SEKTOR PUBLIK
B. Tujuan Anggaran
● Membantu menentukan prioritas kebijakan dan waktu perubahan kebijakan.
● Menunjukkan biaya-biaya untuk kebijakan-kebijakan alternatif.
● Memperkirakan besaran permintaan atas pelayanan
● Memberikan suatu kerangka untuk pengembangan rencana-rencana aktivitas
oleh unit-unit pelayanan
● Menyesuaikan permintaan dengan sumber daya yang ada.
Menurut Maddox (1999:12) menyatakan ada 5 tujuan umum anggaran , yakni untuk:
● Menerjemahkan strategi ke dalam operasi
● Mengalokasikan sumber daya
● Memberikan insentif kepada manajer
● Mengontrol pengeluaran
● Mengkomunikasikan rencana dan harapan.
Anggaran menurut Mardiasmo(2004:63) memiliki fungsi sebagai :
● Alat perencanaan;
● Alat pengendalian;
● Alat kebijakan fiskal;
● Alat politik;
● Alat koordinasi dan komunikasi;
● Alat penilaian kinerja;
● Alat motivasi;
● Alat menciptakan ruang publik.
Anggaran berfungsi sebagai berikut:
Merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang
dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh dan belanja pemerintah tersebut.
Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan
pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik. Tanpa anggaran, pemerintah tidak dapat
mengendalikan pemborosan-pemborosan pengeluaran.
Melalui anggaran publik tersebut dapat diketahui arah kebijakan fiskal pemerintah
sehingga dapat dilakukan prediksi-prediksi dan estimasi ekonomi. Anggaran dapat
digunakan untuk mendorong, memfasilitasi dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi
masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi
Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan. Anggaran
publik yang disusun dengan baik akan mampu mendeteksi terjadinya inkonsistensi suatu
unit kerja dalam pencapaian tujuan organisasi
Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan berapa yang berhasil ia capai dikaitkan
dengan anggaran yang telah ditetapkan. Anggaran merupakan alat yang efektif untuk
pengendalian dan penilaian.
Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat, dan DPR/DPRD.
Masyarakat, LSM, Perguruan tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus
terlibat dalam proses penganggaran publik.
Keuangan negara yang tercantum dalam pasal 1 angka 1 UU No 17 Tahun 2003 tentang
keuangan negara ditegaskan bahwa keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban
negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun
berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut. Hak-hak negara adalah segala hak atau usaha yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengisi kas negara. Kewajiban negara adalah kewajiban pemerintah untuk
menyelenggarakan tugas negara yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Rencana
Pembangunan Jangka Panjang, Rencana Pembangunan Jangka Menengah, dan Rencana
Kerja Pemerintah, serta UU APBN yang pada prinsipnya adalah untuk menyejahterakan
rakyat, melayani masyarakat umum, dan sebagai aparat pembangunan.
Akuntansi sector public pemerintahan adalah seni pengidentifikasian, pengukuran dan
pelaporan transaksi ekonomi dalam organisasi pemerintahan yang aktivitasnya berdasarkan
pada anggaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Keuangan negara yang dikelola langsung oleh pemerintah pusat adalah seluruh keuangan
negara yang mencakup penerimaan dan pengeluaran yang tercantum dalam APBN dan
barang-barang inventaris milik negara.
keuangan negara yang dikelola langsung oleh pemerintah daerah adalah anggaran
pendapatan dan belanja daerah yang tercantum dalam APBD dan barang inventaris milik
daerah.
Keterkaitan keuangan negara dengan anggaran negara saling erat, karena bertambah atau
berkurangnya keuangan negara berdasarkan pelaksanaan atau kegiatan anggaran negara,
sehingga pengurusan keuangan negara dilaksanakan pada pelaksanaan anggaran negara.