Anda di halaman 1dari 46

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumwr.wb.

SegalapujidansyukurkehadiratAllah

SubhanahuWaTa’alaatasrahmatdankarunia-Nya yang tiadaterkira.

Semogakitainsan yang dhoifinibisaselaluistiqomahterhadapapa yang

telahdigariskan-Nya. Semogakitaselaludalamridha-

Nya.ShalawatberiringsalamsetulushatikepadabagindaNabi Muhammad

danahlulbaitnya (Shallallâhu ‘alaihiwaâlihiwasallam), sang

reformisagungperadabandunia yang menjadiinspiring leaderdaninspiring

humanbagiumat di seluruhbelahandunia. Semogasyafa’atnyakelakmenaungikita di

hariperhitungankelak.

Maksud diadakannya penyusunan laporan ini adalah sebagai bukti bahwa

kami telah melaksanankan Praktek Kerja Lapangan yaitu sebagai salah satu

kurikulum wajib yang harus ditempuh oleh Mahasiswa S1Jurusan

IlmuHukumUIN SuskaRiau.

KegiatanPraktekKerjaLapanganataubiasadisebutdengan PKL

merupakansalahsatusyaratwajib yang harusdilaksanakanolehsetiapmahasiswa/i

agar ilmu yang

diperolehdariperkuliahansertatelahdikuasaidapatditerapkandandiaplikasikandalam

i
duniakerja yang sesungguhnya, selainitu PKL

inimerupakansalahsatusyaratuntukmelanjutkankejenjangakhir (pembuatanskripsi).

Dalamduniakerja, setiapinstansimemilikiaturandankebijakan yang

berbeda.Dalamperkuliahanmahasiswamendapatpengetahuan yang berupateori

yang diiringidengansedikitpraktek.Hal initidakcukup, karenailmu yang

didapatkanjugaharusdiiringidenganpraktek yang

direalisasikandalamkehidupannyata.Dalampelaksanaan PKL mahasiswadituntut

agar dapatmemperluaspengetahuandaninformasiterhadapbidang yang

ditekuniataudipelajari.

PKL

inisangatpentingkarenamahasiswadapatmengetahuisejauhmanaperkembangankom

unikasidancarakerja yang adapadasebuahperusahaanatauinstansi,

apakahadaperbedaanantarateoridanprakteknya. Denganadanya PKL

dapatmembentukpolapikir yang terarahdanmembangun.

Selainitubisasebagaibekaluntukmempersiapkanmahasiswauntukmenghada

piduniakerja yang

penuhpersaingan,sertamengetahuibagaimanakerjasamadankomunikasi yang

dilakukanolehpegawaidalamsuatuinstansiterkait.

Dalam laporan ini kami akan menguraikan apa saja yang telah kami

dapatkan dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor

Pengadilan Negeri Kelas II. Terutama yang

bermanfaatbagikitasemuadansesuaidengandisiplinJurusanIlmuHukum.

ii
Kami menyadari bahwa dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan

(PKL) dan dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari harapan dan mungkin

tidak akan selesai tanpa bantuan dan arahan dari para pembimbing kami.

Makaperkenankanlah kami mengucapkanterimakasih yang

sebesarbesarnyakepada :

1. AyahandaDahlandan IbundaYuyun sugianti, Orang TuaTercinta yang

senantiasa memberikan doa restu kepadapenulis sehingga dapat

melaksanakanPKL dan penyusunan laporan ini dapat berjalanlancar.

2. Bapak Darma Indo Damanik, S.H., M.Kn.selakuKetuaPengadilan

Negeri Rengat Kelas II

3. Bapak Harry Setiawan, S,IP.selakuSekretaris Umum dan juga selaku

Instruktur yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk

dalam kegiatan di Pengadilan Negeri Rengat Kelas II.

4. BapakAli Sobirin, SH.MH dan para Hakim

yangtelahmemberikanpengetahuan (MateriPembelajaran seputar

Pengadilan Negeri kepada kami.

5. Bapak Doni Eka Putra, SH.M.H.selakuPanitera Muda Perdata .

6. Bapak Prof. DR. H. Akhmad Mujahidin, S.Ag., M.Ag. selaku Rektor

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

7. Bapak Dr. Drs. H. Hajar, M.Ag. selakuDekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

8. BapakFirdaus, S.H., M.H. selaku Ketua Jurusan Ilmu Hukum.

iii
9. Bapak Rahman Alwi, M.Ag. selaku Pembimbing, yang memberikan

masukan dan arahan demi lancarnya urusan PKL yang penulis lakukan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan di sini, saya sebagai penulis

mohon maaf apabila terdapat kekurangan atau kesalahan, baik sengaja maupun

tidak sengaja. Kritik dan saran penulis harapkan demi terbentuknya Laporan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang lebih baik untuk di masa akan datang.

Rengat , Agustus 2019

LUCY ANGGRAINI
NIM: 11727202106

iv
RINGKASAN

Praktek Kerja Lapangan/Magang merupakan kegiatan pembelajaran untuk

berlatih secara bertahap dan sistematis dalam mengenal lapangan tugas

propesional serta kemampuan kongnitif, efektif, dan psikomotor yang telah

dikuasai melalui kegiatan perkuliahan kedalam kanca dunia praktis Lembaga

Peradilan. PraktekKerjaLapangan/Maganginimulaidilaksanakanpadatanggal1Juli-

16 Agustus 2019. PengadilanNegeri Rengat Kelas II merupakansalahsatulembaga

yang menjaditempat PKL/Magang.PengadilanNegeri Rengat Kelas

IIiniberdiripadaTahun 1998 dibawahpimpinanSri Setyowati, S.H., MH.Peserta

PKL/Magang di PengadilanNegeri Rengat Kelas II iniyaitusebanyak4 Orang dan

semua merupakan Mahasiswa/i Jurusan Ilmu Hukum.

v
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
RINGKASAN..........................................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan........................................................................................2
C. Manfaat Penulisan......................................................................................2
D. Bagian Unit PKL.........................................................................................3
E. Bagian Unit Tempat PKL...........................................................................4
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN..................................................................5
A. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Magang di Pengadilan Negeri Rengat
Kelas II................................................................................................................5
B. Gambaran Tentang Pengadilan Negeri Kelas II Rengat........................6
a) Sejarah Pengadilan Negeri Kelas II Rengat.........................................6
c) Visi dan Misi............................................................................................7
d) Wilayah Yurisdiksi..................................................................................8
e) Struktur Organisasi (Tupoksi).............................................................15
f) Tugas Pokok...........................................................................................16
g) Fungsi.....................................................................................................17
h) Pelayanan Terpadu Satu Pintu............................................................22
BAB III..................................................................................................................35
RUANG LINGKUP PKL......................................................................................35
A. Delegasi Tugas...........................................................................................35
B. Koordinasi Tugas......................................................................................35
C. Penyelesaian Tugas.....................................................................................36
BAB IV..................................................................................................................37
PENUTUP..............................................................................................................37
A. Kesimpulan.................................................................................................37
B. Saran..........................................................................................................38

vi
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................39

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketika mahasiswa memahami peran dan fungsinya sebagai mahasiswa


