Anda di halaman 1dari 19

1

BAB I

PENDAHULUA

A. Latar Belakng Masalah

Sosiologi agama merupakan topik sentral dalam sosiologi sejak

kelahirannya pada abad ke-19. Auguste Comte yang merupakan bapak

sosiologi, dalam karyannya yang berjudul Cours de philosophie

positive mengemukakan teorinnya mengenai tahap perkembangan

masyarakat yang

berkaitan dengan rasionalitas dan spritualitas masyarakat.1 Penerus

Comte, Durkheim, melakukan penelitian intensif untuk mengetahui

peran agama dalam masyarakat.2

Di dalam Institut Agama Islam Negri Bukittinggi ini terdapat

mahasiswi ganjil 2018 sebanyak 259 0rang, genap ganjil thn 2017 sebanyak

177 orang dan semester genap thn 2016 sebanyak 115 orang. Sedangkan

dosen tenaga pengajarnnya berjumlah sembilan (9) orang terdiri dari 2 orang

bergelas S3, dan 7 orang yang bergelar S2.

Dalam realita fenomena yang saya lihat di dalam lingkungan

Institut Agama Islam Negri ini masih sangat minim bahkan jarang
1
Silfia Hanani, Studi Negosiasi Kultural Yang Mendamaikan Antar Etnik dan Agama di Kota
Tanjungpinang (IAIN Bukittinggi: Jurnal, epis.2017), hal 221
2
Oetojo Boedhi. Teori sosiolo klasik. (Jakarta, Juli thn 2005) hal 3.3
2

mahasiswinnya untuk melaksanakan ritual ibadah di kampus bahkan di mesjid

kampus sedangkan fasilitasnnya sudah memadai.

Jurusan sosiologi agama di IAIN Bukittinggi ini di dirikan pada tgl 28

Januari thn 2014. Dengan visi menjadikan jurusan sosiologi agama sebagai

pusat kajian dan pengembangan ilmu-ilmu sosial dengan paradigma

keagamaan yang berkontribusi pada kemajuan masyarakat di tingkat asia

tenggara pada thn 2025. Sedangkan misinnya adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan model penyelesaian isu-isu masalah sosial

keagamaan.

2. Membangun tradisi intelektual yang kritis terhadap isu- isu

sosial keagamaan.

3. Menanamkan prinsip etika religius dan akhlak mulia sebagai

dasar pembangunan manusia unggul.

4. Menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam rangka

implementasi kemajuan perbaikan kwalitas pelaksanaan

tridarma perguruan tinggi di lingkungan jurusan sosiologi

agam.3

3
Silfia Hanani, Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Upaya Penanggulangannya Melalui
3

Pendekatan Institusi Lokak dan Formal, (STAIN Bukittinggi: Marwah, epis 2017) vol lx NO.1
4

Menurut Turner (2010:19), sosioloq besar mulai dari Karl

Marx, Max Weber, Emile Durkheim, George Simmel, hingga Talccot

Parsons dan Niklas Luhmann menganalisis peran sentral agama dalam

studi tentang modernisasi, urbanisasi, dan transformasi masyarakat

industrial.4

Jika berbicara mengenai defenisi Sosiologi Agama, maka ada beberapa

hal lain yang tidak lupa disinggung dalam pembahasan ini, di antarannya

adalah mengenai pengertian sosiologi, agama,. Sosiologi secara umum adalah

ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat secara empiris untuk

mencapai hukum kemasyarakatan yang seumum

-umumnnya. Sosiologi juga dapat di artikan sebagai ilmu tentang prilaku

sosial ditinjau dari kecendrungan individu dengan individu lain, dengan

memperhatikan simbol-simbol interaksi. Agama dalam arti sempit iyalah

perangkat kepercayaan, dogma, peraturan etika, praktek penyembahan, amal

ibadah, terhadap tuhan atau dewa-dewa tertentu. Dalam arti luas, agama

adalah suatu kepercayaan atau seperangkat nilai yang menimbulkan ketaatan

pada seseorang atau kelompok tertentu kepada suatu yang mereka kagumi,

cita-citakan dan hargai.

