Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

NEOPLASMA

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Dasar Biomedik II (Anatomi,Fisiologi,Biokimia,Patologi)
Dosen: Ermawati.,S.Kep.,M.Biomed

Disusun oleh
lAINUN KUSUMA WARDHANI (3201020005)

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES ) IST BUTON
TAHUN AJARAN 2021/2022
Kata Pengantar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Syukur Alhamdulillah, segala puja dan puji kita panjatkan atas kehadiran Allah SWT, karena
hanya berkat dan Karunia-Nya yang telah memberi kemudahan dalam menyusun makalah ini
tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
syafaatnya kita nantikan.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan Rahmat-Nya sehingga makalah
dengan judul "Neoplasma" pada mata kuliah Dasar Biomedik II dapat diselesaikan. Penulis
berharap makalah ini dapat menjadi referensi bagi khalayak umum yang akan membaca makalah
ini.
Penulis menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena adanya kesalahan dan
kekurangan baik huruf maupun komposisi lainnya. Oleh sebab itu, penulis terbuka terhadap
kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
banyak orang.
Wassalamulaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

i
Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………..i
Daftar Isi. ……………………………………………………………………………………..ii
BAB 1. PENDAHULUAN …………………………………………………………………1
1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………………...1
1.2. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………...1
1.3. Tujuan ………………………………………………………………………………….1

BAB 2. PEMBAHASAN ……………………………………………………………………2


2.1. Pengertian Neoplasma….. ………………………………………………………….....2

2.2. Jenis-Jenis Neoplasma ………………………………………………………………...2

2.3. Proses Terjadinya Neoplasma……………………………………………………….3-5

2.4. Pencegahan dan pengobatan…………………………………………………………5-7

2.5. Perbedaan Tumor dan Kanker………………………………………………………7-8

BAB 3. PENUTUP …………………………………………………………………………...9


3.1. Kesimpulan …………………………………………………………………………….9
3.2. Saran dan Kritik ………………………………………………………………………..9

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………..iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Neoplasma atau tumor adalah massa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan
tidak terkoordinasikan dengan pertumbuhan jaringan normal serta terus demikian walaupun
rangsangan yang memicu perubahan tersebut telah berhenti. Tumor dapat dibagi menjadi dua
yaitu tumor jinak dan tumor ganas, yang kemudian bisa disebut kanker. (Kumar et al 2007, hlm.
186).
Menurut American Cancer Society (2015, hlm. 4) kejadian kanker kepala leher pada tahun
2015 sekitar 67.550 kasus baru atau sekitar 4,07% dari total kasus baru kanker yang ada di
Amerika, dari data tersebut sekitar 13.340 kematian yang terjadi atau sekitar 19,74% dari kasus
baru yang ada.
Dan menurut, Kepala Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Aru Sudoyota mengatakan, jumlah
penderita penyakit kanker di Indonesia terus meningkat. Salah satu penyebabnya akibat kondisi
lingkungan yang terus menghasilkan bahan karsinogen.Rumusan Rakornas 2019 YKI
menyebutkan, angka kejadian penyakit kanker di Indonesia sebanyak 1.362 per 1 juta penduduk,
selanjutnya, kanker hati sebesar 124 per 1 juta penduduk dengan rata-rata kematian 76 per 1 juta
penduduk.
Oleh sebab itu, agar masyarakat bisa melakukan pencegahan sebelum penyakit kanker
terdeteksi pada stadium lebih lanjut. Langkah pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat
tentu dengan mengubah perilaku atau gaya hidup yang lebih sehat, dengan banyak berolahraga,
tidak merokok, dan tidak mengonsumsi makanan yang banyak mengandung karsinogen.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah yaitu:
 Pengertian neoplasma?
 Jenis jenis neoplasma ?
 Proses terjadinya neoplasma ?
 Pencegahan dan pengobatan ?

C. TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini ialah agar kita dapat lebih mengetahui tentang neoplasma
atau kanker tersebut, serta cara mencegah dan pengobatan penyakit neoplasma atau kanker
tersebut. Agar masyarakat dapat terhindar dari penyakit neoplasma atau kanker tersebut.
1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Neoplasma

Kata “neoplasma” berasal dari kata Yunani “neo”, yang berarti baru, dan “plasma”, yang
berarti “pembentukan atau penciptaan”, dengan demikian berkaitan dengan pertumbuhan
abnormal jaringan baru. Neoplasma lebih sering disebut sebagai tumor, namun karena
diklasifikasikan bersifat jinak, neoplasma tidak menyebabkan kanker,dan untuk tumor pra-
kanker atau ganas itu bisa disebut dengan kanker. Berikut ini beberapa pengertian neoplasma
menurut para ahli ialah :

 Kanker disebut juga neoplasma adalah suatu penyakit pertumbuhan sel karena di dalam
organ tubuh timbul dan berkembang biak sel-sel baru yang tumbuh abnormal, cepat dan
tidak terkendali dengan bentuk, sifat dan gerakan yang berbeda dari sel asalnya, serta
merusak bentuk dan fungsi organ (Dalimartha, 2004).
 Kanker adalah istilah umum yang dipakai untuk menunjukkan neoplasma ganas, dan ada
banyak tumor atau neoplasma lain yang tidak bersifat kanker (Priceet al., 2006).

2.2. Jenis-Jenis Neoplasma

Untuk jenis pada neoplasma itu sendiri terdiri atas 2 yaitu tumor dan kanker. Berikut ini
penjelasan serta perbedaan dari tumor ataupun kanker tersebut

2.2.1. Tumor

Neoplasma atau tumor juga dikenal dengan nama “nodul” atau “massa”, tergantung pada
ukurannya. Nodul adalah neoplasma yang berukuran kurang dari 20 mm, sedangkan massa
setidaknya berukuran 20 mm. Tumor di bedakan menjadi 2 yati tumor ganas dan tumor jinak.
Tidak seperti tumor ganas, tumor jinak tumbuh lebih lambat dan tidak diketahui dapat
bermetastasis atau menyebar ke jaringan di sekitarnya. Ketika terbentuk, tumor ini membawa
karakteristik dari jaringan asalnya dan dapat terbentuk sendiri atau berkelompok.

Karena tidak berbahaya bagi kehidupan penderitanya, sering kali tumor ini tidak
memerlukan pengobatan segera, tetapi masih harus dipantau karena terkadang dapat tumbuh
cukup besar dan menyebabkan masalah bagi fungsi tubuh. Dua bahaya utama yang harus
diperhatikan ketika tumor jinak muncul adalah ketika neoplasia berkembang menjadi massa dan
ketika tumbuh pada daerah kecil tubuh di mana tumor dapat menyebabkan obstruksi. Dalam
kasus tersebut, tumor jinak juga mungkin mengancam jiwa sehingga pengobatan mungkin
diperlukan. Dan tumor yang sudah parah atau disebut sebagai tumor ganas sudah termasuk dalam
klasifikasi kanker.
2
2.2.2. Kanker

Kanker adalah penyakit yang terjadi akibat pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak
terkendali, menyebabkan jaringan tubuh normal rusak. Pada dasarnya, tubuh manusia terdiri dari
triliunan sel yang tersebar di setiap organ dan bagian. Nantinya, sel-sel ini akan terus tumbuh dan
berkembang menjadi sel baru. Karena sudah tergantikan, secara alami sel-sel yang tidak sehat,
tidak berfungsi dan tua akan mati.

Kanker memiliki sifat-sifat keganasan seperti dapat menghasilkan sinyal pertumbuhan


sendiri, tidak peka terhadap sinyal anti-pertumbuhan, menghindar dari apoptosis, potensi
replikasi tanpa batas, angiogenesis berkelanjutan, invasi jaringan dan metastasis, defek pada
repair DNA, dan aktivasi sinyal pertumbuhan. Metastasis atau penyebaran tumor melalui salah
satu dari tiga jalur, yaitu penyemaian dalam rongga tubuh, penyebaran limfatik, dan penyebaran
hematogen. Kanker yang berasal dari epitel (karsinoma) lebih khas untuk mengalami penyebaran
secara limfatik.