maka mahasiswa akan memposisikan dirinya sebagai Agent perubahan dalam
kehidupan masyarakat serta merupakan harapan dalam menentukan arah bangsa,
bahkan mahasiswa mampu mendominasi seluruh alur sejarah perjalanan bangsa
dan Negara Indonesia menuju kearah masa depan yang lebih baik. Maka oleh
sebab itu pembinaan generasi muda/mahasiswa adalah sangat penting
diperhatikan baik dalam pendidikan mencapai kualitas serta kompetensi yang
dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan perkembangan zaman, salah satu tujuannya
agar generasi kepemimpinan yang mampu bersaing dalam era globalisasi serta
pemimpin yang sesuai dengan ajaran islam dan nilai-nilai luhur bangsa Negara
Indonesia itu selalu ada di Negara kita ini, yang saat ini Indonesia sedang
mengalami krisis moral kepemimpinan dalam memimpin rakyat Indonesia.
Arah pendidikan generasi/mahasiswa adalah bagian dari memproses
Negara ini menyiapkan calon-calon pemimpim dan tenaga yang handal dari
berbagai keahlian yang mampu memecahkan permasalahan dan mampu
membawa arah bangsa Indonesia ini yang lebih baik lagi dari yang sebelumnya,
dan jika hal ini tidak diperhatikan oleh mahasiswa maka ia tidak akan pernah
memposisikan dirinya dalam perubahan serta perbaikan masyarakat, bangsa
Negara Indonesia tercinta ini.
Salah satu bagian dari pengembangan kompetensi mahasiswa di dalam
dunia pendidikan yaitu Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang mana hal ini
merupakan salah satu program Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, yang bertujuan untuk mengasah keilmuan

1
dansoft skill mahasiswa dalam tinjauan teoritis dan melakukan PKL dalam
konteks terapan.
Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Suska Riau adalah harapan
dan sumber daya yang kelak ikut mewarnai, menentukan dan bahkan
mendominasi alur sejarah perjalanan bangsa dan Negara Indonesia kearah yang
lebih baik.Oleh karena itu, mereka perlu dibina dan dididik seoptimal mungkin
untuk mencapai kualitas dan kompetensi yang dibutuhkan zamannya dan sesuai
dengan Ajaran Agama Islam dan nilai-nilai bangsa Indonesia.Untuk mencapai
kualitas dan kompetensi ini maka Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau telah menetapkan Program Akademik dalam
membimbing mahasiswa secara maksimal.Perlu diketahui bahwa PKL adalah
kegiatan yang bertujuan mengasah keilmuan atau kemampuan teoritis mahasiswa
dalam konteks terapan.Dengan demikian maka PKL merupakan salah satu bentuk
aplikasi teori yang selama ini diperoleh mahasiswa di bangku perkuliahan.
Adapun pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan
penulis yaitu pada kantor Pengadilan Negeri Rengat Kelas II selama 45 hari
dimulai sejak tanggal 1 Juli s/d 15 Agustus 2019.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan laporan umum Praktek Kerja Lapangan (PKL)


adalah :
1. Untuk melaporkan segala kegiatan atau aktivitas dan tuggas-tugas yang
telah dilaksanakan selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) dikantor
Pengadilan Negeri Rengat Kelas II, kepada Akademik UIN SUSKA
RIAU.
2. Sebagai bahan informasi dan relevansi pemikiran penulis khususnya bagi
pihak kantor Pengadilan Negeri Rengat Kelas II pada tahun berikutnya.
3. Mengetahui struktur organisasi kantor PengadilanNegeri Rengat Kelas II.
C. Manfaat Penulisan

2
Adapun manfaat dari penulisan laporan umum Praktek Kerja Lapangan
(PKL) adalah :
1) Melatih kemampuan penulis dalam menyusun karya ilmiah.
2) Agar laporan ini dapat bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai bahan
rujukan bagi mahasiswa/i yang akan melakukan Praktek Kerja Lapangan
(PKL)pada tahun berikutnya.
3) Sebagai informasi dan pedoman bagi pembaca dalam memahami dan
ingin mengetahui tentang mekanisme Peradilan.

D. Bagian Unit PKL

Bagian Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa/i Fakultas Syari’ah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Tahun Ajaran 2019-

2020

1. Penanggung Jawab

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Kasim Riau yaitu Bapak Dr. Drs. H. Hajar, M.Ag.

2. Dosen Pembimbing

Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Kasim Riau, yaitu Bapak Rahmat Alwi,M,Ag.

3. Pelaksana

1. M.Nanda Kusuma
2. Lucy Anggraini
3. Sandra Yunisah
4. M.Faishal Ashari

4. Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

1. Tempat

3
Tempat magang adalah di Kantor Pengadilan Negeri Rengat Kelas II.

2. Waktu

Pelaksanaan Magang di mulai tanggal 1 Juli sampai dengan 16Agustus 2019.

E. Bagian Unit Tempat PKL

Susunan Organisasi Kantor Pengadilan Negeri Rengat Kelas IIadalah :

1. Ketua

2. Wakil

3. Panitera

4. Sekretaris

5. Panitera Muda Perkara

6. Panitera Muda Hukum

7. Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

8. Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan

9. Kepala Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan

10. Panitera Pengganti.

11. Juru Sita.

12. Bendahara.

4
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Magang di Pengadilan Negeri Rengat


Kelas II

Pelaksaan kegiatan magang yang bertempat di Pengadilan Negri Rengat


Kelas II ini berlangsung selama 45 hari yang di mulai sejak tanggal 1 Juli sampai
tanggal 16Agustus 2019, di awali dengan saya menyerahkan surat permohonan
magang ke Pengadilan Negeri Kelas II Rengat, dengan bertanya kepada satpam
dan di intruksikan untuk mengantarkan suratnya ke PTSP dan menyerahkan surat
ke bagian Umum setelah itu si intruksikan untuk hingga ada sms balasan bahwa
penulis di terima untuk magang di Pengadilan Negeri Rengat Kelas II.
Pada hari senin 30 Mei 2019 penulis menerima balasan melalui whatsapp
dan di perintahkan untuk hadir ke Pengadilan Negeri Rengat Kelas II untuk
mengambil Surat Balasan agar dapat diserahkan ke bgaian Admin Fakutas Syariah
dan Hukum karena surat izin magang penulis diterima dan di persilahkan untuk
melaksanakan kegiatan magang.
Kemudian Tanggal 1 Juli Penulis hadir ke Pengadilan Negeri Rengat Kelas
II dan menghadap ke ruangan Umum serta di berikan isntruksi dan diberikan
kesempatan untuk memilih di bagian kepaniteraan yang di minati untuk
melaksanakan kegiatan magang. Tersedia bagian Kepaniteraan Hukum,
Kepaniteraan Pidana, dan Kepaniteraan Perdata. Kemudian Penulis memilih di
bagian Perdata di Pengadilan Negeri Rengat Kelas II .dan permintaan Penulis di
izinkan dan di setujui oleh pihak pegawai umum dan di antar menuju ruangan
Perdata dan di perkenalkan penulis kepada kepala ruangan serta staf-staf bagian
Kepaniteraan Perdata. Setelah diperkenalkan kemudian penulis memulai aktivitas
magang di Pengadilan Negeri Rengat Kelas II.