Adapun Kalau kedua istilah “Sosiolo” dan “Agama” digabungkan

Juni Thn 2010.


4
Sindung Haryanto, Sosiologi Agama dari Klasik hingga Postmodern.(Yogyakarta tahun
2015)hal 35
5

maka memiliki beberapa defenisi berikut:

1. Sosiologi agama adalah ilmu yang membahas tentang

hubungan antara berbagai kesatuan msyarakat atau perbedaan

masyarakat secara utuh dengan berbagai sistem agama, tingkat

dan jenis spesialisasi berbagai peranan agama dalam berbagai

masyarakat dan sistem keagamaan yang berbeda.

2. Sosiologi agama adalah studi tentang fenomena sosial, dan

memandang agama sebagai fenomena sosial. Sosiologi agama

selalu berusaha untuk menemukan prinsip-prinsip umum

mengenai hubungan agama dengan masyarakat.

3. Sosiologi agama adalah suatu cabang sosiologi umum yang

mempelajari masyarakat agama secara sosiologis guna

mencapai keterangan-keterangan ilmiah dan pasti, demi

kepentingan masyarakat agama itu sendiri dan masyarakat luas

pada umumnnya.5

Institut Agama Islam Negri Bukittinggi identik dengan

5
Silfia Hanani, Susi Ratnasari, Negosiasi Waktu dan Pekerjaan Rumah Tangga Dalam
Masyarakat Petadi di Koto Baru Kecamatan X Koto Tanah Datar, (IAIN Bukittingi:Jurnal
Socius), Vol.5, No.1, Th.2018
6

kuat ritual keagamaannya seperti pelaksaan sholat 5 waktu. Maka

berkaitan dengan pembahasan soisologi agama selain ritual

keagamaannya yang kuat sosioalisasinnya antar sesama sangat baik

juga dan rasa solidaritas partisipasinnya cukup erat dan patut di

contoh.

B. IDENTIFIKASI

Berdasarkan uraian latarbelakang yang telah di jelaskan, maka

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Peran Mahasiswi dalam menanggapi fenomena minimnnya

mahasiswi dalam melaksanakan ritual ibadah di kampus.

2. Dampak Negatif dalam prilaku tingkat kedisiplinan keagamaan ritual

mahasiswi.

3. Dampak jumlah tingkat melemahkan pemahaman mahasiswi

terhadap sosial dan keagamaan.

C. BATASAN MASALAH

Berdasarkan masalah-masalah yang telah di kemukakan dalam

identifikasi masalah, maka dalam penelitian ini akan di batasi masalahnnya

pada IAIN Bukittinggi yaitu Jurusan Sosiologi Agam semester genap yang

berhubungan dengan ritual keagamaan


7

mahasiswi Sosiologi Agama di IAIN Bukittinggi.

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Seberapa besar pengaruh jurusan sosiologi agama terhadap

prilaku keagamaan mahasiswi semester genap ?

2. Seberapa besar pengaruh minat belajar mahasiswi

jurusan sosiologi agama ?

3. Seberapa besar pengaruh pendapat mahasiswi jurusan

sosiologi agama terhadap prilaku keagamaann mahasiswi ?

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sosiologi Agama

1. Pengertian Sosiologi Agama


8

Sosiologi mempelajari bagaimana manusia saling berinteraksi secara

teratur sehingga menghasilkan pola tertentu (pola interaksi sosial), hukum-

hukum, atau prinsip-prinsip yang mengatur hubungan dan interaksi sosial

tersebut serta hubungan dialektik antara manusia sebagai individu dan

masyarakat sebagai kesatuan kelompok sosial. Agama merupakan aspek

penting dalam kehidupan manusia. Agama merupakan fenomena universal

karena dapat ditemukan di setiap masyarakat.