Sel kanker tidak akan mati dengan sendirinya. Sel tersebut akan memperbanyak diri
hingga jumlah yang sudah tak bisa dikendalikan lagi. Perubahan inilah yang bisa memicu
munculnya sel kanker. Penyakit ini bisa muncul pada bagian tubuh mana pun karena asalnya dari
sel dalam tubuh manusia. Hal tersebut menjawab pertanyaan mengapa kanker banyak sekali
jenisnya. Berdasarkan laporan dan riset, terdapat lebih dari 200 jenis penyakit kanker yang
berbeda.

2.3. Proses Terjadinya Neoplasma

2.3.1. Kanker

Penyebab utama kanker adalah terjadinya perubahan (mutasi) pada gen dalam sel.
Terkandung ribuan DNA dalam gen yang memberikan instruksi pada sel agar menjalankan
fungsinya pada organ tubuh tempat sel tersebut hidup. Namun, prosesnya belum tentu selalu
sempurna. Saat pembelahan diri pada sel terjadi, terdapat risiko sel baru dari pembelahan
tersebut mengandung gen yang rusak atau terjadi penggandaan terlalu banyak. Hal itu disebut
sebagai mutasi gen, ditandai dengan adanya perubahan struktur pada gen.

Biasanya, mutasi gen baru akan berpotensi menimbulkan kanker jika terjadi lebih dari
lima kali dan melibatkan gen yang berbeda. Proses ini bisa berlangsung hingga bertahun-tahun
sampai sel-sel tersebut membelah diri dan membentuk sel kanker yang cukup besar. Barulah
gejala-gejalanya mulai muncul dan sel-sel kanker tampak ketika tubuh diperiksa. Namun pada
anak-anak, kerusakan gen sudah terjadi sejak dalam kandungan atau sejak lahir.
Secara umum, ada dua faktor penyebab kanker yang paling sering terjadi, yaitu faktor
internal (seperti, keturunan) dan faktor eksternal (misalnya, perubahan hormon, obesitas, kurang
berolahraga, kebiasaan merokok, serta paparan radiasi, virus, dan bahan-bahan kimia).

Diagnosis penyakit kanker seharusnya dilakukan secepatnya agar penanganan bisa


dilakukan. Hal ini tentu saja agar peluang sembuh pengidap lebih tinggi terutama pada stadium
awal. Selain itu, terdapat satu atau lebih pendekatan yang bisa digunakan dokter dalam
mendiagnosis penyakit ini. Diagnosis yang dapat dilakukan seperti pemeriksaan fisik, tes darah
(laboratorium), tes MRI, USG, rontgen, dan CT scan (sebagai tes pencitraan) dan juga biopsi.

Kejadian kanker tertinggi di Indonesia untuk laki-laki adalah kanker paru sebesar 194 per
1 juta penduduk dengan kematian 109 per 1 juta penduduk. Sedangkan, angka kejadian untuk
perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara sebesar 421 per 1 juta penduduk dengan rata-
rata kematian 170 per 1 juta penduduk. Angka tertinggi kedua dari jenis kanker yang banyak
diderita perempuan adalah kanker leher rahim sebesar 234 per 1 juta penduduk dengan rata-rata
kematian 139 per 1 juta penduduk.

Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko terkena kanker. Antara lain:

 Riwayat keluarga. 
 Usia. Usia di atas 65 tahun lebih berisiko untuk mengalami kanker.
 Kebiasaan buruk. Seperti mengonsumsi alkohol berlebihan, merokok, paparan sinar
matahari berlebihan, obesitas, dan seks yang tidak aman.
 Kondisi kesehatan. Beberapa kondisi kesehatan kronis, seperti ulcerative colitis juga
meningkatkan risiko munculnya kanker jenis tertentu.
 Lingkungan hidup. Bahan kimia berbahaya seperti asbes dan benzena di rumah atau
tempat kerja bisa menjadi faktor yang meningkatkan risiko penyakit ini.