5
B. Gambaran Tentang Pengadilan Negeri Kelas II Rengat

a) Sejarah Pengadilan Negeri Kelas II Rengat


Pada Tahun 1960-an dibangun gedung Pengadilan Negeri Rengat di Jalan
Bupati Tulus – Rengat. Kemudian pada tahun 1992 dibangun gedung Pengadilan
Negeri Rengat yang baru di Jalan Raya Belilas Pematang Reba.
Pada Tanggal 31 Maret 2004 telah dilakukan pengalihan Organisasi
Administrasi dan Finansial di lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Tata Usaha
Negara dan Peradilan Agama ke Mahkamah Agung. Berdasarkan Keputusan
Presiden Nomor 21 Tahun 2004 Tanggal 23 Maret 2004.Jadi, Pengadilan Negeri
Rengat yang sebelumnya dibawah Departemen Kehakiman dan Ham sekarang
berada dibawah Mahkamah Agung.

b) Kebijakan Umum Peradilan


Pada Umumnya Fungsi Pokok Pengadilan yakni melakukan Pemeriksaan,
mengadili serta memutuskan perkara. Dan fungsi Utama peradilan dalam
melaksanakan sistem peradilan yang baik sesuai dengan visi dan misi organisasi
secara umum yaitu “Terwujudnya badan Peradilan yang Agung”, adanya
kebijakan umum peradilan yang harus dijalankan oleh seluruh lembaga peradilan
Indonesia di bawah Mahkamah Agung RI.
Bahwa yang dimaksud dengan kebijakan umum peradilan adalah
Peraturan-peraturan yang dapat memberikan pengaruh dalam melaksanakan
sistem peradilan secara umum. Peraturan-peraturan dimaksud dapat berbentuk
suatu Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Surat Edaran
Mahakamah Agung (SEMA) atau bentuk-bentuk peraturan lain yang terkait
dengan organisasi peradilan.
Dalam prakteknya kebijakan umum peradilan pasti akan selalu berubah,
yang perubahannya akan mempengaruhi operasionalnya suatu organisasi
peradilan, misalnya kebijakan tentang petunjuk teknis menyangkut prosedur
pembayaran biaya perkara di Pengadilan Negeri.

6
Menyangkut kebijakan umum peradilan ini ada 2 (dua) kategori yang
harus dibedakan, yaitu:
a. Kebijakan yang bersifat Teknis Yuridis, diantaranya yaitu :
a) Mempercepat proses penyelesaian perkara.
b) Menekan biaya perkara tidak terlalu tinggi.
c) Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan.
d) Menjaga kemandirian Badan Peradilan.

b. Kebijakan yang bersifat Teknis Administrasi, diantaranya yaitu :


a) Pengelolaan Administrasi/Manajemen peradilan yang baik
b) Pengelolaan manajemen sarana dan prasarana peradilan
c) Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
d) Pengelolaan Teknologi Informasi yang diperlukan organisasi peradilan

c) Visi dan Misi


Dengan sistem peradilan satu atap (one roof system) dari empat lingkungan
Peradilan maka Visi dari masing-masing Badan Peradilan, termasuk di dalamnya
Pengadilan Negeri Rengat Kelas II yang merupakan salah satu dari Pengadilan
tingkat pertama di bawah jajaran Mahkamah Agung, akan mengacu pada Visi dan
Misi Mahkamah Agung selaku pemegang kekuasaan kehakiman yang tertinggi di
Republik Indonesia.
Visi yang telah ditetapkan di lingkungan Pengadilan Negeri Rengat Kelas II
secara khusus adalah: “Terwujudnya Pengadilan Negeri Rengat yang Agung”.
Dalam rangka mewujudkan visi yang telah ditetapkan tersebut, maka
Mahkamah Agung menetapkan misi yang harus dilakukan oleh Lingkungan
Mahkamah Agung secara internal dan juga seluruh jajaran Peradilan dibawahnya,
yang termasuk di dalamnya adalah Pengadilan Negeri Rengat Kelas II.
Visi disini berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut kemana
instansi Pengadilan Negeri Rengat Kelas II harus dibawa dan diarahkan agar dapat
berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif dan
tetap dalam koridor upaya mewujudkan cita dan citra yang diinginkan Pengadilan

7
Negeri Rengat Kelas II. Misi yang ditetapkan di lingkungan Pengadilan Negeri
Rengat Kelas II adalah sebagai berikut :

1) Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Rengat Kelas II.


2) Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan.
3) Meningkatkan kualitas kepemimpinan di Pengadilan Negeri Rengat Kelas II.
4) Meningkatkan Kredibilitas dan transparansi di Pengadilan Negeri Rengat
Kelas II.

Demi suksesnya visi dan misi tersebut maka asas independensi harus
menjadi pengawal tugas-tugas peradilan. Dalam arti bahwa suatu proses dalam
peradilan harus benar-benar terbebas dari pengaruh pemerintah atau kekuasaan
lainnya. Jadi Independensi peradilan merupakan salah satu dasar demokrasi dan
Negara berdasarkan atas hukum.
Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Rengat Kelas II adalah
sebagai berikut:
- Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi ;
- Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan ;
- Publik percaya bahwa Pengadilan Negeri Rengat Kelas II memenuhi butir
1 dan 2 di atas.

Pengadilan Negeri Rengat Kelas II di dalam menjalankan tupoksinya juga


memiliki motto “PN RENGAT KOMPAK” yang merupakan kepanjangan dari
“Kreatif, Obyektif, Melayani, Profesional, Akuntabel dan Kerjasama”.

d) Wilayah Yurisdiksi
Sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman pada peradilan tingkat pertama
yang berkedudukan di Pematang Reba Kabupaten Indragiri Hulu, Pengadilan
Negeri Rengat Kelas II yaitu Kabupaten Indragiri Hulu, yang terdiri dari :

No KABUPATEN INDRAGIRI HULU

8
KECAMATAN KELURAHAN
1 Kecamatan Batang Cenaku 1. Kelurahan Alim
2. Kelurahan Anak Talang
3. Kelurahan Aur Cina
4. Kelurahan Batu Papan
5. Kelurahan Bukit Lingkar
6. Kelurahan Bukit Lipai
7. Kelurahan Cenaku Kecil
8. Kelurahan Kepayang Sari
9. Kelurahan Kerubung Jaya
10. Kelurahan Kuala Gading
11. Kelurahan Kuala Kilan
12. Kelurahan Lahai Kemuning
13. Kelurahan Pejangki
14. Kelurahan Pematang Manggis
15. Kelurahan Petaling Jaya
16. Kelurahan Puntianai
17. Kelurahan Sanglap
18. Kelurahan Sipang
19. Kelurahan Talang Bersemi
20. Kelurahan Talang Mulya
2 Kecamatan Batang Gansal 1. Kelurahan Belimbing
2. Kelurahan Danau Rambai
3. Kelurahan Panyaguan
4. Kelurahan Rantau Langsat
5. Kelurahan Ringin
6. Kelurahan Seberida
7. Kelurahan Siambul
8. Kelurahan Sungai Akar

9
9. Kelurahan Talang Lakat
10. Kelurahan Usul
3 Kecamatan Batang Peranap 1. Kelurahan Koto Tuo
2. Kelurahan Peladangan
3. Kelurahan Pematang
4. Kelurahan Pematang Benteng
5. Kelurahan Pesajian
6. Kelurahan Punti Kayu
7. Kelurahan Selunak
8. Kelurahan Sencano Jaya
9. Kelurahan Suka Maju
10. Kelurahan Sungai Aur
4 Kecamatan Kelayang 1. Kelurahan Bongkal Malang
2. Kelurahan Bukit Selanjut
3. Kelurahan Dusun Tua
4. Kelurahan Dusun Tua Pelang
5. Kelurahan Kota Medan
6. Kelurahan Pasir Beringin
7. Kelurahan Pelangko
8. Kelurahan Polak Pisang
9. Kelurahan Pulau Sengkilo
10. Kelurahan Simpang Kota Medan
11. Kelurahan Sungai Banyak Ikan
12. Kelurahan Sungai Golang
13. Kelurahan Sungai Kuning Benio
14. Kelurahan Sungai Pasir Putih
15. Kelurahan Tanjung Beludu
16. Kelurahan Teluk Sejuah
5 Kecamatan Kuala Cenaku 1. Kelurahan Kuala Cenaku
2. Kelurahan Kuala Mulia