Jadi sosiologi agama itu sendiri adalah merupakan ilmu yang mempelajari

fenomena agama menggunakan perspektif, pendekatan, dan kerangka

penjelasan sosiologis. Studi sosiologi agama memfokuskan pada kelompok-

kelompok atau organisasi keagamaan, prilaku individu pada kelompok-

kelompok tersebut, dan bagaimana agama berkaitan dengan institusi sosial

lain.6

Agama mempunnyai peran membentuk motifasi sesorang maupun kelompok

untuk melakusan suatu aktivitas-aktivitas keduniaan (ekonomi). Berikut ini peneliti

akan membahas tentang beberapa teori seperti teori fungsionalisme struktural teori ini

melihat agama sebagai entitas perekat

6
Sindung Haryanto, Sosiologi Agama dari klasik hingga postmodern.(Yogyakarta thn 2015)hal
29-31
9

hubungan sosial. Melalui tradisi yang di praktekkan secara reguler olrh

penganutnnya, agama merupakan sebuah kekuatan besar yang membentuk keyakinan

kolektif. Keyakinan kolektif ini dipraktekkan melalui tradisi dan mampu

meningkatkan potensi solidaritas sosial dan integrasi sosial masyarakat yang

menganutnnya.7

Teori weberian melihat agama sebagai institusi sosial yang mempengaruhi

institusi sosial lain seperti pendidikan dan ekonomi. Max Weber melakukan studi

tentang bagaimana sistem keyakinan yang di anut seseorang menjadi kerangka dasar

pemikiran untuk menciptakan kekayaan dan kesejahteraan ekonomi.

Teori Konflik mendapat inspirasi dari Karl Marx. Marx melihat agama

sebagai instrumen yang di manfaatkan oleh kelas elit terhadap kelas lain

dibawahnnya. Agama secara kritis di lihat oleh Marx sebagai alat ideologis sebagai

penguasa untuk menyebarkan doktrin pembenaran atas eksploitasi yang dilakukannya

terhadap rakyat banyak.

Teori yang memandang bahwa perbedaan agama muncul dalam masyarakat

yang berbeda dengan konteks historis yang berbeda. Perbedaan yersebut tidak lain

karena dipengaruhi oleh perbedaan interpretasi yang membentuk makna yang

berbeda-beda di tiap-tiap agama. Dari perspektif ini,

7
Jurnal, maylis.Sosiologis.com (23:22 kamis)vol 23
10

teks sakral agama-agama tidak lagi di lihat sebagai kebenaran mutlak, namun hasil

intrepretasi yang historikal dan kontekstual.8

2. Tujuan diadakannya jurusan sosiologi agama

Memberikan pengetahuan tentang pola-pola interaksi sosial keberagaan yang

terjadi dalam msyarakat, membantu kita untuk mengontrol atau mengendalikan kita

setiap tindakan dan prilaku keberagamaan kita dalam kehidupan bermasyarakat,

memahami nilai-nilai, norma, tradisi dan keyakinan yang di anut oleh masyarakat

lain.

Keuntungan mempelajari sosiologi agama bagi orang-orang yang beragama

yaitu sebagai berikut: menambah pengertian tentang hakikat fenomena agama di

berbagai kelompok masyarakat, maupun pada tingkat individu. Dapat membantu kita

untuk menentukan masalah teologi yang mana paling berguna bagi masyarakat, baik

dalam arti sekuler maupun religius.

