa membuat lingkungan tempat kerja
menjadi tidak nyaman sehingga akan mengganggui kondisi kesehatan mental pekerja.
Adapun prinsip-prinsip pengendalian lingkungan kerja antara lain adalah eliminasi atau
meniadakan potensi bahaya, kurangi potensi bahaya pada sumbernya, menutup sumber
bahaya, memindahkan tenaga kerja dari sumber bahaya, mengurangi pemaparan tenaga
kerja dari sumber bahaya dan penggunaan alat pelindung diri.
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan disampaikan kepada
kami. Apabila ada terdapat kesalahan, mohon dimaafkan dan dimaklumi.
DAFTAR PUSTAKA
Chaerul, D, Alwi, M, Hardi, I 2021, ‘Penerapan Higine dan Sanitasi Rumah Tangga
Pengolahan Tahu di Kelurahan Bara-Baraya Kota Makassar’, Journal
Window of Public Helath, Vol. 1, no. 5, hh. 553-563.
http://jurnal.fkm.umi.ac.id/index.php/woph/article/view/woph1516
[Online].
Dolonseda, H. P. dan Watung, S. R. 2020, Dampak Lingkungan Kerja dan Etos Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai, Jurnal Aplikasi Kebijakan Publik dan Bisnis.
vol. 1, no. 2. [diakses 20 Agustus 2021]
Fajrianti, G., Shaluhiyah, Z., Lestantyo, D. 2017. Pengendalian Heat Stress Pada
Tenaga Kerja di Bagian Furnace PT. X Pangkalpinang Bangka Belitung.
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 12 / No. 2 / Januari 2017
Imalia, T. F., Sumowo, S., Zaini, H. 2018. Implementasi Manajemen K3 Keselamatan
Kerja, Kesehatan Kerja, Dan Lingkungan Kerja Serta Pengaruhnya
Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi Pada Pt. Villiger Tobacco
Indonesia. JurnalEkonomi Manajeme
Lestari, D. T., Raharjo, M., Yunita, N. A. 2018. Hubungan Paparan Panas Dengan
Tekanan Darah Pada Pekerja Pabrik Baja Lembaran Panas. Jurnal
Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018
(ISSN: 2356-3346) Http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Noorainy, F. 2017, PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN NON FISIK
TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN PANGANDARAN, Journal of Management Review, vol. 1
no. 2. doi: http://dx.doi.org/10.25157/jmr.v1i2.701. [diakses 20 Agustus
2021]
Supriadi, A. dan Anita, V. 2020, Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. Salim Surya Phone di Samarinda, Junral
Borneo Student Research, vol 1 no 3, eISSN: 2721-5727. [diakeses 20
Agustus 2021]