10
3. Kelurahan Pulau Gelang
4. Kelurahan Pulau Jum’at
5. Kelurahan Rawa Asri
6. Kelurahan Rawa Sekip
7. Kelurahan Suka Jadi
8. Kelurahan Tambak
9. Kelurahan Tanjung Sari
10. Kelurahan Teluk Sungkai
6 Kecamatan Lirik 1. Kelurahan Banjar Balam
2. Kelurahan Gudang Batu
3. Kelurahan Japura
4. Kelurahan Lambang Sari I, II, III
5. Kelurahan Lambang Sari IV
6. Kelurahan Lamb ang Sari V
7. Kelurahan Lirik Area
8. Kelurahan Mekarsari
9. Kelurahan Pasir Ringgit
10. Kelurahan Pasir Sialang Jaya
11. Kelurahan Redang Seko
12. Kelurahan Rejosari
13. Kelurahan Seko Lubuk Tigo
14. Kelurahan Sidomulyo
15. Kelurahan Sukajadi
16. Kelurahan Sungai Sagu
17. Kelurahan Wonosari
7 Kecamatan Lubuk Batu Jaya 1. Kelurahan Air Putih
2. Kelurahan Kulim Jaya
3. Kelurahan Lubuk Batu Tinggal
4. Kelurahan Pondok Gelugur
5. Kelurahan Pontian Mekar

11
6. Kelurahan Rimpian
7. Kelurahan Sei Seberas Hilir
8. Kelurahan Sei Beras-beras
9. Kelurahan Tasik Juang
8 Kecamatan Pasir Penyu 1. Kelurahan Air Molek I
2. Kelurahan Air Molek II
3. Kelurahan Batu Gajah
4. Kelurahan Candi Rejo
5. Kelurahan Jatirejo
6. Kelurahan Kembang Harum
7. Kelurahan Lembah Dusun Gading
8. Kelurahan Pasir Keranji
9. Kelurahan Petalongan
10. Kelurahan Sekar Mawar
11. Kelurahan Serumpun Jaya
12. Kelurahan Tanah Merah
13. Kelurahan Tanjung Gading
9 Kecamatan Peranap 1. Kelurahan Baturijal Barat
2. Kelurahan Baturijal Hilir
3. Kelurahan Baturijal Hulu
4. Kelurahan Gumanti
5. Kelurahan Katipo Pura
6. Kelurahan Pandan Wangi
7. Kelurahan Pauh Ranap
8. Kelurahan Peranap
9. Kelurahan Semelinang Darat
10. Kelurahan Semelinang Tebing
11. Kelurahan Serai Wangi
12. Kelurahan Setako Raya
13.
10 Kecamatan Rakit Kulim 1. Kelurahan Batu Sawar

12
2. Kelurahan Bukit Indah
3. Kelurahan Kampung Bunga
4. Kelurahan Kelayang
5. Kelurahan Kota Baru
6. Kelurahan Kuantan Tenang
7. Kelurahan Lubuk Sitarak
8. Kelurahan Petonggan
9. Kelurahan Rimba Seminai
10. Kelurahan Talang Durian Cacar
11. Kelurahan Talang Gedabu
12. Kelurahan Talang Perigi
13. Kelurahan Talang Pring Jaya
14. Kelurahan Talang Selantai
15. Kelurahan Talang Suka Maju
16. Kelurahan Talang Sungai Ekok
17. Kelurahan Talang Sungai Limau
18. Kelurahan Talang Sungai Parit
19. Kelurahan Talang Tujuh Buah Tangga
11 Kecamatan Rengat Barat 1. Kelurahan Kampung Besar Kota
2. Kelurahan Kampung Besar Seberang
3. Kelurahan Kampung Dagang
4. Kelurahan Kampung Pulau
5. Kelurahan Kuantan Babu
6. Kelurahan Pasar Kota
7. Kelurahan Pasir Kemilu
8. Kelurahan Pulau Gajah
9. Kelurahan Rantau Mapesai
10. Kelurahan Rawa Bangun
11. Kelurahan Sekip Hilir
12. Kelurahan Sekip Hulu

13
13. Kelurahan Sungai Beringin
14. Kelurahan Sungai Guntung Hilir
15. Kelurahan Sungai Guntung Tengah
16. Kelurahan Sungai Raya
12 Kecamatan Rengat Barat 1. Kelurahan Air Jernih
2. Kelurahan Alang Kepayang
3. Kelurahan Barangan
4. Kelurahan Bukit Petaling
5. Kelurahan Danau Baru
6. Kelurahan Danau Tiga
7. Kelurahan Kota Lama
8. Kelurahan Pekan heran
9. Kelurahan Pematang Jaya
10. Kelurahan Pematang Reba
11. Kelurahan Rantau Bakung
12. Kelurahan Redang
13. Kelurahan Sialang Dua Dahan
14. Kelurahan Sungai Baung
15. Kelurahan Sungai Dawu
16. Kelurahan Talang Jerinjing
17. Kelurahan Tanah Datar
18. Kelurahan Tani Makmur
13 Kecamatan Seberida 1. Kelurahan Bandar Padang
2. Kelurahan Beligan
3. Kelurahan Bukit Meranti
4. Kelurahan Buluh Rampai
5. Kelurahan Kelesa
6. Kelurahan Pangkalan Kasai
7. Kelurahan Paya Rumbai
8. Kelurahan Petala Bumi

14
9. Kelurahan Seresam
10. Kelurahan Sibabat
11. Kelurahan Titian Resak
14 Kecamatan Sungai Lala 1. Kelurahan Kelawat
2. Kelurahan Kuala Lala
3. Kelurahan Morong
4. Kelurahan Pasir Batu Mandi
5. Kelurahan Pasir Bongkal
6. Kelurahan Pasir Kelampaian
7. Kelurahan Pasir Selabu
8. Kelurahan Perkebunan Sei Lala
9. Kelurahan Sungai Air Putih
10. Kelurahan Sungai Lala
11. Kelurahan Tanjung Danau
Tabel 1. Wilayah Yurisdiksi Pengadilan Negeri Rengat Kelas II di Kabupaten Indragiri Hulu

e) Struktur Organisasi (Tupoksi)


Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Rengat Kelas II sesuai Peraturan
Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan dapat digambarkan sebagai berikut :

15
f) Tugas Pokok
Tugas Pokok Pengadilan Negeri Rengat Kelas II sesuai dengan Undang-
undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-undang
Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dan
ditambah dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2004 dan Undang-undang
Nomor 8 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 menyebutkan
bahwa Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang memeriksa, mengadili dan
memutus/, menyelesaikan perkara pidana dan perdata.

g) Fungsi
Selain Fungsi terdapat beberapa Fungsi lain yang sudah diatur guna
memperbaiki kinerja Pengadilan Negeri yaitu seperti Peraturan Makhamah Agung
RI nomor 7 tahun 2015 Tentang penegakkan disiplin kerja Hakim pada
Makhamah Agung dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya, Peraturan
Makhamah Agung RI Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pengawasan dan Pembinaan

16
Atasan Langsung di Lingkungan Makhamah Agung dan Badan Peradilan
Dibawahnya, dan Peraturan Makhamah Agung RI Nomor 9 Tahun 2016 Tentang
pedoman penangan Pengaduan (Whistleblowing System) Di Makhamah Agung
dan Badan Peradilan dibawahnya.
Selain tugas pokok sebagai tersebut di atas, Pengadilan Negeri Rengat Kelas
II mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Fungsi Mengadili (Judicial Power), yakni memeriksa, megadili dan
menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan
Negeri dalam tingkat pertama (vide: Pasal 49 Undang-undang Nomor 3
Tahun 2006).

b. Fungsi Pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan dan


petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya,
baik menyangkut teknis yustisial, administrasi peradilan, maupun
administrasi umum / perlengkapan, keuangan, kepegawaian dan
pembangunan. (vide: Pasal 53 aat (3) Undang-undang Nomor 7 Tahun
1989 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3
Tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 jo KMA Nomor
KMA/080/VIII/2006, Peraturan Mahkamah Agung Nomor 8 Tahun
2016.)

c. Fungsi Pengawasan, yakni mengadakan pengawasan atas pelaksanaan


tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti,
Jurusita/Jurusita Pengganti, dan pegawai di daerah hukumnya serta
terhadap jalannya peradilan di tingkat pertama agar peradian
diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya (vide: Pasal 53 ayat (1)
dan (2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana yang telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-
undang Nomor 50 Tahun 2009) dan terhaap pelaksanaan administrasi
perkara, administrasi umum kesekretariatan serta pembangunan (vide:
KMA Nomor KMA/080/VIII/2006, Peraturan Mahkamah Agung Nomor
8 Tahun 2016.)