Metode eksperimen, misalnnya untuk mengevaluasi hasil perbedaan belajar

dari beberapa model pendidikan agama. Dengan partisipasi dalam kelompok, peneliti

dapat mengobservasi prilaku orang orang dalam konteks religius.9

8
Boedhi Oetojo,dkk.TEORI Sosiologi Klasik. Jakarta .thn 2005, hal 1.11
9
Anthony Giddens. Kapitalisme dan Teori Sosial Modern:suatu analisis karya tulis
11

3. Ruang lingkup sosiologi agama dalam jurusan sosiologi agama

Objek kajian sasaran langsung atau objek material dalam sosiologi agama

yakni masyarakat agama, bukanlah agama sebagai sebuah ajaran (dogma dan moral)

tetapi agama sebagai sebuah pengertian fenomena sosial. Ruang lingkup sosiologi

agama:

a. Kelompok-kelompok dan lembaga keagamaan

b. Prilaku individu dalam kelompok tersebut

c. Konflik antar kelompok

d. Pengalaman keagamaan dalam kelompok masyarakat hubungannya

dengan dunia transendental (alam gaib) memiliki kaitan dengan

kekuatan supranatura.

4. Kajian Pustaka

Kajian pustaka di gunakan sebagai bahan perbandingan terhadap penelitian

yang sudah ada. Kajian pustaka terdiri dari penelitian terdahulu yang relevan dengan

penelian ini. Pertama skripsi yang di tulis oleh NURHAJIJAH dengan judul

“pengaruh jurusan sosiologi agama terhadap ritual keagamaan mahasiswi IAIN

Bukittinggi kec.Gurun AUA Jorong Banu


Marx,Durkheim dan MAX Weber, Jakarta: UI-Press, 1986.
12

Hampu”. Skripsi ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara jurusan sosiologi agama terhadap

prilaku kedisiplinan bersosialisasi ritual keagamaan mahasiswi jurusan SA.

5. Rumusan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian

sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis ada ketika peneliti

telah mendalami masalah penelitian serta menetapkan anggaran dasar dan

membuat teori yang bersifat sementara dan perlu di uji kebenarannya.10

Hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian skripsi ini adalah penelitian

sosial dalam Institun Agama Islam Negri memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap kedisiplinan beragama antar mahasiswi IAIN Bukittinggi thn ajaran

2019/20120.

BAB III

A. Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

10
Suharsini Arikunto,prosedur penelitian suatu pendekatan praktek,(Jakarta: Rineka
Cipta,1998), hlm 67
13

Penelitian survei adalah penelitian dengan memberi suatu batas yang

jelas tentang data. Sebab yang di maksud dengan pengarus di dalammya

adalah suatu perspektif yang akan memicu suatu orang atau benda yang

ikut serta dalam peran tersebut seperti watak, kepercayaan atau bahkan

sikap dan psilaku seseorang.11

Jenis penelitian ini dipilih berdasarkan pilihan terbaik dan akan di

sesuaikan dengan tujuan untuk mengetahui apa pengaruh variabel bebas

Pengaruh Jurusan Sosiologi Agama Terhadap Prilaku Keagamaan

Mahasiswi IAIN Bukittinggi.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian idi di laksanakan di daerah sekitar kampus Institut Agama

Islam Negeri Bukittinggi (IAIN Bukittinggi) Kecamatan Gurun Aua.

Jorong Banuhampu Kampung Kubangputih.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi adalah Keseluruhan subjek penelitian. 12


Populasi menurut

Joko Subagyo adalah objek peneliyian sebagai sasaran untuk mendapatkan

dan mengumpulkan data. Populasi adalah seluruh data yang menjadi

perhatian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang


11
Nana Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hal.
56
12
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 173
14

telah di tentukan.13

b. Sampel atau Sampling, Purposive Sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang di gunakan oleh peneliti jika peneliti memiliki

pertimbangan- pertimbangan tertentu di dalam pengambilan

sampelnnya.14 Penelitian ini menggunakan teknik pemilihan sampel

purposive sampling, berjutuan smpel yang diambil dapat mewakili

karakteristik populasi yang diinginkan. Sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang di teliti.15

4. Pengumpulan Data dengan Quisioner

Pengumpulan data di lakukan berdasarkan angket atau quisioner yaitu

merupakan pengumpulan data yang akan di buatkan berdasarkan jawaban

responden.