2.3.2. Tumor

Tumor terbentuk akibat ketidakseimbangan antara jumlah sel baru yang tumbuh dengan
jumlah sel lama yang mati. Kondisi ini bisa terjadi bila sel baru terbentuk secara berlebihan, atau
sel lama yang seharusnya mati tetap hidup.

Penyebab ketidakseimbangan tersebut dapat berbeda-beda pada setiap jenis tumor, namun
umumnya penyebab belum diketahui secara pasti. Meski begitu, beberapa hal di bawah diduga
berkaitan dengan tumbuhnya tumor:

 Pola makan yang buruk, misalnya terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak.
 Paparan sinar matahari
 Infeksi virus atau bakteri, misalnya HPV, virus hepatitis, dan H. pylori
 Konsumsi alkohol yang berlebihan
 Paparan radiasi akibat tindakan medis, seperti foto Rontgen atau CT scan.
 Konsumsi obat-obatan imunosupresif, misalnya setelah tindakan transplantasi organ.
  Merokok
 Obesitas
 Paparan bahan kimia, misalnya arsen atau asbes.

Gejala utama dari tumor adalah terbentuknya benjolan. Benjolan bisa terlihat dengan mudah
dari luar, namun bisa juga tidak terlihat jika tumbuh pada organ dalam. Biasanya benjolan pada
organ dalam baru diketahui setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter. Pada kasus tertentu,
benjolan yang mirip dengan tumor itu bisa disebabkan oleh adanya kista.

Dalam mendiagnosis, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan


apakah benjolan tersebut jinak atau ganas. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi penelusuran
gejala melalui tanya-jawab saat konsultasi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang
terdiri dari:

 Tes urine atau tes darah, untuk mengidentifikasi kondisi yang tidak normal. Contohnya
adalah pemeriksaan darah lengkap untuk melihat jumlah dan jenis sel darah yang
mengalami gangguan pada penderita leukemia.
 USG, CT scan, MRI, atau PET scan, untuk mengetahui lokasi, ukuran, dan penyebaran
tumor.
 Biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan tumor untuk diperiksa di laboratorium. Dari
pemeriksaan ini, dapat diketahui jenis tumor dan apakah tumor bersifat ganas atau jinak.

Setelah mengetahui jenis, ukuran, letak, dan sifat tumor, dokter dapat menentukan penanganan
yang tepat.

2.4. Pencegahan dan pengobatan

2.4.1. Tumor

 Pencegahan Tumor

Pencegahan tumor khususnya dilakukan untuk mencegah tumor yang bersifat ganas (kanker),
karena dapat menyebabkan kematian. Sejak tahun 2015, Kementerian Kesehatan Indonesia terus
mengajak masyarakat untuk mengurangi risiko timbulnya kanker dengan gerakan ‘‘CERDIK”,
yang merupakan singkatan dari:

 Cek kesehatan secara berkala


 Enyahkan asap rokok
 Rajin aktivitas fisik
 Diet sehat dengan kalori seimbang
 Istirahat yang cukup
 Kelola stres.
Selain gerakan CERDIK, beberapa jenis kanker juga dapat dicegah dengan melakukan
imunisasi. Kanker yang dimaksud adalah kanker hati yang dapat dicegah dengan vaksin hepatitis
B, dan kanker serviks yang bisa dicegah dengan vaksin human papillomavirus (HPV).

 Pengobatan Tumor

Pengobatan tumor ditentukan berdasarkan jenis, ukuran, letak, serta jinak atau ganasnya
tumor. Pada tumor jinak yang ukurannya kecil dan tidak menimbulkan gejala, penanganan tidak
perlu dilakukan. Dokter hanya akan menganjurkan pemeriksaan berkala untuk memantau
perkembangan tumor.Jika tumor bersifat jinak, namun berukuran besar hingga menekan saraf,
pembuluh darah, atau mengganggu fungsi organ, maka dokter akan melakukan tindakan untuk
mengangkat tumor. Banyak metode yang bisa digunakan dokter untuk mengangkat tumor, mulai
dari dari penggunaan sinar laser hingga tindakan operasi dengan sayatan pisau bedah.