17
d. Fungsi Nasihat, yakni memberikan pertimbangan dan nasihat tentang
Penerapan Hukum kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya
apabila diminta. (vide: Pasal 52 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun
1989 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undnag Nomor 2
Tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 49 Tahun 2009).

e. Fungsi Administrasi, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan


(teknis dan persidangan), administrasi umum (Keuangan, Kepegawaian,
dan Umum/perlengkapan) (vide: KMA Nomor KMA/080/VIII/2006
tanggal 24 Agustus 2006 jo KMA Nomor 145/KMA/SK/VII/2007
tanggal 29 Agustus 2007).

f.Fungsi Lainnya, yakni Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan


riset/penelitian dan sebagainya serta memberi akses yang seluas-luasnya
bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan transparansi informasi
peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung
RI Nomor 1-144/KMA/SK/I/2010, tanggal 5 Januari 2011 tentang
Pelayanan Informasi di Pengadilan.

Uraian tugas dan fungsi Pengadilan Negeri Rengat Kelas II sesuai struktur
organisasi Pengadilan Negeri Rengat Kelas II, sesuai dengan Peraturan
Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015 Tanggal 07 Oktober 2015 Peraturan
Makhamah Agung adalah sebagai berikut:
1. KETUA DAN WAKIL KETUA (PIMPINAN PENGADILAN NEGERI) :
a. Ketua Mengatur pembagian tugas para hakim, membagikan berkas perkara
dan surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara yang ditujukan
kepada Majelis Hakim untuk diselesaikan.
b. Mengadakan Pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas serta
tingkah laku hakim, Panitera dan Sekretaris, Pejabat Struktural, Pejabat
Fungsional serta perangkat administrasi Peradilan lainnya baik yang
berstatus PNS maupun Honorer secara berkala.
c. Menjaga agar peradilan terselenggara dengan optimal dan seksama.

18
d. Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah dibuat
oleh Mahkamah Agung untuk kelancaran pelaksanaan Tupoksi.

2. HAKIM :
a. Melaksanakan Tugas Kekuasaan Kehakiman di daerah hukumnya dan
tugas lain yang menjadi tanggung jawabnya.
b. Memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang diterimanya.
c. Melaksanakan tugas pengawasan/pembinaaan (hakim pengawas bidang)
yang ditugaskan kepadanya.

3. PANITERA :
a. Melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas
dalam pemberian dukungan di bidang teknis.
b. Melaksanakan pengelolaan administrasi perkara perdata, pidana dan
pengelolaan administrasi perkara khusus.
c. Melaksanakan pengelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara,
dan transparansi perkara
d. Melaksanakan administrasi keuangan dalam program teknis dan keuangan
perkara yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan,
minutasi, evaluasi dan administrasi kepaniteraan.
e. Melaksanakan mediasi.
f. Membina teknis kepaniteraan dan kejurusitaan; dan
g. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Ketua Pengadilan Negeri.

4. SEKRETARIS :
a. Menyiapkan bahan pelaksanaan urusan perencanaan program dan
anggaran.
b. Melaksanakan urusan kepegawaian;
c. Melaksanakan urusan keuangan;
d. Menyiapkan bahan pelaksanaan penataan organisasi dan tata laksana;
e. Melaksanakan pengelolaan teknologi informasi dan statistik.

19
f. Melaksanakan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga,
keamanan, keprotokolan, hubungan masyarakat, dan perpustakaan; dan
g. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi
serta pelaporan di lingkungan Kesekretariatan Pengadilan Negeri Rengat
Kelas II.

5. PANITERA PENGGANTI :
a. Membantu Panitera melaksanakan persidangan mendampingi Majelis
Hakim.
b. Mencatat jalannya sidang.
c. Membuat berita acara sidang.
d. Membantu Hakim dalam:Melaporkan kepada Panitera Muda bersangkutan
berkenaan dengan penundaan hari sidang, perkara yang sudah putus
berikut amar putusannya.
e. Membuat penetapan hari sidang;
f. Membuat penetapan terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari tahanan atau
dirubah jenis penahanannya

6. PANITERA MUDA PIDANA :


a. Membantu Panitera melaksanakan urusan Kepaniteraan Pidana.
b. Administrasi perkara pidana
c. Mempersiapkan persidangan perkara pidana
d. Menyimpan berkas perkara serta mengawasi staf,
e. Mengevaluasi dan melaporkan hasil kerja kepada Panitera sesuai dengan
kebijakan Ketua Pengadilan Negeri dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
7. PANITERA MUDA PERDATA :
a. Membantu Panitera melaksanakan urusan Kepaniteraan Perdata.
b. Melakukan administrasi perkara
c. Mempersiapkan persidangan perkara perdata
d. Menyimpan berkas perkara perdata serta mengawasi staf

20
e. Mengevaluasi dan melaporkan hasil kerja kepada Panitera sesuai dengan
kebijakan Ketua Pengadilan Negeri dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

8. PANITERA MUDA HUKUM :


a. Membantu Panitera melaksanakan kegiatan Kepaniteraan Hukum.
b. Mengumpulkan data, mengolah dan mengkaji data
c. Menyajikan statistik perkara menghimpun surat-surat masuk/keluar
d. Membuat dan mengirim laporan perkara serta mengawasi staf
e. Mengevaluasi dan melaporkan hasil kerja kepada Panitera sesuai dengan
kebijakan Ketua Pengadilan Negeri dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

9. KEPALA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN, ORGANISASI DAN TATA


LAKSANA :
Melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan urusan kepegawaian, penataan
organisasi dan tata laksana.
10. KEPALA SUB BAGIAN UMUM DAN KEUANGAN :
Melaksanakan penyiapan pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip,
perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan, hubungan masyarakat,
perpustakaan, serta pengelolaan keuangan.
11. KEPALA SUB BAGIAN PERENCANAAN, TEKNOLOGI
INFORMASI DAN PELAPORAN
a. Melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan, program dan anggaran
b. Pengelolaan teknologi informasi dan statistik
c. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan.

