Anda di halaman 1dari 3

Nama : Made Bily Sulistiawan Putra

NIM : 2017051116

Kelas : 4D

Tugas Kewirausahaan
Nama Anggota:
Ni Putu Anik Laranadi Surya Tenggara 2113011025 Matematika FMIPA

I Gusti Ayu Uciary Wahyuni 2113011016 Matematika FMIPA

Analisa SWOT BULE MUTIARA


{BUDIDAYA LELE MUTU TINGGI TIADA TARA}

1. Kekuatan (strength)
- Lahan yg digunakan tidak harus terlalu besar (di perumahan juga bisa)
- Menggabungkan 2 jenis budidaya yaitu antara ikan lele dan kangkung agar
mendapatkan keuntungan lebih.
- Budidayanya bisa menggunakan metode yang praktis. Hanya dengan mengandalkan
ember tanpa perlu menggunakan beton yang mahal.
- Ikan lele lebih mudah dibudidayakan karena tahan dikembangbiakkan dalam kolam
yang kecil.
2. Weakness (kelemahan)
- Apabila budidaya di perumahan diusahakan dekat dengan selokan karena airnya yang
bau.
- Sifat ikan yang kanibalisme yang akan memakan 1 sama lainnya sehingga pada saat
panen berkurang.
- Airnya kurang bagus karena bukan diambil dri sumur(air pdam sdh banyak
mengandung kaporit).
- Persaingannya cukup tinggi, baik dari kalangan yang sudah pro maupun kalangan
yang baru menjajal dunia bisnis.
3. Opportunities (peluang).
- Apabila budidaya ini berkembang dengan besar akan adanya peluang pekerjaan,
- Peminat atau Permintaan pasar lele yang sangat tinggi. Mulai dari tukang sayur,
pengepul atau pedagang besar di pasar, pemilik katering rumahan, penjual lalapan atau
pecel lele, hingga restoran.
- Harga lele cenderung stabil. Hanya mungkin ada perbedaan di beberapa daerah.
4. Threats (ancaman).
- Harga produk/benih ikan yang tidak stabil,
- Harga pakan ikan meningkat dan tidak stabil,
- Sisa pakan menyebabkan kematian massal.
- Selama perawatan, harus benar-benar menjaga kebersihan kolam dan melakukan
perawatan berkala sebab hewan ini juga lumayan mudah terkena penyakit.

Aspek Pemasaran dan Aspek Manajemen

A. Aspek Pemasaran:
1. Target Konsumen : Produk kami menyasar pada pasar pasar tradisional, para pengusaha
lalapan, dan juga warga warga sekitar.
2. Wilayah Pemasaran: Untuk pemasaran produk, kami merencanakan menjual produk di seluruh
wilayah Praya yang kami antarkan langsung sampai konsumen. Namun melihat antusias dan
minat konsumen terkadang pemasaran bisa sampai daerah luar praya ,dengan strategi
pemasaran produk melalui media sosial seperti WA, Instagram dan juga media Facebook
sehingga menyakup banyak kalangan.
3. Peta Persaingan: Setelah melalui proses survey untuk wilayah pemasaran di daerah Praya ( tahap
jangka pendek ), diperoleh hasil bahwa masih sedikit pesaing yang menawarkan produk sejenis
dikarenakan kebanyakan membudidaya ikan lainnya seperti Nila.
4. Jenis Produk: Dalam memasarkan produk-produk lele, baik produk pasok maupun produk outlet,
ada beberapa kriteria yang diterapkan. Untuk produk pasok, lele yang dipasarkan adalah lele
yang sudah berumur ± 6 bulan dengan panjang ± 40 cm dan tidak ada cacat di permukaan tubuh
lele, sedangkan untuk produk outlet, lele yang dipasarkan adalah lele berumur 2 bulan dengan
panjang ± 10-15 cm. Dan untuk kangkungnya bisa di panen setiap kurang lebih 2,5 bulan.
5. Harga Produk: Harga satuan untuk produk pasok adalah Rp 25.000 / kg dengan
dibayarkan secara tunai. Bagi konsumen yang membeli dalam jumlah besar, akan
diberikan potongan khusus (discount).
B. Aspek Manajamen
1. Bentuk Usaha: Bentuk usaha yang digunakan adalah perusahaan perseorangan, yang
dimana manajemen perusahaan dihandel oleh semua anggota kelompok.
2. Tenaga Kerja Pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota, antara lain
sebagai berikut:
▪ Direktur (Ketua) dipimpin oleh Bily yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
memimpin dan menentukan arah perkembangan proses perkembangan ikan, pemasaran,
distribusi, dan kondisi keuangan.
▪ Manajer produksi oleh Bily dan Uci yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
menentukan target pasar yang ingin dituju, membuat strategi pemasaran produk,
menangani pemasaran online dan offline produk.
▪ Manajer Keuangan dan Operasional ditangani oleh Uci dan Anik yang memiliki tugas
dan tanggung jawab untuk memantau dan mencatat laba/kerugian usaha setiap kali
produksi dan menentukan keberlanjutan usaha.
▪ Karyawan semua anggota kelompok saling membantu.
3. Struktur Organisasi:

Direktur
(Ketua
Pengusul)

Manajer
Manajer
Keuangan dan
Produksi
Oprasional

Karyawan

Anda mungkin juga menyukai