Anda di halaman 1dari 3

Nama : Meita Anggraini Sari

NIM : 2107111254
Prodi : S1 Teknik Kimia
Fakultas : Teknik
Kelas :A
Mata Kuliah : BKTK (Bahan Kontruksi Teknik Kimia)
Dosen Pengampu : Prof. Amun Amri, S.T., M.T., Ph. D.

TUGAS 3.1
3
5 7

4
6 8
1
2

1. Interstitial impurity
2. Edge dislocation
3. Vacancy
4. Self interstitial
5. Vacancy type dislocation loop
6. Solid solution
7. Substitutional impurity
8. Interstitial type dislocation loop
1
3
TUGAS 3.2

Analisa dan keterangan Bulk/ Volume Deffect pada gambar tersebut!

1. Volid (rongga)
Cacat ini berupa rongga-rongga kecil dalam bahan yang mungkin disebabkan oleh sejumlah
mekanisme, seperti terjebaknya udara, pelepasan gas selama proses penuangan ke dalam
cetakan atau adanya butir-butir embun yang menguap begitu bersentuhan dengan logam cair
yang sangat panas. Voids juga dapat ditimbulkan akibat pengerutan antardendritikselama
pembekuan.

1. Pori-pori (porous)
Porositas merupakan salah satu sumber utama diskontinuitas dalam suatu pelapisan. Porositas
dapat memicu terjadinya crack akibat dari tegangan internal yang tinggi dan diskontinuitas. Hal
ini disebabkan oleh korosi atau treatment berikutnya seperti pemakaian deposit setelah
pelapisan. Dalam banyak kasus porositas tidak diinginkan. Pori-pori dapat mengekspos substrak
untuk korosif, mengurangi sifat mekanik dan mempengaruhi kerapatan, sifat listrik dan
karakteristik difusi. Cacat ini berupa pori-pori atau lubang kecil.

2. Retak (Cracks)
Cacat ini jauh lebih parah dibanding hanya sekedar ketidaksesuaian pada batas-batas butir
karena memungkinkan peresapan agen-agen penyebab korosi dalam skala makroskopik. Retak
berawal sejak pencetakan, biasanya akibat tidak meratanya laju pendinginan da timbulnya
tegangan-tegangan di dalam cetakan. Retak juga dapat terjadi akibat penempaan serta tidak
jarang dijumpai pada dan di dekat welding.

Anda mungkin juga menyukai