12. JURUSITA/JURUSITA PENGGANTI


a. Membantu Panitera dalam melaksanakan sita.
b. Pemanggilan sidang serta Eksekusi dalam rangka melaksanakan perintah
Majelis Hakim dan Ketua Pengadilan.
c. Melaporkan hasil kerja kepada panitera sesuai kebijakan Ketua Pengadilan
Negeri dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

21
h) Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) merupakan pelayanan yang proses
pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan sampai terbitnya sebuah dokumen
dilakukan di dalam satu tempat. Hal tersebut merupakan salah satu program
pemerintah dalam rangka peningkatan pelayanan public, memangkas birokrasi
pelayanan dan sebagai upaya mencapai ke pemerintahan yang baik (Good
governance).
Pengadilan Negeri Rengat Kelas II saat ini sudah memiliki Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP) sesuai dengan Keputusan Ketua Pengadilan Negeri
Rengat Kelas II Nomor W4.U4/2057/KP.04.04/X/2017 tanggal 09 Oktober 2017
tentang Pemberlakuan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Keputusan
Ketua Pengadilan Negeri Rengat Kelas II Nomor W4.U4/2741/KP.04.04/XI/2018
tanggal 05 November 2018 tentang Struktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP) di Lingkungan Pengadilan Negeri Rengat Kelas II dan telah
mengimplementasikan Aplikasi Pelayanan Satu Pintu (PTSP) yang telah dirilis
oleh Direktorat Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI

22
Gambar 4. PTSP Pengadilan Negeri Rengat Kelas II

Pengadilan Negeri Rengat Kelas II juga telah membuat Buku Daftar


Layanan masing-masing loket PTSP yang berguna untuk memudahkan
masyarakat pencari keadilan dalam mengetahui persyaratan layanan yang
diajukan.

Gambar 5. Buku Daftar Layanan loket PTSP

i) Proses Penanganan Perkara

Kegiatan Praktik Pengalaman Beracara dilaksanakan di Pengadilan Negeri


Rengat Kelas II merupakan suatu pengalaman yang berharga bagi
penulis.Keramahan dan Kerjasama yang baik dari seluruh karyawan merupakan
satu kesan yang sangat baik bagi penulis.
Selama pelaksanaan Praktik Pengalaman Beracara ini penulis diberikan
kesempatan oleh Pengadilan Negeri Rengat Kelas II untuk membantu
melaksanakan pekerjaan pada bidang Panitera Muda Pidana.
Adapun jenis dan bentuk kegiatan Praktik Pengalaman Beracara di Bidang
Panitera Muda Pidana, yaitu :
Panitera Muda Pidana
- Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya persidangan.
- Melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara,
menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang
berhubungan dengan masalah perkara pidana.

23
- Memberi nomor register pada setiap perkara yang diterima di Kepaniteraan
Pidana.
- Menyerahkan salinan putusan kepada Jaksa, Terdakwa atau kuasanya dan
Lembaga Pemasyarakatan apabila Terdakwa ditahan.
- Menyiapkan berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi atau
peninjauan kembali.
- Menyerahkan berkas perkara in aktif kepada Panitera Muda Hukum.
Kegiatan Praktik Pengalaman Beracara ini penulis ditempatkan di Bidang
Panitera Muda Pidana. Proses Penanganan Perkara di Bidang Panitera Muda
Pidana adalah sebagai berikut :
a. Proses Dan Mekanisme Penyelesaian Perkara Pidana Berdasarkan Kuhap
a) Tahap pemeriksaan di tingkat penyidikan
b) Tahap penuntutan
c) Tahap pemeriksaan di sidang pengadilan

I. Penyelesain Perkara di Kepolisian


Penyelidikan adalah serangkian tindakan penyelidik untuk mencari dan
menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai perbuatan pidana, guna
menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan.
Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mencari dan
mengumpulkan bukti, yang dengan bukti itu membuat terang tentang perbuatan
pidana yang terjadi, guna menemukan tersangkanya.

 Dimulainya Penyidikan
Dalam hal penyidik telah memulai melakukan penyidikan suatu peristiwa
yang diduga merupakan perbuatan pidana, penyidik memberitahukan hal itu
kepada Penuntut Umum (Vide Pasal 109 ayat (1) KUHAP)
Pemberitahuan dimulainya penyidikan dilakukan dengan SPDP (Surat
Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan), yang dilampiri :
- Laporan polisi
- Resume BAP saksi

24
- Resume BAP Tersangka
- Berita acara penangkapan
- Berita acara penahanan
- Berita acara penggeledahan
- Berita acara penyitaan.

Kegiatan-kegiatan Pokok dalam Penyidikan :


- Penyelidikan : serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan
menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai perbuatan pidana, guna
menentukan dapat tidaknya dilakukan penyidikan.
- Penindakan : setiap tindakan hukum yang dilakukan terhadap orang atau
barang yang ada hubungannya dengan perbuatan pidana yang terjadi.
- Pemeriksaan : kegiatan untuk mendapatkan keterangan, kejelasan dan
keidentikan Tersangka dan atau saksi atau barang bukti, maupun unsur-
unsur perbuatan pidana yang terjadi, sehingga peranan seseorang atau
barang bukti dalam perbuatan pidana itu menjadi jelas
- Penindakan : setiap yindakan hukum yang dilakukan terhadap orang atau
barang yang ada hubungannya dengan perbuatan pidana yang terjadi, yang
dapat berupa :
a. Pemanggilan
b. Penangkapan
c. Penahanan
d. Penggeledahan
e. Penyitaan,
- Pemeriksaan merupakan kegiatan untuk mendapatkan keterangan,
kejelasan dan keidentikan Tersangka dan atau saksi atau barang bukti,
maupun unsur-unsur perbuatan pidana yang terjadi, sehingga jelas peranan
atau kedudukan seseorang atau barang bukti dalam perbuatan pidana yang
terjadi menjadi jelas.

 Penyelesaian dan Penyerahan Berkas Perkara


Merupakan kegiatan akhir dari penyidikan perbuatan pidana, meliputi :

25
a) Pembuatan Resume.
b) Penyusunan isi Berkas perkara
c) Pemberkasan.
 Penyerahan Berkas Perkara :
Tahap Pertama : penyidik hanya menyerahkan berkas perkara saja.
Tahap Kedua : dalam hal penyidikan sudah dinyatakan lengkap (P.21),
penyidik menyerahkan tanggung jawab Tersangka dan barang bukti.

II. Penyelesaian Perkara di Kejaksaan


Pasal 109 ayat (1) KUHAP : penyidik memberitahukan kejaksaan tentang
dimulainya penyidikan dengan SPDP.
SPDP dikelola oleh : Kasi Pidum/Pidsus.
Kasi menunjuk Jaksa peneliti, dengan tugas :
 Mengikuti dan memantau perkembangan penyidikan sesuai SPDP
 Mempersiapkan petunjuk untuk penyidik
 Melakukan penelitian terhadap : berkas perkara, tersangka dan
barang bukti
 Meneliti, apakah pelakunya tunggal atau lebih
 Apakah ketentuan pidana yang diterapkan sesuai dengan
fakta/kejadian
 Apakah tersangka dapat ditahan
 Apakah barang bukti merupakan barang bukti yang sah
 Apakah setiap unsur perbuatan pidana didukung oleh alat bukti yang
cukup
 Apakah harus mengajukan ke persidangan, sesuai dengan ketentuan
pidana yang disangkakan oleh penyidik
 Mengkonstruksikan beberapa perbuatan pidana yang terjadi dan
siapa saja calon tersangkanya.