Selain pengangkatan tumor, ada beberapa terapi untuk tumor yang dapat dilakukan oleh
dokter onkologi, khususnya pada tumor ganas atau kanker, yaitu:

 Kemoterapi. Terapi ini bertujuan untuk membunuh sel kanker, menggunakan obat-
obatan.
 Radioterapi. Terapi ini bertujuan untuk membunuh dan mencegah penyebaran sel
kanker, serta mengurangi ukuran tumor, menggunakan sinar khusus berenergi tinggi.
 Terapi hormon. Pertumbuhan beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara atau
kanker prostat, dapat dipengaruhi oleh suatu hormon. Menghambat produksi hormon
tersebut dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.
 Imunoterapi atau terapi biologi. Terapi ini menggunakan obat-obatan yang
memanfaatkan sistem kekebalan tubuh untuk memberantas sel kanker.

Kesembuhan penderita tumor tergantung dari jinak atau ganasnya tumor. Tumor jinak
berpeluang lebih tinggi untuk sembuh setelah dilakukan penanganan, dibandingkan dengan
tumor ganas. Peluang kesembuhan tumor ganas tergantung pada tingkat keganasan atau stadium
kanker. Semakin tinggi stadium, terutama bila sudah menyebar ke organ lain (stadium 4),
semakin sulit untuk disembuhkan.

Komplikasi akibat tumor, dapat disebabkan oleh tumor itu sendiri, maupun oleh
pengobatan yang diberikan. Komplikasi yang muncul tergantung pada jenis dan lokasi tumor,
atau metode pengobatan yang dilakukan.

2.4.2. Kanker

 Pencegahan Kanker
Ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mengobati kanker di rumah, yakni dengan
perubahan gaya hidup, seperti:

 Berhenti merokok;
 Makanlah dengan pola makan yang sehat;

 Makanlah banyak buah-buahan dan sayuran;


 Batasilah daging olahan;
 Pertahankanlah berat badan yang sehat dan aktif secara fisik;
 Lindungilah diri dari sinar matahari; dan
 Dapatkan perawatan medis yang teratur.

 Pengobatan Kanker

Pengobatan pada kanker tergantung dari jenis dan stadium dari penyakit ini, potensi efek
samping, serta pilihan dan kesehatan umum dari pasien. Secara umum, berikut ini pengobatan
kanker yang paling umum:

1. Kemoterapi, merupakan perawatan yang menggunakan zat kimia dengan intensitas kuat
untuk membunuh sel yang bertumbuh cepat pada tubuh. Kemoterapi paling sering
digunakan sebagai metode pengobatan kanker, karena sel penyakit ini berkembang lebih
cepat dari sel normal dalam tubuh. Obat-obatan kemoterapi dapat digunakan sendiri atau
dikombinasikan sebagai obat kanker. Kemoterapi adalah cara yang efektif untuk
mengobati banyak jenis penyakit ini, tetapi memiliki risiko efek samping yang juga harus
diwaspadai.
2. Radioterapi, metode pengobatan kanker yang mengandalkan radiasi dengan
menggunakan gelombang energi tinggi seperti, sinar-X, gama, proton, dan elektron untuk
membunuh sel kanker. Walaupun radioterapi merupakan metode pengobatan kanker yang
paling umum, tetapi terkadang terapi ini juga dipakai untuk mengobati pasien yang tidak
terkena penyakit ini, seperti tumor dan gangguan pada kelenjar tiroid.
3. Terapi target, adalah metode terapi untuk mengobati kanker dengan menggunakan obat-
obatan atau bahan kimia lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara
spesifik tanpa membunuh sel-sel normal. Terapi ini antara lain antibodi monoklonal,
penghambat tirosin kinase, dan penghambat cyclin-dependent kinase.

