Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PRINSIP KERJA MOTOR INDUKSI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas ke-2 matakuliah Perancangan Mesin Listrik.
Disusun Oleh:
Nama : Leopardus Iden
NIM : 191048024
Jurusan : Teknik Elektro (S-1)
Mata kuliah : Perancangan Mesin Listrik
Dosen Pengampu : Syafriyudin, ST,MT

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2022
1. Prinsip Kerja Motor Induksi

Prinsip kerja motor listrik yang dikenal dengan mesin Asinkron ini cukup unik, karena
mesinnya tidak beroperasi dengan kecepatan sinkron. Perangkat satu ini terdiri dari dua jenis
yaitu induksi satu phasa dan tiga phase dengan fungsi berbeda. Umumnya motor induksi satu
phasa memiliki ukuran lebih kecil, sedangkan tiga phase banyak digunakan untuk kebutuhan
industri.

Gambar 1. Motor induksi

\
Gambar 2. Konstruksi motor induksi
Motor induksi menggunakan prinsip induksi elektromagnetik, dimana gaya gerak listrik
diinduksi dan melintasi konduktor listriknya ketika medan magnet berputar. Perangkat satu ini
juga dilengkapi dengan dua bagian utama yang terdiri dari stator dan rotor. Dimana stator
merupakan bagian kumparan yang diam dan membawa belitan tumpang tindih.
Ketika diberikan suplai tegangan ke belitan stator, fluks magnet akan dihasilkan di stator
karena aliran arus di koil. Pada waktu bersamaan, gulungan rotor diatur sedemikian rupa
sehingga setiap kumparan mengalami hubung singkat.
Selanjutnya, fluks dari stator akan memotong kumparan hubung singkat di rotor. Karena
kumparan rotor diatur agar terjadi hubung singkat, menurut hukum induksi elektromagnetik
Faraday, arus akan mulai mengalir melewatinya. Sejalan dengan hal ini, fluks lain akan
diproduksi di rotor.
Sekarang ada dua fluks, satu adalah fluks stator, dan sisanya fluks rotor. Fluks rotor akan
tertinggal sehubungan dengan fluks stator. Karena itu, rotor akan merasakan torsi yang mampu
membuatnya berputar searah dengan putaran medan magnet.
Contoh alat yang menggunakan aplikasi motor induksi mudah ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, baik di sektor industri maupun pemenuhan kebutuhan rumah tangga

2. Motor induksi 3 fasa

Motor Induksi 3 Fasa bekerja sebagai berikut. Misalkan kita memiliki sumber AC 3 fasa yang
terhubung dengan stator pada motor. Karena stator terhubung dengan sumber AC maka arus
dapat masuk ke stator melalui kumparan stator. Sekarang kita hanya melihat 1 kumparan stator
saja. Sesuai hukum faraday bahwa apabila terdapat arus yang mengalir pada suatu kabel maka
arus itu dapat menghasilkan fluks magnet pada kabel tersebut, dimana arahnya mengikuti kaidah
tangan kanan.

Gambar 3. Arus pada Kabel menghasilkan Fluks


Setiap fasa dalam kumparan stator akan mengalami hal yang sama karena setiap fasa
dialiri arus, namun besarnya fluks yang dihasilkan tidak sama di setiap waktu. Hal ini disebabkan
besarnya arus yang berbeda-beda pada tiap fasa di tiap waktunya. Misalkan fasa-fasa ini diberi
nama a, b, dan c. Ada kalanya arus pada fasa a maksimum sehingga menghasilkan fluks
maksimum dan arus fasa b tidak mencapai makismum, dan ada kalanya arus pada fasa b
maksimal sehingga menghasilkan fluks maksimum dan arus pada fasa a tidak mencapai
maksimum. Hal ini mengakibatkan fluks yang dibangkitkan lebih cenderung pada fasa mana
yang mengalami kondisi arus paling tinggi. Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa medan
magnet yang dibangkitkan juga ikut “berputar” seiring waktu. Kecepatan putaran medan magnet
ini disebut kecepatan sinkron.

Ga
mbar 4. Berputarnya Medan Magnet akibat Arus 3 Fasa pada Rangkaian

Ditinjau kasus rotor sudah dipasang dan kumparan stator sudah dialiri arus. Akibat
adanya fluks pada kumparan stator maka arus akan terinduksi pada rotor. Anggap rotor dibuat
sedemikian sehingga arus dapat mengalir pada rotor (seperti rotor tipe squirrel cage). Akibat
munculnya arus pada rotor dan adanya medan magnet pada stator maka rotor akan berputar
mengikuti hukum lorentz. Hal yang menarik disini ialah kecepatan putaran rotor tidak akan
pernah mencapai kecepatan sinkron atau lebih. Hal ini disebabkan karena apabila kecepatan
sinkron dan rotor sama, maka tidak ada arus yang terinduksi pada rotor sehingga tidak ada gaya
yang terjadi pada rotor sesuai dengan hukum lorentz. Akibat tidak adanya gaya pada rotor maka
rotor jadi melambat akibat gaya-gaya kecil (seperti gaya gesek dengan sumbu rotor atau
pengaruh udara). Namun saat rotor melambat kecepatan sinkron dan kecepatan rotor jadi
berbeda. Akibatnya pada rotor akan terinduksi arus sehingga rotor mendapatkan gaya
berdasarkan hukum lorentz. Dari gaya itulah motor dapat menambah kecepatannya kembali.
Fenomena perbedaan kecepatan ini dikenal sebagai slip.

Gambar 5. Gaya timbul akibat dari hukum Lorentz

Gambar 6. Gaya Akibat Fluks pada Stator dan Rotor

3. Karakteristik motor induksi


- Konstruksi sederhana dan kukuh
- Biaya rendah dan perawatan minimum
- Keandalan dan kemahiran yang cukup tinggi
- Tidak memerlukan motor starter tambahan dan keharusan untuk tidak disinkronkan.

4. Rumus Motor Induksi


Secara teori disebutkan bahwa saat Stator pada motor induksi disupply tegangan listrik,
maka secara otomatis arus listrik akan mengalir pada kumparan stator dan hasilnya adalah
gelombang medan magnet yang berputar putar pada stator.
a. Sehingga rumus kecepatan medan putar stator pada motor induksi tersebut adalah

Dengan:
 Ns : kecepatan medan putaran stator (rpm).
 f : frekuensi (Hz).
 p : jumlah kutub.
b. Kemudian untuk rumus dalam menghitung besarnya slip pada motor induksi (rotor sangkar)
bisa menggunakan persamaan berikut :

Dengan:
 S : slip motor.
 Nr : kecepatan putar rotor (rpm).
c. Selanjutnya untuk menghitung nilai daya mekanik dan juga torsi pada motor induksi, kita
dapat menggunakan persamaan dibawah ini :
Daya mekanik :

Torsi :

Efisiensi Motor Induksi :


Dengan :
 Prot : daya pada rotor.
 Pmek = Pout : daya mekanik rotor.
 T : torsi.
 I2 : arus pada rotor.
 R2 : hambatan pada rotor.
 η : efisiensi.

5. Kesimpulan
Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini dilakukan
dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magnet.
Sebagaimana kita ketahui bahwa: kutub-kutub dari magnet yang senama akan tolak-menolak dan
kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita
menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada
suatu kedudukan yang tetap.
DAFTAR PUSTAKA

https://wikielektronika.com/motor-induksi/
https://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-motor-induksi-3-fasa/
https://www.insinyoer.com/wp-content/uploads/2015/11/motor-induksi-3-fasa.jpg

Anda mungkin juga menyukai