 Kejaksaan :
1. Menerbitkan SP-3, karena tidak cukup alasan untuk diajukan ke
pengadilan :

26
a. tidak terdapat cukup bukti
b. perbuatan yang dilakukan Tsk/Tdw bukan perbuatan pidana
c. perkara ditutup demi hukum
2. Menggabungkan perkara : beberapa perkara digabungkan dalam 1
(satu) surat dakwaan, apabila dalam waktu yang atau hampir
bersamaan dilakukan oleh orang yang sama, ada hubungannya satu
dengan yang lain.
3. Pemecahan perkara (Splitsing), apabila dalam satu berkas perkara
terdapat beberapa orang terdakwa.
4. Melimpahkan perkara ke Pengadilan Negeri : mengikuti acara
pemeriksaan :
a. Biasa
b. Singkat
c. Cepat

III. Penyelesaian Perkara di Pengadilan


Sikap Pengadilan terhadap Pelimpahan Perkara dari Kejaksaan :
1. Tidak Berwenang Mengadili :
Ketua Pengadilan Negeri membuat Surat Penetapan :
a. Pengadilan Negeri tidak berwenang mengadili
b. Alasan yang menjadi dasar
c. Pengadilan Negeri mana yang berwenang mengadili
Penuntut Umum bisa melakukan Perlawanan (Verzet) ke
Pengadilan Tinggi dalam waktu 7 (tujuh) hari, sejak penerimaan surat
penetapan dari Pengadilan Negeri; Selanjutnya Pengadilan Tinggi dalam
waktu 14 hari sudah harus menjatuhkan putusan dalam bentuk Penetapan
yang memuat
a. Membenarkan Pelawan : PN diperintahkan menyidangkan perkara
pidana yang bersangkutan
b. Membenarkan Penetapan Pengadilan Negeri.

27
2. Pengadilan Negeri Berwenang Mengadili : Ketua pengadilan Negeri
menunjuk hakim yang akan menyidangkan perkara pidana yang
bersangkutan.
Tata Tertib Persidangan (Permenkeh No. M.06.UM.01.06 Tahun
1983, tanggal 16 Desember 1983)
 Sebelum sidang dimulai, duduk di tempatnya masing-masing :
Panitera, Penuntut Umum, Penasehat Hukum dan Pengunjung sidang
 Ketika hakim akan memasuki atau meninggalkan ruang sidang,
pejabat yang bertugas sebagai protokol mempersilahkan yang hadir
dalam ruang sidang agar berdiri untuk menghormati hakim
 Dalam ruang sidang siapapun wajib menunjukkan sikap hormat
kepada pengadilan
 Selama sidang berlangsung, pengunjung sidang harus :
 duduk dengan sopan dan tertib di tempat masing-masing
 memberi hormat kepada hakim, apabila keluar dan mamsuk ruang
sidang
 memelihara ketertiban dalam sidang
 Pengambilan foto, rekaman suara atau TV meminta ijin kepada hakim
ketua sidang/Ketua Majelis Hakim
 Pengunjung sidang dilarang : makan, minum, merokok, membaca
koran, melakukan tindakan lain yang dapat mengganggu jalannya
persidangan.

 Proses Persidangan :
- Hakim Ketua membuka sidang : Sidang Perkara Pidana, Nomor :
100/Pid.B/2010/PN.Jr., atas nama Terdakwa Badung, dinyatakan
dibuka dan terbuka untuk umum.
- Masyarakat/umum boleh menghadiri sidang, tetapi jangan sampai
mengganggu jalannya persidangan
- Memerintahkan Penuntut Umum untuk menghadirkan Terdakwa ke
dalam ruang sidang

28
Apabila Terdakwa tidak hadir, maka hakim ketua sidang meneliti
apakah Terdakwa telah dipanggil secara sah atau tidak
- Memeriksa identitas Terdakwa : nama, tempat dan tanggal lahir, jenis
kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama, pekerjaan, pernah
dihukum atau tidak.
- Memperingatkan Terdakwa, agar supaya memperhatikan segala
sesuatu yang didengar dan dilihat dalam persidangan.
- Memerintahkan Penuntut Umum untuk membacakan Surat dakwaan

Setelah Penuntut Umum selesai membacakan surat dakwaan, maka


Hakim Ketua sidang :
- menanyakan kepada Terdakwa, mengerti atau tidak terhadap surat
dakwaan yang telah dibacakan oleh Penuntut Umum tsb
- akan menanggapi surat dakwaan atau tidak :
- Tidak menanggapi , maka dilanjutkan dengan pembuktian
- Menanggapi : Terdakwa atau penasehat hukumnya ajukan eksepsi
- Proses selanjutnya tergantung putusan (sela) terhadap eksepsi
 Pemeriksaan :
1. Saksi
- diperiksa identitas lengkap saksi
- ditanyakan ada hubungan darah/semenda/hubungan kerja dengan
Terdakwa
- sebelum memberikan keterangan/kesaksian, saksi bersumpah atau
berjanji, menurut agama dan kepercayaannya.

Nilai keterangan saksi :


- persesuaian antara keterangan saksi yang satu dengan yang lain
- persesuaian antara keterangan saksi dengan alat bukti yang lain
- alasan yang mungkin dipergunakan oleh saksi
- cara hidup dan kesusilaan saksi yang pada umumnya
mempengaruhi dapat tidaknya keterangan itu dipercaya.

29
2. Ahli, disumpah sebelum memberikan pendapatnya
3. Surat, langsung dikaitkan dengan pemeriksaan saksi atau Terdakwa
4. Terdakwa, sudah mulai diperiksa pada pemeriksaan saksi
5. Barang bukti, diperlihatkan dan ditanyakan kepada Terdakwa

Requisitoir :
Merupakan gambaran dari tuntutan Penuntut Umum yang akan
dimintakan kepada hakim, dapat berupa tuntutan pemidanaan, tuntutan
pembebasan dari segala dakwaan (Vrijspraak), pelepasan (Ontslag van
Rechtsvervolging).
Fungsi Requisitoir :
1. Untuk menentukan, apakah Terdakwa terbukti melakukan perbuatan
pidana yang didakwakan, dan apakah Terdakwa bersalah atau tidak
2. Menjadi filter pidana yang akan dijatuhkan hakim.

Sistimatika :
1. Identitas Terdakwa, minimal memenuhi maksud Pasal 143 ayat (2) a
KUHAP
2. Penahanan, apabila ditahan, harus dijelaskan sejak kapan ditahan
oleh penyidik (termasuk perpanjangan penahanan), oleh penuntut
umum (termasuk perpanjangan penahanan)
3. Surat dakwaan
4. Fakta yang terungkap di persidangan :
- keterangan saksi
- keterangan ahli
- surat
- petunjuk
- keterangan terdakwa
- barang bukti
5. Uraian secara yuridis : fakta kejadian yang dilakukan oleh Terdakwa
harus memenuhi semua unsur perbuatan pidana yang didakwakan

30
6. Kesimpulan
7. Tuntutan, apabila dituntut pidana harus dikemukakan hal-hal yang
memberatkan dan yang meringankan.

Pedoman Tuntutan Pidana (Surat Edaran Jaksa Agung No. S.E


009/JA/12/1985, tanggal 14 Desember 1985)
1. Dalam hal faktor yang memberatkan lebih dominan, maka tuntutan
pidananya adalah ancaman pidana badan maksimal yang diatur dalam
Pasal UU yang bersangkutan
2. Dalam hal faktor yang meringankan lebih dominan dan Pasal UU yang
didakwakan tidak mengatur anvaman pidana mati, dibedakan antara
delik umum dan delik khusus :
a. untuk delik umum, tuntutan pidananya 2/3 dari ancaman pidana
penjara maksumum dalam Pasal UU yang bersangkutan
b. untuk delik khusus, tuntutan pidananya ¾ dari ancaman pidana
penjara maksimum dalam Pasal UU yang bersangkutan.
3. Dalam hal ancaman pidana badan yang diatur dalam UU yang
bersangkutan lebih dari satu, seperti Pasal 340 KUHP, tuntutan
pidananya :
a. dalam hal faktor yang memberatkan lebih dominan, tuntutan
pidananya alternatif yang pertama
b. dalam hal faktor yang meringankan lebih dominan, tuntutan
pidananya alternatif yang kedua atau ketiga, tergantung
dominannya faktor yang meringankan.
4. Apabila dalam UU yang bersangkutan diatur hukuman tambahan
supaya dituntutkan juga.