2.5. Perbedaan Tumor dan Kanker


 Tumor Membengkak, Kanker Bermutasi

Pada dasarnya tumor merupakan benjolan dan terdapat pada selaput yang menyelimutinya.
Sedangkan kanker merupakan kerusakan DNA yang menyebabkan proses mutasi sel kanker.
Dari sini dapat diketahu kanker lebih berbahaya.

 Tumor Jinak dan Ganas, Kanker Bisa Saja Tumor Ganas

Tumor dapat dibagi menjadi dua, yakni tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak sangat mudah
untuk diatasi, misalnya saja mengangkat sel tumor dalam tubuh. Sedangkan sel ganas sulit untuk
diatasi. Kanker merupakan tumor yang sangat ganas. Jadi kanker bisa juga disebut dari
perkembangan tumor yang amat ganas.

 Pertumbuhan Tumor Lambat, Pertumbuhan Kanker Sangat Cepat

Pertumbuhan pada tumor cenderung lambat, memerlukan proses bertahun-tahun baru dapat
diketahui petumbuhannya dan dapat dirasakan sakitnya. Sedangkan sel-sel kanker tumbuh
dengan sangat cepat.

 Tumor Mudah Diatasi, Kanker Membutuhkan Waktu Lama untuk Mengatasinya

Tumor, terutama tumor jinak tidaklah berbahaya jika dekatahui sejak dini dan dapat segera
dioperasi. Setelah operasi tumor dinyatakan sembuh. Beda halnya dengan kanker, kanker tidak
bisa disembuhkan dengan operasi instan. Kanker hanya bisa disembuhkan dengan kemoterapi
dan perawatan khusus secara berkala.

 Benjolan Kanker akan Terasa Keras, Benjolan Tumor Cenderung Lebih Kenyal

Dalam penyakit kanker payudara benjolan dapat dirasakan secara jelas. Benjolan yang terjadi
karena kanker biasanya akan terasa keras dan padat ketika diraba. Beda halnya dengan benjolan
tumor yang cenderung lebih kenyal.
8
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Neoplasma ialah massa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan tidak
terkoordinasikan dengan pertumbuhan jaringan normal serta terus demikian walaupun
rangsangan yang memicu perubahan tersebut telah berhenti. Neoplasma sering juga di sebut
sebagau tumor. Tumor tersebut terbagi menjadi dua yaitu tumor jinak merupakan tumor yang
tidak beresiko menimbulkan kanker sedangkan tumor ganas bisa di klasifikasikan sebagai
permualaan munculnya kanker. Untuk masyarakat agar terhindar dari penyakit neoplasma ini
ialah dengan cara melakukan gaya hidup yang sehat.

3.2. Kritik dan Saran


Dalam penulisan makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca untuk menambah pengetahuan tentang Neoplasma itu sendiri. Penulis menyadari
bahwa makalah ini mungkin saja masih banyak kesalahan oleh sebab itu penulis membuka saran
maupun kritik membangun dari pembaca agar pada proses pembuatan makalah menjadi lebih
baik lagi.
9
DAFTAR PUSTAKA

Id.wikipedia.org.Neoplasma.(22 Maret 2020).http://id.wikipedia.org

repository.upnvj.ac.id.BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Neoplasma.(2016).http://


repository.upnvj.ac.id

www.wartaekonomi.co.id.Waspada Kanker di Indonesia Terus Meningkat.(28 juli


2019).http//www.wartaekonomi.co.id

perpustakaan.poltekkes.malany.ac.id.5 BAB II Tinjauan Pustaka A. Pengertian Kanker.http://


perpustakaan.poltekkes.malany.ac.id.

www.halodoc.com.Penyakit Kanker- Gejala,Penyebab dan Cara Pengobatan.(16 Agustus


2019).http://www.halodoc.com

www.Alodokter.com.Tumor-Gejala, Penyebab, dan Mengobati.(18 Maret


2019).http://www.Alodokter.com
iii

Anda mungkin juga menyukai