5. Hipotesisi

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan

pertanyaan penelitian. Hipotesis dapat di jelaskan dari berbagai pertanyaan

penelitian. Hipotesis dapat di jelaskan dari berbagai sudut pandang

misalnnya secara etimologis, teknis, statistik, dll.


13
Asrof Syafi’I, Metodologi Pendidikan, (Surabaya: Elkaf, 2005), hal. 133
14
Ibid., hal. 137
15
Suharsini Arikunto, prosedur penelitian…, hal. 174
15

6. Analisis (uji hipotesis)

Uji hipotesis adalah cabang ilmu statistika inferensisal yang di

pergunakan untuk menguji kebenaran suatu pernyataan secara statistik dan

menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak pertanyaan tersebut.

Pernyataan ataupun asumsi sementara yang di buat untuk di uji

kebenarannya tersebut di namakan dengan Hipotesis (Hyphotesis) atau

Hipotesa. Tujuan dari uji hipotesis adalah untuk menetapkan suatu dasar

hingga dapat mengumpulkn bukti yang berupa data-data dalam

menentukan keputusan apakah menolak atau menerima kebenaran dari

pernyataan atau asumsi yang telah di buat.

Uji Hipotesis juga dapat memberikan kepercayaan diri dalam

pengambilan keputusan yang bersifat objektif (Uji Statistik dan Kasus

penelitian).

Ha = ada, atau

Ho = tidak ada

Prosedur pengujian hipotesis statistik adalah langkah-langkah


16

yang di gunakan dalam menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut. Berikut

langkah-langkah pengujian hipotesis statistik :

a. Menentukan formulasi Hipotesis

b. Menentukan taraf nyata

c. Menentukan kriteria pengujian

d. Menentukan nilai uji statistik

e. Membuat kesimpulan.

KESIMPULAN

Pembuatan kesimpulan merupakan petnetapan keputusan dalam hal penerimaan

atau penolakan hipotesis nol ( Ho ) yang sesuai dengan


17

pengujian kriteriannya. Pembuatan kesimpulan di lakuakan setelah

membandingkan nilai uji statistik dengan nilai a tabel atau nilai kritis.

a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai

kritisnnya.

b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistik brada di dalam nilai

kritisnnya.
18

DAFTAR
PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta.


Rineka Cipta.

Boedhi, Oetojo. 2005. Teori Sisiologi Kelasik. Jakarta. PT.Cemerlang.

Giddens, Anthony. 1984. Kapitalisme dan Teori Sosial Moderen: Suatu analisis karya
tulis Marx, Durkheim dan Marx Weber. Jakarta. UI- Press.

Jurnal. Mailis. Sosiologis.Com. ( 23:22 Kamis ) Vol 23

Silfia, Hanani. 2017. Kekerasan Dalam Rumahtangga dan Upaya Penanggulangannya


Melalui Pendekatan Institusi Lokal dan Formal. STAIN Bukittinggi.
Marwah, epis.

Haryanto, Sindung. 2015. Sosiologi Agama dari Klasik Hingga postModren.


Yogyakarta: pt Sinar.

Hanani, Silfia. 2017. Study Negoisiasi Kultural yang Mendamaikan Antar Etnik dan
Agama do Kota Tanjung pinang. IAIN Bukittinggi. Jurnal: DOI 10.21274

Hanani, Silfia dan RatnaSari, Susi. Negosiasi Waktu dan Pekerjaan Rumahtangga
Dalam Masyarakat Petani di Koto Baru Kecamatan X Koto Tanah Datar.
IAIN Bukittinggi: Jurnal socing.

Sumka, Dinata Nana. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Banding: PT. Remaja.
Rosdakarya.

Syafi’I, Asfor. 2005. Metodologi Penelitian. Surabaya: Elkaf.


19

Anda mungkin juga menyukai