 PLEIDOI (Nota Pembelaan)


Adalah tanggapan yang diajukan oleh Terdakwa dan/atau
Penasehat Hukum Terdakwa atas RequisitoirPenuntut Umum.
Cara pembuatan atau penyusunannya tidak diatur oleh KUHAP.
Dalam praktek peradilan sistimatika pleidooi adalah sebagai berikut :

31
a) pendahuluan
b) surat dakwaan
c) tuntutan penuntut umum
d) fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan
e) uraian dan analis secara yuridis unsur-unsur dari perbuatan pidana
yang didakwakan
f) kesimpulan
g) permohonan
Inti pokok dalam membuat pleidooi adalah kecermatan, kejelian
dan ketelitian

 BERITA ACARA SIDANG


Berita Acara adalah surat yang dibuat oleh pegawai umum, yang
memuat baik mengenai cerita sewajarnya, perihal yang telah didapat oleh
pegawai umum itu sendiri, ditulis dengan sebenarnya, teliti dan berturut-
turut, mengenai waktu maupun uraian kembali yang benar dan ringkas
perihal yang telah diberitahukan kepadanya oleh orang lain (G.J. de Boer)

BERITA ACARA SIDANG DITINJAU DARI SEGI HUKUM


Merupakan akta yang memiliki nilai otentik, yang terletak pada
cara, bentuk dan pembuatannya :
1. dibuat oleh pegawai resmi yang berwenang untuk itu
2. ditandatangani oleh Panitera yang bersangkutan dan hakim ketua sidang
3. Panitera yang membuat berdasarkan sumpah jabatan

BERITA ACARA DITINJAU DARI SEGI FUNGSI


Merupakan ladasan bagi hakim dalam mengambil keputusan
dimana pertimbangannya harus sesuai dengan data dan fakta yang tercatat
dalam berita acara sidang.

TATA CARA PEMBUATAN BERITA ACARA SIDANG


1. Dibuat dalam sidang oleh Panitera
Panitera harus mencatat :

32
a. segala kejadian dalam sidang yang berhubungan dengan pemeriksaan
perkara, termasuk mengenai :
- tanggal, hari dan jam persidangan
- susunan pejabat yang bertindak memeriksa perkara
- catatatan tentang :
- sah tidaknya surat panggilan
- perintah menghadapkan terdakwa secara paksa
- tingkah laku terdakwa dan saksi
- tidak maunya terdakwa menjawab pertanyaan
b. Keterangan terdakwa, saksi dan keterangan ahli : yang dicatat dalam
berita acara sidang yang penting-penting dan relevan dengan perkara
yang diperiksa
c. panitera membuat catatan khusus dalam sidang, sehubungan dengan
perkara yang sedang diperiksa
2. Berita Acara Sidang Ditandatangani oleh Hakim ketua Sidang dan
panitera
3. Minutering berita acara tepat waktu

 PUTUSAN
Putusan pengadilan adalah pernyataan hakim yang diucapkan
dalam sidang pengadilan terbuka, yang dapat berupa pemidanaan atau
bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum.
terdakwa.
Penilaian tentang :
Formil :
- apakah Pengadilan Negeri ybs berwenang memeriksa perkara
- apakah surat dakwaan memenuhi syarat
- apakah dakwaan dapat diterima
Materiil :
- perbuatan apa yang telah terbukti
- unsur-unsur mana yang telah terbukti

33
- alat bukti apa yang mendukung
- apakah terdakwa dapat dipertanggungjawabkan
- pidana apa yang patut dan adil.

34
BAB III

RUANG LINGKUP PKL

A. Delegasi Tugas

Delegasi adalah penyerahan atau pelimpahan wewenang, sedangkan

wewenang adalah hak dan kekuasaan untuk bertindak.Apabila digabung, maka

delegasi wewenang adalah penyerahan wewenang dari atasan kepada bawahan

dalam lingkungan tugas tertentu dan kewajiban mempertanggungjawabkannya

kepada yang menugasi.

Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor

Pengadilan Negeri Rengat Kelas II, penulis diberikan/didelegasikan beberapa

tugas yaitu:

1. Menulis Register Perkara Perdata

2. Mencopy putusan Perkara

3. Memindahkan Arsip perkara Tahun 2012 dan 2013

4. Menginput daftar arsip Perkara Ke SIPP

5. Memberi keterangan terhadap surat masuk (Disposisi)

6. Mengedit Putusan

7. Menulis keterangan surat tilang

B. Koordinasi Tugas

Koordinasi adalah perihal mengatur suatu organisasi atau kegiatan

sehingga peraturan dan tindakan yang akan dilaksanakan tidak saling bertentangan

atau simpang siur. Prinsip koordinasi menjelaskan bahwa pelaksanaan organisasi

35
itu efektif apabila semua orang dan sumber daya disinkronkan, diseimbangkan

dan diberi penghargaan.

Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa koordinasi yang baik

sangatlah penting dalam pencapaian visi di Pengadilan Negeri Rengat Kelas II,

seperti terdapat koordinasi antara Bagian Umum dan Keuangan dengan para staf-

stafnya.

C. Penyelesaian Tugas

Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan selama 45 hari kerja akan

tetapi terhitung hanya 27 hari kerja karena hari Sabtu dan Minggu tidak masuk di

Pengadilan Negeri Rengat Kelas II. Alhamdulillah semua tugas yang diberikan

instruktur dan pegawai kepada mahasiswa dapat dilaksanakan dengan baik dan

tanpa adanya hambatan.

36
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 45

hari dan terhitung 27 hari di luar hari sabtu dan minggu serta hari libur lainnya di

Pengadilan Negeri Rengat Kelas IImendapat banyak pengalaman yang sangat

berharga. Dari pengalaman tersebut penulis mencoba menarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang di adakan oleh pihak

Universitas sangat bermanfaat bagi penulis dan membuat penulis

menambah pengalaman serta ilmu yang di dapat selama menjalani Praktek

Kerja Lapangan (PKL). Dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Lapangan

(PKL) membuat mahasiswa lebih mengenal dunia kerja yang baik,

sehingga dimasa yang akan datang tercipta SDM yang handal dan

berkualitas.

2. Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) penulis mendapat

pelajaran yang tidak pernah didapatkan di Universitas, dimana penulis

harus belajar bersosialisasi dengan orang-orang dilingkungan kerja.

Memahami karakter seseorang, juga bagaimana bisa menghadapi atasan,

menerima kritikan dan saran dari atasan dengan lapang dada.

37
3. Memperdalam kemampuan mahasiswa dalam menerapkan hasil proses

belajar yang didapat di Universitas serta menambah pengetahuan didunia

kerja.

4. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini memberikan mahasiswa

pengalaman yang sangat berarti. Semua kegiatan ini memiliki tujuan yang

jelas dan bisa dibuktikan dalam hasil selama penulis melaksanakan

Praktek Kerja Lapangan (PKL).

B. Saran

Setelah menjalani Praktek Kerja Lapangan selama satu setengah bulan,

penulis merasakan ilmu yang diperoleh ditempat PKL belum maksimal

dikarenakan rentang waktu yang cukup singkat.Tentunya penulis berharap

kedepannya agar rentang waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini dapat

diperpanjang sehingga ilmu yang didapat di Instansi pemerintahan tertentu dapat

diperoleh dengan maksimal.

38
DAFTAR PUSTAKA

Rozali Abdullah.1992.Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara,Jakarta:


PT. Raja Grafindo Persada.

SjachranBasah, CN. 1994. Hukum Tata Negara Perbandingan. Cetakan V,


Jakarta: PT. Alumni.

http://www.pn-rengat.go.id

ss

39

Anda mungkin juga menyukai